ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. S DENGAN HIDROKEL
DI RUANG PURI ASIH MELATI
oleh:
DINA TRISNAWATI
NPM 215120060
2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………….………………………………
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
A. PENGKAJIAN..................................................................................................1
1. Identitas Pasien.............................................................................................1
2. Riwayat Kesehatan.......................................................................................1
a. Keluhan utama.........................................................................................1
b. Domain Nutrisi........................................................................................2
h. Domain Seksualitas.................................................................................6
l. Domain Kenyamanan..............................................................................8
i
4. Pemeriksaan Fisik........................................................................................8
5. Pemeriksaan Penunjang................................................................................9
6. Terapi.........................................................................................................10
B. ANALISIS DATA..........................................................................................11
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN, NANDA-I (2015-2017)......12
1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan: Hydrocel.....................12
2. Domain Kenyamanan............................................................................20
4. Pemeriksaan fisik..................................................................................20
B. ANALISIS DATA..........................................................................................21
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................22
1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik..................................................22
ii
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Sdr. S DENGAN HIDROKEL
DI RUANG MELATI RS PURI ASIH
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 28 Maret 2017
Jam : 07.10 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. S
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dudun Bangsa Suta RT002 RW006 Cicinde.Karawang
No. RM : 155943
Diagnosa Medis : Hidrocele Funiculus Sinistra
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan skrotumnya semakin membesar.
b. Riwayat penyakit sekarang
Sejak 3 bulan yang lalu pasien merasakan ketidaknyamanan dan cemas
dengan kondisi kantong pelirnya. Pasien mengeluh kantong pelirnya semakin
membesar. Sehubungan dengan semakin bertambahnya usia pasien mendekati usia
pernikahan, atas saran dari ibu kandung dan sepupu perempuan pasien
memutuskan untuk berobat ke RS Puri Asih.
Pada tanggal 27 Maret pasien periksa ke Poli Bedah RSUD Karawang dan
oleh dokter pasien disarankan untuk rawat inap guna persiapan menjalani operasi.
Pasien saat ini dirawat di Ruang Jatisari dengan diagnose medis Hidrokel
Funiculus Sinistra. Di Ruang Jatisari pasien dipasang kateter dan mendapatkan
terapi cairan Futrolit 1500 cc/ 24 jam, Cefazolin 2x1 gram. Pasien telah dilakukan
pemeriksaan cek laboratorium, pemeriksaan EKG dan sedang dipersiapkan untuk
operasi hydrocelectomi.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan kantong pelir membesar sejak ia kecil, Ibu pasien
mengatakan kondisi ini terjadi sejak pasien lahir. Tidak ada riwayat penyakit
neoplasma, jantung, gula yang dimiliki pasien. Pasien belum pernah menjalani
operasi sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien belum menikah. Pasien tinggal bersama dengan ibu kandungnya.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami kelaianan organ
geniotalia. Tidak ada riwayat kanker, diabetes mellitus, jantung dan penyakit
keturunan lainnya.
1
2
5) Komunikasi
Pasien mampu mengutarakan maksud dan tujuan dalam pembicaraan
dengan orang lain. Pasien berbicara dengan menggunakan bahasa Sunda. Ibu
pasien mengatakan pasien adalah tipe orang yang mudah bergaul.
Genogram
Keterangan :
: pasien
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: garis serumah
: meninggal
h. Domain Seksualitas
1) Identitas Seksual
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun. Pasien berharap
mampu menjadi seorang laki-laki yang tangguh dan bertanggung jawab.
2) Fungsi Seksual
Pasien mengatakan sudah pernah mimpi basah, fungsi ereksi (+).
Terdapat pembesaran skrotum kiri diameter ± 3,8 cm.
3) Reproduksi
Pasien belum menikah
3) Stres Neurobehavioral
(-)
l. Domain Kenyamanan
1) Kenyamanan Fisik
Pasien mengalami pembesaran skrotum sinistra, nyeri tekan (-), terasa
tidak nyaman saat berjalan. Pasien sekarang terpasang DC No. 16, pasien
mengatakan terasa nyeri jika selang DC tertarik saat bergerak, skala nyeri 3.
2) Kenyamanan Lingkungan
Pasien mengeluh merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungan,
pasien tidak dapat rileks, sulit untuk tidur di malam hari.
3) Kenyamanan Sosial
Pasien tidak mengalami hambatan dalam bergaul di masyarakat. Pasien
merasa nyaman dalam berinteraksi social. Isolasi social (-).
m. Domain Pertumbuhan/ Perkembangan
1) Pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir genap 9 bulan dari usia kandungan.
Pasien saat ini 25 tahun TB: 155 cm, BB: 45 Kg, IMT: 18, LiLA: 20 cm. Ciri-
ciri fisik seksualitas sesuai dengan usianya.
2) Perkembangan
Pasien memahami pengamalan ajaran agama, pasien sudah memasuki
dunia kerja, sudah berencana memiliki pasangan hidup di tahu depan. Pasien
mulai belajar hidup berkeluarga dari kakak perempuannya. Pasien aktif
berperan dalam kegiatan di masyarakat, mencari kelompok sosial yang
menyenangkan yaitu lingkunga RT.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis (E:4, V:5, M:6)
c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 120/76 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 0C
d. Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 45 Kg Sebelum sakit: 45 Kg
IMT : 18
e. Kepala : Bentuk mesosephal, tidak ada luka maupun lesi di
kepala, rambut hitam, kulit kepala bersih, rambut tidak
mudah dicabut, tidak berbau
Wajah : Ovale
Mata : Konjungtiva palpebra anemis ( -/- ), kering, sclera
ikterik (-/-), reflek pupil positif, dan isokor, koordinasi
gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan
benda secara terbatas
Hidung : Simetri, tidak ada polip, tidak nampak pernapasan
cuping hidung, tidak ada gangguan penciuman.
Telinga : Daun telinga simetris, tidak ada tanda peradangan di
telinga/ mastoid, terdapat sedikit cerumen. Fungsi
pendengaran baik.
9
Mulut : Bibir sumbing (-), lesi (-), caries (-), stomatitis (-),
Membran mukosa lembab. Tidak ada gigi palsu
Leher : Kelenjar tiroid tidak membesar (T=1), tidak ada nyeri
tekan, terdapat distensi vena jugularis
f. Thorax : Simetris
Pulmo : Inspeksi : Tidak nampak adanya penarikan paru,
diaphragma, napas yang tertinggal (-),
tidak terdapat retraksi otot-otot bantu
pernapasan tambahan saat bernapas.
Palpasi : Focal fremitus sinistra sama dengan
dekstra, krepitasi (-).
Perkusi : Suara ketok sonor pada apeks paru
kanan dan kiri serta pekak pada basal
paru kanan
Auskultasi : Vesikuler pada lapang paru kanan dan
kiri,
Cardiac : Inspeksi : Datar (thorax)
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC-5 sebelah
kiri
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, bising (-)
g. Abdomen : Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) 5 x/menit
Palpasi : Supel, tidak ada ascites, hepar tidak
teraba, limpa tidak teraba.
Perkusi : Tymphani
h. Ekstremitas : Atas : Simetri, tidak ada oedema, (-). Kuku
tidak mudah patah, tidak ada kotoran
pada sela-sela kuku, LiLA: 20 cm,
terpasang infus Futrolit 20 tpm,
kekuatan otot tangan kanan/kiri: 5/5.
Bawah : Tidak ada lesi, oedema (-). Kuku tidak
mudah patah, tidak ada kotoran pada
sela-sela kuku, kekuatan otot kaki
kanan/kiri: 5/5.
i. Genetalia : Bersih, tidak ada lesi, testis 2 buah, terdapat pembesaran
skrotum dengan tipe hydrocel Funiculus sinistra. Besar
diameter ± 3,86 cm. Genitalia terpasang kateter urine
no. 16
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 27 Maret 2017
Komponen pemeriksaaan Hasil Nilai Normal
WBC 7.05 10e3/uL 3.70-10.1
NEU 2.97 49.1% 1.63-6.96
LYM 2.24 37.1% 1.09-2.99
MONO 0.390 6.46% 0.24-0.79
EOS 0.351 5.81% 0.30-0.44
BASO 0.093 1.54% 0.00-0.08
RBC 5.29 10e6/uL 4.06-4.69
HGB 16.2 g/dL 12.9-14.2
10
b. Radiologi
1) USG tanggal 16 Maret 2017
B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TANDA
TANGAN
1 Data Subyektif: Perubahan Ansietas
Pasien merasa cemas dengan status
kondisi kantong pelirnya yang kesehatan
semakin membesar di saat mulai
memasuki usia pernikahan. Baik
pasien maupun ibunya merasa
takut, khawatir abnormalitas
kondisi genitalianya akan
mempengaruhi proses reproduksi
pasien di kemudian hari.
Data Obyektif:
Hasil pemeriksaan vital sign: TD
140/86 mmHg; Nadi 90 x/menit;
RR 22 x/menit; Suhu 37 0C .
Pemeriksaan fisik genitalia
ditemukan terdapat pembesaran
skrotum dengan tipe hydrocel
Funiculus sinistra. Besar diameter
± 3,5 cm
2 Data Subyektif: Kesiapan
Pasien mengungkapkan keinginan meningkatkan
untuk sembuh. Pasien harapan
mengungkapkan keinginan untuk
mematuhi program terapi dalam
mencapai tujuan kesembuhan.
Pasien mengungkapkan keinginan
meningkatkan keyakinan pada
kesembuhan penyakit.
Data Obyektif:
Pasien sedang diprogramkan untuk
operasi Hydrocelectomy pada 29
Maret 2016 di IBS RSUD
Banyumas
3 Data Subyektif: Kurang Gangguan
Pasien mengeluh merasa tidak privasi rasa nyaman
nyaman dengan kondisi
lingkungan, pasien tidak dapat
rileks, sulit untuk tidur di malam
hari
Data Obyektif:
-
12
1. (00146) Ansietas b.d Perubahan status kesehatan: Hydrocel ditandai dengan data
subyektif Pasien mengatakan merasa cemas dengan kondisi kantong pelirnya yang
semakin membesar di saat mulai memasuki usia pernikahan. Baik pasien maupun
ibunya merasa takut, khawatir abnormalitas kondisi genitalianya akan mempengaruhi
proses reproduksi pasien di kemudian hari.
3. (00214) Gangguan rasa nyaman b.d. Kurang privasi ditandai dengan Pasien
mengeluh merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungan, pasien tidak dapat rileks,
sulit untuk tidur di malam hari.
13
pasien
Identifikasi support system yang dimiliki
pasien.
Intruksikan pasien untuk melakukan
relaksasi nafas dalam, distraksi atau
visualisasi.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI
Mengidentifikasi kerangka 1 5 5
waktu yang dibutuhkan
Mempertimbangkan 1 5 5
alternative intervensi
Memilih di antara 2 5 5
alternative
P : Pertahankan intervensi
Berikan dukungan psikologis selama pasien
dirawat.
Libatkan support system yang dimiliki pasien.
00214 29 Maret 2017 S : Pasien mengatakan merasa lebih nyaman, pasien
14.30 WIB mengatakan menjaga privasi hanya dapat
dilakukan dengan menutup korden. Suara bising
dan rintihan pasien masih terdengar, suhu
ruangan terasa panas saat siang hari.
O : Pasien terlihat rileks dengan posisi tidur semi
fowler, barang pribadi pasien diletakkan di laci
lemari dan didekatkan ke pasien.
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Skala
Awal Akhir Saat ini
Peralatan pribadi pasien 3 5 5
berada dalan jangkauan
Suhu ruangan 2 3 2
Lingkungan yang kondusif 2 4 3
untuk tidur
Adaptasi lingkungan yang 2 4 4
dibutuhkan
Pencahayaan ruangan 3 4 4
Privasi 3 4 4
Kontrol suara yang 3 4 3
mengganggu
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen lingkungan: kenyamanan pasien
Ciptakan suasana tenang di ruang perawatan
Sediakan privasi yang adekuat selama pasien
membutuhkan.
20
A. PENGKAJIAN LANJUTAN
B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TTD
Data Obyektif:
Ekspresi wajah pasien menahan nyeri, VAS
nyeri sedang.
Data Obyektif:
Pasien telah dilakukan operasi hydrocelectomy
di IBS RSUD Banyumas pada tanggal 29
Maret 2017 pukul 09.00
Pemeriksaan fisik ditemukan terdapat luka
operasi pada inguinal sinistra, daerah sekitar
luka bersih tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan, luka tertutup kasa dan hypafix,
tidak terpasang drain.
22
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (00132) Nyeri Akut b.d Agen injury fisik ditandai dengan data subyektif Pasien
mengatakkan nyeri pada daerah yang dilakukan insisi (inguinal sinistra), berlansung
setiap saat, rasa seperti diiris, terasa “sengkring-sengkring”, nyeri tidak menjalar.
Nyeri bertambah ketika bergerak. Skala nyeri pasien 5.
P,Q,R,S,T.
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
Cek advice pengobatan meliputi obat,
dosis, frekuensi analgetik yang
diberikan.
Cek adanya riwayat alergi obat.
Tentukan pilihan obat (narkotik, non
narkotik, NSAID) berdasarkan tipe
keparahan nyeri.
Monitor tanda vital sebelum dan
setelah pemberian analgetik (narkotik).
Berikan analgesic sesuai waktu
paruhnya.
Berikan obat dengan teknik aseptic.
Evaluasi respon terhadap pemberian
analgesic.
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan untuk manajemen nyeri
non farmakologis.
Mempertahakan kebersihan area luka operasi 1 5 Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
Melakukan standar precaution sesuai jenis proses 1 5 Berikan perawatan pada area yang
infeksi
merupakan risiko infeksi.
Memonitor adanya tanda-tanda infeksi 1 5
Berikan antibiotic sesuai program
Keterangan:
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Secara konsisten
26
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI