Disusun oleh :
Elsi Septira Wibowo 030.15.067
Nada Salsabila Zulti 030.15.126
Pembimbing
Evi Susanti Sinaga SKM, MPH
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Alkohol
37%
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
>40
36-40 7%
7%
31-35
13%
20-25
53%
26-30
20%
Diploma SD
7% 7%
Sarjana/S1
87%
Lainnya Mahasiswa
13% 7%
Belum bekerja
33%
Karyawan Swasta
47%
Tembakau
Non Tembakau
Tembakau
93%
15-25
35-45 36%
14%
25-35
36%
Risiko tinggi
20%
Risiko sedang
80%
MINUMAN BERALKOHOL
Dari 15 sampel yang dibagikan kuesioner ASSIST, didapatkan 7 dari 15 orang
sampel mengkonsumsi minuman beralkohol sehingga didapatkan persentase sebagai
berikut:
Alkohol; 7; 47%
Non Alkohol; 8;
53%
25-30 20-25
29% 57%
Risiko rendah
Risiko tinggi 25%
25%
Risiko sedang
50%
PENGGUNA CANNABIS
Cannabis
20%
Non Cannabis
80%
33%
67%
20-25 25-30
Risiko rendah
Risiko tinggi 33%
33%
Risiko sedang
33%
HALUSINOGEN
Halusinogen
13%
Non
Halusinogen
87%
50% 50%
26-30 >30
2 M, 35 tahun, L - - - - - T:6 T:6 T:4 T:0 T:6 T:6 T:28 Tinggi Pengobatan
Intensif
3 AS, 42 tahun, L - - - - T:6 T:6 T:4 T:8 T:6 T:6 T:28 Tinggi Pengobatan
Intensif
A:3 A:5 A:0 A:5 A:6 A:3 A:22 Sedang Int. Singkat
4 IS, 43 tahun, L T: 6 T: 6 T: 7 T: 8 T: 6 T: 3 T: 28 Tinggi Pengobatan
Intensif
A: 0 A:0 A:0 A:0 A:6 A:3 A: 9 Rendah Tidak ada int.
C: 0 C: 0 C: 0 C: 0 C: 6 C: 3 C: 9 Rendah Tidak ada int.
S: 0 S: 0 S: 0 S: 0 S: 6 S: 3 S: 9 Rendah Tidak ada int.
S: 0 S: 0 S: 0 S: 0 S: 6 S: 3 S: 9 Rendah Tidak ada int.
H: 0 H:0 H:0 H:0 H:6 H:3 H: 9 Rendah Tidak ada int.
8 GL, 24 tahun, P T:6 T:6 T:4 T:0 T:6 T:0 T:22 Sedang Pengobatan
A:0 A:0 A:0 A:0 A:3 A:0 A:3 Rendah Intensif
S:6 S:6 S:4 S: S: S: S: Pengobatan
O: O: O: O: O: O: O: Intensif
Tidak ada int.
9 SY, 28 tahun, L T:6 T:6 T:4 T:0 T:6 T:3 T:25 Sedang Int. Singkat
10 LK, 27 tahun L T:6 T:6 T:0 T:0 T:0 T:0 T:12 Sedang Int. Singkat
A:6 A:5 A:0 A:0 A:0 A:0 A:11 Sedang Int. Singkat
1. Tn. A , 37 tahun, Laki-laki, Jawa, SMP, Wedding organizer (Poli
Sahabat)
Tembakau
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
Tembakau
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
3. Tn. AS, 42 tahun, Laki-laki, Betawi, SMA, Tidak bekerja (Poli Metadon)
Berdasarkan anamnesis dengan Tn. AS, pasien mengaku telah merokok sejak
kelas 3 SMP hingga sekarang, pasien merokok menggunakan merk “Gudang
Garam” isi 12 batang. Pasien mengaku dalam sehari bisa menghabiskan 1 – 2
bungkus, tergantung aktivitasnya. Frekuensi merokok pasien meningkat terutama
saat tidak bisa tidur, stress karena masalah keluarga, dan juga karena berhenti
bekerja. Pasien mengaku sudah mengalami gangguan tidur sejak + 1.5 tahun
namun tidak pernah memeriksakan kondisi tersebut ke dokter, pengalihannya
hanya ke rokok. Pasien juga memiliki kebiasaan minum alcohol yaitu anggur
merah tapi hanya ketika nongkrong bersama teman, menurut pengakuan pasien
saat diwawancara + 1 tahun terakhir kebiasaan minum alkoholnya sudah menurun
hanya 1 kali dalam seminggu atau terkadang paling sering 3 kali dalam sebulan,
sebelumnya pasien bisa hampir setiap hari mengonsumsi alcohol ketika kumpul
dengan teman (tetangga/teman kerja).
Pasien mengaku sangat sering ada keinginan untuk berhenti namun selalu
gagal karena di otak seperti tidak bisa hilang keinginan untuk merokok, sudah
seperti menjadi kebutuhan bagi pasien, dan ada rasa cemas ketika tidak merokok.
Pasien dulu sempat mengonsumsi ganja, sabu, dan putau pada tahun 2002, namun
sudah berhenti total tahun 2011. Mulai 2015 hingga saat ini pasien sedang
menjalani terapi metadon di PKC Tebet. Konsumsi obat tidur tanpa resep
disangkal pasien. Belum ada upaya kunjungan ke klinik atau ke dokter terkait
konsultasi kebiasaan merokok, dan gangguan tidur pasien. Untuk konsumsi
alcohol pasien saat ini sudah sedang dalam tahap mencoba berhenti total.
No. Skor P2 P P4 P P P Total Risk
3 5 6 7 Level
a. Tembakau 6 6 4 8 6 6 28 Tinggi
b. Alkohol 3 5 0 5 6 3 22 Sedang
c. Kanabis 0 0 0 0 0 0 0 -
d. Kokain 0 0 0 0 0 0 0 -
e. Stimulan 0 0 0 0 0 0 0 -
f. Inhalansia 0 0 0 0 0 0 0 -
g. Sedativa 0 0 0 0 0 0 0 -
h. Halusinogen 0 0 0 0 0 0 0 -
i. Opioid 0 0 0 0 0 0 0 -
j. Zat-lain 0 0 0 0 0 0 0 -
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
4. Tn. IS, 43 tahun, Laki-laki, Betawi, SMP, Tidak bekerja (Poli Metadon)
Tembakau
Tn. IS, memiliki kebiasaan merokok sejak SMP kelas 3 hingga sekarang, saat
ini pasien mengonsumsi jenis rokok filter “dji sam soe” isi 12 batang atau
“sampoerna mild menthol” isi 12 batang. Frekuensi merokok pasien dalam sehari
+ 1½ bungkus namun tergantung dari kondisi pasien, sedang sakau maka rokok
yang dikonsumsi sehari hanya + ½ bungkus. Pasien sudah ada niat untuk berhenti
namun tidak bisa karena merasa pusing dan cemas jika tidak merokok. Keseharian
pasien hanya beraktivitas di rumah. Pasien juga memiliki kebiasaan konsumsi
alcohol sejak SMP, awal mengonsumsi alcohol yaitu jenis anggur merah atau beer
bintang, dll di tempat tongkrongan. Setelah beberapa tahun kemudian masuk ke
club karena diajak oleh teman, saat itu pasien mulai mengonsumsi alcohol jenis
“cocktail”, barracuda, flaming, dll. Pasien sudah berhasil berhenti total minum
alcohol sejak tahun 2020. Bersamaan saat pasien sering ke club pasien mulai
mencoba ganja (gorilla, terakhir tahun 2017), sabu dan ekstasi (2000-2019), obat
tidur (riklona, golongan benzodiazepine selama 1 tahun, 2018-2019), sempat
mencoba mushrooms juga selama setiap hari dalam 1 minggu (tahun 2000 setelah
itu tidak lagi). Zat yang paling sering dipakai pasien adalah sabu, dari tahun 2000-
2019, sempat berhenti pada tahun 2019 karena pasien mengalami kecelakaan,
namun setelah itu lanjut lagi ketika selesai berobat hingga tahun 2021, dapat
berhenti total. Saat ini pasien sudah menjalani terapi metadon dan hasil
pemeriksaan urin terakhir hasilnya negative. Hubungan pasien dan keluarga (ibu
dan anak yang tinggal serumah) tidak terlalu baik ketika pasien belum stop
mengonsumsi zat-zat terlarang tersebut, pasien juga sudah sangat sering dibawah
berobat oleh ibunya baik pengobatan tradisional, dan RS namun selalu gagal.
Pasien saat ini kondisinya sudah mulai stabil dan rutin kontrol dan menerima
terapi metadon dari PKC Tebet.
c. Kanabis 9 - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 9 - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 9 - -
h. Halusinogen 9 - -
i. Opioid 9 - -
j. Zat- Lain 0 - - -
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
6. Tn. R,47 tahun, laki-laki, Betawi, SMA, Tidak bekerja (Poli Sahabat)
Tembakau
Pasien mulai merokok sejak > 10 tahun yang lalu, dan masih aktif
merokok hingga saat ini. Rokok yang dipakai bermerk gudang garam filter,
dengan frekuensi 5-6 batang setiap harinya. Pasien mengaku belum pernah
mencoba untuk berhenti merokok, walaupun sudah merasakan beberapa keluhan
berupa batuk kering. Namun ia tetap merokok dengan alasan kenyamanan dan
merasa lebih fokus. Saat pandemi, pasien tetap merokok sebanyak 5-6 batang
tanpa adanya perubahan frekuensi atau banyaknya rokok yang dikonsumsi. Pasien
merokok ketika pagi saat sebelum sarapan, kira-kira 1,5 jam setelah bangun tidur.
Pasien juga memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol sejak duduk
dibangku SMA karena ingin mencoba-coba, namun baru behenti minum alkohol
sejak 3 tahun lalu karena beberapa masalah yang dialaminya. Saat itu pasien
merasa hilang arah sampai kehilangan pekerjaannya sampai berpisah dengan
keluarganya, oleh karena itu pasien sangat yakin dan termotivasi untuk berhenti
minum alkohol. Pasien mengaku sudah mencoba semua jenis alkohol dimulai dari
bir, anggur, sopi, minuman oplosan dan lain sebagainya. Pasien mengaku tidak
ingin mencoba alkohol lagi sampai saat ini.
Selain rokok dan alkohol, pasien juga pernah mengkonsumsi ganja, shabu
dan kodein namun sudah berhenti menggunakan zat adiktif tersebut sejak 4 tahun
yang lalu.
No. Skor P2 P P4 P P P Total Risk
3 5 6 7 Level
a. Tembakau 6 6 4 0 3 0 19 Sedang
b. Alkohol 0 0 0 0 3 3 6 Rendah
c. Kanabis 0 0 0 0 3 3 6 Rendah
d. Kokain 0 0 0 0 0 0 0 -
e. Stimulan 0 0 0 0 3 3 6 Rendah
f. Inhalansia 0 0 0 0 0 0 0 -
g. Sedativa 0 0 0 0 0 0 0 -
h. Halusinogen 0 0 0 0 3 3 6 Rendah
i. Opioid 0 0 0 0 0 0 0 -
j. Zat-lain 0 0 0 0 0 0 0 -
c. Kanabis 6 - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 6 - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 6 - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
7. Tn. R, 28 tahun, laki-laki, Diploma, Sunda, Driver ojek (Poli Sahabat)
Tembakau
Pasien mempunyai kebiasaan konsumsi rokok sejak duduk dibangku SMP
(11 tahun lalu) sampai saat ini. Awalnya, pasien merokok 5-6 batang perhari,
namun karena pandemi ditambah alasan keuangan ia mengurangi merokok
sebanyak 1-2 batang sampai sekarang. Pasien merokok bermerk Esse dan
Sampoerna Mild, setiap hari pasien merokok saat jam makan siang atau makan
malam. Saat ini pasien memang ingin berhenti merokok dengan cara mengurangi
frekuensi dan banyaknya rokok, dengan alasan ingin menghemat dan menjadi
lebih sehat.
Selain itu pasien pernah mengkonsumsi alkohol sejak 4 tahun yang lalu,
namun sekarang sudah berhenti. Pasien tertarik mencoba minum alkohol karena
teman kerjanya saat bekerja sebagai staff di sebuah kampus di Bali. Alkohol yang
diminum berupa bir dan arak dengan frekuensi minum setiap minggu sebanyak 1-
2 gelas kecil. Namun, pasien merasa tidak produktif dan tidak tahan dengan efek
sehabis minum alkohol, sehingga pasien memutuskan berhenti sampai saat ini.
Pasien menyangkal ketergantungan zat adiktif lainnya.
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
h. Halusinogen 0 0 0 0 0 0 0 -
i. Opioid 0 0 0 0 3 3 6 Sedang
j. Zat-lain 0 0 0 0 0 0 0 -
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - -
j. Zat- Lain 0 - - -
h. Halusinogen 0 0 0 0 0 0 0 -
i. Opioid 0 0 0 0 0 0 0 -
j. Zat-lain 0 0 0 0 0 0 0 -
Intervensi yang Diberikan:
c. Kanabis 0 - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
Tembakau
Pasien merokok sejak tahun 2000 (20 tahun lalu), namun berhenti dan berganti
dengan menggunakan rokok elektrik (vape) pada tahun 2013. Awalnya pasien
merokok dengan merk Esse 5 batang sehari, seiring dengan berjalannya waktu ia
mengurangi jumlah rokok dan akhirnya mencoba rokok vape dengan 12 mg
nikotin liquid. Selain itu pasien juga menggunakan rokok cerutu, namun jarang
hanya 1 bulan sekali. Pasien merokok ketika pagi hari setelah sarapan, kurang
lebih 2 jam setelah bangun tidur. Selama pandemi, penggunaan vape semakin
sering dikonsumsi, awalnya ia hanya refill cairan 1-2x dalam sehari, saat pandemi
bertambah hingga 2,5x refill cairan, hingga saat ini 3x refill cairan/hari. Akan
tetapi, pasien juga mempunyai keinginan untuk mengurangi dosis nikotin yang
digunakan, awalnya pasien memakai 12 mg nikotin sekarang menjadi 9 mg
nikotin. Pasien merokok vape dengan alasan kenyamanan dan bersosialisasi
karena mempunyai komunitas pengguna vape. Pasien menyangkal ketergantungan
zat adiktif lainnya dalam 3 bulan terakhir
h. Halusinogen 0 0 0 0 0 0 0 -
i. Opioid 0 0 0 0 0 0 0 -
j. Zat-lain 0 0 0 0 0 0 0 -
c. Kanabis 0 - - -
d. Kokain 0 - - -
e. Stimulan 0 - - -
f. Inhalasia 0 - - -
g. Sedativa 0 - - -
h. Halusinogen 0 - - -
i. Opioid 0 - - -
j. Zat- Lain 0 - - -
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
7th 2021.
Masyarakat