Anda di halaman 1dari 5

Katekese Kontekstual: Peduli Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa

Sebagai Upaya Meningkatkan Penghayatan Spiritualitas Pelayanan Terhadap


Orang Sakit Bagi Calon Imam Kamilian di Maumere

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Asumsi dan Hipotesis
1.3.1 Asumsi
1.3.2 Hipotesis-hipotesis
1.4 Tujuan Penulisan
1.4.1 Tujuan Umum
1.4.2 Tujuan Khusus
1.5 Metode Penulisan
1.6 Manfaat Penulisan
1.7 Sistematika Penulisan

BAB II KATEKESE KONTEKSTUAL

2.1 Latar Belakang Munculnya Katekese Kontekstual

2.2 Pengertian Katekese Kontekstual

2.2.1 Pengertian Menurut Pola Perkembangan

2.2.1.1 Prakonsili Vatikan II

2.2.1.2 Postkonsili Vatikan II

2.2.2 Katekese Kontekstual Menurut Dokumen Gereja

2.3 Dasar dan Sumber Katekese Kontekstual

2.3.1 Hidup dan Karya Yesus Kristus

2.3.2 Warta Keselamatan dalam Kitab Suci

1
2.4 Tujuan dan Fungsi Katekese Kontekstual

2.4.1 Tujuan Katekese

2.4.1.1 Membina Iman Umat Untuk Lebih Mengenal Yesus Kristus

2.4.1.2 Mendorong Umat Katolik Untuk Mewujudkan Iman dalam Kehidupan


Sosial

2.4.2 Fungsi Katekese

2.4.2.1 Mengembangkan Cara Berpikir Kritis yang Mengarah Kepada Praksis


Pelayanan Sosial

2.4.2.2 Melaksanakan Tugas Diakonia Gereja: Keterlibatan dalam Karya Sosial


Kemasyarakatan

2.5 Model-Model Katekese Kontekstual

2.5.4.1 Model Sotarae

2.5.4.2 Model Amos

2.5.4.3 Model Swot

2.6 Kesimpulan

BAB III MENGENAL LEBIH DEKAT SITUASI DAN KONDISI ORANG


DENGAN GANGGUAN JIWA DI MAUMERE

3.1 Mengenal Orang Dengan Gangguan Jiwa di Maumere

3.2 Definisi Orang Dengan Gangguan Jiwa

3.2.1 Menurut Kamus Kesehatan

3.2.2 Menurut Peraturan Undang-Undang Menteri Kesehatan No. 54 Tahun 2017

2
3.3 Penyebab-Penyebab Terjadinya Gangguan Jiwa
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.4 Realitas Kehidupan Orang Dengan Gangguan Jiwa di Maumere

3.4.1 Kurang diperhatikan

3.4.2 Stigmatisasi

3.4.3 Diskriminasi

3.5 Kesimpulan

BAB IV BENTUK-BENTUK PENGHAYATAN SPIRITUALITAS


PELAYANAN TERHADAP ORANG SAKIT CALON IMAM KAMILIAN DI
MAUMERE

4.1 Sejarah Perkembangan Awal Ordo Kamilian di Maumere

4.1.1 Pendirian Ordo Kamilian

4.1.2 Jumlah Anggota 2009-2022

4.1.2.1 Imam

4.1.2.2 Calon Imam (Frater)

4.2 Formasi Calon Imam Ordo Kamilian

4.2.1Aspiran

4.2.2 Postulan (Filosofan)

4.2.3 Novisiat

4.2.4 Skolastik (Teologan)

4.2.5 Tahun Orientasi Pastoral

3
4.2.6 Kaul Kekal

4.2.7 Diakonat dan Tahbisan Imam

4.3 Penghayatan Spiritualitas Pelayanan Terhadap Orang Sakit Calon Imam


Kamilian

4.3.1 Belajar Menghayati Spiritualitas Pelayanan Pendiri St. Kamilus

4.3.1.1 Bersedia Menjadi Hamba di Hadapan Orang Sakit

4.3.1.2 Menjadi Pelayan Orang Sakit yang Setia

4.3.1.3 Pelayanan Terhadap Orang sakit Sebagai Bentuk Perjumpaan Dengan


Allah

4.3.1.4 Keseimbangan Antara Doa dan Pelayanan Sosial

4.3.2 Mendirikan Ordo Kamilian yang Berfokus Pada Pelayanan Terhadap Orang
Sakit

4.3.2.1 Mendirikan Rumah Pelayanan Sosial (Social Center)

4.4.2.2 Aktif dalam Kegiatan Penyediaan Makanan: Khusus Untuk Anak-Anak


Kurang Mampu

4.4 Pelayanan Nyata Terhadap Orang Sakit Calon Imam Kamilian

4.4.1 Mengadakan Kunjungan Terhadap Orang Sakit

4.4.2 Memberikan Komuni Terhadap Orang Sakit

4.4.3 Mengunjungi Para Jompo

4.4.4 Terlibat dalam Pembuatan Rumah Bebas Pasung Bagi ODGJ

4.5 Kesimpulan

4
BAB V KATEKESE KONTEKSTUAL PEDULI TERHADAP ODGJ SEBAGAI
BENTUK PENGHAYATAN SPIRITUALITAS PELAYANAN
TERHADAP ORANG SAKIT

5.1 Menjadi Katekis Adalah Panggilan Semua Umat Beriman Katolik

5.1.1 Calon Imam Kamilian Dipanggil Menjadi Katekis

Anda mungkin juga menyukai