MENIERE DISEASE
DISUSUN OLEH
PEMBIMBING
dr. Irbab
SUPERVISOR
Dr. dr. Susi Auliana, Sp.S(K)
Telah menyelesaikan referat ini sebagai tugas kepaniteraan klinik pada Departemen Neuro-
KL di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
dr. Irbab
Supervisor,
PENDAHULUAN
1. Penyakit Meniere
TINJAUAN PUSTAKA
1 . Definisi
Penyakit Meniere merupakan suatu kelainan pada telinga dalam yang
menyebabkan keluhan pusing (vertigo), telinga berdenging (tinnitus), penurunan
pendengaran dan rasa penuh atau kongesti pada telinga. Meniere umumnya
hanya mengenai satu telinga (unilateral)(4).
Penyakit ini ditemukan oleh Meniere pada tahun 1861, dan dia yakin bahwa
penyakit ini berada di dalam telinga, sedangkan para ahli pada masa itu banyak
menduga bahwa penyakit itu berada pada otak. Pendapat Meniere dibuktikan oleh
Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops (pembengkakan)
endolimfa(3).
2. Anatomi Telinga
Telinga Luar
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna) dan liang telinga sampai
membran timpani. Daun telinga terdiri dari kulit dan tulang rawan elastin.
Liang telinga memiliki tulang rawan pada bagian lateral namun bertulang
pada sebelah medial. Seringkali terdapat penyempitan liang telinga pada
perbatasan antara tulang dan tulang rawan ini. Sendi temporomandibularis
dan kelenjar parotis terletak di depan terhadap liang telinga sementara
prosesus mastoideus terletak di belakangnya. Liang telinga berbentuk
menyerupai huruf S dengan panjang sekitar tiga sentimeter. Pada sepertiga
bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan
rambut
Telinga Tengah
Pada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. Pada tempat ini
terdapat aditus ad antrum yang merupakan lubang yang menghubungkan
telinga tengah dengan antrum mastoid. Tuba eustachius berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tekanan udara dalam cavum timpani. Bagian
lateral berupa dinding dari tulang dan selalu terbuka, sedangkan dinding
medial tersusun dari tulang rawan yang biasanya menutup kecuali
menelan, mengunyah, atau menguap.(3,4,5)
Gambar 3. Anatomi membran timpani (3)
Telinga dalam
Vaskularisasi telinga
Telinga dalam memperoleh pendarahan dari a.auditori interna (a.labirintin)
yang berasal dari a.serebelli anterior atau langsung dari a.basilaris yang
merupakan suatu end arteri dan tidak mempunyai pembuluh darah
anastomosis. Setelah memasuki meatus akustikus internus, arteri ini
bercabang tiga, yaitu : (3)
3. Fisiologi pendengaran
4. Fisiologi keseimbangan
5 Epidemiologi
Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga
dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa. Paling
banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Kemungkinan ada komponen genetik
yang berperan dalam penyakit Meniere karena ada riwayat keluarga yang positif
sekitar 21% pada pasien dengan penyakit Meniere. Pasien dengan resiko besar
terkena penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi,
merokok, stres, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi
aspirin.
6. Etiologi
7. Klasifikasi
8.Patofisiologi
Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa
(peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin membranosa berdilatasi) pada
kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga
disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya
tekanan osmotik dalam kapiler, meningkatnya tekanan osmotik ruang
ekstrakapiler, jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut
atau karena defek dari sejak lahir).(9)
9. Gejala Klinis
Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif gejala
lain bertambah. Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering
disebut trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli saraf sensorineural fluktuatif
terutama nada rendah. Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo
disertai rasa mual dan muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri, pasien akan
merasa berputar, mual dan muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu, kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa
sembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan
kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali.
Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin mereda pada serangan-
serangan selanjutnya.(11)
Vertigo periodik biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai dua
jam atau lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang diselingi
periode remisi. Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah. Pada setiap
serangan biasanya disertai gangguan pendengaran dan keseimbangan sehingga
tidak dapat beraktivitas dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran akan
pulih kembali. Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan
penyakit lainnya yang juga memiliki gejala vertigo seperti tumor N.VIII, sklerosis
multipel, neuritis vestibularis atau vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ). (11)
Rasa penuh pada telinga dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan
tekanan udara.(1,8,11)
10. Diagnosis 10
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat mendiagnosis penyakit Meniere
adalah: (1,11)
emeriksaan audiometri
Elektronistagmografi (ENG) dan tes keseimbangan, untuk
mengetahui secara objektif kuantitas dari gangguan keseimbangan pada
pasien. Pada sebagian besar pasien dengan penyakit Meniere mengalami
penurunan respons nistagmus terhadap stimulasi dengan air panas dan air
dingin yag digunakan pada tes ini.
Elektrokokleografi (ECOG), mengukur akumulasi cairan di
telinga dalam dengan cara merekam potensial aksi neuron auditoris
melalui elektroda yang ditempatkan dekat dengan kokhlea. Pada pasien
dengan penyakit Meniere, tes ini juga menunjukkan peningkatan tekanan
yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan pada telinga dalam yang
ditunjukkan dengan adanya pelebaran bentuk gelombang bentuk
gelombang dengan puncak yang multipel.
Brain Evoked Response Audiometry (BERA), biasanya normal pada
pasien dengan penyakit Meniere, walaupun terkadang terdapat penurunan
pendengaran ringan pada pasien dengan kelainan pada sistem saraf pusat.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan kontras yang disebut
gadolinium spesifik memvisualisasikan n.VII. Jika ada bagian serabut
saraf yang tidak terisi kontras menunjukkan adanya neuroma akustik.
Selain itu pemeriksaan MRI juga dapat memvisualisasikan kokhlea dan
kanalis semisirkularis.
11. Penatalaksanaan
Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya
diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu
bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan paling baik adalah sesuai dengan
penyebabnya. Penatalaksanaan pada Penyakit Meniere adalah sebagai berikut :
(11,14,15)
Banyak pasien dapat mengontrol gejala hanya dengan mematuhi diet rendah
garam (2000 mg/hari). Jumlah sodium merupakan salah satu faktor yang
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan cairan
dalam tubuh dapat merusak keseimbangan antara endolimfe dan perilimfe di
dalam telinga.
Olahraga yang rutin dapat menstimulasi sirkulasi aliran darah sehingga perlu
untuk dianjurkan ke pasien. Pasien juga harus menghindari penggunaan obat-
obatan yang bersifat ototoksik seperti aspirin karena dapat memperberat
tinnitus. Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang
keras, berusaha untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu
objek tidak bergerak, jangan mencoba minum walaupun ada perasaan mau
muntah, setelah vertigo hilang pasien diminta untuk bangun secara perlahan
karena biasanya setelah serangan akan terjadi kelelahan dan sebaiknya pasien
mencari tempat yang nyaman untuk tidur selama beberapa jam untuk
memulihkan keseimbangan.
Farmakologi
Latihan
Penatalaksanaan bedah
Operasi yang direkomendasikan bila serangan veertigo tidak terkontrol antara
lain :
Labirinektomi
Operasi ini mengangkat kanalis semisirkularis dan saraf
vestibulokokhlearis. Dilakukan dengan insisi di telinga belakang dan air
cell mastoid diangkat, bila telinga dalam sudah terlihat, keseluruhan labirin
tulang diangkat. Setelah satu atau dua hari paskaoperasi, tidak jarang
terjadi vertigo berat. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan.
Setelah seminggu, pasien mengalami periode ketidakseimbangan tingkat
sedang tanpa vertigo, sesudahnya telinga yang normal mengambil alih
seluruh fungsi keseimbangan. Operasi ini menghilangkan fungsi
pendengaran telinga.
Neurektomi vestibuler
Bila pasien masih dapat mendengar, neurektomi vestibuler merupakan
pilihan untuk menyembuhkan vertigo dan pendengaran yang tersisa.
Dilakukan insisi di belakang telinga dan air cell mastoid diangkat,
edilakukan pembukaan pada fossa durameter dan n.VIII dan dilakukan
pemotongan terhadap saraf keseimbangan. Pemilihan operasi ini mirip
labirinektomi. Namun karena operasi ini melibatkan daerah intrakranial,
sehingga harus dilakukan pengawasan ketat paskaoperasi. Operasi ini
diindikasikan pada pasien di bawah 60 tahun yang sehat. Sekitar 5%
mengalami tuli total pada telinga yang terinfeksi, paralisis wajah
sementara dapat terjadi selama beberapa hari hingga bulan, sekitar 85%
vertigo dapat terkontrol.
Endolimfe shunt
Operasi ini masih kontroversi karena banyak peneliti yang
menganggap operasi ini merupakan plasebo Ada dua tipe dari operasi ini
yaitu:
12. Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA