Anda di halaman 1dari 43

CRITICAL BOOK REVIEW

METODE PENELITIAN GEOGRAFI


D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
IRMA YEFTA WAHYUNI
3163331018

B EKSTENSI 2016

PENDIDIKAN GEOOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report dalam matakuliah Metode Penelitian

Geografi yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk, acuan ataupun pedoman dalam

mempelajari Metode Penelitian serta dapat menambah pengetahuan dari pembaca sekalian.

Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian guna

memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam Critical Book Report ini.

Medan, September 2018

Penulis

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Identitas Buku
Buku 1
Judul Buku : Metodologi Penelitian Pendidikan
Penulis : Dra. Effi Aswita Lubis, M. Pd., M. Si
Penerbit : Perdana Publishing
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit 2017
Jumlah halaman 166
ISBN : 978-602-8848-94-7

Buku 2
Judul Buku : Statistika untuk Penelitian
Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit : Alfabeta
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit 2016
Edisi : ke-27
Jumlah halaman 390
ISBN : 978-979-8433-10-8

3
BAB II PEMBAHASAN

RINGKASAN ISI BUKU 1

Bab I Pendahuluan

Penelitian merupakan salah satu cara untuk mencari kebenaran. Terdapat bebagai cara
bagaimana kita bisa mengungkapkan sesuatu sehingga sesuatu itu dianggap benar, misalnya
dari urutan yang paling rendah adalah dongeng, pengalaman, berpikir induktif, berpikir
deduktif, dan metode ilmiah. Penelitian adalah cara mencapai kebenaran melalui metode
ilmiah (Russefendi,l994).

Penelitian dapat dikatakan sebagai cara mencari kebenaran melalui metode ilmiah,
karena dalam mengungkapkan penelitian menggunakan metode ilmiah yang meliputi :

( l) Perumusan masalah;

(2) Melakukan study literatur yakni study mengenal teori dan atau hasil penelitian dimasa
lampau yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dikaji;

(3) Jika diperlukan merumuskan praduga-duga atau hipotesis-hipotesis;

(4) Mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data; dan

(5) Mengambil kesimpulan.


Metode ilmiah adalah cara mencari kebenaran yang tidak hanya didasarkan kepada
alasan induktif atau deduktif saja, tetapi bersifat menyeluruh atau gabungan antara berpikir
induktif dan berpikir deduktif. Metode ilmiah melibatkan kegiatan merumuskan hipotesis
secara induktif berdasarkan kepada pengamatan, mendeduksikan hipotesis, menguji hipotesis,
mengukuhkan benar tidaknya hipotesis itu. Selain itu, metode ilmiah mensyaratkan adanya
kegiatan secara terurut. Jadi, metode ilmiah adalah suatu prosedur dari proses mencari
kebenaran, dengan langkah-langkah : mengenal masalah dan merumuskannya, study literatur;
bila diperlukan merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis
dan mengambil keputusan.

Penelitian perlu senantiasa dilakukan karena beberapa alasan, diantarnya; (l)


penelitian akan memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi atau mengganggu.
sehingga maslah itu dapat terselesaikan dan tidak berlamt-lamt; (2) penelitian yang dilakukan
harus berupa penelitian lanjutan, penelitian untuk meluruskan atau penelitian pembantahan

4
hasil penelitian yang dianggap keliru; dengan demikian ilmu akan berkembang secara benar
karena melalui penelitian dapat ditemukan hal-hal baru ; (3) melalui penelitian
memungkinkan peningkatan aplikasi hasil penelitian yang ditemukan, sehingga kita akan
bertambah maju.

Menurut Russefendi (1994) terdapat berbagai pandangan bagaimana penelitian itu


bisa dikelompokkan, diantaranya pengelompokkan penelitian berdasarkan maksud dan
metodenya, pengelompokkan berdasarkan fungsi, disain dan teknik pengumpulan data, serta
pengelompokkan berdasarkan aspek lainnya. Berdasakan maksudnya, penelitian dapat
dibedakan menjadi penelitian : dasar, terapan, evaluasi, pengembangan, dan penelitian
mendesak. Penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang sepenuhnya bermjuan
unmk mengembangkan atau memperbaiki suatu teori tanpa memperhatikan kegunaan bidang
tentann! dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Penelitian terapan (applied research) adalah
penelitian yang bermaksud untuk menerapkan teori atau menguji teori dalam kaitannya
dengan pemanfaatan bidang tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang bertujuan untuk


membantu dalam proses pengambilan keputusan mengenai sesuap: hal dilihat dari segi
efektifitas, biaya, dan lain-lain. Penelitian pengembangan (developmental research) adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan hal-hal baru dalam suatu bidang tertentu,
tanpa dimaksudkan unutk menguji teori tertentu. Penelitian mendesak (action researdi) walah
pmelitian yang bertujuan unurk mengembangkan ketempilan/kemampuan dan pendekatan
baru dalam memecahkan persoalan yang ada melalui penggunaan metode ilmiah.

Berdasarkan metodenya, penelitian dikelompokkan menjadi penelitian : sejarah,


deskriptif, korelasional, kausal-komparatif, percobaan, dan knasi percobaan. Penelitian
sejalan adalah studi untuk mengerti dan menjelaskan kejadian-kejasian pada masa lampau,
sehingga bisa disimpulkan mengenai penyebab, pengaruh dan kecendrungan kejadian-
kejadian masa lalu yang mungkin dapat digunakan unmk menjelaskan peristiwa yang
sekarang terjadi dan mengantisipasi peristiwa yang akan datang. Penelitian dashiptzfadalah
penelitian: yang emnggunakan observasi, .wawaneaia, atau angket mengenai keadaan
sekarang mengenai subjek yang sedang diteliti.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang berusaha untutk melihat apakah antara
dua variable atau lebih terdapat hubungan atau tidak. Penelitian kausal-komparatiftex-post
facto) adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat yang mungkin

5
terjadi melalui pengamatan sebagian akibat-akibat yang ada dan melihat kembali ke belakang
untuk melihat factorfaktor penyebabnya. Penelitian percobaan (aperimental research) adalah
penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Perlakuan yang dilakukan
terhadap variabel bebas dilihat hasilnya pada variabel ten'kat. Penelitian kuasi-percobaan
adalah penelitian untuk melihat hubungan sebab akibat. Bedanya dengan penelitian
percobaan, pada penelitian percobaan biasanya subjek dikelompokkan secara acak dan
perlakuan dimanipulasikan. Secara sengaja perlakuan dan control pada penelitiaan percobaan
diatur, sedangkan pada penelitian kuasi-pereobaan perlakuan itu sudah tejadi dan control
tidak bisa dilakukan.

Dalam merancang suatu penelitian, seorang peneliti perlu memahami langkah-


langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian, sebagai berikut :

Penelitian diawali dengan adanya masalah. Masalah adalah kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Supaya arah penelitian menjadi jelas, peneliti
perlu teori sesuai dengan permasalahan. Dengan teori, peneliti dapat membangun kerangka
berpikir, sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian disebut hipotesis.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, peneliti harus melakukan pengumpulan data


pada obyek penelitian. Karena obyek penelitiann yang disebut populasi terlalu luas, maka
peneliti melakukan pengambilan sample. Sample yang diambil dari populasi harus
representative (artinya mewakili karakteristik populasi).

Setelah diperoleh sample peneliti mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data


diperlukan instrumen penelitian sebagai alat ukur. Instrumen penelitian harus memiliki
keterandalan dan kesahihan atau valid dan reliable. Instrument penelitian dapat menggunakan
instrumen yang baku/telah diuji atau peneliti menyusun instrumen sendiri. Instrumen yang
dibuat sendiri harus diuji validitas dan rehabilitasnya.

Data yang dikumpulkan peneliti selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data.


Dengan demikian gambaran data menjadi jelas baik bagi peneliti maupun orang lain. Untuk
keperluan penyajian dan diperlukan stastistik deskriptif. Setelah pengumpulan data,
dilakukan analisis data. Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis. Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah, sedangkan
hipotesis statistik adalah dugaan keadaan populasi dengan menggunakan data sampel.

6
Dalam pengujian statistik perlu adanya taraf kesalahan yang ditemukan secara
signifikan. Untuk keperluan pengujian hipotesis statistic diperlukan analisis statistic. Melalui
analisis data dibuat keputusan hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, yang diikuti
dengan pembahasan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian meripakan desklipsi atau
analisis dengan menggunakan rujukan teori atau penelitian lain, sehingga hasil penelitian
dapat meyakinkan dan bermanfaat bagi orang lain.

Bab II Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih dari satu
nilai, keadaan, kategori atau kondisi. Para ilmuan cenderung memusatkan tenaga dan pikiran
pada variabel, karena mereka berusaha menguji dan menjelaskan perbedaan. Pada dasarnya
kegiatan pokok dari suatu ilmu pengetahuan adalah untuk menjelaskan perbedaan.

Konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati atau di teliti; konsep menentukan
variabel-variabel mana yang ada hubungan empiriknya. Konsep ada yang sederhana, ada pula
yang rumit. Sebaliknya ada konsep yang tidak dapat dilihat, karena memerlukan pengertian
abstrak yang disebut konstruk (eonstructs) Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu
penelitian semestinya dinyatakan dalam bahasa variabel. Konsep konsep yang tidak
mengandung pengertian nilai yang beragam biasanya dapat diubah menjadi variabel dengan
memusatkan pada aspek tertentu dari konsep tersebut. Dari segi hubungan antar variabel
dikenal dua jenis variabel utama, yaitu 1) Variabel bebas atau variabel pengaruh (independent
variable) 2) Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel terpengaruh (dependent variable)
Ada beberapa jenis variabel yang berkaitan dengan hubungan antara variabel penelitian
seperti variabel control, variabel moderator, variabel intervening atau variabel antara,
variabel anteseden, variabel suppressor ( variabel penekan), dan variabel distorter ( variabel
pengganggu).

Jenis-jenis hubungan antara variabel penelitian sebagai berikut:

1. Hubungan simetris, Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila


variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya. Terdapat empat
kelompok hubungan simetris:

a. Kedua variabel merupakan indicator sebuah konsep yang sama.

b. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu factor yang sama.

7
C. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, dimana satu berada yang lainnya pun pasti
disana dimana ada guru disana ada murid, dimana ada majikan disana ada buruh.

d. Hubungan yang kebetulan semata-mata.

2. Hubungan Timbal Balik, adalah hubungan dimana sutu variabel dapat menjadi sebab dan
juga akibat dari variabel lainnya.

3. Hubungan Asimctris, inti pokok analisis sosisal terdapat dalam hubungan asimetris,
dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Berikut ini dijelaskan enam tipe
asimetris.

Bab III Metode Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian


Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Proses pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan dengan metode tertentu. Jenis metode yang dipilih dan
digunakan dalam proses pengumpulan data tergantimg pada sifat dan karakteristik penelitian
yang dilakukan. Agar data yang dikumpulkan memenuhi persyaratan atau dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka petugas pengumpul data dan alat bantu
(instrument) pengumpulan data haruslah memenuhi kriteria yang diperlukan.

Diantara metode pengumpulan data yang cukup penting adalah wawancara,


kuesioner, observasi, tes dan dokumentasi. Setiap metodempengumpulan data tersebut
menggunakan instrumen pengumpulan data yang berbeda-beda. Pada dasarnya instrumen
dapat dibagi menjadi dua macam yakni tes dan non-tes. Ada dua jenis wawancara yang dapat
dilakukan kaitannya dengan Pengunmulan data penelitian yaitu:

1) Wawancara terpimpin (guided interview) yang juga dikenal sebutan wawancara


berstruktur atau wawancara sistematis.

2) Kuesioner atau angket dapat digunakan sebagai alat atau instrumen pengumpulan data
penelitian. Kuesioner terdiri dari daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden
untuk dijawab secara tertulis.

Observasi sebagai metode pengumpulan data banyak digunakan untuk mengamati


tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi
dapat dilakukan secara partisipatif (nonparticipan Observation) Observasi dapat juga
berbentuk observasi eksperimental ( experimental Observation ). Observasi yang dilakukan
dengan perencanaan yang matang disebut observasi sistematis.

8
Tes dapat diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif sehingga
dapat dipergunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah lain:
individu. Beberapa juga tes yang biasa digunakan dalam penelitian misalnya tes bakat, tes
intelligensi, tes minat, tes prestasi, tes kepribadian, dan sebagainya. Tes yang baik adalah tes
yang objektif; valid dan reliabel. Dalam menggunakan metode dokumentasi ini, peneliti dapat
menyusun instrument dokumentasi berupa variabel-variabel terpilih yang akan
didokumentasikan dengan menggunakan daftar check list sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Dokumen dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi berisi catatan-
catatan yang bersifat formal.

Bab IV Melaksanakan Uji Coba Instrumen


Secara umum terdapat dua jenis instrumen yaitu instrumen yang disusu sendiri oleh
peneliti, dan jenis kedua adalah instrumen yang sudah terstandar (standardized). Jumlah
instrumen jenis kedua belum banyak beredar di Indonesia. Di negara-negara maju instrumen
(terutama tes) terstandar seperti ini tidak diedarkan secara terbuka. Butir-butir instrumen
tersebut memang kebanyakan bersifat “rahasia” dan hanya boleh digunakan orang-orang
yang memang berwenang yaitu mereka yang telah terdidik untuk mengenal secara mendalam
mengenai instrumen tersebut. Di samping itu instrumen terstandar disusun melalui prosedur
tertentu yang langkahnya cukup panjang, yaitu melalui penyusunan secara cermat dan uji
coba berkali-kali.

Oleh karena itu biaya cukup mahal, dan tidak dengan mudah siapapun boleh
menggunakan. Jika peneliti menggunakan instrumen terstandar seperti itu maka mereka tidak
terlalu diruntut untuk mengadakan uji coba. Di dalam perangkat instrumen terstandar
biasanya sudah disertakan informasi lengkap tentang instrumen tersebut, meliputi antara lain:
tingkat validitas dan rehabilitas (tingkat keterandalannya, tingkat kesukaran, pedoman
pengelolaan dengan keterangan tentang kondisi seperti apa dan cara bagaimana instrumen
tersebut digunakan, dan sebagainya.

Teknik sampling merupakan salah satu bagian terpenting dalam bab metodologi
penelitian. Populasi adalah semua nilai, baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
kuantitatif maupun kualitatif daripada karaktelistik tertentu mengenai sekelompok objek yang
lengkap dan jelas. Tujuan dimunculkannya populasi adalah agar kita dapat menentukan besar
anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi daerah berlakunya
generalisasi. Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri dari : (1)

9
populasi terbatas (terhingga Sementara sifatnya populasi tergolong kepada: (1) homogen, dan
(2) heterogen. Teknik sampel merupakan cara mengambil contoh (sampel), baik sampel dari
benda hidup maupun benda mati. Teknik sampel memiliki beberapa manfaat dalam penelitian
yaitu dapat :1) mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel; 2) Lebih teliti
menghitung yang sedikit dibandingkan dengan yang banyak; 3) Menghemat waktu, tenaga
dan financial.

Ada beberapa kriteria yang menjadi dasar pertimbangan setiap peneliti dalam
mengambil sampel yaitu; l) lakukan dulu generalisasi sampel, jika tidak akan dapat
menyebabkan kesimpulannya terlalu luas. 2) Berikan batasan-batasan yang tegas tentang
sifat-sifat populasi. 3) Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi, guna
mendapatkan konsep dan karakteristik suatu populasi. 4) Pilihlah teknik sampel dan hitunglah
besarnya anggota sampel yang sesuai dengan mjuan penelitian.

Untuk menentukan besarnya sampel dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu (1)
probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik random sampling terdiri dari 5
(limat) macam yaitu :1) Simple Random Sampling, 2) Stratilied Sampling, 3) Cluster
Sampling, 5) Systematical Sampling. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui
teknik sampling ini, yaitu (a) dapat diambil populasi besar yang tersebar di berbagai daerah,
(b) pelaksanaannya lebih mudah dan murah, dibandingkan dengan teknik lainnya.
Kerugiannya dapat saja seorang anggota sampel terambil dua kali, karena berpindah ke
daerah yang sama di sekitarnya.

Teknik non probability terdiri dari 3 macam yaitu : l) Accidental Sampling; 2)


Purposive Sampling; 3) Quota Sampling; 4) Penentuan Ukuran Sampel. Besarnya anggota
sampel dalam suatu penelitian harus dihitimg berdasarkan teknik-teknik sampel yang
diperkenankan. Kebenaran suatu penelitian lebih besar ditentukan oleh jumlah sampel yang
diambil yang dijadikan bahan/data untuk di analisis.

Bab V Teknik Analisis Data Kuantitatif


Analisis data kuantitatif dengan menggunakan teknik statistic merupakan Salah satu
tahap yang sangat menetukan dalam suatu kegiatan penelitian.. Jika analisis telah dilakukan,
berarti peneliti telah berasumsi bahwa angka-angka yang dianalisis adalah represtasi data
yang sesuai dengan realitas data lapangan.

Setelah angka-angka yang akan dianalisis sudah valid, maka ketetapan teknik statistic
yang digunakan dan ketelitian perhitungan yang dilakukan, baik dalam koding dan tabulasi

10
data maupun dalam analisis data dengan menggrmakan teknik statistic harus dilakukan secara
benar dan cermat agar hasil penelitian atau kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung
jawabkan bahkan dengan tingkat presisi yang tinggi.

Terdapat dua jenis analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis infensial. Dalam
analisis kuantitatif, baik analisis deskriptif maupun analisis inferensial, factor yang penting
yang perlu dibahas adalah ketetapan teknik statistic yang digunakan dan kecermatan dalam
proses analisis data. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik teknik
variabel deskriptif yang meliputi table &ckuensi, grafik, ukuran pemusatan (gejala pusat) dan
ukuran penyebaran.Tabel frekuensi dan grafik dapal digunakan untuk menyajikan data hasil
penelitian untuk semua jenis ariable, baik variabel yang mempunyai skala nominal, ordinal,
interval maupun rasio.Ukuran pemusatan yang biasa digunakan meliputi modus, media dan
meat! atau rata-rata. Sedang ukuran penyebaran yang sama digunakan meliputi rentangan
atau jangkauan, quartile, mean deviasi, dan standar deviasi] Penggunaan ukuran-ukuran
tersebut baik ukuran pemusatan maupun akurat! penyebaran, tergantung dari skala
pengukuran variabel yang akan dianalisis.

Di dalam penelitian kuantitatif. terutama survey sampel, penelitian hany? dilakukan


terhadap sejumlah sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh selalu diberlakukan atau
digeneralisasikan pada populasi yang menggunakan variabel dalam sampel untuk menaksir
parameter populasi. Hasil estimasi bukan merupakan kebenaran mutlak, tetapi merupakan
kebenaran yang bersifat probabilitas. Cara mengestimasi atau menaksir parameter populasi
berdasarkan data statistic pada sample, yaitu (1) menaksir rata-rata populasi berdasarkan
sample, (2) menaksir median populasi berdasarkan median sample, (3) menaksir standar
deviasi populasi berdasarkan standar deviasi sample. Untuk keperluan tersebut pertama-tama
kita akan menghitung standar error, yaitu: (1) Standar error mean, (2) standar error median,
(3) standar erroe standar deviasi,

Jenis analisis inferensial yang kedua adalah uji hipotesis. Pengujian hipotesa dapat
dibedakan atas dua kategori, yaitu: menguji hubungan dan menguji perbedaan. Menguji
hubungan dilakukan apabila ada dua variable yang akan diketahui kuat atau lemahnya
hubungan antara keduanyaMenguji hubungan antara dua variable disebut analisis bivariaL
Penggunaan teknik statistic pada analisis bivariat, yaitu: ( 1) menguji hipotesis mengenai
hubungan antara dua variable yang sedang diselidiki dan (2) menetukan kadar atau derajat
hubungan atau asosiasi antara kedua variable tersebut.

11
Langkah-langkah uji hipotesis dengan chi-kuadrat :1) Data kedua variabel yang akan
diuji hubungannya dibuat dalam bentuk tabel silang dengan variabel bebas sebagai kepala
kolom dan variabel tak bebas sebagai kepala baris: 2) Merumuskan hipotesis dilengkapi
dengan rumusan statistiknya 3) Menentukan besarnya chi kuadrat table.

Bab VI Penelitian Survey

Penelitian survey merupakan penelitian dengan mengumpulkan infomasi dari suatu


sample dengan menanyakannya melalui angket atau interview supaya nantinya
mengggambarkan berbagai aspek dari populasi (Fraenkel dan Wallen,l990). Survai
merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak dilalmkan oleh peneliti dalam bidang
sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan.

Penelitian Survey adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi
dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan
menguji hipotesis. Survei dibedakan dari percobaan (eksperimen) yang lebih banyak
dilakukan dalam penelitina ilmu-ilmu pengetahuan alam(natural sciencies).Kalau dalam
percobaan si peneliti dapat mengatur atau meberikan perlakuan (treatment) tertentu pada
variable, maka dalam penelitiansurvei si peneliti hanya bertindak sebagai pengamat dan tidak
boleh sama sekali mempenngamhi terjadinya data atau variable. Yang dikerjakan oleh
pelaksana survey hanyalah mencatat data seperti apa adanya dan kemudian berusaha
menganalisis dan menginterprestasikan data tersebut untuk kemudian mengambil keputusan.

Survey merupakan suatu cara yang utama untuk mengumpulkan data primer bila data
sekunder dianggap belum cukup lengkap untuk menjawab sesuatu pertanyaan. Penelitian
survei merupakan metode penelitian yang paling banyak digunakan dalam bidang social.
Terdapat dua metode survei terpenting yaitu wawancara dan kuesioner.

Penelitian survey bertujuan untuk: (1) mencari informasi factual secar mendetail yang
sedang menggejala, (2) mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan
justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, (3) untuk mengetahui ha-hal
yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan
masalah, Adapun ciri-ciri penelitian survey antara lain : 1) Data survey dapat dikumpulkan
dari seluruh populasi, 2) Untuk sesuatu hal data yang sifatnya nyata, 3) Hasil survei dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, 4) Biasanya untuk memecahkan
masalah yang sifatnya incidental, 5) Pada dasarnya survei dapat merupakan metode cross-

12
sectional dan longitudinaLG) Cenderung mengandalkan data kuantitatif; 8) Mengandalkan
teknik pengumpul data yang berupa kuesioner dan wawancar berstruktur.

Pada dasarnya, survey dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sensus dan
survey sample. Berdasarkan lingkup dan pokok permasalahannya, survey dapat digolongkan
menjadi empat kategori yaitu: (1) sensus objek nyata, (2) sensus hal-hal yang tidak nyata, (3)
survey sample objek nyata, dan (4)sm'vey sample hal-hal yang tidak nyata.

Kelemahan metode survei ( 1) metode survei tidak memungkinkan peneliti untuk


menguji hubungan sebab-akibat, (2) ke dalam informasi atau keterangan yang di peroleh
melalui survei biasanya tidak sebesar yang diperoleh melalui pengamatan partisipan, dan (3)
peneliti cenderung tidak mempelajari berbagai faktor situasional atau kontekstual mutakhir
yang justru mungkin cukup penting. Tetapi survei dapat memberikan manfaat yang besar
untuk tujuan-mjuan deskriptii dan juga bermanfaat untuk penelitian hubungan antara berbagai
variabel. Metode survei juga dapat membantu dalam pengujian hipotesis.

Bab VII Menyusun Proposal Penelitian


Rancangan atau proposal penelitian'merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Dalam menyusun rancangan
penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk
mendukung dan yang menghambat terlasananya penelitian.

Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan


“penyimpanga” dari apa seharusnya sehingga dapat tejadi penyimpangan antara rencana
dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek, dan penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) danwaktu tertentu.
Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang betul-bem! mudah diikuti, Rancangan penelitian yang sering disebut proposal
penelitian paling tidak berisi empat komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori,
Pengujian Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

13
1.3. Batasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah

1.5 Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teori

2.2 Penelitian Yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

2.4. Pengajuan Hipotesis

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.6 Rancangan Penelitian

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.8 Teknik Analisis Data

4. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2 Analisis Data

4.3 Pembahasan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

14
URAIAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

a. latar Belakang Masalah

Pada latar belakang masalah diuraikan hal-hal atau kondisi-kondisi yang


melatarbelakangi masalah, berupa kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang
diharapkan, serta dijelaskan pula perlu dan pentingnya masalah itu diteliti. Pada latar
belakang harus disinggung permasalahan, maian yang masalah yang diteliti dapat diyakinkan
mengan menunjukkan rangkum penelitian terdahulu yang mengidentifikasikan bahwa ada
aspek penting yang belum diteliti peneliti sebelumya dengan menunjukkan alasan:

l). Sudut pandang lain yang belum diteliti oleh peneliti terdahulu

2) Ada masalah yang belum dapat diselesaikan baik secara teoritis maupim metodologis

3) Melakukan replikasi atau memunculkan topik aspek atau masalah baru

b. Identifikasi Masalah

Berisi sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian pada latar belakang masalah
atau kedudukan masalah yang akan diteliti itu dalam liriglnip permasalahan yang lebih luas
dibandingkan dengan perumusan masalah.

c. Pembatasa Masalah

Berisi batasan sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya sebahagian
saja yang akan diteliti

d. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti di dalam penelitian merupakan rumusan formal
yang operasional dari masalah yang akan diteliti. Isi masalah harus konsisten dengan latar
belakang masalah. Umumnya bagi si peneliti, perumusan masalah merupakan bagian yang
sangat penting dan rumit dihadapi. Untuk itu ada hal yang perlu diperhatikan yakni masalah
yang dipilih hendaknya betul-betul bidang yang ditekuni. Secara operasional masalah
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, yang menggambarkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.

e. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memuat pernyataan singkat mengenai yujuan penelitian tersebut


dilakukan. Penelitian dapat bertujuan untuk menjajaki, menginaikan, menerangkan,

15
membuktikan atau merupakan suatu gejala, konsep, dugaan atau membuat suatu prototipe:
tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah

f. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkann bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, bagi masyarakat,


pembangunan, negara dan bangsa.

g. Kajian Pustaka

Bab tentang kajian pustaka meliputi : karangka teori, kerangka berpikir dan hipotesis.

h. Kerangka Teori

Kerangka teori berisi teori dari semua besaran variabel yang digunakan di dalam
penelitian. Teori ini harus ditulis secara jelas dan konklusif serta melalui berbagai
pertimbangan. Usahakan peristiwa terbaru (aktual), relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
Uraikan dengan jelas kerangka teori yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian
yang akan dilakukan. Kerangka teori menggunakan teori, temuan dan hasil penelitian lain
yang relevan yang dapat digunakan sebagai acuan, yang dijadikan landasanuntuk melakukan
penelitian yang akan dilakukan. Uraian dalam kerangka teori mengacu pada literatur atau
sumber bacaan yang terdapat pada daftar pustaka.

i. Kerangka Berpikir

Berisi alasan atau argumentasi ilmiah deduktif sehingga dengan mengikuti alasan itu
secara logika terdapat benang merah yang tidak putus mulai dari masalah sampai pada
hipotesis penelitian, setiap masalah mempunyai argumentasi sendiri untuk sampai ke
hipotesis, yang merupakan inti dari permasalahan.

j. Hipotesis

Penelitian dapat menggunakan hipotesis atau tidak menggunakan hipotesis tergantung


pada sifat dan tujuan penelitian. Jika penelitian menggunakan hipotesis, maka hipotesis
hendaknya berupa rumusan formal atau pemecahan masalah. Isinya harus konsisten dengan
rumusan masalah. Ada beberapa kriteria :

1. Harus sederhana

2. Dapat Diuji

3. Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih

16
4. Harus sesuai dengan fakta

5. Relevan dengan ilmu

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

!. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identilikasi Masalah

1.3 Pemecahan Masalah

1.4 . Rumusan Masalah

1.5 . Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teori

2.2. Penelitian Yang Relevan

2.3. Kerangka Berpikir

2.4 Pengajuan Hipotesis

III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

3.2 Subjek dan Objek

3.3. Definisi Operasional

3.4. Prosedur Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6. Teknik Analisis Data

3.7 Indikator Keberhasilan

1V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

17
4.4 Deskripsi Hasil Penelitian

4.5 Analisis Data

4.6 Pembahasan

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

RINGKASAN ISI BUKU 2

BAB I PENELITIAN DAN TATISTIK

A. Pengertian statistic
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Terdapat empat hal yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu cara
ilmiah,data,tujuan, dan kegunaan. Penelitian merupakan cara ilmiah,berarti penelitian itu
didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional artinya
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati
oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
akan digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu
mempunyai criteria tertentu, yang harus Valid, reliable, dan obyektif. Secara umum tujuan
penelitian ini meliputi tiga macam yaitu yang bersifat penemuan,pembuktian dan
pengembangan suatu pengetahuan. Melalui penelitian manusia dapat mengunakan hasilnya,.
B. Variabel penelitian
1. Pengertian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis dapat didefenisikan sebagai atribut
seseorang, atau obyek, yang mempunyai ‘’variasi’’ antara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan obyek yang lain ( hatch dan farhady, 1981). Dinamakan variabel karena
ada variasinya, Kerlinger (1973) menyatakan variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari.

18
2. Macam-macam variabel
a. Variabel independent
b. Variabel dependen
c. Variabel moderator
d. Variabel intervening
e. Variabel control
C. Pradigma penelitian

Diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan
diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab
melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan . berdasarkan hal ini maka
bentuk-bentuk pradigma atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey
seperti gambar berikut :

1. Paradigm sederhana
2. Paradigma sederhana berurutan
3. Paradigma ganda dengan dua variabel independen
Dalam paradigma terdapat dua variabel independen dan satu dependen. Dalam
paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4 rumusan masalah
asosiatif (3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda)
4. Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
5. Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
6. Paradigm ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
7. Paradigma jalur

Bentuk-bentuk paradigma penelitian yang lain masih cukup banyak, dan contoh-
contoh yang diberikan terutama dikaitkan dengan teknik statistic yang dapat digunakan.

D. Proses penelitian

Penelitian itu dimulai dengan adanya masalah, masalah selanjutnya dipecahkan menjadi
lebih jelas maka peneliti perlu berteori sesuai denga lingkup permasalahan. Peneliti
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Setelah populasi dan sampel penelitian
ditetapkan peneliti, maka langkah selanjutnya peneliti mengumpulkan data dari obyek itu
( obyek dapat manusia atau benda alam) untuk dapat mengumpulkan data dengan teliti,

19
maka

20
peneliti perlu menggunakan instrument penelitian (alat ukur). Data yang telah dikumpulkan
oleh peneliti dari populasi atau sampel yang ditetapkan selanjutnya dideskripsikan melalui
penyajian data. Dengan demikian gambaran data menjadi lebih jelas baik lagi bagi peneliti
sendiri maupun oleh orang lain yang berminat untuk mengetahui. Untuk keperluan penyajian
data ini, maka diperlukan teknik statistic, yaitu statistic deskriptif.

E. Peranan statistic dalam penelitian


 Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari situasi
populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat
dipertanggung jawabkan.
 Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument. Sebelum instrument
digunakan untuk penelitian, maka harus diuji validitas dan rebialitasnya
terlebih dahulu.
 Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif.
Teknik-teknik penyajian data ini antara lain tabel, grafik,diagram lingkaran,
dan pictogram.
 Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan.
Dalam hal ini statistic yang digunakan antara lain korelasi,regresi,t-test,anova
dll.

F. Macam-macam statistic

Statistic dapat dibedakan menjadi dua, yaitu statistic Deskriptif dan statistic Inferensial.
Selanjutnya statistic Inferensial dapat dibedakan menjadi statistic parametris dan non
parametris. Statistic descriptif adalah statistic yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu statistic hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas ( generalisasi/inferensi ). Penelitian yang tidak menggunakan
sampel, analisisnya akan menggunakan statistic deskriptif. Demikian juga penelitian
menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan terhadap
populasi dari mana sampel diambil, maka statistic yang digunakan adalh statistic deskriptif.
Statistic inferensial adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Terdapat dua macam statistic inferensial yaitu statistic parametris dan non parametris.

G. Berbagai macam data penelitian

21
 Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat,kata atau gambar
 Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang
diangkakan (skoring). Data ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data
diskrit dan data kontinum. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil
menghitung atau membilang (bukan mengukur), data kontinum adalah data
yang diperoleh dari hasil pengukuran dan data kontimum dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu data Ordinal, Interval, dan Rasio.
 Data ordinal adalah data yang berjenjang atau berbentuk peringkat
 Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai
nol absolute (mutlak).
 Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolute.

H. Pedoman umum memilih teknik statistil


1. Hipotesis deskriptif
Ho : daya tahan lampu merk X = 500
jam Ha : daya tahan lampu merk X = 500
jam
2. Hipotesis komparatif
Ho : daya tahan lampu merk X = merk Y
Ha : daya tahan lampu merk X = merk Y
3. Hipotesis asosiatif
Ho : tidak ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu
Ha : ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu

BAB II STATISTIK DESKRIPTIF

Statistik Deskriptif adalah statistic yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau


member gambaran terhadap objek yang di teliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya,tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum.
Penyajian Data ,setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah di peroleh
melalui observasi,wawancara, angket maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data
adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian
pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami isinya. Beberapa cara penyjian data
yang akan di kemukakan disini adalah: penyajian dengan tabel, grafik, diagram lingkaran,

22
dan pictogram.

23
1. Tabel
Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel merupakan penyajian
yang banyak digunakan karena lebih efisien dan cukup komunikatif.
2. Tabel distribusi frekuensi
Tabel ini disusun bila jumlah data yang disajikan cukup banyak,sehingga kalau
disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan tidak komunikatif.

Rumus kelas interval:

GRAFIK

K=Selain
1+3,3dengan
log n tabel,penyajian data yang cukup popular dan komunikatif adalah
dengan grafik. Pada umumnya terdapat dua macam grafik. Yaitu grafik garis (polygon) dan
grafik batang (Histogram).
Dimana:
K=Grafik
JumlahGaris
Kelas,dibuat
Intervalbiasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadan.
Perkembangan
n= Jumlahtersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan tampak secara visual melalui garis
data observasi
dalam grafik.

Grafik Batang , visualisasi dengan grafik garis kurang menarik untuk menyajikan
data, untuk itu maka dikembangkan grafik batang. Sedangkan pada grafik batang visualisasi
difokuskan pada luas batang.

Diagram Lingkaran cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan
diagram lingkaran atau pichart. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data
dari berbagai kelompok.

24
Beberapa teknik penjelasan kelompok yang telah diobservasi dengan data kuantitatif,
selain dapat dijelaskan dengan menggunakna tabel dan gambar dapat juga dijelaskan teknik
statistic yang disebut Modus, Median, Mean.

1. Modus
Merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang
popular atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.

2. Mean
Merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari
kelompok tersebut.

3. Median
Adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah
dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai
terbesar.

Me = b + p ( ½ n – F )

Pengukuran Variasi Kelompok

Untuk menjelaskan keadaan kelompok, dapat juga didasarkan pada tingkat variasi
data yang terjadi pada kelompok tersebut .untuk mengetahui tingkat variasi data dapat
dilakukan dengan cara melihat rentang data dan standar deviasi atau simpangan baku.

1. Rentang Data
Rentang data (range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar
dengan data yang terkecil yang ada pada kelompok itu. Rumusnya:
R = Nilai Terbesar – Nilai Terkecil
2. Varians

25
Salah satu teknik statistic yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas
kelompok adalah dengan varians. Varians adalah jumlah kuadrat semua deviasi
nilai individual terhadap rata-rata kelompok.

3. Standar Deviasi
Standar Deviasi adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar
penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.

BAB III POPULASI, SEMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:objek/subjek yang mempunyai


kuanitas dan karakterlistik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek
yang dibelajari, tetapi meliputi seluruh karakterlistik/sifat yang dimiliki subjek atau objek
yang diteliti itu.

B. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sempel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sempel, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sempel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (mewakili)

C. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sempel. Untuk menentukan


sempel dalam meneliti, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis,
macam-macam teknik sampling ditunjukkan pada gambar 3.1

1. Probability sampling

26
Probability sampling adalah teknik pengambilan sempel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel.

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi


dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

b. Propotionate Stratified Radon Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional.

c. Disproportionate Stratified Radon Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi
kurang proprosional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau
kabupaten.

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi


peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik sempel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh,
snowball.

a. Sampling Sistematis

Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sempel berdasarkan urutan dari


anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sample dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c. Sampling Insidental

27
Sanpling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling Total

Sampling total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.

f. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar.

D. Menentukan Ukuran Sampel

Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000
orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sempel yang diambil sama dengan jumlah
populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sempel mendekati populasi, maka
peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sempel
menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

3. Contoh Menentukan Ukuran Sampel

Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat


terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah tertentu. Kelompok masyarakat
itu terdiri 1000orang, yang dapat dikelompokan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu
lulusan s1= 50, sarjana muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD= 50(populasi berstrata).

4. Cara Mengambil Anggota Sampel

Teknik pengambilan sempel adalah radom, maka setiap anggota populasi mempunyai
peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sempel. Untuk contoh diatas peluang setiap
anggota populasi = 1/1000.

5. Normalitas Data

28
a. Kurve Normal

Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel
penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi norma. Bila data tidak normal, maka
teknik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai gantinya
digunakan teknik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data berdistribusi normal.
Teknik statistik itu adalah statistik nonparametris.

b. Contoh Penggunaan Kurve Normal

Terdapat 200 mahasiswa yang ikut ujian mata kuliah statistik. Nilai rata-rata adalah 6
dan simpangan bakkunya adalah 2. Beberapa orang yang mendapat nilai 8 keatas?

Jawab: rata-rata klas (x) =6, dan simpangan baku (s) =2. Dari rumus 3.2 dapat dihitung harga
z.

c. Pengujian Normalitas Data

Seperti dikemukakan dimuka statistik parametris itu berkerja berdasarkan asumsi


bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal.

BAB IV KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Statistik dan Penelitian

Dalam statistik dan penelitian dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan alternatif.
Pada statistik, hipotesis nol dapat diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara paremeter
dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sempel.

B. Tiga Bentuk Hipotesis

Menurut tingkat eksplansi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat
dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif (pada, satu sampel atau variabel
mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan), komparatif dan hubungan.

1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis Deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh, bila rumusan masalah penelitian
sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis
deskriptif.

29
C. Contoh Menentukan Ukuran Sampel

Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat


terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah tertentu. Kelompok masyarakat
itu terdiri 1000 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu
lulusan s1 =50, sarjana muda= 300, SMK=500, SMP=100, SD=50(populasi berstrata).

D. Cara Mengambil Anggota Sampel.

Dibagian depan bab inu telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu
probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik
sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan radon sampling, atau cara pengambilan
sampel secara acak.Teknik pengambilan sempel adalah radom, maka setiap anggota populasi
mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

BAB V SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

A. Macam-macam Skala pengukuran


Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuian untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
di sebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
2. Skala Guttman
Skala pengukuiran tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak” ,
“benar-salah”, “positif-negatif” dan lain lain. Jadi kalau pada skala likert terdapat
3,4,5,6,7 interval dari kata “sangat setuju” sampai “sangat setuju” maka dalam
skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju dan tidak setuju”.
3. Semantic Defferensial

30
Skala ini dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk
mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun Cheklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di
bagian kanan garis , dan jawaban yang “sangat negatif” terletak dibagian kiri
garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya
skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai
oleh seseorang.
4. Rating Scale
Dari ketiga skala pengukuran diatas data yang diperoleh adalah data kualitatif
yang kemudian di kuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang
diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
B. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut fenomena penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan sudah teruji validitas dan
reabilitasnya. Variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya panas.
Statistik Nonparametris (x2) satu sampel. Selanjutnya test yang digunakan
untuk menguji hipotesis satu sampel data ordinal akan diberikan run test. Statistik ini
digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel bila datanya nominal adalah “test
binomial” dan chi kuadrat.

BAB VI PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF

Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk


perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat
berarti menguji kemampuan generalisasi (signifikan hasil penelitian) yang berupa
perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Bila HO dalam pengujian
diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat terealisasikan untuk
seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu.

Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen.


Sedangkan sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain. Misalnya
akan membandingkan kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK.

31
A. Komparatif Dua Sampel
Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan
digunakan tegantung pada bunyi kaliimat dalam merumuskan hipotesis.
1. Uji dua Fihak
Uji dua Fihak apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai
berikut.
Ho : tidak terdapat perbedaan (ada kesamaan) produktifitas kerja antara pegawai
yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak
Ha : terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat
kendaraan dinas dengan yang tidak
2. Uji Fihak Kiri
Uji Fihak kiri digunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya adalah
sebagai berikut:
Ho : prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih besar atau sama
dengan yang masuk pagi hari.
Ha : prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih rendah dari yang
masuk pagi hari
3. Uji Fihak Kanan
Uji Fihak kanan digunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya
berbunyi sebagai berikut:
Ho : disiplin kerja pegawai swasta lebih kecil atau sama dengan pegawai negeri.
Ha : disiplin kerja pegawai swasta lebih besar dari pegawai negeri.
1. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametis
1). T-test
Statistik parametis yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah
menggunakan t-test
b. Statistik Nonparametris
Berikut ini dikemukakan statistik nonparametris yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi. Teknik statistik
yang akan dikemukakan adalah Mc Nemar Test untuk menguji hipotesis
komparatif data nominal dan sign test untuk data ordinal.
1. Mc Nemar Test

32
Teknik Statistik ini digunakan untuk digunakan untuk menguji
hipotesis dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk
nominal/deskrit. Rancangan ini bioasanya berbentuk “before after” .
jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum
dan sesudah ada perlakuan.
2. Sign Test (Uji Tanda)
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi, bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan
uji tanda karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk
tanda-tanda , yaitu tanda positif dan negatif. Misalnya dalam sebuah
eksperimen hasilnya tidak dinyatakan dalam berapa besar
perubahannya secara kuantitatif , tetapi dinyatakan dalam bentuk
positif dan negatif.
3. Wilcoxon match pairs test
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Kalau dalam uji
tanda besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak di
perhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya
berbentuk ordinal (berjenjang).
B. Komparatif K sampel
Penelitian untuk variabel yang sama, sering dilakukan pada sampel yang
jumlahnya lebih dari dua (K Sampel ), misalnya 3, 4 atau 10 kelompok sampel.
Selanjutnya berdasarkan sampel yang diambil secara random tersebut akan dianalisis
apakah rata-rata (Mean) antara kelompok sampel satu dan kelompok sampel yang lain
berbeda secara signifikan atau tidak. Signifikan artinya perbedaan atau persamaan
rata-rata dari sampel-sampel tersebut dapat di generalisasikan terhadap populasi
darimana sampel-sampel tersebut di ambil.
1. Sampel berkorelasi
Pengertian sampel berkorelasi telah dijelaskan pada bab pedoman statistik. Teknik
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini meliputi statistik paramatris
dan nonpramatris.
a. Statistik parametris
1. Analisis Varian

33
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k
sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio. Satu sampel dalam K
kejadian berarti sampel tersebut berpasangan, model before aftter.
Sedangkan K sampel dalam satu kejadian berarti sampel independen.( lima
sampel diberi satu kali perlakuan , adalah merupakan lima sampel
idependen)
b. Sampel Non parametris
1. Chi Kuadrat K sampel
Chi Kuadrat K sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
lebih dari dua sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal.
2. Test cochran
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis Komparatif K sampel
berpasangan bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi.
3. Test Friedman
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel yang
berpasangan bila datanya berbentuk ordinal.

BAB VII PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF

Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam
populasi yang akan di uji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang
ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil.

A. Statistik Parametris

Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan antar
variabel) meliputi Korelasi Product Moment, Korelasi Ganda dan Korelasi Parsial.

B. Statistik Nonparametris

Dua macam statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif,
yaitu Koefisien Kontingensi dan Korelasi Spearman Rank.

BAB VIII ANALISIS REGRESI

Terdapat perbedaan yang mendasar antara analisis korelasi dan regresi. Analisis
korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih,

34
baik hubungan yang bersifat simetris, kausal dan reciprocal, sedangkan analisis regresi
digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai
variabel independen di manipulasi/ dirubah-ubah atau di naik-turunkan.

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan
menurunnya variabel dependen dapat di lakukan melalui peningkatan variabel independen
atau tidak. Sebagai contoh, naiknya jumlah penjualan dapat dilakukan melalui jumlah iklan
atau tidak.

A. Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah
:

Ý = a ˧ bX

Dimana :

Ý = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

A = Harga Y ketika harga X = 0 ( Harga konstan )

B = angka arah atau koefisien regresif, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila
(+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara panjang garis
variabel dependen, setelah persamaan regresi ditemukan. Jadi harga b merupakan fungsi dari
koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila
koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi
negatif maka harga b juga negatif, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b
juga positif.

B. Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan ( naik turunnya ) variabel dependen (Kriterium), bila dua atau lebih

35
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi
analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.

Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah :

Y = a ˧ B1X1 ˧ b2X2

Persamaan regresi untuk tiga presiktor adalah :

Y = a ˧ b1x1 ˧ b2x2 ˧ b3x3

Untuk bisa membuat ramalam melalui regresi, maka data setiap variabel harus
tersedia. Selanjutnya berdasarkan data itu peneliti harus dapat menemukan persamaan
melalui perhitungan.

BAB IX ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS)

A. Pengertian
Analisi jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga
analisis regresi dapat di katakan sebagagai bentuk khusus sebagai bentuk khusus dari analisis
jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel
yang berbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/reciprocal). Dengan
demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang
dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan variabel dependen yang disebut variabel endogen.

Penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian berdasarkan pada beberapa
asumsi sbb.

 Hubungan antar variabel yang akan di analisis berbentuk linier, aditif dan kausal.
 Variabel – variabel residual tidak berkolerasi dengan variabel yang lain.
 Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/sebab – akibat searah.
 Data setiap variabel yang di analisis adalah data interval dan berasal dari sumber yang
sama.
B. Diagram Jalur
Sebelum penilitian menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka peneliti
harus menyusun model hubungan antar variabel dalam hal ini disebut diagram jalur. Diagram
jalur tersebut disusun berdasarkan kerangka berfikir yang di kembangkan dari teori yang
digunakan untuk penelitian. Dan diagram jalur yang sederhana dan yang lebih kompleks.

C. Koefisien Jalur

36
Kalau dalam korelasi, arah dan kuatnya hubungan antar vaiabel ditunjukkan dengan
koefisien korelasi. Arah hubungan adalah positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan
ditunjukkan dengan besar – kecilnya angka korelasi. Koefisien korelasi yang mendekati
angka 1 berarti kedua variabel mempunyai hubungan kuat atau sempurna. Dalam analisis
jalur terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan kuatnya pengaruh
variabel independen terhadap dependen.

D. Perhitungan Koefisien Jalur


Hubungan jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan kolerasi, oleh
karena itu perhitungan angka koefisien jalur menggunaka standar skor z. Pada setiap variabel
oksigen tidak di pengaruhi oleh variabel – variabel yang lain dalam diagram, sehingga yang
ada hanyalah suku residualnya yang di beri notasi e. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel residual. Tetapi pada variabel dependen/endogen, karena sebenranya banyak variabel
eksogen yang mempengaruhi, maka perhitungannya selain memperhatikan variabel eksogen
yang mempengaruhi langsung juga residualnya/errornya

E. Pengujian Model
Adalah menguji hipotesis yang berbentuk diagram jalur atau hubungan antar variabel
yang telah tersusun berdasarkan teori. Untuk dapat menguji model, maka kolerasi antar
variabel dalam diagram jalurtersebut terlebih dahulu disusun dalam matrik korelasi. Secara
praktis pengujian diagram jalur juga dapat dilakukan berdasarkan analisis korelasi dan regresi
yang di nyatakan dalam angka z. Jika semua koefisien regresi setelah di uji ternyata semua
disignifikan, maka diagram yang dihipotesisikan dapat diterima, tetapi salah satu tidak di
signifikan, maka diagram jalur atau model hubungan antar variabel yang telah dirumuskan
ditolak, sehingga bentuk hubungan antar variabel berubah.

1. Rumusan masalah
2. Populasi dan sampel
3. Teknik pengumpulan data
4. Intrumen penelitian
5. Hasil analisis
BAB X PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTUR (STRRUCTURAL EQUATION
MODELING)

A. PENGERTIAN

37
Pemodelan persamaan struktural (SEM) memiliki beberapa sebutan lain, seperti: analisis
struktur kovarian (covariance structure analysis), analisis variabel laten (latent variable
analysis), analisi faktor konfirmatori (confirmatory factor analiysis), dan analisis linier
structural relations (LISREL) (Hair, dkk, 1998: 584). Berdasarkan sebutan-sebutan tersebut,
SEM dapat dideskripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis
faktor, model struktural,dan analisis jalur.

Reabilitas instrumen (berkaitan dengan analisis faktor konfirmatori), pengujian model


hubungan antar variabel (berkaitan dengan analisis jalur), dan kegiatan untuk mendapatkan
suatu model yang cocok untuk prediksi (berkaitan dengan analisis regresi atau analisis model
struktural).

Simbol-simbol yang digunakan dalam SEM:

Ksi : untuk variabel laten X (eksogen)

Eta : untuk variabel laten Y (endogen)

Lambda : untuk muatan faktor (factor loading)

Beta : koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel

endogen Gamma : koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel

endogen Phi : koefisien hubungan antar variabel laten X (eksogen)

Zeta : pelang galat model

Epsilon : kesalahan pengukuran pada variabel manives untuk varibel laten Y

Delta : kesalahan pengukuran pada variabel manifes untuk variabel laten X

Lambda besar : matriks untuk muatan faktor variabel laten X

Lambda besar : matriks untuk muatan faktor variabel laten Y

B. SEM DAN ANALISIS JALUR

Antara SEM dan analisis jalur terdapat persamaan dan perbedaan yaitu:

1. Persamaan SEM dan Analisis jalur :


a. Keduanya berkaitan dengan analisis konstruksi model.
b. Koefisien parameter model didasarkan atas analisis data sampel.

38
c. Pengujian kecocokan model dilakukan dengan cara membandingkan matriks
varian-kovarian hasil dugaan dengan matriks data empirik (observasi).

2. Perbedaan SEM dan analisis jalur:


a. Pada SEM dapat dilakukan dua analisis sekaligus yaitu: analisis pengujian
hubungan kausal antar variabel laten (model struktural) dan analisis pengujian
validitas dan reliabilitas yang didasarkan atas variabel manifes (model
pengukuran).
b. SEM dapat diterapkan untuk model rekursif ataupun resiplokal, sedangkan
analisis jalur hanya dapat diterapkan pada model kausal satu arah dan rekursif.
c. SEM tidak terganggu dengan adanya korelasi antar kesalahan (error), sedangkan
pada analisis jalur, antara error harus bebas (tidak saling tergantung).
d. Hasil SEM mencakup faktor diterminan, model struktural, dan model pengukuran.
Analisis jalur hanya mencakup faktor diterminan.

C. MODEL PENGUKURAN

Pendekatan yang dilakukan dalam analisis model pengukuran ini adalah Analisis faktor
Konfirmatori. Untuk melihat besar kecilnya koefisien validitas dapat dilihat besar kecilnya
harga muatan faktor (lambda). semakin besar harga Lambda maka dikatakan indikator
semakin valid.
Untuk melihat besarnya koefisien reliabilitas indikator dapat melihat nilai (1-delta) untuk
variabel eksogen dan nilai (1-Epsilon) untuk variabel endogen. Semakin besar nilai (1-delta)
dan (1-epson), maka semakin reliabel indikator tersebut.

D. Analisis Jalur

Contoh tersebut dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempenaruhi


Orientasi pilihan Bidang Keahlian. Faktor-faktor tersebut adalah: kualitas Orang Tua, Kulitas
Sekolah, Kemampuan Umum, Melek Teknologi, dan Pemahaman Diri.

E. ANALISIS MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

39
Contoh model persmaan struktural dapat dilihat kembali Gambar 10.3 di muka. Contoh
tersebut menggambarkan gabungan analisis model variabel dan model struktural hubungan
antar variabel.

F. LANGKAH-LANGKAH DALAM SEM

Hair, dkk. (1998: 592-693) mendeskripsikan langkah-langkah dalam SEM seperti berikut
ini : (1) pengembangan model berbasis teori, (2) mengkonstruksi diagram jalur untuk
hubungan kausal, (3) mengkonversi diagram jalur ke dalam model struktural dan model
pengukuran, (4) memilih matriks input dan estimasi model, (5) menilai identifikasi model
struktural , (6) evaluasi kecocokan model berdasarkan kriteria goodness-of-fit dan (7)
interpretasi dan modifikasi model.

G. CARA MEMBACA MODEL PENGUKURAN dan MODEL STRUKTURAL


1. Model Pengukuran

Berdasarkan tabel 10.4 dapat disimpulkan bahwa faktor kemampuan manual, kemampuan
penalaran dan persepsi terhadap pendidikan lanjut memberikan pengaruh yang bermakna
terhadap orientasi pilihan bidang keahlian siswa.

2. Model Struktural

Berdasarkan gambar 10.6 tersebut dapat dikemukakan beberapa informasi yang berkaitan
dengan efek langsung dan efek tak langsung. Efek langsung mencakup hubungan antara
variabel bebas dan varibel terikat. Efek tak langsung mencakup hubungan antara variabel
eksogen dan variabel terikat (indirect effects of KSI on ETA).

BAB XI STATISTIK UNTUK PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS


INTRUMEN PENELITIAN

Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan intrumen yang
valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bisa terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Intrumen yang
tidak valid berarti alt ukur yang digunakan untuk mendapatkan data(mengukur) apa yang
hendak diukur. selanjutnya instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat tercapainya
tujuan yang telah dirumuskan

A. Pengujian Validitas Instrumen


1. Pengujian Validitas Konstruk (countruk Validity)

40
Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari ahli.
Dalam hal ini setelah instrumen di konstruksi tentang aspek-aspek yang akan
diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan
dengan ahli.
2. Pengujian Validitas Isi
Untuk instrumen yang berbentu erat, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan membandingkan dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan.
3. Pengujian Valisitas Eksternal
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan antar kriteria yang ada pada
instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.
B. Pengujian Relibilitas Instrumen
Pengujian relibilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest,equivalent dan
gabungan keduanya . secara internal realibilitas instrumendapat diuji dengan
menganalisis konstitensi butir-butir yang adapada instrumen dengan teknik tertentu.
1. Test Retest
2. Pengujian gabungan reliabilitas onstrumen yang kedua adalah dilakukan dengan
membuat dua instrumen yang ekuivalen.
3. Gabungan
4. Internal Consitency

41
BAB III CRITICAL BOOK
A. Kelebihan Buku
Menurut saya setiap buku pasti memiliki keunggulannya masing-masing tetapi di dalam
buku 1 dan 2 ini keunggulannya adalah
 Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena di dalam buku ini bahasa yang
digunakan tidak berbelit-belit.
 Di setiap babnya buku ini menjelaskan secara rinci dulu pengertian dari isi yang ada
di bab tersebut sehingga pembaca mengerti akan maksud yang dijelaskan di dalam
buku ini.
 Buku ini juga memberikan masukan yang positif mengenai metode penelitian begitu
juga dengan statistik
B. Kelemahan Buku
Adapun kelemahan buku 1 dan 2 menurut saya:
 Menurut saya kelemahan dari buku ini adalah setiap bab terlalu banyak pembahasan
yang dikaji sehingga dapat membuat pembaca merasa bosan untuk membacanya
bahkan ada juga beberapa kata yang kurang jelas di dalamnya.
 Di buku ini juga digunakan kata kata yang sulit untuk di pahami.
 Dalam buku ini pada halaman 252 tulisannya sulit untuk di baca di karenakan buram
pada buku 1 dan pada buku 2 ada penulisan kata yang kurang tepat pada halaman 278.

42
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi dalam arti luas statistik
dapat diartikan sebagai alat. Statistik biasanya digunakan sebagai penelitian untuk mengolah
data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian. Dan juga merupakan
Alat untuk analisis, dan alat untuk membuat keputusan.

b. Saran

Dalam pembuatan sebuah tugas pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan, disini
peneliti menerima kritik dan saran pembaca agar dalam pembuatan tugas berikutnya akan
memperhatikan kritik dan saran sekalian. Terima kasih.

43

Anda mungkin juga menyukai