Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. S DENGAN HIDROKEL
DI RUANG PURI ASIH MELATI

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

oleh:
DINA TRISNAWATI
NPM 215120060

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG-CIMAHI

2022
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………….………………………………

i
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
A. PENGKAJIAN..................................................................................................1
1. Identitas Pasien.............................................................................................1

2. Riwayat Kesehatan.......................................................................................1

a. Keluhan utama.........................................................................................1

b. Riwayat penyakit sekarang......................................................................1

c. Riwayat penyakit dahulu.........................................................................1

d. Riwayat penyakit keluarga......................................................................1

3. Pola Kesehatan Fungsional dengan 13 Domain NANDA...........................2

a. Domain Promosi Kesehatan....................................................................2

b. Domain Nutrisi........................................................................................2

c. Domain Eliminasi dan Pertukaran...........................................................3

d. Domain Aktivitas dan Istirahat...............................................................3

e. Domain persepsi kognisi.........................................................................4

f. Domain Pesepsi Diri................................................................................5

g. Domain Peran Hubungan........................................................................5

h. Domain Seksualitas.................................................................................6

i. Domain Koping Toleransi Stres..............................................................6

j. Domain Prinsip Hidup.............................................................................7

k. Domain Keamanan/ Perlindungan..........................................................7

l. Domain Kenyamanan..............................................................................8

m. Domain Pertumbuhan/ Perkembangan....................................................8

i
4. Pemeriksaan Fisik........................................................................................8

5. Pemeriksaan Penunjang................................................................................9

6. Terapi.........................................................................................................10

B. ANALISIS DATA..........................................................................................11
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN, NANDA-I (2015-2017)......12
1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan: Hydrocel.....................12

2. (00185) Kesiapan meningkatkan harapan..................................................12

3. (00214) Gangguan rasa nyaman b.d. Kurang privasi.................................12

D. NURSING CARE PLAN (NCP)....................................................................13


E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...........................................................16
F. EVALUASI.....................................................................................................18
A. PENGKAJIAN LANJUTAN..........................................................................20
1. Riwayat penyakit sekarang....................................................................20

2. Domain Kenyamanan............................................................................20

3. Domain Keamanan/ Perlindungan........................................................20

4. Pemeriksaan fisik..................................................................................20

B. ANALISIS DATA..........................................................................................21
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................22
1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik..................................................22

2. (00004) Risiko infeksi faktor risiko tindakan invasif.................................22

D. NURSING CARE PLAN (NCP)....................................................................23


E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...........................................................26
F. EVALUASI.....................................................................................................28

ii
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Sdr. S DENGAN HIDROKEL
DI RUANG MELATI RS PURI ASIH

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 28 Maret 2017
Jam : 07.10 WIB

1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. S
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dudun Bangsa Suta RT002 RW006 Cicinde.Karawang
No. RM : 155943
Diagnosa Medis : Hidrocele Funiculus Sinistra

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan skrotumnya semakin membesar.
b. Riwayat penyakit sekarang
Sejak 3 bulan yang lalu pasien merasakan ketidaknyamanan dan cemas
dengan kondisi kantong pelirnya. Pasien mengeluh kantong pelirnya semakin
membesar. Sehubungan dengan semakin bertambahnya usia pasien mendekati usia
pernikahan, atas saran dari ibu kandung dan sepupu perempuan pasien
memutuskan untuk berobat ke RS Puri Asih.
Pada tanggal 27 Maret pasien periksa ke Poli Bedah RSUD Karawang dan
oleh dokter pasien disarankan untuk rawat inap guna persiapan menjalani operasi.
Pasien saat ini dirawat di Ruang Jatisari dengan diagnose medis Hidrokel
Funiculus Sinistra. Di Ruang Jatisari pasien dipasang kateter dan mendapatkan
terapi cairan Futrolit 1500 cc/ 24 jam, Cefazolin 2x1 gram. Pasien telah dilakukan
pemeriksaan cek laboratorium, pemeriksaan EKG dan sedang dipersiapkan untuk
operasi hydrocelectomi.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan kantong pelir membesar sejak ia kecil, Ibu pasien
mengatakan kondisi ini terjadi sejak pasien lahir. Tidak ada riwayat penyakit
neoplasma, jantung, gula yang dimiliki pasien. Pasien belum pernah menjalani
operasi sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien belum menikah. Pasien tinggal bersama dengan ibu kandungnya.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami kelaianan organ
geniotalia. Tidak ada riwayat kanker, diabetes mellitus, jantung dan penyakit
keturunan lainnya.

1
2

3. Pola Kesehatan Fungsional dengan 13 Domain NANDA


a. Domain Promosi Kesehatan
1) Kesadaran Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang berharga dalam
kesehatan. Oleh sebab itu pasien ikut dalam program pemerintah tentang
jaminan kesehatan nasional. Pasien jarang mengalami sakit selama di rumah.
Tidak ada riwayat sakit berat ataupun kecelakaan yang menyebabkan pasien
absen lama dalam bekerja maupun sekolah. Pasien mengatakan hal ini terjadi
karena pasien rajin berolah raga dan dapat mengatur aktivitas dan istirahat
dalam menjalani hidupnya.
2) Manajemen Kesehatan
Pasien menjaga kesehatan dengan rajin berolah raga.Pasien jarang
mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dari dokter. Pasien juga mengatakan
kurang begitu mengerti tentang penyakit yang kini dideritanya saat ini. Pasien
belum pernah mencari upaya kesehatan terhadap keluhan yang kini
dideritanya, karena selain alasan privasi, pasien juga tidak pernah mengakses
informasi tentang kesehatan. Saat ini pasien berobat dengan menggunakan
layanan BPJS penerima bantuan iuran (PBI) yang diselenggarakan pemerintah.
b. Domain Nutrisi
1) Ingesti
Sebelum sakit, pasien mengatakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan
malam) dengan menu nasi, sayur dan lauk pauk seadanya. Tidak ada suplemen
tambahan yang dikonsumsi pasien. Selama sakit pasien tetap makan dengan
menu yang disediakan rumah sakit. Pasien menghabiskan porsi menu yang
disajikan di rumah sakit. Tidak ada mitos kepercayaan untuk menghindari atau
memakan makanan jenis tertentu selama pasien sakit.
2) Digesti
Tidak ada riwayat gangguan penyakit yang menggaggu aktivitas fisik
dan kimiawi dalam mengubah makanan menjadi substansi yang dapat
digunakan dalam tubuh. Pasien dapat makan dan mengunyah makanan dengan
baik.
3) Absorpsi
Tidak ada riwayat gangguan penyakit yang menggaggu aktivitas
penggunaan nutrient dalam jaringan tubuh. Pasien tidak memiliki riwayat sakit
magh dan saat ini pasien tidak mengalami diare.
4) Metabolisme
Tidak ada riwayat gangguan penyakit atau organ yang mengganggu
proses metabolisme nutrisi. Pasien tidak menderita DM, tidak mempunyai
riwayat ikterik serta tidak mempunyai riwayat gangguan fungsi hati.
5) Hidrasi
Pasien minum 7 – 8 gelas / hari. Jenis minuman yaitu air putih dan
diselingi teh atau kopi. Pasien tidak mengkonsumi minuman beralkohol
ataupun minuman energy yang dijual di took-toko. Saat ini pasien masih
menjali pola yang sama. Selama dirawat pasien tidak mengkonsumsi kopi.
Kebutuhan cairan elektrolit pasien dicukupi dengan cairan oral dan parenteral
futrolit 1500 cc/24 jam.
3

c. Domain Eliminasi dan Pertukaran


1) Fungsi Urinary
Sebelum sakit, Pasien BAK lancar 5-6 x/hari, tidak ada keluhan rasa
sakit selama BAK, warna urine kekuningan atau strawmat, bau khas dan tidak
ada darah. Selama dirawat pola BAK pasien mengalami perubahan karena saat
ini pasien dipasang kateter nomor 16, produk urine (+) sekitar 1200 cc/24 jam,
warna strawmat, tidak ada darah. Pasien mengatakan saat ini merasa tidak
nyaman dengan kateter yang terpasang pada saluran kencingnya. Pasien
mengeluh nyeri jika bergerak atau berpindah tempat.
2) Fungsi Gastro Intestinal
Baik sebelum atau selama pasien sakit dan di rawat di rumah sakit,
pasien tidak mengalami perubahan atau kesulitan dalam defekasi. Peristaltic
usus sekitar 5x/menit. Pasien BAB kurang lebih 2 kali per hari, feses
semisolid, konsistensi lunak, warna kekuningan, bau khas tidak ada lendir
ataupun darah serta tidak ada keluhan nyeri saat BAB.
3) Fungsi Integumen
Tidak ada lesi pada kulit, kulit utuh, warna sawo matang, tidak ada
dekubitus. Keluar keringat dari tubuh pasien. Pasien mengatakan hal ini terjadi
akibat suhu ruangan terlalu panas.
4) Fungsi Pernafasan
Pasien bernafas dengan RR 22 x/menit. Tidak terlihat adanya penarikan
paru, diaphragma, napas yang tertinggal (-), tidak terdapat retraksi otot-otot
bantu pernapasan tambahan saat bernapas. Focal fremitus sinistra sama dengan
dekstra, krepitasi (-).Suara ketok sonor pada apeks paru kanan dan kiri serta
pekak pada basal paru kanan, auskultasi vesikuler pada lapang paru kanan dan
kiri,

d. Domain Aktivitas dan Istirahat


1) Tidur/ Istirahat
Sebelum sakit, pasien tidur selama kurang lebih 7 jam (21.00 WIB s.d
05.00 WIB) dengan kualitas tidur yang nyenyak. Selama sakit dan dirawat di
rumah sakit, pasien mengatakan tidurnya tidak begitu nyenyak karena
kurangnya rasa nyaman dengan privasi dan lingkungan perawatan saat ini.
Meskipun tetap tidur 7 jam/ hari namun pasien kadang-kadang terbangun saat
ada pasien baru datang di Ruang Melati atau pasien yang mengerang kesakitan
karena penyakitnya.
2) Aktivitas/ Olah raga
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan otot pada tubuhnya serta tidak
ada gangguan rentang sendi pada diri klien yang mengganggu aktivitasnya.
Pasien bekerja sebagai buruh di pelabuhan. Pasien rutin melakukan olah raga
volley dengan tetangga di kampungnya.
3) Keseimbangan Energi
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan otot serta keletihan yang
eksrim pada dirinya.
4

4) Respon Kardiovaskular / Pulmonal


Pasien mengatakan tidak ada keluhan sesak nafas maupun nyeri dada
saat pasien melakukan aktivitas. Pasien mampu berjalan 10 meter tanpa rasa
sesak dan kelelahan. Tidak ada intoleran aktivitas yang dirasakan. Hasil
pemeriksaan fisik TD: 120/76 mm Hg, HR: 70 x/menit, RR: 22 x/menit. Tidak
ada bunyi jantung abnormal, suara nafas vesicular.
5) Perawatan Diri
Pasien mengatakan dengan adanya kateter yang terpasang pada saluran
kencing, pasien merasa terganggu untuk melakukan aktifitas dasar dan
latihannya. Pasien membutuhkan sedikit bantuan untuk memenuhi ADL nya.
Pasien dapat makan, mandi dan melakukan aktivitas toileting dengan sedikit
bantuan dari ibunya.
Sebelum Sakit Setelah Sakit Keterangan
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 : tergantung total
diri
Makan/minum √ √ 1: dibantu orang lain
dan alat
Mandi √ √ 2: dibantu orang lain
Toileting √ √ 3: Alat bantu
Berpakaian √ √ 4: mandiri
Mobilitas di tempat tidur √ √
Berpindah √ √
Ambulasi/ROM √ √

e. Domain persepsi kognisi


1) Perhatian (Atensi)
Pasien memeprhatikan perawat dan melakukan kontak mata saat
dilakukan anamnesa.
2) Orientasi
Pasien mampu menyebutkan nama, alamat dengan benar. Pasien
mengatakan hari ini adalah Senin tanggal 18 April 2022. Pasien mengatakan
saat ini dirawat di ruang Melati RS Puri Asih.
3) Sensasi Persepsi
Sensori pasien terhadap stimulus baik. Pasien mampu membaca dan
mendengar dengan baik. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi, berbicara, mengingat dan menyampaikan rangkaian kalimat
dengan baik dan dapat dipahami.
4) Kognisi
Pasien merupakan orang yang tidak mudah marah. Pasien tidak
mengalami kebingungan (konfusi) saat berbincang dengan perawat atau
mahasiswa. Pasien mampu mengingat rangkaian peristiwa di masa lampau.
Pasien mampu menceritakan kisah di saat dia masih SD dengan masalah
hidrokel nya ini. Pasien tingkat pendidikan terakhir SMA. Pasien tidak
mengetahui penyebab kantong pelirnya membesar dan tindakan apa yang dapat
dilakukan sebelum dia berobat ke poli bedah. Saat ini pasien hanya mengetahui
sebatas tindakan yang dapat dilakukan adalah operasi.
5

5) Komunikasi
Pasien mampu mengutarakan maksud dan tujuan dalam pembicaraan
dengan orang lain. Pasien berbicara dengan menggunakan bahasa Sunda. Ibu
pasien mengatakan pasien adalah tipe orang yang mudah bergaul.

f. Domain Pesepsi Diri


1) Konsep Diri
Pasien mengatakan sebagai seorang laki-laki dia harus menjaga
kesehatan karena dia akan menjadi seorang kepala rumah tangga. Pasien
menganggap bahwa sakit yang dideritanya saat ini mengganggu aktifitasnya
sehingga pasien berharap penyakitnya ini dapat diobati. Pasien
mengungkapkan keinginan untuk sembuh. Pasien mengungkapkan keinginan
untuk mematuhi program terapi dalam mencapai tujuan kesembuhan. Pasien
mengungkapkan keinginan meningkatkan keyakinan pada kesembuhan
penyakit.
2) Harga Diri
Pasien merasa tidak percaya diri ketika melihat kantong pelirnya yang
mempunyai bentuk berbeda dengan orang lain apalagi pasien mengatakan
mempunyai rencana menikah tahun depan sehingga dia memutuskan untuk
berobat.
3) Citra Tubuh
Pasien mengalami hidrokel funikulus sinistra yang membuat kantong
pelirnya berbeda dengan orang lain. Pasien merasa perlu untuk mencari
pengobatan karena bila tidak disembuhkan, justru akan membuat kepercayaan
diri akan bentuk tubuh pasien berkurang. Skrotum merupakan area privasi
yang selalu tertutup, jadi hanya pasien dan ibu pasien yang melihat kondisi ini.
g. Domain Peran Hubungan
1) Peran Pemberi Asuhan
Pasien belum menikah, saat ini tinggal bersama ibunya.
2) Hubungan Keluarga
Pasien merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara. Pasien saat ini
tinggal bersama ibunya. Ayah pasien sudah meninggal. Ibu pasien mengatakan,
pasien adalah seorang anak yang taat kepada orang tua. Hubungan dengan
saudara kandung pasien berjalan baik.
3) Performa Peran
Pasien adalah satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya. Pasien
mengatakan sangat menyayangi Ibunya serta saudara-saudaranya. Pasien
mengatakan akan lebih semangat dalam bekerja dan berharap kelak dapat
merawat ibunya dengan lebih baik. Ibu pasien mengatakan selalu mendoakan
pasien agar dapat segera sembuh dari penyakitnya dan mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik.
6

Genogram

Keterangan :
: pasien
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: garis serumah
: meninggal

h. Domain Seksualitas
1) Identitas Seksual
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun. Pasien berharap
mampu menjadi seorang laki-laki yang tangguh dan bertanggung jawab.
2) Fungsi Seksual
Pasien mengatakan sudah pernah mimpi basah, fungsi ereksi (+).
Terdapat pembesaran skrotum kiri diameter ± 3,8 cm.
3) Reproduksi
Pasien belum menikah

i. Domain Koping Toleransi Stres


1) Respon Pasca Trauma
Pasien belum pernah mengalami kejadian yang menimbulkan trauma
psikologis akibat kesehatannya. Pasien mengatakan kejadian yang sangat
membuatnya sedih adalah saat ayahnya meninggal.
2) Respon Koping
Pasien belum menikah, namun sudah memiliki teman dekat wanita.
Pasien merasa khawatir dengan pembesaran kantong pelirnya akan
mempengaruhi kemampuan reproduksinya saat sudah menikah nanti. Ibu
pasien merasa cemas dengan kondisi anaknya yang mulai memasuki usia
pernikahan.
Sejak menderita sakit ini, pasien berharap akan mendapatkan
kesembuhan dengan dilakukan operasi. Jika pasien mempunyai masalah dalam
hidupnya, pasien selalu bercerita dengan orang terdekatnya yaitu saudara
perempuan dan Ibunya. Pasien tidak lupa pasien berdo'a kepada Allah SWT.
Pasien merasa lebih tenang setelah ia menceritakan segala perasaan serta keluh
kesahnya.
7

3) Stres Neurobehavioral
(-)

j. Domain Prinsip Hidup


1) Nilai
Secara umum, pasien merasa bersyukur dengan kehidupannya.
Meskipun dengan segala keterbatasan, pasien tetap semangat dalam menjalani
kehidupannya. Tidak ada nilai yang bertentangan pada program therapy yang
akan dijalani. Pasien mengatakan sebagai manusia, wajib hukumnya terus
berikhtiar termasuk untuk memperoleh kesehatan dan hasilnya adalah
kekuasaan Allah SWT.
2) Kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan didalam Islam diajarkan
bahwa setiap ada masalah manusia diharuskan memohon doa dan perlindungan
hanya kepada Allah. Islam mengajarkan bahwa barang siapa berdoa dengan
sungguh-sungguh pasti Allah akan mengabulkannya.
3) Keselarasan Nilai/ Keyakinan/ tindakan
Selama sakit, pasien berdo'a semoga diberi kesembuhan akan
penyakitnya ini. Pasien percaya bahwa semua yang terjadi pada dirinya pasti
memiliki hikmah di dalamnya. Pasien mengatakan yang harus dilakukannya
saat ini adalah berdoa dan berusaha untuk memperoleh kesembuhan.
k. Domain Keamanan/ Perlindungan
1) Infeksi
Pasien terpasang DC no 16 dan terpasang infus futrolit 20 tpm. Tidak
ada kemerahan, tidak ada bengkak, panas (-), kelainan fungsi (-).
2) Cidera Fisik
Tidak ada lesi pada tubuh pasien, pasien mampu melakukan mobilisasi
dengan sedikit bantuan, tidak ada decubitus, kekuatan otot ekstremitas atas dan
bawah 5. Skor risiko jatuh 0.
3) Perilaku kekerasan
Pasien seorang yang tidak suka marah, humoris. Riwayat konflik fisik
dengan sebaya tidak ada. Riwayat perilaku kekerasan (-), riwayat suicide (-).
4) Bahaya Lingkungan
(-)
5) Proses Pertahanan Tubuh
Pasien tidak memiliki riwayat alergi, riwayat penyakit imunologi (-).
6) Termoregulasi
Pasien suhu tubuh normal, Suhu: 37 0C. pasien berkeringat dengan
wajar. Diaphoresis (-).
8

l. Domain Kenyamanan
1) Kenyamanan Fisik
Pasien mengalami pembesaran skrotum sinistra, nyeri tekan (-), terasa
tidak nyaman saat berjalan. Pasien sekarang terpasang DC No. 16, pasien
mengatakan terasa nyeri jika selang DC tertarik saat bergerak, skala nyeri 3.
2) Kenyamanan Lingkungan
Pasien mengeluh merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungan,
pasien tidak dapat rileks, sulit untuk tidur di malam hari.
3) Kenyamanan Sosial
Pasien tidak mengalami hambatan dalam bergaul di masyarakat. Pasien
merasa nyaman dalam berinteraksi social. Isolasi social (-).
m. Domain Pertumbuhan/ Perkembangan
1) Pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir genap 9 bulan dari usia kandungan.
Pasien saat ini 25 tahun TB: 155 cm, BB: 45 Kg, IMT: 18, LiLA: 20 cm. Ciri-
ciri fisik seksualitas sesuai dengan usianya.
2) Perkembangan
Pasien memahami pengamalan ajaran agama, pasien sudah memasuki
dunia kerja, sudah berencana memiliki pasangan hidup di tahu depan. Pasien
mulai belajar hidup berkeluarga dari kakak perempuannya. Pasien aktif
berperan dalam kegiatan di masyarakat, mencari kelompok sosial yang
menyenangkan yaitu lingkunga RT.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 120/76 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 0C
d. Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 45 Kg Sebelum sakit: 45 Kg
IMT : 18
e. Kepala : Bentuk mesosephal, tidak ada luka maupun lesi di
kepala, rambut hitam, kulit kepala bersih, rambut tidak
mudah dicabut, tidak berbau
Wajah : Ovale
Mata : Konjungtiva palpebra anemis ( -/- ), kering, sclera
ikterik (-/-), reflek pupil positif, dan isokor, koordinasi
gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan
benda secara terbatas
Hidung : Simetri, tidak ada polip, tidak nampak pernapasan
cuping hidung, tidak ada gangguan penciuman.
Telinga : Daun telinga simetris, tidak ada tanda peradangan di
telinga/ mastoid, terdapat sedikit cerumen. Fungsi
pendengaran baik.
9

Mulut : Bibir sumbing (-), lesi (-), caries (-), stomatitis (-),
Membran mukosa lembab. Tidak ada gigi palsu
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar (T=1), tidak ada nyeri
tekan, terdapat distensi vena jugularis
f. Thorax : Simetris
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya penarikan paru,
diaphragma, napas yang tertinggal (-),
tidak terdapat retraksi otot-otot bantu
pernapasan tambahan saat bernapas.
Palpasi : Focal fremitus sinistra sama dengan
dekstra, krepitasi (-).
Perkusi : Suara ketok sonor pada apeks paru
kanan dan kiri serta pekak pada basal
paru kanan
Auskultasi : Vesikuler pada lapang paru kanan dan
kiri,
Cardiac : Inspeksi : Datar (thorax)
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC-5 sebelah
kiri
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, bising (-)
g. Abdomen : Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) 5 x/menit
Palpasi : Supel, tidak ada ascites, hepar tidak
teraba, limpa tidak teraba.
Perkusi : Tymphani
h. Ekstremitas : Atas : Simetri, tidak ada oedema, (-). Kuku
tidak mudah patah, tidak ada kotoran
pada sela-sela kuku, LiLA: 20 cm,
terpasang infus Futrolit 20 tpm,
kekuatan otot tangan kanan/kiri: 5/5.
Bawah : Tidak ada lesi, oedema (-). Kuku tidak
mudah patah, tidak ada kotoran pada
sela-sela kuku, kekuatan otot kaki
kanan/kiri: 5/5.
i. Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, testis 2 buah, terdapat pembesaran
skrotum dengan tipe hydrocel Funiculus sinistra. Besar
diameter ± 3,86 cm. Genitalia terpasang kateter urine
no. 16
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 27 Maret 2017
Komponen pemeriksaaan Hasil Nilai Normal
WBC 7.05 10e3/uL 3.70-10.1
NEU 2.97 49.1% 1.63-6.96
LYM 2.24 37.1% 1.09-2.99
MONO 0.390 6.46% 0.24-0.79
EOS 0.351 5.81% 0.30-0.44
BASO 0.093 1.54% 0.00-0.08
RBC 5.29 10e6/uL 4.06-4.69
HGB 16.2 g/dL 12.9-14.2
10

HCT 45.4 % 37.7-53.7


MCV 85.8 fL 81.1-96.0
MCH 30.6 pg 27.0-31.2
MCHC 35.7 g/dL 31.8-35.4
RDW 9.79 % 11.5-14.5
PLT 267 10e3/uL 155.-366.
MPV 5.78 fL 6.90-10.6
BUN 11 mg/dL 7-18
GLUC 78 mg/dL 75-115
CRE2 1.29 mg/dL 0.55-1.30
Na 140 mmol/L 135-155
K 4.5 mmol/L 3.5-5.5
Cl 94 mmol/L 94-111
HBsAg Neg (-) Neg (-)
PPT 13.1 Detik 11.3-14.7
APTT 31.7 Detik 27.4-39.3
INR 1.04

b. Radiologi
1) USG tanggal 16 Maret 2017

Testis Dextra : Ukuran normal, tepi regular, echostructure


normoechoic, tidak nampak lesi cyctic atau solid,
vascularisasi dalam batas normal, tidak tampak
calcifikasi, tidak tampak cairan bebas di dalam
tunika vaginalis
Testis Sinistra : Tampak massa cystic, batas tegas ukuran ± 3.8 x
1.9 cm, terletak di cranial testis. Ukuran testis
normal, tepi regular, echostructure normoechoic,
tidak tampak lesi cyctic atau solid, vascularisasi
dalam batas normal, tidak tampak calcifikasi,
Kesan : Massa cystic skrotum sinistra suspek funiculocele.
Kedua testis dalam batas normal.
6. Terapi
Selama dirawat, pasien mendapatkan terapi sebagai berikut:
a. Infus Futrolit 1500 cc/ 24 jam
b. Cefazolin 2x1 gram
11

B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TANDA
TANGAN
1 Data Subyektif: Perubahan Ansietas
Pasien merasa cemas dengan status
kondisi kantong pelirnya yang kesehatan
semakin membesar di saat mulai
memasuki usia pernikahan. Baik
pasien maupun ibunya merasa
takut, khawatir abnormalitas
kondisi genitalianya akan
mempengaruhi proses reproduksi
pasien di kemudian hari.

Data Obyektif:
Hasil pemeriksaan vital sign: TD
140/86 mmHg; Nadi 90 x/menit;
RR 22 x/menit; Suhu 37 0C .
Pemeriksaan fisik genitalia
ditemukan terdapat pembesaran
skrotum dengan tipe hydrocel
Funiculus sinistra. Besar diameter
± 3,5 cm
2 Data Subyektif: Kesiapan
Pasien mengungkapkan keinginan meningkatkan
untuk sembuh. Pasien harapan
mengungkapkan keinginan untuk
mematuhi program terapi dalam
mencapai tujuan kesembuhan.
Pasien mengungkapkan keinginan
meningkatkan keyakinan pada
kesembuhan penyakit.

Data Obyektif:
Pasien sedang diprogramkan untuk
operasi Hydrocelectomy pada 29
Maret 2016 di IBS RSUD
Banyumas
3 Data Subyektif: Kurang Gangguan
Pasien mengeluh merasa tidak privasi rasa nyaman
nyaman dengan kondisi
lingkungan, pasien tidak dapat
rileks, sulit untuk tidur di malam
hari

Data Obyektif:
-
12

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN, NANDA-I (2015-2017)

1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan: Hydrocel ditandai dengan data
subyektif Pasien mengatakan merasa cemas dengan kondisi kantong pelirnya yang
semakin membesar di saat mulai memasuki usia pernikahan. Baik pasien maupun
ibunya merasa takut, khawatir abnormalitas kondisi genitalianya akan mempengaruhi
proses reproduksi pasien di kemudian hari.

2. (00185) Kesiapan meningkatkan harapan ditandai dengan data subyektif Pasien


mengungkapkan keinginan untuk sembuh. Pasien mengungkapkan keinginan untuk
mematuhi program terapi dalam mencapai tujuan kesembuhan. Pasien
mengungkapkan keinginan meningkatkan keyakinan pada kesembuhan penyakit.

3. (00214) Gangguan rasa nyaman b.d. Kurang privasi ditandai dengan Pasien
mengeluh merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungan, pasien tidak dapat rileks,
sulit untuk tidur di malam hari.
13

D. NURSING CARE PLAN (NCP)

Nama pasien : Sdr. T No. Rekam Medik : 805944


Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kode Tanggal Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Tanda


NANDA tangan
00146 28 Maret 2017 Nursing Outcomes Classifications Nursing Inteventions Classifications
(1211) Tingkat kecemasan (6680) Monitor tanda vital
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam  Memonitor TD, HR, RR dan suhu
diharapkan tingkat cemas pasien berkurang dengan kriteria  Mencatat fluktuasi tekanan darah
hasil sebagai berikut:  Monitor irama jantung
Indikator Skala  Monitor kualitas nadi
Awal Akhir
Tidak Dapat Beristirahat 2 5 (5820) Pengurangan kecemasan
Rasa Takut Yang Disampaikan Secara 2 5
 Bersikap tenang dan meyakinkan
Lisan
Perasaan Gelisah 2 5  Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
Wajah Tegang 2 5 perilaku pasien
Tekanan Darah 3 4  Jelaskan semua prosedur termasuk
Nadi 3 4 sensasi yang akan dirasakan.
Pernapasan 3 4  Berikan informasi factual terkait
Keterangan: diagnosis, perawatan dan prognosis.
1 : Keluhan Ekstrim  Kaji tanda verbal dan non verbal tingkat
2 : Keluhan Berat
3 : Keluhan Sedang kecemasan
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan (5880) Teknik menenangkan
 Pertahankan sikap tenang dan hati-hati
 Pertahankan kontak mata
 Kurangi stimuli yang yang menciptakan
perasaan takut maupun cemas.
 Berada di sisi pasien
 Yakinkan keselamatan dan keamanan
14

pasien
 Identifikasi support system yang dimiliki
pasien.
 Intruksikan pasien untuk melakukan
relaksasi nafas dalam, distraksi atau
visualisasi.

00185 28 Maret 2017 Nursing Outcomes Classifications Nursing Inteventions Classifications


(0906) Pembuatan Keputusan (5250) Dukungan Pengambilan Keputusan
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam  Identifikasi adakah perbedaan persepsi
diharapkan pasien mampu menentukan pilihan intervensi antara pasien dengan penyedia layanan
yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah kesehatannya kesehatan di rumah sakit.
dengan kriteria hasil sebagai berikut:  Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai
Indikator Skala dan harapan dalam membuat keputusan
Awal Akhir untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Mengidentifikasi informasi yang relevan 2 5  Informasikan kepada pasien berbagai
Mengidentifikasi alternative pilihan 2 5
Mengidentifikasi berbagai kemungkinan akibat 1 5
alternative intervensi yang dapat
pilihan yang diambil ditempuh.
Mengidentifikasi sumberdaya yang dibutuhkan 1 5  Bantu pasien mengidentifikasi
Mengidentifikasi kerangka waktu yang dibutuhkan 1 5 keuntungan dan kerugian pilihan
Mempertimbangkan alternative intervensi 1 5 intervensi.
Memilih di antara alternative 2 5  Bangun komunikasi terapeutik
Keterangan:  Fasilitasi pengambilan keputusan
1 : Keluhan Ekstrim
 Kenali kebijakan dan prosedur yang ada
2 : Keluhan Berat
3 : Keluhan Sedang  Jadilah sebagai advocator bagi pasien
4 : Keluhan Ringan  Berikan informasi sesuai permintaan
5 : Tidak ada keluhan pasien.
 Dapatkan informed consent ketika
diperlukan.
 Persiapkan pasien untuk menjalani
prosedur therapy perawatan pre operasi.
 Beri dukungan psikologis.
00214 28 Maret 2017 Nursing Outcomes Classifications Nursing Inteventions Classifications
15

(2009) Status Kenyamanan: lingkungan (6482) Manajemen kenyamanan: Lingkungan


Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam  Pertimbangkan penempatan pasien di
diharapkan kenyamanan pasien bertambah dengan kriteria kamar dengan beberapa tempat tidur
hasil sebagai berikut: yang nyaman.
Indikator Skala  Sediakan privasi saat pasien
Awal Akhir membutuhkan ketenangan dan istrirahat.
Peralatan pribadi pasien berada dalan 3 5  Ciptakan lingkungan yang tenang dan
jangkauan
Suhu ruangan 2 3 mendukung
Lingkungan yang kondusif untuk tidur 2 4  Berikan atau singkirkan selimut untuk
Adaptasi lingkungan yang dibutuhkan 2 4 memberikan kenyamanan suhu yang
Pencahayaan ruangan 3 4 diinginkan pasien.
Privasi 3 4  Sesuiakan pencahayaan ruangan
Kontrol suara yang mengganggu 3 4  Posisikan pasien untuk mendapatkan
kenyamanan
Keterangan:  Berikan sumber edukasi yang relevan dan
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu berguna mengenai manajemen penyakit
3 : Cukup terganggu pada pasien.
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
16

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Sdr. T No. Rekam Medik : 805944


Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kode TANGGAL TINDAKAN RESPON TANDA


NAND KEPERAWATAN TANGAN
A
00146 28 Maret 2017 Mengkaji tanda verbal dan Pasien mengatakan
14.30 WIB non verbal tingkat cemas dengan kondisi
kecemasan kantong pelirnya
yang semakin
membesar
Menyatakan dengan jelas Pasien berharap akan
harapan terhadap pasien mendapat
kesembuhan dengan
berobat di RSUD
Banyumas.
Memberikan informasi Pasien mengetahui
factual terkait diagnosis, pengertian, penyebab
perawatan dan prognosis dan program therapy
yang dapat ditempuh
Meyakinkan keselamatan pada penderita
dan keamanan pasien hydrocel.
Mengidentifikasi support Pasien mengatakan
system yang dimiliki merasa nyaman jika
pasien. berkomunikasi
dengan ibu dan
saudara sepupu
Mengajarkan pasien cara perempuan
melakukan relaksasi nafas Pasien kooperatif
dalam, distraksi atau mengikuti latihan
visualisasi. teknik nafas dalam

16.00 WIB Memonitor TD, HR, RR TD: 120/70 mmHg;


dan suhu N: 72 x/menit; RR:
Mencatat fluktuasi tekanan 18 x/menit; Suhu:
darah 36,6 0C,
Monitor irama jantung Irama nadi dan
Monitor kualitas nadi jantung regular.
17

00185 16.30 WIB Membantu pasien untuk Pasien mempunyai


mengklarifikasi nilai dan keyakinan setiap
harapan dalam membuat penyakit pasti ada
keputusan untuk mengatasi obatnya. Pengobatan
masalah kesehatannya. ditempuh sesuai
keyakinan ajaran
agama Islam.
Menginformasikan kepada Memberikan
pasien berbagai alternative informasi alternative
intervensi yang dapat antara tindakan
ditempuh. aspirasi dan operasi
hydrocelectomi.
Membantu pasien Pasien dapat
mengidentifikasi menyebutkan
keuntungan dan kerugian keuntungan dan
pilihan intervensi. kerugian dari
hydrocelectomi
Memfasisiltasi pasien Pasien sudah
dalam pengambilan memutuskan untuk
keputusan dilakukan operasi
hydrecelectomi
Mendapatkan informed Pasien memberikan
consent informed consent.
00185 17.00 Melakukan persiapan Pasien sudah
perawatan pra operasi, dilakukan
pemeriksaan cek
Menganjurkan pasien darah rutin dan EKG
untuk mulai puasa, Pasien mengatakan
akan puasa mulai jam
23.00
Daerah genital bersih,
tidak ada lesi.
Membantu pasien
membersihkan daerah
genital
00214 19.00 WIB  Mengatur tempat tidur Pasien mengatakan
yang nyaman bagi pasien. merasa lebih nyaman

 Menyediakan privasi saat
pasien membutuhkan
ketenangan dan istrirahat. Pasien terlihat rileks,

 Menciptakan lingkungan
yang tenang.
18

F. EVALUASI

Nama pasien : Sdr. T No. Rekam Medik : 805944


Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kode TANGGAL EVALUASI TTD


NANDA
00146 29 Maret 2017 S : Pasien mengatakan rasa cemas dan takutnya
14.00 WIB berkurang, setelah mengetahui
pengertian, penyebab dan program therapy yang
dapat ditempuh pada penderita Hydrocel.
pasien mengatakan semalam dapat beristirahat
dengan lebih nyaman,
O : TD: 120/70 mmHg; N: 72 x/menit; RR: 18
x/menit; Suhu: 36,6 0C,
Irama nadi dan jantung regular.
A : Masalah teratasi
Indikator Skala
Awal Akhir Saat ini
Tidak Dapat Beristirahat 2 5 5
Rasa Takut Yang 2 5 5
Disampaikan Secara Lisan
Perasaan Gelisah 2 5 5
Wajah Tegang 2 5 5
Tekanan Darah 3 4 5
Nadi 3 4 5
Pernapasan 3 4 5
P : Pertahankan intervensi
Dukung pasien dalam menemukan support
system selama menjalani pengobatan dan atau
perawatan.
00185 29 Maret 2017 S : Pasien berkeyakinan setiap penyakit pasti ada
14.00 WIB obatnya. Pasien mengatakan memilih dan telah
siap untuk dilakukan operasi hydrocelectomi.
Pasien mengatakan siap mematuhi segala
prosedur yang akan dilakukan untuk mengobati
penyakitnya.
O : Pasien memberikan persetujuan dalam lembar
informed consent. Pasien terlihat optimis
menjalani program therapi
A : Masalah teratasi
Indikator Skala
Awal Akhir Saat ini
Mengidentifikasi 2 5 5
informasi yang relevan
Mengidentifikasi 2 5 5
alternative pilihan
Mengidentifikasi berbagai 1 5 5
kemungkinan akibat
pilihan yang diambil
Mengidentifikasi 1 5 4
sumberdaya yang
dibutuhkan
19

Mengidentifikasi kerangka 1 5 5
waktu yang dibutuhkan
Mempertimbangkan 1 5 5
alternative intervensi
Memilih di antara 2 5 5
alternative
P : Pertahankan intervensi
Berikan dukungan psikologis selama pasien
dirawat.
Libatkan support system yang dimiliki pasien.
00214 29 Maret 2017 S : Pasien mengatakan merasa lebih nyaman, pasien
14.30 WIB mengatakan menjaga privasi hanya dapat
dilakukan dengan menutup korden. Suara bising
dan rintihan pasien masih terdengar, suhu
ruangan terasa panas saat siang hari.
O : Pasien terlihat rileks dengan posisi tidur semi
fowler, barang pribadi pasien diletakkan di laci
lemari dan didekatkan ke pasien.
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Skala
Awal Akhir Saat ini
Peralatan pribadi pasien 3 5 5
berada dalan jangkauan
Suhu ruangan 2 3 2
Lingkungan yang kondusif 2 4 3
untuk tidur
Adaptasi lingkungan yang 2 4 4
dibutuhkan
Pencahayaan ruangan 3 4 4
Privasi 3 4 4
Kontrol suara yang 3 4 3
mengganggu
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen lingkungan: kenyamanan pasien
Ciptakan suasana tenang di ruang perawatan
Sediakan privasi yang adekuat selama pasien
membutuhkan.
20

A. PENGKAJIAN LANJUTAN

Tanggal : 29 Maret 2017


Jam : 15.00 WIB
1. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 29 Maret 2017 Pasien mengatakan telah selesai menjalani operasi
hari ini jam 09.00 pagi. Pasien dilakukan operasi hydrocelectomy di IBS RSUD
Banyumas. Pasien saat sudah kembali ke ruang Dahlia dan dirawat dengan diagnose
medis post operasi Hydrocelectomy Ligasi Funiculus Sinistra. Pasien mendapatkan
terapi cairan RL 1500 cc/ 24 jam, Cefazolin 2x1 gram, Ketorolac 3x30 mg, Ranitidin
3x1 ampul.
2. Domain Kenyamanan
1) Kenyamanan Fisik
Pasien terlihat menahan nyeri, VAS nyeri sedang. Pasien mengatakkan
nyeri pada daerah yang dilakukan insisi (inguinal sinistra), berlansung setiap saat,
rasa seperti diiris, terasa “sengkring-sengkring”, nyeri tidak menjalar. Nyeri
bertambah ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.
3. Domain Keamanan/ Perlindungan
1) Infeksi
Pasien post operasi ligase funikulus sinistra e.c hydrocel, terdapat luka
operasi pada inguinal sinistra, daerah sekitar luka bersih tidak ada perdarahan,
tidak ada kemerahan, luka tertutup kasa dan hypafix, tidak terpasang drain.
Genitalia terpasang kateter urine no. 16
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 120/76 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 0C
d. Thorax : Simetris
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya penarikan paru,
diaphragma, napas yang tertinggal (-),
tidak terdapat retraksi otot-otot bantu
pernapasan tambahan saat bernapas.
Palpasi : Focal fremitus sinistra sama dengan
dekstra, krepitasi (-).
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler pada lapang paru kanan dan
kiri,
Cardiac : Inspeksi : Datar (thorax)
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC-5 sebelah
kiri
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, bising (-)
e. Abdomen : Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) 5 X/menit
21

Palpasi : Supel, tidak ada ascites, hepar tidak


teraba, limpa tidak teraba.
Perkusi : Tymphani
f. Ekstremitas : Atas : Simetri, tidak ada oedema, (-).
Terpasang infus RL 20 tpm, kekuatan
otot tangan kanan/kiri: 5/5.
Bawah : Tidak ada lesi, oedema (-). Kekuatan
otot kaki kanan/kiri: 5/5.
g. Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, testis 2 buah, terdapat luka operasi
pada inguinal sinistra, daerah sekitar luka bersih tidak
ada perdarahan, tidak ada kemerahan, tidak terpasang
drain. Genitalia terpasang kateter urine no. 16

B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TTD

1 Data Subyektif: Agen Injury Nyeri Akut


Pasien mengatakkan nyeri pada daerah yang fisik
dilakukan insisi (inguinal sinistra), berlansung
setiap saat, rasa seperti diiris, terasa
“sengkring-sengkring”, nyeri tidak menjalar.
Nyeri bertambah ketika bergerak. Skala nyeri
pasien 5

Data Obyektif:
Ekspresi wajah pasien menahan nyeri, VAS
nyeri sedang.

2 Data Subyektif: Prosedur Risiko


Pasien mengatakkan telah menjalani operasi. Invasif infeksi

Data Obyektif:
Pasien telah dilakukan operasi hydrocelectomy
di IBS RSUD Banyumas pada tanggal 29
Maret 2017 pukul 09.00
Pemeriksaan fisik ditemukan terdapat luka
operasi pada inguinal sinistra, daerah sekitar
luka bersih tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan, luka tertutup kasa dan hypafix,
tidak terpasang drain.
22

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik ditandai dengan data subyektif Pasien
mengatakkan nyeri pada daerah yang dilakukan insisi (inguinal sinistra), berlansung
setiap saat, rasa seperti diiris, terasa “sengkring-sengkring”, nyeri tidak menjalar.
Nyeri bertambah ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.

2. (00004) Risiko infeksi faktor risiko tindakan invasif


23

D. NURSING CARE PLAN (NCP)

Nama pasien : Sdr. T No. Rekam Medik : 805944


Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kode Tanggal Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Tanda


NANDA Tangan
00132 29 Maret 2017 Nursing Outcomes Classifications Nursing Inteventions Classifications
(2102) Tingkat Nyeri (6680) Monitor tanda vital
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama 1 x 24  Memonitor TD, HR, RR dan suhu
jam diharapkan nyeri pasien akan berkurang dari skala 5  Mencatat fluktuasi tekanan darah
menjadi skala 3 dengan kriteria hasil sebagai berikut:  Monitor irama jantung
Indikator Skala  Monitor kualitas nadi
Awal Akhir
Nyeri yang dilaporkan2 5 (1400) Manajemen nyeri
Panjang episode nyeri2 5
 Lakukan pengkajian nyeri secara
Memegang are nyeri 2 5
Ekspresi wajah 2 5 komprehensif meliputi, lokasi,
Frekuensi nafas 2 5 karakteristik, onset, frekuensi, kualitas
Tekanan darah 2 5 beratnya nyeri.
Heart rate 2 5  Observasi petunjuk non verbal adanya
Keterangan: nyeri yang meningkat
1 : Keluhan Ekstrim  Kaji pengalaman nyeri di masa lalu.
2 : Keluhan Berat
3 : Keluhan Sedang  Evaluasi kemampuan pasien terhadap
4 : Keluhan Ringan tindakan yang yang dapat menurunkan
5 : Tidak ada keluhan nyeri.
 Kolaborasikan pemberian analgesik

(2210) Administrasi analgesic


 Evaluasi kembali nyeri yang dirasakan
pasien, Gunakan pengkajian
24

P,Q,R,S,T.
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
 Cek advice pengobatan meliputi obat,
dosis, frekuensi analgetik yang
diberikan.
 Cek adanya riwayat alergi obat.
 Tentukan pilihan obat (narkotik, non
narkotik, NSAID) berdasarkan tipe
keparahan nyeri.
 Monitor tanda vital sebelum dan
setelah pemberian analgetik (narkotik).
 Berikan analgesic sesuai waktu
paruhnya.
 Berikan obat dengan teknik aseptic.
 Evaluasi respon terhadap pemberian
analgesic.
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan untuk manajemen nyeri
non farmakologis.

00185 29 Maret 2017 Nursing Outcomes Classifications Nursing Inteventions Classifications


(1924) Kontrol infeksi: proses infeksi (6550) Perlindungan infeksi
Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama 3 x 24  Memonitor adanya infeksi
jam diharapkan pasien terbebas dari tanda-tanda infeksi  Mengajarkan pada pasien kebersihan
dengan kriteria hasil sebagai berikut: dan cara menjaga kontaminasi area
Indikator Skala insisi
Awal Akhir  Memonitor laboratorium indikator
Mengidentifikasi factor resiko infeksi 2 5 terjadinya proses infeksi (WBC).
Mengidintifikasi aktivitas yang dapat 2 5
 Atur kunjungan pasien
memperbesar factor risiko
25

Mempertahakan kebersihan area luka operasi 1 5  Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
Melakukan standar precaution sesuai jenis proses 1 5  Berikan perawatan pada area yang
infeksi
merupakan risiko infeksi.
Memonitor adanya tanda-tanda infeksi 1 5
 Berikan antibiotic sesuai program
Keterangan:
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Secara konsisten
26

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Sdr. T No. Rekam Medik : 805944


Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kode TANGGAL TINDAKAN RESPON TANDA


NAND KEPERAWATAN TANGAN
A
00132 29 Maret 2017 Memonitor TD, HR, RR TD: 120/74 mmHg;
15.30 WIB dan suhu N: 75 x/menit; RR:
Mencatat fluktuasi tekanan 20 x/menit; Suhu:
darah 36,0 0C,
Monitor irama jantung Irama nadi dan
Monitor kualitas nadi jantung regular.
16.00 WIB Lakukan pengkajian nyeri Pasien mengatakkan
secara komprehensif nyeri pada daerah
meliputi, lokasi, yang dioperasi, nyeri
karakteristik, onset, berlansung setiap
frekuensi, kualitas saat, rasa seperti
beratnya nyeri. diiris, terasa
“sengkring-
sengkring”, nyeri
tidak menjalar. Nyeri
bertambah ketika
bergerak. Skala nyeri
pasien 5
Memberikan analgetik
Obat masuk lewat
ketorolac 3x30 mg.
selang injection plug,
Evaluasi kemampuan reaksi alergi (-)
pasien terhadap tindakan Pasien mengatakan
yang yang dapat mau diajarkan teknik
menurunkan nyeri. relaksasi distraksi dan
terapi music.
17.00 WIB Mengevaluasti tingkat Pasien mengatakkan
nyeri pasien nyeri berkurang.
Skala nyeri pasien 3

Pasien kooperatif dan


Mengajarkan pasien teknik mampu melakukan
relaksasi distraksi kegiatan dengan baik.

00004 18.00.WIB Memonitor adanya infeksi Luka daerah operasi


bersih, tidak ada
kemerahan, tidak ada
bengkak,
Mengajarkan pada pasien Pasien mengatakan
kebersihan dan cara akan menjaga daerah
menjaga kontaminasi area insisi dari air atau
insisi benda-benda kotor
sampai saat dilakukan
27

Menganjurkan pasien perawatan luka.


untuk diet tinggi kalori Pasien mengatakan
tingi protein akan meningkatkan
Atur kunjungan pasien asupan nutrisi
Tingkatkan asupan nutrisi Mengajarkan pada
yang cukup pengunjung pasien
untuk melakukan
teknik cuci tangan
Memberikan Cefazolin yang benar.
2x1 gram Obat masuk pada
pasien dengan rute IV
lewat selang injection
plug, reaksi alergi (-).
28

F. EVALUASI

Nama pasien : Sdr. T No. Rekam Medik : 805944


Umur : 25 tahun Ruangan : Dahlia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Kode TANGGAL EVALUASI TTD


NANDA
00146 30 Maret 2017 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang skala 3
14.30 WIB O : TD: 120/74 mmHg; N: 75 x/menit; RR: 20
x/menit; Suhu: 36,0 0C,
Irama nadi dan jantung regular.
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Skala
Awal Akhi Saat ini
r
Nyeri yang 2 5 4
dilaporkan
Panjang episode 2 5 4
nyeri
Memegang are nyeri 2 5 5
Ekspresi wajah 2 5 4
Frekuensi nafas 2 5 5
Tekanan darah 2 5 5
Heart rate 2 5 5
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri:
Administrasi analgetik
Ajarkan teknik distraksi
00185 30 Maret 2017 S : Pasien mengatakan akan menjaga daerah
14.30 WIB operasi dari kontaminasi, akan meningkatkan
asupan nutrisi, dan memonitor adanya keluhan
infeksi.
O : Luka bersih tidak ada kemerahan, tidak ada
bengkak.

Pasien diperbolehkan pulang oleh DPJP dan


akan disarankan untuk control ke Poli bedah 1
minggu lagi
A : Masalah teratasi
Indikator Skala
Awal Akhir Saat ini
Mengidentifikasi 2 5 5
factor resiko infeksi
Mengidintifikasi 2 5 5
aktivitas yang dapat
memperbesar factor
risiko
Mempertahakan 1 5 5
29

kebersihan area luka


operasi
Melakukan standar 1 5 5
precaution sesuai jenis
proses infeksi
Memonitor adanya 1 5 5
tanda-tanda infeksi
P : Pertahankan intervensi
Ajarkan pasien menjaga kebersihan area operasi
Fasilitasi discharge planning

Anda mungkin juga menyukai