Hasil-hasil penelitian terkait pada masalah pada kasus kegawatdaruratan Trauma Kepala
Oleh:
Khaira Nikmah
1914201287
Dosen Pembimbing :
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, Yang Telah
Melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya, karena hanya dengan karunianya itulah penyusun
makalah ini dapat di sesuiakan dengan rencana.
Penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada yang sebagai dosen mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat. terselesaikannya makalah ini yang berjudu “Hasil-hasil
penelitian terkait pada masalah pada kasus kegawatdaruratan Trauma Kepala
Penyusun meyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurnah.Untuk itulah kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.Atas perhatian dan tanggapan dari pembaca kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a) Ringkasan Hasil penelitian yang di publikasikan dijurnal
b) Asuhan Keperawatan Terkait sesuai sumber yang ada
c) Implikasi hasil penelitian terhadap pelayanan keperawatan gawat darurat
BAB II
PEMBAHASAN
Judul Ketepatan dan Kecepatan Terhadap Life Saving Pasien Trauma Kepala
Volume : Tahun 2018
Peneliti Dianingrum Putri, Cemy Nur Fitria
Penulis : Latar Belakang Cedera kepala merupakan permasalahan kesehatan global sebagai
penyebab kematian, disabilitas, dan defisit mental. Cedera kepala menjadi
penyebab kematian utama disabilitas pada usia muda, penderita cedera
kepala sering kali mengalami edema serebri yaitu akumulasi kelebihan
cairan di intraseluler atau ekstraseluler ruang otak atau perdarahan
intracarnial yang mengakibatkan meningkatnya tekanan intra kranial
(Kumar, 2013).
Menurut WHO setiap tahun di Amerika Serikat hampir 150.000 kasus
cedera kepala. Dari jumlah tersebut 100.000 diantaranya mengalami
kecacatan dan 50.000 orang meninggal dunia. Saat ini di Amerika terdapat
sekitar 5.300.000 orang dengan kecacatan akibat cedera kepala. Data insiden
cedera kepala di Eropa pada tahun 2010 adalah 500 per 100.000 populasi.
Insiden cedera kepala di Inggris pada tahun 2005 adalah 400 per 100.000
pasien per tahun (Irawan, 2010). Prevalensi cedera kepala nasional adalah
8.2 persen, pravalensi tertinggi ditemukan di Sulawesi Selatan (12,8%) dan
terendah di Jambi (4,5%) dari survey yang dilakukan pada 15 provinsi.
Riskesdas 2013 pada provinsi Jawa Tengah menunjukkan kasus cedera
sebesar 7,7% yang disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor 40,1%. Cedera
mayoritas dialami oleh
Respon Time merupakan Penanganan gawat darurat ada filosofinya yaitu
Time Saving it’s Live Saving, artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada
saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien. Hal ini
mengingatkan pada kondisi tersebut pasien
dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Respon time
merupakan kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung sejak pasien
datang sampai dilakukan penanganan (Suhartati dkk, 2011). Waktu tanggap
pelayanan merupakan gabungan dari waktu tanggap saat pasien tiba di depan
pintu rumah sakit sampai mendapat tanggapan atau respon dari petugas
instalasi gawat darurat dengan waktu pelayanan yaitu waktu yang diperlukan
pasien sampai selesai. Waktu tanggap pelayanan dapat dihitung dengan
hitungan menit dan sangat dipengaruhi oleh berbagai hal baik mengenai
jumlah tenaga maupun komponen-komponen lain yang mendukung seperti
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi dan administrasi. Waktu tanggap
dikatakan tepat waktu atau tidak terlambat apabilawaktu yang diperlukan
tidak melebihi waktu rata-rata standar yang ada (Sekar, 2015).
Ketepatan menurut Hughes (2008), Ketepatan adalah kemampuan untuk
memberikan suatu tindakan sesuai dengan prioritas masalah..Menurut Kotler
dalam Laksana (2008), ketepatan adalah suatu bentuk pelayanan yang
diberikan sesuai dengan sistem, prosedur, maupun strategi operasional.IGD
atau Instalasi Gawat Darurat, adalah layanan yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pasien yang dalam kondisi gawat darurat dan harus
segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat
(Sekar, 2015). Gawat suatu kondisi dimana korban harus segera ditolong,
apabila tidak segera ditolong maka akan mengalami kecacatan atau kematian
(Iskandar, 2006). Darurat suatu kondisi dimana korban harus segera ditolong
tetapi penundaan pertolongan tidak akan menyebabkan kecacatan atau
kematian (Iskandar, 2006)
Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasi,
yaitu menhubungkan antara variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah respon time dan ketepatan, sedangkan variabel terikatnya adalah
life saving pasien cedera kepala. Penelitian ini menggunakan p endekatan
cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu
tertentu yang relatif pendek pada tempat tertentu (Sujarweni, 2014).
Teknik pengumpulan data diperoleh dari mengobservasi respon time dan
ketepatan data dimasukkan pada lembar observasi dan mengukur tingkat life
saving pasien cedera kepala menggunakan lembar observasi, dimana dalam
lembar observasi terdapat indikator penilaian yang meliputi GCS, tekanan
darah, suhu, nadi, dan respirasi. Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara respon time dan ketepatan terhadap life saving
pasien cedera kepala di IGD RSUD Karanganyar. Tekhnik yang digunakan
adalah Uji Korelasi Kendall-Tau. Apabila ada hubungan antara variabel
kedua variabel berdasarkan angka koefisiensi korelasi.
1. Hubungan yang signifikan antara ketepatan penilaian triage dengan tingkat keberhasilan
penanganan pada pasien di Instalasi Gawat Darurat karena semakin cepat dan tepat perawat
dalam menangani pasien di Intalansi Gawat Daruat maka tingkat keberhasilan penanganan
pun akan berhasil dan mengurangi kejadian yang tidak diinginkan bahkan dapat mencegah
terjadinya kematian. Hal ini didukung juga oleh keterampilan dan kemampuan kerja yang
dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan keahlian semakin terasah karena sudah banyaknya
kasus yang sudah ditangani di IGD, serta semua perawat sudah mengikuti pelatihan-platihan
seperti BTCLS
2. Ketepatan penilaian triase sangat menentukan tingkat ketepatan dan kecepatan dalam
mengambil keputusan tindakan yang diperlukan. Kecepatan pengambilan keputusan ini
akan sangat mempengaruhi kecepatan penanganan, pengobatan dan perawatan yang
dibutuhkan oleh pasien.
3. keberhasilan penanganan pasien tidak hanya dipengaruhi oleh reponse time saja namun juga
oleh beberapa faktor seperti kompleksitas penyakit pasien, penanganan pasien pre-hospital.
Saran untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti kompleksitas diagnosis medis pasien
beserta response time-nya dan dihubungkan dengan tingkat keberhasilan penanganan
pasien
Daftar Pustaka
Mulyono, Didik, Nurdiana Nurdiana, And Rinik Eko Kapti. "Performa Rapid Emergency
Medicine Score Dalam Memprediksi Outcome Pasien Trauma Kepala Di Instalasi
Gawat Darurat." Jurnal Kedokteran Brawijaya 30.4 (2019): 302-308.
Damansyah, Haslinda, And Pipin Yunus. "Ketepatan Penilaian Triage Dengan Tingkat
Keberhasilan Penanganan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Mm Dunda
Limboto." Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) 9.2 (2022).
Akhir, Karya Ilmiah. "Literatur Review: Hubungan Ketepatan Penilaian Triase.".
Musthofa, Bintang Bisri, Ni Luh Widani, And Budi Sulistyowati. "Hubungan Response Time
Perawat Dengan Tingkat Keberhasilan Penanganan Pasien Emergency Di Igd Rs X."
Jurnal Mutiara Ners 4.1 (2021): 5-13
Dianingrum Putri and Cemy Nur Fitria. " Ketepatan dan Kecepatan Terhada Life Saving
Pasien Trauma Kepala." The 7th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU
Muhammadiyah Surakarta.