Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PATIENT SAFETY

KONSEP STERILISASI DAN DESINFEKSI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

JUMRIANA

FATIMAH RATNA AYU

ZARIFADILLAH

MASLANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena


berkat limpahan kesehatan dan kesempan yang telah di berikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah dengan judul “ Konsep Sterilisasi dan Desinfeksi ” di buat untuk


memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Patient Safety Prodi DIII
Keperawatan FKIK Unismuh Makassar. Adapun kendala yang didapatkan penulis
dalam penyelesaian makalah ini jaringan yang tidak memadai. Makalah ini
diharapkan mampu menambah wawasan bagi penulis maupun orang lain.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Sinjai , Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
D. Manfaat penulisan.................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6
A. Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi....................................................................... 6
B. Tujuan Steriliasi dan Desinfeksi .............................................................................. 6
C. Metode Sterilisasi dan Desinfeksi ........................................................................... 7
D. Perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi .......................................................... 10
E. Aplikasi Sterilisasi dan Desinfeksi dalam Keseharian Dunia Kesehatan dan
Keperawatan .................................................................................................................. 10
BAB III .............................................................................................................................. 13
PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. Simpulan ................................................................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada
pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi.Pengetahuan mengenai
bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan
mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara mempelajari ilmu bakteriologi,
imunologi, virologi dan parasitologi yang terkandung pada ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi
infeksi tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik diperlukan pula
pengetahuan mendasar akan kondisi seperti apa yang bisa dijadikan lokasi atau
tempat untuk melakukan asuhan kebidanan .
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang
besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat berkat
penemuan beberapa ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah atau
mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat menggunakan konsep steril
ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan pasiennya dan lebih
spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan yang
membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi dalam makalah
ini. Juga bagaimana aplikasinya dalam keseharian dunia keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan masalah makalah ini sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi?
2. Apa tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi?
3. Bagaimana metode Sterilisasi dan Desinfeksi?
4. Apa saja alat yang di Sterilisasi dan Desinfeksi?
5. Apa perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi?
6. Bagaimana aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia kesehatan
dan keperawatan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi.
2. Mengetahui tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi.
3. Mengetahui metode Sterilisasi dan Desinfeksi.
4. Mengetahui alat yang di Sterilisasi dan Desinfeksi.
5. Mengetahui perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi.
6. Mengetahui aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia
kesehatan dan keperawatan.

D. Manfaat penulisan
Mahasiswa di Jurusan Keperawatan maupun pembaca mendapat
informasi dan menambah wawasan terkait “ Konsep Sterilisasi dan Desinfeksi”
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi


a. Pengertian Sterilisasi
Makna harfiah kata sterilisasi adalah: “menghancurkan semua bentuk
kehidupan. Sehingga sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk
mikroorganisme, baik yang berbentuk vegetative maupun yang berbentuk
spora. Mikroorganisme yang dimasud dapat berupa kuman, virus, ricketsia
maupun jamur. Jadi produk steril telah bebas dari semua jenis mikroorganisme
hidup.
Istilah hidup disini perlu diperhatikan karena ada produk steril yang
masihmengandung mikroorganisme tetapi telah mati, misalnya hasil sterilisasi
dengan pemanasan ataupun dengan memakai gas. Khusus untuk produk steril
hasil sterilisasi dengan penyaringan, sama sekali tidak terdapat
mikroorganisme karena telah dipisahkan secara fisika dan tertinggal di dalam
filter.
b. Pengertian Desinfeksi
Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga
untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman
penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme
pada benda mati.
Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi
infeksi dengan dalam membunuh mikroorganisme patogen.

B. Tujuan Steriliasi dan Desinfeksi


Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan
biakan murni.

C. Metode Sterilisasi dan Desinfeksi


a. Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses
ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan
enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik
Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
a. Pemanasan
1. Pemijaran (dengan api langsung)
2. Panas kering
3. Uap air panas
4. Uap air panas bertekanan
b. Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu,
membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri Suhu 65 C/ 30 menit
c. Penyinaran dengan sinar UV
d. Sinar ion bersifat hiperaktif
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
1. Rongga (space)
2. Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
3. Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
4. Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
5. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya
bersifat sangat mudah menguap
6. Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah berkontak
dengan disinfekstan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia

1. Jenis bahan yang digunakan


2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu

Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi kimia

1. Alkohol
2. Halogen (Mengoksidasi protein kuman)
3. Yodium (Konsentrasi yang tepat tidak mengganggu kulit)
4. Klorin (Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah)
5. Fenol (as. Karbol), mempresipitasikan protein secara aktif.
6. Peroksida (H2O2) efektif dan nontoksid
7. Gas Etilen Oksida (mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik)
b. Desinfeksi
Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang
kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak
menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh
karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi
kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan
sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri
vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu
10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya
0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub),
0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan
antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai
desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+)
maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan
oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros,
Domestos, dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh
zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun
karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan
di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan
sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).

D. Perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi


Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan,
media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya
baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai
proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk
vegetative maupun bentuk spora.

Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab


penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.

Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan yang
sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi secara
khusus membunuh kuman penyebab penyakit.

E. Aplikasi Sterilisasi dan Desinfeksi dalam Keseharian Dunia Kesehatan dan


Keperawatan
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan
atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau
bahan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
sterilisasi gas (formalin, H2O2).

Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan operasi dan ruang


bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur pasien untuk
prosedur invasive sepeti:
a. Mengisap jalan napas pasien
b. Memasukkan kateter urinarius
c. Mengganti balutan luka
d. Sanitasi lingkungan rumah sakit. Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh
atau menyingkirkan pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.
e. Universal Precaution. Setiap tenaga medis harus menyadari bahwa semua
pasien berpotensi menularkan berbagai penyakit.
f. Cuci Tangan. Selain itu selalu gunakan alat pelindungan diri secara lengkap
ketika melakukan prosedur invasive, ataupun bedah. Seperti:
Gown/barakschort, Masker. Sarung Tangan. Kaca mata pelindung/goggles.
g. Pengolaan Sampah Medis Dan Air Limbah. Perlu diatur sedemikian rupa agar
alat atau ruang tetap bersih atau steril,tidak berdekatan dengan limbah atau
sampah medis. Membakar sampah medis sampai menjadi arang.
h. Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat-Alat Medis
1. Desinfekatan
a. Aseptik/Asepsis, suatu istilah umum yg digunakan untuk
menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisem ke dalam area tubuh manapun yg sering menyebabkan
infeksi.
Tujuannya untuk mengurangi jumlah mikroorganisme baik pada
permukaan hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat
dengan aman digunakan.
b. Antisepsis, proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit,
selaput lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)
c. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), proses yg menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada benda mati
dengan merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimia
2. Sterilisasi
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan
mikroba yg dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi. Proses
yang menghilangkan semua mikroorganisem (bakteri, virus, fungi dan
parasit) termasuk endospora bakteri pada benda mati dengan uap air panas
tekanan tinggi (otoclaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi.
a. Pemprosesan Alat
b. Dekontaminasi, proses yang membuat benda mati lebih aman ditangani
staff sebelum dibersihkan. Tujuan ini agar benda mati ditangani oleh
petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersih medis
sebelum pencucian berlangsung.
c. Pencucian atau bilas, prosesnya terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan
sabun atau detergen dan air, membilas dengan air bersih dan
mengeringkannya.
d. Sterilisasi atau DTT.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan.Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal
ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh
mikroorganisme patogen.

Berapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi mencegah terjadinya infeksi,


mencegah makanan menjadi rusak, mencegah kontaminasi mikroorganisme
dalam industri, mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai
dalam melakukan biakan murni. Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Adapun desinfeksi dapat dipakai
salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium
hipokrit.

B. Saran
Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan
menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar
mikroorganisme. Dan dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

http://wisudakapan.blogspot.com/2018/03/makalah-sterilisasi-dan-
desinfeksi.html
https://kredikartitaksit.jimdo.com/2016/03/26/sterilisasi-alat-kesehatan-
rumah-sakit/
http://subuhmuamar.blogspot.co.id/2013/04/sterilisasi-alat.html
https://kbbi.web.id/desinfeksi
https://kbbi.web.id/sterilisasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Steril
https://id.wikipedia.org/wiki/Sterilisasi_(mikrobiologi)
http://muhammadmasykurillah.blogspot.co.id/2015/04/makalah-sterilisasi-
dan-desinfeksi.html

Anda mungkin juga menyukai