WAWAN
M1B1 21 109
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia,
makalah “Aspek Social Dan Budaya Maritim” ini untuk memenuhi tugas mata
terima kasih yang amat besar saya samapaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini sehingga apa yang kami tulis pada kesempatan
Akhirnya kami sadar bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna, jadi
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
adalah 13.487 pulau dan sekitar 6.000 pulau di antaranya belum berpenghuni.
Jika dipetakan di belahan bumi lain, luas wilayah Nusantara sama dengan
jarak antara Irak hingga Inggris (Timur-Barat) atau Jerman hingga Aljazair
(Utara Selatan). Letaknya yang strategis, ditopang potensi sumber daya alam
kekayaan alam bumi khatulistiwa. Tak heran, ancaman dan gangguan terus
Hal itu dibutuhkan karena bangsa Indonesia sekarang tidak lagi memiliki budaya
bahari. Sehingga, perlu dibangun kembali upaya penyadaran. Upaya ini harus
1
Dari aspek kehidupan sosial dan budaya, sejarah menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia pada masa lalu memiliki pengaruh besar di wilayah Asia Tenggara.
Tak heran, wilayah laut Indonesia dengan luas dua pertiga Nusantara diwarnai
bahwa nenek moyang bangsa Indonesia menguasai lautan besar. Bahkan, mampu
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pada makalah ini yaitu
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
bangun dari kekuatan maritim. Kita dapat melihat kekuatan kerajaan seperti
Fakta tersebut tidak terbantahkan hingga kini. Keliru jika bangsa ini tidak belajar
dari sejarah untuk kembali menjadi bangsa yang besar dan disegani.
terletak pada kekuatan wilayah pesisir dan laut. Hal ini didukung dengan kekuatan
kerajaan yang memiliki armada laut mempunyai kekuatan yang sangat besar di
indonesia sebagai bangsa maritim dapat terlihat dengan adanya lukisan perahu
negara besar yang disegani di kawasan Asia, maupun di seluruh dunia. Sebagai
3
Puncak kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan Majapahit
(1293-1478). Di bawah Raden Wijaya, Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada,
di Nusantara dulu mampu menyatukan wilayah nusantara dan disegani bangsa lain
sejarah kekuatan maritim di Tanah Air sudah ada sejak zaman dahulu, dan
sentralnya berada di wilayah pesisir dan laut. Namun, banyak juga kerajaan yang
bediri dan hidup di wilayah pedalaman. Misalnya, Banten yang bisa berjaya selain
Museum Maritim, dahulu sistem religi yang dianut sebagian kerajaan tidak lepas
dengan gunung dan dewa. Bahkan, dewa tertinggi mereka percaya ada di
Tapi, kemudian beberapa mausia menyadari, kehidupan itu bukan hanya religi,
4
Terdapat banyak bukti-bukti prasejarah di mana bangsa Indonesia adalah
bangsa yang hebat di dunia maritim. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
Menurut Ali, di saat pelaut Yunani dan China Selatan datang ke Indoneia
pada periode 3000 sebelum masehi atau 5000 tahun yang lalu dan pelaut Blanda
yang jago mengelola budaya maritim baru datang 400 tahun sesudah masehi,
lagi. Itu dibuktikan dengan adanya pelabuhan dan syahbandar. Bisa dikatakan
bahwa karakter maritim bangsa Indonesia sudah kuat sejak dahulu sebelum
sejarah.
sangat banyak, bahkan terbanyak ke-4 di dunia, tetapi jarang penduduk Indonesia
yang dapat menyamai prestasi yang sama seperti penduduk di negara lain. Inilah
lemahnya bangsa Indonesia yang memiliki jumlah peduduk yang banyak tetapi
masih kurang di sumber daya manusianya. Jadi sangatlah penting sumber daya
manusia yang berkualitas bagi semua orang. Penduduk Indonesia masih belum
mengerti banyak tentang pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas itu
5
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan sumber daya alam berlimpah,
ini terjadi karena rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
Krisis tenaga pelaut di Tanah Air hingga kini masih menjadi masalah
bidang pelayaran. Di sektor angkatan laut minim tenaga pelaut. Para lulusan
pelaut tingkat perwira hampir 75 persen memilih bekerja di kapal asing atau
nasional dengan alasan yang masuk akal yakni penghasilan yang lebih besar.
Kondisi seperti ini, membuat miris dan menjadi perhatian penuh Badan
tahun kedepan, kebutuhan pelaut nasional mencapai 43.806 orang atau 8.600
orang setiap tahunnya, yang terdiri dari 18.774 pelaut kelas perwira dan 25.032
pelaut kelas dasar. Namus, suplai pelaut saat ini di Tanah Air baru mencapai
3.000 orang per tahun karena kapasitasnya yang belum mencukupi. Namun
begitu, jumlah tersebut bisa segera bertambah dengan peningkatan jumlah sekolah
yang akan direalisasikan dua tahun mendatan Rendahnya SDM bangsa ini terjadi
karena fokus pembangunan pemerintah masih berkiblat pada sektor darat atau
6
Berpijak pada sejarah bangsa Indonesia yang pernah berjaya di masa
sebagai negara maritim, bukan negara agraris. Selama ini kebudayaan Indonesia
di konsep dengan format kebudayaan agraris, yang cenderung terpaku pada alam,
kekuasaan.
sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian bagian yang
7
2.3.2 Pengertian Pesisir
pertemuan antara darat dan laut. ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut,
angin laut, dan perembesan air asin. Sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia
yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya
pesisir.
tinggal dan melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan sumberdaya
wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir
sumberdaya pesisir dan lautan. Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir
dapat pula didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial di wilayah
ekonomi yang terkait dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan.
8
2.3.3 Karakteristik Masyarakat Pesisir
kesehatan).
masyarakat pesisir masih cukup kuat. Perbedaan status sosial ekonomi yang
4. Ekonomi Lokal Sumber daya laut adalah potensi utama yang mengerakan
sehingga daya beli masyarakat yang semakin besar nelayan juga akan meningkat.
9
menurun sehingga tingkat daya beli masyarakat rendah. Kondisi demikian sangat
10
BAB III
3.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
sejarah kekuatan maritim di Tanah Air sudah ada sejak zaman dahulu, dan
sentralnya berada di wilayah pesisir dan laut. Namun, banyak juga kerajaan
pesisir.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://tenscience2history.wordpress.com/page/5/
keluhuran-nusantara/
http://www.tempo.co/read/news/2015/03/02/090646443/Hadapi-MEA-Kadin Dorong-
Pemberdayaan-SDM-Maritim
http://sumberilmu.info/2008/02/15/sumber-daya-manusia-indonesia/
http://kbbi.web.id/
http://www.putumahendra.com/pelabuhan-nusantara-di-surabaya/
Wertheim, W.F. 1959. Indonesian society in transition. 2nd rev., ed.,The Hague and
Bandung.
12