PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai
pada zaman Yunani Kuno, dan dengan adanya kontribusi di
berbagai bagian dunia lainnya, akhirnya membawa
perkembangan pesat di Eropa dan Amerika Serikat. Oleh
karena itu, baik aliran-aliran klasik maupun gerakan-gerakan
baru dalam pendidikan pada umumnya berasal dari kedua
kawasan itu. Pemikiran-pemikiran itu tersebar ke seluruh
dunia, termasuk Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Apa saja pokok-pokok dari Aliran Empirisme ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian Aliran Empirisme berserta tokoh-
tokoh perintisnya
2. Menjelaskan pokok-pokok dari Aliran Empirisme
3. Menjelaskan penerapan pokok-pokok Aliran Empirisme
dalam dunia pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Karya Tokoh
Aliran rasionalisme dalam ilmu alam tidak mau menerima
pengetahuan, yang ditetapkan terlebih dulu tanpa melalui
penginderaan. Jalan pemikiran deduktif dipandang sebagai kekangan
pikiran manusia. Jalan itu ditinggalkan dan diganti dengan jalan
pemikiran dan penyelidikan secara induktif; tidak ada pengetahuan
tanpa melalui penginderaan dan pengalaman. Buku ini berisi
falsafahnya atau pandangan hidupnya. Dalam buku itu ia berkata;
“Tak ada sesuatu dalam jiwa, yang sebelumnya tak ada dalam indra”.
Dengan kata lain: Tak ada sesuatu dalam jiwa, tanpa melalui indra.
Dasar pemikiran sebagai hasil penyelidikannya tersebut adalah
3
pandangan hidupnya, yang ia terapkan secara konsekuen dalam bidang
Pendidikan. Pengalaman (empiris) merupakan unsur utama dalam
kehidupan, watak dan semua pengetahuan. Ia menganjurkan
pendidikan dalam keluarga agar pendidikan dapat disesuaikan dengan
pribadi anak. Ia tidak menyetujui sarana pendidikan yang keras dan
menolak hukum badan. Ia menganggap bahwa dalam kedudukannya,
watak yang didasarkan atas pemikiran (intelek) adalah hal terpenting.
D. Tujuan pembelajaran
4
E. Murid
F. Guru
G. Pendekatan
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA