52
54
Remaja
Prevalensi Balita dengan
3. Berat Badan <15 % 16,25 %
Rendah/Kekurangan Gizi
Balita yang Ditimbang
Berat Badannya (Jumlah
4. 70 % 74,21 %
Balita Ditimbang/Balita
Seluruhnya) (D/S)
Persentase Bayi yang
5. Mendapatkan ASI 75 % 67,27 %
Eksklusif
6. Angka Bebas Jentik 75 % 67,19 %
Penemuan Pasien Baru TB
7. 70 % 62,5 %
BTA +
Persentase Kelurahan
8. Universal Child 100 % 0%
Immunization (UCI)
Persentase Masyarakat
9. Melakukan Deteksi Dini 20 % 5,72 %
Faktor Resiko PTM
Persentase Rumah Tangga
10. Sehat ber PHBS (Perilaku 40 % 27 %
Hidup Bersih dan Sehat)
(Sumber: Profil UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat, 2015)
disadari oleh pemerintah ataupun masyarakat itu sendiri. Hal ini terbukti dari
pencapaian penemuan TB BTA + yang fluktuatif dan tidak pernah mencapai
target dalam 3 tahun terakhir. Hal tersebut berbda dari indikator lainnya yang
bersifat stabil bahkan menunjukkan perbaikan.
Pada akhirnya, penetapan prioritas masalah menggunakan metode
USG yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa penemuan pasien
baru TB BTA + menduduki peringkat pertama sebagai indikator yang harus
dievaluasi. Proses evaluasi selanjutnya akan dilanjutkan dengan estimasi
penyebab masalah dan penentuan alternatif penyelesaiannya.
Penyebab
1 Metode Tidak adanya Wawancara Penjaringan
perencanaan yang dengan dilakukan secara
matang dalam penanggung spontan bersamaan
penjaringan suspek jawab program P2 dengan pelaksaan
TB. TB. program lain, sasaran
penjaringan belum
mencangkup populasi
yang rentan terkena
TB.
penyebab
Lingkungan
1 Karakteristik Adanya stigma di Wawancara Stigma tersebut
Masyarakat masyarakat bahwa dengan menjadi kendala bagi
TB paru adalah penanggungjawab pemegang program
penyakit yang program P2TB ataupun kader dalam
memalukan. dan koordinator mengajak pasien
kader suspek TB untuk
mulai berobat.
Lingkungan
Material Adanya stigma di masyarakat
Tidak tersedianya media informasi bahwa TB adalah penyakit yang
seperti papan informasi, poster, pamflet, memalukan
dan leaflet tentang penyakit TB paru di Kurangnya dukungan stakeholder
tempat-tempat umum. terkait dalam upaya penemuan
kasus baru TB BTA +
Masih rendahnya pengetahuan
Money masyarakat tentang penyebab dan
Belum maksimalnya gejala TB, serta perilaku
pemanfaatan dana yang pencarian pengobatan yang tidak
tersedia di puskesmas dalam tepat
upaya penemuan kasus TB.
Manusia
Kader P2TB
Metode
Belum berfungsinya kader yang
Tidak adanya perencanaan yang
bertanggungjawab terhadap P2TB
matang dalam penjaringan
sehingga tidak optimalnya penemuan
suspek TB
kasus TB di lapangan
Tidak adanya penyuluhan
Petugas TB
mengenai penyakit TB Paru dan
Terbatasnya sumber daya manusia
pengobatannya.
dibandingkan dengan beban kerja di
Kurangnya kerjasama lintas puskesmas
sektor terutama organisasi
Pemegang Program TB
masyarakat dan swasta dalam
Kurangnya motivasi dan inovasi dalam
usaha menemukan kasus TB
menjalankan program
Kurangnya kerjasama dengan
praktisi swasta (dokter, perawat,
bidan praktik swasta) dalam
usaha penemuan kasus TB
f. Pelaksanaan
65
d. Sasaran
Warga di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pontianak Barat
e. Target
Tersedianya video mengenai TB, tersebarnya poster di masing-masing
tempat sasaran program, tersebarnya pamphlet/ leaflet di setiap rumah
di wi layah kerja UPTD Puseksmas Kec Pontianak Barat.
f. Pelaksanaan
Penyediaan materi pembuatan video, pamf let dan poster yang akan
disebar.
Pembuatan desain video, poster dan pamf let yang menarik dan
mudah dicerna serta mencakup semua materi yang ingin
disampaikan.
Penyebaran poster dan pamflet ke tempat sasaran
Pemutaran video di tempat-tempat seperti puskesmas, kantor lurah,
kantor camat serta instansi pemerintah lainnya.
5. Penyuluhan mengenai TB
a. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru
terutama mengenai gejala, penyebaran dan menjalani pengobatan
sesegera mungkin serta penghapusan stigma negatif mengenai TB
b. Waktu dan Tempat
Waktu : sepanjang tahun.
Tempat : Puskesmas, posyandu, Sekolah, Kantor Kecamatan
Pontianak Barat, serta tempat-tempat kegiatan
masyarakat.
c. Pelaksana
Petugas Promosi Kesehatan, petugas P2TB, kader P2TB dan ormas
terkait (JAPETI).
d. Sasaran
Warga di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pontianak Barat
e. Target
Penyuluhan rutin dilakukan di banyak kegiatan warga di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pontianak Barat
f. Pelaksanaan
71
6. Pekan Peringatan TB
a. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru,
khususnya mengenai gejala, cara penularan dan pencegahan, serta
pengobatan ke pusat pelayanan kesehatan sesegera mungkin.
Mempromosikan ‘Gerakan Peduli TB’ dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya penemuan kasus
TB paru
b. Waktu dan Tempat
Waktu : 17 November – 25 November 2017
Tempat : Puskesmas, instansi-instansi pemerintah, serta
tempat-tempat umum seperti sekolah, rumah ibadah,
pasar, dan lain-lain
c. Pelaksana
Kepala puskesmaas, pemegang program P2TB, seluruh petugas
puskesmas, kader P2TB
d. Sasaran
Masyarakat yang berdomisili di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pontianak Barat
e. Target
72
a. Tujuan
Mendapatkan dan meningkatkan dukungan pemerintah daerah dan
DPRD dalam pencapaian program penanggulangan TB.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : Sepanjang tahun.
Tempat : Kantor Pemkot Kota Pontianak dan Kantor DPRD
Kota Pontianak
c. Pelaksana
Petugas Promosi Kesehatan, petugas P2TB dan kepala puskesmas.
d. Sasaran: Pemerintah Kota dan DPRD Kota Pontianak
e. Target
Dihasilkannya kebijakan baik berupa anggaran, sarana, peraturan
yang mendukung kegiatan penemuan kasus TB baru
f. Pelaksanaan :
Advokasi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh
Puskesmas dalam upaya penanggulangan TB untuk
meningkatkan kepedulian Pemda.
Mendiskusikan dan merencanakan anggaran dan kebutuhan
kegiatan disertai dengan data/ informasi yang baru tentang
pencapaian program penanggulangan TB di daerah untuk
meyakinkan para pengambil keputusan anggaran pada Pemda
dan DPRD.
6. Pekan Peringatan TB 3 3 3 3 81 V
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan Focus Group Discussion (FGD) dipilih 10 indikator yang
paling krusial untuk ditingkatkan atau dipertahankan pencapaiannya
untuk dipertimbangkan menjadi prioritas masalah yang akan dievaluasi
pelaksanaannya.
2. Dari 10 indikator tersebut dipilih prioritas masalah dengan menggunakan
metode USG dengan hasil bahwa penemuan pasien baru TB BTA +
menduduki peringkat pertama sebagai indikator yang harus dievaluasi.
3. Berdasarkan hasil wawancara, kuesioner dan observasi kami menemukan
berbagai penyebab masalah yang mempengaruhi keberhasilan penemuan
pasien baru TB BTA + yang meliputi aspek man, material, method,
money, dan lingkungan
4. Alternatif pemecahan masalah yang diajukan untuk mengatasi masalah
tersebut antara lain Optimalisasi Peran Kader, Kemitraan dengan Praktisi
Swasta, Penyediaan Media Informasi, Penjaringan suspek TB,
Penyuluhan TB kepada masyarakat, Pekan Peringatan TB, Advokasi
kepada stakeholder terkait.
5. Adapun prioritas alternatif penyelesaian masalah menggunakan metode
CARL menunjukkan bahwa penyediaan informasi mengenai TB
menduduki peringkat pertama sebagai alternatif pemecahan masalah yang
diprioritaskan untuk dilaksanakan.
6.2. Saran
6.2.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak
Membuat kebijakan ataupun memberikan bantuan teknis yang
menguntungkan bagi upaya penemuan pasien baru TB BTA + antara lain
dengan mengucurkan anggaran dana alokasi khusus, menyediakan sarana
seperti pamflet/leaflet, poster, presentasi penyuluhan, pemberian pelatihan
79