Anda di halaman 1dari 18

KOPERASI DAN UMKM

KEWIRAKOPERASIAN DAN PENGAWASAN KOPERASI

Dosen Pengampu:
Sapta Rini Widyawati,S.Psi.,MM

Disusun oleh:

1. Mas Ayu Windaswari (1902612010022)


2. I Dewa Ayu Prajaniti Arimerta (1902612010023
3. Ni Luh Putu Intan Kasturi Dewi (1902612010024)
4. Ni Luh Putu Anggi Riliantika (1902612010025)
5. I Ketut Endi Parta (1902612010026)

KELOMPOK 5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................i

PEMBAHASAN....................................................................................................................1

A. Kewirakoperasian......................................................................................................1
B. Pengawasan Koperasi................................................................................................9

PENUTUP..............................................................................................................................15

1. Kesimpulan................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

i
PEMBAHASAN

A. Kewirakoperasian
Tentang Wirausahawan Koperasi
Wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha dalam
bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna (tepat dan
berguna,efektif dan efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi
luhur.sedangkan Wirausaha adalah yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru
atau mengolah bahan baku baru.dan istilah Kewirakoperasian dipakai sebagai istilah baku
kewirausahaan.
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha komperatif
dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang
teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.
Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan.
 Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara
komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai keinginan untuk
memajukan organisasi koperasi.
 Tugas utama kewirakoperasian adalah mengambil prakasa inovatif artinya
berusaha mencari ,menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama.
 Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena dunia penuh
dengan kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi semacam itu
diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil resiko.
 Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi
yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
 Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota
koperasi dan meningkatkan kesejahteran bersama.
 Wirakoperasi dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota manajer birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi.

1
Fungsi Kewirakoperasian
Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis kewirakoperasian dibedakan menjadi 3
hal yaitu kewirakoperasian rutin,arbitrage dan inovatif.
1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi
seperti produksi,pemasaran,personalia,keuangan,administrasi,dll.
2. Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi yang
berbeda.Tugas utama wirakoperasi dalam hal ini mencari peluang yang
menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda.
3. Kewirakoperasian Inovatif
Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi yang selalu tidak puas dengan
kondisi yang ada.Ia selalu berusaha mencari,menemukan dan memanfaatkan peluang
yang diperoleh.

Tipe-tipe kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:
1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia mampu
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi.
2. Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung jawab
kegiatan operational dan tentumya mengharapkan perubahan yang memberikan
keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh manager adalah keterbatasan
kebebasan untuk bertindak.
3. Kewirakoperasia Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang diarahkan untuk
memacu perkembangan koperasi.
4. Kewirkoperasian Katalis

2
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan
koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi
koperasi.

Tugas-tugas kewirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding
dengan organisasi usaha pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh melalui :
1. Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi,maka keoperasi tersebut mempunyai
kedudukkan yang kuat di pasar.
2. Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi.
Yaitu menekan biaya transaksi.biaya transaksi adalah biaya di luar produksi yang
timbul karena adanya transaksi-transaksi,seperti biaya kontrak.
3. Pemanfaatan interlinkage market.
Interlinked market adalah hubungan transaksi antara pelaku-pelaku ekonomi di pasar.
4. Pemanfaatan trust capital.
Trust capital diartikan sebagai pengumpulan modal.
5. Pengedalian ketidakpastian.
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan mengingat adanya pasar
internal pada koperasi.
6. Penciptan inovasi.
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang
berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi.Tugas wirakoperasi dalam hal ini
menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan
anggotanya.
7. Pembangunan manfaat partisipasi.
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi kontributif
dalam penyerahan keuangan dan pengambilan keputusan,maupun partisipasi intensif
dalam hal pemanfaatan pelayanan koperasi.

 Sifat-sifat menjadi wirausaha

3
 Penolong
Seorang pemimpin seharusnya bisa menolong dengan tulus dan memiliki sifat
sensitif. Ada kalanya ketika masalah tidak bisa diselesaikan oleh bawahan, Anda
sebagai pemimpin harus bisa turun tangan.Penghibur
 Ada juga gaya kepemimpinan yang mudah disukai semua orang karena sifatnya
yang senang menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, senang bercanda, tapi
juga serius dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara baginya untuk
memotivasi bawahan.
 Seniman
Pemimpin seperti ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja memunculkan
ide-ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh bawahannya. Anda bisa
mengembangkan sisi seniman Anda dengan selalu terbuka pada pendapat orang
lain, informasi terbaru, dan hindari pikiran negatif.
 Pemikir
Para pemikir biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan mungkin
lebih senang berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin yang memiliki
kepribadian ini biasanya mampu memahami suatu masalah dan akhirnya memberi
solusi.
 Aktivis
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu mendorong
semangat tim dan selalu optimistis serta percaya diri. Mereka sangat aktif, tapi
kadang bisa menjadi impulsif dalam bertindak. Jika Anda merasa memiliki
kepribadian ini cobalah lebih banyak memperhatikan detail saat bekerja.

Prasyarat keberhasilan kewirakoperasian


Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi. Perubahan yang
meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua jalan yaitu:

4
 Melalui kegiatan inovatif (penciptan bangunan baru dan penerapannya).
 Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam
satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.
Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi.Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan
perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah penggunaan teknologi yang
produktif,pembuatan penyebaran barang-barang baru,struktur organisasi yang baru dan
keterampilan baru.

Tipe inovasi ala scumpeter tentang kegitan kerja yang meliputi:

a. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
b. Pembangunan metode produksi baru.
c. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
d. Pembuatan prasarana baru.
e. Pencarian sumber pembelian baru.
Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan
baru dalam bidang ekonomi.fungsi ini disebut fingsi inovatif.

Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:


a. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.
b. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.
c. Pembiayaan.
d. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi.
e. Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
f. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.
g. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha koperasi dihadapi


pada kendala sebagai berikut:

5
1. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang diizinkan
menurut hukum.jadi inovator tidak mempunyai hak untuk menerapkan tindakan inovatif.
2. Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan dilaksanakan
penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemampuan baik personal maupun organisatoris.
3. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam rangka
kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok perlu memiliki
motivasi untuk menerapkan inovasi itu.

Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:


1. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang
meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturan-
peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak
pengemban kekuasaan politik.
2. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya, sangat
tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat menerapkan
peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang nyata.
3. Motivasi untuk berprestasi
Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif maupun
negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi yang dialami
akan mengandung kadar tuntutan.

Kriteria Keberhasilan Koperasi


Selain itu, Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang
disebut kemampuan koperasi, kita perlu menggunakan tolak ukur keberhasilan koperasi
secara mikro. Keberhasilan koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu sudut
perusahaan dan sudut efek koperasi.
1. Pendekatan dari sudut perusahaan
a. Peningkatan anggota perorangan.

6
Pada dasarnya lebih penting jumlah anggota perorangan daripada jumlah
koperasi, karena sebagai kumpulan orang kekuatan ekonomi bersumber dari
anggota perorangan. Ada dua faktor keanggotaan yang perlu diperhatikan, yaitu
kemampuan ekonomi dan tingkat kecerdasan anggota. Kemampuan ekonomi
anggota penting karena dapat digerakkan untuk menyusun investasi, sedangkan
kecerdasan anggota sangat menentukan mutu manajemen yang sifatnya
partisipatori dalam rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dengan satu anggota
satu suara.

b. Peningkatan modal
Terutama yang berasal dari koperasi sendiri. Jumlah modal dari dalam dapat
digunakan sebagai salah satu indikator utama dari kemandirian koperasi. Semakin
besar modal dari dalam berarti kemandirian koperasi tersebut semakin tinggi.
Indikator kemandirian yang lain adalah keberanian manajemen untuk mengambil
keputusan sendiri.

c. Peningkatan volume usaha


Volume usaha berkaitan dengan skala ekonomi, semakin besar volume usaha
suatu koperasi berarti semakin besar potensinya sebagai perusahaan, sehingga
dapat memberikan pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para anggota.
Sejalan dengan identitas koperasi yang menyatakan bahwa anggota dan pelanggan
adalah orang yang sama, maka volume usaha terutama harus berasal dari jasa
anggota. Loyalitas dan partisipasi aktif anggota sangat menentukan besarnya
volume usaha koperasi khususnya yang berasal dari anggota

d. Peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat


Berbeda dengan unsur yang lain, pelayanan ini sukar dihitung secara kuantitatif.
Anggota dapat merasakan efeknya dengan membandingkan sebelum dan
sesudah ada koperasi. Bentuk pelayanan dapat bermacam-macam, misalnya:
pendidikan, kesehatan, beasiswa, sumbangan, pelayanan usaha yang cepat dan
efisien, dan sebagainya.

7
2. Pendekatan dari sudut efek koperasi
a. Produktivitas
Koperasi dengan seluruh hasil kegiatannya dapat memenuhi seluruh kewajiban
yang harus dibayarnya, seperti: biaya perusahaan, kewajiban kepada anggota, dan
sebagainya.
b. Efektivitas
Dalam arti mampu memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap anggota-
anggotanya.
c. Adil
Dalam melayani anggota-anggota, tanpa melakukan diskriminasi.
d. Mantap
Dalam arti bahwa Koperasi begitu efektif sehingga anggota-anggota tidak ada
alasan untuk meninggalkan koperasi guna mencari alternatif pelayanan di tempat
lain yang dianggap lebih baik.

Keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha


Keuntungan
1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
2. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh.
3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
5. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.

Kelemahan
1. Memperoleh pendapat yang tidak pasti dan memiliki berbagai resiko.
2. Bekerja keras dan waktu kerjanya panjang.
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil,sebab dia harus
berhemat.
4. Tanggung jawabnya sangat besar,banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia
kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.

8
B. Pengawasan Koperasi

Mentaati sendi-sendi koperasi.


Menurut sejarah koperasi, sendi-sendi dasar koperasi mulanya dirumuskan oleh
kaum buruh di inggris yang mendirikan koperasi Rochdale. Yang kemudian dikenal
dengan “ sendi-sendi dasar rochdale”.
Sendi-sendi dasar koperasi di Indonesia juga dilandaskan pada kondisi nyata yang
bersifat umum terjadi di Indonesia, yaitu : azas kekeluargaan dan gotong royong. Dimana
sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia antara lain :
1. Sifat keanggotaannya suka rela dan terbuka untuk setiap warga Negara
Indonesia. Suka rela dalam koperasi berarti atas kemauan sendiri tampa
paksaan. Terbuka berarti tidak dihalang-halangi untuk masuk atau keluar
sebagai anggota koperasi.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi dalam koperasi.
3. Pembagian nsisaa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing.
4. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
5. Adanya pembatasanbunga atas bunga dan modal..
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
7. Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip
dasar : percaya pada diri sendiri.

Sendi-sendi dasar ini merupakan inti sari dari dasar-dasar kerja koperasi sebagai
organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Dasar-dasar kerja ini merupakan eiri khas dari
koperasi dan justru oleh karena itu membedakan koperasi dengan badan ekonomi
lainnya. Koperasi sebagai kupulan orang yang bergerak di lapangan ekonomi harus
terbuka untuk anggota-anggotanya, karena merekalah yang memiliki dan membinanya.
Tanpa modal pereaya/yakin akan kemampuan dan kekuatan sendiri tidak mung kin

9
timbul kegiatan koperasi yang sungguh dari, oleh dan untuk anggota. Maka kegiatan
koperasi berdasarkan atas prinsip:Swadaya= kekuatan atas usaha sendiri, Swakert= hasil
buatan sendiri, swa se'mbada = kemampuan sendiri.
Tipe-tipe Pengawasan Koperasi
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan
perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui
beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan
dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan
mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana yang sudah ditetapkan.
Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiap perusahaan
menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:
 Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan,
 Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,
 Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi.

Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu,

a. Pengawasan Pendahulu (feedforward control, steering controls)


Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan
koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila
manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.
b. Pengawasan Concurrent (concurrent control) yaitu pengawasan “Ya-Tidak”,
dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan
sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
c. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

Metode Pengawasan

10
Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode
pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif
dilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap
serta performance karyawan. Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan data, biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas
produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan
kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis
break even, analisis rasio dan sebagainya.

Manajemen Koperasi
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana
diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain.
Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain dilakukan oleh manajemen dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian,
keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan
masing-masing fungsi tersebut.
 Walaupun tingkat kerumitan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen beragam
antarsatu organisasi dengan organisasi lainnya, namun tidak ada organisasi yang
ingin mencapai tujuannya secara efektif , yang dapt mengelak dari keharusan
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
 Hanya dengan melaksanakan fungsi manajemen tersebut sebuah koperasi akan dapat
mencapai tujuan-tujuan mulianya secara efektif.

Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga


bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan
efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi,
manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang
diharapkan. Sebab tanpa manajemen yang baik, tujuan organisasi tidak akan tercapai
secara efisien. Selain itu dalam pencapaian tujuan organisasi sering ada berbagai hal
yang bertentangan dengan kepentingan pribadi beberapa anggota, atau bahkan ada
berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Untuk menjaga
11
keseimbangan antara para anggota yang mempunyai berbagai kepentingan tersebut
sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga pertentangan antar anggota dapat
dikendalikan dan selanjutnya pencapaian tujuan organisasi tidak terganggu.
Seperti ilmu sosial yang lain, manajemen mempunyai banyak pengertian, ada yang
mengartikan manajemen sebagai suatu proses, adapula yang mengartikan manajemen
sebagai suatu seni untuk mencapai suatu tujuan melalui pengaturan terhadap orang lain.

Definisi yang lebih sering digunakan adalah definisi yang dikemukakan oleh
Stoner yang mengatakan: ‘Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
(empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus
bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan
produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan
anggota pelanggan . Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi
harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan,
keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan
(kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa
tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi.

A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat


ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya. Dari sudut pandang
organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota,
pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi
yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu,
hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen.

Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi,
pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk
mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya
roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama
ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi,

12
yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota. Dan sudut pandang
proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan
keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging
dalam organisasi koperasi.

Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang
efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen
(management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation
management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang
aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya. Sitio dan Tamba menyatakan
badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut
berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus, pengawas,
dan pengelola.

Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gaya


manajemen partisipatif. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif tersebut
menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi. Terdapat pembagian
tugas (job description) pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur
manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun
masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas)
adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah sebagai
berikut):

1. Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan


umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang
sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota.
Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
2. Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, Pengurus
dapat dikatakart sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan
kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang
mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
3. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh

13
Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas
dan Pengurus adalah sama.
4. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus,
untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola usaha
(managing director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar
perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.

14
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tugas wirausaha koperasi yang utama adalah menciptakan inovasi yang dapat
memberikan perubahan yang bersifat positif dalam organisasi usaha. Keberhasilan
inovasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan wirakoperasi,disamping
kebebasan bertindak dari wirakoperasi tadi. Keberhasilan seorang wirausaha koperasi
tidak dapat dilihat dalam jangka pendek tetapi bertahap dalam jangka panjang. Pada
akhirnya perkembangan ekonomi suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh para
wirausaha yang berhasil termasuk wirausaha koperasi, karena setiap muncul inovasi baru
akan tumbuh berbagai aktifitas ekonomi yang berhubungan dengan produksi hasil
ekonomi tersebut. Pertumbuhan suatu koperasi sangat tergantung pada kemampuan para
wirakoperasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi anggotanya.
Wirakoperasi berasal dari birokrat pada umumnya juga tidak mempunyai kebebasan
untuk bertindak karena kadang-kadang membawa misi tertentu dari pemerintah yang
kegiatnya terikat pada ketentuan yang berlaku. Terlepas dari itu semua pada dasarnya
setiap wirakoperasi mempunyai kewajiban moral dalam meningkatkan pertumbuhan
koperasi dengan mengusahakan agar koperasi dengan jalan mengusahakan agar koperasi
mempunyai keunggulan dibanding dengan pesaingnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Panji Anoraga, Ninik Widiyanti. 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta
https://sukasukadwi.wordpress.com/2014/01/03/kewirakoperasian/
http://fekool.blogspot.com/2014/04/pengawasan-koperasi.html

16

Anda mungkin juga menyukai