Anda di halaman 1dari 66

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2

RAMA NIRWANA PADA MATERI ORGAN PENCERNAAN


MANUSIA MELALUI METODE PENUGASAN (RESITASI)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh :
NI NYOMAN RAI SEPTIYANI
855723871

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan sinar sucinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
V SD Negeri 2 Rama Nirwana pada Materi Organ Pencernaan Manusia Melalui
Metode Penugasan (Resitasi) Tahun Pelajaran 2021/2022” sebagai salah satu tugas
mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada program studi S1
PGSD Universitas Terbuka Pokjar Seputih Banyak UPBJJ Bandar Lampung.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk kelas V Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2021/2022 di SD Negeri 2 Rama Nirwana Kecamatan Seputih Raman
Kabupaten Lampung Tengah. Terselesaikannya penyusunan laporan ini, penulis
banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi serta petunjuk baik moril maupun
materil dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas kesediaannya dalam


membimbing dan memberi motivasi kepada :
1. Dra. Sri Ismulyaty, M.Si. Kepala UPBJJ UT Bandar Lampung yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat laporan.
2. Bapak Sutaji, M.Pd. Selaku supervisor 1 yang telah membimbing dalam
pembuatan laporan PKP.
3. Bapak Marsudi, S.Pd. selaku Kepala SDN 2 Rama Nirwana Kecamatan
Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.
4. Ni Made Sutarmini, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana dan
sebagai teman sejawat yang telah banyak membantu penulis.
5. Orang Tua yang telah memberikan doanya kepada penulis.
6. Rekan-rekan mahasiswa UT yang telah memberikan support kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKP ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun dari

ii
kelengkapan isi laporan. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan sebagai tolak ukur dalam penulis dimasa yang akan datang. Demikian
yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga laporan PKP ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.

Seputih Raman, 5 Desember 2021


Yang Membuat Pernyataan,

NI NYOMAN RAI SEPTIYANI


NIM. 855723871

iii
ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2


RAMA NIRWANA PADA MATERI ORGAN PENCERNAAN
MANUSIA MELALUI METODE PENUGASAN (RESITASI)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh

NI NYOMAN RAI SEPTIYANI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran yang kurang bermakna


sering terjadi, dikarenakan penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi.
Pembelajaran yang kurang bermakna ini menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa,
sehingga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang
diatas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerapan metode
penugasan (resitasi) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2
Rama Nirwana pada materi organ pencernaan manusia tahun pelajaran 2021/2022.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana tahun pelajaran
2021/2022 yang berjumlah 25 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, dengan prosedur penelitian yang
dilakukan berupa perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, refleksi
yang bersifat berulang pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil perbaikan
pembelajaran, hasil belajar siswa terhadap materi organ pencernaan manusia
menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata-rata hasil pembelajaran
sebelum diterapkan metode penugasan 59,60 menjadi 66,20 pada siklus 1, meningkat lagi
pada siklus 2 menjadi 80,40 setelah pembelajaran menggunakan metode penugasan. Jadi,
penerapan metode penugasan (resitasi) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi organ pencernaan manusia pada pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Rama
Nirwana.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Resitasi, Oergan Pencernaan Manusia.

iv
LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2


RAMA NIRWANA PADA MATERI ORGAN PENCERNAAN
MANUSIA MELALUI METODE PENUGASAN (RESITASI)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama Mahasiswa : Ni Nyoman Rai Septiyani


NIM : 855723871
Program Studi : S1-PGSD BI
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Rama Nirwana
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1 : Jumat, 5 November 2021
Siklus 2 : Jumat, 12 November 2021

Masalah yang menjadi fokus perbaikan:


Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana mata
pelajaran IPA pada materi organ pencernaan manusia menggunakan metode
penugasan (resitasi) tahun pelajaran 2021/2022.

Seputih Raman, 5 Desember 2021


Menyetujui,
Mahasiswa,
Supervisor 1,

SUTAJI, M.Pd. NI NYOMAN RAI SEPTIYANI


NIP. 196404151990021002 NIM. 855723871

v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tanggerang Selatan 15418
Telepon: 012-7490941 (Hunting)
Faximile: 021-7490147 (Bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris Rektor)
Laman:www.ut.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Seputih Raman, 5 Desember 2021


Yang Membuat Pernyataan,

NI NYOMAN RAI SEPTIYANI


NIM. 855723871

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
ABSTRAK iv
LEMBAR PENGESAHAN v
LEMBAR PERNYATAAN vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A. Karakteristik Siswa SD 4
B. Hasil Belajar 5
C. Pembelajaran IPA di SD 5
D. Metode Penugasan (Resitasi) 6
E. Organ Pencernaan Manusia 8
F. Penelitian Tindakan Siswa (PTK) 10

BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 12
B. Desain Prosedur Perbaikan 12
C. Teknik Analisis Data 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian 20
B. Pembahasan Hasil Penelitian 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 26
B. Saran 26

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Perbaikan 12


Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Siklus 1 20
Tabel 4.2 Hasil Ulangan Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1 21
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Siklus 2 22
Tabel 4.4 Hasil Ulangan Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 2 23
Tabel 4.5 Hasil Ulangan Formatif Pembelajaran IPA Siklus 1 dan 2 24

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Ulangan Formatif IPA Siklus 1 21

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Ulangan Formatif IPA Siklus 2 22

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Satu Siklus 30

Lampiran 2. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 dan 2 32

Lampiran 3 Skenario Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 dan 2 43

Lampiran 4. Lembar Refleksi Siklus 1 dan 2 49

Lampiran 5. Jurnal Pembimbingan PKP 53

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran yang bermakna didesain untuk membelajarkan siswa, dalam
artian dalam proses pembelajaran lebih berorientasi pada aktivitas siswa untuk
mencari, mengamati, dan menemukan sendiri pengetahuan yang akan
dicapainya. Guru dalam proses pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator bagi
siswa jika dalam proses pembelajarannya mengalami kendala. Proses
pembelajaran agar lebih bermakna tidak lagi menjadikan guru sebagai sumber
informasi, pengetahuan dapat diperoleh oleh siswa itu sendiri melalui berbagai
kegiatan dalam proses pembelajaran tersebut.

Mengembangkan pembelajaran agar lebih bermakna tidak luput dari


kemampuan guru itu sendiri dalam mendesain suatu pembelajaran. Mengingat
dalam proses pembelajaran guru akan menemukan berbagai karakteristik dari
peserta didik dalam suatu kelas, sehingga kemampuan guru seperti pemilihan
metode dan media pembelajaran yang tepat sangatlah mempengaruhi proses
pembelajaran dapat lebih bermakna. Penggunaan metode dan media
pembelajaran yang menarik dapat menumbuhkan semangat siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga perolehan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mempelajari fakta-fakta,


konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan memiliki sikap ilmiah. Dalam
mempelajari konsep IPA khususnya pada materi organ pencernaan manusia
merupakan materi yang tergolong sulit untuk dipahami oleh siswa sekolah
dasar, karena organ-organ yang terlibat terletak di dalam tubuh manusia tidak
dapat dilihat secara langsung oleh siswa. Solusi dari sulitnya materi organ
pencernaan manusia untuk dipelajari maka guru dapat melakukan proses
pembelajaran menggunakan media pembelajaran seperti penggunaan model 3

1
dimensi yang menyerupai dengan bentuk aslinya. Selain itu penggunaan
metode penugasan (resitasi) baik untuk berdiskusi kelompok maupun secara
individu juga dapat memudahkan siswa untuk memahami materi tentang organ
pencernaan manusia.

Proses pembelajaran IPA khususnya pada materi organ pencernaan manusia di


SD Negeri 2 Rama Nirwana masih menggunakan metode berupa ceramah
meskipun sudah menggunakan media pembelajaran yang konkret. Siswa belum
dibiasakan untuk mandiri dalam proses pembelajaran, siswa masih dituntun
melalui metode ceramah, sehingga hasil belajar pada materi organ pencernaan
manusia di SD Negeri 2 Rama Nirwana masih sangat rendah, hal tersebut dapat
dilihat dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai KKM yaitu 70 masih sangat
sedikit. Hanya terdapat 7 orang siswa dari total keseluruhan 25 siswa yang
memperoleh hasil melampaui KKM dengan rata-rata siswa sebesar 59,60.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sebagai upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi organ pencernaan manusia diperlukan metode
pembelajaran yang dapat mengajak siswa untuk berpartisipasi penuh dalam
pembelajaran, maka peneliti mencoba untuk melakukan perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana pada
Materi Organ Pencernaan Manusia melalui Metode Penugasan (Resitasi)
Tahun Pelajaran 2021/2022”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana pada Materi Organ Pencernaan
Manusia melalui Metode Penugasan (Resitasi) Tahun Pelajaran 2021/2022?”

2
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan proses
penerapan metode penugasan (resitasi) yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana mata pelajaran IPA pada materi
organ pencernaan manusia tahun pelajaran 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tertentu sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai, sehingga diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat
bagi siswa, guru, dan sekolah/lembaga. Adapun manfaat yang diharapkan
dalam penilitian ini sebagai berikut.
1. Manfaat bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai fungsi organ-organ yang
berperan dalam sistem pencernaan manusia
b. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai gangguan dari organ-organ
pencernaan manusia.
c. Dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan, dan prestasi belajar siswa
mengenai organ pencernaan pada manusia.
2. Manfaat bagi guru
a. Guru mendapat pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk konsep pada materi
organ pencernaan manusia.
b. Guru dapat melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran guna untuk
mendapat solusi perbaikan pembelajaran.
c. Guru dapat mengembagkan inovasi pembelajaran dalam dunia
pendidikan.
3. Manfaat bagi sekolah/lembaga
Dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan kurikulum pada
pembelajaran IPA disekolah.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Siswa SD
Menurut Desstya (2015) menyatakan bahwa sesuai dengan teori Piaget siswa
SD berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Anak-anak berpikir
atas dasar pengalaman nyata/konkret, belum dapat berpikir seperti
membayangkan bagaimana proses fotosintesis atau proses osmosis terjadi.
Namun, kemampuan untuk melakukan penambahan, pengurangan, pengurutan
serta klasifikasi telah berkembang dengan perkalian sederhana dan pembagian.
Kemampuan untuk sedikit berpikir abstrak selalu harus didahului dengan
pengalaman konkret. Anak usia SD masih sangat membutuhkan benda-benda
konkret untuk menolong kemampuan intelektualnya.

Buhler dalam Urrohman (2016) mengemukakan perkembangan anak dibagi


menjadi lima fase antara lain: (1) Fase pertama sejak lahir sampai usia 1 tahun,
(2) fase kedua usia 2 sampai 4 tahun, (3) fase ketiga usia 5 sampai 8 tahun, (4)
fase keempat usia 9 sampai 11 tahun, (5) fase kelima usia 14 sampai 19 tahun.
Pada umumnya siswa kelas V berada pada fase keempat, pada fase ini
diterangkan bahwa siswa akan mencapai objektivitas tertinggi. Siswa memiliki
keinginan untuk menyelidiki, mencoba, bereksperimen, dan bereksplorasi diri
yang distimulasi oleh rasa ingin tahu yang besar.

Uraian pernyataan di atas semakin mempertegas bahwa karakteristik siswa SD


khususnya siswa kelas V sudah mencapai pada tahap perkembangan yang
memiliki kemampuan untuk mencoba berpikir abstrak yang harus didahului
dengan pengalaman konkret anak, dan untuk menyelidiki sesuatu yang abstrak
siswa sekolah dasar khususnya siswa kelas V sudah didukung dengan
keinginannya untuk menyelidiki, mencoba, bereksperimen, dan bereksplorasi.

4
B. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dihasilkan peserta
didik setelah terjadinya proses pembelajaran. Kemampuan yang diperoleh
peserta didik dapat bersifat tinggi atau rendah sesuai dengan bagaimana
kemampuan guru dalam mempersiapkan pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik siswa, komunikasi guru saat menyampaikan materi, serta
bagaimana kesiapan siswa dalam menerima proses pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan pendapat Supratiknya dalam Widodo dan Widayanti
(2013) yang mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi objek penilaian
kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah
mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu.
Didukung juga dengan pendapat Dakhi (2020) yang menyatakan bahwa
kemampuan guru memahami siswa, menguasai materi pembelajaran,
komunikatif dalam penyampaian materi pembelajaran dan memiliki
kepribadian yang dewasa, dan berwibawa, sangat mendukung peningkatan
hasil belajar siswa.

C. Pembelajaran IPA di SD
Sari, Puspita dalam Putra, Wahyu dkk (2021) menyatakan bahwa pembelajaran
IPA pada hakikatnya mengajak siswa untuk mampu membangun yang
berkaitan dengan hal-hal yang dekat dengan siswa secara konkret yang sulit
untuk dipelajari yang tidak dapat dilihat secara langsung, sehingga
pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai akan
sangat tepat digunakan dalam pembelajaran.

Supriati, dkk (2020) mengemukakan bahwa pengajaran IPA di SD mempunyai


tujuan antara lain agar siswa memahami konsep-konsep IPA, mempunyai rasa
ingin tahu yang tinggi, mampu menggunakan teknologi sederhana dan
sebagainya, memberikan inspirasi kepada kita bahwa pengajaran IPA di SD
tidak hanya menanamkan Konsep-konsep IPA tetapi juga hendaknya

5
melibatkan siswa SD baik secara fisik maupun mental dalam mendapatkan atau
dalam membangun konsep.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pembelajaran IPA di SD dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di SD merupakan pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam memahami suatu konsep-konsep melalui berbagai
kegiatan seperti mengamati, mengukur, melakukan percobaan dan lain
sebagainya yang didukung dengan penggunaan metode dan media
pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran.

D. Metode Penugasan (Resitasi)


Menurut Lubis (2014) menyatakan bahwa metode resitasi atau penugasan
adalah bentuk interaksi belajar –mengajar yang ditandai dengan adanya tugas
yang diberikan oleh guru kepada siswa terkait materi pelajaran. Penugasan
yang dimaksud bukan merupakan pekerjaan rumah, melainkan penugasan
berbentuk seperti membuat rangkuman, menyusun laporan atau makalah,
menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal tertentu, melakukan
observasi, dan menyelesaikan proyek/mendemonstrasikan sesuatu.

Supriati, dkk (2020) mengemukakan penugasan yang baik adalah bersifat


menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat murid. Mungkin ada
murid yang akan mencari buku acuan di perpustakaan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ada pula yang akan mencari
keterangan pada seorang pakar, atau mungkin ada yang akan melakukan
percobaan di kelas, halaman sekolah, laboratorium, atau rumah.

Ditinjau dari dua pendapat diatas dapat dikatakan bahwa metode penugasan
merupakan metode pembelajaran yang dalam pengimplementasiannya
dilakukan dengan cara pemberian tugas baik untuk didiskusikan di sekolah
maupun di rumah. Penugasan yang diberikan dapat berupa menjawab beberapa
pertanyaan untuk didiskusikan, menyelesaikan proyek, dan melakukan

6
observasi. Dimana dalam penyelesaian tugas yang diberikan dapat dilakukan
siswa melalui studi pustaka, praktikum, melakukan pengamatan, serta
melakukan wawancara pada seorang pakar.

Menurut Syaiful dan Aswan dalam Nurhayati (2015) menyatakan bahwa


penggunaan metode resitasi dapat (1) Merangsang siswa dalam melakukan
aktivitas belajar baik secara individu ataupun secara kelompok, (2)
Mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru, (3) Membina
tanggung jawab dan disiplin siswa, serta (4) Mengembangkan kreativitasnya.
Selain itu dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar dan sikap antusias siswa
dalam pembelajaran.

Djamarah dan Zain dalam Sakila (2019) mengemukakan langkah-langkah


dalam pelaksanaan metode resitasi antara lain:
1. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
a) Tujuan yang akan dicapai
b) Jenis tugas jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan
tersebut.
c) Sesuai dengan kemampuan siswa
d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dalam fase ini tugas yang diberikan kepada setiap anak didik harus jelas
dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus terarah.
2. Langkah Pelaksanaan Tugas
a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru
b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
c) Dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang dia peroleh dengan
baik dan sistematik.

7
Dalam fase ini anak didik belajar (melaksanakan tugas) sesuai tujuan dan
petunjuk-petunjuk guru.
3. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
a) Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
b) Ada tanya jawab diskusi kelas
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau
cara lainnya.
Dalam fase ini anak didik mempertanggungjawabkan hasil belajarnya baik
berbentuk laporan lisan maupun tertulis, karena tugas yang dikerjakan pada
akhirnya akan dipertanggungjawabkan maka siswa akan terdorong untuk
mengerjakannya secara bersungguh-sungguh. Dengan metode ini sehingga
pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu lebih mendalam.

E. Organ Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan
dan organ aksesori (tambahan). Saluran pencernaan merupakan saluran yang
dilalui bahan makanan yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum, dan berakhir di anus. Lidah, gigi, kelenjar air ludah,
hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ aksesori yang membantu
pencernaan mekanis dan kimiawi. Kelenjar pencernaan adalah organ aksesori
yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. (Zubaidah,
Siti dkk. 2017)

Menurut Arianovita, dkk (2020: 136-141) organ pencernaan utama berupa


saluran pencernaan yang dilalui makanan mulai dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
1. Rongga mulut
Di dalam mulut, makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi. Alat-alat
pencernaan yang membantu proses pencernaan di dalam mulut yaitu (1)
gigi yang berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis dengan cara
dikunyah sehingga makanan menjadi lebih halus. (2) Lidah berperan

8
membantu menelan makanan, mengatur letak makanan, dan mendorong
makanan masuk ke kerongkongan. (3) Kelenjar ludah akan menghasilkan
air liur (ludah) yang berfungsi untuk menghasilkan enzim ptialin yaitu
enzim yang berfungsi merombak amilum menjadi maltosa, sebagai
pelumas makanan sehingga mempermudah proses menelan makanan, serta
membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran sempit berbentuk pipa yang
menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Di dalam kerongkongan
terjadi gerak peristaltik yaitu gerakan meremas-remas makanan yang
berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke dalam lambung.
3. Lambung
Proses pencernaan di dalam lambung terjadi secara mekanis dan kimiawi.
Pencernaan mekanis berlangsung dengan kontraksi otot lambung yang
mengaduk makanan dengan gerakan peristaltik. Pencernaan kimiawi
berlangsung ketika makanan bercampur dengan getah lambung, yang
dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat pada dinding lambung. Getah
lambung mengandung zat-zat seperti asam klorida (HCl) yang berfungsi
untuk membunuh bakteri yang terdapat dalam makanan, enzim renin yang
berfungsi mengendapkan kasein (protein susu), dan enzim pepsin berfungsi
menguraikan protein menjadi pepton.
4. Usus halus
Proses pencernaan di dalam usus halus terjadi secara kimiawi
menggunakan enzim-enzim yang dihasilkan di usus dua belas jari dan usus
kosong. Sebagian nutrien yang ada dalam makanan diserap, lalu diedarkan
ke seluruh tubuh. Penyerapan nutrisi makanan tersebut dilakukan di dalam
usus penyerapan yang terdapat dalam usus halus.
5. Usus besar
Usus besar memiliki fungsi utama yaitu mengatur kadar air pada sisa
makanan. Bakteri yang membantu pembentukan feses dalam usus besar
adalah bakteri Escherichia coli.

9
6. Anus
Anus terdiri dari dua lapisan otot yaitu otot polos dan otot lurik. Kedua jenis
otot ini bekerja sama mengeluarkan feses (defekasi). Proses defekasi
diawali dengan meregangnya rektum saat rektum telah dipenuhi dengan
feses. Keadaan ini mengakibatkan timbulnya keinginan untuk defekasi,
selanjutnya otot lurik akan berkontraksi, kontraksi ini mengakibatkan otot
polos mengendur sehingga feses keluar dari anus.

Menurut Agustinaniati (2020) mengemukakan bahwa gangguan pada


sistem pencernaan manusia dapat disebabkan oleh pola makan yang salah,
infeksi bakteri, dan kelainan pada alat pencernaan. Diantara gangguan-
gangguan ini adalah diare, sembelit, maag, dan usus buntu. Berikut
beberapa penjelasan dari gangguan pada sistem pencernaan manusia.
1) Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon.
Infeksi ini terjadi karena bakteri tertetntu seperti E.coli, V.cholerae, dan
Aeromonas sp., atau sebab-sebab lain misalnya stres, dan makanan
tertentu. Hal tersebut menggangu proses penyerapan air sehingga feses
keluar dalam bentuk cair.
2) Konstipasi (sembelit) terjadi jika kom masuk ke dalam usus halus
bergerak sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus,
maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit disebabkan karena
kurangnya mengonsumsi makanan berupa tumbuhan berserat dan
banyak mengonsumsi daging.
3) Maag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal
tersebut disebabkan asam klorida (HCl) yang dihasilkan lambung
terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
4) Apendisitis (usus buntu) merupakan peradangan pada umbai cacing
akibat infeksi bakteri.

10
F. Penelitian Tidakan Kelas (PTK)
Menurut Suharsimi dalam Edi Susanto (2014) mengemukakan bahwa ada tiga
kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan
penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu
yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Wardani, dkk (2020) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai


penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat.

Berdasarkan dua definisi di atas dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas


merupakan penelitian yang dilakukan guru bersama teman sejawatnya yang
dilakukan untuk mencermati prose pembelajaran dalam suatu kelas mulai dari
kinerja seorang guru dalam penyampaian materi pembelajaran dan aktivitas
serta hasil belajar siswa setelah dilakukan suatu kegiatan yang sengaja disusun
sedemikian rupa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan bertujuan untuk melakukan refleksi terhadap diri guru
setelah memberikan pengajaran kepada siswa.

11
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian perbaikan ini adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam (IPA) kelas V, materi organ pencernaan manusia semester ganjil
tahun pelajaran 2021/2022, dengan jumlah siswa 25 orang, yang terdiri dari
15 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.

2. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri
2 Rama Nirwana Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung
Tengah.

3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran berlangsung dalam 2 siklus pada materi
organ pencernaan manusia semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022
dengan jadwal sebagai berikut.
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Perbaikan
Mata
No. Siklus Sub materi Hari/Tanggal
Pelajaran
1. IPA 1 Organ pencernaan Jumat, 5
manusia dan fungsinya November 2021
2. IPA 2 Gangguan/Penyakit Jumat, 12
pada organ pencernaan November 2021
manusia

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan ada 2 siklus. Adapun
prosesdur penelitian terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaa, melakukan tindakan,

12
pengamatan/observasi, dan refleksi/evaluasi. Tahapan ini akan berulang
kembali pada siklus-siklus berikutnya.
1. Deskripsi siklus 1
Siklus 1 ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan tahapan
sebagai berikut.
a. Perencanaan Perbaikan
Perencanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan setelah melakukan
refleksi pada pembelajaran prasiklus berdasarkan hasil dari observasi
awal pendahuluan. Adapun kegiatan perencanaan perbaikan yang
dilakukan yaitu sebagai berikut.
1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
perbaikan pembelajaran
3) Menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
4) Memilih bahan pelajaran yang sesuai
5) Mempersiapkan sumber dan bahan
6) Menyusun lembar kerja siswa
7) Mengembangkan alat evaluasi
8) Mengembangkan alat observasi pembelajaran

b. Pelaksanaan perbaikan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini peneliti
menggunakan metode pembelajaran dengan cara memberikan
penugasan baik secara berkelompok maupun secara individu untuk
memahami konsep organ-organ pencernaan manusia beserta fungsinya.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan perbaikan yang dilakukan
sebagai berikut.
1) Guru menjelaskan materi pengantar mengenai sistem pecernaan
manusia melalui video simulasi pembelajaran yang dikirimkan
melalui aplikasi whatsapp grup.

13
2) Guru melakukan tanya jawab singkat untuk memfokuskan siswa
terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari
3) Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil
4) Guru memberikan soal penugasan untuk didiskusikan secara
berkelompok.
5) Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mendiskusikan soal
penugasan tentang organ pencernaan pada manusia.
6) Guru memantau kegiatan diskusi siswa melalui video call pada
aplikasi whatsapp grup.
7) Guru memberikan arahan jika siswa mengalami kesulitan
8) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
melalui video call aplikasi whatsapp.
9) Sebagai pendalaman materi guru memberikan penugasan kembali
kepada siswa sebagai tugas individu.

c. Pengamatan/Observasi
Pada tahap pengamatan/observasi ini dilakukan terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran perbaikan. Pengamatan dilakukan menggunakan
lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Beberapa hal yang
dilakukan pengamatan/observasi adalah penyampaian pembelajaran
yang dilakukan guru dan aktivitas siswa saat pembelajaran
berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh satu orang pengamat
(observer) atau teman sejawat yaitu ibu Made Sutarmini, S.Pd. selaku
guru kelas V di SD Negeri 2 Rama Nirwana dan didiskusikan bersama
peneliti.

Berdasarkan hasil pengamatan/observasi terhadap pelaksanaan


pembelajaran perbaikan siklus 1 aktifitas dan pemahaman materi
pembelajaran siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan
dengan pembelajaran prasiklus meskipun belum nampak secara
signifikan. Terdapat beberapa siswa yang masih kurang aktif dalam

14
proses pembelajaran karena pembelajaran masih dapat dikatakan
berpusat pada guru. Tampak saat proses pembelajaran guru
memberikan penjelasan terlebih dahulu dan siswa hanya
mendiskusikan penugasan yang diberikan berupa menjawab beberapa
pertanyaan yang sebagain pertanyaan sudah diberikan penjelasan
sebelumnya.

d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 belum dapat berhasil
secara maksimal, karena masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM yaitu 70, dari 25 siswa sebanyak 12 siswa atau 48% yang masih
di bawah 70. Adapun kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada
siklus 1 berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan teman
sejawat sebagai berikut.

Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus 1:


1) Penggunaan metode penugasan siswa sudah dapat memahami
fungsi dari setiap organ-organ pencernaan manusia.
2) Selain penggunaan metode penugasan dalam proses pembelajaran
juga menggunakan media berupa gambar sudah dapat memudahkan
siswa memahami materi pembelajaran.
3) Hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan.

Kekurangan perbaikan pembelajaran siklus 1:


1) Masih terdapat 12 siswa atau 48% belum tuntas karena belum
memahami materi organ pencernaan manusia beserta fungsinya.
2) Masih terdapat beberapa siswa yang pasif dalam proses
pembelajaran
3) Beberapa siswa juga masih mengandalkan teman satu kelompoknya
dalam mengerjakan tugas-tugas diskusi.

15
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer (teman
sejawat) dan hasil diskusi antara observer dengan peneliti pada siklus
1, masih menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan harapan, maka
perlu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 2.

2. Deskripsi siklus 2
a. Perencanaan Perbaikan
Pada siklus dua ini, dilaksanaan revisi dalam proses pembelajaran
mengingat masih ditemukan beberapa masalah dalam siklus 1. Masalah
tersebut yaitu peningkatan hasil belajar yang terjadi padad siklus 1
masih belum mencapai target yang ditentukan. Berdasarkan hasil
diskusi bersama dengan observer dilakukan beberapa tindakan
perubahan dalam proses pembelajaran di siklus 2 yaitu dengan
memberikan kesempatan siswa yang lebih luas untuk menemukan
sendiri materi pembelajaran yang harus mereka kuasai melalui
penugasan berupa diskusi kelompok. Setelah mereka diskusi barulah
guru memberikan penjelasan penguatan untuk siswa. Bukan lagi siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang telah dijelaskan guru
sebelumnya.

b. Pelaksanaan Perbaikan
Rangkaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini mengalami
beberapa perubahan dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada siklus 1. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada
siklus 2 sebagai berikut:
1) Guru melakukan tanya jawab singkat untuk memfokuskan siswa
terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari.
2) Guru memberikan tugas membuat peta pikiran mengenai gangguan
pada organ pencernaan manusia berdasarkan teks bacaan yang telah
dibacanya secara individu.

16
3) Guru menugaskan siswa untuk secara berkelompok memilih salah
satu karya temannya untuk didiskusikan kembali dan akan
dipresentasikan.
4) Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mendiskusikan tugas
tentang gangguan pada organ pencernaan pada manusia.
5) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil
diskusinya melalui video call aplikasi whatsapp.
6) Guru memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai gangaguan-
gangguan yang terjadi pada organ pencernaan manusia dengan
memberikan video simulasi pembelajaran yang dikirimkan melalui
aplikasi whatsapp grup.
7) Guru memberikan penugasan secara mandiri berupa latihan soal
mengenai gangguan pada organ pencernaan manusia.

c. Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan bersama dengan teman sejawat, proses
pembelajaran siklus 2 sudah ditemukan adanya perbaikan-perbaikan
dari aktivitas pembelajaran pada siklus 1 yang belum terlaksana secara
optimal. Perbaikan-perbaikan tersebut meliputi penugasan yang
diberikan guru (peneliti) kepada siswa sudah dapat mengaktifkan
aktivitas siswa secara maksimal dalam berdiskusi dan menyampaikan
hasil diskusinya di depan kelas. Penugasan yang diberikan pada siklus
2 sedemikian rupa disusun agar siswa dapat mencari dan menemukan
sendiri materi pembelajaran yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penugasan yang diberikan juga sudah dapat
meningkatkan interaksi siswa dengan guru atau siswa dengan siswa
lainnya.

Penggunaan metode penugasan serta dengan media pembelajaran yang


menarik dapat meningkatkan motivasi siswa saat proses pembelajaran.
Sejalan dengan peningkatan motivasi dan keaktifan siswa dalam proses

17
pembelajaran ini menyebabkan hasil belajar siswa juga meningkat.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari hasil tes formatif
pada siklus 2 yang menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai
˂ 70 sebanyak 5 orang atau 20% (belum tuntas) dan untuk siswa yang
mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 20 orang atau 80% (tuntas) dengan nilai
terendah 60 dan nilai tertinggi 95.

d. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung baik dari penilaian hasil
kerja siswa maupun kinerja guru dalam menyampaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi yang dilakukan oleh
observer (teman sejawat dengan peneliti dalam proses pembelajaran
pada siklus 2 ini ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dan kekurangan tersebut meliputi:
Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus 2:
1) Penggunaan metode pembelajaran penugasan terhadap materi
gangguan pada organ pencernaan manusia yang dilakukan beberapa
revisi dari siklus sebelumnya sudah dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2) Penggunaan penugasan diskusi berupa pembuatan peta konsep dan
penggunaan media gambar sudah dapat meningkatkan pemahaman
siswa mengenai materi gangguan pada organ pencernaan manusia.
3) Hasil belajar siswa sudah lebih meningkat, dapat terlihat dari hasil
tes formatif siswa pada siklus 1 yang hanya mencapai 13 siswa atau
52% yang tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 66,20 sedangkan
pada siklus 2 sudah meningkat mencapai 20 siswa atau 80% yang
tuntas dengan nilai rata-rata sudah mencapai 80,20.

18
Kekurangan perbaikan pembelajaran siklus 2:
Kekurangan dari siklus 2 terdapat pada adanya 5 orang siswa atau 20%
yang masih belum tuntas, tetapi jika dilihat dari hasil nilai rata-rata
pembelajaran pada siklus 2 sudah memuaskan. Pelaksanaan perbaikan
pada siklus 2 dianggap berhasil sehingga observer bersama peneliti
berdiskusi dan menyepakati untuk tidak perlu dilanjutkan ke siklus
selanjutnya. Siswa yang belum tuntas ditindaklanjuti dengan
memberikan bimbingan khusus berupa remedial.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan
melalui 2 teknik yaitu:
1. Obeservasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan oleh observer/teman sejawat yaitu
guru kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana yaitu ibu Made Sutarmini, S.Pd.
Dalam kegiatan observasi juga dilakukan pengumpulan data-data
mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru (peneliti) dan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui whatsapp grup.
Pengamatan yang dilakukan teman sejawat ini dilakukan untuk membantu
peneliti dalam menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan, dengan tujuan agar peneliti dapat melakukan penyempurnaan
untuk proses pembelajaran di siklus selanjutnya.

2. Tes hasil belajar


Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis hasil
belajar siswa di setiap siklus apakah sudah mencapai target yang ditetapkan
atau belum. Tes hasil belajar ini ditujukan kepada siswa dengan pemberian
soal tes formatif di setiap akhir siklus perbaikan. Jumlah tes formatif pada
penelitian ini berjumlah 5 soal uraian.

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini melalui dua siklus,
dimana untuk setiap siklus sudah menunjukkan adanya peningkatan pada hasil
belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan penggunaan metode
pembelajaran penugasan (resitas) yang dapat memudahkan siswa memahami
materi tentang organ pencernaan manusia serta dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Berikut adalah hasil perbaikan pembelajaran yang sudah dilakukan peneliti


bersama dengan teman sejawat untuk setiap siklusnya.
1. Siklus 1
Penelitian tindakan kelas siklus 1 yang dilaksanakan untuk membahas
materi tentang organ pencernaan manusia dan fungsinya. Penelitian ini
dilaksanakan menggunakan metode pembelajaran penugasan (resitasi) baik
secara berkelompok maupun individu. Berdasarkan hasil tes formatif yang
diperoleh siswa pada siklus 1 yaitu:
a. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus 1 sebanyak 13 siswa atau 52%
dari total 25 orang siswa.
b. Siswa yang belum tuntas pada siklus 1 sebanyak 12 orang siswa atau
48% dari total 25 orang siswa.
c. Nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah adalah 45.
d. Nilai rata-rata siswa mencapai 66,20
Berdasarkan data di atas, berikut merupakan penyajian data hasil perbaikan
pembelajaran pada siklus 1.
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Siklus 1
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. A Ayu Citra Dewi Larasati 55 Belum Tuntas
2 Gede Arta Waisnawa 70 Tuntas
3 I Putu Carlen Averio Onasis 65 Belum Tuntas

20
4 I Gede Pujangga Saputra 70 Tuntas
5 I Gede Komang Arta Aditya 70 Tuntas
6 I Gusti Ketut Yogi Suara Pinatih 70 Tuntas
7 I Made Bhakty Suputra 80 Tuntas
8 I Gusti Made Sandhi Andra Yuda 65 Belum Tuntas
9 I Gusti Komang Anggara Wija 80 Tuntas
10 I Wayan Neo Yuwada 50 Belum Tuntas
11 I Made Aldo Tirta Yaya 60 Belum Tuntas
12 I Nyoman Aldi Tirta Yasa 45 Belum Tuntas
13 I Wayan Arma Sanjaya 80 Tuntas
14 I Komang Riski Galung 65 Belum Tuntas
15 Kadek Alsa Safira 60 Belum Tuntas
16 Made Nindya Putri 70 Tuntas
17 Ni Made Helen Agustina 75 Tuntas
18 Ni Ketut Abelia 75 Tuntas
19 Ni Komang Cantika 65 Belum Tuntas
20 Ni Wayan Neldalia Nareta 75 Tuntas
21 Ni Komang Bunga Maylani 75 Tuntas
22 Ni Kadek Ari Anjani 50 Belum Tuntas
23 Ni Putu Chintya Pratiwi 85 Tuntas
24 I Komang Riko Ariyana 45 Belum Tuntas

Tabel 4.2 Hasil Ulangan Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1


No. Nilai (X) Banyak Siswa/Frekuensi (F) % XxF
1 45 2 8% 90
2 50 2 8% 100
3 55 2 8% 110
4 60 2 8% 120
5 65 4 16% 260
6 70 5 20% 350
7 75 4 16% 300
8 80 3 12% 240
9 85 1 4% 85
Jumlah 25 100% 1655
Rata-Rata 66.20
Berdasarkan tabel di atas, dapat disajikan juga data hasil perbaikan
pembelajaran siklus 1 dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

21
5
FREKUENSI 4
3
2
1
0
45 50 55 60 65 70 75 80 85
NILAI

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Ulangan Formatif IPA Siklus 1

2. Siklus 2
Penelitian tindakan kelas siklus 2 yang dilaksanakan untuk membahas
materi tentang gangguan pada organ pencernaan manusia. Penelitian ini
dilaksanakan menggunakan metode pembelajaran penugasan (resitasi) baik
secara berkelompok maupun individu. Berdasarkan hasil tes formatif yang
diperoleh siswa pada siklus 2 yaitu:
a. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus 2 sudah mencapai 20 siswa atau
80% dari total 25 orang siswa.
b. Siswa yang belum tuntas pada siklus 2 sebanyak 5 orang siswa atau
20% dari total 25 orang siswa.
c. Nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 60.
d. Nilai rata-rata siswa mencapai 80,40
Berdasarkan data di atas, berikut merupakan penyajian data hasil perbaikan
pembelajaran pada siklus 2.
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Siklus 2
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. A Ayu Citra Dewi Larasati 70 Tuntas
2 Gede Arta Waisnawa 85 Tuntas
3 I Putu Carlen Averio Onasis 80 Tuntas
4 I Gede Pujangga Saputra 85 Tuntas
5 I Gede Komang Arta Aditya 85 Tuntas
6 I Gusti Ketut Yogi Suara Pinatih 85 Tuntas
7 I Made Bhakty Suputra 95 Tuntas

22
8 I Gusti Made Sandhi Andra Yuda 80 Tuntas
9 I Gusti Komang Anggara Wija 95 Tuntas
10 I Wayan Neo Yuwada 65 Belum Tuntas
11 I Made Aldo Tirta Yaya 65 Belum Tuntas
12 I Nyoman Aldi Tirta Yasa 65 Belum Tuntas
13 I Wayan Arma Sanjaya 90 Tuntas
14 I Komang Riski Galung 75 Tuntas
15 Kadek Alsa Safira 75 Tuntas
16 Made Nindya Putri 85 Tuntas
17 Ni Made Helen Agustina 90 Tuntas
18 Ni Ketut Abelia 90 Tuntas
19 Ni Komang Cantika 80 Tuntas
20 Ni Wayan Neldalia Nareta 90 Tuntas
21 Ni Komang Bunga Maylani 90 Tuntas
22 Ni Kadek Ari Anjani 65 Belum Tuntas
23 Ni Putu Chintya Pratiwi 95 Tuntas
24 I Komang Riko Ariyana 60 Belum Tuntas

Tabel 4.4 Hasil Ulangan Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 2


No. Nilai (X) Banyak Siswa/Frekuensi (F) % XxF
1 60 1 4% 60
2 65 4 16% 260
3 70 2 8% 140
4 75 2 8% 150
5 80 3 12% 240
6 85 5 20% 425
7 90 5 20% 450
8 95 3 12% 285
Jumlah 25 100% 2010
Rata-Rata 80.40

Berdasarkan tabel di atas, dapat disajikan juga data hasil perbaikan


pembelajaran siklus 2 dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

23
5
FREKUENSI
4
3
2
1
0
60 65 70 75 80 85 90 95
NILAI

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Ulangan Formatif IPA Siklus 2

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penulis menyajikan data dalam bentuk tabel komulatif pada perbaikan
pembelajaran siklus 1 dan 2 untuk memperjelas hasil dari setiap siklus
pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Ulangan Formatif Pembelajaran IPA Siklus 1 dan 2
Siklus 1 Siklus 2
No. Nilai (X) Banyak Jumlah Banyak Jumlah
(F) (X. F) (F) (X. F)
1. 45 2 90 0 0
2. 50 2 100 0 0
3. 55 2 110 0 0
4. 60 2 120 1 60
5. 65 4 260 4 260
6. 70 5 350 2 140
7. 75 4 300 2 150
8. 80 3 240 3 240
9. 85 1 85 5 425
10. 90 0 0 5 450
11. 95 0 0 3 285
Jumlah 25 1655 25 2010
Rata-Rata 66,20 80,40

1. Siklus 1
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, pada perbaikan pembelajaran siklus 1 dilihat dari perolehan

24
hasil ulangan formatif dari 25 orang siswa terdapat 13 orang siswa yang
sudah tuntas dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa, dengan nilai rata-
rata sebesar 66,20. Terlihat dari tabel di atas nilai tertinggi yang diperoleh
siswa sebesar 85 dan nilai terendah sebesar 45. Jika diperhatikan dari hasil
ulangan formatif siswa dapat dikatakan peningkatan hasil belajar siswa
dapat dikatakan sudah cukup baik. Hanya saja masih terdapat siswa yang
belum tuntas menandakan pada siklus 1 masih terdapat perbaikan
pembelajaran yang belum optimal dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran
pada siklus 1 motivasi siswa belum dapat meningkat secara optimal masih
terdapat siswa yang belum aktif mengikuti pembelajaran dan beberapa
siswa masih mengandalkan teman dalam kelompoknya untuk
menyelesaikan penugasan yang diberikan oleh guru.
Selain itu dari faktor kinerja guru juga belum optimal pada siklus 1, proses
pembelajaran belum memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri
secara maksimal, karena sebagian besar guru masih menggunakan metode
ceramah, metode penugasan yang dilaksankan guru hanya memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah disampaikan oleh
gurusebelum pelaksanaan diskusi. Seperti yang disampaikan oleh Syaiful
dan Aswan dalam Nurhayati (2015) menyatakan bahwa penggunaan
metode resitasi dapat merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
baik secara individu ataupun secara kelompok, mengembangkan
kemandirian siswa di luar pengawasan guru, membina tanggung jawab dan
disiplin siswa, serta mengembangkan kreativitasnya.

Dalam perbaikan pembelajaran siklus 1 sudah terjadi adanya peningkatan


hasil belajar siswa yang dikarenakan pemilihan metode dan media
pembelajaran telah sesuai dengan materi organ pencernaan manusia beserta
fungsinya. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Sari, Puspita
dalam Putra, Wahyu dkk (2021) menyatakan bahwa pembelajaran IPA
pada hakikatnya mengajak siswa untuk mampu membangun yang berkaitan
dengan hal-hal yang dekat dengan siswa secara konkret yang sulit untuk

25
dipelajari yang tidak dapat dilihat secara langsung, sehingga pembelajaran
IPA dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai akan sangat
tepat digunakan dalam pembelajaran.

2. Siklus 2
Peerbaikan pembelajaran pada siklus 2 membahas mengenai materi
gangguan pada organ pencernaan manusia. Kelemahan-kelemahan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 memotivasi guru untuk
melakukan perbaikan pada siklus 2, perbaikan yang dilakukan adalah jenis
penugasan yang diberikan lebih menantang dan lebih fleksibel sehingga
siswa lebih termotivasi dan siswa lebih antusias aktif dalam pembelajaran.
Penugasan yang diberikan guru pada siklus 2 sudah dapat mengembangkan
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran dan sudah dapat
mengembangkan kreativitas siswa. Hal ini didukung dengan penelitian
Supriati, dkk (2020) mengemukakan penugasan yang baik adalah bersifat
menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat murid. Mungkin ada
murid yang akan mencari buku acuan di perpustakaan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ada pula yang akan
mencari keterangan pada seorang pakar, atau mungkin ada yang akan
melakukan percobaan di kelas, halaman sekolah, laboratorium, atau rumah.

Peningkatan motivasi siswa pada siklus 2 ini sangat mempengaruhi


peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada nilai rata-rata hasil ulangan
formatif siswa sebesar 80,40 dari total siswa 25 orang pada siklus 2 sudah
ada 20 orang siswa yang tuntas sedangan yang belum tuntas ada 5 orang
siswa. Nilai tertinggi pada siklus 2 adalah 95 dan nilai terendahnya adalah
60. Dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus 2 sudah mengalami
peningkatan sesuai dengan yang ditargetkan, maka siklus 2 dianggap sudah
berhasil dan tidak perlu dilakukan perbaikan untuk siklus selanjutnya dan
untuk siswa yang belum tuntas diberikan bimbingan khusus berupa
remedial.

26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode penugasan (resitasi) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran IPA pada materi organ
pencernaan manusia di SD Negeri 2 Rama Nirwana Tahun Pelajaran
2021/2022. Hal tersebut dapat dilihat setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus 1 dan 2 hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada
siklus 1 siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 52% dari 25 siswa dengan
nilai rata-rata 66,20 sedangkan pada siklus 2 siswa yang tuntas sudah mencapai
20 siswa atau 80% dari 25 siswa dengan nilai rata-rata 80,40.

B. Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan keseimpulan dari penelitian perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA untuk siswa kelas
V yaitu antara lain:
1. Guru dapat menggunakan metode penugasan (resitasi) untuk materi
pelajaran lainnya khusus untuk materi yang sulit dipahami siswa dengan
tujuan agar siswa membiasakan diri untuk berlatih menyelesaikan
persoalan-persoalan.
2. Siswa dalam proses pembelajaran harus diberikan kesempatan untuk
belajar mandiri dan mengembangkan kreativitasnya melalui penugasan
yang diberikan guru.
3. Guru harus lebih inovatif dalam menyusun strategi, metode, dan media
dalam pembelajaran.

27
DAFTAR PUSTAKA

Agustinaniati. 2020. Handout Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII SMP.


Brebes: SMP Negeri 1 Salem.
Arianovita, R.D dkk. 2020. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester
1. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Dakhi, A.S. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Nias Selatan: Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nias Selatan.
Desstya, A. 2015. Penguatan Karakter Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran
IPA. Prosiding Seminar Nasional PGSD FKIP Universitas Muhamadiyah
Surakarta
Lubis, R. 2014. Persepsi Siswa Terhadap Metode Resitasi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Nurhayati (2015). Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VI SDN 2 Panau pada Mata Pelajaran PKn. Jurnal Kreatif
Tadulako Vol 4, No 11 (2015).
Putra, W.B. & Wulandari, G.A.A. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran
Sistem Pencernaan Manusia Berorientasi Teori Belajar Ausubel Kelas V
Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Ilmu Vol 26, No 1 (2021).
Sakila. 2019. Metode Resitasi (Penugasan) dalam Pembelajaran Menemukan
Gagasan dari Artikel dan Buku melalui Membaca Ekstensif. Jurnal
Totobuang Vol 7 No 1 (2019).
Supriati, A dkk. 2020. Pembelajaran IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Susanto, E dkk. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPA
dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas V. Pontianak:
Universitas Tanjungpura.
Urrohman. 2016. Penerapan Model Visualization Auditory Kinesthetic (VAK)
dengan Multimedia dalam Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita
pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalijirek Tahun Ajaran 2015/2016.
Surakarya: Universitas Sebelas Maret.

28
Wardani, IGAK dkk. 2020. Penelitian Tindakan Kelas. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Wardani, IGAK dkk. 2020. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PGSD.
Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Widodo dan Widayanti. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar
Siswa dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII A
MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal
Fisika Indonesia No: 49, Vol XVII, Edisi April 2013.
Zubaidah, S dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII Semester 1.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

29
LAMPIRAN

30
Lampiran 1.
RANCANGAN SATU SIKLUS (R1S) UNTUK SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2

A. Fakta/Data Pembelajaran yang Terjadi Di Kelas


Pembelajaran yang terjadi di kelas belum berjalan sesuai dengan proses
pembelajaran yang semsestinya. Motivasi siswa masih kurang dalam
mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa masih rendah.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data dari guru kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana, nilai hasil
ulangan sebelum dilakukan perbaikan pada materi organ pencernaan manusia
masih tergolong rendah dari total 25 orang siswa dan dengan nilai KKM
sebesar 70, hanya 7 orang yang mencapai nilai ketuntasan minimal dan ada 18
siswa yaang belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Jika dipersentasekan
yang mencapai nilai di atas KKM hanya mencapai sekitar 28%, oleh karena itu
peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran melalui kegiatan penelitian
tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SD Negeri 2 Rama Nirwana pada materi organ pencernaan manusia melalui
metode penugasan (resitasi) tahun pelajaran 2021/2022.

C. Analisis Masalah
Peneliti menganalisis permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi organ pencernaan
manusia adalah karena disebebkan oleh hal berikut:
1. Kegiatan pembelajaran di kelas masih dominan menggunakan metode
ceramah tanpa memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan
kemandirian dan kreativitas siswa.
2. Penjelasan guru masih belum menggunakan media pembeajaran yang dapat
merangsang siswa untuk berpikir. Dimana dilihat dari materi organ
pencernaan manusia sangat membutuhkan alat peraga untuk meningkatkan
pemahaman siswa.

31
D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, untuk mengatasi permaslahan di atas,
ada beberapa yang dapat dilakukan guru yaitu:
1. Sebaiknya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
menggunakan metode dan media pembelajaran yang dapat
memudahkan siswa memahami materi.
2. Guru dapat memberikan bentuk penugasan kepada siswa untuk
merangsang motivasi siswa dalam proses pembelajaran pada materi
organ pencernaan manusia.
3. Sebaiknya dalam pembelajaran guru memberikan bimbingan pada saat
siswa berdiskusi.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana pada Materi Organ
Pencernaan Manusia melalui Metode Penugasan (Resitasi)?”

32
Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP PEMBELAJARAN)
(SIKLUS 1)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Rama Nirwana


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Organ Pencernaan Manusia
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Pembelajaran (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi
3.3 Menjelaskan organ pencernaan 3.3.1 Mendeskripsikan organ-organ
dan fungsinya pada hewan dan pencernaan pada manusia

33
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang 4.3.1 Membuat bagan pencernaan
konsep organ dan fungsi organ manusia dan fungsinya.
pencernaan pada hewan atau
manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi,
menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
1. Mendeskripsikan organ-organ pencernaan pada manusia
2. Mendeskripsikan fungsi dari masing-masing organ pencernaan manusia

D. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Tujuan perbaikan dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai organ-organ yang
berperan dalam sistem pencernaan manusia
b. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai fungsi dari organ-organ
pencernaan manusia
c. Dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan, dan prestasi belajar
siswa mengenai sistem pencernaan pada manusia

2. Bagi Guru
a. Guru mendapat pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk konsep pada
materi sistem pencernaan manusia
b. Guru dapat melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran guna untuk
mendapat solusi perbaikan pembelajaran
c. Guru dapat mengembagkan inovasi pembelajaran dalam dunia
pendidikan.

34
E. Materi Pembelajaran

Alat Pencernaan Manusia


A. Susunan Alat Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan adalah proses pemecahan


makanan menjadi sari-sari makanan sehingga dapat
digunakan oleh tubuh. Proses pencernaan makanan
manusia dimulai dari mulut, rongga mulut,
kerongkongan, lambung, dan usus.

1. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Gigi dan
lidah mencerna makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara
kimiawi. Pencernaan secara mekanis merupakan pencernaan makanan dengan
cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementara itu, pencernaan kimiawi
merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim.
a. Gigi
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga,yaitu :

1) Gigi seri berbentuk pahat berfungsi untuk mencengkeram dan memotong


makanan

2) Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk menusuk dan
mengoyak makanan.

3) Gigi geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk mengunyah


makanan.

35
Gigi pada anak-anak dan orang dewasa tidak sama. Gigi pada anak-anak
bersifat sementara disebut gigi susu. Gigi pada anak-anak akan digantikan oleh
gigi permanen. Gigi susu berjumlah 20 buah dan gigi permanen berjumlah 32
buah.
b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti berikut.
1) Mengatur letak makanan saat dikunyah.
2) Membantu menelan makanan.
3) Mengecap rasa makanan.

Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan.


Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-
bintil lidah. Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan
lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda.
a) Bagian depan lidah atau ujung lidah peka terhadap rasa manis
b) Bagian samping kanan dan kiri, peka terhadap rasa asin dan asam.
c) Bagian pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit.
2. Kerongkongan

Setelah mengalami proses di mulut, makanan akan diteruskan ke


kerongkongan atau esofagus. Esofagus dapat melakukan gerakan
bergelombang dan meremas-remas guna mendorong makanan masuk lambung.
Gerakan tersebut disebut gerak peristaltik.
3. Lambung

Getah lambung mengandung asam


klorida dan enzim-enzim
pencernaan, yaitu renin dan
pepsinogen (pepsin).

a. asam klorida, berfungsi


membunuh bibit penyakit yang
masuk bersama makanan;
b. enzim pepsin, berfungsi
mengubah protein menjadi pepton;
c. enzim renin, berfungsi mengumpulkan kasein yang terdapat di dalam air
susu.

36
4. Usus Halus

Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan
usus penyerap.
a. Usus Dua Belas Jari

Pada usus dua belas jari terdapat dua saluran, yaitu saluran dari hati dan saluran
dari pankreas. Hati menghasilkan getah empedu. Getah empedu berfungsi
untuk mempermudah pencernaan lemak. Pankreas menghasilkan getah
pankreas. Getah pankreas mengandung tiga macam enzim, yaitu:
1) Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi zat gula.
2) Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak.
3) Enzim tripsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino.

Selain menghasilkan enzim, usus dua belas jari juga menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.
b. Usus Kosong
Dalam usus kosong masih terjadi proses pencernaan secara kimiawi
c. Usus penyerapan

Usus penyerapan merupakan tempat penyerapan sari-sari makanan. Sari


makanan diserap oleh pembuluh darah yang berada di seluruh permukaan
dinding usus.
5. Usus Besar dan Anus
Di dalam usus besar terjadi pembusukan sisa-sisa makanan
oleh bakteri Escherichia coli. Sisa-sisa makanan yang
dibusukkan akan membentuk tinja (feses). Tinja akan
dikeluarkan melalui anus.

F. Metode Pembelajaran
 Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan (resitasi)

G. Alat/Bahan/Sumber Belajar
 Buku mata pelajaran IPA kelas V kurikulum 2013
 Gambar-gambar organ pencernaan
 Sumber lain yang relevan

37
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam
 Siswa bersama guru berdoa sebelum dimulai pembelajaran
 Guru memberikan apersepsi mengenai materi pembelajaran
sebelumnya yaitu tentang proses pencernaan pada manusia
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (60 menit)
 Guru menjelaskan materi pengantar mengenai sistem pecernaan
manusia
 Guru melakukan tanya jawab singkat untuk memfokuskan siswa
terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari
 Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil
 Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan secara
berkelompok.
 Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mendiskusikan latihan
soal tentang organ pencernaan pada manusia.
 Guru memantau kegiatan diskusi siswa
 Guru memberikan arahan jika siswa mengalami kesulitan
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas
 Guru memantau kegiatan presentasi siswa dan memberikan arahan
jika mengalami kesulitan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)


 Siswa mengumpulkan hasil diskusi bersama dengan kelopoknya
kepada guru.
 Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami siswa.
 Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Guru memberikan tugas/PR latihan soal mengenai organ pencernaan
manusia.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

I. Penilaian
Penilaian pengetahuan
Bentuk tes : uraian
Jumlah soal : 5 soal

38
Mengetahui, Seputih Raman, November 2021
Kepala UPTD Satuan Pendidikan Guru Kelas V
SD Negeri 2 Rama Nirwana

MARSUDI, S.Pd. NI NYOMAN RAI SEPTIYANI


NIP.19660922 198808 1 001 NIM. 855723871

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP PEMBELAJARAN)
(SIKLUS 2)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Rama Nirwana


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Organ Pencernaan Manusia
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

39
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Pembelajaran (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menjelaskan organ pencernaan 3.4.1 Menunjukkan macam-macam
dan fungsinya pada hewan dan gangguan pada organ
manusia serta cara memelihara pencernaan.
kesehatan organ pencernaan 3.4.2 Menyebutkan Penyebab
manusia. gangguan pada organ
pencernaan.
4.4 Menyajikan karya tentang 4.4.1 Mencari informasi penyebab
konsep organ dan fungsi gangguan pada organ
pencernaan pada hewan atau pencernaan.
manusia. 4.4.2 Membuat peta pikiran tentang
gangguan pada organ
pencernaan.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi,
menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
3. Menjelaskan macam-macam gangguan pada organ pencernaan.
4. Mencari informasi tentang penyebab gangguan pada organ pencernaan
5. Mengidentifikasi penyebab gangguan pada organ pencernaan.

40
6. Mengulas kembali tentang penyebab gangguan pada organ pencernaan
manusia.

D. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Tujuan perbaikan dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
3. Bagi Siswa
d. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai organ-organ yang
berperan dalam sistem pencernaan manusia
e. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai fungsi dan gangguan dari
organ-organ pencernaan manusia
f. Dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan, dan prestasi belajar
siswa mengenai sistem pencernaan pada manusia.
4. Bagi Guru
d. Guru mendapat pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk konsep pada
materi sistem pencernaan manusia
e. Guru dapat melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran guna untuk
mendapat solusi perbaikan pembelajaran
f. Guru dapat mengembagkan inovasi pembelajaran dalam dunia
pendidikan.

E. Materi Pembelajaran

Penyakit-Penyakit pada Alat Pencernaan

Alat pencernaan kita terkadang terserang oleh penyakit, tidak selalu sehat terus.
Penyakit tersebut yang biasanya menyerang, antara lain meliputi sariawan, mag
(radang lambung), penyakit usus buntu, diare, dan konstipasi. Sebagai mana
pada umumnya penyakit, maka penyakit-penyakit tersebut akan mengganggu
aktivitas alat - alat pencernaan kita.
Untuk lebih jelasnya mengenai Penyakit-Penyakit pada Alat
Pencernaan tersebut, maka perhatikan uraian yang berikut ini:
1. Sariawan.
Penyakit ini merupakan radang yang terjadi pada rongga mulut dan juga
pada lidah. Adapun untuk tanda - tanda sariawan yaitu adanya luka
bernanah pada mulut atau pada lidah. Penyebab munculnya penyakit ini
yaitu disebabkan oleh karena kekurangan vitamin C.
2. Mag (Radang Lambung).

41
Tanda-tanda terjadinya penyakit Mag yaitu pada lambung akan terasa
perih dan mual, hal ini disebabkan karena terlalu banyak asam lambung.
Selain daripada itu, makan yang tidak teratur juga bisa memicu terjadinya
penyakit mag ini.
3. Penyakit Usus Buntu (Apendisitis).
Yaitu radang pada usus buntu dengan tanda - tanda sakit pada perut sebelah
kanan bawah.
4. Diare.
Bagi orang yang terserang penyakit diare, dia akan buang air besar secara
terus - menerus. Untuk penyebab dari penyakit ini yaitu dikarenakan oleh
bakteri yang menyerang usus halus dan usus besar.
5. Konstipasi.
Konstipasi merupakan penyakit susah buang air besar, disebut juga
sebagai sembelit. Adapaun penyebabnya yaitu kurang makan sayuran dan
juga kurangnya mengonsumsi buah - buahan.

F. Metode Pembelajaran
 Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan (resitasi)

G. Alat/Bahan/Sumber Belajar
 Buku mata pelajaran IPA kelas V kurikulum 2013
 Gambar-gambar gangguan organ pencernaan
 Sumber lain yang relevan
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam
 Siswa bersama guru berdoa sebelum dimulai pembelajaran
 Guru memberikan apersepsi mengenai materi pembelajaran
sebelumnya yaitu tentang organ pencernaan pada manusia beserta
fungsinya
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (60 menit)


 Guru menjelaskan materi pengantar mengenai gangguan pada organ
pecernaan manusia
 Guru melakukan tanya jawab singkat untuk memfokuskan siswa
terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari
 Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil

42
 Guru memberikan tugas membaca teks bacaan mengenai gangguan
pada organ pencernaan manusia bersama kelompoknya.
 Guru memberikan tugas membuat peta pikiran mengenai gangguan
pada organ pencernaan manusia berdasarkan teks bacaan yang telah
dibacanya secara berkelompok
 Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mendiskusikan tugas
tentang gangguan pada organ pencernaan pada manusia.
 Guru memantau kegiatan diskusi siswa
 Guru memberikan arahan jika siswa mengalami kesulitan
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas
 Guru memantau kegiatan presentasi siswa dan memberikan arahan
jika mengalami kesulitan.
 Guru memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai gangaguan-
gangguan yang terjadi pada organ pencernaan manusia.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)


 Siswa mengumpulkan hasil diskusi bersama dengan kelompoknya
kepada guru.
 Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami siswa.
 Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Guru memberikan tugas/PR latihan soal mengenai gangguan pada
organ pencernaan manusia.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

I. Penilaian
Penilaian pengetahuan
Bentuk tes : uraian
Jumlah soal : 5 soal

Mengetahui, Seputih Raman, November 2021


Kepala UPTD Satuan Pendidikan Guru Kelas V
SD Negeri 2 Rama Nirwana

43
MARSUDI, S.Pd. NI NYOMAN RAI SEPTIYANI
NIP.19660922 198808 1 001 NIM. 855723871

44
Lampiran 3.

SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Siklus : Siklus 1 (satu)

Hari/Tanggal : Jumat, 5 November 2021

A. Tujuan Perbaikan
Mendeskripsikan proses penerapan metode penugasan (resitasi) yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana tahun
pelajaran 2021/2022 mata pelajaran IPA pada materi organ pencernaan
manusia.
B. Hal yang Diperbaiki/Ditingkatkan
Kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
mata pelajaran IPA pada materi organ pencernaan manusia dan fungsinya
dengan metode penugasan (resitasi).
C. Langkah-Langkah Perbaikan
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V mata
pelajaran IPA dengan menggunakan metode penugasan (resitasi) pada
materi organ pencernaan manusia dan fungsinya. Proses pembelajaran
penggunaan metode penugasan ini, siswa akan mengerjakan tugas yang
diberikan guru untuk didiskusikan bersama kelompoknya. Selain
pemberian tugas secara berkelompok guru juga memberikan penugasan
secara individu untuk diselesaikan sebagai pekerjaan rumah.
2. Langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut:

45
a. Guru menjelaskan materi pengantar mengenai sistem pecernaan
manusia melalui video simulasi pembelajaran yang dikirimkan melalui
aplikasi whatsapp grup.
b. Guru melakukan tanya jawab singkat untuk memfokuskan siswa
terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari
c. Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil
d. Guru memberikan soal penugasan untuk didiskusikan secara
berkelompok.
e. Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mendiskusikan soal
penugasan tentang organ pencernaan pada manusia.
f. Guru memantau kegiatan diskusi siswa melalui video call pada aplikasi
whatsapp grup.
g. Guru memberikan arahan jika siswa mengalami kesulitan
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya melalui
video call aplikasi whatsapp.
h. Sebagai pendalaman materi guru memberikan penugasan kembali
kepada siswa sebagai tugas individu.

D. Refleksi Kegiatan Siklus 1


Kegiatan refleksi pada perbaikan pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan maukan dan penyempurnaan terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan. Refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan
kegiatan perbaikan pada siklus berikutnya jika dirasa kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil refleksi perbaikan pembelajaran pada siklus 1, terdapat


beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya:
Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus 1:
a. Penggunaan metode penugasan siswa sudah dapat memahami fungsi dari
setiap organ-organ pencernaan manusia.

46
b. Selain penggunaan metode penugasan dalam proses pembelajaran juga
menggunakan media berupa gambar sudah dapat memudahkan siswa
memahami materi pembelajaran.
c. Hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan.

Kekurangan perbaikan pembelajaran siklus 1:

a. Masih terdapat 12 siswa atau 48% belum tuntas karena belum memahami
materi organ pencernaan manusia beserta fungsinya.
b. Masih terdapat beberapa siswa yang pasif fdalam proses pembelajaran
c. Beberapa siswa juga masih mengandalkan teman satu kelompoknya dalam
mengerjakan tugas-tugas diskusi.

47
SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 2

Siklus : Siklus 2 (dua)

Hari/Tanggal : Jumat, 12 November 2021

E. Tujuan Perbaikan
Mendeskripsikan proses penerapan metode penugasan (resitasi) yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana tahun
pelajaran 2021/2022 mata pelajaran IPA pada materi organ pencernaan
manusia.
F. Hal yang Diperbaiki/Ditingkatkan
Kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
mata pelajaran IPA pada materi gangguan pada organ pencernaan manusia
dengan metode penugasan (resitasi).
G. Langkah-Langkah Perbaikan
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V mata
pelajaran IPA dengan menggunakan metode penugasan (resitasi) pada
materi gangguan pada organ pencernaan manusia. Proses pembelajaran
penggunaan metode penugasan ini, siswa akan mengerjakan tugas yang
diberikan guru untuk didiskusikan bersama kelompoknya. Selain
pemberian tugas secara berkelompok guru juga memberikan penugasan
secara individu untuk diselesaikan sebagai pekerjaan rumah.
2. Langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut:
a. Guru melakukan tanya jawab singkat untuk memfokuskan siswa
terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari.

48
b. Guru memberikan tugas membuat peta pikiran mengenai gangguan
pada organ pencernaan manusia berdasarkan teks bacaan yang telah
dibacanya secara individu.
c. Guru menugaskan siswa untuk secara berkelompok memilih salah satu
karya temannya untuk didiskusikan kembali dan akan dipresentasikan.
d. Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mendiskusikan tugas
tentang gangguan pada organ pencernaan pada manusia.
e. Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusinya
melalui video call aplikasi whatsapp.
f. Guru memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai gangaguan-
gangguan yang terjadi pada organ pencernaan manusia dengan
memberikan video simulasi pembelajaran yang dikirimkan melalui
aplikasi whatsapp grup.
g. Guru memberikan penugasan secara mandiri berupa latihan soal
mengenai gangguan pada organ pencernaan manusia.

H. Refleksi Kegiatan Siklus 2


Kegiatan refleksi pada perbaikan pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan maukan dan penyempurnaan terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan. Refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan
kegiatan perbaikan pada siklus berikutnya jika dirasa kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil refleksi perbaikan pembelajaran pada siklus 1, terdapat


beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya:
Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus 2:
a. Penggunaan metode pembelajaran penugasan terhadap materi gangguan
pada organ pencernaan manusia yang dilakukan beberapa revisi dari siklus
sebelumnya sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.

49
b. Penggunaan penugasan diskusi berupa pembuatan peta konsep dan
penggunaan media gambar sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa
mengenai materi gangguan pada organ pencernaan manusia.
c. Hasil belajar siswa sudah lebih meningkat, dapat terlihat dari hasil tes
formatif siswa pada siklus 1 yang hanya mencapai 13 siswa atau 52% yang
tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 66,20 sedangkan pada siklus 2 sudah
meningkat mencapai 20 siswa atau 80% yang tuntas dengan nilai rata-rata
sudah mencapai 80,20.

Kekurangan perbaikan pembelajaran siklus 2:


Kekurangan dari siklus 2 terdapat pada adanya 5 orang siswa atau 20% yang
masih belum tuntas, tetapi jika dilihat dari hasil nilai rata-rata pembelajaran
pada siklus 2 sudah memuaskan. Pelaksanaan perbaikan pada siklus 2 dianggap
berhasil sehingga observer bersama peneliti berdiskusi dan menyepakati untuk
tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Siswa yang belum tuntas
ditindaklanjuti dengan memberikan bimbingan khusus berupa remedial.

50
Lampiran 4.
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS 1

Nama : Ni Nyoman Rai Septiyani


NIM : 855723871
Program Studi : S1 - PGSD
Pokjar : Seputih Banyak
UPBJJ : Bandar Lampung
Judul PKP : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2
Rama Nirwana pada Materi Organ Pencernaan
Manusia melalui Metode Penugasan (Resitasi) Tahun
Pelajaran 2021/2022

No. Hari / Identifikasi Penyebab Rencana


Tanggal Masalah Solusi
1. Jumat, 5 Upaya guru Kegiatan Dengan
November untuk pembelajaran yang menerapkan
2021 meningkatkan kurang bervariasi metode
hasil belajar tanpa disertai penugasan
siswa pada dengan tugas-tugas (resitasi)
pelajaran IPA sebagai latihan diharapkan
materi organ siswa secara siswa lebih
pencernaan berkelompok aktif dalam
manusia maupun individu proses
sehingga pembelajaran
menimbulkan sikap: agar
 Kurang memudahkan
seriusnya siswa siswa dalam
menyimak memahami
materi dalam tentang materi
proses organ
pembelajaran pencernaan
 Tidak adanya manusia.
motivasi siswa
untuk
mempelajari
dengan serius
materi yang
disampaikan
guru
 Sikap pasif
yang

51
ditunjukkan
oleh siswa
karena tidak
memberikan
siswa untuk
terlibat dalam
pembelajaran
secara
langsung.

Masalah Alasan Memilih


Penyebab Rencana Solusi
yang Dipilih Masalah
Hasil belajar 1. Pembelajaran yang Karena guru Dengan penerapan
siswa yang dilakukan guru dalam proses metode penugasan
rendah pada kurang bervariasi pembelajaran (resitasi)
pelajaran IPA sehingga kurang diharapkan dapat
materi organ pembelajaran memberikan memudahkan
pencernaan kurang menarik penugasan untuk siswa dalam
manusia bagi siswa didiskusikan memahami materi
2. Kurangnya sehingga organ pencernaan
kegiatan interaksi rendahnya manusia sehingga
siswa secara pemahaman dapat
langsung dalam siswa terhadap meningkatkan
pembelajaran materi organ hasil belajarnya.
3. Kurangnya pencernaan
pemberian tugas manusia
kepada siswa
sebagai tolak ukur
pemahaman siswa
terhadap materi
yang diajarkan
oleh guru

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Bagaimana meningkatkan Hasil Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana
Rama Nirwana pada Materi Organ pada Materi Organ Pencernaan
Pencernaan Manusia melalui Metode Manusia melalui Metode Penugasan
Penugasan (Resitasi)? (Resitasi) Tahun Pelajaran 2021/2022

52
LEMBAR REFLEKSI SIKLUS 2

Nama : Ni Nyoman Rai Septiyani


NIM : 855723871
Program Studi : S1 - PGSD
Pokjar : Seputih Banyak
UPBJJ : Bandar Lampung
Judul PKP : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2
Rama Nirwana pada Materi Organ Pencernaan
Manusia melalui Metode Penugasan (Resitasi) Tahun
Pelajaran 2021/2022

No. Hari / Identifikasi Penyebab Rencana


Tanggal Masalah Solusi
1. Jumat, 12 Upaya guru Kegiatan Dengan
November untuk pembelajaran yang menerapkan
2021 meningkatkan kurang bervariasi metode
hasil belajar tanpa disertai penugasan
siswa pada dengan tugas-tugas (resitasi)
pelajaran IPA sebagai latihan diharapkan
materi organ siswa secara siswa lebih
pencernaan berkelompok aktif dalam
manusia maupun individu proses
sehingga pembelajaran
menimbulkan sikap: agar
 Kurang memudahkan
seriusnya siswa siswa dalam
menyimak memahami
materi dalam tentang materi
proses organ
pembelajaran pencernaan
 Tidak adanya manusia.
motivasi siswa
untuk
mempelajari
dengan serius
materi yang
disampaikan
guru
 Sikap pasif
yang
ditunjukkan
oleh siswa

53
karena tidak
memberikan
siswa untuk
terlibat dalam
pembelajaran
secara
langsung.

Masalah Alasan Memilih


Penyebab Rencana Solusi
yang Dipilih Masalah
Hasil belajar 1. Pembelajaran Karena guru Dengan penerapan
siswa yang yang dilakukan dalam proses metode penugasan
rendah pada guru kurang pembelajaran (resitasi)
pelajaran IPA bervariasi kurang diharapkan dapat
materi organ sehingga memberikan memudahkan
pencernaan pembelajaran penugasan untuk siswa dalam
manusia kurang menarik didiskusikan memahami materi
bagi siswa sehingga organ pencernaan
2. Kurangnya rendahnya manusia sehingga
kegiatan interaksi pemahaman dapat
siswa secara siswa terhadap meningkatkan
langsung dalam materi organ hasil belajarnya.
pembelajaran pencernaan
3. Kurangnya manusia
pemberian tugas
kepada siswa
sebagai tolak
ukur pemahaman
siswa terhadap
materi yang
diajarkan oleh
guru

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Bagaimana meningkatkan Hasil Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kelas V SD Negeri 2 Rama Nirwana
Rama Nirwana pada Materi Organ pada Materi Organ Pencernaan
Pencernaan Manusia melalui Metode Manusia melalui Metode Penugasan
Penugasan (Resitasi)? (Resitasi) Tahun Pelajaran 2021/2022

54
Lamiran 5.
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP – SEMESTER 2021/2022 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Ni Nyoman Rai Septiyani


NIM : 855723871
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Rama Nirwana
Judul Perbaikan Pembelajaran : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V
SDN 2 Rama Nirwana pada Materi Organ
Pencernaan Manusia melalui Metode
Penugasan (Resitasi) Tahun Pelajaran
2021/2022.

Hari/ Kegiatan Hasil/ Tindak Bukti


No.
Tanggal Pembelajaran Komentar Lanjut Pembimbingan
1. Jumat, 22 Mendiskusikan Materi Menentukan
Oktober mengenai pembelajar materi
2021 permasalahan an yang pelajaran
yang akan ingin yang akan
dijadikan diteliti menjadi
penelitian dalam lebih fokus
laporan PKP dispesifika penelitian
n dalam
penelitian
2. Sabtu, Mendiskusikan Judul perlu Memperbaiki
30 Oktober mengenai judul diperbaiki judul PKP
2021 laporan PKP lagi dan
disesuaikan disesuaikan
dengan dengan
contoh contoh yang
yang ada di ada di modul
modul

55
3. Jumat, 5 Konsultasi RPP Metode Memperbaiki
November perbaikan siklus penugasan langkah-
2021 1 seharusnya langkah
tampak pembelajaran
dalam dalam RPP
kegiatan
pembelajar
an dalam
RPP

4. Minggu, Konsultasi Terdapat Merevisi


14 laporan PKP perbaikan laporan
November bab 1 sampai pada
2021 bab 3 rumusan
masalah,
tinjauan
pustaka,
dan
pelaksanaa
n perbaikan
5. Minggu, 28 Konsultasi Daftar Memperbaiki
November laporan PKP pustaka daftar
2021 keseluruhan dan dilengkapi pustaka dan
penyampaian disesuaikan melengkapi
informasi dengan lampiran
pembuatan rujukan dalam
karya ilmiah yang laporan PKP
digunakan
dan
lampiran
perlu
dilengkapi
lagi

56

Anda mungkin juga menyukai