Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

STROKE
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas I
Dosen pengampu : Iqbal Sutisna, S.Kep,, Ners., M.Kep

Disusun oleh :
Mugi Duriatni 1119091
Keperawatan 3B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2022
A. Definisi
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit
neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak
(Sudoyo Aru). Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan
infarkserebrum.
B. Etiologi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu : stroke iskemik dan stroke hemorragik.
a. Stroke iskemik (non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke
adalah stroke iskemik.
Stroke iskemik dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Stroke trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
b) Stroke embolik : tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
c) Hipoperfusion sistemik : berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh
karena adanya gangguan denyut jantung.
b. Stroke hemorragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu :
a) Hemoragik intraserebral : pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
b) Hemoragik subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid
(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi
otak).
Faktor – faktor yang menyebabkan stroke
a. Faktor yang tidak dapat dirubah (non reversible)
a) Jenis kelamin : pria lebih sering ditemukan menderita stroke dibanding wanita.
b) Usia : makin tinggi usia makin tinggi pula resiko terkena stroke.
c) Keturunan : adanya riwayat keluarga yang terkena.
b. Faktor yang dapat dirubah (reversible)
a) Hipertensi
b) Penyakit jantung
c) Kolesterol tinggi
d) Obesitas
e) Diabetes melitus
f) Polisetemia
g) Stress emosional
c. Kebiasaan hidup
a) Merokok
b) Peminum alkohol
c) Obat – obatan terlarang
d) Aktivitas yang tidak sehat : kurang olahraga, makana berkolesterol
C. Manifestasi Klinis
a. Tiba – tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separo badan
b. Tiba – tiba hilang rasa peka
c. Bicara cadel atau pelo
d. Gangguan bicara dan bahasa
e. Gangguan penglihatan
f. Mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringai
g. Gangguan daya ingat
h. Nyeri kepala hebat
i. Vertigo
j. Kesadaran menurun
k. Proses kencing terganggu
l. Gangguan fungsi otak
Pemeriksaan penunjang (Arif Muttaqin, 2008)
a. Angiografi serebri : membantu menetukan penyebab dari stroke secara spesifik
seperti pendarahan arteriovena ataun adanya ruptur dan untuk mencari perdarahan
seperti aneurismaatau malformasi vaskuler.
b. Lumbal pungsi, CT scan, EEG, magnetic imaging resnance (MRI)
c. USG doppler : untuk mengidentifikasi adanya penyakit anteriovena (masalah
sistem karotis)
Penatalaksanaan
a. Stadium Hiperakut
Tindakan pada stadium ini dilakukan di Instalasi Rawat Darurat dan
merupakan tindakan resusitasi serebro-kardio-pulmonal bertujuan agar kerusakan
jaringan otak tidak meluas.
b. Stadium Akut
Pada stadium ini, dilakukan penanganan faktor – faktor etiologik maupun
penyulit, juga dilakukan tindakan terapi fisik, okupasi, wicara dan psikologis serta
telaah sosial untuk membantu pemulihan pasien.
c. Stadium Subakut
Tindakan medis dapat berupa terapi kognitif, tingkah laku, menelan, terapi
wicara, dan bladder training (termasuk terapi fisik).
D. Masalah Yang Lazim Muncul
a. Gangguan menelan b.d penurunan fungsi nerfusvagus atau hilangnya refluks
muntah
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nerfus hipoglosus
c. Nyeri akut
d. Hambatan mobilitas fisik b.d hemiparesis, kehilangan keseimbangan dan
koordinasi, spastisitas dan cedera otak
e. Defisit perawatan diri b.d gejala sisa stroke
f. Kerusakan integritas kulit b.d hemiparesis/hemiplegia, penurunan mobilitas
g. Resiko jatuh b.d perubahan ketajaman penglihatan
h. Hambatan komunikasi verbal b.d penurunan fungsi otot facial/oral
i. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d penurunan aliran darah ke otak
(aterosklerosis, embolisme)
E. Discharge Planning
a. Mencegah terjadinya luka dikulit akibat tekanan
b. Mencegah terjadinya kekakuan otot dan sendi
c. Memulai latihan dengan mengaktifkan batang tubuh atau torso
d. Mengontrol faktor resiko stroke
e. Diet rendah lemak, garam, berhenti merokok
f. Kelola stress dengan baik
g. Mengetahui tanda dan gejala stroke
F. Patofisiologi

Penimbunan lemak atau kolesterol Lemak yang sudah nekrotik Menjadi kapur/mengandung
Faktor pencetus/etiologi yang meningkat dalam darah dan berdegenerasi kolesterol dg infitrasi limfosit
(trombus)

ateriosklerosis pembuluh darah menjadi Penyempitan pembuluh darah (oklusi


kaku dan pecah vaskuler)

Thrombus / emboli di cerebral Stroke hemoragik Kompresi jaringan otak Aliran darah terhambat
Stroke non hemoragik Heriasi Eritrosit bergumpal, endotel rusak

Menurunnya suplai darah dan O2 Proses metabolisme dalam otak Cairan plasma hilang
keotak terganggu

Resiko ketidakefektifan perfusi Peningkatan TIK Edema cerebral


jaringan otak

Arteri carotis interna Arteri vertebra basilaris Arteri cerebri media Gangguan rasa nyaman nyeri
Kerusakan neurocebrospinal Disfungsi N.XI (assesoris)
Disfungsi N.II (optikus) Kerusakan N.I (olfaktorius), N.II
N.VII (facialis), N.IX
(optikus), N.IV (troklearis), N.XII
(glossofaringeus)
(hipoglous)
Penurunan aliran darah keretina Penurunan fungsi motorik dan
muskuluskeletal

Penurunan kemampuan retina Perubahan ketajaman sensori, Control otot facial / oral Kelemahan pada satu / keempat
untuk menangkap obyek / pengidupan, penglihatan, dan menjadi lemah anggota gerak
bayangan Kebutaan pengecap
Ketidakmampuan menghidu, Ketidakmampuan bicara Hemiparase / alergi kanan & kiri
Kerusakan artikular, tidak
melihat, mengecap dapat berbicara (disatria)
Resiko jatuh Gangguan perubahan persepsi
sensori Kerusakan komunikasi verbal

Penurunan fungsi N.X (vagus), Hambatan mobilitas fisik Tirah baring lama
N.IX (glosofaringeus

Proses menelan tidak efektif Kerusakan integritas kulit Luka dekubitus

refluks Gangguan menelan

Disfagia

Anoreksi

Keseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

Anda mungkin juga menyukai