tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Ibu dengan kandungan yang membawa
bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa
mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.
Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran
kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik)
dan identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata,
sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki
kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu
memiliki kembar empat monozigotik
1. Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot
yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang
melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan.
Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke
tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang
dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda
atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada
keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu
menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel
telur). Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
2. Kembar monozigotik atau identik (MZ)
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu
zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio
yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama.
Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama
(dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan
monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik,
monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi
amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi
dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga
mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali
bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini
sangat tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan.
Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat
kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda.
Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses
yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang
diaktifkan.Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang mempengaruhi
perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam
perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya
perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang
terbentuk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya anak kembar antara lain.
1. Faktor usia
Beberapa tes kehamilan kembar dua atau lebih di Amerika, banyak terjadi pada
wanita yang berusia 35 tahun ke atas. Boleh dikatakan, jika seorang wanita hamil di bawah
usia 25 tahun kesempatan memiliki anak kembar lebih rendah dibandingkan dengan wanita
yang hamil di usia 35 tahun ke atas.
2. Faktor teknologi
Perkembangan teknologi kesihatan saat ini juga mempermudah pasangan untuk
membuat program bayi kembar yiaitu dengan diberikan obat-obatan tertentu atau fertilisasi
in-vitro. Antara tahun 1973 & 1990, kelahiran kembar meningkat dan jumlahnya sama
dengan kelahiran tunggal & kelahiran triplet pun juga meningkat.
Proses terjadinya kembar identik yaitu karena pada masa pembuahan sebuah sel telur matang
di buahi oleh sebuah sperma yang membantuk zygote, kemudian zygote ini akan membelah.
Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah pembuahan) maka
setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan satu plasenta.
Tetapi bila pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi join /
menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak sempurna yang
disebut sebagai kembar siam lebih tinggi.
Jadi kembar siam terjadi pada kembar monozygot. Dengan pemeriksaan USG (utrasonografi)
dokter akan dapat menilai keadaan dari janin, jenis kelamin, kelainan maupun posisi dll.
Kembar Dizygotik
Kembar fraternal yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang berasal dari
dua telur. Mereka biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja.
Tidak selalu memiliki jenis kelamin yang sama dimana : 1/2 bagian dari kembar fraternal
adalah anak laki - anak perempuan; 1/4 bagian adalah anak laki - anak laki dan ; 1/4 bagian
lagi anak perempuan - anak perempuan.
Proses terjadinya kembar fraternal yaitu karena pada masa pembuahan terdapat dua buah sel
telur matang yang masing- masing di buahi oleh sperma yang berbeda.
Karena berasal dari dua telur dan sperma yang berbeda maka masing- masing mempunyai
kantung ketuban dan plasenta sendiri. Jadi kembar fraternal, adalah terjadinya 2 proses
pembuahan dalam satu kehamilan.
Kira-kira 2/3 bagian dari bayi kembar adalah kembar fraternal. Biasanya dokter akan dapat
menyatakan kembar identik atau fraternal setelah proses kelahiran dengan menilai dari
plasentanya.
Kebanyakan orang tua yang akrab dengan dua klasifikasi bayi kembar – fraternal (dizigotik)
dan identik (monozigotik). Di luar klasifikasi tersebut utama, ada beberapa jenis langka dan
menarik dari kelahiran seorang bayi kembar.
1. Kembar siam
Kembar siam merupakan kelipatan monozigot yang tidak sepenuhnya terpisah dari
satu sama lain karena pembagian yang tidak lengkap dari sel telur yang telah dibuahi.
Individu-individu akan terhubung pada titik-titik tertentu dari tubuh, dan dapat
berbagi jaringan, organ atau anggota badan.
4. Setengah Identik
Ada dua jenis kembar? kembar Dizigotik terjadi ketika dua telur fertilied dan kembar
Monozigot (identik) yang berasal dari telur dibuahi secara tunggal. Tapi bagaimana jika telur
membelah dan kemudian masing-masing dari mereka bertemu sperma? Itulah teori yang
diusulkan untuk kembar “setengah-identik”, kembar yang sangat mirip tetapi DNA-nya tidak
sma 100%. Meskipun tampaknya menjadi teori yang masuk akal, tidak ada tes definitif untuk
mengkonfirmasi kebenaran teori tsb
itu tadi beberapa jenis bayi kembar,dan mungkin akan ada jenis jenis lainya searah dengan
perkembangan zaman dan teknologi.
Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan
biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan kandungan
yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya
masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.
Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar
seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa.
Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang menghasilkan sel
telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik seperti kucing, anjing, tikus,
atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan.
Jenis Kembar
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan identik
(monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar
monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo
bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat
monozigotik.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion
dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya
(bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya
(karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).
Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi
pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan
perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail,
seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena
pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al.mengungkap adanya
pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat
berbedanya gen-gen yang diaktifkan.Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang
memengaruhi perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan
dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya
perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.
Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk kejadian
kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ
yang lebih tinggi daripada tempat lainnya.
1. Memiliki intuisi yang kuat bahwa anda mengandung bayi kembar. Sebagai contoh seorang wanita
yang tengah mengandung, insting seorang ibu pasti akan mulai terlatih. Prcayakan semua itu pada
perasaan anda.
2. Mengalami mual-mual atau morning sickness yang lebih parah dari kehamilan biasa. Hal ini
disebabkan oleh kadar hCG (human Chorionic Gonadotropin) yang meningkat pesat pada kehamilan
kembar. Secara logika, jika bayi yang dikandung kembar, maka mual-mual pun terjadi dua kali lipat.
3. Ukuran lebih besar dibandingkan dengan waktu kehamilan yang sebenarnya. Ini disebabkan oleh
kehadiran dua janin dalam perut. Ciri-ciri ini sepertinya merupakan ciri-ciri yang paling mudah
diketahui jika mengandung bayi kembar.
4. Terdengar dua detak jantung.
Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama
dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan
kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan
berganda dan biasanya masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu)
daripada kehamilan bayi tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi
kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak
berbeda daripada kelahiran biasa.
Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang
menghasilkan sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik
seperti kucing, anjing, tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali
melahirkan
Jenis kembar
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan
identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata,
sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki
kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu
memiliki kembar empat monozigotik.[1]
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang
terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat
pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada
manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba
fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam
amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau
sama.
Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
Istilah kembar campuran diberikan bagi anak kembar dengan warna kulit berbeda.
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang
berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama.
Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama
(dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan
monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik,
monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi
amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi
dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga
mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila
terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat
tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan
terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan
biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari
Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan
individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan.[2] Meskipun
ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-perbedaan itu,
ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang
terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon
(terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.[3]
Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk
kejadian kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki
frekuensi kembar MZ yang lebih tinggi daripada tempat lainnya.[1]
1. Kembar dizigotik
Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik
merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan
(Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat monozigoti.
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk
berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding
rahim
yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang
kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi
akan
memunculkan lebih dari satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion
dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya
(bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya
(karena hanya
perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).
Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
2. Kembar monozigotik
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda.
Kedua
embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan
pemisahan
zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau
berbeda
amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama
(dikenal
dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti
monokorionik.
Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi
dalam
kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi
atau
mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi
pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan
perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail,
seperti sidik jari.
Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi
atau
gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh
epigenetik
dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen
yang
diaktifkan. Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-
perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-
perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas
pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.[3]
Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk kejadian
kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ
yang lebih tinggi daripada tempat lainnya
Apa penyebab seseorang mempunyai anak kembar?
1. Garis keturunan
seseorang yang mempunyai sejarah/garis keturunan memiliki saudara kembar, maka suatu saat akan
ada kemungkinan memiliki keturunan kembar.
peluang memiliki anak kembar lebih besar pada orang yang mempunyai garis keturunan memiliki
anak kembar dibanding orang yang tidak memiliki sejarah keturunan anak kembar.
Proses Pertumbuhan janin dari minggu ke minggu mengalami perkembangan. Perubahan – perubahan yang
terjadi diharapkan dalam keadaan normal
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan – penyimpangan seperti pertumbuhan janin
yang terhambat dan kelainan – kelainan pada janin lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
janin diantaranya : faktor genetic, faktor lingkungan dan factor nutrisI
Definisi.
Janin yang beratnya dibawah presentil ke 10 usia kehamilannya dan lingkaran perut dibawah presentil ke 2,5.
Standar berat badan bayi yang disebut cukup bulan adalah 2500 gr.
Penyebab
Bisa berasal dari ibu maupun janin. Secara garis besar penyebabnya adalah insufisiensi Plasenta (terganggunya
aliran darah ke ari2), Penyakit Kronis ibu (jantung, hipertensi), Masalah plasenta (plasenta tidak pada
tempatnya dan lepasnya plasenta sebelum waktunya, kelainan genetik (trisomi, triploidi), infeksi (rubella,
herpes, toxo), Bahan2 (rokok alkohol), dan sosial ekonomi (ketidak tahuan, kemiskinan).
Pembagian
Ada dua jenis IUGR, simetris dan tidak simetris. Simetris artinya ukuran kepala dan perut seimbang, sedangkan
yang tidak simetris, ukuran kepala normal sedangkan perutnya kecil dari standar.
Penanganan
Monitoring kondisi janin dengan pengukuran berat 3 minggu sekali, hitung gerak janin, CTG (rekam denyut
jantung janin) 2 minggu sekali, Profil biofisik (kesejahteraan janin). Jika hasil pemantauan tidak normal,
pertimbangkan untuk meleahirkan bayi setelah sebelumnya memberikan obat untuk mematangkan paru-paru
janin. Jika hasil pemantauan baik maka kehamilan dapat diteruskan. Persalinan tetap diusahakan pervaginam
selagi monitoring kondisi bayi baik, jika selama proses persalinan keadaan bayi tidak baik maka dilakukan
operasi Cesar. Fungsi USG adalah mengukur biometri janin, kemudian dibandingkan dengan usia kehamilan
berdasarkan hari terakhir (LMP=last menstrual periode). Ukuran yang dipakai adalah AC, BPD dam FL
b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti retardsi mental, kelainan
jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran,.
Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga
unting kromosom 21 (Corebima, 1997).
c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini terjadi karena kromosom
18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18. ciri kelaian janin ini adalah retardasi
mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.
d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari
pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun
berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan
mati setelah beberapa saat dari kelahiran.
e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana tubuh kekurangan salah
satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami anemia berat akibatnya harus transfusi
darah seumur hidup.
f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu fenilalanin yang
menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan
cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat
atau vitamin tertentu.
g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni karena tubuh
tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena hormon tiroid adalah hormon
petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid sejak dini.
h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari wanita hamil yang
memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat
i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di luar rongga perut
j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk lengkung vertebra
(Sudarwati dkk, 1990).
Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat antagonis terhadap asam folat. c. Radiasi Ibu hamil yang
diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah
sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan. d. Defisiensi Ibu yang
defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada janin. Contohnya devisiensi vit. A akan
menimbulkan cacat mata. e. Emosi Sumbing dan Labio palatosciziz (ada celah di langit – langit mulut), kalau
terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10 kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin
lewat system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga penggetahan
hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu
mungkin juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang penggetahan adrenocoriticotropin
dari hipofisa, yang akan mendorong korteks adrenal menggetahkan hormone tersebut.
a. Faktor Genetic
Faktor genetic dilihat dari pihak ibu dan ayah, perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pertumbuhan
janin yang normal. Faktor genetic mempengaruhi pertumbuhan janin secara langsung. Alel dari janin sesuai
dengan alel yang ada pada gen orang tuanya. Gen mempunyai faktor penting dalam pengaturan pertumbuhan
manusia. Pada sebagian besar gen ibu menekan pertumbuhan, sedangkan gen ayah mendukung pertumbuhan
seperti IGF 2. IGF 2 muncul dikarenakan adanya konflik antara gen ibu dan ayah dan transfer nutrisi dari ibu ke
janin. IGF 2 menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang abnormal dikenal dengan syndrome beckwith-
wiedemann yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Berat lahir yang lebih, organomegali, makroglosia dan
hipoglikemi neonatal.
b. Faktor Plasenta
Perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Kemampuan palsenta dalam mentransfer
nutrisi dari ibu ke janin menentukan pertumbuhan janin yang normal. Perkembangan dari plasenta itu sendiri
dipengaruhi oleh hormon plasenta. Ukuran plasenta mempengaruhi kemampuannya untuk pengangkutan
bahan gizi dan supply oksigen. Glukosa merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh dari darah ibu
secara langsung. Jadi fungsi plasenta ; sebagai alat untuk memberi makanan pada janin, sebagai alat yang
mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi), sebagai alat yang mengeluarkan zat asam dan mengeluarkan
CO2 (respirasi),sebagai alat yang membentuk hormon, sebagai penyalur berbagai antibodi ke janin.
c. Nutrisi
Status gizi ibu bukan merupakan yang membatasi kecuali pada kasus- kasus kelaparan yang ekstrim,
kekurangan gizi yang ekstrim dapat menyebabkan BBLR.
d. Faktor Ibu
Berbagai faktor ibu mempengaruhi pertumbuahan janin. Faktor ini meliputi berat badan saat hamil, kesehatan
umumnya, genotip. Pada ibu yang memiliki kelebihan berat badan perlu diperhatikan adanya kemungkinan
kehamilan dengan kencing manis ( diabetes millitus) dan perlu untuk mengurangi kepekaan dari hormon
insullin. Kondisi rahim ibu yang sehat berpengaruh terhadap proses implantasi dan tumbuh kembang janin
yang normal.
Proses Pertumbuhan janin dari minggu ke minggu mengalami perkembangan. Perubahan – perubahan yang
terjadi diharapkan dalam keadaan normal
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan – penyimpangan seperti pertumbuhan janin
yang terhambat dan kelainan – kelainan pada janin lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
janin diantaranya : faktor genetic, faktor lingkungan dan factor nutrisI
Definisi.
Janin yang beratnya dibawah presentil ke 10 usia kehamilannya dan lingkaran perut dibawah presentil ke 2,5.
Standar berat badan bayi yang disebut cukup bulan adalah 2500 gr.
Penyebab
Bisa berasal dari ibu maupun janin. Secara garis besar penyebabnya adalah insufisiensi Plasenta (terganggunya
aliran darah ke ari2), Penyakit Kronis ibu (jantung, hipertensi), Masalah plasenta (plasenta tidak pada
tempatnya dan lepasnya plasenta sebelum waktunya, kelainan genetik (trisomi, triploidi), infeksi (rubella,
herpes, toxo), Bahan2 (rokok alkohol), dan sosial ekonomi (ketidak tahuan, kemiskinan).
Pembagian
Ada dua jenis IUGR, simetris dan tidak simetris. Simetris artinya ukuran kepala dan perut seimbang, sedangkan
yang tidak simetris, ukuran kepala normal sedangkan perutnya kecil dari standar.
Penanganan
Monitoring kondisi janin dengan pengukuran berat 3 minggu sekali, hitung gerak janin, CTG (rekam denyut
jantung janin) 2 minggu sekali, Profil biofisik (kesejahteraan janin). Jika hasil pemantauan tidak normal,
pertimbangkan untuk meleahirkan bayi setelah sebelumnya memberikan obat untuk mematangkan paru-paru
janin. Jika hasil pemantauan baik maka kehamilan dapat diteruskan. Persalinan tetap diusahakan pervaginam
selagi monitoring kondisi bayi baik, jika selama proses persalinan keadaan bayi tidak baik maka dilakukan
operasi Cesar. Fungsi USG adalah mengukur biometri janin, kemudian dibandingkan dengan usia kehamilan
berdasarkan hari terakhir (LMP=last menstrual periode). Ukuran yang dipakai adalah AC, BPD dam FL
b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti retardsi mental, kelainan
jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran,.
Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga
unting kromosom 21 (Corebima, 1997).
c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini terjadi karena kromosom
18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18. ciri kelaian janin ini adalah retardasi
mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.
d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari
pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun
berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan
mati setelah beberapa saat dari kelahiran.
e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana tubuh kekurangan salah
satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami anemia berat akibatnya harus transfusi
darah seumur hidup.
f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu fenilalanin yang
menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan
cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat
atau vitamin tertentu.
g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni karena tubuh
tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena hormon tiroid adalah hormon
petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid sejak dini.
h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari wanita hamil yang
memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat
i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di luar rongga perut
j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk lengkung vertebra
(Sudarwati dkk, 1990).
Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat antagonis terhadap asam folat. c. Radiasi Ibu hamil yang
diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah
sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan. d. Defisiensi Ibu yang
defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada janin. Contohnya devisiensi vit. A akan
menimbulkan cacat mata. e. Emosi Sumbing dan Labio palatosciziz (ada celah di langit – langit mulut), kalau
terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10 kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin
lewat system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga penggetahan
hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu
mungkin juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang penggetahan adrenocoriticotropin
dari hipofisa, yang akan mendorong korteks adrenal menggetahkan hormone tersebut.
a. Faktor Genetic
Faktor genetic dilihat dari pihak ibu dan ayah, perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pertumbuhan
janin yang normal. Faktor genetic mempengaruhi pertumbuhan janin secara langsung. Alel dari janin sesuai
dengan alel yang ada pada gen orang tuanya. Gen mempunyai faktor penting dalam pengaturan pertumbuhan
manusia. Pada sebagian besar gen ibu menekan pertumbuhan, sedangkan gen ayah mendukung pertumbuhan
seperti IGF 2. IGF 2 muncul dikarenakan adanya konflik antara gen ibu dan ayah dan transfer nutrisi dari ibu ke
janin. IGF 2 menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang abnormal dikenal dengan syndrome beckwith-
wiedemann yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Berat lahir yang lebih, organomegali, makroglosia dan
hipoglikemi neonatal.
b. Faktor Plasenta
Perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Kemampuan palsenta dalam mentransfer
nutrisi dari ibu ke janin menentukan pertumbuhan janin yang normal. Perkembangan dari plasenta itu sendiri
dipengaruhi oleh hormon plasenta. Ukuran plasenta mempengaruhi kemampuannya untuk pengangkutan
bahan gizi dan supply oksigen. Glukosa merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh dari darah ibu
secara langsung. Jadi fungsi plasenta ; sebagai alat untuk memberi makanan pada janin, sebagai alat yang
mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi), sebagai alat yang mengeluarkan zat asam dan mengeluarkan
CO2 (respirasi),sebagai alat yang membentuk hormon, sebagai penyalur berbagai antibodi ke janin.
c. Nutrisi
Status gizi ibu bukan merupakan yang membatasi kecuali pada kasus- kasus kelaparan yang ekstrim,
kekurangan gizi yang ekstrim dapat menyebabkan BBLR.
d. Faktor Ibu
Berbagai faktor ibu mempengaruhi pertumbuahan janin. Faktor ini meliputi berat badan saat hamil, kesehatan
umumnya, genotip. Pada ibu yang memiliki kelebihan berat badan perlu diperhatikan adanya kemungkinan
kehamilan dengan kencing manis ( diabetes millitus) dan perlu untuk mengurangi kepekaan dari hormon
insullin. Kondisi rahim ibu yang sehat berpengaruh terhadap proses implantasi dan tumbuh kembang janin
yang normal.
a. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang mengandung jaringan derivat dua, tiga lapis benih.
Terjadi saat janin masih embrio. Terjadinya teratoma adalah karena embrio awal (tingkat
clivage, blastula, awal grastula) lepas dari kontrol organizer. Ia seperti tubuh yang kembar
tidak seimbang yang satu dapat tumbuh normal yang lain hanya gumpalan jaringan yang
tidak utuh atau tidak wajar. Teratoma disebut juga fetus in fetu atau bayi dalam bayi.
b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti
retardsi mental, kelainan jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga
gangguan penglihatan dan pendengaran,. Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom
yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga unting kromosom 21 (Corebima,
1997).
c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini
terjadi karena kromosom 18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18.
ciri kelaian janin ini adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan
pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.
d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan
pada kromosom ke13 dari pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari
kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal,
tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan mati setelah beberapa saat
dari kelahiran.
e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana
tubuh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami
anemia berat akibatnya harus transfusi darah seumur hidup.
f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu
fenilalanin yang menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak
dini dapat diminimalkan dengan cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada
keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat atau vitamin tertentu.
g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni
karena tubuh tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena
hormon tiroid adalah hormon petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka
pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi
suplemen tiroid sejak dini.
h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari
wanita hamil yang memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat.
i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di
luar rongga perut.
j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk
lengkung vertebra (Sudarwati dkk, 1990).
1
Twitter Facebook
« Kembali + comment
1. Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat
dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa
operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
2. Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-
masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini
hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34%
dari seluruh kasus)
3. Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
4. Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga
dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
5. Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau
craniothoracopagus)
6. Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
7. Craniopagus parasiticus – bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
8. Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat
lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah
contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
9. Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari
seluruh kasus)
10. Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk
huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini
biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
11. Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang
seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
12. Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanaN
Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih ovum
mengalami pembuahan (dizygotic) atau bila satu ovum
yang sudah dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini
sehingga membentuk 2 embrio yang identik
(monozygotic).
Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4 per 1000
kehamilan pada semua jenis suku bangsa, 30% dari
semua jenis kehamilan kembar.
Kembar dizygotic (fraternal) adalah dua buah ovum
yang mengalami pembuahan secara terpisah, 70% dari
semua jenis kehamilan kembar.
15 tahun terakhir ini angka kejadian kehamilan kembar meningkat oleh karena :
Morbiditas dan mortalitas maternal lebih tinggi pada kehamilan kembar dibanding kehamilan
tunggal akibat :
Persalinan preterm
Perdarahan
Infeksi traktus urinarius
Hipertensi dalam kehamilan
2/3 kehamilan kembar berakhir dengan persalinan janin tunggal (sebagian embrio lain
berakhir dalam usia kehamilan 10 minggu)
Mortalitas perinatal kehamilan kembar lebih tinggi dari kehamilan tunggal oleh karena :
1. Kelainan kromosome
2. prematuritas
3. kelainan kongenital
4. hipoksia
5. trauma
PATOGENESIS
o Kehamilan kembar yang terjadi dari fertilisasi sebuah ovum dari satu sperma.
o Biasanya memiliki jenis kelamin sama.
o Perkembangan tergantung pada saat kapan terjadinya divisi preimplantasi
o Umumnya memiliki karakteristik fisik sama ( bayangan cermin) ; namun
dengan sidik jari yang berbeda.
o Kehamilan kembar yang berasal dari dua buah ovum dan dua sperma.
o Kehamilan kembar dizyogitic dapat memiliki jenis sex berbeda atau sama.
o Faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
Ras (lebih sering pada kulit berwarna)
Angka kejadian di Jepang 1.3 : 1000 ; di Nigeria 49 : 1000 dan di USA
12 : 1000
Cenderung berulang.
Menurun dalam keluarga (terutama keluarga ibu).
Usia (sering terjadi pada usia 35 – 45 tahun).
Ukuran tubuh ibu besar sering mempunyai anak kembar.
Golongan darah O dan A sering mempunyai anak kembar.
Sering terjadi pada kasus yang segera hamil setelah menghentikan oral
kontrasepsi.
Penggunaan klomifen sitrat meningkatkan kejadian kehamilan kembar
monozygotic sebesar 5 – 10% .
o Anemia gravidarum
o Infeksi traktus urinariums
o Preeklampsia –eklampsia
o Perdarahan sebelum-selama dan sesudah persalinan
o Kejadian plasenta previa
o Inersia uteri
Variasi Plasenta pada kehamilan lembar
1. Pembelahan sebelum stadium morula dan diferensiasi trofoblas (pada hari ke III)
menghasilkan 1 atau 2 plasenta, 2 chorion dan 2 amnion (sangat menyerupai kembar
dizygotic dan meliputi hampir 1/3 kasus kembar monozygotic)
2. Pembelahan setelah diferensiasi trofoblas tapi sebelum pembentukan amnion (hari ke
IV – VIII) menghasilkan 1 plasenta dan 2 amnion (meliputi 2/3 kasus kembar
monozygotic)
3. Pembelahan setelah diferensiasi amnion ( hari ke VIII – XIII) menghasilkan 1
plasenta, 1 chorion dan 1 amnion
4. Pembelahan setelah hari ke 15 menyebabkan kembar tak sempurna, pembelahan pada
hari ke XIII – XV menyebabkan kembar siam.
Masalah paling serius pada plasenta monochorionic adalah jalur pintas pembuluh darah yang
disebut sebagai sindroma “twin to twin tranfusion” yang terjadi akibat anastomosis masing-
masing individu sejak kehamilan awal mereka.
Komunikasi yang terjadi dapat ateri-arteri, vena-vena atau arteri – vena. Yang paling
berbahaya adalah kombinasi arteri-vena yang dapat menyebabkan sindroma “twin to twin
tranfusion”
Janin resipien akan mengalami : edematous, hipertensi, asites, ‘kern’ icterus, pembesaran
ginjal dan jantung, hidramnion akibat poliuria, hipervolemia dan meninggal akibat gagal
jantung dalam usia 24 jam pertama.
Janin donor : kecil, pucat, dehidrasi akibat PJT-Pertumbuhan janin terhambat, malnutrisi dan
hipovolemia, oligohidramnion, anemia berat, hidrops fetalis dan gagal jantung.
Kejadian prolapsus talipusat sering terjadi pada kedua janin.
Janin kedua sering mengalami ancaman terjadinya solusio plasenta, hipoksia, serta
“constriction ring dystocia”.
Kejadian insersio vilamentosa pada kehamilan kembar 7% (pada kehamilan tunggal 1%)
Kejadian sindroma arteri umbilikalis tunggal sering terjadi pada kehamilan monozygotik.
Kembar monochorionic-monoamniotic (angka kejadian 1 : 100 kehamilan kembar) memiliki
kemungkinan lahir hidup 50% akibat komplikasi talipusat. Pada kasus ini sebaiknya
direncanakan SC pada kehamilan 32 – 34 minggu untuk mencegah terjadinya komplikasi
pada talipusat.
B. Janin:
alah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi ( berkembang biak). Reproduksi
bertujuan untuk melestarikan atau mempertahankan keberadaan atau eksistensi suatu sepesies
tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum yaitu vegetatif dan generatif.
perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan
tingkat tinggi. Perkembangbiakan secara generatif melibatkan individu jantan dan individu
betina. Individu jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan
individu betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur (ovum).
Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat
tertentu akan membentuk sel-sel kelamin (gamet).
Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja
awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun
seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa
tersebut dinamakan menopause.
Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak
mengandung pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya
sel telur yang masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi
pembuahan. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk
zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di
dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Selaput ini dikenal dengan nama selaput embrionik. Selaput Terbentuk selama
perkembangan embrio dan bukan merupakan bagian dari tubuh embrio, terletak di luar tubuh
embrio.
Memiliki fungsi sebagai media perantara pertukaran zat serta perlindungan bagi
embrio (pemberi nutrisi, proteksi dan sekresi).
Pada selaput ekstra embrionik, memiliki dua macam lapisan yaitu:
- Seluler : lapisan lembaga
- Nonseluler : selaput telur.
Setelah terjadi perkawinan (sperma berhasil masuk kedalam ovum), terbentuklah
zigot. Dalam tahapan normal setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk morula,
kemudian morula akan tumbuh menjadi blastula (blastocyst) (Wildan Yatim, 1982).
Blastulasi ( proses pembentukan blastula ) menunjukan perbedaan pada tingkatan
takson masing-masing. Sebagai contoh blastulasi pada amphioxus,katak, ayam dan babi
memiliki tahap pembentukan alat yang berbeda-beda dari tiap daerah bakalnya sendiri-sendiri
(Wildan Yatim, 1982).
Pada bangsa aves (burung) epiblast, akan menjadi bakal ectoderm, mesoderm dan
notochord. Bakal endoderm berasal dari hypoblast yang sel-selnya tumbuh dan menyebar
kebawah, kedaerah rongga blastocoel. Bakal ectoderm epidermis mengisi daerah yang bakal
jadi anterior embrio lapisan epiblast. Bakal ectoderm berupa sabit terletak di posterior lapisan
epiblast. Bakal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf sedang bakal mesoderm
di paling posterior lapisan epiblast. Pre-chorda berupa lempeng terletak tepat di bakal jadi
poros embrio (Wildan Yatim, 1982).
Proses blastulasi akan diiringi oleh suatu proses berikutnya yaitu gastrulasi. Pada
tingkat gastrula ini akan terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada
blastula, diatur dan dideretkan sesuai bentuk dan susunan tubuh spesies yang bersangkutan
(Wildan Yatim, 1982).
Macam selaput ekstraembrio :
- Kantung yolk : splanknopleura
- Amnion : somatopleura
- Alantois : splanknopleura
- Korion : somatopleura.
Terbentuk dari dua lapis benih:
- ectoderm + mesoderm somatic (somatopleura) amnion, korion
- endoderm + mesoderm splanknis (splankknopleura) kantong yolk, alantois.
Embrio dapat bertahan hidup sendiri selama beberapa waktu dengan menyerap
makanan dari kantung kuning telur dan susu uterus, tetapi tidak lama kantung kuning telur
tersebut dapat menyuplai makanan kepada embrio tersebut. Sehingga embrio membutuhkan
makanan yang lebih baik untuk kelangsungan hidupnya.
Penyusun dan fungsi Selaput ekstraembrionik:
Kantong yolk
Kantung kuning telur ini hanya sedikit pada hewan mamalia, meskipun begitu kuning
telur ini dintuk juga oleh embrio. Kantung kuning telur ini tumbuh di ventral midgut.
Kantung telur ini merupakan bagian dari usus primitive, tetapi tidak termasuk bagian dari
tubuh yang berasal dari embrio yang membentuk usus. Bahkan sewaktu embrio melipat,
tangkai kuning telur berkembang memanjang dibawah menujukan tungkuning telur. Dan
selama itulah kuning telur memberi nutrisi makanan kepada embrio.pertumbuhan dari kuning
telur ini terjadi katika seluruh tubuh embrio menjorok kedorsal, kepala ke anterior dan ekor
ke posterior ,terjadi pelipatan sphangling mesoderm bersam endoderm daerah
midgut(Splangnopleura ). Sehingga terjadi 2 daerah coelum : yaitu, coelum intra-embrional
dan coelum extra embrional. Kuning telur ini bekerja dalam waktu yang cukup singkat karena
funsi kerjanya dalam pertumbuhan berikutnya akan dilanjutkan oleh alantois
Amnion
Berasal dari sisi embrio dan terbentuk lipatan yang bersal dari selapis mesoderm dan
ectoderm kemudian tumbuh meninggalkan embrio.lapisan-lapisan inti bersatu di bagian atas
dan membentuk kantung yang berdinding 2 lapis dan menyelubungi embrio kira-kira usia 18
hari usia kebuntingan dan disebut amnion atau disebut kantung air berisi cairan bening yang
merendam embrio.
Amnion tersebut sebagai bantalan pelindung terhadap goncangan dari luar dan
tekanan dari luar dan tekanan dari badan nduk yang ada di sekitarnya dan mencegahnya
bertautan kulit embrio dengan lapisan yang menyelubunginya. Pada saat partus berfungsi
sebagai pembuka jalan untuk memperlebar saluran servix. Pertumbuhan amnionada 2 macam
yaitu
a. Pelipatan somatopleura kedorsal.
b. Cavitasiinnercellmass.
Fungsi amnion :
- Berisi cairan amnion berasal dari ginjal fetus, kelenjar mulut, alat pernafasan
- Menyelubungi dan melindungi embrio dari tekanan fisik,
- Tempat mengambang, memungkinkan pergerakan tungkai dan tubuh embrio.
Korion
Berasal dari proses pembentukan amnion. Ketika somatopleura melipat ke dorsal lalu
bertemu di kiri kanan terbentuklah kantung baru di luar amnion itu dan sekaligus diluar yolk
sac.dindingnya terdiri dari somathopleura. Berbeda dari amnion chorion memiliki somatic
mesoderm berada di dalam dam ektoepidermis di sebelah luar
Fungsi korion :
- Selaput paling luar berfungsi dalam pertukaran gas dan air
- Pada manusia berhubungan dengan endometrium induk dan kaya dengan pembuluh darah .
Alantois
Berasal dari pembentukan kantung luar usus bagian belakang. Sekitar usia 23 hari
embrio telah mmpunyai allantois yang berkembang dengan baik. Kemudian allantois
berkembang sehingga embrio menjadi relative lebih pendek.dan akhirnya mengisi ruang
antara amnion dan serosa. Kantung air seni dapat berhubungan dengan allantois melalui
urachus yang keluar dari simpul umbilicalis yang berfungsi menampung air seni dari embrio.
Allantois dan serosa bersama membentuk chorion yang terdiri dari 4 lapis yang
menyelubungi embrio, amnion dan ruang allantois seluruhnya. Lapisan tersebut memeliki
banyak pembuluh darah.
Fungsi Alantois :
- Pada manusia bersifat rudimenter menjadi bagian dari umbilicus berfungsi untuk pertukaran
oksigen dan karbondioksida .
Lapis Benih Pada proses blatulasi akan dihasilkan 2 lapis benih yaitu epiblast dan
hypoblast. Epiblast sebagian besar bakal menjadi ectoderm sedangkan hypoblast akan
menjadi bakal endoderm. Lapisan ini akan menjadi lengkap pada saat gastrulasi, yaitu
menjadi 3 lapis benih ectoderm ( lapisan bagian luar), endoderm (lapisan bagian dalam) dan
mesoderm ( lapisan bagian tengah) .
http://blog.uin-malang.ac.id/bettie/2011/03/10/perkembangan-embrio/