Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Hamzah Alhusaini

NIM : 061840421434
Kelas : 6 KIA
Mata Kuliah : Pengendalian Pencemaran dan Produk Bersih
Hari, Tanggal : Senin, 28 Juni 2021

Webinar Forum 2021


Musi Banyuasin Environment

Tema : Stimulasi Daya Dukung Lingkungan Untuk Daya Saing dan Memajukan
Daerah

Pemberian Materi dari Bapak Bupati Muba Dr. H. Dodi Reza, Lic. Econ,
MBA
 Ada banyak potensi energi yang dimiliki Musi Banyuasin seperti cadangan
gas eksisiting, temuan cadangan gas Blok Sakakemang dengan cadangan gas
terbesar ke-4 di dunia, produksi batubara eksisting, cadangan batubara, dan
crude oil eksisting.
 Rencana industri turunan dan potensi pengembangan, 1) Industri Biofuel
(dengan share 2.03% biofuel Muba terhadap kebutuhan biofuel), 2) Pabrik
Kelapa Sawit (dengan jumlah 1 unit dan kapasitas 45 ton/jam), 3) Pabrik
Minyak Goreng (dengan jumlah 2 dan kapasitas produksi 9000 L/hari), 4)
Trading TBS dan CPO, 5) Bantuan Teknis Peningkatan Produksi Kelapa
Sawit (dimana kegiatan yang dilakukan yaitu peningkatan penggunaan bibit
unggul dan saprodi yang tepat, pelatihan petani, bantuan saprodi dan
peralatan pasca panen karet), 6) Skema Kerjasama Trading dan Investasi
(yaitu membentuk perusahaan joint venture bersama dengan BUMD
Kerjasama dengan KUD dan Gapoktan, dan investasi dan trading langsung).
 Pembangunan Muba akan mengarah ke Green Growth Economy yang
berkelanjutan.
 Potensi Ekonomi Komoditas Sawit Musi Banyuasin, seperti sumbangsih-nya
bagi Nasional yaitu termasuk dalam rencana Program strategis Nasional
terkait kebijakan energi nasional. Lalu prospek ekonomi bagi daerah seperti
melibatkan PT. Total Usaha Mandiri, BUMD, dan Swasta.

Bapak Ir. Sarwono Kusumaatmadja dari Kementrian Lingkungan Hidup


dan Kesehatan
 Kita perlu memerhatikan perkembangan global saat ini, seperti perubahan
iklim global. Dimana biasanya di Siberia suhunya 0℃, namun tahun lalu
mengalami peningkatan yang sangat pesat hingga mencapai 45℃, dan
bahkan tahun ini meningkat lagi mencapai 48℃.
 Sumatera Selatan merupakan daerah yang memiliki potensi yang sangat
besar, contohnya saja tanah gambut yang dapat dimanfaatkan menjadi produk
yang bernilai guna.

Pemberian Materi dari Bapak Bima dari PT. Energi Daya Nusantara
 Di Kabupaten Musi Banyuasin terdapat potensi yang dapat dikembangkan,
yaitu membangun pabrik DME dan Methanol dengan memanfaatkan produksi
gas dari Blok Corridor, Blok Jambi Merang, dan Blok Saka Kemang.
 Pada awalnya DME ini digunakan sebagai solvent, aerosol propellant dan
refrigerant. Namun saat ini, DME telah banyak digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan, rumah tangga, hingga genset. DME ini bening tak berwarna,
tediri dari propan dan butan, komponennya mirip dengan LPG sehingga
dapan digunakan sebagai campuran atau pengganti LPG. DME ini ramah
lingkungan, tak beracun, dan tak merusah ozon, inilah yang menjadi daya jual
DME.
 Dimanfaatkan DME, karena saat ini kebutuhan bahan bakar yang berasal dari
gas alam, batu bara, dan bio massa mengalami kenaikan. Dan bahan bakar
terus meningkat dan tidak stabil, sedangkan produksi dan stok LPG yang
terbatas di Indonesia menyebabkan pemerintah melakukan Program untuk
konversi dari LPG ke DME. Produksi Nasional LPG sebanyak 2,5 juta
ton/tahun, sedangkan kebutuhan LPG Domestik sebesar 7,2 juta ton/tahun,
sehingga mau tidak mau kita haru mengimport LPG 65% lebih besar dari
kebutuhan.
 Dalam pembangunan DME plant dapat pula dibangun metanol plant, dimana
metanol merupakan produk awal dari pengolahan bahan baku DME untuk
selanjutnya diubah menjadi DME.
 Berikut merupakan tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan DME
plant dan metanol plant yaitu, harga komoditas, modal dan biaya operasi,
pasar, dan pasokan gas alam.

Paparan dari Bapak Iqbal Pangindoman dari PT. Pertamina Gas


 Berikut 5 pilar Corporater Social Responsibility (CSR) dari PT. Pertamina
Gas adalah Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan, Pendidikan, Prasarana dan
Sarana, dan Pelestarian alam.
 Dalam pengembangan masyarakat diperlukan adanya partisipasi, dimana
semua usaha swadaya masyarakat disinergikan dengan usaha-usaha
pemerintah setempat dan stakeholders untuk meningkatkan taraf hidup.
Stakeholder mencakup perusahaan, pemerintah, lembaga terkait, akademisi,
dan lembaga swadaya masyarakat.
 Tahap-tahap dalam perencanaan program meliputi penelitian awal, pemetaan
sosial di lokasi-lokasi Ring 1 dan Ring 2, penyusunan dokumen perencanaan
program partisipatif, dan sosialisasi program pengembangan masyarakat ke
pemerintah desa dan masyarakat.
 Dalam sosialisasi program pengembangan masyarakat, perusahaan mengajak
tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, pemerintah desa, akamedisi, LSM,
dan lembaga lainnya untuk melakukan sosialisasi ke forum masyarakat.
 Berikut merupakan program yang berhasil dilaksanakan oleh PT. Pertamina
Gas yaitu Taman Ekowisata Ramah dan Sadar Lingkungan “Embung Senja”
Desa Gajah Mati, Kecamatan Babat Supat, MUBA. Dan Kelompok Pesona O
Maggot.
 Manfaat Sosial dari Program CSR ini adalah terbentuknya sebuah kelompok
masyarakat yang bergerak di bidang budidaya BSF, kelompok penerima
manfaat mampu melakukan promosi program dan penyebaran informasi
terkait program, kelurahan Bayung Lencir menerima penghargaan langsung
dari Bupati MUBA sebagai kelurahan Sehat Inovatif dalam program
Pengolahan Sampah Organik dan Olahan Maggot, kelompok Pesona O
Maggot juga mendapat apresiasi dalam ajang Indonesia Green Award 2021.

Pemberian Materi dari I Kadek Dian Sutrisna Artha, PhD dari PT. Sarana
Multi Infrastruktur
 Ketersediaan infrastruktur sebagai sarana penghubung antar lokasi dan daerah
dapat mempengaruhi efisiensi produksi sektoral yang pada gilirannya akan
berdampak kepada Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.
 Secara umum, infrastruktur dapat dikategorikan sebagai public goods.
Namun, karena keterbatasan finansial maka penyediaan infrastruktur tak
dapat disediakan seluruhnya oleh pemerintah, perlu adanya keterlibatan
swasta.
 Infrastruktur diperlukan untuk mendukung suatu negara dapat tinggal landas
menuju tahap pembangunan selanjutnya. Indonesia perlu terus memacu
pembangunan infrastrukturnya untuk dapat berdaya saing dan naik ke level
ekonomi selanjutnya.
 Peran PT. SMI dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur nasional
seperti, menciptakan produk untuk mengisi market gap dan menjadi katalis
pembiayaan infrastruktur, pembiayaan kepada pemuda untuk mengakselerasi
pembangunan daerah, mempromosikan investasi struktur melalui pemberian
jasa advisory, pengembangan proyek KPBU dan capacity building, masuk ke
dalam penyertaan modal dari proyek infrastruktur, PT. SMI menerbitkan
green bond korporasi pertama di Indonesia dengan rating medium green dari
Cicero untuk keperluan pembiayaan green projects, platform pendanaan
terintegrasi untuk mendanai proyek berorientasi SDG, dukungan kepada
program PEN, dan Research & Knowledge Product.

Pemberian Materi dari Ibu Lukmi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI
 Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2010-2020 di MUBA mengalami
peningkatan mencapai 1%.
 Isu lingkungan saat ini di DAS yaitu Kerusakan Lingkungan dan Pencemaran
Lingkungan, sehingga dilakukan upaya penanggulangan untuk menangani hal
tersebut seperti mengurangi beban pencemar air dan memperkecil debit
pencemar sekitar musim hujan dan musim kemarau.

Pemberian Materi dari Ibu Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc. dari Kementeriaan
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
 Beberapa dampak perubahan iklim seperti, peningkatan suhu dan El Nino,
musim kering yang panjang, cuaca ekstrem dan kenaikan air laut.
 NDC Indonesia memiliki target mengurangi gas rumah kaca melalui ekonomi
rendah karbon dan adaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim.
Dimana target sektor pada tahun 2030 yaitu pertanian, limbah, industri, hutan
dan gambut, dan energi dan transportasi.
 Saat ini pemerintah telah berhasil mendorong pengembangan skema baru
termasuk blended finance dalam mendukung pendanaan dan pembiayaan
perubahan iklim, seperti green sukuk, fasilitas de-risking untuk menarik
investasi swasta dalam proyek infrastruktur yang berdampak pada perubahan
iklim, dan green financing serta platform SDG Indonesia One.
 Saat ini Indonesia memiliki potensi Blue Carbon, dimana Indonesia memiliki
75-80% carbon credit dunia yang berasal dari hutan, mangrove, gambut,
padang lamun, dan terumbu karang.
 Potensi investasi yang saat ini mendapat support dari negara mitra dan
lembaga-lembaga kerjasama internasional antara lain dalam bidang
pengelolaan sampah, limbah domestik, air minum, transportasi publik, dan
ekonomi sirkular. Pemerintah saat ini sedang mendorong tumbuhnya green
investment dan climate-friendly infrastructure.

Pemberian Materi dari Ibu Ir. Laksmi Wijayanti, M.CP. dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
 Kunci untuk melakukan akselerasi ekonomi dan lingkungan hidup untuk
SDG yaitu bagaimana cara kita mentreatment modal kita seperti SDA dengan
cara menjaga dan tak merusak SDA yang kita punya.
 Sumber daya dan lingkungan hidup harus semakin lama semakin bertambah
bukan sebaliknya, karena inilah modal kita untuk melakukan akselerasi
lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai