Anda di halaman 1dari 11

Ilmu pengetahuan

dalam islam
ALDIN prayugo wahyu
FITHAN FIKRANSYAH
FREDOFERIO ABIYYU
ITROH ADINDA
MELIDA NUR FATIHAH
KONSEP ILMU
PENGETAHUAN
MENURUT ISLAM
Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan
derajat orang yang berilmu.
Kata ilmu berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu
‘ilm yang berarti pengetahuan dan kemudian arti
tersebut berkembang menjadi ilmu pengetahuan.
Dalam sudut pandang Islam, ilmu sendiri diartikan
sebagai pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
ijtihad atau hasil pemilkiran mendalam para ulama dan
ilmuwan muslim yang didasarkan pada Alqur’an dan
hadits.
01 Urgensi ilmu dalam islam
Ilmu adalah manifestasi dar nalar yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Jika manusia tidak memiliki ilmu, dia tidak ada bedanya
dengan binatang. Islam bahkan menyebutkan bahwa tidak mungkin
seseorang bisa beriman dengan menjauhi perintah Allah kecuali memiliki
ilmu pengetahuan.

KONSEP ILMU 02 Integrasi ilmu, iman, dan amal


Dalam ajaran islam tidak dikenal pertentangan antara iman, ilmu
pengetahuan (dan tekhnologi) dan amal saleh. Iman dan ibadah adalah

PENGETAHUAN
wahyu dari Allah, sedangkan ilmu pengetahuan bersumber dari Allah yang
diperoleh manusia melalui penelitian terhadap alam semesta ciptaan Allah.
Apabila ilmu pengetahuan bertentangan dengan iman, maka ilmu tersebut
perlu dikaji ulang. Sangat mungkin saat itu, akal belum mampu menjangkau

MENURUT ISLAM hakikat kebenaran.

03 Kedudukan dan tanggung jawab ilmuwan


Keutamaan orang berilmu - Orang berilmu adalah orang yang sangat mulia
dalam padangan islam, dan mendapat tempat yang sangat terhormat. Allah
memberikan kedudukan yang tinggi pada orang berilmu.

Tanggung jawab ilmuwan - Orang berilmu, baik ia disebut ilmuwan, ulama,


ataupun saintis adalah orang yang istimewa karena keahlian yang ia miliki.
Keistimewaan ini menimbulkan konsekuensi tugas dan tanggung jawab,
baik kepada Allah (menjadi guru/menyampaikan amanat) maupun kepada
sesama makhluk (memelihara lingkungan).
PERADABAN DAN
KEBUDAYAAN ISLAM DI
MASA SILAM
Menurut KBBI, budaya berarti keseluruhan pengetahuan
manusiasebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami
lingkungan serta pengalamannya yang menjadi pedoman tingkah
lakunya. Sedangkan peradaban merupakan serapan dari bahasa
Arab “al-adab”. Dalam bahasa Indonesia, kata peradaban memiliki
arti kemajuan(kecerdasan, kebudayaan) lahir batin (KBBI).

. Secara historis, peradaban Islam sebagai bentuk dari kebudayaan


Islam telah mengalami kemajuan dan kemunduran. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern umat Islam pada saat itu.
Sebab-sebab
kemajuan umat islam
Menurut Badri Yatim (2014:35), periodisasi masa kemajuan Islam
berlangsung antara tahun 650-1000 M. Masa ini adalah masa
3kekhalifahan: Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayyah, dan
Khilafah Bani Abbas. Puncak kejayaan Islam terjadi pada masa
pemerintahan Bani Abbas. Pada masa ini, Baghdad sebagai pusat
pemerintahan Abbasiyah menjadi rujukan dan sentral ilmu
pengetahuan diseluruh penjuru dunia.

Salah satu keunikan peradaban Islam adalah sifat adaptif dan terbuka
dalam menyerap dan mengadopsi unsur-unsur peradaban besar
dunia, seperti: Yunani, Persia, India, dan China. Peradaban serapan itu
kemudian dikembangkan secara kreatif dan inovatif dengan
menonjolkan unsur-unsur Islam.
Sebab-sebab
kemunduran umat islam
Setelah mencapai puncak keemasan, peradaban Islam kemudian
mengalami masa kemunduran. Penyerbuan tentara Mongolia ke Baghdad
yang dipimpin Jengis Khan dan Hulagu Khan pada pertengahan abad ke-
13 memastikan keruntuhan peradaban Islam. Pasukan Mongolia
membumi hanguskan Baghdad beserta isi dan penghuninya. Pusat-pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan dihancurkan. Buku-
buku dan warisan intelektual dibakar dan dibuang ke laut. Para sarjana
dan ulama dibunuh. Penduduk di bantai. Khalifah al-Mu’tashim ikut
terbunuh dalam penyerbuan tersebut

Menurut analisis para sejarawan, keruntuhan peradaban Islam disebabkan,


setidaknya oleh dua hal yaitu politik dan moral.

Secara politik, telah terjadi friksi dan konflik di antara putra mahkota, yang
melibatkan kekuatan militer untuk saling berebut kekuasaan. Secara
moral, para penguasa kehilangan kredibilitas, karena berperilaku nista dan
meninggalkan ajaran Islam. Mereka menjadi penguasa serakah, pemuja
harta, tahta, dan wanita.
Kontribusi ilmuwan
muslim klasik dalam
kemajuan barat modern
Pada masa kejayaan Islam, masyarakat Arab Islam benar-benar menjadi
rujukan bagi perkembangan keilmuan dunia. Para pecinta ilmu
pengetahuan dari berbagai penjuru Eropa Barat seperti Itali, Perancis,
Swiss, Jerman, dan kepulauan Inggris berdatangan ke Andalusia.Mereka
datang untuk mendalami ilmu pengetahuan dan budaya Arab.

Ilmuan muslim yang menjadi pelopor perkembangan ilmu pengetahuan,


diantaranya:

• Jahir bin Hayyam

• Muhammad bin Musa al-Khawarizmi

• Ibnu sina
JEJAK PERADABAN
ISLAM DALAM
BUDAYA INDONESIA
Kerajaan-Kerajaan Islam
Kerajaan islam yang pertama kali berdiri di Nusantara adalah kerajaan
Samudera Pasai di pesisir timur laut Aceh pada pertengahan abad ke-13M.
Daerah ini sudah disinggahi pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7 dan
ke-8 M. Pendiri kerajaan ini adalah Malik al-Shaleh yang meninggal pada tahun
696H/1297M..

Di wilyah Jawa, terdapat kerajaan Islam Demak. Perkembangan kerajaan ini


bersamaan waktunya dengan melemahnya posisi raja Majapahit. Di bawah
pimpinan Sunan Ampel Denta, Wali Songo sepakat untuk mengangkat Raden
Patah menjadi raja Demak yang pertama. Pada masa Sultan Trenggono
(memerintah tahun 1524-1546M), sultan Demak yang ketiga, Islam
dikembangkan ke seluruh tanah Jawa hingga ke Kalimantan Selatan.

perkembangan Islam terus mengalami perkembangan. Di Jawa setelah Demak


runtuh dilanjutkan oleh kerajaan Pajang di Kartasura, kerajaan Mataram Islam di
Yogyakarta, kesultanan Cirebon, dan Banten. Di Kalimantan berdiri kerajaan
Banjar yang bertempat di Kalimantan Selatan dan kerajaan Kutai di Kalimantan
Timur. Selain itu berdiri pula kerajaan-kerajaan di Maluku, Sulawesi (Gowa-Tallo,
Wajo, Soppeng, dan Lawu).
Wujud peradaban
islam di Indonesia
Masjid agung di berbagai kota di Indonesia merupakan ikon
peradaban Islam di Nusantara. Banyak sekali masjid agung yang
tersebar di Nusantara, di antarannya: Masjid Kuno Demak, Sendang
Duwur Agung kasepuhan di Cirebon, Masjid Agung Banten, masjid
Baiturrahman di Aceh, dan masjid Ampel di Surabaya. Menurut Yatim
(2004:305), bentuk-bentuk masjid yang ada di Nusantara
mengingatkan kita pada seni bangunan candi, menyerupai bangunan
meru pada zaman Indonesia-Hindu.

Dari hasil pengamatan terhadap peradaban Islam di Indonesia,


terlihat jelas adanya akulturasi budaya Islam dan budaya lokal yang
terlihat jelas adanya akulturasi budaya islam dan budaya lokal yang
melekat pada bentuk-bentuk kebudayaan. Islam masuk ke Indonesia
secara damai dengan cara menanamkan ajaran Islam pada esensi
batin dari sebuah peradaban tanpa merusak budaya yang telah
mengakar di masyarakat.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai