Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN CUCI TANGAN DILAKSANAKAN


DIRUANG SAFIR RS PHC SURABAYA

Dosen Pendamping :
Imamatul Faizah, S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep

Nama Mahasiswa :
1. Sutrisno Sudirjo (1120021020)
2. Fajar Dewi Rohmawati (1120021024)
3. Muhammad Zakaria (1120021043)
4. Sartika Sari (1120021033)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penyuluhan ini dibuat dan disusun sebagai bukti bahwa telah mengikuti
praktikum Profesi di Rumah Sakit PHC Surabaya di Ruang Safir
Kompetensi : Keperawatan Anak
Waktu Pelaksanaan : 19 Oktober 2021

Mengetahui

Kepala Ruangan Pembimbing Ruangan

(Mutika Ayu C.W.P S.Kep) (Darma Sriati,S.Kep.,Ns)

Pembimbing Akademik

(Imamatul Faizah, S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep)


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan
air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen yang membawa
kuman daan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau dari alam
ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak langsung. (Depkes, 2009;
Wagner & Lanoix)
Tangan merupakan pusat kuman penyakit, mulai saat bersalaman,
memegang pintu kamar kecil, menyentuh benda yang mengandung kuman,
sehabis Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB) serta menyentuh
segala sesuatu yang banyak disentuh orang seperti memegang uang, dan
sebagainya. Tangan yang kelihatan bersih belum cukup untuk mencegah dari
penyakit infeksi. Apalagi tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran
manusia dan binatang, cairan tubuh, makanan atau minuman yang
terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri,
virus, dan parasit kepada orang lain (Apriany, 2012)
Cuci tangan dengan menggunakan air saja tidak cukup untuk membunuh
kuman penyakit yang menempel di tangan. Penggunaan sabun dalam mencuci
tangan akan membantu untuk membunuh kuman penyakit, minyak, lemak dan
kotoran yang menempel di permukaan kulit. Sabun yang digunakan juga akan
memberikan bau wangi dan perasaan segar setelah digunakan.
Perilaku cuci tangan yang benar merupakan salah satu aspek yang menjadi
indikator dalam PHBS yang saat ini menjadi perhatian dunia. Hal ini
disebabkan tidak hanya di Negara berkembang, namun juga di Negara maju,
masih banyak masyarakat yang lupa melakukan perilaku cuci tangan yang
benar. Hal ini menunjukkan masih kurangnya praktek atau tindakan mencuci
tangan di masyarakat (Anggraini, 2010).
Berdasarkan Survey Health Service Program tahun 2006 tentang persepsi
dan perilaku terhadap kebiasaan mencuci tangan menemukan bahwa sabun
telah sampai ke hampir setiap rumah di Indonesia, namun sekitar 3% yang
menggunakan sabun untuk cuci tangan,untuk di desa angkanya biasanya bisa
lebih rendah lagi.
Covid-19 mengubah cara pandang masyarakat untuk memulai kelaziman
baru dengan rutin mencuci tangan. Hal tersebut diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014. Salah satu pilar
dalam gerakan ini adalah memakai sabun saat mencuci tangan. Pasal 3 ayat 2
menjelaskan bahwa perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun minimal dapat
terwujud melalui kegiatan membudayakan perilaku cuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan memakai sabun secara berkelanjutan.
Akan tetapi, dikalangan masyarakat rupanya kepedulian cuci tangan masih
kurang diterapkan. Tak sedikit masyarakat mengabaikan kebiasaan baru ini
yang justru merupakan perilaku hidup sehat paling dasar untuk mencegah
penularan Covid-19. Alasan utama mengapa masyarakat tidak cuci tangan
adalah sikap lupa, tidak tersedianya air, minimnya cairan pembersih, sikap
meremehkan dan kurangnya edukasi cara cuci tangan yang baik. Tidak
dipungkiri masyarakat seolah tidak peduli dengan wabah pandemi yang terjadi
dan menganggap seolah virus tersebut tidak berbahaya bagi mereka. Selain
itu, himbauan untuk menyediakan tempat cuci tangan disetiap rumah juga
belum diterapkan sepenuhnya. Hal tersebut menjadi penyebab mengapa
rendahnya cuci tangan pada masyarakat.
Salah satu upaya untuk membudidayakan perilaku cuci tangan adalah
dengan memberikan edukasi GCT (Gerakan Cuci Tangan). Mencuci tangan
dengan benar diajarkan untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar
hidup sehat, menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat, dan membentuk
kebiasaan hidup. Memberikan pendidikan kesehatan, maka dapat
meningkatkan pengetahuan anak dan dapat mempengaruhi perilaku anak
mencuci tangan dengan benar (Dyana, dalam Husni, 2019). Oleh karena itu,
kegiatan Gerakan Cuci Tangan ini dilakukan.
BAB II
PERENCANAAN PENYULUHAN

1. SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Five moment cuci tangan dengan6 langkah


Hari/Tanggal : Selasa, 19 Oktober 2021
Waktu : 09.OO WIB ( 45menit )
Penyaji : a) Sutrisno Sudirjo
b) Fajar Dewi Rohmawati
c) Muhammad Zakaria
d) Sartika Sari
Tempat : Ruang Safir RS PHC Surabaya
2. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan edukasi pada perawat di harapkan peserta dapat mengerti
dan memahami 5 waktu cuci tangan dengan 6 langkah.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah di lakukan edukasi mahasiswa di harapkan mampu menjelaskan
tentang:
a) Definisi kebersihan tangan
b) Kapan waktu cuci tangan
c) Manfaat kebersihan tangan
d) Enam langkah cuci tangan
3. SASARAN PENYULUHAN
Penunggu pasien dan perawat ruang safir RS PHC Surabaya
4. METODE PENYULUHAN
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Demonstrasi
5. MEDIA PENYULUHAN
a) Laptop
b) Leaflet
c) Proyektor
d) Hand Sanitaizer
6. PENGORGANISASIAN
a) Pembimbing : Imamatul Faizah, S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep
b) Moderator : Sutrisno Sudirjo
c) Pemateri : Fajar Dewi Rohmawati
d) Fasilitator : Muhammad Zakaria
e) Observer : Sartika Sari
7. KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN AUDIENCE
1 5 menit Pembukaan
1. Penyaji memulai penyuluhan a. Menjawab salam
dengan mengucap salam b. memperhatikan
2. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan d. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi akan
diberikan
2. 25 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud a. Memperhatikan
dengan mencuci tangan
2. Menjelaskan apa yang dimaksud b. Memperhatikan
dengan mencuci tangan
c. Bertanya dan
3. Menjelaskan waktu mencuci
mendengarkan
tangan
4. Menjelaskan Langkah-langkan
d. Ikut berpartisipasi
mencuci tangan
dalam demonstrasi
mencuci tangan
3 10 menit Evaluasi
1. Meminta audience untuk a. Menjelaskan devinisi
menjelaskan definisi mencuci cuci tangan
tangan secara singkat b. Menjelaskan tujuan
2. Meminta audience untuk cuci tangan
menjelaskan tujuan mencuci c. Menjelaskan waktu
tangan mencuci tangan
3. Meminta audience untuk d. Menjelaskan Langkah-
menjelaskan waktu mencuci langkah cuci tangan
tangan
4. Meminta audience untuk
menjelaskan Langkah-langkah
mencuci tangan
4 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terminasi atau a. Memperhatikan
perhatian yang diberikan b. Memperhatikan
2.Mengucapkan salam penutup

8. EVALUASI KEGIATAN
1. Kriteria Struktur
a. Peserta hadir 20 orang
b. penyelenggara penyuluhan di depan Counter perawaat Ruang Safir RS
PHC Surabaya
2. Kriteria Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar oenyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap
d. Peserta mendemonstrasikan dengan benar
3. Kriteria Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan secara singkat definisi tentang mencuci tangan
b. Peserta dapat menyebutkan tujuan dari mencuci tangan
c. Peserta dapat menyebutkan tujuan dari mencuci tangan
d. Peserta dapat menyebutkan waktu yang tepat untuk mencuci tangan
e. Peserta dapat menyebutkan Langkah-langkah mencuci tangan
9. LAMPIRAN MATERI
“CUCI TANGAN”

A. Definisi kebersihan tangan


Kebersihan tangan (hand hygiene) dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs)bila tangan tidak
tampak kotor ( Pedoman PPI, kemenkes 2017 ).
B. Waktu pelaksanaan cuci tangan ( five moment )
World Health Organization dalam “My 5 Moments for Hand Hygiene”(2009)
a. Sebelum menyentuh pasien.
b. Sebelum prosedur aseptik.
c. Setelah terkena cairan tubuh.
d. Setelah menyentuh pasien.
e. Setelah menyentuh benda-benda di sekeliling pasien.
C. Manfaat kebersihan tangan
Menurut Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN, 2009 )
tujuan dilakukannya kebersihan tangan yaitu untuk menghilangkan kotoran dari
kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme.
D. Langkah –langkah cuci tangan
Cara mencuci tangan dengan menggunakan handrub ini dapat dilakukan selama
20-30 detik.
1) Langkah-langkah mencuci tangan meggunakan handrub adalah sebagai
berikut:
2) Tuangkan 3-5 cc antiseptic berbasis alcohol ke telapak tangan.
3) Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
4) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanansebaliknya.
5) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
7) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
8) Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya.
9) Keringkan tangan anda.
Ada 10 langkah yang menjadi pedoman dari WHO dalam melakukan cuci
tangan dengan sabun dan air. Praktek kebersihan tangan ini dapat dilakukan
selama 40-60 detik. berikut langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO
(2009) adalah:
1) Basahi tangan dengan air dibawah kran atau air mengalir.
2) Tuangkan sabun ketelapak tangan secukupnya.
3) Ratakan sabun dengan kedua tangan sampai kedua telapak tangan terkena
sabun.
4) Gosok punggung tangan kanan dengan tangan kiri sampai sela-sela jari-
jari kemudian ganti tangan sebelah kiri.Telapak tangan saling bersentuhan
dengan jari yang disilangkan pada sela-sela jari.
5) Letakkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan jari saling
mengunci.
6) Menggosok ibu jari dengan menggenggam ibu jari bagian kiri dengan
tangan kanan lalu putar, begitu pula sebaliknya.
7) Menggosok jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri untuk
membersihkan kotoran yang ada di kuku tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.
8) Bilas dengan air yang mengalir.
9) Keringkan tangan dengan menggunakan tissue sekali pakai.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009. Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan
Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Peraturan menteri kesehatan RI nomor 27 tahun


2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan. Jakarta : Kementerian kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI, Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakir dan fasilitas pelayanan kesehatan lain nya. Jakarta : Kementrian
kesehatan RI. Cetakan ketiga, 2011.
World Health Organization (WHO) (2009). WHO guidelines on hand hygiene in
health care.

Anda mungkin juga menyukai