Anda di halaman 1dari 20

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKes PATRIA HUSADA BLITAR

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KASUS 1

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Hari, tanggal : Rabu, 09 September 2020 Jam : 14.30

1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. P
b. Umur KK : 59 th
c. Alamat dan telepon : JL. Ciliwung GG. III No. 21 Kota Blitar/ -
d. Pekerjaan KK : Pensiunan
e. Pendidikan KK : SMA
f. Agama KK : Islam
g. Suku bangsa KK : Jawa
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1. Tn. P L KK 59 th SMA Islam Pensiunan
2. Ny. N P Istri 56 th SMA Islam IRT
3. Tn. C L Anak 31 th Sarjana Islam Wiraswasta
4. An. R L Anak 27 th Sarjana Islam Wiraswasta

i. Genogram
Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Menikah

: Keturunan
: Tinggal satu rumah

j. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. P adalah nuclear family atau keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak yang diperoleh dari keturunannya.

k. Suku Bangsa
Keluarga Tn. P termasuk suku Jawa, tempat tinggal di lingkungan orang Jawa.
Kebiasaan makan seperti biasa lauk pauk sayur menggunakan piring dan sendok.
Kebiasaan berganti pakaian setiap hari. Menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian.
Kepercayaan keluarga sesuai dengan adat jawa bahwa setiap kali anak sakit, itu
merupakan fase pertumbuhan, bukan karena infeksi virus atau kuman.

l. Agama
Keluarga Tn. P menganut agama Islam. Dalam keluarga ini anggota keluarga rajin
melaksanakan sholat. Istri Tn. P juga aktif dalam kegiatan seperti pengajian yang
diadakan di lingkungannya.

m. Status sosial ekonomi keluarga


Pasien adalah seorang IRT tidak bekerja dan hanya di rumah saja. Sedangkan
suaminya Tn. P adalah seorang pensiunan, dan kedua anaknya sudah bekerja sebagai
karyawan swasta. Pasien tidak memiliki penghasilan, Pasien bergantung pada gaji
pensiunan Tn. P dan anaknya.

n. Aktivitas rekreasi keluarga


Dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan, sebagai salah satu bentuk rekreasi
sederhana keluarga Tn. P biasanya menonton TV. Tn. P mengatakan bahwa ia
sesekali berkunjung ke rumah anaknya yang berada di luar kota. Namun karena masa
pandemi ini keluarga Tn. P tidak pernah berkunjung ke rumah anaknya, mereka hanya
memanfaatkan media sosial untuk bertegur sapa.

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. P berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan anak dewasa.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa adalah mempersiapkan anak
untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan
sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.
Namun masih ada 2 anaknya yang masih belum menikah tetapi sudah bekerja semua,
keluarga Tn. P menata kembali fasilitas dan sumber yang ada di dalam keluarga.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti


Tn. P menikah dengan Ny. N dan dikarunai 3 orang anak. Anak yang pertama sudah
menikah dan berkeluarga. Anaknya yang pertama tinggal terpisah dari Tn. P
sementara anaknya yang ke dua dan ke tiga yaitu An. C dan An. R tinggal bersama
serumah dengannya. Istri Tn. P menderita penyakit asam urat sejak 6 bulan yang lalu.
Sementara itu An. R mengungkapkan mempunyai penyakit asmasejak kecil. Istri Tn.
P dan An. R berobat ke dokter keluarga setempat. Istri Tn. P mengatakan sakitnya itu
dikarenakan ia melakukan pekerjaan rumah yang berlebihan, jika ia tidak sedang
melakukan kegiatan, maka ia tidak menderita asam urat.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Tn. P mengatakan, saudara kandungnya ada yang memiliki riwayat hipertensi, tetapi
tidak terkontol. Sedangkan dari pihak keluarga Ny. N ada juga yang menderita
penyakit jantung.

LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1).Denah rumah
JALAN

HALAMAN

RUANG TAMU K. TIDUR G


A
K. TIDUR R
RUANG A
KELUARGA S
K. TIDUR I

KAMAR DAPUR
MANDI SUMU
R
TEMPAT JEMUR BAJU
SEPTIC
TANK

2). Keadaan lingkungan dalam rumah


Rumah yang ditempati keluarga Tn. P adalah rumah milik sendiri. Luas bangunan 60
m2. Jenis bangunan permanen, atap terbuat dari genting, lantai seluruh ruangan dari
keramik. Di dalam rumah terdapat 4 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur,
dan kamar mandi, keluarga Tn. P tidak memiliki pekarangan. WC menggunakan leher
angsa dengan jarak septictank tertutup sejauh ± 6 meterdari sumber air. Ventilasi
ruang tamu dan kamar depan baik, pencahayaan terang, tetapi ada 1kamarventilasi
kurang, pencahayaan redup. Pada semua ruang sudah terdapat plafon. Sumber air
untuk mandi, mencuci, memasak, dan minum berasal dari sumur, kondisi air bening,
tidak berbau dan tidak berasa. Terdapat tempat penampungan air sementara tertutup.
Pembuangan air limbah keluarga melalui got di depan rumah, got tertutup paving
sehingga tidak bau. Sampah ditampung sementara di tempat penampungan sampah
sementara di depan rumah, setiap 2 hari sekali ada petugas sampah yang mengambil,
kondisi tempat penampungan sampah sementara tertutup.

3)Keadaan lingkungan di luar rumah


a). Pemanfaatan halaman
Didepan rumah terdapat berbagai macam tanaman, dihalaman belakang rumah
terdapat halaman untuk menjemur pakaian.

b). Sumber air minum


Sumber air minum menggunakan sumur bor.

c). Pembuangan air kotor


Terdapat selokan yang ditutup bagian atasnya sehingga warga tidak bisa buang
sampah sembarangan, limbah rumah tangga otomastis langsung terbuang di
selokan.

d). Pembuangan sampah


Setiap rumah di lingkungan bendo mempunyai satu tempat sampah dan setiap 2
hari sekali diambil oleh petugas sampah.
e). Jamban
Terdapat septic tank yang berjarak ±6 meter dari sumber air.\

f). Sumber pencemaran


Terdapat kandang ayam milik tetangga di depan rumah yang berjarak ±6 meter.

g). Sanitasi rumah


Ada kamar yang tidak mempunyai ventilasi dan sinar matahari tidap bisa masuk.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Hubungan keluarga Tn. P dengan tetangga baik, tetangga Tn. P yang ada di sekitar rumah
juga ramah. Keluarga tinggal di wilayah perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan
yang lain cukup dekat. Mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah ini bekerja sebagai
karyawan swasta. Warga mempunyai kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian dan
arisan.

c. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Tn. P menempati rumah mereka yang berada di jalan Ciliwung Desa Bendo
Kepanjen Kidul Kota Blitar ini sejak tahun 2010. Sejak tinggal di rumah tersebut,
keluarga Tn. P tidak pernah berpindah – pindah lagi.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. P tidak mempunyai waktu khusus untuk berkumpul bersama keluarga,
namun setiap hari mereka berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol dan menonton
TV. Dalam berinteraksi dengan masyarakat, keluarga Tn. P mampu berinteraksi dengan
baik dengan tetangga yang ada di sekitar tempat tinggal.

e. Sistem pendukung keluarga dan ecomap


Di dalam keluarga Tn. P apabila ada masalah dalam keluarga biasanya dimusyawarahkan
secara bersama dengan anak-anaknya, terutama yang serumah dengan Tn. P yaitu An. C
dan An. R. Untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatanya, keluarga Tn. P selalu
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter keluarga.

Olah Arisan
raga
Sosialisas
Tn. P Ny. i
N
Organisas
i Belanja
An. C An. R

Tempa
t kerja Rekreasi
Dokter
keluarga

Keterangan: : Hubungan erat

3. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan menggunakan bahasa Jawa.
Komunikasi menggunakan dua arah dan anggota keluarga selalu menghormati orang
yang sedang berbicara dalam arti jika ada anggota keluarga yang sedang berbicara
maka yang lain mendengarkan tidak boleh memotong.

b. Struktur kekuatan atau kekuasaan keluarga


Dalam keluarga Tn. P pengambil keputusan adalah Tn. P selaku kepala rumah tangga.
Akan tetapi jika ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama dengan istri dan
anaknya terutama An. C dan An. R yang tinggal serumah dengan Tn. P.

c. Struktur peran (formal dan informal)


Tn. P sebagai kepala keluarga, Ny. N tidak bekerja dan hanya mengurus rumah
tangga. Dalam menjalankan peranya Tn. P dan Ny. N mampu melakukannya dengan
baik.

d. Nilai dan norma


Keluarga Tn. P memegang ajaran agama islam dan menjalankannya dengan baik.
Norma sopan santun sesuai dengan adat jawa dan tidak ada konflik dengan norma
yang ada.

4. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afeksi
1). Kebutuhan – kebutuhan keluarga, pola – pola respon
Jika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami sakit, kepala keluarga atau yang
lain langsung membawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

2). Hubungan keakraban


Sikap dan hubungan antara anggota keluarga baik, dalam keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai dan menghormati.
3). Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)
Ayah dan ibu saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah di keluarga.
Keterangan:
Ayah Ibu
Tn. P Ny. N : Sangat dekat

Anakdan kekerabatan
4). Perpisahan Anak
An. C An. R
Apabila ayah ada pekerjaan di luar kota dan membutuhkan waktu untuk menginap
maka timbul rasa kurang lengkap.

b. Fungsi sosial
1). Cara pola asuh pada anak
Ketika anak melakukan sebuah kesalahan ayah dan ibu tidak menghukumnya tetapi
dibicarakan dengan baik dan mencari solusi terbaik.

2). Siapa yang menjadi pelaku sosialisasi anak–anak


Ayah dan ibu, karena ayah bekerja sama dengan ibu untuk menjaga keluarga itu
walaupun ayah sebagai kepala keluarga namun pengambilan keputusan
dimusyawarahkan berdua.

3). Nilai anak–anak dalam keluarga


Anak-anak sebagai penyemangat dan harus dirawat sebaik mungkin karena anak
adalah titipan dari tuhan.

4). Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola asuh


Jika ada suatu permasalahan di dalam keluarga ibu pergi beribadah untuk
menenangkan pikiran sehingga ibu merasa tenang dan mengambil keputusan dengan
kepala dingin.

5). Pengaruh kelas sosial dalam pengasuhan


Karena ayah bekerja dilingkungan lalu lintas sehingga wawasan ayah cukup luas
dalam mengasuh anak, beliau tidak pernah menekan tetapi selalu menggunakan
metode musyawarah.

6). Estimasi resiko masalah pengasuhan


Karena keluarga menggunakan pengasuhan secara demokrasi, anak belum bisa belajar
secara mendiri/dewasa dalam mengatasi masalah karena masih membutuhkan
keluarga.
7). Kelayakan lingkungan rumah untuk bermain bagi anak
Cukup layak karena keluarga Ny. N berada di lingkungan perkampungan sehingga
tidak ada kendaraan yang lalu lalang.

c. Fungsi perawatan kesehatan


1). Keadaan kesehatan
Pasien beberapa bulan terakhir menderita penyakit asam urat.

2). Kebersihan perorangan


Pasien mandi 2x sehari dan menggosok gigi 2x dalam sehari.

3). Penyakit yang sering diderita


Pasien menderita penyakit asam urat.

4). Penyakit keturunan


Pasien juga mempunyai penyakit keturunan hipertensi

5). Penyakit kronis atau menular


Pasien tidak mempunyai penyakit menular.

6). Kecacatan
Pasien tidak menderita cacat fisik.

7). Pola makan


Pasien makan 3x kali sehari dengan porsi cukup yaitu nasi, lauk pauk dan sayur
terkadang juga mengkonsumsi buah.

8). Pola istirahat


Pasien beristirahat 8 jam pada malam hari dan terkadang tidur pada siang hari selama
2 jam.

9). Ketergantungan obat atau bahan


Pasien sangat tergantung pada obat karena dia harus mengkonsumsi obat agar
penyakitnya tetap stabil.

10). Mencari pelayanan kesehatan


Keluarga Tn. P jika mengalami sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat yaitu dokter keluarga atau rumah sakit.

d. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. P dikaruniai 3 orang anak dengan jarak kelahiran masing – masing sekitar
4tahun. Hal tersebut tidak direncanakan karena pada waktu itu keluarga sudah mengenal
KB.

5. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stress Jangka Panjang : Masalah kesehatan pasien sendiri.
Stress Jangka Pendek : Masalah ekonomi yang belum begitu terpenuhi masih merasa
kurang.

b. Kemampuan berespon terhadap stressor


Keluarga Tn. P menganggap stressor bukan masalah yangdapat menghambat
aktifitasnya. Jika ada masalah selalu dibicarakan bersama dengan suami dan anaknya.

c. Strategi koping yang digunakan


Dalam menyelesaikan masalah kesehatan, keluarga mencari bantuan dengan berobat
ke pelayanan kesehatan yang ada, baik dokter keluargamaupun rumah sakit setempat.
Dalam menyelesaikan masalah, keluarga juga selalu mendiskusikan dengan anggota
keluarga yang lain.

d. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga Tn. P tidak menggunakan adaptasi disfungsional melainkan menggunakan
strategi koping keluarga internal dimana setiap pemecahan masalah keluarga
dilakukan secara bersama.

6. PEMERIKSAAN FISIK
Hari/ Tgl: Rabu/09 September 2020
TB BB LLA TD N R
No Nama S ºC Keterangan keluhan
Cm Kg Cm Mm/Hg x/’ x/’
1. Tn. P 165 74 32 130/90 88 24 365 -
Asam urat yang
ditandai nyeri dan
2. Ny. N 160 81 36 140/90 82 24 368 kaku, serta terdapat
benjolan pada sendi
jari kaki jempol
kanan dan kiri
3. An. C 165 73 34 120/80 80 20 365 -
4. An. R 165 65 30 100/80 80 24 364 -

7. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN


KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Jika keluarga Tn. P sakit atau kesehatannya terganggu oleh keluarga diperiksakan ke
pelayanan kesehatan terdekat seperti dokter keluarga atau rumah sakit.

b. Harapan terhadap masalah


Keluarga Tn. P berharap ia dan keluarganya selalu sehat.

Blitar, 09 September 2020


Perawat yang mengkaji,

Yosephine Meidila Wahyumukti


FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KASUS 2

B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Hari, tanggal : Selasa, 8 September 2020 Jam : 14.00 WIB
8. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. D
b. Umur KK : 65 Tahun
c. Alamat dan telepon : Ds. Tawangbrak, Kec. Garum, Kab. Blitar
d. Pekerjaan KK : Petani
e. Pendidikan KK : SD
f. Agama KK : Islam
g. Suku bangsa KK : Jawa/Indonesia
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1. Tn. D L Suami 65 Th SD Islam Petani
2. Ny. B P Istri 59 Th SD Islam IRT
3. An. J L Anak 20 Th SLTA Islam Swasta

i. Genogram

: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Meninggal
: Hubungan keluarga

j. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. D masuk dalam tipe keluarga inti (Nuclear Family), yaitu keluarga yang
terdiri dadi ayah, ibu dan anak.
k. Suku Bangsa
Keluarga Tn. D termasuk dalam suku bangsa Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa jawa, tidak ada kebiasaan dari sukunya yang memperngaruhi
kesehatannya.
l. Agama
Keluarga Tn. D semua beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat melakukan ibadah
sholat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun sendiri. Dikarenakan pandemi covid-
19 yang sedang terjadi saat ini maka keluarga tidak menjalankan ibadah sholat 5 waktu
di mushola kecuali ibadah sholat jumat. Tn. D mengungkapkan kegiatan sholat jumat di
masjid mengikuti protokol covid-19 diantaranya, adanya jarak antar jamaah,
penggunaan masker, dan tempat cuci tangan yang tersedia di beberapa titik lokasi
masjid.
m. Status sosial ekonomi keluarga
Dalam keluarga Tn. D adalah seorang petani. Didalam keluarganya yang bekerja adalah
dirinya dan anaknya. Tn. D biasa berangkat bekerja di sawah pukul 06.30 dan kembali
ke rumah pukul 11.00 dan dilanjutkan pada sore hari jika masih ada pekerjaan yang
belum diselesaikan. An. J bekerja sebagai karyawan di sebuah tempat wisata di daerah
Penataran. Dikarenakan adanya pandemic covid-19 ini tempat kerja An. J memiliki
kebijakan untuk menutup sementara wisata tempatnya bekerja sampai batas waktu yang
belum ditentukan terhitung sudah 3 bulan ini An. J tidak dapat bekerja. Tentunya hal ini
juga mempengaruhi perekonomian keluarga Tn. D karena sang anak selama ini ikut
membantu perekonomian keluarga. Selama ini penghasilan yang didapat dari keluarga
Tn. D dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berobat jika ada
keluarga yang mengalami keluhan sakit.
n. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. D biasanya berkumpul bersama pada sore hari selepas sholat maghrib
setelah masing-masing anggota keluarga melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pada
masa pandemic ini keluarga Tn. D tidak melakukan aktivitas rekreasi sama sekali.
Sebelumnya aktivitas rekreasi dilakukan ke pantai balekambang paling sering
dikarenakan ada saudara dekat yang harus dijenguk didaerah balekambang tetapi
dikarenakan pandemi ini keluarga Tn. D memutuskan untuk menunda kunjungan
kesana.
9. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
e. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. D sekarang pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa.
Tn. D dan Ny. B juga masih sering berkomunikasi untuk mempertahankan keintiman
pasangan, keluarga juga telah mencoba mensosialisasikan anak dengan lingkungan
sekitar dan juga memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga.
f. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga merasa
sudah terpenuhi, walaupun banyaknya masalah yang timbul kadang kurang dirasakan
oleh keluarga, hanya saja keluarga merasa perlu mempertahankan apa yang sudah ada
untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses berikutnya.
g. Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga Tn. D mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai keluhan
ataupun masalah kesehatan sejauh ini terkait tanda gejala dari covid-19. Pada
pemeriksaan fisik hanya Ny. B yang memiliki keluhan tekanan darah tinggi. Ny. B
kerap mengeluh pusing ketika duduk lama kemudian bangun tiba-tiba dan terkadang
pusing ketika berdiri tetapi merasa baik ketika berbaring kembali. Terkait pandemi
covid-19 yang terjadi saat ini keluarga Tn. D mengungkapkan mengetahui bahaya dan
pencegahannya melalui televisi. Keluarga Tn. D sudah megetahui hal-hal yang harus
diterapkan guna menghindari penyebaran covid-19 dan sudah berusaha menerapkan
hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari tetapi masih ada beberapa hal yang belum
diketahui oleh keluarga Tn. D seperti cara cuci tangan yang benar, jarak pasti yang
harus diterapkan jika ditempat ramai, penggunaan masker yang benar dll. Dalam
aktivitas sehari-hari misal Ny. B ke pasar, beliau tidak menggunakan masker dengan
alasan jarak pasar dan rumahnya terbilang dekat. Warga sekitar sudah mengetahui
bahaya covid-19 sekilas dan hanya melakukan pelarangan masuk warga asing dan
warga yang terindikasi dari luar kota saja dengan menutup jalan.
h. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat sakit ataupun kecacatan dalam keluarga Tn. D.

3. LINGKUNGAN

f. Karakteristik rumah
1) Denah rumah
Halaman

Teras

Kamar Ruang tamu

Ruang Da
Kamar
makan pur

Belakang rumah KM
+
WC
2) Keadaan lingkungan dalam rumah
Kondisi rumah tampak rapi dan bersih, halaman depan rumah dimanfaatkan dengan
baik. Rumah keluarga Tn. D terdiri dari 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan
ruang tamu. Dinding rumah terbuat dari tembok, lantai rumah terbuat dari keramik.
Jemuran terletak dibelakang rumah. Didalam rumah tidak tampak barang-barang yang
berserekan, dan lantainya bersih. Terdapat jendela besar pada bagian depan rumah
dan kamar-kamar sehingga sinar matahari cukup untuk masuk ke dalam rumah. Tidak
ada perubahan dalam hal kebersihan rumah terkait adanya pandemic covid-19.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Keluarga memiliki halaman depan yang cukup, yang dimanfaatkan untuk
menanam beberapa jenis bunga. Untuk halaman belakang rumah dibiarkan kosong
tanpa ditanami apapun dan hanya digunakan untuk pembuangan sampah.
b) Sumber air minum
Keluarga memilih menggunakan air rebusan sendiri untuk minum sehari-hari.
Kondisi air yang digunakan tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau.
c) Pembuangan air kotor
Keluarga memiliki selokan untuk membuang limbah keluarga. Selokan tersebut
mengalir ke daerah yang lebih rendah dan dalam keadaan terbuka lancar.

d) Pembuangan sampah
Dalam keluarga Tn.D sampah keluarga dibuang kedalam lubang yang dibuat
khusus untuk menampung sampah yang mana jika sampah sudah penuh maka
akan dibakar secara bersama-sama.
e) Jamban
Jenis jamban yang digunakan keluarga adalah jamban yang langsung masuk ke
dalam tanah dengan jarak jauh dari rumah lebih dari 10 meter.
f) Sumber pencemaran
Keluarga tidak memiliki peliharaan yang memungkinkan adanya sumber
pencemaran lain.
g.Karakteristik tetangga dan komunitas
Komunitas tetangga dilingkungan Tn. D memiliki kebiasaan saling membantu jika
ada salah satu tetangga yang membutuhkan bantuan misal hajatan, syukuran, dll. Jika
ada salah satu tetangga yang mengalami sakit maka tetangga akan bergantian
menjenguk untuk menunjukkan kepedulian mereka. Para tetangga juga memiliki
kebiasaan untuk sekedar berkumpul dan mendiskusikan beberapa hal, tetapi kebiasaan
ini telah berkurang sejak adanya berita mengenai covid-19.
h. Mobilitas geografi keluarga
Alat transportasi yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sepeda motor. Keluarga
tidak ada yang menggunakan kendaraan umum jika tidak akan melakukan perjalanan
jauh.
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan tetangga baik. Keluarga Tn. D aktif mengikuti berbagai
kegiatan masyarakat. Tn. D sendiri aktif melakukan kegiatan yasinan setiap satu
minggu sekali, begitupun sang istri ditambah dengan kegiatan arisan perkumpulan
ibu-ibu yang diadakan setiap satu bulan sekali. An. J juga tidak kalah aktif dalam
kegiatan karang taruna di desanya. Pada masa pandemic covid-19 ini semua kegiatan
yang dilakukan kegiatan keluarga Tn. D dihentikan untuk sementara sehingga tidak
ada acara bersama warga lainnya guna mencegah penularan covid-19.

4. STRUKTUR KELUARGA
e. Pola komunikasi
Dalam keluarga Tn. D pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi
terbuka, setiap keluarga mempunyai hak untuk berbicara dan menyampaikan
pendapatnya. Komunikasi yang digunakan oleh keluarga adalah komunikasi dua arah.
Dalam keluarga Ny. B mengatakan apabila terjadi kesalahpahaman kecil antar
keluarga yang ada dirumahnya maka akan segera diselesaikan agar tidak
berkepanjangan.
f. Struktur kekuatan atau kekuasaan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama,
pengambil keputusan adalah Tn. D dengan mempertimbangkan masukan setiap
anggota keluarga. Keluarga berperan sesuai dengan perannya dan dapat
menyampaikan pendapatnya jika terdapat masalah yang dirasakan. Ny. B mengatakan
jarang terjadi masalah dalam hal pengambilan keputusan karena anaknya selalu
menghormati keputusan orang tua. Karena selama ini keputusan yang diambil oleh
orang tua bisa diterima oleh anaknya.
g. Struktur peran (formal dan informal)
Formal :
 Tn. D berperan sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah bagi keluarganya
guna memenuhi kebutuhan disamping sebagai pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman pada keluarga.
 Ny. B berperan sebagai istri, yang berperan mengurusi rumah tangga sekaligus
membantu sang suami bekerja di sawah.
 An. J berperan sebagai anak yang harus patuh kepada orang tua.
Informal :
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran dalam memberikan semangat kepada
yang lain.
h. Nilai dan norma
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya jawa dimana suami bertindak sebagai
pencari nafkah dan istri dirumah mengurus anak dan menyiapkan kebutuhan rumah
tangga yang lain, menurut pendapat keluarga bisa saja istri bertindak sebagai pencari
nafkah tambahan asalkan tugas sebagai seorang istri dan ibu tidak terabaikan.
Tanggung jawab merawat dan mendidik anak adalah tetap tanggung jawab bersama.
Keluarga mengatakan landasan agama dalam keluarga sangat berperan penting
sebagai pondasi keutuhan keluarga. Keluarga Tn. D juga berusaha menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitarnya dan tidak ada nilai dan norma budaya yang
bertentangan dengan kesehatan.
5. FUNGSI KELUARGA
e. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan-kebutuhan keluarga, pola-pola respon
Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain. Orang tua mampu menggambarkan
kebutuhan keluarga nya secara rinci, mulai dari kebutuhan makanan, pakaian,
pendidikan, dan kesehatan.
2) Hubungan keakraban
Setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, ketika orangtua sakit
orang tua secepat mungkin memeriksakan ke jasa pelayanan kesehatan terdekat.
3) Perpisahan dan kekerabatan
Dalam keluarga hanya terjadi keterpisahan yang bersifat sementara, ketika salah
seorang anggota keluarga ada yang harus pergi keluar kota, sehingga komunikasi
dilakukan melalui telepon.
f. Fungsi sosial
1) Cara pola asuh pada anak
Keluarga Tn. D mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksisosial pada
anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bergaul
dengan teman sebayanya sejak kecil dan mendidik sang anak untuk sopan pada para
tetangga yang lebih tua.
2) Siapa yang menjadi pelaku sosialisasi anak-anak
Yang menjadi pelaku sosial dijalankan oleh suami dan istri secara bersama-sama.
3) Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola asuh
Faktor budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan anak yaitu kondisi etnis dan
suku yang lebih menitikberatkan urusan keseharian anak lebih banyak ditangani ibu
karena waktu terbanyak bersama ibunya.
4) Estimasi resiko masalah pengasuhan
Saat ini keluarga tidak memiliki masalah dalam mengasuh anak, adapun resiko
mungkin dapat muncul ketika orang tua menjewer anak ketika mereka kecil jika
berlaku tidak baik.

g. Fungsi perawatan kesehatan


1) Keadaan kesehatan
Keluarga Tn. D dan anaknya dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan, pada
pemeriksaan fisik Ny. B yang memiliki keluhan tekanan darah tinggi. Terkait
pandemi covid-19 yang terjadi saat ini, tidak ditemukan tanda dan gejala pada
keluarga Tn. D.
2) Kebersihan perorangan
Keluarga mengatakan mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, cuci rambut
maksimal 2 hari sekali dan gosok gigi pada waktu mandi. Dengan adanya pandemi
covid-19 ini yang seharusnya keluarga sering melakukan cuci tangan telah dilakukan
tetapi belum secara benar dikarenakan ketidaktahuan cara mencuci tangan yang benar.
3) Penyakit yang sering diderita
Penyakit yang diderita keluarga biasanya hanya batu, pilek, dan sakit kepala.
4) Penyakit keturunan
Tidak memiliki penyakit keturunan.
5) Penyakit kronis atau menular
Tidak ada.
6) Kecacatan
Tidak ada yang memiliki kecacatan dalam keluarga.
7) Pola makan
Pola makan keluarga sehari 3 kali makan. Tidak ada menu yang berbeda dalam
keluarga, semua mengkonsumsi apa yang di masak Ny. B. Jika ada sayuran yang
tidak habis hari itu juga, maka akan dihangatkan kembali untuk keesokan harinya.
8) Pola istirahat
Pola istirahat cukup, ditandai dengan keluarga mulai tidur paling lambat jam 22.00
malam, dan bangun pukul 05.00 pagi. Sedangkan pada siang hari keluarga juga tidur
minimal 1 jam.
9) Ketergantungan obat atau bahan
Anggota keluarga tidak ada yang memiliki ketergantungan pada obat.
10) Mencari pelayanan kesehatan
Kepala keluarga mencari pelayanan kesehatan terdekat yaitu dokter praktek.
h. Fungsi reproduksi
Tn. D dan Ny. B tidak mengalami gangguan dalam reproduksi. Tidak ada keluhan
ataupun masalah selama ini.
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
e. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1. Pendek :
Yang dikhawatirkan keluarga pada masa jangka pendek ini adalah bagaimana
pandemi covid-19 ini dapat berlalu dengan cepat sehingga aktivitas kembali
seperti biasa sehingga tidak ada lagi kekhawatiran yang berlebih untuk
beraktivitas.
2. Panjang :
Kekhawatiran jangka panjang yang dirasakan keluarga Tn. D adalah bagaimana
untuk meningkatkan kesehatan Ny. B yang sering mengalami pusing akibat
tekanan darahnya yang tinggi.
f. Kemampuan berespon terhadap stressor
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat maka mereka
akan memecahkannya secara bersama-sama, dibicarakan bersama kemudian dicari
jalan keluar yang terbaik. Pada minggu-minggu pertama beredarnya berita bahwa
telah ada yang terinfeksi covid-19 di Indonesia keluarga merasa panik tetapi setelah
beberapa lama kepanikan itu reda setelah mengetahui cara pencegahan walaupun
tidak terlalu memahami sepenuhnya.
g. Strategi koping yang digunakan
Jika terdapat masalah dalam keluarga, keluarga lebih suka berunding bersama untuk
memecahkannya atau meminta pendapat pada orang yang lebih tahu. Apabila terdapat
keluarga yang sakit dan pada waktu itu tidak mempunyai uang keluarga
mempergunakan uang tabungan yang disimpan di bank.
7. PEMERIKSAAN FISIK
Hari/ Tgl : Selasa, 8 September 2020
TB BB TD Keterangan
No Nama N x/’ R x/’ S ºC
Cm Kg Mm/Hg keluhan
1. Tn. D 165 70 130/80 80 20 36 -
2. Sering pusing
ketika tiba-tiba
Ny. B 150 55 160/90 90 20 36,6
berdiri atau tidur
terlalu lama
3. An. J 175 80 110/80 65 21 36,5 -
8. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN
KELUARGA
c. Persepsi terhadap masalah
Keluarga menganggap pandemi covid-19 yang terjadi saat ini adalah masalah yang
serius tetapi keluarga belum memahami dengan baik mengenai kejadian ini sehingga
tidak melakukan tindakan pencegahan yang berarti dalam kesehariannya.
d. Harapan terhadap masalah
Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai covid-19 demi
menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya.

Blitar, 8 September 2020


Perawat yang mengkaji,

Bunga Innashofa
1511003

Anda mungkin juga menyukai