Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NI LUH PUTU INTAN KASTURI DEWI

NIM : 1902612010024
KELAS : MANAJEMEN PAGI A

1. Eddy Soeryanti Soegoto menuturkan bahwa kewirausahaan merupakan usaha kreatif


seseorang yang dilakukan berdasar inovasi agar muncul sesuatu yang baru dan berbeda dari
yang lain, mempunyai nilai tambah, bermanfaat, menyediakan lapangan kerja dan memiliki
hasil yang berguna untuk orang lain.

Menurut pandangan saya, setelah memahami pengertian menurut Eddy Soeryanti Soegoto
ini saya setuju denga napa yang dituturkan oleh beliau. Karena dalam berwirausaha kita
harus kreatif dan selalu berinovasi untuk memuncul suatu hal atau ide-ide baru untuk
kedepannya. Dan dlam membuka usaha juga tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri namun
juga dapat membuka lapangan pekerjaan dan berbagai hal yang bermanfaat untuk banyak
orang.

2.
a. Cara melahirkan ide-ide baru
 Melakukan pengamatan produsen terhadap pasar, memperhatikan sesuatu yang
sedang trend atau yang digemari sat ini
 Meminta sebuah opini dalam hal ini dapat dilakukan dengan menyewa seorang
konsultan atau dengan mengajak seseorang yang dianggap tidak mengetahui bidang
bisnis Anda.
 Melakukan pertukaran pikiran kita juga dapat melakukan diskusi yang dimana akan
melibatkan keluarga, teman dan juga anggota.
 Melakukan pendidikan kembali terhadap pikiran yang kita miliki jadilah orang yang
membuat sebuah komitmen sehingga kita akan dapat terus belajar dan belajar.
 Membaca terapat berbagai macam manfaat yang akan kita dapatkan di internet dan
informasi sekarnag sudah gratis.
 Melakukan perjalanan atau bepergian yang akan membuka mata kita sebagai
manusia

Agar ide-ide tersebut dapat menjadi peluang, terdapat berbagai cara yaitu ide-ide baru
tersebut dapat digerakkan melalui inovasi terhadap cara-cara atau metode dalam
melayani atau memuaskan konsumen, ide juga dapat dihasilkan dalam bentuk produk
atau jasa baru, dan yang terakhir ide dapat dihasilkan dengan memodifikasi cara dalam
melakukan suatu pekerjaan.
b. Ada beberapa kendala-kendala yang sering dihadap disaat ingin memulai sebuah usaha,
yaitu :
 khawatir atau takut gagal. Hal ini dapat diatasi dengan cara bergaulah dengan
orang-orang optimis. Pikirkan bagaimana jika suatu saat usaha anda sukses dan
tumbuh menjadi usaha yang besar.
 Masalah kurangnya modal. Hal ini saat diatasi dengan meminjam modal terlebih
dahulu atau mencari investor.
 Tingkat skill yang rendah. Hal ini dapat diatasi dengan mengikuti pelatihan
maupun seminar-seminar yang ada untuk menambah wawasan.
 Susahnya mencari lokasi usaha. Hal ini dapat diatasi dengan memanfaatkan
tempat tinggal sendiri sebagai tempat usaha.
 Bingung mau berbisnis apa. Hal ini dapat diatasi dengan cara yaitu, anda dapat
memulai bisnis berdasarkan hobby anda, sehingga itu akan lebih memudahkan
anda.
 Adanya rasa malas. Pikirkanlah masa depan, kebahagian orang-orang sekitar, dan
tentunya kebahagiaan anda sendiri. Perangi rasa malas dengan hal-hal tersebut.

c. Iya, karena segala usaha kreatif seseorang yang dilakukan berdasar inovasi agar muncul
sesuatu yang baru ataupun sama namun dikemas dengan berbeda dari yang lain,
mempunyai nilai tambah, bermanfaat, menyediakan lapangan kerja dan memiliki hasil
yang berguna untuk orang lain merupakan kewirausahaan. Jadi orang tersebut dapat
dikatakan sebagai seorang wirausaha.

3. Tipe-tipe kepemimpinan dan contohnya :


a. Coercive
Tipe pemimpin koersif terkadang identik dengan pendekatan top-down ala militer,
apapun yang diminta oleh atasan harus langsung dikerjakan tanpa pertanyaan. Biasanya,
tipe pemimpin seperti ini akan meninggalkan impresi yang kurang baik dan menurunkan
motivasi di antara anggota tim. Mungkin saja performa tim akan meningkat dalam
jangka pendek, namun resiko jangka panjangnya lebih besar. Jadi, kalau kamu
memimpin suatu tim atau project, sebisa mungkin hindari pendekatan ini kecuali
memang sangat dibutuhkan. Contoh Tipe Pemimpin Coercive :
 Martin Winterkorn, CEO Volkswagen yang mengundurkan diri tahun 2015 setelah
VW diketahui mengelabui standar emisi Amerika Serikat, dikenal sebagai pemimpin
yang tidak mau menerima kabar buruk dalam bentuk apapun. Budaya ini diduga
sebagai salah satu faktor penyebab skandal tersebut.
 Hisao Tanaka, CEO Toshiba yang juga mengundurkan diri tahun 2015 setelah
skandal penggelembungan laba melanda perusahannya, dikenal sebagai pemimpin
yang juga ‘diktator’.
b. Authoritative
Tipe pemimpin authoritative membuat tujuan dan target yang ingin dicapai
bersama-sama, namun tidak serta merta mendikte anggota timnya mengenai langkah-
langkah konkrit apa yang harus dikerjakan. Inisiatif anggota tim sangat ditekankan. Tipe
pemimpin ini juga memiliki kemampuan untuk berempati yang baik. Contoh Tipe
Pemimpin Authoritative :
 Elon Musk, yang dikenal dengan Tesla, SolarCity, dan SpaceX yang visioner dan
mungkin tidak terpikirkan oleh manusia awalnya.
 Salman Khan, yang percaya bahwa ada kesenjangan antara siswa/i yang mampu dan
kurang mampu dalam memperoleh pendidikan, menjalankan Khan Academy untuk
mencapai kesetaraan pendidikan.

c. Affiliative
Tipe pemimpin affiliative percaya bahwa, “People come first.” Dalam kata lain,
tipe pemimpin ini tergolong people-oriented. Mereka memberikan penekanan yang
tinggi terhadap hubungan pribadi dan harmoni kepada tim yang mereka pimpin. Tipe
pemimpin ini memiliki kesadaran yang baik terhadap kebutuhan emosional para
anggotanya. Selain itu, mereka juga selalu berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan segala bentuk konflik yang mungkin muncul dalam timnya. Mereka
empatik, namun tetap profesional. Contoh Tipe Pemimpin Affiliative :
 Nelson Mandela, dikenal sebagai pemimpin yang rela berkorban, penuh dengan
kasih, dan pembelajar.
 Bill Gates, dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya fokus pada dirinya sendiri,
namun juga peduli dengan kemajuan karyawannya dan kemajuan peradaban manusia
secara garis besar.

d. Democratic
Gaya kepemimpinan sangat mementingkan kolaborasi dalam suatu tim. Pemimpin
dengan tipe ini secara proaktif akan meminta dan mempertimbangkan seluruh masukan
dari anggota timnya, begitu juga di tahap eksekusi sebuah ide. Pemimpin yang
demokratis memiliki kemampuan mendengar yang baik dan umumnya hanya akan
memberikan instruksi apabila ia merasa bahwa pendapat setiap anggota timnya sudah
dilibatkan dalam pembuatan keputusan. Contoh Tipe Pemimpin Democratic :
 Jim Lentz, dan gaya kepemimpinan demokratis terbukti berhasil ketika Toyota
menghadapi skandal rem mobil Toyota yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Keterbukaan Jim Lentz dan cara dirinya melibatkan konsumen, karyawan, dan pihak
lainnya dalam membuat keputusan merupakan contoh tipe pemimpin demokratis
yang ideal.
 Carlos Ghosn, CEO Renault & Nissan, selalu berusaha untuk memiliki karyawan
dari latar belakang yang beragam dan selalu melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan. Baginya, keberagaman justru memperkaya dan memperkuat pengambilan
keputusan dalam perusahaan.
e. Coaching
Tipe coaching ini mencoba untuk menghubungkan tujuan dan nilai pribadi
masing-masing anggota tim dengan tujuan organisasi. Tipe coaching sangat empatik dan
positif, cocok bagi karyawan yang ingin mengembangkan karir mereka di masa depan.
Tidak jarang, tipe pemimpin ini akan mengajak kamu berbincang-bincang tentang tujuan
hidup kamu di masa depan dan bagaimana perusahaan dan pekerjaan kamu dapat
memfasilitasi hal tersebut. Contoh Tipe Pemimpin Coaching :
 Mahatma Gandhi, memimpin dengan contoh dan berhasil menggerakkan satu bangsa
menuju visi yang sama.
 Mark Zuckerberg, hanya memilih karyawan dengan attitude yang cocok dengan
Facebook dan memberikan mereka pelatihan intensif ketika mereka awal bergabung
di Facebook sehingga bisa melakukan coding yang gesit dan kreatif.

f. Pacesetting
Tipe pemimpin ini sangat peduli pada hasil dan pencapaian dari suatu pekerjaan.
Ia juga seseorang yang sangat disiplin dengan waktu dan jarang memiliki toleransi bagi
anggota tim yang performanya relatif buruk. Tipe pemimpin pacesetting selalu
mengharapkan yang terbaik dari setiap anggota timnya. Terkadang, pemimpin
pacesetting ini melakukan beberapa hal sendiri, ketimbang mendelegasikannya kepada
anggota tim, sebagai teladan bagi anggota lainnya. Namun, tipe ini mungkin
menghasilkan dampak buruk bagi karyawan karena tidak semua karyawan ‘tahan’ dan
‘mampu’ menghadapi kecepatan dan ekspektasi pemimpin pacesetting. Contoh Tipe
Pemimpin Pacesetting :
 Steve Jobs, sempat mengubah desain iPhone versi awal walaupun desain tersebut
sudah dikerjakan oleh salah satu tim dalam perusahaannya selama 9 bulan. Steve
Jobs kurang sreg dengan desain tersebut dan menginginkan yang terbaik untuk
konsumennya.
 Jeff Bezos, dikenal sebagai pemimpin yang percaya bahwa konsumen adalah raja.
Bahkan, di tahun 1999, Amazon memiliki 500 karyawan khusus untuk menjawab
email dari konsumen dan setiap karyawan diwajibkan untuk menjawab 12 email per
menit.

4. Berikut ini jenis-jenis motivasi dan contohnya :


a. Motivasi intrinsik (internal)
Motivasi intrinsik (internal) adalah dorongan yang berasal dari dalam diri untuk
melakukan pekerjaan. Misalnya bekerja karena pekerjaan itu sesuai dengan bakat dan
minat, dapat diselesaikan dengan baik, karena memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam menyelesaikannya. Dimana perilaku seseorang untuk melakukan atau mencapai
sesuatu demi dirinya sendiri. Keinginan ini dimulai dari perasaan akan pencapaian,
kepuasan, tekanan, tenggat waktu, dan lain-lain. Contoh motivasi intrinsik (internal)
dalam menjalankan atau memulai usaha :
 Kepuasan terhadap pencapaian usaha
 Bangga dapat menjalankan usaha dengan baik
 Yakin bahwa usaha yang akan dirintis adalah usaha yang menjanjikan dan sukses
 Percaya diri bahwa kemampuan yang dimiliki dapat membantu keberhasilan usaha
yang dijalankan
b. Motivasi ekstrinsik (eksternal)
Motivasi ekstrinsik (eksternal) adalah dorongan yang berasal dari luar diri atau
pekerjaan yang sedang dilakukan. Misalnya bekerja karena upah dan gaji yang tinggi
dan merasa mulia karena pengabdian. Motivasi ini mengacu pada jenis motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan
hadiah atau menghindari konsekuensi negatif. Seorang karyawan yang menyelesaikan
sebuah pekerjaan dan mendapatkan penghargaan dalam bentuk bonus uang, akan
cenderung mengulang hal tersebut karena termotivasi dengan penghargaan tersebut.
Contoh motivasi ekstrinsik (eksternal) dalam menjalankan atau memulai usaha :
 Feedback baik dari konsumen atas produk atau jasa dari usaha yang dijalankan
 Dukungan dari keluarga atau kerabat untuk memulai sebuah usaha
 Mendapatkan keuntungan yang cukup banyak dari hasil penjualan
 Produk atau jasa yang dihasilkan disukai masyarakat
 Mengikuti seminar tentang berwirausaha sehingga dimotivasi langsung oleh seorang
motivator

Anda mungkin juga menyukai