Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN OLIGOHIDRAMNION

PADA PASIEN NY. L PADA RUANGAN KEBIDANAN DI KAMAR MINA

DI RUMAH SAKIT TGK. ABDULLAH SYAFI’I BEUREUNUEN

Disusun oleh :

ULFA RAHMI

RUANG KEBIDANAN

STIKes MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2022
OLIGOHIDRAMNION

A. Definisi Oligohidramnion

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari

normal, yaitu kurang dari 500 cc.

Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm.

Karena VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat

adalah AFI yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat

hamil cukup bulan).

B. Etiologi Oligohidramnion

Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas

wanita hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab

oligohydramnion yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya

kantung/ membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar

7% bayi dari wanita yang mengalami oligohydramnion mengalami cacat

bawaan, seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang

diproduksi janin berkurang.

Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan

oligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada

plasenta. Serangkaian pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan

darah tinggi, yang dikenal dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor

(mis captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan oligohydramnion

parah dan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi

yang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan

sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah


mereka tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman

selama kehamilan mereka.

C. Manifestasi Klinis Oligohidramnion

1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.

2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.

3. Sering berakhir dengan partus prematurus.

4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar
lebih jelas.

5. Persalinan lebih lama dari biasanya.

6. Sewaktu his akan sakit sekali.

7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang
keluar.
D. Patofisiologi

Oligohidraminion

Air ketuban < 500 cc

Bayi bergerak dengan Air ketuban yang terlalu Resiko cedera


susah sedikit indikasi SC

Nyeri akut Cemas

E. Pemeriksaan Oligohidramnion

Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban

terlalu sedikit atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur

ketinggian cairan dalam 4 kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya.

Metode ini dikenal dengan nama Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian

amniotic fluid (cairan ketuban) yang di ukur kurang dari 5 cm, calon

ibu tersebut didiagnosa mengalami oligohydramnion. Jika jumlah cairan

tersebut lebih dari 25 cm, ia di diagnosa mengalami polihydramnion.

F. Prognosis Oligohidramnion

1. Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin

buruk prognosisnya.
2. Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas.

G. Komplikasi Oligohidramnion

Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan

ketuban berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat

terjadi di masa kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan

cenderung berakibat serius dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester

terakhir. Terlalu sedikitnya cairan ketuban dimasa awal kehamilan dapat

menekan organ-organ janin dan menyebabkan kecacatan, seperti kerusakan paru-

paru, tungkai dan lengan.

Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga

meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam

kandungan. Jika ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir,

hal ini mungkin berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik.

Disaat-saat akhir kehamialn, oligohydramnion dapat meningkatkan resiko

komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk kerusakan pada ari-ari

memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin.

Wanita yang mengalami oligohydramnion lebih cenderung harus mengalami

operasi caesar disaat persalinannya.

H. Tindakan Konservatif

1. Tirah baring.

2. Hidrasi.

3. Perbaikan nutrisi.

4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).

5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.

6. Amnion infusion.
7. Induksi dan kelahiran.

Anda mungkin juga menyukai