7. Retikulosit dappat dijumpai pada 15. Yang berhubungan dengan Hb, kecuali :
keadaan berikut, kecuali : a. 2,3 DPG meningkat, Hb
a. Anemia hemolitik makin mudah melepas O2
b. Anemia perdarahan b. Afinitas Hb terhadap CO > O2
c. Thalasemia c. Afinitas Hb terhadap O2 >,
d. Anemia kekurangan Fe jaringan lebih mudah
yang diobati hipoksia
e. Anemia megaloblastik d. Metode Cyanmeth Hb, Hb
1
terukur semua kecuali
Cyanmeth Hb
e. Metode Sahli, Hb terukur
semua kecuali asam
hematin
2
24. Proses maturasi eritropoietik
16. Hasil pembacaan hitung jenis SDP yang megaloblastik disebabkan
generatif shift to the left, apabila proporsi oleh :
jenis sel leukosit dan jumlah leukosit sbb a. Defisiensi vitamin B12
: b. Defisiensi protein dan kalori
a. Eosinoflia + leucopenia c. Defisiensi Fe
b. Stab neutrofil meningkat d. Defisiensi protoporfirin
+ leucopenia e. Defisiensi enzim G6PD
c. Segmen neutrofil meningkat
+ leucopenia 25. Yang bukan granulosit :
d. Limfositosis + leukositosis a. Eosinofil
e. Monositosis + leukositosis b. Neutrofil
c. Basofil
17. Dari data hasil darah lengkap d. Stab
dapat diduga kemungkinan : e. Lymfosit
a. Infeksi tersembunyi
b. Tumor tersembunyi 26. Menurut teori monophyletic, sel induk
c. Anemia + polisitemia SDM disebut :
d. Alergi a. Hemohistoblast
e. Infeksi TBC b. Histiocyt
c. Myeloblast
18. Jika terdapat anemia hemolitik, d. Normoblast
pemeriksaan yang diusulkan adalah e. Lymfoblast
:
a. LED 27. Proses hematopoiesis pada masa
b. Differential count mesoblastik :
c. Jumlah retikulosit a. Hepar
d. Osmotic residence test b. Yolk sac
e. BSSD c. KGB
d. Kelenjar Virchow
19. Leucopenia sering terjadi pada : e. BSSD
a. Thalasemia
b. Polisitemia vera 28. Bilirubin didapat dari pemecahan :
c. Anemia pernisiosa a. Katalase
d. Mononucleosis infeksi b. Sitokrom
e. Anemia pasca perdarahan c. Myoglobin
d. Hb
20. Untuk menegakkan diagnosa e. Benar semua
thalasemia diperlukan pemeriksaan,
kecuali : 29. Auer body sering didapatkan pada :
a. Eritrosit a. CLL
b. LED b. ALL
c. Osmotic fragility c. Monosit leukimia + ALL
d. PCV d. System cell leukimia
e. Hb e. Hanya AML
4
a. Kekurangan protein d. Jenis liter yang digunakan
b. Thalassemia
c. Penyakit infeksi menahun
d. Defisiensi Vit B12
e. Infeksi cacing Ascaris
5
e. Benar semua
28. APTT / IPT normal, Rumple leed
20. Target cell biasanya terdapat pada : bleeding time meningkat maka :
a. Ancylostomiasis
b. Hereditary spherositosis
c. Anemia perniciosa
d. Thalasemia
e. Anemia aplastik
6
a. Dengue Fever d. Hemofili B a. Peningkatan kadar Hb plasma
b. VWF e. Hemofili C b. Hb Uria
c. Hemofilia A c. Hemosiderinuria
d. Kadar Haptoglobin menurun
29. APTT memanjang , masa e. Semua benar
perdarahan memanjang dan ada
gangguan fungi trombosit , 37. Status besi tubuh dapat ditentukan
kemungkinan kelainan : dari hasil pemeriksaan sebagai
a. Hemofilia A d. VWF berikut , KECUALI :
b. Hemofilia B e. DHF a. Evaluasi hapusan darah tepi
c. Hemofilia C b. Besi dalam serum
c. Pengecatan Prussian Blue pada
30. Pada DIC terjadi kelainan ini, KECUALI hapusan sutul
: d. Kadar Ferritin serum
a. Peningkatan Koagulasi e. Penentuan TIBC total
b. Peningkatan Fibrinolitik
c. Adanya cirulating agent 38. Retikulosit dapat dijumpai pada
d. Hambatan agregasi trombosit keadaan , KECUALI :
karena peningkatan FDP a. Anemia hemolitik
e. Hambatan proliferasi fibrin b. Anemia perdarahan
c. Thalasemmia
31. Pada kelainan biliary obtructive d. Anemia Defisiensi Fe yang diobati
sering terjadi defisiensifaktor berikut, e. Anemia megaloblastik
KECUALI :
a. Prothrombin d. Faktor IX 39. Jika terdapat anemia
b. Fibrinogen e. Faktor X hemolitik pemeriksaan yang
c. Faktor VIII diusulkan :
a. LED
32. Proses maturasi erithropoetic yang b. Jumlah eritrosit
megaloblastik disebabkan oleh : c. Differential count
a. Defisiensi Vitamin B12 d. Osmotic resistence test
b. Defisiensi protein dan kalori e. BSSD
c. Defisiensi Faktor intrisik
d. Defisiensi protoporfirin 40. Pada terapi hemofilia klasik terdapat
e. Defisiensi enzim G6PD defisiensi faktor :
a. VII b. X c. VIII d. XI e. IX
33. Pada leukimia akut di bawah ini :
a. Jumlah leukosit meningkat 41. Aktivasi sutul meningkat dapat
b. Sel muda darah tepi diketauhi dengan :
c. Jumlah thrombosit meningkat a. Banyaknya sel lemak dan sel
d. Gangguan maturasi dan retikulosit pada sediaan hapusan
diferensiasi sutul
e. Gambaran eritrosit normokrom b. Meningkatnya limfosit seldarah
normositer tepi
c. Pada darah tepi didapatkan
34. Pada leukimia myeloblastik akut , hapusan polikromatik yang jelas
KECUALI: d. Kesan anisositosis yang jelas
a. Pada darah tepi didapatkan sel- e. Gambaran sutul yang
sel myeloblast megaloblastik
b. Didapatkan gambaran hiatus
leukimia 42. Yang termasuk faktor ekstrinsik
c. Selalu didapatkan Auer Rods pembekuan darah :
pada sitoplasma a. VII b. VIII c. IX d. X e. XI
d. Jumlah eritrosit menurun
e. Dapat ditemukan splenomegali 43. Pemeriksaan lab untuk mendeteksi
dan hepatomegali penderita dengan defisiensi imunitas
humoral / Ab, KECUALI :
35. Pemeriksaan lab pada Immuno a. Penentuan kadar serum Ig total
Thrombocytopenic Purpura adalah b. Penentuan kadar kelas Ig
sebagai berikut, KECUALI : c. Penentuan kadar serum albumin
a. Masa perdarahan memanjang d. Penentuan jumlah sel limfosit
b. Jumlah thrombosit menurun e. Penentuan fungsi sel limfosit
c. APTT memanjang
d. PPT normal 44. Termasuk komponen system imun
e. TT normal yang berperan penting dalam
imunitas :
36. Tanda – tanda hemolisis a. Sel makrofag d. Eritrosit
intravaskuler : b. Limfosit e. Sel plasma
7
c. Sel neutofil a. Memakai suspensi control buatan
sendiri
45. Timbulnya antibody terhadap antigen b. Memakai suspensi control sel
leukosit dapat menyebabkan reaksi dari perusahaan pembuat alat
transfusi : c. Mengamati fluktuasi MCV harian
a. Hemolisis dengan febris d. Memakai hemolisat
b. Reaksi non hemolitik dengan e. Membandingkan dengan manual
febris
c. Artikaria 54. Persyaratan pemeriksaan pH darah
d. Anafilaksis adalah sebagai berikut, KECUALI :
e. Edema paru a. Darah vena
b. Darah campur heparin dan NaCl
46. Waktu paruh (half life ) serum Ig M : 0.9%
a. 5 hari d. 17 hari c. Diperiksa pada suhu 37o C
b. 8 hari e. 23 hari d. Harus diperiksa secepatnya
c. 10 hari e. BSSD
47. Sifat Ig G : 55. Hasil pemeriksaan lab ini terdapat
a. BM 100.000 pada Sindroma von Willebrand,
b. Fiksasi komplemen sangat kuat KECUALI :
c. Tidak dapat melewati plasenta a. Masa perdarahan memanjang
d. Untuk 5 hari b. Gangguan adhesi trombosit
e. BSSD c. Gangguan agregasi trombosit
terhadap ristocelin
48. Pada system ABG, Ag tidak ada di d. Plasma prothrobin memanjang
permukaan sel ini, KECUALI : e. Activated partial thromboplastin
a. Eritrosit d. Fibroblast time yang memanjang
b. Leukosit e. Hepatosit
c. Trombosit 56. Terjadi pada DIC, KECUALI :
a. PPT memanjang
49. Kriopicipat dibuat dari : b. APTT meningkat
a. Plasma segar c. FUD menurun
b. Eritrosit yang didapatkan d. Fibrinogen menurun
c. Darah penuh e. Thrombosit menurun
d. Fibrinogen yang dipadatkan
e. Anafilaksis 57. Faktor pembekuan darah adalah
vitamin K dependent, KECUALI :
50. Screening antibody sample serum a. Fibrinogen I
penderita perlu : b. Prothrombin
a. Suhu 37o C c. Faktor VII
b. Panel identifikasi d. Faktor IX
c. Antiglobulin serum e. Faktor X
d. Low Ionic Strength solution
e. Benar semua 58. Sifat – sifat induk haemopolisis (SIH):
1) Daya pembentukan kembali
51. Mutu analisa lab didasarkan pada , 2) Kemampuan fagositosis
KECUALI : 3) Kemampuan berdiferensiasi dan
a. Akurasi maturasi
b. Presisi 4) Kemampuan membentuk antibodi
c. Spesialisasi analitik
d. Sensitisitasi analitik 59. Sifat hemopoiesis di hati pada masa
e. Nilai normal positif embrional :
1) Berlangsung sejak masa konsepsi
52. Kegunaan reagensia antiglobulin : 2) Terbentuk Hb F
a. Media reaksi silang 3) Dibentuk eritrosit yang masih
b. Deteksi adanya sensitisasi sel beriniti
darah merah in vivo dengan
antibody 60. Pembentukan eritrosit ditentukan
c. Deteksi adanya sensitisasi sel oleh :
darah merah dengan komponen 1. Hormon Erythropoietin
komplemen 2. Lingkungan mikro dari eritrosit
d. Benar semua 3. Nutrisi
e. BSSD 4. Hormon adrenalin
53. Pemantapan mutu yang murah dan 61. Berkaitan dengan retikulosit :
sederhana pada alat elektronik 1) Termasuk dalam deret ertirosit
penghitung sel darah adalah :
8
2) Terlihat dengan pengobatan 4. Anemia ringan
supravital
3) Peningkatan retikulosit 70. Thrombositopenia :
menunjukkan peningkatan 1) Tekanan darah meningkat
aktivitas sumsum tulang 2) Tekanan protein plasma
4) Merupakan salah satu bentuk meningkat
eritrosit abnormal 3) Retraction bekuan menurun
4) Waktu pembekuan meningkat
62. Siklus generatif dari sel :
1) Fase GO yaitu fase di mana sel 71. Pada pemberian obat anti platelet
istirahat dapat menyebabkan :
2) Fase G1 yaitu fase di mana mulai 1. Defisiensi prothrombin
terjadi aktivitas generatif sel 2. Hipofibrinogenemia
3) Sekali sel masuk dalam aktivitas 3. Hiperfibrinolisis
siklus generatif maka siklus 4. Gangguan faal thrombosit
tersebut harus diselesaikan atau
sel tersebut akan mati
72. Thrombositopenia dapat
4) Fase S yaitu fase di mana sel menimbulkan :
akan kembali istirahat setelah
1. Bleeding time meningkat
proses mitosis
2. PTT meningkat
3. Tak terjadi retraksi bekuan
63. Pada polyctemia vera terjadi :
4. Clotting time meningkat
1. Peningkatan eritrosit
2. Peningkatan basofil
73. Pada penderita thrombositopenia
3. Penyakit stem cell
disertai perdarahan untuk menaikkan
4. Thrombositopenia
jumlah thrombosit dapat dipakai :
1. Plasma simpan
64. Pada penyakit myoproliferatif yang 2. Plasma segar
disertai thrombosilis , KECUALI :
3. Plasma beku segar
1. PV
4. Plasma beku kurang
2. CML
3. Essential thrombositopenia
74. Peningkatan jumlah thrombosit
4. ITP antara lain terjadi pada keadaan :
1. Pasca splenektomi
65. Myeloblast didapatkan pada : 2. Anemia kurang besi
1. Antagonisme Theaus 3. Pasca perdarahan mendadak
2. Agranulositosis 4. Pengobatan dengan Predaleon
3. Reaksi leukomoid
4. AMI 75. Kelainan fungsi thrombosit dapat
terjadi pada :
66. Pada leukimia Myelositik kronis 1. DM
(CML) ditemukan : 2. Pemberian aspirin berlebihan
1. Anemia 3. Uremia
2. Leukositosis 4. Pemberian heparin berlebihan
3. Thrombositosis
4. Auer Rods 76. Penyimpanan thrombosit untuk
transfusi :
67. Pada leukimia akut kemungkinan 1) Suhu 200 -240 C
didapat : 2) Tempat penyimpanan bermutu
1. Thrombositopenia baik, misal polyvinil chlorida
2. Jumlah leukosit menurun ( agar pertukaran gas selama
3. Jumlah leukosit meningkat penyimpanan lebih baik )
4. Thrombositosis 3) Selama penyimpanan diatasi
dengan pelan / hati-hati
68. Pada polisitemia vera didapatkan : 4) Terbaik pada suhu 10-60 C
1) Kadar Hb meningkat dari normal
2) Kadar eritrosit meningkat dari 77. Thrombositopenia dapat terjadi
normal pada :
3) Kadar HCL meningkat normal 1) Multiple myeloma
4) Kadar erythropoetin meningkat 2) Pasca splenektomi
dari normal 3) Transfuse masif dengan darah
simpan lama
69. Pada leukimia myeloblastik akut 4) Pemberian aspirin
(AML) :
1. Auer rods 78. Hal ini benar mengenai anemia
2. Kromosom Philadelphia perniciosa, KECUALI :
3. Thrombositopenia 1) Defisiensi Vit B12
9
2) Anemia makrositer non 1. Hb A 3. Hb F
megaloblastik 2. Hb H 4. Hb E
3) Megaloblastik pada sutul
4) Didapatkan pada post 89. Pada anemia kronis :
gastrektomi 1. TIBC meningkat
2. TIBC menurun
79. HCT menurun pada : 3. Pengikatan Fe oleh transferrin
1. PV 4. Serum Iron menurun
2. Polisitemia sekunder
3. Polisitemia absolut 90. Pusat hemopoiesis normal pada
4. Leukimia akut orang dewasa :
1. Tulang tengkorak
80. MCH menurun pada : 2. Sternum
1. Hipokrom mikrositer 3. Tulang rusuk
2. Hipokrom normositik 4. Pelvis
3. Mikrositik
4. Makrositik 91. Sifat – sifat hemopoiesis di hati pada
masa embrional :
81. Thalasemia alfa terjadi pada : 1) Berlangsung sejak masa konsepsi
1) Defek gen alfa 2) Terbentuk Hb F
2) Akses rantai buta menyebabkan 3) Dibentuk eritrosit yang masih
Hb Bart berinti
3) Berat ringan klinis tergantung 4) Sel-seldarah lain ( Monosit,
banyaknya gen alfa defektif Granulosit, Limfosit, dan
4) Akses rantai gamma sebabkan Hb megakaryosit ) sudah terbentuk
H
92. Thalasemia mayor :
82. Anemia megaloblastik disebabkan 1) Hb P Meningkat
oleh : 2) Gangguan gambaran tulang
1. Defisiensi Vit B12 tulang secara radiologik
2. Defisiensi Fe 3) Transfusi berulang
3. Defisiensi Asam folat 4) Gejala klinik tampak sejak bayi
4. Defisiensi Protein baru lahir
83. Fragmentasi didapatkan pada : 93. Tes untuk mengetauhi adanya reaksi
1. Anemia hemolitik destruksi eritrosit pada reaksi
2. Anemia megaloblastik transfusi hemolitik :
3. Sindroma DIC 1) Pemeriksaan visual / fotometrik
4. Post splenektomi adanya Hb bebas
2) Reaksi X pada sampel
84. Pada anemia aplastik ditemukan : 3) Tes antiglobulin darah pada
1. Anemia sampel reaksi
2. Leukopenia 4) Hemosiderin urine
3. Thrombositopenia
4. Sutul hipocellular 94. Transfusi dengan SDM (Sel Darah
Merah) yang dicuci sangat berguna
85. DD aplastic anemia haemolitic : untuk penderita :
1) Melihat berat ringannya anemia 1) Paroxsymal Nocturnal
2) Hitung MCV, MCH, MCHC Hemoglobin (PNH)
3) Melihat jumlah anisositosis 2) Yang mempunyai antibodi
poikilositosis terhadapsel leukosit / thrombosit
4) Hitung retikulosit 3) Yang mempunyai anti Ig A karena
transfusi berulang
86. Pada penderita hemofili didapatkan : 4) Anemia aplastik
1. Bleeding time memanjang
2. Waktu pembekuan meningkat 95. Terjadinya DIC oleh karena :
3. PPT turun 1) Masuknya bahan yang bertindak
4. SPT turun sebagai koagulan
2) Adanya bahan yang merangsang
87. Kelainan berikut mempunyai agregasi thrombosit
gambaran hipokromik mikrositik : 3) Kerusakan endotel yang luas
1. Anemia defisiensi Fe 4) Pemberian Heparin
2. Anemia Perniciosa
3. Anemia sideroblastik 96. Pemberian aspirin yang lama perlu
4. Anemia perdarahan akut dilakukan untuk memonitoring
pemeriksaan :
88. Hb ini normal pada orang dewasa : 1. Waktu pembekuan
10
2. Waktu perdarahan 2. Faktor VIII
3. PPT dan APTT 3. Faktor V
4. Adhesi dan agregasi trombosit 4. Faktor X
97. APTT meningkat pada keadaan di 107. Pemeriksaan lab untuk mengetauhi
bawah ini: adanya kelainan vaskuler :
1. Hemofilia A 1. Tes Tourniquet
2. DIC 2. Evaluasi hapusan darag
3. Penyakit Von Willebrand 3. Masa perdarahan
4. Defisiensi Vitamin K 4. Masa pembekuan
98. Uji lab hemofilia A : 108. Antigen pada SDM sistem ABO :
1. Masa perdarahan memanjang 1. AB 2. A 3. B 4. O
2. Masa pembekuan memanjang
3. PPT meningkat 109. Tes untuk menentukan fibrinolisis :
4. APTT meningkat 1. Euglobulin Clot Lysis Time
2. Protamine Paracoagulation Time
99. Coumarin mengganggu produksi : 3. Kadar FDP
1. Prothrombin 3. Faktor X 4. TT
2. Faktor IX 4. Fibrinogen
110. Pada hitung jenis sel leukosit shift to
100. SPT memendek pada : the left didapatkan :
1) Pemebrian terapi antikoagulansia 1. LMC
2) Defisiensi faktor VIII 2. Perdarahan akut
3) Defisiensi faktor VII 3. Infeksi bakteri
4) Defisiensi faktor IX 4. Infeksi virus
11
4. Tes Rumple Leed positif Pada anak yang sering diambil
darahnya (donor) sering terjadi
117. Anti koagulan pada pemeriksaan anemia dan gejala patologik dari
darah untuk pH dan gas darah : tulang-tulangnya
1. Citras 3. EDTA
2. Oksalat 4. Heparin 127. Hemopoisis pada orang dewasa
normal terutama pada sutul panjang
118. Pada donor untuk transfusi SEBAB
pemeriksaan yang perlu : Tulang panjang pada orang dewasa
1. Anti HCV dan HBs Ag banyak mengandung sutul merah
2. VDRL
3. Anti HIV 128. Polisitemia vera menyebabkan
4. Antigen – antigen sel darah eritrosit meningkatnya jumlah
eritrosit
119. Pertimbangan dilakukannya tes SEBAB
kepekaan antibiotika adalah : Pada keadaan hipoksia jaringan
1. Banyaknya jenis antibiotika terjadi peningkatan produksi eritrosit
2. Spectrum antibiotika
3. Harga antibiotika 129. Pada AML terjadi perdarahan
4. Pola resistensi bakteri SEBAB
Pada AML terdapat thrombositopenia
120. KHM antibiotika terhadap suatu
bakteri dapat diukur dengan : 130. Pada leukimia akut sering terjadi
1) Pengobatan ALP serum perdarahan
2) Pemeriksaan bilirubin serum SEBAB
3) Pemeriksaan retensi BSP Pada leukimia akut kadar fibrinogen
4) Pemeriksaan menurun
acethylcolineesterase
131. Pada CML didapatkan peningkatan
121. Thalasemia α terjadi pada : jumlah leukosit
1) Defek Gen Alfa SEBAB
2) Ekses rantai beta menyebabkan Penyakit CML termasuk golongan
Hb Bart penyakit infeksi menahun
3) Berat ringan klinis tergantung
banyak gen alfa defektif 132. Pada polisitemia selalu didapatkan
4) Ekses rantai gama menyebabkan kenaikan Total Blood Volume
Hb H SEBAB
Pada polisitemia didapatkan kenaikan
122. Setelah splenektomi terjadi : PCV
1. Monositosis
2. Thrombositosis 133. Pada CML dengan Blastic Crisis
3. Limphositosis terdapat persamaan dengan AML
4. Neitrofilia SEBAB
Pada CML Blastic Crisis terdapat
123. Fragmentasi didapatkan pada : peningkatan sel stadium blastik
1. Anemia hemolitik
2. Anemia megaloblastik 134. Pada CML dan AML didapatkan shift
3. Sindroma DIC to the left
4. Post splenoktomi SEBAB
Pada CML dan AML terjadi
124. Myeloblast didapatkan pada : peningkatan neutrofil stab
1. Antagonisme Rhosus
2. Agranulosis 135. Cara membedakan AML dan ALL
3. Reaksi Leukomoid terbaik dengan tes sitokimia
4. AML SEBAB
Dengan cara sitokimia terlihat Auer
125. Pada keadaan normal sel darah yang Bods pada AML
berusia muda tidak pernah
didapatkan pada darah tepi 136. Keadaan hipoksia dapat menjadi
SEBAB salah satu penyebab polisitemia
Diameter sel darah merah muda sekunder
umumnya lebih besar daripada sel SEBAB
darah dewasa/matur Pada polisitemia sekunder biasanya
didapatkan kadar eritropoetin yang
126. Donasi darah pada anak – anak tidak meningkat
dianjurkan
SEBAB
12
137. Pada leukimia megaloblastik akut Pada anemia hemolitik terdapat defek
didapatkan Auer Rods pada pada sel eritrosit
sitoplasma myeloblast
SEBAB 147. Pada penyakit hepar lanjut terjadi
Auer Rods merupakan tanda patologi perdarahan
anatomi untuk leukimia megaloblastik SEBAB
akut Pada penyakit hepar lanjut didapat
defisiensi prothrombin complex
138. Perdarahan sering terjadi pada kasus
leukimia akut 148. Untuk memberantas perdarahan
SEBAB pada penderita defisiensi faktor IX
Pada kasus leukimia akut terjadi mutlak diperlukan plasma segar
kebocoran kapiler SEBAB
Pada plasma segar yang disimpan
139. Polisitemia selalu disebabkan karena faktor praktis sudah rusak
meningkatnya jumlah sel darah
merah 149. Peningkatan hemolisis pada tubuh
SEBAB tak selalu menimbulkan anemia
Pada keadaan hipoksia juga terjadi SEBAB
peningkatan produksi sel darah Sutul mampu meningkatkan
merah hemopoesis
140. Fungsi trombosit penting untuk 150. Jumlah retikulosit pada anemia
proses hemolisis aplastik menurun
SEBAB SEBAB
Fungsi trombosit abnormal hanya Pada anemia aplastik hemolisis tak
pada kelainan trombosit yang meningkat
diturunkan
151. Anemia hipokrom terdapat juga pada
141. Chloramphenicol dapat Thalasemia
menyebabkan thrombositopenia SEBAB
SEBAB Pada thalasemia tubuh kekurangan
Chloramphenicol merupakan obat zat besi
yang mempengaruhi trombosit
melalui proses imunologis 152. Pada anemia perniciosa terdapat
retikulosit
142. Thrombositosis dapat terjadi pada SEBAB
kelainan jantung Pada anemia perniciosa sering terjadi
SEBAB anemia yang sangat berat
Pada kelainan katub jantung terjadi
peningkatan aktivitas koagulasi 153. Pada neutrofilik leukositosis didapat
sel – sel muda
143. Pemeriksaan sutul sebaiknya tidak SEBAB
dilakukan pada keadaan Neutrofilik leukositosis merupakan
thrombositopenia stadium permulaan leukimia
SEBAB
Trombositopenia dapat menyebabkan 154. Pada spherosit daya tahan osmotic
waktu perdarahan yang panjang menurun
SEBAB
144. Pada thalasemia didapat banyak Pada spherosit didapatkan gangguan
target cell sintesis Hb S
SEBAB
Pada thalasemia osmotic resistance 155. Pada anemia karena perdarahan
naik menahun akan terlihat eosinophilia
SEBAB
145. Pada keadaan anemia selalu terjadi Infeksi dengan ancylostoma
retikulositosis di darah tepi menyebabkan eosinophilia
SEBAB
Pada keadaan anemia menyebabkan 156. Pada penentuan LED tabung harus
hipoksia jaringan yang akan vertical
merangsang eritropoetin untuk SEBAB
memacu eritropoesis di sutul Bila tabung miring LED akan rendah
harganya
146. Pada anemia hemolitik terjadi
peningkatan osmotik fragility 157. Untuk mengetauhi jumlah leukosit
SEBAB dipakai larutan Turk
SEBAB
13
Larutan Turk melisis eritrosit
167. Pada DIC terjadi gangguan
158. Pada penderita dengan defisiensi polimerasi fibrin dan agregasi
G6PD , pemberian obat – obatan trombosit akibat adanya peningkatan
yang bersifat sebagai oksidan dapat EDP
menimbulkan hemolitik SEBAB
SEBAB Peningkatan FDP pada DIC terjadi
G6PD adalah enzim yang secara karena gangguan fibrinolisis
langsung dapat menetralisir oksidan
tersebut 168. Pemberian Heparin merupakan
kontra indikasi terapi DIC
159. Toxic granules merupakan bentukan SEBAB
berwarna gelap di dalam eritrosit Pada DIC komplikasi yang sering
SEBAB terjadi adalah perdarahan
Toxic granules didapatkan pada
keadaan infeksi yang berat 169. Pada anemia perniciosa terjadi true
achlorydia
SEBAB
160. Pemeriksaan retikulosit dilakukan True Achlorydia merupakan
dengan cat methylene blue normal penyebab anemia pernciosa
SEBAB
Retikulosit menggambarkan 170. Pada proses hemolisis selalu terjadi
kemampuan sutul memproduksi anemia
eritrosit SEBAB
Pada proses hemolisis umur SDM
161. Pemeriksaan PPT sering dikerjakan pendek
sebelum dilakukan biopsi hati
SEBAB 171. Ig M merupakan aglutinator kuat
Pemeriksaan PPT yang abnormal SEBAB
pada penyakit hati dapat Ig M adalah pentamer
menggambarkan berat penyakit hati
172. Di dalam larutan CPD kemampuan
162. Memendeknya daya hidup SDM tidak melepaskan oksgen oleh Hb ke dalam
harus disertai dengan anemia jaringan menurun
SEBAB SEBAB
Sutul mempunyai kemampuan yang Konsentrasi larutan 2,3 DPG eritrosit
cukup tinggi untuk memproduksi sel dipengaruhi oleh pH larutan
eritrosit
173. Pada penyakit Von Willebrand
163. Pemeriksaan hitung leukosit darah bleeding time meningkat
vena yang diambil post excercise SEBAB
hasilnya lebih tinggi daripada Pada penyakit Von Willebrand terjadi
keadaan istirahat gangguan produksi trombosit
SEBAB
Pada excercise terjadi demarginasi 174. FDP yang meningkat dijumpai pada
neutrofil sepanjang dinding pembuluh kasus – kasus DIC
darah sehingga pool granulosit total SEBAB
meningkat Pada DIC terjadi consumptive
coagulopathy
164. Tes PPT memanjang pada hemofilia
SEBAB 175. Perdarahan spontan berupa
Hemophilia A karena kekurangan ptechien , hipermenorhea, ataupun
factor VIII perdarahan mukosa dapat terjadi
pada kasus thrombositopenia
165. Pengecatan besi pada hapusan sutul SEBAB
merupakan cara satu – satunya Jumlah trombosit 100.000/ml sudah
untuk menilai cadangan besi tubuh dapat menyebabkan perdarahan
SEBAB spontan
Cadangan besi tubuh paling mudah
dideteksi adalah cadangan besi yang 176. Dianjrkan menggunakan fibrinogen
termasuk dalam sutul yang dipekatkan untuk pencegahan
perdarahan karena hipofibrinogenemi
166. Sepsis dapat menyebabkan SEBAB
terjadinya DIC Resiko penularan hepatitis B pada
SEBAB pemakaian fibinogen yang
Bacteremia dapat menyebabkan dipekatkan adalah kecil
terjadinya peningkatan proses
koagulasi dan agregasi trombosit
14
177. Heparin digunakan sebagai obat b. Diabetes mellitus
thrombosis c. DIC
SEBAB d. Defisiensi PAI
Heparin bekerja sebagai obat e.BSSD
thrombosis
186. Leukositosis biasanya disebabkan
178. Infeksi menyebabkan LED meningkat oleh :
SEBAB a. Eosinofilia
Jumlah leukosit meningkat b. Neutrofilia
c. Basofilia
179. Golongan darah system ABO donor d. Limfositosis
dan resipien pada transplanstasi e. Monositosis
organ ( mis ginjal ) harus sama
SEBAB 187. Seorang penderita wanita , Hb : 4gr
Selain didapat pada eritrosit juga sel %, jumlah leukosit: 140000, jumlah
organ / tubuh eritrosit : 4500000, retikulosit : 6%,
PCV : 15%, ( dengan PCV normal :
180. Pada reaksi transfusi bila terjadi 40%), maka retikulosit setelah
ketidakcocokan golongan ABO akan dikoreksi :
menyebabkan gejala ringan a. 1,25 d. 2,25
SEBAB b. 2 e. 4
Pada reaksi transfusi tersebut terjadi c. 2,5
destruksi SDM ekstravaskuler
188. Trombositopenia terjadi pada
181. Pada pembedahan yang keadaan berikut, KECUALI :
direncanakan a. Hipersplanisme
, pemberian darah otologis adalah b. DIC
yang paling aman c. AIDS
SEBAB d. Polisitemia vera
Darah otologit tidak diperlukan e. Anemia perniciosa
screening antibody maupun reaksi
silang
189. Cadangan Fe dalam tubuh berupa :
a. Mioglobin d. Transferrin
25 OKTOBER 2003
b. Ferritin e. TIBC
c. Serum iron
182. Reaksi hipersensitivitas di bawah ini
melibatkan sel limfosit T yang
190. Pada leukimia myeloblastik akut
berperan dalam imunitas seluler
paling banyak didapatkan sel :
adalah
a. Basofil d. Myeloblast
a. Reaksi hipersensitivitas I
b. Eosinofil e. Datia
b. Reaksi hipersensitivitas II
c. Limfoblast
c. Reaksi hipersensitivitas III
d. Reaksi hipersenitivitas IV
191. Pemeriksaan antikoagulan oral
e. Benar semua
dimonitor dengan :
a. APTT
183. Pemeriksaan laboratorium yang
b. Bleeding time
mendukung diagnosa penyakit alergi
c. Clotting time
yang didasarkan reaksi
d. PPT
hipersensitivitas I adalah :
e. Rumple Leed
a. Hitung eosinofil , kadar Ig E darah
b. Hitung basofil , kadar Ig M darah
192. Bila HIV positif, perlu dilakukan
c. Hitung eosinofil , kadar Ig E darah
pemeriksaan :
dan Ig E spesifik
a. 1 metofe
d. Hitung limfosit , kadar Ig E darah
b. 2 metode
e. Hitung monosit / makrofag ,
c. 3 metode
kadar Ig E darah
d. 4 metode
e. 5 metode
184. Trombopoetin merangsang
perkembangan sel :
193. Antigen di permukaan sel terhadap
a. Mieloblast
polisakarida, KECUALI :
b. Eritrosit
a. ABO
c. Limfosit
b. P
d. Monosit
c. Rhesus
e. Megakryosit
d. Kell
e. Lewis
185. Trombosis akan mudah terjadi pada
keadaanberikut, KECUALI:
a. Hiperlipidemia
15
194. Untuk mengetauhi kandungan Hb
dilakukan pada pemeriksaan : 203. Yang terjadi pada proses hemolisis:
a. MCH 1. Terjadi Hb Uria
b. Hapusan darah tepi 2. Hb darah (serum) menurun
c. MCV 3. Haptoglobin menurun
d. Hitung retikulosit 4. Conjugated bilirubin serum naik
e. Kurva disoasi
204. Termasuk penyakit autoimmune :
195. Hb H adalah : 1. SLE
a. Hb pada janin 2. Sjegren’s
b. Hb pada orang dewasa 3. AIDS
c. Hb dengan tetra beta 4. Systemic sclerosis
d. Hb dengan tetra gama
e. Hb dengan tetra alfa 205. Pada pemeriksaan jumlah leukosit
didapatkan netropenia, maka :
196. Tes penyaring untuk SLE : 1) Penurunan jumlah netrofil dari
a. ANA sutul ke sirkulasi
b. Anti native DNA 2) Perpindahan netrofil dari CGP ke
c. Anti Sm MGP
d. Anti SSA, anti SSB 3) Peningkatan perpindahan netrofil
e. Semua benar ke jaringan
4) Anemi perniciosa
197. Bleeding time memanjang, KECUALI :
a. ITP 206. Dari evaluasi hapusan darah tepi
b. DIC dapat diketauhi :
c. Hemofilia A 1. Kesan jumlah leukosit
d. Hemofilia B 2. Kesan jumlah trombosit
e. BSSD 3. Kelainan morfologi eritrosit
4. Kesan jumlah eritrosit
198. Agregasi yang irreversible
membutuhkan : 207. Menyebabkan nilai LED meningkat:
1. ATP 1. Anemia
2. Fibrinogen 2. Hiperfibrinogenemia
3.Asam 3. Hipergammaglobulinemia
arachidonat 4. Hiperalbuminemia
4. Plasminogen
16
glutathion SEBAB
17
Penyakit rematik sistemik merupakan mencurigai adanya anemia
penyakit sistem tunggal pada oragn perniciosa pada seseorang
tertentu SEBAB
Gangguan pada IF seringkali
212. Aspirin dapat merangsang agregasi menyebabkan terhambatnya absorbsi
trombosit vitamin B12
SEBAB
Aspirin dapat menagktivasi enzim 222. Pada anemia kurang besi akan selalu
tromboksan didapatkan kadar ferritin yang
menurun dalam serum
213. Hemopoiesis extramedular dapat SEBAB
terjadi pada keadaan mielofibrosis Ferritin menunjukkan gambaran
SEBAB cadangan besi tubuh
Pada keadaan mielofibrosis , sutul
banyak terisi oleh jaringan fibroblast 223. Retikulosit adalah sel dari jaringan
sistem retikuloendothelial
214. Pemberian heparin merupakan SEBAB
kontraindikasi pada pengobatan DIC Retikuklosit masih menagndung
SEBAB benang – benang retikulin sisa RNA
Pada DIC komplikasi tersering adalah yang tampak dengan pengecatan
perdarahan supravital
215. Pada leukimia akut terjadi perdarahan 224. Pada seseorang dengan golongan
SEBAB darah Rhesus negative selalu
Pada leukimia akut terjadi didapatkan anti D
thrombositopenia SEBAB
Anti D adalah antibody alami
216. Pada leukimia menahun jenis
mielositik terdapat peningkatan 225. Sarana diagnosa penting untuk
leukosit penyakit hepatitis C cukup hanya
SEBAB diperlukan tes antibody deteksi virus,
Pada leukimia akut jenis mielositik genotype, dan tes fungsi hati saja
terjadi splenomegali SEBAB
Biopsy hat tidak dapat menilai
217. Tes PPT dapat dipakai untuk dengan tepat derajat keradangan
memonitor pemberian terapi warfarin maupun fibrosis
SEBAB
Warfarin merupakan obat anti
koagulan yang bekerja sebagai UAS PATOLOGI KLINIK SEMESTER
antagonis vitamin K V FK UNAIR 10 JANUARI 2005
218. Jumlah Na-Sitrat untuk pemeriksaan 226. Pemeriksaan sputum dikelola secara,
faal hemostasis perlu diperhatikan KECUALI :
pada penderita sianosis a. Tidak sama dengan saliva
SEBAB b. Tempat steril
Kadar PCV dapat mempengaruhi c. Dapat diinkubasi
hasil pemeriksaan faal hemostasis d. Dahak berasal dari batuk dalam
e. Secepatnya dikirim ke PK
219. Perdarahan spontan berupa
plechiae, perdarahan mucosa atau 227. Mikroorganisme gram negative pada
hematome dapat terjadi pada kasus- swab tenggorok :
kasus thrombositopenia a. N meningitis
SEBAB b. E. Coli
Perdarahan spontan baru dapat c. Diptherias
terjadi bila jumlah trombosit 50.000- d. –
100.000/ml darah
e. Aeromonas sp
220. Leukimia akut jenis myeloblastik
228. Pada luka infeksi dan abscess dapat
perlu dibedakan dengan jenis
ditemukan mikroorganisme anaerob
limfoblastik
yaitu :
SEBAB
a. Peptostreptococcus sp
Terapi leukimia akut jenis mieloblastik
b. S. Pyogenes
berbeda dengan jenis limfoblastik
c. Neisseria sp
d. P.Aeruginosa
221. Pemeriksaan antibody anti IF
e. Actomyces
sebaiknya dilakukan bila kita
229. Hiperkortisol, KECUALI :
18
a. Mudah infeksi c. Kortisol naik + ACTH turun
b. Hipoglikemia d. Kortisol dan ACTH naik
c. Osteoporosis e. Pada uji supresi dengan
d. Obesitas sentral dexametason , kortisol tidak
e. Eosinofil menurun menurun
230. Pernyataan benar pada DM 1, 238. Hasil pemeriksaan uji sekretin pada
KECUALI : kerusakan parenkim pancreas
a. Ketoacidosis dengan penurunan menunjukkan :
bikarbonat a. Bilkarbonat dan volume cairan
b. C peptide menurun menurun
c. Biasanya kurus b. Bikarbonat menurun tanpa
d. Ada hubungan dengan HLA DR 3 penurunan volume cairan
dan DR 4 c. Bikarbonat menurun dan voilume
e. Biasa pada usia lanjut cairan meningkat
d. Bikarbonat meningkat tanpa
231. Pernyataan benar tentang Grave penurunan volume cairan
disease, KECUALI : e. Bikarbonat meningkat tanpa
a. Bisa thyroid crisis peningkatan volume cairan
b. Terdapat antibody anti TSH
c. TSH menurun 239. Semua pernyataan tes Coombs direct
d. Hiperkolesterol salah, KECUALI :
e. BB menurun a. Deteksi antibody pada
permukaan sel darah merah
232. Benar untuk hiperthyroid sekunder, b. Dipakai pada pemeriksaan rutin
KECUALI : gol darah ABO
a. Osteoporosis c. Untuk mengukur derajat
b. Alkali fosfatase meningkat hemolisis
c. TSH menurun d. Tak pernah positif pada bayi
d. Asidosis karena penyakit hemolisis rhesus
e. Karena defisiensi vitamin D e. Biasanya positif setelah transusi
darah
233. Semua pernyataan di bawah ini
benar mengenai transudat, KECUALI 240. Tumor marker dapat diapakai untuk :
: a. Diagnosis / casefinding
a. Disebabkan gagal ginjal kronis b. Staging / prognosis
b. Disebabkan luka bakar c. Detecting reccurence
c. Proses non radang d. Monitoring theraphy
d. Tes rivalta negative e. Benar semua
e. Disebabkan hipertensi
241. CEA meningkat pada :
234. Ig E yang berperan pada patogenesis a. Kanker payudara
terjadinya hipersensitivitas imun tipe b. Kanker kolonrektal
1 atau alergi merupakan produks dari c. –
sel : d. Kanker prostat
a. Monosit d. Sel T helper e. A,B,C benar
b. Limfosit e. Eosinofil
c. Basofil 242. Yang biasa digunakan pada PK :
a. CEA d. Ca 125
235. Di bawah in mengenai GAKI, b. AFP e. Benar semua
KECUALI : c. PSA
a. Hipotiroid d. TSH menurun
b. Kretinisme e. Hb menurun 243. Yang berhubungan dengan
c. Hiperkolesterol pemeriksaan kolesterol LDL, di
bawah ini benar, KECUALI :
236. Pemeriksaan yang paling sensitive a. a.Diperiksa setelah puasa 12 jam
untuk memantau kerusakan sel hati b. Setelah diendapkan polianion
akut : c. Tidak memerlukan ultrasentrifuge
a. Hbs Ag d. Tidak memerlukan data kolesterol
b. Bilirubin serum total
c. Kholinesterase e. Menggunakan pemeriksaan
d. Albumin serum friedewald
e. ALT serum
244. Pernyataan yang benar tentang
237. Pada chusing disease akibat lipoprotein, KECUALI :
adenoma hipofisis, terdapat : a. Faktor resiko yang berdiri sendiri
a. Kortisol turun + ACTH naik b. Struktur mirip plasminogen
b. Kortisol dan ACTH turun
19
c. Pada elektroforesis bergerak
pada pre-beta BANK SOAL UAS PATOLOGI KLINIK
d. Mempunyai apoprotein B-48
e. Diwariskan secara autosomal 251. Kultur urine , pengambilan porsi
dominan tengah bersih bacteria bermakna bila
jumlah kuman :
245. Pengaruh aspirin terhadap trombosit a. 103/ml d. < 105/ml
adalah dengan : b. 10 -10 /ml e. Semua salah
3 4
a. Menghambat reseptor ADP c. 104 – 105/ml
b. Menghambat kerja tromboxan A2
c. Menghambat enzim 252. Secret urethra pria , bakteri
fosfodiesterase diplococcus gram negative
d. Meningkatkan cAMP intracellular :
e. Menghambat enzim adenelil a. N. Gonnorhea
siklase b. Stap. Aureus
c. Strep. Pyogenes
246. Mengenai status besi tubuh : d. Chlamidia Trachoma
a. TIBC e. N. Meningiditis
b. Ferritin serum
c. Transferring serum 253. Anemia hipokrom mikrositer :
d. Hemosiderinuria a. MCV dan MCHC dalam batas
e. Serum iron normal
b. PCV normal, MCV < normal
247. Adanya anti rhesus (anti D) dapat c. MCH dan MCHC < normal
menyebabkan keadaan klinis sebagai d. MCHC dibawah normla, MCV <
berikut : normal
a. Erythroblastosis fetalis e. MCHC normal, MCV < normal
b. Trombositopenia
c. Reaksi transfusi hemolitik 254. Hb 6 g/dl , retikulosit 10%, PCV 20%,
d. Hemofilia A PCV normal wanita 40%, retikulosit
e. A + C dikoreksi :
a. 3% b. 5% c. 8% d. 20% e.60%
248. Tes kadar serum amylase dan lipase
dalam darah untuk mendeteksi : 255. Tentang indeks eritrosit :
a. – a. MCV = ukuran eritrosit
b. Pankreatitis b. MCH = kadar Hb/PCV
c. Hepatitis c. MCV = jumlah eritrosit ?PCV
d. Gastritis d. MCHC = PCV / kadar Hb
e. Koletatis e. MCHC = umur eritrosit
21
a. Leukimia limfositik menahun c. Kalium ion dalam serum
b. Intoksikasi Pb meningkat
c. Infeksi cacin tambang d. Dapat disebabkan Vitamin D
d. Demam Thypoid e. Mungkin disebabkan GGK
e. Semua salah
268. Biasanya terjadi pada DM type 1,
260. Limfoblast ditemukan pada : KECUALI :
a. Leukimia granulostik menahun a. Kurus
b. Leukimia limfoblastik akut b. C-peptide menurun
c. Hepatitis infections c. Usia lanjut
d. Toxoplasmosis d. Benar semua
e. CMV ( Infeksi virus sitomegali ) e. BSSD
266. Semua ini sesuai uji hiperkortisol 274. Sindroma rotor, KECUALI :
akibat adenoma hipofisis, KECUALI: a. Bilirubin darah meningkat
a. Sella turcica menebal b. Bilirubinuria
b. Pada uju sepresi dengan c. Urobilin meningkat
dexametason kortisol d. Tinja pucat
turun e. Tes Retensi BSP Ab N
c. Hiperglikemia
d. Osteoporosis 275. Renin dibentuk dan disekresi oleh :
e. Eosinophil
a. a.Sel endotel kapsula glomerulus
267. Semua penyakit di bawah ini sesuai b. Sel juxtaglomerulus pada arteriol
dengan hiperparatiroid sekunder , afferen
KECUALI : c. Sel tubulus distalis
a. Dapat terjadi osteoporsis d. Sel ductus colligentes
b. Fosfatase alkali meningkat e. Sel capsula bowman
22
23
b. Dengue Haemorogic fever
276. Obat tersebut , di bawah ini berfungsi c. DIC
sebagai kofaktor AT3 untuk d. Intoksikasi Aspirin
menghambat koagulasi : e. Defisiensi Vit K
a. Warfarin
b. EACA 285. Pemeriksaan pH darah harus
c. Heparin memenuhi persyaratan sebagai
d. Dipiridamol berikut , KECUALI :
e. Stretokinase a. Anaerob
b. Darah Arteri
277. Tes kepekaan Ab invitro yang paling c. Heparin dan NaCl 0.9%
sering dikerjakan di lab klinik adalah d. Px pada suhu37OC
dengan cara : e. Px secepatnya
a. Difusi cakram
b. Penipisan kaldu ( Broth dilutation 286. Pewarnaan dilakukan untuk test
methode ) berikut ini, KECUALI :
c. Penipisan agar a. Widol
d. Assay Ab b. Tetes tebal plasmodium
e. Penetuan KHM c. TB dot
d. Rumple leed
278. LED meningkat pada semua, KECUALI e. Serum dengue
:
a. Anemia 287. Di bawah ini adalah keterangan
b. Polisitemia vera mengenai transudat, KECUALI :
c. Infeksi bakteri a. GGK
d. Kerusakan jaringan b. Luka bakar
e. Necrosis c. Non radang
d. Rivalta
279. Anemia perniciosa, KECUALI : e. Hipertensi
a. Defisiensi Vit B12
b. Terganggunya faktor intrisik 288. Di bawah ini adalah mengenai GAKI,
c. Perubahan megaloblastik (DNA) KECUALI :
pada sel darah a. Hipotiroid
d. Ganguan sekresi eritropoetin b. Kretinisme
e. Ada kaitan dengan achlorydia c. TSH menurun
d. Hiperkolesterol
280. Pemeriksaan enzim serum untuk e. Hb menurun
membantu dx Infark miokard :
a. ALT d.CK-MB 289. Hypoparathyroid, KECUALI :
b. AST e. BSSD a. P meningkat
c. HBDH b. Tetani
c. Pasca trauma
281. Status Fe ditunjukkan oleh , KECUALI : d. Caserum meningkat
a. Serum transferrin e. Chovestex sign
b. TIBC
c. Hemosiderosis 290. Persyaratan Px lab infeksi HIV,
d. Serum iron KECUALI :
e. Ferritin a. Secret
b. Supervise dan control kualitas
282. Ab immun, KECUALI : yang baik
a. Ab D d. Benar semua c. Dilakukan konseling sebelum
b. Ab E e. Salahs emua pemeriksaan
c. Ab B d. Dilakukan konseling sesudah
pemeriksaan
283. Pemeriksaan lab untuk penderita e. Dilakukan tanpa persetujuan Px
hypersensitivity seperti di bawah ini
, KECUALI : 291. Bilirubin :
a. Eosinofila account 1) Terikat albumin
b. Kadar Ig G total 2) Larut di air
c. Kadar Ig G dan Ig M 3) Bereaksi langsung dengan
d. Ig E Rast reagen diazon
e. Test ANA 4) Disekresi lewat ginjal
284. APTT, PTT, Bleeding time meningkat, 292. Yang menguji fungsi sintesa sel hati:
hiperfibrinogenemia dan 1. Kadar albumin serum
trombositopenia dan FDP + : 2. Aktivitas 5-NT serum
a. Penyakit Von Willbrand 3. PPT
24
4. Kadar Gamma globulin darah 4. Anak Respon serologis baik
293. Pernyataan yang sesuai dengan DM 302. Eritropoetin :
2 1. Produksiutama hepar
: 2. Pada pronormoblast
1) Islet Cell Ab + 3. Cirrosis hepatis
2) Obesitas merupakan faktor 4. Rangsang proliferasi sel target
pemicu
3) Mudah terjadi ketoasidosis 303. Antikoagulan yang digunakan pada
4) Kadar insulin mungkin meningkat darah untuk penentuan pH dan gas
darah adalah :
294. Tes penyaring penyakit Autoimmune 1. Sitnas
SLE : 2. Oksalat
1. Tes ANA 3. EDTA
2. Anti ds ANA 4. Heparin
3. Anti Smith
4. Anti SS-A/Ro 304. Penyebab / pemicu timbulnya DM:
1. Ab Insulin
295. Sindroma Conn : 2. Obesitas
1. Hipokalemia 3. Hiperkortisol
2. Hipertensi 4. Hiperparathyroid
3. Angiotensin menurun
4. Eosinophil meningkat 305. Peningkatan bilirubin yang belum
terkonjugasi dalam serum dapat
296. Hormon Thyroid : disebabkan karena :
1) Kadar T4 dalam darah lebih 1. Gilbert
tinggi daripada T3 2. Criggle Najjar
2) Ekses Hormon thyrid TSH 3. Hiperkortisol
menurun 4. Hiperparathyroid
3) Hipothyroid
Hiperkolesterolemia 306. PGI2 merangsang trombosis
4) Aktivitas biologis T4 > kuat SEBAB
daripada T3 PGI 2 mensekresi prostasilin
297. Pada hiperparatiroid primer pada 307. Pada cirrosis hepatis bisa terjadi
keadaan : transudat
1. Fosfat alkali tinggi SEBAB
2. Asidosis hiperkalemia Pada cirrosis hepatis terjadi
3. Batu ginjal gangguan sintesis albumin
4. << Vit D
308. Tyrosin mampu merangsang
298. HDL adalah , KECUALI : eritropoisis
1) Alfa lipoprotein SEBAB
2) Punya Apo A-1 Tyrosin mampu meningkatkan
3) Fungsi akut kolesterol dari perifer metabolisme sel sehingga
ke hati menurunkan produksi eritropoesis
4) Peningkatan karena kegemukan
dan alkohol 309. Pada leukimia akut terjadi perdarahan
SEBAB
299. Peningkatan TG pada Pada leukimia akut terjadi
hiperlipoproteinemia : trombositopenia
1. Tipe I
2. Tipe IV 310. Pada icterus neonatum didapatkan
3. Tipe V kenaikan kadar biliriubin
4. Tipe Ha SEBAB
Pada icterus neonatum , aktivitas
300. Air seni untuk pemeriksaan enzim glukoronil transferase belum
bakteriologi : sempurna
1. Porsi tengah bersih
2. Kateterisasi kandung seni 311. Specimen nasopharynx tidak
3. Pungsi Suprapubik digunakan melacak penyebab
4. Kateterisasi Ureter sinusitis
SEBAB
301. VDRL turun lambat pada bayi pasca Specimen nasopharynx ditanam
natal gangguan klinis dari siphilis : primer untuk lacak cairan
1. Infeksiin Utero meningococcal atau dx batuk rejan
2. Ibu Respon klinis baik
3. Ibu respon serologis baik
25
312. Beta hidroksi butirat merupokan Asidosis respiratorik sekresi H naik,
menunjukkan hasil + pada test reabsorbsi HCO3 naik
rothera
SEBAB 323. Anemia perniciosa berhubungan
Beta hidroksi butirat merupakan dengan true achlorydia
keton bodies SEBAB
Asam lambung digunakan untuk
313. Status asam basa hanya ditentukan maturasi eritrosit
pH dan pCO2
SEBAB 324. DM uncontrolled HbA1C naik
Dari pH dan pCO2 dpat dihitung SEBAB
kadar biakrbonatdengan formula Peningkatan glukosa darah mengikuti
handerson Hb A1C
314. Diagnosa anti HIV negative palsu 325. Puncti vena digunakan alcohol 70%
pada periode jendela SEBAB
SEBAB Untuk Puncti darah harus steril
Anti HIV terbentuk pada periode
jendela 326. Pemeriskaan N gonnorhea untuk
hapus tenggorok merupakan
315. Beda TB kelenjar pengenceran permintaan khusus
serum untuk TB dot 1:3200 SEBAB
SEBAB N Gonnorhea tidak merupakan
Kadar Ig G anti TB pada TB kelenjar pemeriksaan faringitis
tidak berbeda bermakna dengan
kadarnya pada TB paru 327. Penentuan titer ASO dapat
digunakan untuk tentukan adanya
316. Apoprotein terdapat pada bagian kambuhan pada penderita reumatik
terluar dari lipoprotein SEBAB
SEBAB Kenaikan titer ASO yang mencolok
Apoprotein termasuk hidrofobik menunjukkan peningkatan infeksi
sesungguhnya dengan streptococcus
317. Pemeriksaan retikulosit dapat beta hemolisa
membedakan anemia faktor sutul
dengan faktor luar sutul 328. C-reaktif untuk tahu adanya infeksi
SEBAB yang disertai leukimia
Retikulosit pada anmeia luar sutul SEBAB
Normal atau naik C-reaktif tidak dipengaruhi obat
imunosupressan
318. PAI naik sering pada kasus
trombositosis 329. Untuk pemeriksaan sedime urine
SEBAB digunakan urine pagi hari
Salah satu sebab trombositosis oleh SEBAB
karena kadar plasmin turun Urine pagi hari asam dan pekat
26
c. < 1 mengetauhi adanya kelainan sebagai
berikut, KECUALI :
333. Hasil penentuan clearance kreatinin a. ITP
dipengaruhi oleh, KECUALI b. Vesculity
a. Produksi urin 24 jam c. DHF
b. Tinggi dan berat badan d. Haemolitic anemia
c. Jumalha ir yang diminum e. Scurvy
d. Kadar kreatinin serum
e. Kadar urine 24 jam 341. Pemeriksaan lab dibawah ini dapat
untuk memonitor obat oral anti
334. Kadar alfa fetoprotein sering koagulan :
meningkat pada : a. Masa perdarahan
a. Hepatitis b. Masa pembekuan
b. Cirrosis biliaris c. PPT
c. Kehamilan trimester 3 d. APTT
d. Hepatoma e. Tes retraksi bekuan
e. Teratoma
342. Plasmin dapat memecah bahan –
335. Gambaran hipokromik mikrositik bahan ini, KECUALI :
dapat dijumpai pada : a. Fibrin
a. Anemia perniciosa b. Fibrinogen
b. Anemia sideroblastik c. Faktor V
c. Anemia defisiensi vitamin B12 d. Faktor VIII
d. Haemophilia e. Faktor IX
e. Drug induced haemolytic anemia
343. Pada obstruksi total saluran empedu
ekstrahepatik, KECUALI :
336. Gejala dan keluhan pada anemia a. Bilirubinemia
adalah sebagai berikut, KECUALI : b. Bilirubin serum naik
a. Konsentrasi berpikir menurun c. Urobilin uria
karena hipoksia otak d. GGT serum naik
b. Perdarahan e. Kolesterol total serum naik
c. Pembesaran jantung
d. Letih lesu lemah 344. Di bawah ini berhubungan dengan
e. Akral tangan dan kaki dingindan transfusi hemoltik intravaskuler,
pucat KECUALI :
a. Ketidakcocokan system golongan
337. Pada anemia penyakit kronis darah ABO
didapatkan hal – hal ini, KECUALI : b. Terjadi 3-21hari sesudah
a. Besi dalam sirkulasi turun transfuse berhenti
b. Pelepasan besi dari depo besi c. Peningkatan Hb plasma
tubuh terganggu d. Peningkatan bilirubin plasma
c. Cadangan besi tubuh cukup, e. Penurunan haptoglobin plasma
bahkan kadang naik
d. Kadar TIBC meningkat 345. Tes penunjang SLE :
e. Eritrosit hipokromik mikrositik a. Tes ANA
b. Anti Ds DNA
338. Kelainan fungsi trombosit herediter, c. Anti Smith
KECUALI : d. A,B,C benar
a. Sindroma Bernard –Schuffer e. BSSD
b. Trombostenia
c. Storage pool disease 346. Hasil Tes yang menunjukkan adanya
d. May – Hegglin Syndrome viremia, KECUALI :
e. Penyakit Von Willebrand a. Anti HCV positif
b. Hbs AG negatif
339. Fungs trombosit, KECUALI : c. HCV DNA positif
a. Menghentikan perdarahan d. Anti Hbs positif kuat
dengan membentuk sumbat e. IgM anti HCV positif
trombosit
b. Stabilisasi sumbat dengan PF-3 347. Setelah fertilisasi ovum dan
c. Retraksi bekuan spermatozoa maka pada kehamilan
d. Mengaktifkan faktor VIII akan terjadi, KECUALI :
e. Penyembuhan luka pembuluh a. Terbentuk trophoblast
darah b. Kadar β-HCG meningkat
c. Tes Gall Manini positif
340. Rumple-leed test dapat dipakai d. Kadar progesterone meningkat
sebagai test penyaring untuk e. FSH meningkat
27
356. Termasuk pemeriksaan darah
348. Diabetes mellitus ada kaitannya lengkap, KECUALI :
dengan berikut, KECUALI : a. Kadar Hb
a. Penyebab ketoasidosis b. Jumlah leukosit
b. Penyebab gagal ginjal c. LED
c. Glukosa naik d. Hotung jenis leukosit
d. DM I kadar C-peptide naik e. BSSD
e. BSSD
357. Polisitemia vera, KECUALI :
349. Pernyataan yang betul : a. PCV meningkat
a. β-lipoprotein adalah fraksi b. LED turun
lipoprotein yang mengandung c. Trombositosis
kolesterol tinggi d. Hb naik
b. Hipertrigliserida akibat e. BSSD
hiperkilomikron
c. Hiperlipoprotein IIB ada 358. Pada DIC, KECUALI :
peningkatan β-lipoprotein a. APTT memanjang
d. A,B,C benar b. PPT memanjang
e. A dan B benar c. D-dimer meningkat
d. Kadar fibrinogen meningkat
350. Pemeriksaan lab untuk penderita e. Jumlah trombosit menurun
defisiensi immunitas humoral / Ab .
KECUALI : 359. PPT memanjang, APTT normal
a. Penentuan kadar serum Ig total dijumpai pada gangguan faktor :
b. Penentuan kadar kelas Ig a. XII b. XI c. IX d. VIII e. VII
c. Penentuan kadar serum albumin
d. Penghitungan jumlah sel limfositB 360. Kekurangan besi pada seseorang
e. Penentuan fungsi sel limfosit B dapat terjadi karena :
a. Ancylostomiasis
351. Anemia kurang besi, KECUALI : b. Kaum vegetarian
a. Dengan penyakit kronis c. Obt – obatan misal
b. Eritrosit hipokromik mikrositik kloramphenikol
c. Cadangan besi turun d. Herediter
d. TIBC naik e. Kekurangan faktor intrisic yang
e. BSSD diproduksi sel parietal lambung
352. Bukan faktor timbulnya anemia 361. Cairan tubuh isotonic yaitu, KECUALI :
megaloblastik : a. Larutan yang punya osmolaritas
a. Defisiensi vitamin B12 sama dengan cairan tubuh
b. Perdarahn kronis b. Larutan yang punya osmolaritas
c. Vegetarian sama dengan cairan tubuh dan
d. Obat sitostatika dapat dipertahankan
e. Post operasi gasterektomi c. Larutan yang dapat
mempertahankan volume sel
353. Anemia tanpa retikulositosis, KECUALI d. Larutan yang mengandung urea
: e. BSSD
a. Anemia myelofibrosis
b. Perdarahan akut 362. Sesuai untuk transludat, KECUALI :
c. Defisiensi besi a. Sindroma nefrotik
d. Anemia aplastik b. Hipoalbuminemia
e. Anemia megaloblastik c. Intake garam berlebihan
d. Selalu jernih
354. Hal – hal akibat peningkatan e. Tes Rivalta negative
fibrinolisis, KECUALI :
a. Kadar fibrinogen turun 363. Benar untuk sindroma cushin,
b. Faktor V turun KECUALI :
c. Faktor VII turun a. BB meningkat
d. Plasmin naik b. Mudah infeksi
e. FDP turun c. Hirsutisme
d. Hipoglikemia
355. Antitrombin 3 menginaktivasi faktor e. Ekses kortisol
ini, KECUALI :
a. Va d. X a 364. Osmolaritas 1 liter cairan yang berisi
b. VII a e. XII a 3 mmol CaCl2 = mOsmol/liter
c. IX a a. 3 b. 6 c. 9 d. 12 e. 15
28
a. Merangsang lipogenesis 373. Pemeriksaan enzim serum di bawah
b. Mengambat lipolisis ini untuk membantu diagnosa infark
c. Merangsang glukoneogenesis miokard akut yang dini :
d. Merangsang sintesis protein a. ALT d. HBDH
e. Menarik uptake glukosa b. AST e. BSSD
c. CK-MB
366. Mengenai hormon thyroid, KECUALI:
a. Sekresi dirangsang TSH 374. Ayah golongan A heterozigot kawin
b. Meningkatkan uptake glukosa dengan ibu B heterozigot, jenis
c. Merangsang lipolisis anaknya yang mungkin :
d. Merangsang pembentukan Vit a. AA, BB
e. Bila kadarnya dalam darah b. AA, BB, AO, BO
meningkat maka menghambat c. AB, BO, AO, OO
sekresi TSH d. AB
e. OO
367. Enzim aspartat trasnaminase(AST)
terbanyak didapat di : 375. Immune antbody dari golongan darah
a. Hati rhesus, kell, duffy , dll mempunyai
b. Jantung sifat sebagai berikut, KECUALI :
c. Ginjal
a. Suhu pada reaksi optimal 370C
d. Eritrosit
b. Relative thermostabil
e. Otot bergaris
c. Beraksi pada medium saline
d. Umumnya darah IgG dengan BM
368. Paling benar mengenai Graves
150.000
Disease :
e. Akibat rangsangan antigen asing
a. Terurutama pada pria
misal transfuse darah
b. Pada pemeriksaan lab terdapat
penurunan TSH
376. Pemeriksaan mikrobiologi untuk
c. Terdapat peningkatan BB
mengetauhi diagnosa adanya
d. Disebabkan defiseinsi yodium
penyakti diptheria :
e. Terdapat peningkatan kolesterol
a. Pemeriskaan sediaan langsung
dengan pewarnaan neisser
369. Kadar AFP tinggi mencerminkan
b. Kultur dengan media loefler
adanya :
c. Uji toksigenitas dari ELEK
a. Cirrosis hepatis
d. A, B benar
b. Hepatitis kronis
e. A, B , C benar
c. Obstruksi saluran empedu
d. Hepatoma
377. Bila pada pemeriksaan langsung
e. Kehamilan
sekret uretra penderita pria
didapatkan kuman diplococus gram
370. Pada penderita hepatitis akut,
negatif intraselular, kemungkinan
KECUALI :
besar kuman itu adalah :
a. Aktivasi SGOT meningkat
a. N . Meningitidis
b. Aktivasi SGPT meningkat
b. S. Aureus
c. Kadar bilirubin meningkat
c. N. Gonnorhea
d. Kadar albumin meningkat
d. S. Pyogenes
e. Aktivasi GGT meningkat
e. D. Pneumonia
371. Sifat lipoprotein di bawah ini benar,
378. Antikoagulansia yang terbaik untuk
KECUALI :
kultur darah penderita yang diduga
a. Chilomicron merupakan partikel
sepsis adalah :
terbesar diantara lipoprotein
a. Sodium sitrat
b. LDL merupakan kolesterol tabung
b. Sodium EDTA
c. Dengan elektroforesis VLDL
c. Potassium EDTA
sama dengan β-lipoprotein
d. Double oksalat
d. Dengan elektroforesis HDL sama
e. Sodium polyanetol sulfonat
dengan α-lipoprotein
e. HDL adalah lipoprotein terberat
379. Uji Widal untuk penyakit tergolong
reaksi :
372. Hiperlipoproteinemia tipe II a
a. Presipitasi
mempunyai ciri – ciri :
b. Aglutinasi
a. Peningkatan kadar LDL dan VLDL
c. Fiksasi komplemen
b. Peningkatan kadar LDL
d. Haemoglutinasi
c. Peningkatan kadar VLDL
e. Netralisasi
d. Peningkatan kadar HDL
e. Peningkatan kadar chilomicron
380. Fisologi hormon hyroid :
29
a. Transport aktif iodium kedalam 1. Anemia
sel thyroid 2. Leukimia limfoblastik akut
b. Oksidasi iodium dan iodinasi 3. Leukimia mieloblastik
tirosil dalam thyroglobulin (Tg) 4. Dehidrasi
oleh Tyroidal Peroksidase (TPO)
c. Iodinasi T4T3 389. Hiper / Hipothyroid dapat disebabkan
d. Coupling Iodotyrosin dalam TG kelainan :
1. Hypothalamus
T3 T4 2. Hipofise anterior
e. Sel parafolliculer hasilkan 3. Kelenjar thyroid
Thyrocalcitonin 4. Defisiensi yodium
381. Pada pemeriksaan rutin kultur urine 390. Benar mengenai GAKI :
dillaporkan adanya pyuria dengan 1) Terdapat pada wanita anemia
kultur tidak ada pertumbuhan kuman. 2) Terdapat peningkatan TSH
Keadaan tersebut didapatkan pada 3) Terdapat peningkatan kolesterol
infeksi saluran kemih yang 4) Terdapat peningkatan berat
disebabkan oleh kuman : badan
a. E. Coli
b. P. Aeruginosa 391. Benar mengenai DM type II :
c. S. Aureus 1) Timbul pada usia dewasa
d. M. Tuberculosis 2) Obesitas merupakan faktor
e. S. Pyogenes pencetus
3) Jarang timbul ketoacidosis
382. Pada thyroiditis Hashimoto , 4) Penurunan kadar insulin naik
KECUALI :
a. Ada antiboi thyroid 392. Penderita icterus disebabkan
b. Prognosis kurang baik obstruksi total saluran empedu
c. Ada proses autoimmune didapatkan :
d. TSH meningkat 1. Billrubinemia
e. T3 dan T4 meningkat 2. Hiperbilirubinemia
3. Urobilin negative
383. Myeloproliferatif thrombositosis : 4. Warna tinja coklat
a. CML
b. Polyctemia vera 393. Penderita hepatitis akut didapatkan
c. Essential thrombocytopenia hasil HbsAg negatif, Ig M anti HBc
d. Benar semua positif dan Ig M anti HAV negatif
e. BSSD kemungkinan penyebabnya :
1. Virus Hepatitis A
384. Opportunistik patogen mikroba : 2. Virus Hepatitis C
a. S. Aureus 3. Virus Hepatitis E
b. S. Thypil 4. Virus Hepatitis B
c. N. Gonnorhea
d. M. Leprae 394. Pengguanan antisera anti A , antiAB ,
e. E. Coli anti B pada cell grouping juga untuk :
1) Deteksi O bombay
385. Sifat –sifat induk haemopoesis (SIH): 2) Konfirmasi reaksi pada anti A dan
1) Daya pembentukan kembali anti B
2) Kemampuan fagositosis 3) Deteksi AgH
3) Kemampuan berdiferensiasi dan 4) Penggolongan sistem ABO
maturasi
4) Kemampuan mebentuk antibody 395. Reaksi transfusi febril dapat
disebabkan :
386. Kekurangan vitamin K terjadi 1. Darh donor tercemar
gangguan pada : 2. Leukoaglutinasi
1. Faktor X 3. Alergi
2. Faktor VII 4. Lisis kompatibel DNA
3. Prothrombin
4. Fibrinogen 396. ATP menurun dalam darah simpan
menyebabkan :
387. LED meningkat pada : 1. Perubahan stabilitas membrane
1. Infeksi 2. Bentuk SDM
2. Kerusakan jaringan 3. Gangguan pompa Na-K
3. Tumor 4. Gangguan fungsi transport O2
4. Anemia
397. Pemeriksaan lab hemolitik :
388. PCV yang rendah dapat dijumpaipada 1. Hb plasma meningkat
:
30
2. Bilrubin serum meningkat 1) Limfositosis
3. Hb Uria 2) Jumlah trombosit yang meningkat
4. Haptoglobin meningkat sampai 3x normal
3) Eosinofilia dan basofilia
398. Pemeriksaan serologi untuk 4) Megakaryosit yang meningkat di
taxoplasmosis dengan memakai sutul
antigen hidup adalah :
1. Uji fiksasi komplemen 407. Hasil pemeriksaan laboratorium pada
2. ELISA penyakit demam berdarah adalah :
3. Uji warna dari Sabin-Fieldman 1. Jumlah trombosit turun
4. – 2. Coltting time memanjang
3. Rumple leed positif
399. C-reaktif protein didapatkan amat 4. PPT memanjang
meningkat pada penyakit :
1. Colicitis uledrosa 408. Penyebab infeksi saluran nafas
bawah
2. Pyelonephritis akut menahun adalah :
3. Arthritis rheumatoid 1. Mycobacterium tuberculosis
4. Septicemia neonaturum 2. Haemophilus Influenza
3. Actinomyces Israeli
400. Indikasi pemeriksaan kultur untuk 4. Mycoplasma pneumonia
pemeriksaan infeksi bakteri adalah:
1) Jumlah bakteri sedikit dalam 409. Indikasi kultur darah adalah :
specimen 1) Panas yang tak diketauhi
2) Untuk memilih antibiotika secara sebabnya
rasional 2) Shock septik
3) Untukkonfirmasi pemeriksaan 3) Septicemia
sediaan langsung 4) Luka bakar luas dengan menggigil
4) Untuk mengetauhi pola resistensi
kuman 410. Penderita dengan kelainan imunitas
selular peka terhadap infeksi :
401. Pemeriksaan serologi untuk sifilis 1. Bakteri intrasellular
yang paling dianjurkandan efektif 2. Virus
adalah : 3. Fungi
1. VDRL3. TPHA 4. Bakteri ekstrasellular
2. TPI 4. ELISA
411. Hiperkoagulabilitas dapat terjadi pada
402. Air seni untuk pemeriksaan :
bakteriologik diambil dengan cara: 1. Kekurangan protein C
1. Porsi tengah bersih 2. Kekurangan AT3
2. Kateterisasi kandung seni 3. Kekurangan protein 5
3. Pungsi supra pubik 4. Kekurangan plasminogen
4. Kateterisasi ureter
412. Dijumpai pada anemia aplastik :
403. Reaksi presipitasi terjadi bila : 1) Pansitopenia
1. Antigen tidak larut 2) Shift to the left
2. Antibodi tidak larut 3) Gambaran hapusan sutul yang
3. Antigen dan antibodi tidak larut hipoplasia-aplasia
4. Antigen dan antibodi larut 4) Erithropoiesis yang inefektif
404. Dengan alat hitung sel darah 413. Neutrofil hipersegmentasi di hapusan
elektronik didapat : darah tepi dapat dijumpai pada :
1) Jangkauan penderita lebih banyak 1. Anemia megaloblastik
2) Hasil lebih akurat 2. Pengobatan sitostatistika
3) Waktu pemeriksaan lebih singkat 3. Anemia kurang asam folat
4) Biaya operasional lebih murah 4. Anemia kurang besi
405. Reaksi leukemoid dapat dibedakan 414. Leukositosis disertai “ shift to the
dengan CML : left “ pada :
1) Didapatkan toxic granules 1. Leukimia myelositik kronik
2) Tidak didapatkan pembesaran 2. Infeksi bakterial
hepar dan limpa 3. Pasca perdarahan akut
3) Reaksi sitokimia LAP meningkat 4. Infeksi virus
4) Didapatkan “Philadhelpia
Chromosome” 415. Thrombocytopenia pleh karena
kegagalan produksi trombosit
406. Pada Essential thrombocytopenia disebabkan oleh :
didapatkan hal – hal ini : 1. Kloramfenikol
31
32
2. Insektisida
3. Infeksivirus 424. Proses terjadinya atherosklerosis :
4. Heparin a. LDL reseptor terdapat pada
permukaan sel normal
416. Pemeriksaan liquor dengan cara b. Mekanisme pengendalian uptake
cepat untuk pasien meningitis : LDL tidak mengenal titik jenuh
1. Menentukan Ag c. LDL teroksidasi akan diambil oleh
2. Kultur aerob makrofag
3. Menentukan endotoxin d. Makrofag yang banyak
4. Kultur anaerob mengandung lemak akan
berubah menjadi sel busa
417. Pada keadaan normal sel darah yang e. BSSD
berusia muda tidak pernah dapat
didapatkan pada darah tepi 425. Penyangga terdapat dalam jumlah
SEBAB tertinggi ekstrasel :
Diameter sel darah merah muda a. Fosfat d. Hb
umumnya lebih besar daripada sel b. Protein e. Sitrat
darah dewasa/matur c. Bikarbonat
419. Reaksi hipersensitivitas tipe I terjadi 428. Ciri kehandalan metode di lab,
dari degranulasi sel : KECUALI :
a. Netrofil a. Sensitifitas analtik
b. Sel Mast b. Spesifitas analitik
c. Limfosit c. Presisi
d. Monosit d. Akurasi
e. Eosinofil e. Benar semua
33
a. Pemeriksaan Reitz 3. Medium Cory and Blair
b. Pemeriksaan mikroskop gelap
c. Uji TPHA, VLDR makro 440. Uji CRP positif pada wanita :
d. A,B,C benar 1. Hamil tua
e. A dan B benar 2. Menggunakan IUD
3. Hamil normal
432. Bila pemeriksaan negatif dan luka 4. Penderita Cystitis
menyembuh setelah 1 minggu , maka
kemungkinan : 441. Arthritis lanjut ( lebih dari 2 tahun )
a. Ulcus penis bukan sifilis maka :
b. Sifilis stadim primer 1. Uji Ross Weller sering positif
c. Pernah menderita sifilis 2. Uji Ross Weller 40% negatif
d. Kesalahan pemeriksaan lab 3. TB-dot negatif
e. Pemeriksaan lab kurang lengkap 4. TB-dot kadangkala positif semua
34
SEBAB e. Urea 0,7 g/dl
Pada keadaan dehidrasi massa sel
darah merah meningkat 458. Kadar kalium dalam cairan
intraselluler adalah :
449. SIH multipotensialdalam tubuh terus a. 5x kadar kalium ekstrasellular
menerus berdiferensiasi menjadi SIH b. 2x kadar kalium ekstrasellular
lain sehingga akhirnya akan habis c. 30x kadar kalium ekstrasellular
SEBAB d. 10x kadar kalium ekstrasellular
SIH multipotensial hanya punya e. Sama dengan kadar kalium
kemampuan berdifferensiasi menjadi ekstrasellular
SIH lain sehingga akhirnya akan
habis 459. Pemeriksaan pH darah harus
memenuhi persayratan sebagai
450. Retikulosit menunjukkan peningkatan berikut, KECUALI:
aktivitas eritropoesis dalam sumsum a. Pengambilan darah secara
tulang anaerob
SEBAB b. Darah arteri
Retikulosit dapat dilihat pada c. Darah harus dicampur dengan
hapusan darah tepi dengan heparin dan NaCl 0,9%
pengecatan supravital d. Pemeriksaan harus dilakukan
pada suhu 37OC
451. Tromboxan A2 dapat merangsang e. Pemeriksaan harus dilakukan
agregasi trombosit segera
SEBAB
Tromboxan A2 merangsang enzim 460. Hasil pemeriksaan ini berasal dari
adenilat siklase penderita asidosis metabolik :
a. pHdarah 7,33 pCO2 60 mmHg
452. Jumlah Na-sitras untuk pemeriksaan b. pHdarah 7,30 pCO2 30 mmHg
faal hemostasis perlu diperhatikan c. pHdarah 7,50 pCO2 60 mmHg
pada pasien cyanosis d. pHdarah 7,40 pCO2 40 mmHg
SEBAB
e. pHdarah 7,55 pCO2 23 mmHg
Kadar PCV dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan faal hemostasis 461. Nilai ambang ginjal terhadap glukosa
adalah :
453. Tes PPT dapat dipakai untuk a. Kadar glukosa tertinggi dalam
memonitor pemebrian terapi warfarin darah, sebelu didapatkan glukosa
SEBAB dalam urine
Warfarin adalah obat antikoagulansia b. Kadar glukosa tertinggi dalam
yang mempengaruhi tes PPT darah, saat glukosa tidak lagi
didapatkan dalam urine
454. Apoprotein terdapat pada bagian luar c. Kadar glukosa dalam urine, pada
dari kompleks lipoprotein saat terjadi peningkatan glukosa
SEBAB darah
Apoprotein termasuk hidrofobik d. Kadar glukosa tertinggi dalam
urine yang masih dianggap
455. Pemeriksaan sekret urethra mencari normal
Neisseria gonnorhea e. Glukosa dalam darah , disaat nilai
SEBAB GFR tertinggi pada orang sehat
Pada sekret uretra merupakan
462. Osmolaritas 1 liter cairan yang berisi
predileksi Neisseria Gonnorhea
2 mmol CaCl2 adalah :
a. 8 mosm/l d. 6 mosm/l
456. Pemeriksaan γ GT serum merupakan
b. 4 mosm/l e. 3 mosm/l
pemeriksaan yang spesifik untuk
c. 12 mosm/l
menunjukkan adanya kolestasis
SEBAB
463. Mengenai atherosklerosis, KECUALI:
Peningkatan γ GT serum tidak
a. LDL reseptor terdapat pada
dipengaruhi oleh adanya penyakit
permukaan sel normal
tulang
b. Makrofag yang banyak
mengandung lemak akan
berubah menjadi sel busa (foam
LATIHAN 4 : UAS 2004
cell)
c. Mekanisme pengendalian
457. Cairan di bawah ini isotonic terhadap
“uptake” LDL normal tidak
cairan tubuh :
mengenal titik jenuh
a. NaCl 1,5g/dl
d. LDL teroksidasi akan diambil oleh
b. NaCl 0,45 g/dl
makrofag
c. NaCl 0,9 g/dl
e. Semua benar
d. Glukosa 10 g/dl
35
a. Stuart d. Mc Conkey
464. Yang benar mengenai HDL, KECUALI : b. Corey-Blair e. Sabouroud
a. Pada pergerakan elektroforesis c. Dapar gliserol
HDL merupakan α-lipoprotein
b. HDL mempunyai apoprotein A-1 472. Mikroba patogen opportunisitk :
c. Berfungsi mengangkut kolesterol a. Staphylococcus Aureus
dari perifer ke hati b. Salmonella Typhosa
d. Peningkatan HDL terjadi antara c. Neisseria Gonorrhea
lain karena kegemukan dan d. Mycobacteria Atypic
alkohol e. E. Coli
e. Benar semua
473. KASUS
465. Pada hepatitis akut tipekolestatik Seorang penderita pria, 36 tahun ,
terjadi peningkatan aktivitas enzim datang ke RSUD dr. Soetomo dengan
serum ini, KECUALI : keluhan utama nyeri sendi lutut kiri,
a. Alanin transaminase subfibris, dan malalse
b. Aspartat transaminase ( lemas ).Anamnesis, penderita tidak
c. Cholin esterase pernah menderita kencing nanah dan
d. Alkali fosfatase telah mendapat pengobatan sampai
e. Gamma glutamil transpeptidase sembuh. Penyakit ini baru pertama kali
dialami penderita. Pada pemeriksaan
466. Pada obstruksi total saluran empedu tampak sendi lutut membengkak,
ekstra hepatik, didapatkan hal ini, merah, nyeri tekan, dan nyeri gerak.
KECUALI: Fluktuasi positif.Suhu tubuh pada
a. Bilirubin serum meningkat waktu itu 37,5OC.Cor, pulmo dan
b. Alkali fosatase meningkat abdomen tidak ada kelainan.Pada
c. Gamma glutamil transpetidase pemeriksaan
serum meningkat laboratorium rutin didapatkan hasil :
d. Bilirubinuria Hb 15g%,SDM 5,5 juta, SDP
e. Urobilinuria 8200/cmm, LED 80/105, lain-lain tidak
ada kelainan. Pada pungsi dari sendi
467. Pemeriksaan enzim serum untuk didapatkan ciran sendi yang serous.
membantu diagnosis infark miokard Diagnosis persangkaan yang paling
akut yang dini : besar pada penderita ini adalah :
a. ALT d. CK-MB a. Gout Arthritis
b. AST e. BSSD b. Demam reumatik
c. HBDH c. Gonitis
d. Arthritis Rheumatoid
468. Pemeriksaan yang paling sensitif e. Ostearthritis Deformans
untuk memantau kerusakan sel hati
akut : 474. Atas dasar diagnosis persangkaan
a. HbS Ag tersebut, maka untuk menunjang
b. Bilirubin serum diagnosis penyakit perlu dilakukan
c. Cholin esterase serum pemeriksaan laboratorium :
d. Albumin serum a. Uji ASO
e. ALT serum b. Kultur cairan sendi
c. Uji Rose Waeler
469. Tentang DM tipe I, KECUALI : d. Penentuan kadar asam urat
a. Pada ketoasidosis terdapat e. Penentuan kadar CRP
penurunan bikarbonat
b. C-peptide serum menurun 475. Bila hasil tes tersebut positif atau
c. Biasanya berhubungan dengan diatas harga normal, maka
HLA DR-3 dan DR-4 kesimpulan kita adalah :
d. Biasanya usia lanjut a. Kemungkinan besar demam
e. Biasanya kurus rheumatic
b. Kemungkinan amat besar Gonitis
470. Penyakit tuberculosis msaih cukup c. Kemungkinan amat besar arthritis
tinggi di Indonesia maka diperlukan rheumatoid
pemeriksaan yang teliti dan cermat d. Pasti suatu gout artritis
terutama terhadap spesimen : e. Kemungkinan amat besar suatu
a. Ludah d. Pus osteoarthritis deformans
b. Darah e. Benar semua
c. Sputum 476. Sebagai tolak ukur yangterbaik untuk
mnegetauhi keberhasilan
471. Berikut adalah media transport yang pengobatan, disamping perbaikan
digunakan untuk pemeriksaan aerob gejala klinisnya ialah hasil
dan anaerob : pemeriksaan :
36
a. Kadar asam urat menjadi g/dl, leukosit =5x109/L, eritrosit =
normal/menurun
b. Titer tes ASO menjadi
normal/menurun
c. Kultur cairan sendi menjadi
negatif
d. Titer tes Rose Wealer menjadi
normal
e. Kadar CRP menjadi normal
37
2x1012/L, PCV = 20% (PCV e. Sebagian besar Ig M
normal rata – rata = 40%). Bila
retikulosit sebelum koreksi = 3%, 489. Selalu berupa antibody immune,
maka retikulosit setelah koreksi : KECUALI :
a. 1,5% b. 2% c. 2,5% d. 3% e. 4% a. Anit B d. Anti E
40
2) Hemaaglutinasi tak langsung 4) Kadar haptoglobin darah
(HPA) meningkat
3) Uji immunofluorosens tak
langsung 531. Penyakit autoimmun rematik sistemik
4) Uji fiksasi komplemen meliputi
1) SLE
523. Untuk menentukan mikroba 2) Sjorgen’s syndrome
penyebab penyakit infeksi dapat 3) MCTD (Mixed Connective Tissue
dengan cara Disease)
1) Pemeriksaan sedimen langsung 4) Systemic Sclerosis
2) Perbenihan (culture)
3) Penentuan adanyaantigen 532. Pada pemeriksaan laboratorium
mikroba seseorang yang dicurigai terinfeksi
4) Penentuan adanya DNA/RNA HIV diperlukan persyaratan
mikroba 1. Konseling Pre-Tes
2. Surat persetujuan
524. Thrombositopenia karena destruksi 3. Konseling Pasca Tes
thrombosit secara immunologis 4. Harus rahasia
didapatkan pada
1. SLE 3. AIDS 533. Untuk melakukan hitung jenis leukosit
2. CLL 4. DIC , dalam hapusan darah sedikitnya
harus dijumpai 100 leukosit.
525. Pada anemia hemolitik akan Bagaimana bila jumlah leukosit
didapatkan perubahan ternyata < 100..?
1) Bilirubin serum meningkat 1) Hitung jenis tak dapat dilaporkan
2) Hemoglobinuria 2) Hitung perbandingan sel-sel
3) Kadar LDH serum meningkat leukosit sesuai jumlah leukosit
4) Kadar Haptoglobin plasma yang ada
meningkat 3) Bandingkan jumlah leukosit di
hapusan darah dengan jumlah
526. Pada leukimia akut jenis myeloblastik leukosit dari kamar hitung atau
didapatkan alat hitung sel darah otomatis
1. Myeloblast 4) Buat beberapa hapusan darah
2. Lymphoblast sehingga jumlah total leukosit
3. Auer rods mencapai 100
4. Pro limfosit
534. Yang diperlukan untuk pemeriksaan
527. Pada hitung jenis sel darah putih, golongan darah system ABO
shift to the left dapat dijumpai pada 1. Bahan darah / serum
1. CLL 2. Suhu optimal 30O C
2. CML 3. Reagen anti-A dan anti-B
3. Alergi 4. Reagen Coombs
4. Reaksi leukemoid
535. Yang perlu diperhatikan pada hasil
528. Pada keadaan ini kecenderungan pemeriksaan golongan darah system
terjadinya trombosis sangat mungkin ABO
terjadi 1. Derajat aglutinasi
1. Penurunan kadar AT-3 2. Konsentrasi sel darah merah
2. Peningkatan kadar fibrinogen 3. Golongan O Bombay
3. Penurunan kadar protein C 4. Auto aglutinasi
4. Peningkatan PAI
536. Pada penentuan anti-A dan anti-B
529. Waktu pembekuan yang abnormal dengan cara tabung
terdapat pada kelainan 1. Suhu optimal 37O C
1. Hemofilia A 2. Konsentrasi sel tidak penting
2. Hemoflia B 3. Dipakai reagen anti-A dan anti-B
3. Pemberian terapi heparin 4. Diperlukan pemusingan
4. DIC
537. Sel darah merah pada sediment
530. Pada penderita golongan darah A urine dapat berbentuk
yang mendapat transfusi darah donor 1. Bulat
golongan darah B akan terjadi 2. Krenasi
1) Hemoglobinuria 3. Fragmen
2) Kadar hemoglobin plasma 4. Sel Glitter
meningkat
3) Kadar bilirubin serum meningkat 538. Protein Bonco Jones
41
1) Mempunyai BM lebih kecil
daripada BM albumin 548. Mengenai anemia megaloblastik,
2) Merupakan heavy chain KECUALI :
immunoglobulin a. Kesalahan sintesisDNA
3) Mengendap pada suhu 40OC-60OC b. Defisiensi vit B12 karena kurang
4) Merupakan pemeriksaan protein Intrisic Factor disebut juga
kuantitatif anemia perniciosa
c. Eritrosit banyak oval makrosit
539. Bahan – bahan di bawah ini dengan d. Megaloblast yaitunormoblast
metode reduksi dapat menyebabkan yang terdapat pada SuTul
hasil glukosuria positif palsu membesar
1. Vitamin C 3. Galaktosa e. Banyak ditemukan hipersegmen
2. Tetrasiklin 4. Bakteri neutrofil
547. Keadaan normal yang tidak ditemui 556. Obat anticoagulant peroral
dalam darah menghambat sintesis :
a. Limfosit d. Normoblast 1. Protrombin 3. Faktor IX
b. Retikulosit e. Eritrosit 2. Faktor VII 4. Faktor X
c. Eosinofil
42
557. Bila eritrosit 3 juta, PCV = 45%, maka a. Leukimia limfoblastik L3
diperoleh hasil : b. Leukimia monositik
a. Normokromik mikrositer c. Leukimia myelositik
b. Hiperkromik normositer d.Leukimia
c. Hiperkromik myelomonositik
d. Megaloblastik e. Leukimia pada hodgkin
e. Salah semua
567. Sitokin yang berperan pada
558. Hb : 6, PCV = 20%, PCV normal 40% immunitas seluler :
retikulosit sebelum koreksi 10%, 1. TNF alfa 3. IL2
retikulosit setelah dikoreksi : 2. TNF gamma 4. IL4
a. 3 b. 5 c. 10 d. 15 e. 30
568. Sampel darah untuk pemeriksaan
darah berikut tidak boleh lisis,
559. LED meningkat pada : KECUALI :
1. Anemia a. Kadar Hb
2. Infeksi b. Hematokrit
3. Luka bakar c. LED
4. Polyctemia vera d. Jumlah trombosit
e. Hapusan darah
560. HDN terjadi pada janin bila golongan
darah janin A dan golongan darah ibu 569. Penentuan ukuran eritrosit :
B a. MCV d. RDW-CW
SEBAB b. MCH e. P-LCR
HDN terjadi akibat masuknya c. MCHC
antibodi Ig G ibu ke aliran darah janin
lewat plasenta 570. Anti Phospolipid Syndrome (APS):
1) Penyumbatan pembuluh darah
561. Tumor marker dapat dipakai untuk kecil
diagnosis semua keganasan organ 2) Penyumbatan pembuluh darah
SEBAB besar
Pemeriksaan tumor marker tidak 3) Anti-cardiopilin Ig G
memerlukan konfirmasi sitologi sel 4) Lupus anticoagulant (LA)
562. Pasien dengan leukosit 30000/ml, 571. Yang tergolong mixed cell:
jumlah hitung leukosit 7/1/7/45/45/5, a. Basofil eosinofil monosit
interpretasi : b. Basofil eosinofil stab
a. Leukositosis shift to the left c. Basofil eosinofil neutrofil
b. Leukositosis shift to the right d. Basofil limfosit granulosit
c. Limfositosis e. Limfosit monosit neutrofil
d. Eosinophilia relatif
e. Tidak dapat ditemukan 572. Reaksi hipersensitivitas tipe II adalah
reaksi Ag-Ab
563. Yang dilihat pada hapusan darah tepi, SEBAB
KECUALI : Hiperaktivitas terjadi karena aktivitas
a. Kesan jumlah eritrosit Ag
b. Morfologi ciri
c. Kesan jumlah leukosit 573. Mielositik leukimia menahun
d. Morfologi leukosit didapatkan hiperlekositosis
e. Kesan jumlah trombosit SEBAB
Mielositik karena limpa yang
564. Semua ini gangguan fungsi membesar
trombosit, KECUALI :
a. Paraproteinemia 574. Na-sitras perlu dikoreksi pada,
b. Peny glanzmann KECUALI :
c. Penyakit Von Willebrand a. Anemia d. Hemofilia
d. Trombositopenia b. Cyanosis e. Dehidrasi
e. Cirrosis Hepatis c. Polisitemia
43
566. Limfoblast bervakuol - vakuol 1. Dysfibronemia
terdapat pada : 2. DIC
44
3. Pasca Heparinisasi b. Kromatin halus, titik halus,
4. Vaskulitas berenda, tersebar
c. Nukeloli tunggal/multiple
biasanya jelas
d. Sitoplasma banyak , granula
"Lihatlah masa lalumu. Masa lalumu halus
menentukan dimana kamu saat ini. Apa e. Auer Rods (+)
yang kamu lakukan hari ini akan
menentukan dimana kamu berada 583. Pada analisa gas darah dan elektrolit
besok. pada asidosis metabolik yang
Apakah kamu bergerak maju atau diam terkompensasi sempurna, KECUALI :
di tempat?" a. Kadar [HCO -] < 22 mmol/L
3
b. pH = 7,34
c. pCO3 = 17 mmHg
d. Kadar Na 137 mEq/L
UAS PATOLOGI KLINIK e. pH = 7,46
SELASA , 28 JUNI
2005 SEMESTER VI 584. Pemeriksaan rutin urine, sebaiknya
FK UHT SURABAYA menggunakan urine sebagai berikut :
a. Urine yang didiamkan selama 18
577. Yang merupakan proliferasi sel induk jam
adalah sinergis antara : b. Urine yang berbuih
a. IL 2 dan IL 4 c. Urine yang dibiarkan selama 6
b. IL 4 dan IL 11 jam
c. IL 4 dan IL 13 d. Belum yang disentrifugase
d. IL 1 dan IL 17 e. Pada temperatur kamar
e. IL 2 dan IL 15
585. Merupakan tes enzim hati yang dapat
578. Limfosit meningkat dalam keadaan, dipakai sebagai parameter adanya
KECUALI : bendungan sel empedu (cholestasis),
a. Batuk rejan pengukuran aktivitas serum enzim :
b. TB a. Transaminase
c. Mononukleosis b. Cholinesterase
d. Leukimia limfositik c. Creatin kinase
e. Infeksi virus d. γ GT
e. Lipase
579. Berikut ini adalah bentuk – bentuk
abnormal sel-sel darah putih yang 586. Merupakan tes enzim hati yang dapat
dapat ditemukan pada HDT, dipakai untuk mengetauhi adanya
KECUALI : kerusakan sel hati, pengukuran
a. Granula toksik aktivitas serum enzim :
b. Pelger Huet anomaly a. Alkaliphosphatase
c. Howell jolly bodies b. Transaminase
d. Smudge cell dan basket cell c. γ GT
e. Auer rods d. Creatin phospokinase (CK)
e. Cholinesterase
580. Anemia aplastik/hipoplastik dapat
ditemukan gambaran : 587. Jenis lipid yang paling berbahaya
a. Eritrosit normokrom normositer dalam proses atherosklerosis adalah
b. Leukopenia :
c. Trombositopenia a. VLDL cholesterol
d. Sutul hipoplastik b. LDL cholesterol
e. Semua benar c. Small dense LDL
d. Oxidized LDL
581. Jenis pemeriksaan di bawah ini yang e. HDL cholesterol
bukan merupakan test penyaring
kelainan hemostasis : 588. Pengaruh makanan dan aktivitas
a. Jumlah trombosit tubuh terhadap TG sebagai berikut,
b. Waktu perdarahan (bleeding KECUALI :
time) a. Meningkat setelah 2 jam makan
c. PTT dan APTT b. Puncak peningkatan 4-6 jam
d. Waktu rombin (trombin time) setelah makan
e. D-dimer c. Kembali normal setelah 12 jam
d. Aktivitas tubuh ringan TG
582. Pada ALL kita dapatkan : meningkat
a. Kromatin lebih menggumpal, e. Aktivitas tubuh berat TG menurun
tersebar tidak teratur
45
589. Penyebab terjadnya transudat 596. Determinan group menentukan sifat
adalah : antigenisia bias yang dapat berupa :
a. Tekanan osmotik plasma menurun a. Protein
b. Retensi air dan garam b. KBH
c. Tekanan kapilerdan vena c. Kopleks lemak – KBH – Protein
meningkat d. Kombinasi protein – lemak
d. Obstruksi pembuluh limfe e. Semua benar
e. Semua benar
597. Parasit malaria ditemukan dalam :
590. Penyebab terjadinya eksudat adalah a. Trombosit
:
a. Infeksi b. Leukosit
b. Trauma c. Plasma darah
c. Radang steril d. Erytrosit
d. Keganasan e. Myeloblast
e. Semua benar
598. Bagian tubuh yang tidak steril :
591. Gambaran makros eksudat adalah a. Darah
sebagai berikut, KECUALI : b. LCS
a. Berawan c. Oropharynx
b. Jernih cair d. Urine
c. Keruh e. Ultra filtrate glomerulus ginjal
d. Purulent
e. Hemoragis 599. Bagian tubuh anaerob :
a. Perineum
592. Mekanisme pengenal hormon b. Vulva mayor vagina
thyroid : c. SuTul
a. Mekanisme umpan balik langsung d. Nasopharynx
menekan produksi hormon e. Kulit
b. Mekanisme umpan balik tidak
langsung melibatkan 600. Pewarnaan untuk Coryne bacterium
hypotalamus diphtheria :
c. Degradasi hormon aktif oleh hati a. Pewarnaan tahan asam
dan ginjal b. Pewarnaan gram
d. Ekskresi hormon aktif oleh ginjal c. Albert’s stain
dan empedu d. Zielh Nielsen
e. Benar semua e. KOH 10%
47
c. Virus Hepatitis C 613. Faktor koagulasin yang sintesanya
d. Virus Hepatitis D tergantung vitamin K :
e. Virus Hepatitis E 1. X 2. IX 3. VII 4. II
606. Virus hepatitis di bawah ini dapat 614. Kadar ureum darah dinyatakan :
menjadi fulminant bila 1. mEq/L
menginfeksiibu hamil : 2. KV (mg/dl)
a. Virus Hepatitis A 3. kPa/m2
b. Virus Hepatitis B 4. BUN (mg/dl)
c. Virus Hepatitis C
d. Virus Hepatitis D 615. Hiperuricemia dapat disebabkan
e. Virus Hepatitis E oleh :
1. Ekskresi asam urat menurun
607. Merupakan ciri karakterisitik penyakit 2. Makan “purine food” berlebihan
AIDS, KECUALI : 3. Leukimia
a. Infeksi opportunistik 4. Minum obat diuretika
b. Keganasan
c. Degenerasi saraf pusat 616. Sifat penyangga bikarbonat dan
d. Diare kronik asam karbonat sebagai berikut :
e. Febris 1) Perubahan primer
HCO3
608. Tes laboratorium konfirmasi terhadap menunjukkan kelainan
hasil tes uji saring HIV reaktif, respiratorik
KECUALI : 2)
Penyangga utama dan aktif pada
a. Elisa reagen lain CES
b. IFA 3)
Kapasitas paling minimal
c. RIPA 4)
Pada pH 7,4 perbandingan
d. RID
HCO3/pCO2 = 2 : 1
e. Western Imunoblot
617. Ekskresi creatinin berhubungan
609. Pemeriksaan darah lengkap :
dengan hal tersebut di bawah ini :
1. Untuk mendiagnosa macam –
1) Massa otot
macam penyakit
2) Diet makanan
2. Kemampuan tubuh melawan
3) Difiltrasi diglomerulus dan tidak
penyakit
direabsorbsi
3. Monitor kemajuan penderita
4) Jumlah yang dikeluarkan tiap hari
4. Penyaring diagnosa keganasan
berubah – ubah
610. Nilai normal HCT bervariasi ,
618. Yang termasuk pemeriksaan
tergantung :
tambahan pada pemeriksaan profil
1. Umur dan kelamin
lipid adalah :
2. Tinggi badan
1. Kolesterol total
3. Geografis
2. LDL padat kecil
4. Berat badan
3. HDL kolesterol
4. Lipoprotein apoprotein
611. Kelainan dasar anemia Hipokrom
mikrositik dapat disebabkan oleh
619. Merupakan cara untuk meningkatkan
karena :
sensitifitas tes faal hati :
1. Defisiensi besi
1) Penambahan macam test faal hati
2. Gangguan sintesis globin
2) Penambahan pemeriksaan rasio
3. Gangguan sintesis heme
test faal hati
4. Depresi sutul
3) Pemeriksaan isoenzim
4) Menggunakan buffer khusus
612. Pada pasien yang mengalami untuk pemeriksaan tes faal hati
perdarahan karena mengalami DIC
( Disseminated Intravena
620. Merupakan radang hati berat nilainya
Coagulation
sangat meningkat :
):
1. Urea
1) Terjadi penurunan jumlah
2. Albumin
trombosit
3. Fibrinogen
2) Terjadi penurunan jumlah
4. Amonnia
fibrinogen
3) Terjadi peningkatan FDPs ( Fibrin
621. Merupakan tes enzim hati pada
Degenerative Products)
penyakit hati dan virus, aktivitas
4) Terjadi peningkatan pembuluh
dalam darah tidak banyak :
darah
1. SGPT
2. Creatin Kinase
3. γ GT
48
4. Laktat dehidrogenase 631. Pemeriksaan mikrobiologi sediaan
langsung dari hapusan darah dapat
622. Lipid dalam tubuh dapat larut dalam : mengetauhi adanya :
1. Cairan empedu 1. Filaria
2. Cairan isi usus 2. Trypanosoma
3. Cairan plasma 3. Malaria
4. Cairal Liquor cerebro spinlasi 4. Hbs Ag
623. Pemeriksaan rutin cerebrospinalis 632. Pemeriksaan langsung drop ( tetes
meliputi : gantung ) dengan mikroskop latar
1. Makroskopis belakang gelap (dark field) digunakan
2. Mikroskopis untuk memeriksa :
3. Kimia klinik 1. Filaria
4. Kultur 2. Trypanosoma
3. Jamur
624. Pemeriksaan differensial pada cairan 4. Listeria
serebrospinalis dapat ditemukan :
1) Leukosit baik PMN maupun MN 633. Pemeriksaan urine dengan cara
2) Sel dan susunan sraf pusat surface streak/calibrate loop dengan
3) Sel pelapis ventrikel/ sel plexus spesimen dengan porsi tengah :
choroideus 1) Pengenceran dengan 0,0001 ml
4) Sel lemak 2) Bermakna bila koloni lebih dari
100 MO/ kuman patogen
625. Bahan untuk pemeriksaan anaerob 3) Bermakna bila 105 CFU/ml kuman
yang ditolak : non patogen
1. Swab Cervix uteri 4) Inkubasi 18-24 jam
2. Tinja
3. Hapusan nasopharynx 634. Yang merupakan komponen virus
4. SuTul hepatitis B yang merupakan proses
infeksitaktif replikasi :
626. Yang termasuk hormon steroid : 1. Hbe Ag 3. SGPT2xN
1. Testosteron 2. HBV DNA 4. Hbs Ag
2. Aldosteron
3. Progesteron 635. Pemeriksaan yang dapat
4. Kortisol memastikan terjadinya infeksi virus
hepatitis C :
627. Hal – hal berikut terdapat pada 1. Peningkatan aktivitas SGPT
sytsem ABO : 2. Peningkatan aktivitas SGOT
1) Reseptro ABO pada tonjolan dan 3. HBV DNA +
cekungan 4. HCV RNA +
2) Reseptor ABO pada cekungan
3) Ag ABO tersebar di seluruh tubuh 636. Virus hepatitis yang dalam
4) Ag ABO pada SDM saja perjalanannya berubah menjadi
kronis adalah, hepatitis :
628. Ab meliputi hal berikut : 1. B 2. C 3. D 4. E
1) Merupakan respon immune
terhadap Ag asing 637. Penting untuk mencampur darah dan
2) Dapat hancurkan Ag tersebut cat dengan baik
3) Bersifat spesifik SEBAB
4) Dapat ditemukan bertahun Retikulosit mempunyai gravitasi
– tahun dalam darah relatif lebih tinggi dariapda SDM
sehingga retikulosit mengumpul di
629. Tes penyarinan ( screening ) penyakit bawah SDM
menular untuk darah donor sebagai
berikut : 638. Kadar serum ion kalium dapat
1. Anti HIV mempengaruhi miokard
2. Anti HCV SEBAB
3. HBS Kadar ion kalium meningkat pada
4. Kolesterol alkalosis
630. Pada reaksi transfusi harus 639. Kadar serum albumin ↓ pada
dilakukan : radang hati akut
1. Kesalahan pelaksanaan SEBAB
2. Pemeriksaan terjadinya hemolisis Albumin serum disintesis oleh hati
3. Pemeriksaan antiglobulin direct
4. Pemeriksaan Hbs Ag 640. Isoenzim dapat dibedakan
berdasarkan enzim atau substrat
yang dipakai
49
SEBAB d. Pengumpulan dalam wadah steril
Iso enzim menetralisir substrat yang
berbeda
50
e. Tabung mengandung ketoasidosis daripada DM type 2
bahan pengawet c. Obesitas merupakan faktor
pemicu
649. Spesimen anaerob di bawah ini, d. Islet Cell Antibody mungkin positif
KECUALI :
a. Kelenjar Bartholini
b. Aspirasi urine suprapubik
c. Prostat
d. Tuba Falopii
e. Bronkoskopi
Petunjuk soal : Pilihlah pertanyaan pada lajur kanan yang sesuai untuk soal –
soal di bawah ini
Pilih nilai Indeks eritrosit yang paling sesuai untuk morfologi eritrosit di bawah ini
4. Hipokromik A. MCV > Normal
5. Mikrositik B. MCV < Normal
6. Normositik C. MCV = Normal
D. MCH < Normal
E. MCH > Normal
Berapa perbandingan volume antara larutan Na Sitrat 3,8% dengan sample darah untuk
pemeriksaan – pemeriksaan :
7. Laju endap darah A. 1 vol larutan : 1 vol darah
8. Faal hemostasis B. 1 vol larutan : 2 vol darah
53
C. 1 vol larutan : 4 vol darah
54
D. 1 vol larutan : 9 vol darah
E. 1 vol larutan : 20 vol darah
Pilih rumus yang benar untuk menentukkan nilai indeks eritrosit di bawah ini
11. MCV A. Hb/PCV (g/dl)
12. MCH B. Hb/jumlah eritrosit (pg)
13. MCHC C. PCV/jumlah eritrosit
Untuk melakukan pengecatan-pengecatan di bawah ini , bahan cat mana yang digunakan ?
14. Hapusan darah tepi rutin A. Giemsa
15. Retikulosit B. Sudan black
C. Brilliant Cresyl Blue
D. Prussian blue
Sel-sel mana (di lajur kanan) yang sesuai untuk kelompok jenis sel di bawah ini ?
16. Makrofag A. Limfosit
17. Sel Mononuclear B. Eosinofil
18. Sel Polimorfonuclear C. Monosit
D. Netrofil segmen
Carilah pernyataan yang sesuai untuk pemeriksaan Urobilin dan Bilirubin urine
26. Metode Harrison A. Urobilin
27. Pereaksi Schlessinger B. Bilirubin
28. Diikat oleh Barium chloride
Warna urine dapat untuk mengetauhi bahan yang terdapat dalam urine patologis
29. Kuning coklat (seperti teh) A. Urobilin, porfirin
30. Merah dengan kabut coklat B. Darah dengan pigmen darah
C. Bilirubin
Pemeriksaan Proteinuria
31. Tes rebus A. Cara kualitatif
32. Carik celup (pembacaan dengan B. Cara semi-
kuantitatif Fotometer refleksi) C. Cara kuantitatif
33. Bila didapatkan cukup banyak Normoblast pada hapusan darah tepi, hasil
55
pemeriksaan apa yang perlu dikoreksi ?
56
1. Hitung jenis leukosit 3. Kadar Hb
2. Jumlah retikulosit 4. Hitung leukosit
34. Untuk melakukan Hitung jenis leukosit dalam hapusan darah sedikitnya harus dijumpai
100 leukosit. Bagaimana tindakan saudara bila jumlah leukosit yan dijumpai ternyata <
100..?
1. Hitung jenis tak dapat dilaporkan
2. Hitung perbandingan sel-sel leukosit sesuai dengan jumlah leukosit yang ada
3. Bandingkan jumlah leukosit di hapusan darah dengan jumlah leukosit dari kamar
hitung atau alat hitung sel darah otomatik
4. Buat beberapa hapusan darah sehingga jumlah total leukosit mencapai 100
36. Yang perlu diperhatikan pada hasil pemeriksaan golongan darah sistem ABO
1. Derajat aglutinasi 3. Golongan O Bombay
2. Konsentrasi sel darah merah 4. Autoaglutinasi
40. Bahan – bahan di bawah ini dengan metode reduksi dapat menyebabkan hasil
glukosuria positif palsu
1. Vitamin C 2. Tetrasiklin 3. Galaktose 4. BAkteri
SOAL PRAKTIKUM
1. Jika urine dibiarkan lama pada suhu ruang , parameter di bawah ini akan menurun,
KECUALI :
a. Bilirubin b. Glukosa c. Torak d. pH e. Asetoasetat
3. Pemeriksaan kadar bahan berikut dalam urine mempunyai arti paling penting
untuk deteksi dan diagnosis penyakit ginjal :
a. Darah d. Protein
b. Leucocyte esterase e. Berat jenis
c. Nitrit
57
7. Pemeriksaan proteinuria menggunakan Albuminometer Esbach :
1. Menggunakan sampel urine kumpul 24 jam
2. Untuk menghindari hasil positif palsu urine harus disaring/difilter
3. Menggunakan pereaksi asam pikrat pada pH 5-6
4. Pada tabung Esbach endapan yang terjadi menunjukkan jumlah protein
dalam gram/liter
58
Soal PK 2005 D. Myeloma multiple
E. Diskrasia sel plasma
1. Ciri2 kehandalan (performance)
metode laboratorium, KECUALI : 9. Reed Sernberg Cell terdapat pada :
A. Sensitivitas analitik A. Limfoma Hodgkin
B. Spesifitas analitik B. Non Hodgkin LImfoma
C. Presisi C. Tubercolosis Tubercoloma
D. Akurasi D. Tumor Sel Giant
E. Efisiensi E. Sarcoma
2. Yang benar tentang ‘cut off’ adalah : 10. Myelodisplasia syndrome terdapat :
a. Nilai tengah antara sensitivitas A. Pelger Huet
dan spesifitas diagnostic B. Szezary cell
b. Nilai yang dapat membedakan C. Sel histiosit
secara optimal kelompok sakit dan D. Sel langhans
sehat E. Virocyte
c. Batas antara nilai rujukan
d. Rerata dari nilai sensitivitas 11. Hasil tes HIV palsu dapat disebabkan
dan spesifitas yang paling
A. Penyakit keganasan
besar
B. Disfungsi sel B
e. Rerata dari nilai sensitivitas
C. Sample yang dibekukan
dan spesifitas yang paling kecil
dan dicairkan berulang kali
D. Reaksi silang dgn antibody HLA-
3. Jenis anemia disebut
DR
hipokromik mikrositik bila :
E. Oto reaktif antibody
a. MCV dan MCHC dlm batas normal
b. PCV dlm batas normal, MCV di bawah
12. Sensitifitas reagen yang harus
normal
digunakan untuk diagnosis infeksi HIV
c. MCH di bawah normal, MCHC
adalah:
di bawah normal
A. 95%
d. MCHC dibawah normal, MCV
B. 96%
dibawah normal
C. 97%
e. MCHC dalam batas normal, MCV
D. 98%
di bawah normal
E. 99%
4. MCH (pg) =
13. Tes untuk infeksi H. Pylori (HP) yang
A. PCV (%) / (g/dL) x 10
tidak invasive dgn sensitivitas dan
B. Hb (g/dL) / PCV (%) X 10
spesifitas yang tinggi (>95%) :
C. Hb (g/dL) / jumlah sel
A. Kultur
darah merah (juta) x 10
B. Urease tes
D. PCV (%) jum sel darah
C. Urea breath test
merah (juta) x 10
D. HP stool Ag
E. Hb (g/dL) / PCV (%) x 100%
E. A dan B
5. LED meningkat pada keadaan berikut,
14. Torak glanuler coklat Lumpur
KECUALI :
(muddy brown glanular cast) pada
A. Tumor
sediment urine, didapat pada reaksi
B. Kerusakan jaringan
:
C. Infeksi
A. Hemolitik
D. Polisitemia
B. Nekrosis tubular akut
E. Luka bakar
C. Darah terkontaminasi
D. Leukoaglutinin
6. Sel mieloblast ditemukan pada :
E. A dan B
A. Leukemia akut meiloblastik
B. Leukemia akut limfositik
15. Pasien dgn panas, menggigil, dada
C. Leukemia akut limfoblastik
tertekan pasca transfuse
D. Leukemia akut Burkitt
darah/komponen darah, perlu tindakan
E. Limfoma Hodgkin
:
A. Penghentian pemberian transfusi
7. Leukemia akut :
B. Serum pasca transfusi :
A. Kromosom Philadelphia dilihat adanya hemolisis
B. BCR-ABL gene C. Tes antiglobulina direk
C. Trisomi D. Evaluasi urine : Hb uria
D. Sindroma Turner E. Betul semua
E. Sel Hemopoiesis gagal
maturasi dan diferensiasi
16. Pada hepatitis B kronik :
A. Infeksi HBV dengan pre core mutante
8. Hyperplasia gingival :
B. Perjalanan penyakit menjadi
A. Leukemia akut limfoblastik berat (capet menjadi cirrosis
B. Burkitt tumor hepatis)
C. Leukemia akut jenis monositik C. Mutasi pada gen core HBV
D. A+B
E. Betul semua
17. Yang dapat menyampingkan 25. Trombosis mudah terjadi pada hal beriku,
adanya infeksi akut toxoplasma : KECUALI :
A. Toxo IgG –ve A. Hiperlipidemia
B. Toxo IgM +ve & Toxo avidity tinggi B. Hiperglikemia
(0,4) C. Tissue plasminogen activator
C. Toxo IgM –ve meningkat
D. Toxo IgM –ve & Toxo avidity D. Defisiensi protein C
tinggi (0,6) E. Plasminogen activator inhibitor
E. Betul semua meningkat
18. Tes lab untuk infeksi perinatal 26. Hasil pemeriksaan lab pada penderita
dan congenital umumnya : yang diberi terapi dengan Heparin dapat
A. Serologi bayi dan ibu menunjukkan :
B. Uji Ag A. Waktu pembekuan memanjang
C. Kultur B. Trombin time memanjang
D. Amplified Nucleic Acid (misal : PCR) C. PPT memanjang
E. Betul semua D. APTT memanjang
E. Semua di atas benar
19. Pemeriksaan laboratorium kasus
trombositopenia adapt memberi 27. Masa perdarahan memanjang pada
hasil sebagai berikut, KECUALI : kasus di bawah ini, KECUALI :
A. kadar AT III abnormal A. Dengue
B. Pemeriksaan retraksi bekuan B. Penyakit Von Willebrand
yang abnormal C. Intoksikasi Aspirin
C. Waktu perdarahan memanjang D. Defisiensi vit. K
D. Jumlah trombosit menurun E. Scurvy
E. Pemeriksaan Rumple Leed positif
28. Bentuk perdarahan yang sering dijumpai
20. Pemeriksaan lab untuk di klinik, KECUALI :
mengetahui kelainan trombosit A. Hemoptoe
KECUALI : B. Hematemesis
A. Agregasi C. Hemangioma
B. Waktu perdarahan
D. Epistaxis
C. Evaluasi hapusan darah
E. Hemarthrosis
D. Activated partial thromboplastin time
E. Perhitungan jumlah trombosit
29. Untuk pemeriksaan faal hemostasis
diperlukan komposisi antikoagulansia
21. Waktu perdarahan meningkat, KECUALI : sebagai berikut :
A. Penyakit Von Willebrand A. Darah EDTA + PZ = 4:1
B. Penyakit ‘storage pool’ B. Darah EDTA + PZ = 9:1
C. Bernard Souller C. Darah + Na sitrat 3.8% = 4:1
D. Trombositopenia D. Darah + Na sitrat 3.8% = 9:1
E. Fibrinolisis E. Darah dgn Heparin = 2:1
22. Yang tersebut di bawah merupakan sifat 30. Obat tersebut berfungsi sebagai kofaktor
antibody, KECUALI: antitrombin III untuk menghambat
A. Kelas Ig G koagulasi :
B. Suhu optimal 37° C A. Warfarin
C. Tidak tergantung komplemen B. EALA
D. Dapat menyebabkan reaksi transfusi C. Heparin
hemolitik segera D. Dipyridamol
E. Dapat menembus plasenta E. Streptokinase
23. Antibodi di bawah adalah antibodi imun, 31. Pemeriksaanlaboratory pada penderita
KECUALI : defisiensi imun kongenital adalah :
A. Anti C A. Hitung lekosit
B. Anti D B. Hitung konsentrasi Igm, IgG
C. Anti E C. Konsentrasi / kadar komplemen
D. Anti H D. Hitung sel TCD4+
E. Anti K E. Semua di atas betul
24. Pemeriksaan lab peritransfusi terhadap 32. Jenis pemeriksaan laboratory untuk
donor untuk mencegah penularan pemeriksaan alergi / hipersensitif tipe 1
penyakit meliputi di bawah ini, KECUALI : adalah :
A. VDRL / TPHA A. Hitung jenis eosinofil
B. HBs Ag B. Hitung IgE total
C. Anti HCV C. Htung IgE spesifik
D. Anti HIV D. Semua di atas betul
E. IgM dan anti HAV
49. Untuk konfirmasi seorang anak berusia
33. Imunoglobulin apa untuk alergi / <18 bulan terinfeksi HIV diperlukan tes :
hipersensitif tipe 1 : 1. Deteksi virus
A. IgA 2. Deteksi IgA
B. IgE 3. Deteksi antigen p24
C. IgM 4. Deteksi anti-HIV
D. IgD
E. IgG 50. Phospholipid Syndome (APS) :
1. Penyumbatan pembuluh darah kecil
34. Infeksi bakteri berat menyebabkan ‘shift (Catastropenic APS)
to left’ 2. Penyumbatan pembuluh darah besar
SEBAB (simple APS)
Infeksi bakteri berat dapat menyebabkan 3. Anti-cardiolipin IgG
keluarnya netrofil yang relatif muda 4. Lupus Anticoagulant (LA)
disertai ketidakmampuan produksi
netrofil oleh sumsum tulang untuk atasi 51. Hasil pemeriksaan screening penyakit
penggunaan netrofil di jaringan perifer autoimun reamtik sistemik
(radang...memakai substrat antogen
35. Pada leukemia akut terjadi perdarahan Hep2 dan hati primata, metode IFA)
SEBAB memberi hasil...1/320, pola SS-A/SS-B :
Pada leukemia akut terjadi 1. Perlu dilanjutkan dgn tes konfirmasi
trombositopenia (ANA Profile 1Euroline) untuk ...
antibody
36. Diagnosis penderita yang diduga HIV 2. Bila pada konfirmasi anti SS-A(Ro)
tanpa gejala klinik diperlukan dan anti SS-B positif, berarti ...
pemeriksaan menggunakan 3 metode Sjorgen’s Syndrome, SLE, Neonatal
yang berbeda lupus
SEBAB
Pemeriksaan menggunakan 3 metode 52. Pada pemeriksaan tes laboratorium
yang berbeda dapt menghindari infeksi perinatal dan congenital :
terjadinya positif palsu atau negatif palsu 1. Parvivirus B19, darah ibu, jaringan
janin, urine janin
43. Hipersensitivitas tipe 3 disebut atropi 2. Herpes simplex : tinja
SEBAB 3. Rubella : cairan amnion, plasenta,
Reaksi atropi dipengaruhi faktor genetik jaringan janin, urine janin
4. Cytomegalovirus : cairan otak, tinja
44. Nilai purata (nilai normal) ialah :
1. Nilai dari orang tampak sehat 53. Pemeriksasan lab pada kelainan fungsi
2. Rata2 dari 40 orang tampak sehat trombosit :
3. Rentang nilai rata2 +/- 2SD dari 40 1. tes agregasi trombosit
orang tampak sehat 2. Evaluasi sumsum tulang
4. SD dari 40 orang tampak sehat 3. Retensi trombosit
4. Penentuan “platelet antibody”
45. Hasil langsung dari parameter yang tidak
menggunakan mesin otomatis elektronik 54. Peningkatan jumlah trombosit dijumpai
: pada semua keadaan di bawah ini :
1. Hb 1. Anemia defisiensi besi
2. Jumlah lekosit 2. Polisitemia vera
3. Jumlah eritrosit 3. Pasca operasi splenektomi
4. MCHC 4. ITP
46. Pseudonetrofilic disebabkan : 55. Phenotype golongan ABO apa saja yang
1. Latihan fisik berat mungkin didapat pada anak dan
2. Pemberian epinefrin perkawinan ibu golongan A dan ayah
3. Stree golongan B:
4. Endotoxin 1. A dan B
2. A, B, AB
47. Trombositopenia disebabkan : 3. A, B, O
1. Leukemia akut jenis limfoblastik 4. A, B, AB, O
2. Reaksi lekomoid
3. Leukemia akut jenis monoblastik 56. Karbohidrat (sugar) yang berperan
4. Leukemia menahun jenis monositik menentukan ‘antigenic determinant’
golongan A adalah :
48. Auer Rod terdapat pada : 1. L fructose
1. Leukemia akut jenis monoblastik 2. D galactose
2. Leukemia akut jenis limfositik 3. UDP N acetyl B galactose
3. Leukemia akut jenis mieloblast 4. N acetyl D galactosamine
4. Fase akut leukemia menahun yang
eksacerbasi 57. Kelainan fibrinolisis dengan tes2 :
1. Penentuan kadar FDP 5. Pada metode hematin asam (sahli),
2. kadar D dimmer Hb yang tidak terukur :
3. Clot lysis time Oksi Hb
a.
4. Thrombin time Sulf-Hb
b.
c. HbA
58. Pemeriksaan faal hemostasis
d. HbA2
memerlukan persiapan sample :
e. Semua salah
1. Plasma sitrat miskin trombosit
2. LED
3. PCV 6. Larutan Rees Ecker untuk pemeriksaan:
4. Cukup plasma sitrat biasa a. Eritrosit
b. Leukosit
59. Sel imun dominan salam reaksi alergi / Trombosit
c.
hipersensitivitas4
d. Reticulosit
1. T helper 1
Normoblast
2. T helper 2 e.
Westergren 50 mm/jam
c. Phlebitis V. Brachialis sinistra
Wintrobe 50 mm/jam
d. Infus pada V. cephalica sinistra b.
c. Eusinofilia
3. Sampel darah hemolisis bisa d. Limfositosis
digunakan untuk pemeriksaan : e. Semua salah
a. Hb d. RBC
b. Hct e. Semua benar 11. Reverse grouping yang tidak benar :
c. LED a. Sel : serum = 1 : 2
b. Inkubasi pada suhu
rruang selama 5 menit
Forward Reverse c. Sentrifugasi 1500 rpm selama 1-
2 menit
Anti A Anti B Anti A, B Sel A Sel B d. Tidak perlu
memperhatikan hemolisis
- - + + - e. Melihat aglutinasi
Ant Anti Anti Anti Sel A Sel 23. Benda inklusi presipitat Hb
i B 1. Pappenheimer bodies
B A, B A1 2. Howell Jolly bodies
A 3. Granula dalam retikulosit
4. Heinz bodies
+ - + - + -
asil tersebut disebabkan : 24. Inklusi yang bisa dilihat pada
a. Gol A1 dengan acquired B pengecatan Giemsa :
b. Gol A1 dengan anti A1 1. Heinz bodies
c. Gol AB dengan anti A1 2. Howell Jolly bodies
d. Gol A2 dengan anti A1 3. Pappenheimer bodies
e. Kadar protein dalam serum 4. Basophilic stippling
pasien naik
5. Pada proses penyembuhan hep virus akut, bilirubin urin seringkali sudah negatif walaupun
kadar serum amsih tinggi karena :
A. Banyak bilirubin alfa dalam serum
B. Banyak bilirubin beta dalam serum
C. Banyak bilirubin gamma dalam serum
D. Banyak bilirubin delta dalam serum
E. Salah semua
6. Aktivitas enzim yang meningkat paling awal pada infark miokard akut :
A. AST D. LDH
B. ALT E. CK-MB
C. ALP
9. Urut-urutan molekul lemak pada kompleks lipoprotein dari yang ke hidrofilik ke yang paling
hidrofobik
A. TG-fosfolipid-kolesterol-apoprotein
B. fosfolipid-kolesterol-apoprotein-TG
C. kolesterol-fosfolipid-TG- apoprotein
D. apoprotein-kolesterol-fosfolipid-TG
E. apoprotein-fofsolipid-kolesterol-TG
10. Pernyataan berikut mengenai LDL yang teroksidasi adalah benar KECUALI :
A. Oksidasi LDL punya peran utama pada aterosklerosis
B. Menjadi small dense LDL
C. Merangsang migrasi monosit dan makrofag ke endotel
D. Dikenali oleh reseptor LDL
E. Dimakan oleh scavenger reseptor
12. Kelebihan menggunakan klirens kreatinins sebagai pengukur GFR, sebagai berikut, KECUALI :
A. Kreatinin adalah bahan endogen
B. Kreatinin difiltrasi bebas di glomerulus
C. Kreatinin disekresi di tubuli
D. Kadar kreatinin relatif konstan dalam darah
E. Kreatinin tidak direabsorbsi di tubulus
17. Transudat :
A. Terjadi sbb menurunnya tekanan onkotik plasma
B. Tidak mengandung limfosit
C. Disebabkan radang steril
D. Tidak mengandugn endotel
E. Selalu jernih
24. Bila kultur darah diberikan sebelum pemberian antimikroba maka mikroorganisme tidak
tumbuh SEBAB
Mikroorganisme dapat mencegah masuknya benda asing dalam bakteri
25. Pada keracunan insektisida golongan organofosfat, aktivitas enzim cholinesterase serum
menurun
SEBAB
Pada keracunan insektisida golongan organofosfat, sintesis enzim cholinesterase menurun
29. Pada uji imunokromatografik untuk dengue, konjugat difiksasi pada gugus
pengikat SEBAB
Pada indirect imunoglobulin binding assay, antibody harus diikat oleh Ag dahulu sebelum
diikat pada konjugat
37. Aktivitas enzim fosfatase alkali dan fosfatase asam dalam serum meningkat, dengan gamm-
GT dan bilirubin serum normal mencurigakan suatu :
1. Hepatoma primer
2. Kanker caput pankreas tekan duktus choledocus
3. Cirrhosis hepatis
4. Ca prostat metastase ke tulang
43. Hasil ujian hsCRP paada seorang pria yang > 2,i mg/L merupakan predictor dari risiko
terkena : 1.Serangan infark jantung 2,9 kali
2. Penyakit pembuluh darah tepi 4,1 kali
3. Serangan stroke iskemia 1,9 kali
4. Penyakit infeksi dengan nekrosis 10 kali
44. Titer tes antistreptolisin (ASO) yang rendah didapatkan pada penyakit :
1. Defisiensi imun
2. Sindroma nephrotik
3. Glomerulnephritis
4. Demam rematik
45. Hal2 tersevut di bawah ini adalah benar untuk uji ELEK :
1. Termasuk difusi ganda sederhana
2. Merupakan reaksi toksin & antitoksin
3. Dipakai untuk penentuan pembentukan toksin pada C. dipteriae
4. Dapat dipakai juga untuk penentuan Ab terhadap jamur
48. Mikroalbuminuria adalah keadaan yang ditandakan oleh keluarnya albumin bersama urine
dalam
24 jam :
1. < 30 mg
2. < 200 mg
3. > 200 mg
4. > 30 mg
KASUS I
Laki, 20 thn, demam 38.3° C, 3 hari, BP 110/80, N 70/menit, napas 25.menit, sadar, riwayat pernah
kencing keluar batu sebesar butir beras
52. Bila penderita tersebut pada pemeriksaan ditemukan lekosit urine > 10cmm, maka
untuk menentukan :
A. Pemeriksaan sedimen urine
B. Kultur urine
C. Kultur urine dan uji kepekaan antimikroba
D. Kultur darah
E.
KASUS II
Laki2, 32 thn RS kelamin dengan keluhan luka pada penis sejak 1 minggu lalu, 2 bulan lalu
penderita pernah coitus dengan seorang WTS di Jasak, SBY. Pemeriksaan lokal didapatkan ulkus
berbentuk lonjong, tertutup beslog yang kotor, dasar warna merah tua dan berbentuk mangkok.
Indurasi positif, agak nyeri tekan. Pada pelipatan paha teraba kel. limfe sebesar kelereng dan tidak
nyeri tekan. Kelainan lain negatif.
114. Untuk dapatkan hasil tes nitrit yang positif pada bakteriuria diperlukan syarat :
1. Jumlah kuman paling sedikit 105 kuman /mL
2. Urine harus mengandung nitrat
3. Waktu cukup lama untuk mereduksi nitrat
4. Urine harus segar
121. Penentuan BJ :
1. Urinometer
2. Refraktometer
3. Carik celup
4. Spektrafotometer
Protein Urine
122. Cara rebus A. Cara kualitatif
123. Carik celup (pembacaan dengan fotometer reaksi) B. Cara semi-kuantitatif
Warna Urine
127. Hitam A. Fluoroscein
128. Merah-coklat B. Urobilin
129. Merah-berkabut C. Bilirubin
130. Kuning-kecoklatan D. Asam homogentisat
E. Darah dan pigmen
UTS PATOLOGI KLINIK b. Masa perdarahan memanjang
TAHUN 2008 c. D-dimer positif
d. Jumlah trombosit menurun
1. Kelainan-kelainan berikut termasuk e. APTT memendek
dalam kelompok penyakit
mieloproliferatif, kecuali : 9. Pernyataan dibawah ini
a. Mielofibrosis idiopatik merupakan gambaran hasil
b. Trombositemia esensial pemeriksaan laboratorium pada
c. Polisitemia vera kasus hiperkoagulabilitas, kecuali :
d. Leukimia limfositik kronik a. Plasminogen aktivator
e. Leukimia mielositik kronik jaringan meningkat
b. Anti-trombin-3 menurun
2. Kriteria diagnosis polisitemia c. Protein C menurun
vera meliputi hal-hal berikut, d. Plasminogen aktivator inhibitor
kecuali : meningkat
a. Massa eritrosit pada wanita < e. Prostasiklin menurun
32 ml/kg BB
b. Saturasi oksigen darah arteri >92% 10. Kerja Streptokinase untuk terapi
c. Splenomegali kasus- kasus Trombosis, adalah sbb :
d. Trombositosis a. Fibrinolitik
e. Lekositosis b. Antikoagulensia
c. Antiplatelet
3. Pemeriksaan berikut dapat d. Anti-thrombin
membedakan eritrositosis primer e. Antagonis vit.K
terhadap eritrositosis sekunder :
a. Splenomegali 11. Untuk keperluan pemeriksaan Faal
b. Jumlah lekosit Hemostasis diperlukan sampel
c. Massa eritrosit dalam bentuk :
d. Saturasi oksigen a. Darah segar (whole blood)
e. Semua diatas benar b. Serum segar
c. Plasma sitrat
4. Kriteria diagnosis mielofibrosis d. Plasma heparin
idiopatik meliputi hal-hal berikut, e. Plasma EDTA
kecuali :
a. Jumlah eritrosit meningkat 12. Semua dibawah ini merupakan ciri-ciri
b. Jumlah lekosit meningkat kehandalan (performance) suatu
c. Dakrositosis metode laboratorium, kecuali :
d. Eritroblastosis a. Sensitivitas analitik
e. Fibrosis sumsum tulang b. Spesifisitas analitik
c. Presisi
5. Sel leukimia yang mengandung d. Akurasi
batang Auer dalam jumlah banyak, e. Efisiensi
didapatkan pada :
a. AML-M1 13. Pilihlah satu pernyataan dibawah ini
b. AML-M2 yang paling benar tentang nilai “cut-off” :
c. AML-M3 a. Nilai “cut off” adalah nilai tengah
d. ALL-L1 antara ensitivitas dan
e. ALL-L2 spesifisitas diagnostik
b. Nilai “cut-off” adalah nilai yang dapat
6. Kekurangan vitamin K dapat membedakan secara optimal
menyebabkan gangguan produksi kelompok sakit dan kelompok sehat
faktor pembekuan dibawah ini, kecuali : c. Nilai “cut-off” adalah batas nilai
a. Fibrinogen rujukan
b. Prothrombin d. Nilai “cut-off” adalah rerata dari nilai
c. Faktor VII sensitivitas dan spesifisitas yang
d. Faktor IX paling besar
e. Faktor X e. Nilau “cut-off” adalah rerata dari nilai
sensitivitas dan spesifisitas yang
7. Pada D.I.C terjadi keadaan paling kecil
seperti tersebut dibawah ini
kecuali : 14. Hasil tes anti-HIV palsu
a. Aktivitas koagulasi meningkat dapat disebabkan :
b. Altivitas fibrinolisis meningkat a. Penyakit keganasan
c. Penurunan produksi faktor koagulasi b. Disfungsi sel B
d. Hambatan agregasi trombosit c. Agammaglobulinemia
karena FDP meningkat d. Pemeriksaan pada periode jendela
e. Gangguan polimerisasi fibrin e. Defek sintesis antibodi
21. Penanda tumor (tumor marker) 27. Hasil reaksi silang (cross match)
yang dapat dipakai untuk memantau antara donor gol.darah O dengan
pengobatan pada penderita setelah penderita gol.darah Oh sebagai
diagnosis ditegakkan : berikut :
a. AFP dan hCG a. Mayor + minor +
b. Ca 15 – 3 b. Mayor + minor –
c. Ca 125 c. Mayor – minor +
d. PSA d. Mayor – minor –
e. Betul semua e. Salah semua
22. Pada germ cell tumor (ovarium) 28. Antigen golongan darah dibawah ini
dipakai kombinasi : hanya didapatkan pada permukaan
a. AFP dan Ca 125 sel darah merah, KECUALI :
b. AFP dan Ca 15-3 a. Antigen A
c. AFP, Beta HCG dan LDH b. Antigen D
c. Antigen K
d. Antigen Jk a SEBAB
e. Antigen Fy a Pada DM, platelet mudah mengalami
agregasi.
29. Antibodi gol.darah dibawah ini
merupakan antibodi alami, kecuali 38. INR dipakai untuk memonitor
: terapi antikoagulan oral.
a. Anti A SEBAB
b. Anti A1 Pengukuran INR sama sensitifnya dengan
c. Anti B pengukuran PPT.
d. Anti H
e. Anti D 39. Jumlah Na-sitras untuk pemeriksaan
Faal Hemostasis perlu diperhatikan
30. Kelainan fungsi trombosit dapat dijumpai pada penderita sianosis.
pada semua keadaan dibawah ini, SEBAB
kecuali Pada penderita sianosis terjadi
: policitemia sehingga kadar PCV
a. Penyakit Von Willebrand meningkat.
b. Penyakit Multiple Myeloma
c. Trombositopenia 40. Reaksi transfusi hemolitik karena
d. Uremia pemberian label yang keliru adalah
e. DIC kurang penting dibanding reaksi
transfusi anafilatik.
31. Trombositopenia dapat dijumpai pada SEBAB
semua keadaan dibawah ini, KECUALI: Akibat dari reaksi transfusi hemolitik
a. Post Transfussion Purpura biasanya ringan, tidak terjadi tubular
b. Trombositopenia necrosis akut, juga tidak terjadi hemolisis
c. Anemia Megaloblastic intra vaskuler yang cepat.
d. SLE
e. Alport Synd 41. Tes ANA positif dengan metode
EIA/ELISA perlu dilanjutkan dengan tes
32. Trombositopenia imun dapat dijumpai konfirmasi adanya auto antibodi spesifik
pada keadaan di bawah ini, dengan metode IFA (substrat: sel Hep-2
KECUALI : dan sel hati kera) maupun metode
a. Hodgkin’s Lymphoma IMMUNOBLOTTING.
b. SLE SEBAB
c. Penyakit jantung kongenital Tes ANA metode EIA dengan hasil
d. Pasca tranfusi negatif tidak dapat menyingkirkan
e. Pemberian obat Cyclosporin penyakit SLE/Lupus.
17. Keuntungan menggunakan klirens 24. Semua yang tertera dibawah ini
kreatinin sebagai pengukur GFR sesuai dengan sindroma Conn, kecuali
adalah semua di bawah ini, kecuali : :
a.
a.
Kreatinin adalah bahan endogen Hipokalemia
b.
b.
Kreatinin difiltrasi bebas di glomeruli Hipertensi
c.
c.
Kreatinin disekresi di tubuli Angiotensin meningkat
d.
d.
Kadar kreatinin relatif konstan Hiperaldosteron
e.
dalam darah Adenoma zona glomerulosa
e.
Kreatinin tidak direabsorpsi di tubuli
25. Semua yang tertera dibawah ini
18. Hasil pemeriksaan ini berasal sesuai dengan efek kortisol, kecuali
dari penderita asidosis metabolik : :
a. pH darah 7,33; pCO2 : 60 mmHg a.
Androgenik
b. pH darah 7,30; pCO2 : 30 mmHg b.
Diabetogenik
c. pH darah 7,50; pCO2 : 60 mmHg c.
Imunosupresan
d. pH darah 7,40; pCO2 : 40 mmHg d.
Hipotensi
e. pH darah 7,55; pCO2 : 23 mmHg e.
Barat badan meningkat
119. Perubahan yang tidak terjadi 128. Sedimen urine dapat diamati
bila urine dibiarkan terlalu lama : dengan menggunakan :
1. Perubahan sel dan susunan kimia 1. Pewarnaan Strenheimer-malbin
2. Bilirubin menjadi terikat 2. Mikroskop fase kontras
3. Ureum menurun 3. Mikroskop cahaya
4. Endapan MgSO4 melarut 4. Mikroskop fluoresens
120. Pengawet berikut dapat dipakai 129. Badan keton yang dapat
pada koleksi urine untuk pengukuran terdeteksi pada carik celup dengan
klirens kreatinin : reagen nitroprussida :
1. Thymol-isopropanolol 1. Asam asetoasetat
2. HCl 10% 2. Asam hidroksi butirat
3. Sodium azide 3. Aceton
4. Asam asetat glacial 4. Amonium sulfat
121. Pada pemeriksaan sedimen 130. Warna urine yang keruh seperti
urine, pembesaran 100x dipakai susu dapat disebabkan :
untuk : 1. Phenylketonuria
1. Penghitungan sel darah merah 2. Chyluria
2. Penghitungan torak hyaline 3. Porphyria
3. Penghitungan sel darah putih 4. Infeksi purulen traktus urinarius
4. Penghitungan Kristal