Anda di halaman 1dari 14

Uji

h i p o te s i s
Margaretha Ina
Meilia Sirait
Nanang Eko
Sarmila Oktariani
Siti Fatmawati
Stephy Anggi
Uji hipotesis adalah
penyelidikan tentang dugaan
tersebut benar atau salah. Yang
akan dipelajari adalah menguji
rata-rata µ untuk satu sampel.

Uji hipotesis permasalahan tersebut dapat


dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Merumuskan hipotesis nol (H₀) dan hipotesis


alternatif (H₁)
-Hipotesis nol (H₀) adalah hipotesis
atau pernyataan yang dianggap benar dan
akan diuji kebenarannya.
-Hipotesis alternatif (H₁) adalah
lawan dari hipotesis nol.
a) Merumuskan hipotesis yang mengandung pengertian
sama.
• H₀ : µ = µ₀
H₁ : µ ≠ µ₀
• H₀ : µ = µ₀
H₁ : µ < µ₀
• H₀ : µ = µ₀
H₁ : µ > µ₀

b) Merumuskan hipotesis yang mengandung pengertian


maksimum.
• H₀ : µ ≤ µ₀
H₁ : µ > µ₀

c) Merumuskan hipotesis yang mengandung pengertian


minimum.
• H₀ : µ ≥ µ₀
H₁ : µ < µ₀

Pada permasalahan di atas diperoleh H₀ dan H₁ sebagai


berikut:

• H₀ : µ = rata-rata berat detergen 500 gram


H₁ : µ < rata-rata berat detergen kuranng dari 500
gram
2. Menghitung nilai statistik uji.
a) Jika ukuran sampel yang d uji n ≥ 30,
statistik uji yang digunakan

b) Jika ukuran sampel yang di uji n < 30,


statistik uji yang digunakan

Dari permasalahan tersebut diperoleh:


Banyak sampel n = 49
Rata-rata sampel  X̄ = 496 gram
Rata-rata populasi yang diuji µ₀ = 500
gram
Simpangan baku σ  = 1,2 gram

Banyak sampel n = 49 ≥ 30 sehingga


menggunakan statistik uji z =
3. Menentukan tingkat signifikan α 
Pada permasalahan tersebut menggunakan
tingkat signifikan α  = 5% = 0,05%

4. Menentukan daerah kritis.


Daerah kritis (DK) merupakan daerah
penolakan H₀. Daerah kritis
ditentukan berdasarkan rumusan H₁ dan
tingkat signifikan α  yang dipiih.

a) Jika H₁ : µ ≠ µ₀, daerah kritis


berada di ujung kanan dan ujung kiri
kurva. Uji ini dinamakan uji
duapihak. Luas setiap daerah kritis
sama dengan α /₂.
Daerah kritis:
1. Untuk distribusi Z adalah H₀ ditolak jika nilai z < -Zα/2​atau
nilai z > Zα/2​
2. untuk distribusi t adalah H₀ ditolak jika nilai t < -t α/2​atau
nilai t > tα/2​

Daerah penerimaan :
3. Untuk distribusi Z adalah H₀ diterima jika –z α/2​< z < zα/2​
4. untuk distribusi t adalah H₀ diterima jika –t α/2​< t < tα/2​

B) Jika H₁ : µ > µ₀, daerah kritis berada di ujung kanan kurva. Uji
ini dinamakan uji stau pihak kanan. Luas daerah kritis sama dengan
α.
Daerah Kritis (DK):
1. Untuk distrbusi Z adalah H₀
ditolak jika nilai z > zα
2. Untuk distribusi t adalah H₀
ditolak jika nilai t > tα
Daerah penerimaan (DP)
3. Untuk distribusi H₀diterima
jika nilai z < zα
4. Untuk distribusi t H₀
diterima jika nilai t < tα
Jika H1 : < μ0, daerah kritis berada di ujung kiri kurva. Uji
ini dinamakan uji satu pihak kiri. Luas daerah kritis sama
dengan α.
Daerah kritis (DK) :
Untuk distribusi Z adalah H0 ditolak jika nilai z ˂ ˗zα dan
Untuk distribusi t adalah H0 ditolak jika nilai t ˂ ˗tα.
 
Daerah penerima (DP) :
Untuk distribusi Z adalah H0 diterima jika nilai z ˃ -zα dan
Untuk distribusi adalah H0 diterima jika nilai t ˃ ˗tα.

Dari permasalahan diatas diperoleh


H1 : μ ˂ 500 sehingga daerah kritis
dapat digambarkan sebagai berikut.
 
Dari gambar diperoleh daerah
kritis z ˂ ˗z0,05.
Perhatikan letak 0,05 pada table
distribusi Z berikut.

Dari tabel terlihat luas daerah 0,05 terletak diantara 0,0505 dan 0,0495.
Dari tabel diperoleh P(Z ˂ ˗1,64) = 0,0505 dan P(Z ˂ -1,65) = 0,0495.
0,05 di tengah-tengah 0,0505 daripada 0,0495 sehingga nilai z = -1,645.
Dengan demikian, diperoleh daerah kritis z < -1,645.
5. Menentukan keputusan uji
Keputusan uji diambil berdasarkan letak nilai statistik
uji pada daerah kritis. Jika nilai statistikuji di dalm daerah
kritis H₀ ditolak. Sebaliknya, jika nilai statistik uji di
luar daerah kritis maka H₀ diterima.
pada langkah keempat diperoleh daerah kritis z < - 1,645.
Oleh karena nilai statistik uji z = -20 < - 1,645 maka z = -20
di dalam daerah kritis sehinga keputusannya H₀ ditolak.

6. Membuat kesimpulan
kesimpulan dibuat berdasarkan keputusan uji yang diperoleh
pada lagkah kelima. Pada permasalahan diatas diperoleh
keputusan uji H₀ ditolak.
Kesimpulan dari uji hipotesis adalah rata-rata berat detergen
kurang dari 500 gram.
Contoh soal
Jawaban:

pernyataan yang akan diuji


kebenarannya adalah rata-rata
waktu menunggu bagi pelanggan
restoran A untuk mendapatkan
pelayanan adalah 5 menit sehingga
H₀ : µ = 5.
H₁ merupakan lawan dari pernyataan
H₀ sehingga H₁ : µ ≠. Dengan
demikian, daerah kritis berada di
kedua ujung kurva sebagai berikut.
2. Seorang pengusaha mengatakan bahwa dia telah
menemukan cara baru untuk memproduksi senar dengan
daya tahan rata-rata 8kg. Seorang peneliti ingin
mengetahui apakah klaim pengusaha tersebut benar.
Untuk itu, peneliti tersebut mengambil sampel
berukuran 50, dan setelah di uji di laboratorium,
ternyata di peroleh rerata daya tahan 7,8 kg dengan
deviasi baku 0,5 kg. Bagaimana kesimpulan uji
tersebut jika di ambil α = 1%

Penyelesaian:

1. H₀ : µ = 8
H₁ : µ ≠ 8
2. α = 1

6. Keputusan uji H₀ ditolak


7. Kesimpulan: klaim pengusaha
tidak benar
3. Divisi perencanaan di perusahaan nanas kaleng PT. Maju Jaya
melakukan sebuah tindakan peramalan produsi bahwa dalam satu
bulan mereka dapat memproduksi 150 ton nanas. Setelah
melakukan sebuah evaluasi produksi selama 30 hari rata-rata
produksi nanas adalah 120 kg dengan standar deviasi 40.
akankah dengan kondisi tersebut, ramalan divisi perencanaan
adalah benar bahwa perusahaan dapat memproduksi nanas sebanyak
150 ton? Gunakan taraf nyata 5% untuk mengujinya!

Jawab:
1. Merumuskan hipotesis dan formulanya.
H₀ = rata-rata produksi nanas PT. Maju Jaya selama
sebulan sebesar 150 ton.
H₁ = rata-rata produksi nanas PT. Maju Jaya selama
sebulan kurang dari 150 ton.
H₀ : µ = 150 ton
H₁ : µ < 150 ton

Anda mungkin juga menyukai