Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN

A. KULTUR/ KARAKTERISTIK
Kultur merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakan untuk memahami dan mengintepretasikan lingkungan dan
pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya. Kultur merupakan
milik bersama sudatu golongan sosial yang pewarisan kepada generasi berikutnya
dilakukan melalui proses belajar.
Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang
berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah
diperhatikan.
Sekolah merupakan lembaga utama yang digunakan untuk memperlancar
proses transmisi kultural antar generasi. Kultur yang ada disetiap sekolah dapat
menunjukkan karakteristik dan keunikan dari masing-masing sekolah. Selain itu
kultur sekolah dapat memengaruhi perbedaan respon sekolah terhadap kebijakan
pendidikan karenabergantung pada kemampuan sekolah dalam merancang pelayanan
kesehatan
Kegiatan pengamatan kultur sekolah dapat meliputi kegiatan 5S.
pengkondisian awal belajar, upacara bendera, penggunaan seragam sekolah, anjuran
menjaga ketenangan, anjuran memanfaatkan waktu, dan suasana di sekolah
menyenangkan. Pengamatan kultur sekolah oleh penulis dilaksanakan di SMAN 12
Makassar dengan cara mewawancarai Kepala sekolah, Guru BK, Staf dan seorang
siswa yang bersekolah di SMAN 12 Makassar yang mana mendeskripsikan tentang
kultur sekolah yang di terapkan di lingkungan SMAN 12 Makassar.

Berdasarkan hasil Wawancara serta pembahasan dan Observasi yang telah


dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa kultur/Karakteristik positif di
SMAN 12 Makassar sudah berjalan dengan baik. Warga sekolah sudah memahami
kultur sekolah yang berkembang di dalam lingkungan sekolah sehingga nilai-nilai
Positif terus berkembang.
Terdapat beberapa kegiatan yang telah mengakar di SMAN 12 Makassar yang
menjadikannya unik dan dilakukan secara turun menurun sehingga bisa disebut juga
sebagai Kultur SMAN 12 Makassar. Kegiatan kultur sekolah yang diamati di SMAN
12 Makassar antara lain yaitu budaya religi dan 5S, penggunaan seragam sekolah,
pengkondisian awal belajar, suasana belajar yang menyenangkan, upacara bendera
dan acara tahunan, serta anjuran menjaga kebersihan..
Namun karena kondisi pandemi saat ini setiap kegiatan dalam setiap aspek
yang telah diamati mengalami perubahan dan disesuaikan dengan keadaan. Pada
keadaan pandemic, dilakukan penyesuaian kultur sekolah yang biasanya diluar
jaringan menjadi didalam jaringan Penyesuaian yang dilakukan meliputi tidak ada
pembacaan asmaul husna pada saat pengkondisian awal belajar, guru memimpin
siswanya untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing Penyesuaian ini
bertujuan untuk mengefisiensikan waktu pembelajaran dan menghemat kuota internet
yang dihabiskan untuk melakukan pembelajaran. Kemudian aspek penggunaan
seragam sekolah di masa pandemi tidak lagi diwajibkan menggunakan seragam
sekolah, Namun ketika siswa-siswi datang ke sekolah dihimbau untuk menggunakan
baju bebas sopan. Dan aspek yang terakhir yaitu upacara bendera dan acara tahunan
tidak lagi di adakan pada era pandemic ini. Dikarenakan sekolah tidak boleh
mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat yang mana dapat memperluas
paparan covid-19 yang dapat menginfeksi warga sekolah.

B. PROGRAM BK
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang
perludilaksanakan di dalam program pendidikan, suatu program pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan berjalan dengan baik tanpa
adanya dukungan dari  para personil sekolah seperti kepala sekolah ,wakil kepala
sekolah, koordinator guru pembimbing , guru pembimbing wali kelas , dan guru mata
pelajaran.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di lembaga pendidikan formal (Sekolah
Menengah Atas) diselenggarakan dalam rangka suatu program bimbingan yaitu suatu
rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisir, dan terkoordinasi selama
periode waktu tertentu. Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu bentuk
bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya
secara optimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami dirinya (self
understanding), menerima dinnya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self
direction), dan merealisasikan dirinya (self realization)
Di SMAN 12 Makassar program layanan BK tidak hanya dilakukan oleh guru
BK, akan tetapi ada peran dari guru lain yang turut membantu dalam mengatasi
dinamika permasalahan siswa, terutama wali kelas. Masalah yang muncul dari siswa
sebisa mungkin diatasi oleh wali kelas. Jika masalah tersebut gagal ditangani oleh
wali kelas baru diserahkan pada guru BK. Selain itu, guru mata pelajaran juga
mengambil peran penting. kaitannya dengan permasalahan yang berhubungan. dengan
materi pelajaran. Dengan adanya BK di sekolah, BK sangat menunjang tugas guru,
guru BK memberikan motivasi belajar. Dampaknya berbeda sekali, apabila anak
tidak diberi materi tentang bimbingan dan konseling. Sebagai guru mata pelajaran
menyampaikan kepada para siswa untuk memanfaatkan fasilitas bimbingan dan
konseling oleh BK. Dan memberikan penjelasan bahwa siswa yang masuk ke ruang
BK bukan hanya siswa yang bermasalah dalam artian - negatif saja. Untuk contoh
masalah tentang daya tangkap siswa tinggi dan ada yang rendah, strategi yang
disiapkan guru mata pelajaran dalam menyelesaikan jika terjadi masalah ini, agar
yang mengalami kesulitan mampu mengimbangi yang sudah paham.
Peran guru dalam penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling di
SMAN 12 Makassar sudah sesuai dengan teori, yaitu: Guru sebagai informator, Guru
sebagai Fasilitator, Guru sebagai Mediator, dan Guru sebagai Kolaborator.

Anda mungkin juga menyukai