Anda di halaman 1dari 34

Kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan biasanya,

tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Ibu dengan kandungan yang membawa
bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa
mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.
Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran
kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik)
dan identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata,
sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki
kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu
memiliki kembar empat monozigotik
1.    Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot
yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang
melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan.
Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke
tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang
dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda
atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada
keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu
menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel
telur). Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.
2.        Kembar monozigotik atau identik (MZ)
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu
zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio
yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama.
Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama
(dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan
monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik,
monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi
amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi
dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga
mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali
bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini
sangat tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan.
Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat
kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda.
Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses
yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang
diaktifkan.Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang mempengaruhi
perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam
perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya
perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang
terbentuk.

 
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya anak kembar antara lain.
1.        Faktor usia
Beberapa tes kehamilan kembar dua atau lebih di Amerika, banyak terjadi pada
wanita yang berusia 35 tahun ke atas. Boleh dikatakan, jika seorang wanita hamil di bawah
usia 25 tahun kesempatan memiliki anak kembar lebih rendah dibandingkan dengan wanita
yang hamil di usia 35 tahun ke atas.
2.        Faktor teknologi
Perkembangan teknologi kesihatan saat ini juga mempermudah pasangan untuk
membuat program bayi kembar yiaitu dengan diberikan obat-obatan tertentu atau fertilisasi
in-vitro. Antara tahun 1973 & 1990, kelahiran kembar meningkat dan jumlahnya sama
dengan kelahiran tunggal & kelahiran triplet pun juga meningkat.

3.        Faktor keluarga


Jika keluarga anda memiliki keturunan kembar, maka kemungkinan anda memiliki
anak kembar cukup besar terutama kehamilan kembar fraternal (dizygotic). Hamil kembar
memang biasanya diwariskan dari garis keturunan ibu. Jika ibu atau nenek anda memiliki
garis keturunan kembar maka kemungkinan memiliki anak kembar lebih besar. Garis
keturunan ayah juga bisa memungkinkan kehamilan kembar tetapi kemungkinannya lebih
kecil jika dibandingan dengan garis keturunan ibu.
Faktor lainya adalah
a)             Bangsa à bangsa Afrika memiliki frekuensi kehamilan kembar lebih tinggi dari kulit putih.
b)             Paritas (angka kehamilan) ibu à frekuensi kehamilan kembar meningkat sesuai dengan
paritas ibu.
c)             Waktu à kemungkinan kehamilan kembar meningkat sesaat setelah penghentian kontrasepsi
pil.
d)            Terapi infertilitas baik menggunakan obat peningkat kesuburan ataupun In Vitro
Fertilization<IVF> (bayi tabung).
Kembar fraternal yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang
berasal dari dua telur. Mereka biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja, Tidak
selalu memiliki jenis kelamin yang sama dimana : ½ bagian dari kembar fraternal adalah
anak laki – anak perempuan; ¼ bagian adalah anak laki – anak laki dan ; ¼ bagian lagi anak
perempuan-anak perempuan.
Proses terjadinya kembar fraternal yaitu karena pada masa pembuahan terdapat dua
buah sel telur matang yang akan masing- masing di buahi oleh sperma yang berbeda. Karena
berasal dari dua telur dan sperma yang berbeda maka masing- masing mempunyai kantung
ketuban dan plasenta sendiri. Jadi kembar fraternal, adalah terjadinya 2 proses pembuahan
dalam satu kehamilan.
Kembar identik terjadi dari sebuah sel telur yang setelah dibuahi, pada stadium
permulaan perkembangannya tumbuh menjadi dua janin (embrio).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada anak kembar yang di dapatkan, dapat di
katakan bahwa semua anak kembar tersebut adalah kembar identik dimana kembar identik
atau disebut juga sebagai kembar Monozygotik, yaitu kembar yang berasal dari satu telur.
Mempunyai gen yang sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang serupa. Kembar identik
berasal dari bersatunya satu sel telur dan satu sel sperma, yang segera sesudah pembuahan
terpisah jadi dua. Kedua bayi kembar ini mempunyai ciri-ciri dan jenis kelamin yang sama.
Sekitar 25% adalah mirror twins, artinya beberapa cirri identik mereka ada pada tempat
kebalikannya, sehingga masing-masing anak merupakan cerminan dari kembarannya.
Proses terjadinya kembar identik yaitu karena pada masa pembuahan sebuah sel telur
matang dibuahi oleh sebuah sperma yang membantuk zygote, kemudian zygote ini akan
membelah.Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah
pembuahan) maka setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan
satu plasenta.
Kembar identik lebih menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk
menunjukkan sifat yang sama (concordant) dibandingkan dengan kembar fraternal.
Kesamaan yang dialami oleh anak kembar cenderung disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor
genetik dan faktor lingkungan.
Faktor genetik menyebabkan anak kembar mempunyai kesamaan dalam segi fisik.
Kesamaan secara fisik ini meliputi kesamaan dalam hal tinggi badan, bentuk muka, bentuk
tubuh hingga sampai ke warna kulit. Gen bertindak sebagai cetak biru bagi sel untuk
memproduksi gen itu sendiri dan menghasilkan protein yang mempertahankan kehidupan.
Setiap sel dalam tubuh manusia normal memiliki 23 pasang kromosom. Melalui jenis
pembelahan sel yang disebut meiosis, yang dialami oleh sel seks saat berkembang, setiap sel
seks akhirnya terdiri dari 23 kromosom, satu dari setiap pasang. Maka, saat sperma dan ovum
bersatu ketika konsepsi, akan menghasilkan zigot dengan 46 kromosom, 23 kromosom dari
ayah dan 23 kromosom dari ibu. Dengan cara ini, setiap orang tua menyumbangkan 50 persen
pada keturunanya.
Saat konsepsi, zigot yang bersel tunggal memiliki semua informasi biologis yang
dibutuhkan untuk menunjukkan arah perkembangan menuju bayi manusia. Melalui mitosis,
proses saat sel di luar sel seks akan membelah diri berulang kali, DNA memperbanyak
dirinya, sehingga setiap sel baru yang terbentuk memiliki struktur DNA yang sama dengan
semua sel yang lain. Setiap pembelahan sel akan menciptakan salinan genetika dari sel asli,
dengan informasi bawaan yang sama. Saat perkembangan berjalan normal, setiap sel (kecuali
sel seks) akan memilki 46 kromosom yang identik dengan zigot yang pertama. Saat sel
membelah, mereka menjadi berbeda, memiliki spesialisasi dalam menjalankan fungsi tubuh
yang kompleks untuk membantu anak tumbuh dan berkembang. Dari gen ini lah yang
kemudian membuat anak kembar mempunyai kesamaan secara fisik dan membuat anak
kembar menjadi sulit untuk dibedakan satu sama lain, bahkan para orang tua juga sering salah
dalam mengenali anak kembar tersebut.
Kesamaan lain yang dimiliki oleh anak kembar, selain kesamaan secara fisik, adalah
mempunyai kecenderungan yang sama dalam sifat psikologis. Kesamaan sifat psikologis ini
meliputi kesamaan dalam karakter, tempramen maupun kedekatan secara emosional atau
disebut juga dengan kontak batin. Kesamaan karakter maupun kontak batin yang sering
dirasakan oleh anak kembar disebabkan oleh faktor lingkungan. Orang tua memberikan pola
asuh yang sama pada kedua anak kembar yang dimilki. Pada awalnya, hal ini dilakukan untuk
memudahkan para orang tua dalam mengasuh anak kembar, tapi yang terjadi kemudian, anak
kembar menjadi mempunyai kemiripan dalam karakter. Seperti yang diungkapkan oleh
Andriana mengenai persamaan karakter yang ia miliki dengan kembarannya

PROSES TERJADINYA ANAK KEMBAR

Kembar Monozygotik (Identik)


Kembar identik yang disebut juga sebagai kembar Monozygotik, yaitu kembar yang berasal
dari satu telur. Mempunyai gen yang sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang serupa.

Proses terjadinya kembar identik yaitu karena pada masa pembuahan sebuah sel telur matang
di buahi oleh sebuah sperma yang membantuk zygote, kemudian zygote ini akan membelah.
Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah pembuahan) maka
setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan satu plasenta.
Tetapi bila pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi join /
menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak sempurna yang
disebut sebagai kembar siam lebih tinggi.
Jadi kembar siam terjadi pada kembar monozygot. Dengan pemeriksaan USG (utrasonografi)
dokter akan dapat menilai keadaan dari janin, jenis kelamin, kelainan maupun posisi dll.

Kembar Dizygotik

Kembar fraternal yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang berasal dari
dua telur. Mereka biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja.

Tidak selalu memiliki jenis kelamin yang sama dimana : 1/2 bagian dari kembar fraternal
adalah anak laki - anak perempuan; 1/4 bagian adalah anak laki - anak laki dan ; 1/4 bagian
lagi anak perempuan - anak perempuan.
Proses terjadinya kembar fraternal yaitu karena pada masa pembuahan terdapat dua buah sel
telur matang yang masing- masing di buahi oleh sperma yang berbeda.
Karena berasal dari dua telur dan sperma yang berbeda maka masing- masing mempunyai
kantung ketuban dan plasenta sendiri. Jadi kembar fraternal, adalah terjadinya 2 proses
pembuahan dalam satu kehamilan.
Kira-kira 2/3 bagian dari bayi kembar adalah kembar fraternal. Biasanya dokter akan dapat
menyatakan kembar identik atau fraternal setelah proses kelahiran dengan menilai dari
plasentanya.

Kebanyakan orang tua yang akrab dengan dua klasifikasi bayi kembar – fraternal (dizigotik)
dan identik (monozigotik). Di luar klasifikasi tersebut utama, ada beberapa jenis langka dan
menarik dari kelahiran seorang bayi kembar.

1. Kembar siam
Kembar siam merupakan kelipatan monozigot yang tidak sepenuhnya terpisah dari
satu sama lain karena pembagian yang tidak lengkap dari sel telur yang telah dibuahi.
Individu-individu akan terhubung pada titik-titik tertentu dari tubuh, dan dapat
berbagi jaringan, organ atau anggota badan.

2. Kembar Secara terpisah atau Superfetation


Biasanya, bila telur dibuahi, siklus wanita terganggu dan ovulasi berhenti. Namun, telur dapat
dilepaskan saat seorang wanita sudah hamil, sehingga bayi kembar yang dikandung bisa
keluar pada waktu yang berbeda.

3. Kembar dengan Ayah Berbeda atau Superfecundation Heteropatern


kembar dizigotik adalah hasil dari hyperovulation, pelepasan sel telur dalam satu siklus.
Superfecundation menggambarkan situasi di mana telur dibuahi oleh sperma dan terpisah
setelah terjadi hubungan seksual. Dalam kasus ini,biasanya seorang wanita memiliki seks
dengan orang yang berbeda,jadi si kembar bisa memiliki ayah yang berbeda.

4. Setengah Identik
Ada dua jenis kembar? kembar Dizigotik terjadi ketika dua telur fertilied dan kembar
Monozigot (identik) yang berasal dari telur dibuahi secara tunggal. Tapi bagaimana jika telur
membelah dan kemudian masing-masing dari mereka bertemu sperma? Itulah teori yang
diusulkan untuk kembar “setengah-identik”, kembar yang sangat mirip tetapi DNA-nya tidak
sma 100%. Meskipun tampaknya menjadi teori yang masuk akal, tidak ada tes definitif untuk
mengkonfirmasi kebenaran teori tsb

5. Kembar Laki laki / Perempuan identik (monozigot)


Kembar Identik (monozigot) selalu berjenis kelamin yang sama karena mereka terbentuk dari
zigot tunggal yang berisi kromosom (XX) laki-laki atau (XY) perempuan. Namun, telah ada
beberapa kasus yang dilaporkan dari mutasi genetik pada anak kembar laki-laki di mana salah
satu kembar kehilangan kromosom Y dan berkembang sebagai perempuan. Kembar
perempuan akan menderita Sindrom Turner, yang ditandai dengan perawakan pendek dan
kurangnya pengembangan ovarium. Tentu saja, penjelasan lain untuk perbedaan gender pada
kembar identik adalah kembar identik yang menjalani operasi perubahan jenis kelamin.

itu tadi beberapa jenis bayi kembar,dan mungkin akan ada jenis jenis lainya searah dengan
perkembangan zaman dan teknologi.

Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan
biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan kandungan
yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya
masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.
Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar
seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa.

Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang menghasilkan sel
telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik seperti kucing, anjing, tikus,
atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali melahirkan.

Jenis Kembar
Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan identik
(monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar
monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo
bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat
monozigotik.

Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)


Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk
berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding
rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi
kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka
terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.

Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion
dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.

Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya
(bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya
(karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).

Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.

Kembar monozigotik atau identik (MZ)


Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda.
Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan
pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik)
atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta
yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik
pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat
menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat
terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.

Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi
pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan
perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail,
seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena
pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al.mengungkap adanya
pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat
berbedanya gen-gen yang diaktifkan.Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang
memengaruhi perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan
dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya
perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.

Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk kejadian
kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ
yang lebih tinggi daripada tempat lainnya.

Tanda Kehamilan Bayi Kembar


Ciri-ciri bayi kembar sebenarnya sudah dapat dirasakan ketika hamil. meskipun tidak akurat, namun
ciri-ciri kehamilan ini sedikitnya bisa membuat anda senang. Berikut ini adalah beberapa tanda
kehamilan bayi kembar.

1. Memiliki intuisi yang kuat bahwa anda mengandung bayi kembar. Sebagai contoh seorang wanita
yang tengah mengandung, insting seorang ibu pasti akan mulai terlatih. Prcayakan semua itu pada
perasaan anda.
2. Mengalami mual-mual atau morning sickness yang lebih parah dari kehamilan biasa. Hal ini
disebabkan oleh kadar hCG (human Chorionic Gonadotropin) yang meningkat pesat pada kehamilan
kembar. Secara logika, jika bayi yang dikandung kembar, maka mual-mual pun terjadi dua kali lipat.
3. Ukuran lebih besar dibandingkan dengan waktu kehamilan yang sebenarnya. Ini disebabkan oleh
kehadiran dua janin dalam perut. Ciri-ciri ini sepertinya merupakan ciri-ciri yang paling mudah
diketahui jika mengandung bayi kembar.
4. Terdengar dua detak jantung.

Penyebab Kelahiran Kembar


Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur
yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu
terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat
penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan
enam. Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk
kejadian kembar identik.
Ternyata rahasianya ada pada obat penyubur
ada juga vitamin yg bisa meningkatkan kesuburan, yaitu vitamin E. Anda bisa dapat vitamin E dr
minyak zaitun, minyak bunga matahari, kacang dan sayuran hijau; tauge/kecambah jg banyak
mengandung vitamin E. Hanya saja vitamin E ini hanya meningkatkan kesuburan, klo anda serius
pengen punya anak kembar sebaiknya konsultasi ke dokter.

Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama
dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan
kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan
berganda dan biasanya masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu)
daripada kehamilan bayi tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi
kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak
berbeda daripada kelahiran biasa.

Persalinan kembar adalah hal yang biasa pada hewan karena banyak hewan yang
menghasilkan sel telur masak (siap dibuahi) pada saat yang sama. Hewan-hewan domestik
seperti kucing, anjing, tikus, atau domba biasa memiliki anak lebih dari satu sekali
melahirkan

Jenis kembar

Perbedaan kembar dizigotik (kanan) dan monozigotik (kiri).

Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar: fraternal (dizigotik) dan
identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata,
sementara kembar monozigotik merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki
kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan (Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu
memiliki kembar empat monozigotik.[1]

Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)

Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang
terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat
pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada
manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba
fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot.

Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam
amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau
sama.

Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada


keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu
menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel
telur).

Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.

Istilah kembar campuran diberikan bagi anak kembar dengan warna kulit berbeda.

Kembar monozigotik atau identik (MZ)

Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang
berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama.
Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama
(dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan
monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik,
monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi
amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi
dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga
mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.

Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila
terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat
tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan
terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan
biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari
Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan
individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan.[2] Meskipun
ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-perbedaan itu,
ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang
terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon
(terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.[3]

Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk
kejadian kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki
frekuensi kembar MZ yang lebih tinggi daripada tempat lainnya.[1]

Apa itu bayi kembar?


Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama dan
biasanya,tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan kandungan
yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya
masa mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.
Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar
seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada kelahiran biasa.

Apa sajakah jenis jenis kembar?


Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar, yaitu fraternal (dizigotik) dan identik
(monozigotik).

1.  Kembar dizigotik

Kembar dizigotik adalah hal yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik
merupakan hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini. Armadillo bergaris-sembilan
(Dacypus novemcinctus) jika melahirkan selalu memiliki kembar empat monozigoti.

Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk
berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding
rahim
yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang
kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi
akan
memunculkan lebih dari satu zigot.

Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion
dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ diwariskan kepada keturunannya
(bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya
(karena hanya
perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).

Istilah kembar dampit diberikan bagi anak kembar dengan kelamin berbeda.

2.  Kembar monozigotik 

Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan membentuk satu zigot
(monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda.
Kedua
embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan
pemisahan
zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau
berbeda
amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama
(dikenal
dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti
monokorionik.
Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi
dalam
kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi
atau
mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.

Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi
pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan
perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail,
seperti sidik jari.
Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi
atau
gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap adanya pengaruh
epigenetik
dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen
yang
diaktifkan. Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-
perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-
perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas
pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.[3]

Hingga sekarang ilmuwan belum bersepakat mengenai adanya pengaruh genetik untuk kejadian
kembar MZ. Tetapi diketahui terdapat beberapa tempat di dunia yang memiliki frekuensi kembar MZ
yang lebih tinggi daripada tempat lainnya
Apa penyebab seseorang mempunyai anak kembar?
1. Garis keturunan
seseorang yang mempunyai sejarah/garis keturunan memiliki saudara kembar, maka suatu saat akan
ada kemungkinan memiliki keturunan kembar.
peluang memiliki anak kembar lebih besar pada orang yang mempunyai garis keturunan memiliki
anak kembar dibanding orang yang tidak memiliki sejarah keturunan anak kembar.

2. Melakukan program fertilitas


Program teknologi reproduksi yang pesat saat ini, juga memungkinkan tingginya kelahiran kembar
akibat penggunaan obat yang menstimulasi terjadinya ovulasi dan sistim bayi tabung yang
memungkinkan adanya embrio lebih dari satu di rahim ibu.

3. Hamil di usia tua


Wanita yang hamil di usia tua, besar kemungkinannya memiliki anak kembar, dibanding wanita yang
hamil di usia muda. Diperkirakan, ovulasi akan semakin cepat seiring usia biologis yang juga bergerak
cepat. Sekitar 17% wanita yang hamil di atas 45 tahun, berpeluang mengandung anak kembar.
Lima tahun lagi, sekitar usia 50 tahun, peluangnya makin besar yaitu 1 banding 9. Hanya saja,
mengandung di usia tua sangat berisiko, dari keguguran hingga meningkatnya kadar gula selama
hamil. Bayinya pun kemungkinan besar akan mengalami kelainan kromosom

4. Gemuk atau Berat badan berlebih


Penelitian yang dimuat pada American College of Obstetrics and Gynecology, menunjukkan
hubungan yang erat antara kecenderungan kelahiran kembar dengan naiknya kasus obesitas.
Menurut penelitian, ibu dengan Body Mass Index (BMI) lebih dari 30, berpeluang mengandung anak
kembar. Tapi statistik ini hanya berlaku bagi pasangan dengan sejarah keluarga kelahiran kembar.

5. Hamil di usia tua


Wanita yang hamil di usia tua, besar kemungkinannya memiliki anak kembar, dibanding wanita yang
hamil di usia muda. Diperkirakan, ovulasi akan semakin cepat seiring usia biologis yang juga bergerak
cepat. Sekitar 17% wanita yang hamil di atas 45 tahun, berpeluang mengandung anak kembar.
Lima tahun lagi, sekitar usia 50 tahun, peluangnya makin besar yaitu 1 banding 9. Hanya saja,
mengandung di usia tua sangat berisiko, dari keguguran hingga meningkatnya kadar gula selama
hamil. Bayinya pun kemungkinan besar akan mengalami kelainan kromosom.

6. Tanpa sebab alias memang lagi beruntung


Tak sedikit kasus kelahiran kembar yang tidak cocok pada beberapa kriteria klasik di atas, serta tak
dapat diketahui penyebabnya. Kembar identik (monozigot twin) yang banyak terjadi pun, hingga kini
penyebabnya masih misterius. Tak ada yang bisa meramalkan, kapan dan bagaimana sebuah sel
telur akan memecahkan diri menjadi dua janin.
PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN

Proses Pertumbuhan janin dari minggu ke minggu mengalami perkembangan. Perubahan – perubahan yang
terjadi diharapkan dalam keadaan normal
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan – penyimpangan seperti pertumbuhan janin
yang terhambat dan kelainan – kelainan pada janin lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
janin diantaranya : faktor genetic, faktor lingkungan dan factor nutrisI

A. PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN


1. Gangguan pertumbuhan janin
Gangguan pertumbuhan janin dalam kehamilan (=IUGR=FGR) merupakan kejadian yang sering ditemukan
dalam bidang obstetri. Kelainan ini meningkatkan morbiditas dan mortalitas bayi nomor 2 setelah
prematuritas.

Definisi.
Janin yang beratnya dibawah presentil ke 10 usia kehamilannya dan lingkaran perut dibawah presentil ke 2,5.
Standar berat badan bayi yang disebut cukup bulan adalah 2500 gr.

Penyebab
Bisa berasal dari ibu maupun janin. Secara garis besar penyebabnya adalah insufisiensi Plasenta (terganggunya
aliran darah ke ari2), Penyakit Kronis ibu (jantung, hipertensi), Masalah plasenta (plasenta tidak pada
tempatnya dan lepasnya plasenta sebelum waktunya, kelainan genetik (trisomi, triploidi), infeksi (rubella,
herpes, toxo), Bahan2 (rokok alkohol), dan sosial ekonomi (ketidak tahuan, kemiskinan).

Pembagian
Ada dua jenis IUGR, simetris dan tidak simetris. Simetris artinya ukuran kepala dan perut seimbang, sedangkan
yang tidak simetris, ukuran kepala normal sedangkan perutnya kecil dari standar.

Penanganan
Monitoring kondisi janin dengan pengukuran berat 3 minggu sekali, hitung gerak janin, CTG (rekam denyut
jantung janin) 2 minggu sekali, Profil biofisik (kesejahteraan janin). Jika hasil pemantauan tidak normal,
pertimbangkan untuk meleahirkan bayi setelah sebelumnya memberikan obat untuk mematangkan paru-paru
janin. Jika hasil pemantauan baik maka kehamilan dapat diteruskan. Persalinan tetap diusahakan pervaginam
selagi monitoring kondisi bayi baik, jika selama proses persalinan keadaan bayi tidak baik maka dilakukan
operasi Cesar. Fungsi USG adalah mengukur biometri janin, kemudian dibandingkan dengan usia kehamilan
berdasarkan hari terakhir (LMP=last menstrual periode). Ukuran yang dipakai adalah AC, BPD dam FL

2. Kelainan Pada Janin


Tidak semua janin dapat berkembang dengan sempurna, ada kalanya terjadi kelainan-kelainan pada janin,

Kelainan-kelainan pada janin


Malformasi atau cacat dapat terjadi melalui tiga cara yaitu:
a. Pengaruh bahan berbahaya dari lingkungan luar selama periode awal perkembangan
b. Penerusan abnormalitas genetik dari induknya.
c. Aberasi kromosom yang terdapat pada salah satu gamet atau yang timbul pada pembelahan pertama.

Kelainan-kelainan pada janin diantaranya adalah :


a. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang mengandung jaringan derivat dua, tiga lapis benih. Terjadi saat janin masih
embrio. Terjadinya teratoma adalah karena embrio awal (tingkat clivage, blastula, awal grastula) lepas dari
kontrol organizer. Ia seperti tubuh yang kembar tidak seimbang yang satu dapat tumbuh normal yang lain
hanya gumpalan jaringan yang tidak utuh atau tidak wajar. Teratoma disebut juga fetus in fetu atau bayi dalam
bayi.

b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti retardsi mental, kelainan
jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran,.
Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga
unting kromosom 21 (Corebima, 1997).

c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini terjadi karena kromosom
18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18. ciri kelaian janin ini adalah retardasi
mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.

d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari
pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun
berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan
mati setelah beberapa saat dari kelahiran.

e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana tubuh kekurangan salah
satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami anemia berat akibatnya harus transfusi
darah seumur hidup.

f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu fenilalanin yang
menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan
cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat
atau vitamin tertentu.

g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni karena tubuh
tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena hormon tiroid adalah hormon
petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid sejak dini.

h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari wanita hamil yang
memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat

i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di luar rongga perut

j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk lengkung vertebra
(Sudarwati dkk, 1990).

Faktor-Faktor Penyebab Kelainan pada Janin


1. Faktor intern
a. Faktor genetic :
Mutasi : Perubahan pada susunan nukleutida gen (DNA). Mutasi menimbulkan allel cacat, yang mungkin
dominant, kodominan atau resesif. Ada allel cacat yang rangkai kelamin artinya diturunkan bersama-sama
dengan karakter jenis kelamin. Contoh : Polydactil, hemofili
Aberasi : Perubahan pada susunan kromosom. Contoh : Sindrom Turner, Sindrom Down.

b. Faktor umur ibu


Telah diketahui bahwa mongolisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun
1975-1979, secara klinis ditemukan angka kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan
resiko relatif sebesar 26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan
ialah 1: 5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur 35-39 tahun, 1 : 75
untuk kelompok ibu berumur 40 - 44 tahun dan 1 : 15 untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih. c.
Faktor hormonal Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk
mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal. 2. Faktor Ekstern
a. Infeksi Cacat dapat terjadi pada janin induk yang terkena penyakit infeksi terutama oleh virus. Contoh cacar
air dan campak. Dikenal pula sitomegalovirus (CMV) yang menginveksi ibu yang sedang hamil yang
menyebabkan bayinya menjadi tuli, gangguan hati dan mental terbelakang. b. Obat Berbagai macam obat yang
diminum oleh ibu hamil dapat menimbulkan cacat pada janinnya.

Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat antagonis terhadap asam folat. c. Radiasi Ibu hamil yang
diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah
sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan. d. Defisiensi Ibu yang
defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada janin. Contohnya devisiensi vit. A akan
menimbulkan cacat mata. e. Emosi Sumbing dan Labio palatosciziz (ada celah di langit – langit mulut), kalau
terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10 kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin
lewat system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga penggetahan
hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu
mungkin juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang penggetahan adrenocoriticotropin
dari hipofisa, yang akan mendorong korteks adrenal menggetahkan hormone tersebut.

B. HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN JANIN Meliputi :

a. Faktor Genetic
Faktor genetic dilihat dari pihak ibu dan ayah, perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pertumbuhan
janin yang normal. Faktor genetic mempengaruhi pertumbuhan janin secara langsung. Alel dari janin sesuai
dengan alel yang ada pada gen orang tuanya. Gen mempunyai faktor penting dalam pengaturan pertumbuhan
manusia. Pada sebagian besar gen ibu menekan pertumbuhan, sedangkan gen ayah mendukung pertumbuhan
seperti IGF 2. IGF 2 muncul dikarenakan adanya konflik antara gen ibu dan ayah dan transfer nutrisi dari ibu ke
janin. IGF 2 menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang abnormal dikenal dengan syndrome beckwith-
wiedemann yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Berat lahir yang lebih, organomegali, makroglosia dan
hipoglikemi neonatal.

b. Faktor Plasenta
Perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Kemampuan palsenta dalam mentransfer
nutrisi dari ibu ke janin menentukan pertumbuhan janin yang normal. Perkembangan dari plasenta itu sendiri
dipengaruhi oleh hormon plasenta. Ukuran plasenta mempengaruhi kemampuannya untuk pengangkutan
bahan gizi dan supply oksigen. Glukosa merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh dari darah ibu
secara langsung. Jadi fungsi plasenta ; sebagai alat untuk memberi makanan pada janin, sebagai alat yang
mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi), sebagai alat yang mengeluarkan zat asam dan mengeluarkan
CO2 (respirasi),sebagai alat yang membentuk hormon, sebagai penyalur berbagai antibodi ke janin.

c. Nutrisi
Status gizi ibu bukan merupakan yang membatasi kecuali pada kasus- kasus kelaparan yang ekstrim,
kekurangan gizi yang ekstrim dapat menyebabkan BBLR.

d. Faktor Ibu
Berbagai faktor ibu mempengaruhi pertumbuahan janin. Faktor ini meliputi berat badan saat hamil, kesehatan
umumnya, genotip. Pada ibu yang memiliki kelebihan berat badan perlu diperhatikan adanya kemungkinan
kehamilan dengan kencing manis ( diabetes millitus) dan perlu untuk mengurangi kepekaan dari hormon
insullin. Kondisi rahim ibu yang sehat berpengaruh terhadap proses implantasi dan tumbuh kembang janin
yang normal.

PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN

Proses Pertumbuhan janin dari minggu ke minggu mengalami perkembangan. Perubahan – perubahan yang
terjadi diharapkan dalam keadaan normal
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan – penyimpangan seperti pertumbuhan janin
yang terhambat dan kelainan – kelainan pada janin lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
janin diantaranya : faktor genetic, faktor lingkungan dan factor nutrisI

A. PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN


1. Gangguan pertumbuhan janin
Gangguan pertumbuhan janin dalam kehamilan (=IUGR=FGR) merupakan kejadian yang sering ditemukan
dalam bidang obstetri. Kelainan ini meningkatkan morbiditas dan mortalitas bayi nomor 2 setelah
prematuritas.

Definisi.
Janin yang beratnya dibawah presentil ke 10 usia kehamilannya dan lingkaran perut dibawah presentil ke 2,5.
Standar berat badan bayi yang disebut cukup bulan adalah 2500 gr.

Penyebab
Bisa berasal dari ibu maupun janin. Secara garis besar penyebabnya adalah insufisiensi Plasenta (terganggunya
aliran darah ke ari2), Penyakit Kronis ibu (jantung, hipertensi), Masalah plasenta (plasenta tidak pada
tempatnya dan lepasnya plasenta sebelum waktunya, kelainan genetik (trisomi, triploidi), infeksi (rubella,
herpes, toxo), Bahan2 (rokok alkohol), dan sosial ekonomi (ketidak tahuan, kemiskinan).

Pembagian
Ada dua jenis IUGR, simetris dan tidak simetris. Simetris artinya ukuran kepala dan perut seimbang, sedangkan
yang tidak simetris, ukuran kepala normal sedangkan perutnya kecil dari standar.

Penanganan
Monitoring kondisi janin dengan pengukuran berat 3 minggu sekali, hitung gerak janin, CTG (rekam denyut
jantung janin) 2 minggu sekali, Profil biofisik (kesejahteraan janin). Jika hasil pemantauan tidak normal,
pertimbangkan untuk meleahirkan bayi setelah sebelumnya memberikan obat untuk mematangkan paru-paru
janin. Jika hasil pemantauan baik maka kehamilan dapat diteruskan. Persalinan tetap diusahakan pervaginam
selagi monitoring kondisi bayi baik, jika selama proses persalinan keadaan bayi tidak baik maka dilakukan
operasi Cesar. Fungsi USG adalah mengukur biometri janin, kemudian dibandingkan dengan usia kehamilan
berdasarkan hari terakhir (LMP=last menstrual periode). Ukuran yang dipakai adalah AC, BPD dam FL

2. Kelainan Pada Janin


Tidak semua janin dapat berkembang dengan sempurna, ada kalanya terjadi kelainan-kelainan pada janin,

Kelainan-kelainan pada janin


Malformasi atau cacat dapat terjadi melalui tiga cara yaitu:
a. Pengaruh bahan berbahaya dari lingkungan luar selama periode awal perkembangan
b. Penerusan abnormalitas genetik dari induknya.
c. Aberasi kromosom yang terdapat pada salah satu gamet atau yang timbul pada pembelahan pertama.

Kelainan-kelainan pada janin diantaranya adalah :


a. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang mengandung jaringan derivat dua, tiga lapis benih. Terjadi saat janin masih
embrio. Terjadinya teratoma adalah karena embrio awal (tingkat clivage, blastula, awal grastula) lepas dari
kontrol organizer. Ia seperti tubuh yang kembar tidak seimbang yang satu dapat tumbuh normal yang lain
hanya gumpalan jaringan yang tidak utuh atau tidak wajar. Teratoma disebut juga fetus in fetu atau bayi dalam
bayi.

b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti retardsi mental, kelainan
jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran,.
Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga
unting kromosom 21 (Corebima, 1997).

c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini terjadi karena kromosom
18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18. ciri kelaian janin ini adalah retardasi
mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.

d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari
pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun
berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan
mati setelah beberapa saat dari kelahiran.

e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana tubuh kekurangan salah
satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami anemia berat akibatnya harus transfusi
darah seumur hidup.

f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu fenilalanin yang
menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan
cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat
atau vitamin tertentu.

g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni karena tubuh
tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena hormon tiroid adalah hormon
petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid sejak dini.

h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari wanita hamil yang
memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat

i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di luar rongga perut

j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk lengkung vertebra
(Sudarwati dkk, 1990).

Faktor-Faktor Penyebab Kelainan pada Janin


1. Faktor intern
a. Faktor genetic :
Mutasi : Perubahan pada susunan nukleutida gen (DNA). Mutasi menimbulkan allel cacat, yang mungkin
dominant, kodominan atau resesif. Ada allel cacat yang rangkai kelamin artinya diturunkan bersama-sama
dengan karakter jenis kelamin. Contoh : Polydactil, hemofili
Aberasi : Perubahan pada susunan kromosom. Contoh : Sindrom Turner, Sindrom Down.

b. Faktor umur ibu


Telah diketahui bahwa mongolisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun
1975-1979, secara klinis ditemukan angka kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan
resiko relatif sebesar 26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan
ialah 1: 5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur 35-39 tahun, 1 : 75
untuk kelompok ibu berumur 40 - 44 tahun dan 1 : 15 untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih. c.
Faktor hormonal Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk
mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal. 2. Faktor Ekstern
a. Infeksi Cacat dapat terjadi pada janin induk yang terkena penyakit infeksi terutama oleh virus. Contoh cacar
air dan campak. Dikenal pula sitomegalovirus (CMV) yang menginveksi ibu yang sedang hamil yang
menyebabkan bayinya menjadi tuli, gangguan hati dan mental terbelakang. b. Obat Berbagai macam obat yang
diminum oleh ibu hamil dapat menimbulkan cacat pada janinnya.

Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat antagonis terhadap asam folat. c. Radiasi Ibu hamil yang
diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah
sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan. d. Defisiensi Ibu yang
defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada janin. Contohnya devisiensi vit. A akan
menimbulkan cacat mata. e. Emosi Sumbing dan Labio palatosciziz (ada celah di langit – langit mulut), kalau
terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10 kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin
lewat system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga penggetahan
hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu
mungkin juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang penggetahan adrenocoriticotropin
dari hipofisa, yang akan mendorong korteks adrenal menggetahkan hormone tersebut.

B. HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN JANIN Meliputi :

a. Faktor Genetic
Faktor genetic dilihat dari pihak ibu dan ayah, perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pertumbuhan
janin yang normal. Faktor genetic mempengaruhi pertumbuhan janin secara langsung. Alel dari janin sesuai
dengan alel yang ada pada gen orang tuanya. Gen mempunyai faktor penting dalam pengaturan pertumbuhan
manusia. Pada sebagian besar gen ibu menekan pertumbuhan, sedangkan gen ayah mendukung pertumbuhan
seperti IGF 2. IGF 2 muncul dikarenakan adanya konflik antara gen ibu dan ayah dan transfer nutrisi dari ibu ke
janin. IGF 2 menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang abnormal dikenal dengan syndrome beckwith-
wiedemann yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Berat lahir yang lebih, organomegali, makroglosia dan
hipoglikemi neonatal.

b. Faktor Plasenta
Perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Kemampuan palsenta dalam mentransfer
nutrisi dari ibu ke janin menentukan pertumbuhan janin yang normal. Perkembangan dari plasenta itu sendiri
dipengaruhi oleh hormon plasenta. Ukuran plasenta mempengaruhi kemampuannya untuk pengangkutan
bahan gizi dan supply oksigen. Glukosa merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh dari darah ibu
secara langsung. Jadi fungsi plasenta ; sebagai alat untuk memberi makanan pada janin, sebagai alat yang
mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi), sebagai alat yang mengeluarkan zat asam dan mengeluarkan
CO2 (respirasi),sebagai alat yang membentuk hormon, sebagai penyalur berbagai antibodi ke janin.

c. Nutrisi
Status gizi ibu bukan merupakan yang membatasi kecuali pada kasus- kasus kelaparan yang ekstrim,
kekurangan gizi yang ekstrim dapat menyebabkan BBLR.

d. Faktor Ibu
Berbagai faktor ibu mempengaruhi pertumbuahan janin. Faktor ini meliputi berat badan saat hamil, kesehatan
umumnya, genotip. Pada ibu yang memiliki kelebihan berat badan perlu diperhatikan adanya kemungkinan
kehamilan dengan kencing manis ( diabetes millitus) dan perlu untuk mengurangi kepekaan dari hormon
insullin. Kondisi rahim ibu yang sehat berpengaruh terhadap proses implantasi dan tumbuh kembang janin
yang normal.

Kelainan Yang Dapat Terjadi Pada Janin


Tidak semua janin dapat berkembang dengan sempurna, ada kalanya terjadi kelainan-
kelainan pada janin. Kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada janin yaitu:

a. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang mengandung jaringan derivat dua, tiga lapis benih.
Terjadi saat janin masih embrio. Terjadinya teratoma adalah karena embrio awal (tingkat
clivage, blastula, awal grastula) lepas dari kontrol organizer. Ia seperti tubuh yang kembar
tidak seimbang yang satu dapat tumbuh normal yang lain hanya gumpalan jaringan yang
tidak utuh atau tidak wajar. Teratoma disebut juga fetus in fetu atau bayi dalam bayi.
b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti
retardsi mental, kelainan jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga
gangguan penglihatan dan pendengaran,. Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom
yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga unting kromosom 21 (Corebima,
1997).
c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini
terjadi karena kromosom 18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18.
ciri kelaian janin ini adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan
pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.

d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan
pada kromosom ke13 dari pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari
kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal,
tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan mati setelah beberapa saat
dari kelahiran.
e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana
tubuh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami
anemia berat akibatnya harus transfusi darah seumur hidup.
f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu
fenilalanin yang menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak
dini dapat diminimalkan dengan cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada
keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat atau vitamin tertentu.
g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni
karena tubuh tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena
hormon tiroid adalah hormon petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka
pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi
suplemen tiroid sejak dini.
h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari
wanita hamil yang memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat.
i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di
luar rongga perut.
j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk
lengkung vertebra (Sudarwati dkk, 1990).

Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan:


1. Kelainan kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom sel.

2. Lingkungan kurang sempurna


- Endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.
- Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendck jarak kehamilan.

3. Pengaruh dari luar


- Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerirna hasil konsepsi.
- Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan basil konsepsi
terganggu.

4. Kelainan pada plasenta


- Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab sehingga plasenta tidak dapat berfungsi.
- Gangguan pembuluh darah plasenta, di antaranya pada diabetes melitus (DM).
- Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga menimbulkan
keguguran.
5. Penyakit ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria, dan lain-lain
yang dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus, atau plasmodium dapat melalui
plasenta masuk ke janin sehingga menyebabkan kematian janin, kemudian terjadilah abortus.

6. Kelainan traktus genitalis


Retroversio uteri, mioma uteri atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus.
Sebab lain dalam trimester II adalah serviks inkompeten yang dapat disebabkan oleh
kelemahan bawaan pada serviks, dilatasi serviks berlebihan, konisasi amputasi atau robekan
serviks luas yang tidak dijahit.

1
Twitter Facebook
« Kembali + comment

Jenis-jenis kembar siam

Ada beberapa jenis kembar siam:

1. Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat
dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa
operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
2. Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-
masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini
hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34%
dari seluruh kasus)
3. Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
4. Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga
dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
5. Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau
craniothoracopagus)
6. Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
7. Craniopagus parasiticus – bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
8. Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat
lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah
contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
9. Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari
seluruh kasus)
10. Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk
huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini
biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
11. Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang
seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
12. Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanaN
Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih ovum
mengalami pembuahan (dizygotic) atau bila satu ovum
yang sudah dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini
sehingga membentuk 2 embrio yang identik
(monozygotic).
Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4 per 1000
kehamilan pada semua jenis suku bangsa, 30% dari
semua jenis kehamilan kembar.
Kembar dizygotic (fraternal) adalah dua buah ovum
yang mengalami pembuahan secara terpisah, 70% dari
semua jenis kehamilan kembar.
15 tahun terakhir ini angka kejadian kehamilan kembar meningkat oleh karena :

 Pemakaian luas dari obat induksi ovulasi


 Penerapan ART (assisted reproductive technology)

Morbiditas dan mortalitas maternal lebih tinggi pada kehamilan kembar dibanding kehamilan
tunggal akibat :

 Persalinan preterm
 Perdarahan
 Infeksi traktus urinarius
 Hipertensi dalam kehamilan

2/3 kehamilan kembar berakhir dengan persalinan janin tunggal (sebagian embrio lain
berakhir dalam usia kehamilan 10 minggu)
Mortalitas perinatal kehamilan kembar lebih tinggi dari kehamilan tunggal oleh karena :

1. Kelainan kromosome
2. prematuritas
3. kelainan kongenital
4. hipoksia
5. trauma

Hal-hal diatas terutama terjadi pada kehamilan kembar monozygotik.

PATOGENESIS

1. Kehamilan kembar MONOZYGOTIK

o Kehamilan kembar yang terjadi dari fertilisasi sebuah ovum dari satu sperma.
o Biasanya memiliki jenis kelamin sama.
o Perkembangan tergantung pada saat kapan terjadinya divisi preimplantasi
o Umumnya memiliki karakteristik fisik sama ( bayangan cermin) ; namun
dengan sidik jari yang berbeda.

2. Kehamilan kembar DIZYGOTIK

o Kehamilan kembar yang berasal dari dua buah ovum dan dua sperma.
o Kehamilan kembar dizyogitic dapat memiliki jenis sex berbeda atau sama.
o Faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
 Ras (lebih sering pada kulit berwarna)
 Angka kejadian di Jepang 1.3 : 1000 ; di Nigeria 49 : 1000 dan di USA
12 : 1000
 Cenderung berulang.
 Menurun dalam keluarga (terutama keluarga ibu).
 Usia (sering terjadi pada usia 35 – 45 tahun).
 Ukuran tubuh ibu besar sering mempunyai anak kembar.
 Golongan darah O dan A sering mempunyai anak kembar.
 Sering terjadi pada kasus yang segera hamil setelah menghentikan oral
kontrasepsi.
 Penggunaan klomifen sitrat meningkatkan kejadian kehamilan kembar
monozygotic sebesar 5 – 10% .

3. Bentuk kehamilan kembar lain

o Fertilisasi 2 ovum yang berasal dari 1 oosit dengan 2 sperma.


o Fertilisasi satu ovum dengan 2 sperma pada dua kejadian coitus yang berbeda
(superfecundasi)
o Superfetation adalah fertilisasi 2 ovum yang dilepaskan pada dua haid yang
berbeda (tidak mungkin terjadi pada manusia) oleh karena corpus luteum pada
proses kehamilan sebelumnya akan menekan terjadinya proses ovulasi pada
siklus bulan berikutnya.

FAKTOR FAKTOR TERKAIT

1. Anemia gravidarum sering terjadi .


2. Gangguan pada sistem respirasi dimana “Respiratory tidal volume” meningkat tapi
pasien lebih bebas bernafas oleh karena kadar progesteron yang tinggi.
3. Kista lutein dan asites sering terjadi oleh karena tingginya hCG.
4. Perubahan kehamilan lebih menyolok pada sistem kardiovaskular, sistem respirasi,
sistem Gastrointestinal , ginjal dan sistem muskuloskeletal.
5. Termasuk kehamilan resiko tinggi oleh karena meningkatnya kejadian :

o Anemia gravidarum
o Infeksi traktus urinariums
o Preeklampsia –eklampsia
o Perdarahan sebelum-selama dan sesudah persalinan
o Kejadian plasenta previa
o Inersia uteri
Variasi Plasenta pada kehamilan lembar

A. Plasenta dan talipusat:


Plasenta dan selaput ketuban pada kembar monozygote dapat bervariasi seperti terlihat pada
gambar dibawah tergantung pada saat “pembelahan awal” pada discus embrionik. Variasi
yang dapat terlihat adalah

1. Pembelahan sebelum stadium morula dan diferensiasi trofoblas (pada hari ke III)
menghasilkan 1 atau 2 plasenta, 2 chorion dan 2 amnion (sangat menyerupai kembar
dizygotic dan meliputi hampir 1/3 kasus kembar monozygotic)
2. Pembelahan setelah diferensiasi trofoblas tapi sebelum pembentukan amnion (hari ke
IV – VIII) menghasilkan 1 plasenta dan 2 amnion (meliputi 2/3 kasus kembar
monozygotic)
3. Pembelahan setelah diferensiasi amnion ( hari ke VIII – XIII) menghasilkan 1
plasenta, 1 chorion dan 1 amnion
4. Pembelahan setelah hari ke 15 menyebabkan kembar tak sempurna, pembelahan pada
hari ke XIII – XV menyebabkan kembar siam.

Masalah paling serius pada plasenta monochorionic adalah jalur pintas pembuluh darah yang
disebut sebagai sindroma “twin to twin tranfusion” yang terjadi akibat anastomosis masing-
masing individu sejak kehamilan awal mereka.
Komunikasi yang terjadi dapat ateri-arteri, vena-vena atau arteri – vena. Yang paling
berbahaya adalah kombinasi arteri-vena yang dapat menyebabkan sindroma “twin to twin
tranfusion”
Janin resipien akan mengalami : edematous, hipertensi, asites, ‘kern’ icterus, pembesaran
ginjal dan jantung, hidramnion akibat poliuria, hipervolemia dan meninggal akibat gagal
jantung dalam usia 24 jam pertama.
Janin donor : kecil, pucat, dehidrasi akibat PJT-Pertumbuhan janin terhambat, malnutrisi dan
hipovolemia, oligohidramnion, anemia berat, hidrops fetalis dan gagal jantung.
Kejadian prolapsus talipusat sering terjadi pada kedua janin.
Janin kedua sering mengalami ancaman terjadinya solusio plasenta, hipoksia, serta
“constriction ring dystocia”.
Kejadian insersio vilamentosa pada kehamilan kembar 7% (pada kehamilan tunggal 1%)
Kejadian sindroma arteri umbilikalis tunggal sering terjadi pada kehamilan monozygotik.
Kembar monochorionic-monoamniotic (angka kejadian 1 : 100 kehamilan kembar) memiliki
kemungkinan lahir hidup 50% akibat komplikasi talipusat. Pada kasus ini sebaiknya
direncanakan SC pada kehamilan 32 – 34 minggu untuk mencegah terjadinya komplikasi
pada talipusat.

B. Janin:

 Melalui pemeriksaan ultrasonografi secara dini, diketahui bahwa angka kejadian


kehamilan kembar sebelum kehamilan 12 minggu kira-kira 3.29 – 5.39%.
 Namun 20% diantaranya satu atau lebih janin akan menghilang secara spontan dan
kadang-kadang disertai dengan perdarahan pervaginam yang merupakan kejadian
abortus (“vanishing twin”).
 Kelainan kongenital pada kehamilan kembar ± 2% ( pada kehamilan tunggal ± 1%)
 Kelainan kongenital pada kembar monozygotic lebih sering.
http://memylifecrochet.blogspot.com/2013/01/apa-itu-kembar-dari-seuri.html

alah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi ( berkembang biak). Reproduksi
bertujuan untuk melestarikan atau mempertahankan keberadaan atau eksistensi suatu sepesies
tersebut. Ada dua cara perkembangbiakan secara umum yaitu vegetatif dan generatif.
perkembangbiakan secara vegetatif umunya terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan
tingkat tinggi. Perkembangbiakan secara generatif melibatkan individu jantan dan individu
betina. Individu jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan
individu betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur (ovum).
Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat
tertentu akan membentuk sel-sel kelamin (gamet).
Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja
awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun
seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa
tersebut dinamakan menopause.
Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak
mengandung pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya
sel telur yang masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi
pembuahan. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk
zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di
dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Selaput ini dikenal dengan nama selaput embrionik. Selaput Terbentuk selama
perkembangan embrio dan bukan merupakan bagian dari  tubuh embrio, terletak di luar tubuh
embrio.

Memiliki fungsi sebagai media perantara pertukaran zat serta perlindungan bagi
embrio (pemberi nutrisi, proteksi dan sekresi).
Pada selaput ekstra embrionik, memiliki dua macam lapisan yaitu:
-          Seluler                   : lapisan lembaga
-          Nonseluler             : selaput telur.
Setelah terjadi perkawinan (sperma berhasil masuk kedalam ovum), terbentuklah
zigot. Dalam tahapan normal setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk morula,
kemudian morula akan tumbuh menjadi blastula (blastocyst) (Wildan Yatim, 1982).
Blastulasi ( proses pembentukan blastula ) menunjukan perbedaan pada tingkatan
takson masing-masing. Sebagai contoh blastulasi pada amphioxus,katak, ayam dan babi
memiliki tahap pembentukan alat yang berbeda-beda dari tiap daerah bakalnya sendiri-sendiri
(Wildan Yatim, 1982).
Pada bangsa aves (burung) epiblast, akan menjadi bakal ectoderm, mesoderm dan
notochord. Bakal endoderm berasal dari hypoblast yang sel-selnya tumbuh dan menyebar
kebawah, kedaerah rongga blastocoel. Bakal ectoderm epidermis mengisi daerah yang bakal
jadi anterior embrio lapisan epiblast. Bakal ectoderm berupa sabit terletak di posterior lapisan
epiblast. Bakal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf sedang bakal mesoderm
di paling posterior lapisan epiblast. Pre-chorda berupa lempeng terletak tepat di bakal jadi
poros embrio (Wildan Yatim, 1982).
Proses blastulasi akan diiringi oleh suatu proses berikutnya yaitu gastrulasi. Pada
tingkat gastrula ini akan terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada
blastula, diatur dan dideretkan sesuai bentuk dan susunan tubuh spesies yang bersangkutan
(Wildan Yatim, 1982).
Macam selaput ekstraembrio :
-          Kantung yolk        : splanknopleura
-          Amnion                             : somatopleura
-          Alantois                             : splanknopleura
-          Korion                               : somatopleura.
Terbentuk dari dua lapis benih:
-          ectoderm + mesoderm somatic (somatopleura)  amnion, korion
-          endoderm + mesoderm splanknis (splankknopleura)  kantong yolk, alantois.
            Embrio dapat bertahan hidup sendiri selama beberapa waktu dengan menyerap
makanan dari kantung kuning telur dan susu uterus, tetapi tidak lama kantung kuning telur
tersebut dapat menyuplai makanan kepada embrio tersebut. Sehingga embrio membutuhkan
makanan yang lebih baik untuk kelangsungan hidupnya.
Penyusun dan fungsi Selaput ekstraembrionik:
         Kantong yolk
Kantung kuning telur ini hanya sedikit pada hewan mamalia, meskipun begitu kuning
telur ini dintuk juga oleh embrio. Kantung kuning telur ini tumbuh di ventral midgut.
Kantung telur ini merupakan bagian dari usus primitive, tetapi tidak termasuk bagian dari
tubuh yang berasal dari embrio yang membentuk usus. Bahkan sewaktu embrio melipat,
tangkai kuning telur berkembang memanjang dibawah menujukan tungkuning telur. Dan
selama itulah kuning telur memberi nutrisi makanan kepada embrio.pertumbuhan dari kuning
telur ini terjadi katika seluruh tubuh embrio menjorok kedorsal, kepala ke anterior dan ekor
ke posterior ,terjadi pelipatan sphangling mesoderm bersam endoderm daerah
midgut(Splangnopleura ). Sehingga terjadi 2 daerah coelum : yaitu, coelum intra-embrional
dan coelum extra embrional. Kuning telur ini bekerja dalam waktu yang cukup singkat karena
funsi kerjanya dalam pertumbuhan berikutnya akan dilanjutkan oleh alantois
         Amnion
Berasal dari sisi embrio dan terbentuk lipatan yang bersal dari selapis mesoderm dan
ectoderm kemudian tumbuh meninggalkan embrio.lapisan-lapisan inti bersatu di bagian atas
dan membentuk kantung yang berdinding 2 lapis dan menyelubungi embrio kira-kira usia 18
hari usia kebuntingan dan disebut amnion atau disebut kantung air berisi cairan bening yang
merendam embrio.
Amnion tersebut sebagai bantalan pelindung terhadap goncangan dari luar dan
tekanan dari luar dan tekanan dari badan nduk yang ada di sekitarnya dan mencegahnya
bertautan kulit embrio dengan lapisan yang menyelubunginya. Pada saat partus berfungsi
sebagai pembuka jalan untuk memperlebar saluran servix. Pertumbuhan amnionada 2 macam
yaitu
a.       Pelipatan somatopleura kedorsal.
b.      Cavitasiinnercellmass.
Fungsi amnion :
-          Berisi cairan amnion berasal  dari ginjal fetus, kelenjar mulut, alat pernafasan
-          Menyelubungi dan melindungi embrio dari tekanan fisik,
-          Tempat mengambang, memungkinkan pergerakan  tungkai dan tubuh embrio.
         Korion
Berasal dari proses pembentukan amnion. Ketika somatopleura melipat ke dorsal lalu
bertemu di kiri kanan terbentuklah kantung baru di luar amnion itu dan sekaligus diluar yolk
sac.dindingnya terdiri dari somathopleura. Berbeda dari amnion chorion memiliki somatic
mesoderm berada di dalam dam ektoepidermis di sebelah luar
Fungsi korion :
-          Selaput paling luar  berfungsi dalam pertukaran gas dan air
-          Pada manusia berhubungan dengan endometrium induk dan kaya dengan pembuluh darah .
         Alantois
            Berasal dari pembentukan kantung luar usus bagian belakang. Sekitar usia 23 hari
embrio telah mmpunyai allantois yang berkembang dengan baik. Kemudian allantois
berkembang sehingga embrio menjadi relative lebih pendek.dan akhirnya mengisi ruang
antara amnion dan serosa. Kantung air seni dapat berhubungan dengan allantois melalui
urachus yang keluar dari simpul umbilicalis yang berfungsi menampung air seni dari embrio.
Allantois dan serosa bersama membentuk chorion yang terdiri dari 4 lapis yang
menyelubungi embrio, amnion dan ruang allantois seluruhnya. Lapisan tersebut memeliki
banyak pembuluh darah.
Fungsi Alantois :
-          Pada manusia bersifat rudimenter menjadi bagian dari umbilicus berfungsi untuk pertukaran
oksigen dan karbondioksida .

Lapis Benih Pada proses blatulasi akan dihasilkan 2 lapis benih yaitu epiblast dan
hypoblast. Epiblast sebagian besar bakal menjadi ectoderm sedangkan hypoblast akan
menjadi bakal endoderm. Lapisan ini akan menjadi lengkap pada saat gastrulasi, yaitu
menjadi 3 lapis benih ectoderm ( lapisan bagian luar), endoderm (lapisan bagian dalam) dan
mesoderm ( lapisan bagian tengah) .

LIKUOR AMNII ATAU CAIRAN AMNION


Di dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan
korion terdapat likuor amnii (air ketuban) .
Lapisan amnion berasal dari mesoderm ekstra-embrionik dan trofoblas. Bagian ini
membentuk langit-langit rongga amniotik yang kemudian terisi cairan amniotik. Pada
akhirnya, rongga amniotik akan membesar dan amnion tumbuh untuk membungkus embrio
dan korda umbilicus.
Lapisan korion berasal dari trofoblas dan mesoderm ekstra-embrionik yang
merupakan membran terluar yang membungkus embrio dan janin yang sedang
berkembang.bagian ini membentuk vili korionik, yang kemudian membentuk bagian janin
plasenta dan merupakan sumber HCG.
Korion berdifusi dengan amnion untuk membentuk kantong yang membungkus
embrio dan janin. Volume likuor amnii atau air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1000 -
1500 ml. Warna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis.
Cairan ini dengan berat jenis 1,008 yang terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam
anorganik serta bahan organik dan bila diteliti benar, terdapat rambut lanugo, sel-sel epitel
dan verniks kaseosa.
Pada air ketuban juga terdapat lesitin dan sfingomielin yang amat penting untuk
mengetahui apakah janin mempunyai paru-paru yang sudah siap untuk berfungsi. Dari mana
likuor ini berasal masih belum diketahui secara pasti, masih dibutuhkan penelitian lebih
lanjut. Ada teori yang mengatakan bahwa air ketuban berasal dari lapisan amnion, teori lain
mengatakan bahwa air ketuban berasal dari plasenta. Peredaran likuor amnii dalam plasenta
cukup baik. Dalam 1 jam didapatkan perputaran lebih kurang 500 ml. Menurut teori, bayi
menelan air ketuban kemudian dikeluarkan melalui kencing. Bila bayi tidak menelan air
ketuban ini, maka dapat terjadi janin dengan stenosis sehingga terjadi hidramnion.

Fungsi air ketuban:


1. Melindungi janin terhadap trauma dari luar.
2. Memungkinkan janin dapat bergerak bebas.
3. Melindungi suhu tubuh janin.
4. Meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, sehingga servix membuka.
5. Membersihkan jalan lahir, jika ketuban pecah dengan cairan steril, dan akan mempengaruhi
keadaan di dalam vagina, sehingga bayi kurang mengalami infeksi.

http://blog.uin-malang.ac.id/bettie/2011/03/10/perkembangan-embrio/

Anda mungkin juga menyukai