Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Sistem Sosial Budaya Indonesia

"Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Akibat Urbanisasi"

Oleh

I GEDE SANGGING ANDHIKA

220 010 162

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

(STIA) PANCA MARGA PALU

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya saya dapat
menyusun makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada saya pada
mata kulyah Sistem Sosial Budaya Indonesia.

Setelah saya mencari beberapa sumber dalam penyusunan makalah ini dan menyelesaikan
makalah ini, saya berharap pembaca dapat mengetahui, mengerti serta memahami kehidupan
sosial budaya masyarakat perkotaan.

Saya menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Meskipun
demikian, saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca
dan saya mengharapkan masukan berupa saran dan kritikan dari teman teman pembaca.

Penulis,

I GEDE SANGGING ANDHIKA

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................................................4

B. Rumusan masalah...............................................................................................................................4

BAB II.........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5

A. Dampak positif dan negatif dari urbanisasi dalam sosial budaya bagi masyarakat.............................6

B. Cara mengatasi permasalahan sosial budaya akibat urbanisasi...........................................................7

BAB III.......................................................................................................................................................9

PENUTUP...................................................................................................................................................9

A. KESIMPULAN..................................................................................................................................9

B. SARAN...............................................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Kebudayaan pada hakikatnya adalah cermin dari sekumpulan manusia yang ada di
dalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai kekayaan
nasional berupa keanekaragaman budaya. Sebagai kekayaan nasional yang sangat
berharga, kebudayaan haruslah lebih dikembangkan dan dilestarikan. Masyarakat dahulu
melihat kebudayaan sebagai suatu hal yang terdiri dari segala manifestasi dari kehidupan
manusia yang berbudi luhur dan bersifat ruhani, seperti agama, kesenian, filsafat, ilmu
pengetahuan, tata negara, dan sebagainya.

Anggapan seperti itu mulai berubah seiring dengan perubahan zaman. Dewasa ini,
kebudayaan sering diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap
kelompok orang. Jadi, manusia tidak begitu saja di tengah-tengah alam, melainkan selalu
mengubah alam itu. Dengan begitu, kebudayaan itu dapat dilihat dari model berusaha,
seperti menggarap ladang, berdagang, ataupun melakukan sebuah penelitian.
Konsep kebudayaan diperluas dan didinamisasi irama hidup manusia yang makin
cepat otomatis membawa dampak berupa perubahan. Ada beberapa faktor lain lagi yang
juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. Orang dahulu memandang
kebudayaan itu dimiliki oleh sekelompok kecil saja, sedangkan oleh masyarakat secara
umum menganggap bahwa kebudayaan itu dialami semacam takdir yang tidak dapat
dihindari seperti hujan atau cuaca terang
(Peursen, 1976: 12).

B. Rumusan masalah.
a. Apa dampak positif dan negatif dari urbanisasi dalam sosial budaya bagi masyarakat?
b. Bagaimana cara mengatasi permasalahan sosial budaya akibat urbanisasi?

4
BAB II

PEMBAHASAN

Urbanisasi adalah perpindahan individu atau kelompok dari wilayah pedesaan ke daerah
perkotaan. Urbanisasi juga adalah pergeseran populasi dari daerah perdesaan menuju ke
daerah perkotaan sehingga jumlah penduduk di perkotaan semakin tinggi. Nah, urbanisasi
ini seringkali ditemui di Indonesia. Contohnya saja pemuda-pemuda yang ke kota cari kerja,
setelah Idul Fitri dimana masyarakat yang mudik mengajak keluarganya ketika kembali ke
kota dan ketika anak lulus SMA Sederajad di perdesaan melanjutkan pendidikannya ke
perguruan tinggi di kota.

Adapun pengertian urbanisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Menurut Ir. Triatno Yudo Harjoko, pengertian urbanisasi adalah suatu proses perubahan
masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban.
2. J. H. de Goede mengatakan urbanisasi adalah proses pertambahan penduduk pada suatu
wilayah perkotaan (urban) ataupun proses transformasi suatu wilayah berkarakter
perdesaan (rural) menjadi urban.
3. Kingsley Davis menyebut urbanisasi adalah meningkatnya proporsi jumlah penduduk
yang memusat di perkotaan.
4. Menurut S. Kantsebovskaya, pengertian urbanisasi adalah suatu proses atau gejala yang
memiliki sifat multi-sektoral. Gejala ini ditinjau dari sebab dan akibat yang ditimbulkan.

Mengapa orang-orang melakukan urbanisasi? Ada banyak hal yang mendorong orang
untuk melakukan perpindahan dari desa ke kota di antaranya adalah memperbaiki taraf
kehidupan. Selain itu, lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja yang sangat terbatas di
desa. Alasan lain adalah tingkat kesuburan tanah yang tidak baik atau bencana kekeringan
yang merusak kesuburan tanah di desa. Dan kehidupan yang monoton dan sulit berkembang
di desa. Upah kerja atau penghasilan di desa yang masih sangat rendah. Fasilitas kehidupan
di perdesaan tidak tersedia atau tidak memadai dan adanya bencana alam di perdesaan yang
merusak sumber kehidupan masyarakatnya. Misalnya kemarau panjang, wabah penyakit,
banjir, dan lainnya. Selain alasan-alasan pendorong itu, ada pula faktor penarik dari kota
yang membuat orang memilih pindah ke kota yakni lapangan pekerjaan dan kesempatan
kerja cenderung lebih banyak dibandingkan di perdesaan. Upah tenaga kerja di perkotaan
jauh lebih tinggi. Selain itu, tersedianya berbagai fasilitas kehidupan yang sangat memadai.
Dan kehidupan di kota yang lebih modern menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang.

A. Dampak positif dan negatif dari urbanisasi dalam sosial budaya bagi masyarakat.
 Dampak positif urbanisasi.

5
Dampak positif urbanisasi bagi masyarakat adalah sebagai beriku :

A. Menambah keberagaman budya di masyarakat.

Masyarakat pendatang pastinya akan membawa kebudayaan dari desanya untuk di


terapkan di tempat yang baru, hal ini menimbulkan keberagaman budaya atau timbulnya
budaya baru dalam lingkungan. Dari keberagaman ini di harapkan akan meningkatkan
rasa persatuan serta bhineka tunggal ika dalam masyarakat.

B. Terjadinya interaksi sosial baru.

Urbanisasi juga memiliki dampat positif di bidang interaksi sosial. Orang – Orang dari
desa biasanya memiliki rasa minder, segan, takut dan daya saing yang kurang ketika
masuk ke kota. Dengan terjadinya urbanisasi ini, bisa merubah sifat-sifat yang di
sebutkan tadi ke arah yang lebih baik, biasanya setelah merasakan suasana modernisasi
mereka cenderung akan memiliki sifat berani, tidak minder atau taku lagi, SDM akan
meningkat dan biasanya akan membawa pola pikir mereka ke perubahan yang lebih
positif.

 Dampak negatif urbanisasi.

Tingginya pertumbuhan penduduk akibat arus urbanisasi tidak jarang juga menyebabkan
semakin bervariasinya kebudayaan dilingkungan masyarakat sekitar. Dengan budaya yang
sangat beragam yang terdapat disuatu daerah dengan tingkat aktifitas yang sangat tinggi
tentunya ada beberapa permasalahan yang sering muncul terkait kebudayaan di daerah
perkotaan terlebih daerah perkotaan dengan tingkat modernisasi yang cukup tinggi tentunya
akan mempengaruhi kebudayaan tersebut.

Perubahan-perubahan yang sering terjadi dalam masyarakat yaitu dari segi nilai-nilai
sosial. Norma-norma, pola pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
kekuasaan dan wewenang, interkasi sosial dan masih banyak lagi lainnya. Permasalahan
kebudayaan saat ini dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat yang sangat padat, menyebabkan
waktu mereka dihabiskan untuk kegiatan seharihari atau dihabiskan untuk bekerja, sehingga
untuk kegiatan kebudayaan hanya sebagian masyarakat yang dapat ikut berpartisipasi.

Perubahan akibat urbanisasi juga terjadi pada kebiasaan masyarakat yang bersifat sosial
berubah menjadi komersial. Hal ini terjadi karena dua hal yaitu pertama dipengaruhi oleh
faktor ekonomi, tinggi rendahnya perekonomian masyarakat dapat menyebabkan
berkurangnya jiwa sosial masyarakat. Kedua, dipengaruhi oleh waktu karena keterbatasan
waktu mengharuskan masyarakat bersikap komersial terhadap segala sesuatu yang biasanya
dapat dilakukan secara gotong royong. Seperti halnya contoh dalam kehidupan, seperti
halnya dalam masyarakat yang sedang berduka maka dalam kegiatan memandikan jenazah,
pengkafanan dan juga penggalian kubur tidak lagi dilakukan secara tolongmenolong atau

6
secara gratis, melainkan tolong-menolong dilakukan dengan cara membayar atau
memeberikan upah.

Pertambahan jumlah penduduk kota yang disebabkan oleh pertambahan alami maupun
karena perpindahan (urbanisasi) telah meningkatkan tuntutan dan pelayanan akan kebutuhan
seperti perumahan, pusat kesehatan, fasilitas umum dan gaya hidup yang lebih modern.
Terutama pada generasi muda, lebih mengutamakan sesuatu hal yang bersifat modern
dibandingkan hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan yang tentunya bersifat tradisional.
Contoh nyata dalam hal ini adalah kegiatan perkawinan dulunya tidak ada istilah
prawedding dan juga souvenir. Saat ini dua hal tersebut sudah menjadi suatu keharusan
dalam acara pernikahan terutama dalam kehidupan perkotaan. Jika dua hal tersebut tidak ada
dalam acara terutama acara pernikahan maka akan menjadi sebuah gunjingan dalam
masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan adat lainnya sebagian besar tidak lagi
diterapkan dalam masyarakat karena ada sebagian beranggapan bahwa hal tersebut tidak
terlalu penting, terlalu rumit, membutuhkan waktu yang panjang, melibatkan semua anggota
keluarga dan tidak akan membatalkan prosesi pernikahan jika hal tersebut tidak
dilaksanakan.

B. Cara mengatasi permasalahan sosial budaya akibat urbanisasi.


Mengatasi permasalahan sosial budaya dalam masyarakat bukanlah sesuatu hal yang
mudah akan tetapi juga tidak mungkin tidak dapat dilakukan. Partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan dan pengambilan keputusan
secara mandiri. Setiap masyarakat memiliki kebudayaan baik itu kebudayaan yang didapat
dari turunan maupun kebudayaan yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Sudah seharusnya
masyarakat untuk terus melestarikan kebudayaan yang dimilikinya karena kebudayaan yang
ada dan bersifat positif tentunya harus terus dilestarikan, meskipun akibat perkembangan
zaman menyebabkan kebudayaan mengalami penurunan ketenaran dalam masyarakat. Akan
tetapi tidak sedikit masyarakat terus melestarikan kebudayaan yang ada meskipun hampir
terkalahkan oleh perkembangan zaman. Dari hasil wawancara terhadap beberapa informan
dalam mengatasi permasalahan sosial budaya akibat urbanisasi di permukiman kumuh ada
beberapa hal yang dapat dilakukan.

Pertama, meningkatkan kesadaran dalam diri sendiri akan pentingnya kebudayaan dalam
kehidupan kita dan masyarakat, karena kebudayaan merupakan ciri khas yang dapat dilihat
secara kasat mata oleh semua orang dari berbagai kalangan dan bahkan dari berbagai manca
negara sehingga seseorang dapat memahami bahwa kita berasal dari suku tertentu. Seperti
halnya yang kita pahami negara kita Indonesia sangat mudah dikenali karena kebudayaan
yang dimiliki seperti sopansantun dan juga tata krama terhadap orang lain baik muda
maupun tua.

Kedua, mengadakan kegiatan sosialisasi berkaitan dengan kebudayaan yang dimiliki


dalam lingkungan sekitar, agar semua generasi terutama generasi muda menyadari dan

7
memahami bahwa di zaman modern saat ini ada kebudayaan yang harus terus dilestarikan.
Bahkan generasi muda dapat berpartisipasi dalam kegiatan mensosialisasikan kebudayaan
yang dimiliki setiap daerah seperti halnya memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada
sekarang. Bukan hanya itu generasi mudah juga dapat ikut serta dalam kegiatan melestarikan
atau membudidayakan kebudayaan yang ada dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan
dalam masyarakat seperti halnya gotong royong dan juga ikut serta dalam kegiatan acara-
acara peringatan hari besar.

Ketiga, menanamkan nilai-nilai sosial budaya kepada anak-anak sebagai generasi penerus
bangsa dengan cara menerapkan dalam pembelajaran disekolah, menerapkan dalam
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga tentunya. Dengan
adanya hal tersebut kebudayaan dalam diri masyarakat tentunya akan terus tumbuh dan tak
terkalahkan oleh perkembangan zaman terutama teknologi.

BAB III

PENUTUP

8
A. KESIMPULAN
Arus urbanisasi tidak hanya berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat akan tetapi
juga berpengaruh terhadap kebudayaan yang dimiliki setiap masyarakat. Terutama
masyarakat urban bukan hanya berasal dari satu daerah akan tetapi berasal dari daerah yang
berbeda-beda. Kondisi inilah yang sangat mempengaruhi kebiasaan atau kebudayaan dalam
masyarakat, perubahan sosial budaya yang terjadi akibat arus urbanisasi yaitu gaya hidup
masyarakat mulai bersifat modern. Kebiasan lain seperti gotong royong dan acara-acara adat
lainnya sudah jarang diterapkan. Seperti membangun rumah, membuat pagar, membuat
jembatan dan masih banyak lagi lainnya dilakukan dengan cara membayar tukang atau
mempekerjakan orang lain dengan cara di berikan upah.

B. SARAN

Sebagai masyarakat pendatang yang ikut arus urbanisasi, harus bertanggung jawab dengan
citra baik dari daerah asal di tempat yang baru. Menunjukan perilaku yang baik,
menghormati kondisi sosial budaya masyarakat asli. Menunjukan sikap toleransi serta
menerima hal hal baru yang positif, boleh saja membawa budaya serta kebiasaan dari daerah
sebelumnya yang relevan dengan keadaan lingkungan sekitar, tidak membuat
ketersinggungan terhadap penduduk asli.

Anda mungkin juga menyukai