Anda di halaman 1dari 92

BANK SOAL UTS PATOLOGI KLINIK 1

8. Proses agregasi trombosit, kecuali :


1. Untuk memonitor oral a. Ion Ca
antikoagulan dipakai tes lab… b. Jalur prostaglandin
a. Masa perdarahan c. Reseptor membran trombosit
b. Masa pembekuan d. Prostasiklin
c. TT e. ATP
d. PPT
e. APTT 9. Efek anti koagulan oral :
a. Fibrinolitik
2. Hodgkin’s disease ditandai b. Anti platelet
dengan dijumpainya : c. Antagonis
a. Sel myeloma d. Antiplasmin
b. Philadelphia kromosom e. Menginaktivasi faktor
c. Sel Smudge pembekuan darah
d. Sel Reed Sternberg
e. Bentukan Howell Jolly 10. Pada penyakit chirrosis hepatic billier
pembentukan faktor berikut terganggu,
3. Status besi tubuh dapat ditentukan kecuali :
dari hasil : a. Fibrinogen
a. Evaluasi hapusan darah tepi b. Prothrombin
b. Besi dalam serum (serum iron) c. Faktor IX
c. Pengecatan Prussian Blue pada d. Faktor VII
hapusan sutul e. Faktor X
d. Kadar ferum sutul
e. Penentuan TIBC total 11. LED meningkat pada keadaan
berikut, kecuali :
4. Mekanisme kompensasi tubuh untuk a. Anemia
mengatai hipoksia akibat anemi b. Multiple myeloma
antara lain : c. Infeksi bakteri
a. Meningkan curah jantung d. Polisitemia
dengan cara menurunkan kerja e. Reumatic arthritis
jantung
b. Meningkatkan produksi enzim 12. Pada proses aktivasi trombosit terjadi
2,3 BPG hal- hal berikut kecuali :
c. Memperbaiki kerja jaringan vital a. Pelepasan fragmen
dengan cara menurunkan sitoplasma megakariosit ke
redistribusi aliran darah sirkuit darah
d. Semua benar b. Perubahan bentuk trombosit
e. BSSD c. Adhesi
d. Agregasi
5. Pada HbH disease dapat dijumpai e. Sekresi
adanya butir-butir partikel kondensasi
HbH yang tiidak larut dalam eritrosit. 13. Anemia megaloblastik, kecuali :
HbH terjadi karena terbentuknya a. Makrositosis oval
tetramer dari rantai globulin : b. Hipersegmentasi neutrofil
a. Alfa c. Retikulosit darah tepi
b. Beta d. Megaloblast sutul
c. Gama e. Giant megakariosit
d. Delta sutu l
e. Epsilon 14. Anemia hipokromik makrositik
disebabkan oleh hal berikut, kecuali
6. APTT meningkat, kecuali : :
a. ITP a. Anemia penyakit kronis
b. Christmas disease b. Thalassemia
c. Von wilebrand disease c. Anemia aldoroblastik
d. DIC d. Anemia pernisiosa
e. Hemofili A e. Penyakit keganasan

7. Retikulosit dappat dijumpai pada 15. Yang berhubungan dengan Hb, kecuali :
keadaan berikut, kecuali : a. 2,3 DPG meningkat, Hb
a. Anemia hemolitik makin mudah melepas O2
b. Anemia perdarahan b. Afinitas Hb terhadap CO > O2
c. Thalasemia c. Afinitas Hb terhadap O2 >,
d. Anemia kekurangan Fe jaringan lebih mudah
yang diobati hipoksia
e. Anemia megaloblastik d. Metode Cyanmeth Hb, Hb

1
terukur semua kecuali
Cyanmeth Hb
e. Metode Sahli, Hb terukur
semua kecuali asam
hematin

2
24. Proses maturasi eritropoietik
16. Hasil pembacaan hitung jenis SDP yang megaloblastik disebabkan
generatif shift to the left, apabila proporsi oleh :
jenis sel leukosit dan jumlah leukosit sbb a. Defisiensi vitamin B12
: b. Defisiensi protein dan kalori
a. Eosinoflia + leucopenia c. Defisiensi Fe
b. Stab neutrofil meningkat d. Defisiensi protoporfirin
+ leucopenia e. Defisiensi enzim G6PD
c. Segmen neutrofil meningkat
+ leucopenia 25. Yang bukan granulosit :
d. Limfositosis + leukositosis a. Eosinofil
e. Monositosis + leukositosis b. Neutrofil
c. Basofil
17. Dari data hasil darah lengkap d. Stab
dapat diduga kemungkinan : e. Lymfosit
a. Infeksi tersembunyi
b. Tumor tersembunyi 26. Menurut teori monophyletic, sel induk
c. Anemia + polisitemia SDM disebut :
d. Alergi a. Hemohistoblast
e. Infeksi TBC b. Histiocyt
c. Myeloblast
18. Jika terdapat anemia hemolitik, d. Normoblast
pemeriksaan yang diusulkan adalah e. Lymfoblast
:
a. LED 27. Proses hematopoiesis pada masa
b. Differential count mesoblastik :
c. Jumlah retikulosit a. Hepar
d. Osmotic residence test b. Yolk sac
e. BSSD c. KGB
d. Kelenjar Virchow
19. Leucopenia sering terjadi pada : e. BSSD
a. Thalasemia
b. Polisitemia vera 28. Bilirubin didapat dari pemecahan :
c. Anemia pernisiosa a. Katalase
d. Mononucleosis infeksi b. Sitokrom
e. Anemia pasca perdarahan c. Myoglobin
d. Hb
20. Untuk menegakkan diagnosa e. Benar semua
thalasemia diperlukan pemeriksaan,
kecuali : 29. Auer body sering didapatkan pada :
a. Eritrosit a. CLL
b. LED b. ALL
c. Osmotic fragility c. Monosit leukimia + ALL
d. PCV d. System cell leukimia
e. Hb e. Hanya AML

21. Thrombositopenia dapat timbul 30. Leukimia akut dapat dibedakan


pada keadaan : dengan leukimia kronis terutama
a. Polisitemia vera dengan melihat :
b. Penyakit Glanzmann a. Berat ringannya anemia
c. Ca paru b. Umur penderita
d. CMI c. Morfologi leukosit dan
e. ITP jumlah trombosit
d. Morfologi leukosit saja
22. Untuk sintesa Hb diperlukan : e. Jumlah leukosit
a. Fe
b. Asam folat dan B12 31. Untuk terbentuknya LE cell
c. Protein phenomenon diperlukan :
d. Protoporfirin a. Plasma LE factor
e. Benar semua b. Leukosit yang mati
c. Leukosit yang hidup
23. Salah satu keadaan ini tidak lazim d. Inkudasi 2 jam pada suhu kamar
pada anemia hipokromik mikrositer : e. Benar semua
a. Varises oesophagus
b. Haemorroid 32. Pada anak-anak umur < 1 tahun,
c. Infeksi cacing tambang pemeriksaan sutul dengan cara
d. Ulcus duodenum aspirasi paling sering dilakukan pada :
e. Perdarahan mendadak a. Crista illiaca
3
b. Spina illiaca 4. Sel yang terdapat pada leukimia
c. Sternum limfoblastik akut (ALL) :
d. Tibia a. Myeloblast d. Histoblast
e. Processus vertebrae b. Limfoblast e. Monoblast
c. Promonosit
33. Dibawah ini adalah tanda-tanda
petunjuk adanya hemolisis berlebihan, 5. Seseorang belum dapat dikatakan
kecuali : anemia jika :
a. Hb uria a. Kadar Hb 10 gr%
b. Poikilositosis dengan b. Eritrosit 3.200.000/emm
fragmmentosit c. MCH 80%
c. Retikulosit d. PCV 85%
d. Hitung jenis leukosit shift to e. BSSD
the left
e. Kadar Hb plasma meningkat 6. Yang memerlukan evaluasi sutul
bentuk diagnosa :
34. Data-data sutul penderita a. Multiple Myeloma
anemia hemoloitik, kecuali : b. Thalasemia
a. Maturasi sistem c. Congenital Non Spherocytic
granulopoietik normal hemolytic anemia
b. Sutularitas meningkat d. Helnz Body Anemia
c. Maturasi sistem eritropeietik e. Hepatoma
normoblastik
d. Rasio ME = 6 : 1 7. Bila diduga adanya spherocylosis
e. Pengecatan prussian blue poitif pemeriksaannnya :
a. LED
b. PCV
Allah telah menjanjikan tempat c. Daya tahan osmotic
terbaik dari amal terbaik dan d. Pemeriksaan Sutul
e. Penentuan Hb secara
perjuangan yang tak kenal henti. spektrofotometris
Jika jalanmu terasa berat,
itu tandanya kau sedang mendaki 8. Larutan Drakoins digunakan pada :
a. Hitung trombosit
naik b. Hitung retikulosit
c. Pemeriksaan resistensi osmotic
d. Pemeriksaan Hb
e. Pemeriksaan Hb patologis
BANK SOAL UTS PATOLOGI KLINIK 2
9. Pemeriksaan darah penderita
ditemukan kadar Hb 8,0 /gr, jumlah
leukosit 7450/cmm, retikulosit 11,5%
1. Penyebab intrakorpuskuler yang kemungkinan terbesar adalah :
dapat menimbulkan anemia hemolitik a. Anemia Aplastik
adalah : b. Anemia karena perdarahan
a. Paroksimal Nocturnal Hb Uria menahun
b. Paroksimal Cold Hb Uria (PCH) c. Anemia hemolitik
c. Autoimmune Hemolitik anemia d. Anemia karena perdarahan
d. Isoimmune hemolitik anemia mendadak
e. Gigitan ular berbisa e. Anemia karean defisiensi B12
2. Salah satu tes ini untuk menguji 10. Pada perdarahan menahun anemia
keutuhan mekanisme pembekuan terjadi karena :
ekstrinsik : a. Tubuh kekurangan vit B12
a. PPT d. FDP b. Sutul aplastik
b. KPTT e. TT c. Tubuh kekurangan Fe
c. SPT d. Benar semua
e. BSSD
3. Faal utama Hb :
a. Memberi warna merah pada 11. Gejala awal kerusakan sutul :
darah a. Anemia
b. Mengangkut gas darah b. Trombositopenia
c. Mempertahankan intergritas c. Neutropenia
membran sel d. Limfopenia
d. Memberi bentuk sel darah merah e.BSSD
e. Bahan utama untuk Embedden-
Meyerholl Pathway 12. Target cell terdapat pada :

4
a. Kekurangan protein d. Jenis liter yang digunakan
b. Thalassemia
c. Penyakit infeksi menahun
d. Defisiensi Vit B12
e. Infeksi cacing Ascaris

13. Erithropoesis meningkat pada


keadaan ini, KECUALI :
a. Hipoksia menahun
b. Infeksi menahun
c. Sakit ginjal menahun
d. Sakit hati menahun
e. Demam berbulan-bulan

14. Peningkatan aktifitas sutul dapat


diketauhi dengan :
a. Banyaknya sel lemak dan
retikulosit pada sediaan hapusan
sutul
b. Meningkatnya limfosit sel darah
tepi
c. Didapatnya hapusan
polikromasis yang jelas pada sel
darah tepi
d. Kesan anisositosis yang jelas
e. Gambaran sutul megaloblastik

15. Pada anemia leukimia myelositik


kronis didapatkan hal berikut ,
KECUALI :
a. Leukositosi hebat
b. Anemia ringan sampai sedang
c. Auer rods pada meloblast
d. Kromosom Philadelphia
e. Thrombositosis

16. Pada penyakit myeloproliferatif tes ini


benar, KECUALI :
a. Masa perdarahan memanjang
b. Peningkatan jumlah trombosit
c. Gangguan agregasi trombosit
d. Terdapat antibody terhadap
trombosit
e. Gangguan pada tes PF-3

17. Gejala pada leukimia akut, KECUALI


:
a. Febris
b.Perdarahan
c. Leukositosis
d. Infeksi
e. Trombositosis

18. Pada penyakit Glanzmann pernyataan


berikut benar, KECUALI
a. Bersifat AR
b. Masa perdarahan memanjang
c. Kelainan agregasi trombosit
d. Tes retraksi bekuan positif
e. Jumlah trombosit normal

19. Kenaikan jumlah trombosit penderita


pasca transfusi trombosit dipengaruhi
oleh:
a. Jumlah total sel trombosit yang
ditransfusikan
b. Kondisi penyimpanan
c. Faktor infeeksi

5
e. Benar semua
28. APTT / IPT normal, Rumple leed
20. Target cell biasanya terdapat pada : bleeding time meningkat maka :
a. Ancylostomiasis
b. Hereditary spherositosis
c. Anemia perniciosa
d. Thalasemia
e. Anemia aplastik

21. Pada bayi yang baru lahir, Hb


yang dominan dalam darahnya
ialah :
a. Hb A d. Hb H
b. Hb F e. BSSD
c. Hb A2

22. Pernyataan dibawah inin benar


untuk spherosis herediter :
a. Gangguan terletak pada
struktur molekul Hb
b. Gangguan klinik tampak
setelah anak menjadi dewasa
c. Didapatkan fragilitas
osmotik
menurun
d. Benar semua
e. BSSD

23. Besi beredar dalam tubuh dalam


bentuk :
a. Ferritin d. Myoglobin
b. Hemosiderin e.Hemopexin
c. Transferrin

24. Termasuk heme-iron pool :


a. Ferritin d. Myoglobin
b. Hemosiderin e. BSSD
c. Transferrin

25. Bleeding time memanjang pada :


a. ITP
b. Defisisensi Faktor VIII
c. Defisiensi Faktor X
d. Defisiensi prothrombin
e. Defisiensi fakator VII

26. Plasma prothrombin time dan


activated partial thromboplastin
time yang memanjang
menunjukkan kelainan :
a. System intrisik
dan
thrombositopenia
b. Konversi fibrinogen menjadi fibrin
c. System ekstrinsik
dan
thrombositopenia
d. System intrisik , ekstrinsik ,
dan common pathway
e. BSSD

27. Pada perdarahan menahun ,


perubahan fibrinogen menjadi
fibrin pada proses pembekuan
darah termasuk, Fase :
a. I d. I dan II
b. II e. BSSD
c. III

6
a. Dengue Fever d. Hemofili B a. Peningkatan kadar Hb plasma
b. VWF e. Hemofili C b. Hb Uria
c. Hemofilia A c. Hemosiderinuria
d. Kadar Haptoglobin menurun
29. APTT memanjang , masa e. Semua benar
perdarahan memanjang dan ada
gangguan fungi trombosit , 37. Status besi tubuh dapat ditentukan
kemungkinan kelainan : dari hasil pemeriksaan sebagai
a. Hemofilia A d. VWF berikut , KECUALI :
b. Hemofilia B e. DHF a. Evaluasi hapusan darah tepi
c. Hemofilia C b. Besi dalam serum
c. Pengecatan Prussian Blue pada
30. Pada DIC terjadi kelainan ini, KECUALI hapusan sutul
: d. Kadar Ferritin serum
a. Peningkatan Koagulasi e. Penentuan TIBC total
b. Peningkatan Fibrinolitik
c. Adanya cirulating agent 38. Retikulosit dapat dijumpai pada
d. Hambatan agregasi trombosit keadaan , KECUALI :
karena peningkatan FDP a. Anemia hemolitik
e. Hambatan proliferasi fibrin b. Anemia perdarahan
c. Thalasemmia
31. Pada kelainan biliary obtructive d. Anemia Defisiensi Fe yang diobati
sering terjadi defisiensifaktor berikut, e. Anemia megaloblastik
KECUALI :
a. Prothrombin d. Faktor IX 39. Jika terdapat anemia
b. Fibrinogen e. Faktor X hemolitik pemeriksaan yang
c. Faktor VIII diusulkan :
a. LED
32. Proses maturasi erithropoetic yang b. Jumlah eritrosit
megaloblastik disebabkan oleh : c. Differential count
a. Defisiensi Vitamin B12 d. Osmotic resistence test
b. Defisiensi protein dan kalori e. BSSD
c. Defisiensi Faktor intrisik
d. Defisiensi protoporfirin 40. Pada terapi hemofilia klasik terdapat
e. Defisiensi enzim G6PD defisiensi faktor :
a. VII b. X c. VIII d. XI e. IX
33. Pada leukimia akut di bawah ini :
a. Jumlah leukosit meningkat 41. Aktivasi sutul meningkat dapat
b. Sel muda darah tepi diketauhi dengan :
c. Jumlah thrombosit meningkat a. Banyaknya sel lemak dan sel
d. Gangguan maturasi dan retikulosit pada sediaan hapusan
diferensiasi sutul
e. Gambaran eritrosit normokrom b. Meningkatnya limfosit seldarah
normositer tepi
c. Pada darah tepi didapatkan
34. Pada leukimia myeloblastik akut , hapusan polikromatik yang jelas
KECUALI: d. Kesan anisositosis yang jelas
a. Pada darah tepi didapatkan sel- e. Gambaran sutul yang
sel myeloblast megaloblastik
b. Didapatkan gambaran hiatus
leukimia 42. Yang termasuk faktor ekstrinsik
c. Selalu didapatkan Auer Rods pembekuan darah :
pada sitoplasma a. VII b. VIII c. IX d. X e. XI
d. Jumlah eritrosit menurun
e. Dapat ditemukan splenomegali 43. Pemeriksaan lab untuk mendeteksi
dan hepatomegali penderita dengan defisiensi imunitas
humoral / Ab, KECUALI :
35. Pemeriksaan lab pada Immuno a. Penentuan kadar serum Ig total
Thrombocytopenic Purpura adalah b. Penentuan kadar kelas Ig
sebagai berikut, KECUALI : c. Penentuan kadar serum albumin
a. Masa perdarahan memanjang d. Penentuan jumlah sel limfosit
b. Jumlah thrombosit menurun e. Penentuan fungsi sel limfosit
c. APTT memanjang
d. PPT normal 44. Termasuk komponen system imun
e. TT normal yang berperan penting dalam
imunitas :
36. Tanda – tanda hemolisis a. Sel makrofag d. Eritrosit
intravaskuler : b. Limfosit e. Sel plasma
7
c. Sel neutofil a. Memakai suspensi control buatan
sendiri
45. Timbulnya antibody terhadap antigen b. Memakai suspensi control sel
leukosit dapat menyebabkan reaksi dari perusahaan pembuat alat
transfusi : c. Mengamati fluktuasi MCV harian
a. Hemolisis dengan febris d. Memakai hemolisat
b. Reaksi non hemolitik dengan e. Membandingkan dengan manual
febris
c. Artikaria 54. Persyaratan pemeriksaan pH darah
d. Anafilaksis adalah sebagai berikut, KECUALI :
e. Edema paru a. Darah vena
b. Darah campur heparin dan NaCl
46. Waktu paruh (half life ) serum Ig M : 0.9%
a. 5 hari d. 17 hari c. Diperiksa pada suhu 37o C
b. 8 hari e. 23 hari d. Harus diperiksa secepatnya
c. 10 hari e. BSSD
47. Sifat Ig G : 55. Hasil pemeriksaan lab ini terdapat
a. BM 100.000 pada Sindroma von Willebrand,
b. Fiksasi komplemen sangat kuat KECUALI :
c. Tidak dapat melewati plasenta a. Masa perdarahan memanjang
d. Untuk 5 hari b. Gangguan adhesi trombosit
e. BSSD c. Gangguan agregasi trombosit
terhadap ristocelin
48. Pada system ABG, Ag tidak ada di d. Plasma prothrobin memanjang
permukaan sel ini, KECUALI : e. Activated partial thromboplastin
a. Eritrosit d. Fibroblast time yang memanjang
b. Leukosit e. Hepatosit
c. Trombosit 56. Terjadi pada DIC, KECUALI :
a. PPT memanjang
49. Kriopicipat dibuat dari : b. APTT meningkat
a. Plasma segar c. FUD menurun
b. Eritrosit yang didapatkan d. Fibrinogen menurun
c. Darah penuh e. Thrombosit menurun
d. Fibrinogen yang dipadatkan
e. Anafilaksis 57. Faktor pembekuan darah adalah
vitamin K dependent, KECUALI :
50. Screening antibody sample serum a. Fibrinogen I
penderita perlu : b. Prothrombin
a. Suhu 37o C c. Faktor VII
b. Panel identifikasi d. Faktor IX
c. Antiglobulin serum e. Faktor X
d. Low Ionic Strength solution
e. Benar semua 58. Sifat – sifat induk haemopolisis (SIH):
1) Daya pembentukan kembali
51. Mutu analisa lab didasarkan pada , 2) Kemampuan fagositosis
KECUALI : 3) Kemampuan berdiferensiasi dan
a. Akurasi maturasi
b. Presisi 4) Kemampuan membentuk antibodi
c. Spesialisasi analitik
d. Sensitisitasi analitik 59. Sifat hemopoiesis di hati pada masa
e. Nilai normal positif embrional :
1) Berlangsung sejak masa konsepsi
52. Kegunaan reagensia antiglobulin : 2) Terbentuk Hb F
a. Media reaksi silang 3) Dibentuk eritrosit yang masih
b. Deteksi adanya sensitisasi sel beriniti
darah merah in vivo dengan
antibody 60. Pembentukan eritrosit ditentukan
c. Deteksi adanya sensitisasi sel oleh :
darah merah dengan komponen 1. Hormon Erythropoietin
komplemen 2. Lingkungan mikro dari eritrosit
d. Benar semua 3. Nutrisi
e. BSSD 4. Hormon adrenalin

53. Pemantapan mutu yang murah dan 61. Berkaitan dengan retikulosit :
sederhana pada alat elektronik 1) Termasuk dalam deret ertirosit
penghitung sel darah adalah :

8
2) Terlihat dengan pengobatan 4. Anemia ringan
supravital
3) Peningkatan retikulosit 70. Thrombositopenia :
menunjukkan peningkatan 1) Tekanan darah meningkat
aktivitas sumsum tulang 2) Tekanan protein plasma
4) Merupakan salah satu bentuk meningkat
eritrosit abnormal 3) Retraction bekuan menurun
4) Waktu pembekuan meningkat
62. Siklus generatif dari sel :
1) Fase GO yaitu fase di mana sel 71. Pada pemberian obat anti platelet
istirahat dapat menyebabkan :
2) Fase G1 yaitu fase di mana mulai 1. Defisiensi prothrombin
terjadi aktivitas generatif sel 2. Hipofibrinogenemia
3) Sekali sel masuk dalam aktivitas 3. Hiperfibrinolisis
siklus generatif maka siklus 4. Gangguan faal thrombosit
tersebut harus diselesaikan atau
sel tersebut akan mati
72. Thrombositopenia dapat
4) Fase S yaitu fase di mana sel menimbulkan :
akan kembali istirahat setelah
1. Bleeding time meningkat
proses mitosis
2. PTT meningkat
3. Tak terjadi retraksi bekuan
63. Pada polyctemia vera terjadi :
4. Clotting time meningkat
1. Peningkatan eritrosit
2. Peningkatan basofil
73. Pada penderita thrombositopenia
3. Penyakit stem cell
disertai perdarahan untuk menaikkan
4. Thrombositopenia
jumlah thrombosit dapat dipakai :
1. Plasma simpan
64. Pada penyakit myoproliferatif yang 2. Plasma segar
disertai thrombosilis , KECUALI :
3. Plasma beku segar
1. PV
4. Plasma beku kurang
2. CML
3. Essential thrombositopenia
74. Peningkatan jumlah thrombosit
4. ITP antara lain terjadi pada keadaan :
1. Pasca splenektomi
65. Myeloblast didapatkan pada : 2. Anemia kurang besi
1. Antagonisme Theaus 3. Pasca perdarahan mendadak
2. Agranulositosis 4. Pengobatan dengan Predaleon
3. Reaksi leukomoid
4. AMI 75. Kelainan fungsi thrombosit dapat
terjadi pada :
66. Pada leukimia Myelositik kronis 1. DM
(CML) ditemukan : 2. Pemberian aspirin berlebihan
1. Anemia 3. Uremia
2. Leukositosis 4. Pemberian heparin berlebihan
3. Thrombositosis
4. Auer Rods 76. Penyimpanan thrombosit untuk
transfusi :
67. Pada leukimia akut kemungkinan 1) Suhu 200 -240 C
didapat : 2) Tempat penyimpanan bermutu
1. Thrombositopenia baik, misal polyvinil chlorida
2. Jumlah leukosit menurun ( agar pertukaran gas selama
3. Jumlah leukosit meningkat penyimpanan lebih baik )
4. Thrombositosis 3) Selama penyimpanan diatasi
dengan pelan / hati-hati
68. Pada polisitemia vera didapatkan : 4) Terbaik pada suhu 10-60 C
1) Kadar Hb meningkat dari normal
2) Kadar eritrosit meningkat dari 77. Thrombositopenia dapat terjadi
normal pada :
3) Kadar HCL meningkat normal 1) Multiple myeloma
4) Kadar erythropoetin meningkat 2) Pasca splenektomi
dari normal 3) Transfuse masif dengan darah
simpan lama
69. Pada leukimia myeloblastik akut 4) Pemberian aspirin
(AML) :
1. Auer rods 78. Hal ini benar mengenai anemia
2. Kromosom Philadelphia perniciosa, KECUALI :
3. Thrombositopenia 1) Defisiensi Vit B12

9
2) Anemia makrositer non 1. Hb A 3. Hb F
megaloblastik 2. Hb H 4. Hb E
3) Megaloblastik pada sutul
4) Didapatkan pada post 89. Pada anemia kronis :
gastrektomi 1. TIBC meningkat
2. TIBC menurun
79. HCT menurun pada : 3. Pengikatan Fe oleh transferrin
1. PV 4. Serum Iron menurun
2. Polisitemia sekunder
3. Polisitemia absolut 90. Pusat hemopoiesis normal pada
4. Leukimia akut orang dewasa :
1. Tulang tengkorak
80. MCH menurun pada : 2. Sternum
1. Hipokrom mikrositer 3. Tulang rusuk
2. Hipokrom normositik 4. Pelvis
3. Mikrositik
4. Makrositik 91. Sifat – sifat hemopoiesis di hati pada
masa embrional :
81. Thalasemia alfa terjadi pada : 1) Berlangsung sejak masa konsepsi
1) Defek gen alfa 2) Terbentuk Hb F
2) Akses rantai buta menyebabkan 3) Dibentuk eritrosit yang masih
Hb Bart berinti
3) Berat ringan klinis tergantung 4) Sel-seldarah lain ( Monosit,
banyaknya gen alfa defektif Granulosit, Limfosit, dan
4) Akses rantai gamma sebabkan Hb megakaryosit ) sudah terbentuk
H
92. Thalasemia mayor :
82. Anemia megaloblastik disebabkan 1) Hb P Meningkat
oleh : 2) Gangguan gambaran tulang
1. Defisiensi Vit B12 tulang secara radiologik
2. Defisiensi Fe 3) Transfusi berulang
3. Defisiensi Asam folat 4) Gejala klinik tampak sejak bayi
4. Defisiensi Protein baru lahir
83. Fragmentasi didapatkan pada : 93. Tes untuk mengetauhi adanya reaksi
1. Anemia hemolitik destruksi eritrosit pada reaksi
2. Anemia megaloblastik transfusi hemolitik :
3. Sindroma DIC 1) Pemeriksaan visual / fotometrik
4. Post splenektomi adanya Hb bebas
2) Reaksi X pada sampel
84. Pada anemia aplastik ditemukan : 3) Tes antiglobulin darah pada
1. Anemia sampel reaksi
2. Leukopenia 4) Hemosiderin urine
3. Thrombositopenia
4. Sutul hipocellular 94. Transfusi dengan SDM (Sel Darah
Merah) yang dicuci sangat berguna
85. DD aplastic anemia haemolitic : untuk penderita :
1) Melihat berat ringannya anemia 1) Paroxsymal Nocturnal
2) Hitung MCV, MCH, MCHC Hemoglobin (PNH)
3) Melihat jumlah anisositosis 2) Yang mempunyai antibodi
poikilositosis terhadapsel leukosit / thrombosit
4) Hitung retikulosit 3) Yang mempunyai anti Ig A karena
transfusi berulang
86. Pada penderita hemofili didapatkan : 4) Anemia aplastik
1. Bleeding time memanjang
2. Waktu pembekuan meningkat 95. Terjadinya DIC oleh karena :
3. PPT turun 1) Masuknya bahan yang bertindak
4. SPT turun sebagai koagulan
2) Adanya bahan yang merangsang
87. Kelainan berikut mempunyai agregasi thrombosit
gambaran hipokromik mikrositik : 3) Kerusakan endotel yang luas
1. Anemia defisiensi Fe 4) Pemberian Heparin
2. Anemia Perniciosa
3. Anemia sideroblastik 96. Pemberian aspirin yang lama perlu
4. Anemia perdarahan akut dilakukan untuk memonitoring
pemeriksaan :
88. Hb ini normal pada orang dewasa : 1. Waktu pembekuan

10
2. Waktu perdarahan 2. Faktor VIII
3. PPT dan APTT 3. Faktor V
4. Adhesi dan agregasi trombosit 4. Faktor X

97. APTT meningkat pada keadaan di 107. Pemeriksaan lab untuk mengetauhi
bawah ini: adanya kelainan vaskuler :
1. Hemofilia A 1. Tes Tourniquet
2. DIC 2. Evaluasi hapusan darag
3. Penyakit Von Willebrand 3. Masa perdarahan
4. Defisiensi Vitamin K 4. Masa pembekuan

98. Uji lab hemofilia A : 108. Antigen pada SDM sistem ABO :
1. Masa perdarahan memanjang 1. AB 2. A 3. B 4. O
2. Masa pembekuan memanjang
3. PPT meningkat 109. Tes untuk menentukan fibrinolisis :
4. APTT meningkat 1. Euglobulin Clot Lysis Time
2. Protamine Paracoagulation Time
99. Coumarin mengganggu produksi : 3. Kadar FDP
1. Prothrombin 3. Faktor X 4. TT
2. Faktor IX 4. Fibrinogen
110. Pada hitung jenis sel leukosit shift to
100. SPT memendek pada : the left didapatkan :
1) Pemebrian terapi antikoagulansia 1. LMC
2) Defisiensi faktor VIII 2. Perdarahan akut
3) Defisiensi faktor VII 3. Infeksi bakteri
4) Defisiensi faktor IX 4. Infeksi virus

101. PPT meningkat karena : 111. Pada perhitungan leukosit secara


1. Prothrombin turun manual yang ikut terhitung :
2. Defisiensi faktor VII 1. Neutrofil 3. Limfosit
3. Faktor V turun 2. Normoblast 4. Retikulosit
4. Faktor VIII turun
112. Status cadangan Fe tubuh dapat
102. Pada penyakit hepar akan terjadi dilihat pada pemeriksaan :
gangguan berupa : 1. Cat Prussian Blue Sutul
1) Defisiensi faktor pembekuan vit K 2. Kadar ferritin serum
dependent 3. Pengecatan pada biopsi hati
2) Defisiensi faktor I dan VIII 4. Penentuan Hb F
3) Defisiensi faktor V dan XIII
4) Adanya plasminogen activator 113. Larutan pengenceran untuk
yang meningkat perhitungan jumlah eritrosit adalah:
1. Larutan Gower
103. Waktu pembekuan yang abnormal 2. Larutan Hayem
terdapat pada kelainan : 3. Larutan Turk
1) Defisiensi faktor VIII dan IX 4. Larutan Ross Ecker
2) Defisiensi fibrinogen
3) Adanya circulating anticoagulant 114. Bila pada evaluasi hapusan darah
4) Thrombositopenia ditemukan normoblast yang perlu
dikoreksi :
104. Kekurangan faktor VII dapat terjadi 1. Perhitungan jumlah trombosit
pada keadaan : 2. Perhitungan jumlah eritrosit
1) Obstructive jaundice 3. Perhitungan jumlah retikulosit
2) Penyakit pancreas 4. Perhitungan jumlah leukosit
3) Pemberian antibiotika yang lama
4) Hipersplenisme 115. Pemeriksaan lab berguna untuk
kepastian diagnosa :
105. Kerugian memakai darah simpan : 1. Kepentingan
1) Labile factor darah telah 2. Konfirmasi diagnosa klinik
mengalami kerusakan 3. Monitoring dari efek terapi
2) Kadar 2,3 DPG menurun 4. Sebagau sarana terapi
3) Telah terbentuk mkroagregat
4) Kadar kalium plasma rendah 116. Perdarahan oleh karena demam
berdarah memberi hasil tes lab
106. Keuntungan penggunaan darah segar sebagai berikut :
yaitu belum berubahnya labile factor 1. Waktu perdarahan memanjang
darah : 2. Jumlah trombosit menurun
1. Sel Thrombosit 3. Retraksi bekuan negative

11
4. Tes Rumple Leed positif Pada anak yang sering diambil
darahnya (donor) sering terjadi
117. Anti koagulan pada pemeriksaan anemia dan gejala patologik dari
darah untuk pH dan gas darah : tulang-tulangnya
1. Citras 3. EDTA
2. Oksalat 4. Heparin 127. Hemopoisis pada orang dewasa
normal terutama pada sutul panjang
118. Pada donor untuk transfusi SEBAB
pemeriksaan yang perlu : Tulang panjang pada orang dewasa
1. Anti HCV dan HBs Ag banyak mengandung sutul merah
2. VDRL
3. Anti HIV 128. Polisitemia vera menyebabkan
4. Antigen – antigen sel darah eritrosit meningkatnya jumlah
eritrosit
119. Pertimbangan dilakukannya tes SEBAB
kepekaan antibiotika adalah : Pada keadaan hipoksia jaringan
1. Banyaknya jenis antibiotika terjadi peningkatan produksi eritrosit
2. Spectrum antibiotika
3. Harga antibiotika 129. Pada AML terjadi perdarahan
4. Pola resistensi bakteri SEBAB
Pada AML terdapat thrombositopenia
120. KHM antibiotika terhadap suatu
bakteri dapat diukur dengan : 130. Pada leukimia akut sering terjadi
1) Pengobatan ALP serum perdarahan
2) Pemeriksaan bilirubin serum SEBAB
3) Pemeriksaan retensi BSP Pada leukimia akut kadar fibrinogen
4) Pemeriksaan menurun
acethylcolineesterase
131. Pada CML didapatkan peningkatan
121. Thalasemia α terjadi pada : jumlah leukosit
1) Defek Gen Alfa SEBAB
2) Ekses rantai beta menyebabkan Penyakit CML termasuk golongan
Hb Bart penyakit infeksi menahun
3) Berat ringan klinis tergantung
banyak gen alfa defektif 132. Pada polisitemia selalu didapatkan
4) Ekses rantai gama menyebabkan kenaikan Total Blood Volume
Hb H SEBAB
Pada polisitemia didapatkan kenaikan
122. Setelah splenektomi terjadi : PCV
1. Monositosis
2. Thrombositosis 133. Pada CML dengan Blastic Crisis
3. Limphositosis terdapat persamaan dengan AML
4. Neitrofilia SEBAB
Pada CML Blastic Crisis terdapat
123. Fragmentasi didapatkan pada : peningkatan sel stadium blastik
1. Anemia hemolitik
2. Anemia megaloblastik 134. Pada CML dan AML didapatkan shift
3. Sindroma DIC to the left
4. Post splenoktomi SEBAB
Pada CML dan AML terjadi
124. Myeloblast didapatkan pada : peningkatan neutrofil stab
1. Antagonisme Rhosus
2. Agranulosis 135. Cara membedakan AML dan ALL
3. Reaksi Leukomoid terbaik dengan tes sitokimia
4. AML SEBAB
Dengan cara sitokimia terlihat Auer
125. Pada keadaan normal sel darah yang Bods pada AML
berusia muda tidak pernah
didapatkan pada darah tepi 136. Keadaan hipoksia dapat menjadi
SEBAB salah satu penyebab polisitemia
Diameter sel darah merah muda sekunder
umumnya lebih besar daripada sel SEBAB
darah dewasa/matur Pada polisitemia sekunder biasanya
didapatkan kadar eritropoetin yang
126. Donasi darah pada anak – anak tidak meningkat
dianjurkan
SEBAB

12
137. Pada leukimia megaloblastik akut Pada anemia hemolitik terdapat defek
didapatkan Auer Rods pada pada sel eritrosit
sitoplasma myeloblast
SEBAB 147. Pada penyakit hepar lanjut terjadi
Auer Rods merupakan tanda patologi perdarahan
anatomi untuk leukimia megaloblastik SEBAB
akut Pada penyakit hepar lanjut didapat
defisiensi prothrombin complex
138. Perdarahan sering terjadi pada kasus
leukimia akut 148. Untuk memberantas perdarahan
SEBAB pada penderita defisiensi faktor IX
Pada kasus leukimia akut terjadi mutlak diperlukan plasma segar
kebocoran kapiler SEBAB
Pada plasma segar yang disimpan
139. Polisitemia selalu disebabkan karena faktor praktis sudah rusak
meningkatnya jumlah sel darah
merah 149. Peningkatan hemolisis pada tubuh
SEBAB tak selalu menimbulkan anemia
Pada keadaan hipoksia juga terjadi SEBAB
peningkatan produksi sel darah Sutul mampu meningkatkan
merah hemopoesis
140. Fungsi trombosit penting untuk 150. Jumlah retikulosit pada anemia
proses hemolisis aplastik menurun
SEBAB SEBAB
Fungsi trombosit abnormal hanya Pada anemia aplastik hemolisis tak
pada kelainan trombosit yang meningkat
diturunkan
151. Anemia hipokrom terdapat juga pada
141. Chloramphenicol dapat Thalasemia
menyebabkan thrombositopenia SEBAB
SEBAB Pada thalasemia tubuh kekurangan
Chloramphenicol merupakan obat zat besi
yang mempengaruhi trombosit
melalui proses imunologis 152. Pada anemia perniciosa terdapat
retikulosit
142. Thrombositosis dapat terjadi pada SEBAB
kelainan jantung Pada anemia perniciosa sering terjadi
SEBAB anemia yang sangat berat
Pada kelainan katub jantung terjadi
peningkatan aktivitas koagulasi 153. Pada neutrofilik leukositosis didapat
sel – sel muda
143. Pemeriksaan sutul sebaiknya tidak SEBAB
dilakukan pada keadaan Neutrofilik leukositosis merupakan
thrombositopenia stadium permulaan leukimia
SEBAB
Trombositopenia dapat menyebabkan 154. Pada spherosit daya tahan osmotic
waktu perdarahan yang panjang menurun
SEBAB
144. Pada thalasemia didapat banyak Pada spherosit didapatkan gangguan
target cell sintesis Hb S
SEBAB
Pada thalasemia osmotic resistance 155. Pada anemia karena perdarahan
naik menahun akan terlihat eosinophilia
SEBAB
145. Pada keadaan anemia selalu terjadi Infeksi dengan ancylostoma
retikulositosis di darah tepi menyebabkan eosinophilia
SEBAB
Pada keadaan anemia menyebabkan 156. Pada penentuan LED tabung harus
hipoksia jaringan yang akan vertical
merangsang eritropoetin untuk SEBAB
memacu eritropoesis di sutul Bila tabung miring LED akan rendah
harganya
146. Pada anemia hemolitik terjadi
peningkatan osmotik fragility 157. Untuk mengetauhi jumlah leukosit
SEBAB dipakai larutan Turk
SEBAB

13
Larutan Turk melisis eritrosit
167. Pada DIC terjadi gangguan
158. Pada penderita dengan defisiensi polimerasi fibrin dan agregasi
G6PD , pemberian obat – obatan trombosit akibat adanya peningkatan
yang bersifat sebagai oksidan dapat EDP
menimbulkan hemolitik SEBAB
SEBAB Peningkatan FDP pada DIC terjadi
G6PD adalah enzim yang secara karena gangguan fibrinolisis
langsung dapat menetralisir oksidan
tersebut 168. Pemberian Heparin merupakan
kontra indikasi terapi DIC
159. Toxic granules merupakan bentukan SEBAB
berwarna gelap di dalam eritrosit Pada DIC komplikasi yang sering
SEBAB terjadi adalah perdarahan
Toxic granules didapatkan pada
keadaan infeksi yang berat 169. Pada anemia perniciosa terjadi true
achlorydia
SEBAB
160. Pemeriksaan retikulosit dilakukan True Achlorydia merupakan
dengan cat methylene blue normal penyebab anemia pernciosa
SEBAB
Retikulosit menggambarkan 170. Pada proses hemolisis selalu terjadi
kemampuan sutul memproduksi anemia
eritrosit SEBAB
Pada proses hemolisis umur SDM
161. Pemeriksaan PPT sering dikerjakan pendek
sebelum dilakukan biopsi hati
SEBAB 171. Ig M merupakan aglutinator kuat
Pemeriksaan PPT yang abnormal SEBAB
pada penyakit hati dapat Ig M adalah pentamer
menggambarkan berat penyakit hati
172. Di dalam larutan CPD kemampuan
162. Memendeknya daya hidup SDM tidak melepaskan oksgen oleh Hb ke dalam
harus disertai dengan anemia jaringan menurun
SEBAB SEBAB
Sutul mempunyai kemampuan yang Konsentrasi larutan 2,3 DPG eritrosit
cukup tinggi untuk memproduksi sel dipengaruhi oleh pH larutan
eritrosit
173. Pada penyakit Von Willebrand
163. Pemeriksaan hitung leukosit darah bleeding time meningkat
vena yang diambil post excercise SEBAB
hasilnya lebih tinggi daripada Pada penyakit Von Willebrand terjadi
keadaan istirahat gangguan produksi trombosit
SEBAB
Pada excercise terjadi demarginasi 174. FDP yang meningkat dijumpai pada
neutrofil sepanjang dinding pembuluh kasus – kasus DIC
darah sehingga pool granulosit total SEBAB
meningkat Pada DIC terjadi consumptive
coagulopathy
164. Tes PPT memanjang pada hemofilia
SEBAB 175. Perdarahan spontan berupa
Hemophilia A karena kekurangan ptechien , hipermenorhea, ataupun
factor VIII perdarahan mukosa dapat terjadi
pada kasus thrombositopenia
165. Pengecatan besi pada hapusan sutul SEBAB
merupakan cara satu – satunya Jumlah trombosit 100.000/ml sudah
untuk menilai cadangan besi tubuh dapat menyebabkan perdarahan
SEBAB spontan
Cadangan besi tubuh paling mudah
dideteksi adalah cadangan besi yang 176. Dianjrkan menggunakan fibrinogen
termasuk dalam sutul yang dipekatkan untuk pencegahan
perdarahan karena hipofibrinogenemi
166. Sepsis dapat menyebabkan SEBAB
terjadinya DIC Resiko penularan hepatitis B pada
SEBAB pemakaian fibinogen yang
Bacteremia dapat menyebabkan dipekatkan adalah kecil
terjadinya peningkatan proses
koagulasi dan agregasi trombosit
14
177. Heparin digunakan sebagai obat b. Diabetes mellitus
thrombosis c. DIC
SEBAB d. Defisiensi PAI
Heparin bekerja sebagai obat e.BSSD
thrombosis
186. Leukositosis biasanya disebabkan
178. Infeksi menyebabkan LED meningkat oleh :
SEBAB a. Eosinofilia
Jumlah leukosit meningkat b. Neutrofilia
c. Basofilia
179. Golongan darah system ABO donor d. Limfositosis
dan resipien pada transplanstasi e. Monositosis
organ ( mis ginjal ) harus sama
SEBAB 187. Seorang penderita wanita , Hb : 4gr
Selain didapat pada eritrosit juga sel %, jumlah leukosit: 140000, jumlah
organ / tubuh eritrosit : 4500000, retikulosit : 6%,
PCV : 15%, ( dengan PCV normal :
180. Pada reaksi transfusi bila terjadi 40%), maka retikulosit setelah
ketidakcocokan golongan ABO akan dikoreksi :
menyebabkan gejala ringan a. 1,25 d. 2,25
SEBAB b. 2 e. 4
Pada reaksi transfusi tersebut terjadi c. 2,5
destruksi SDM ekstravaskuler
188. Trombositopenia terjadi pada
181. Pada pembedahan yang keadaan berikut, KECUALI :
direncanakan a. Hipersplanisme
, pemberian darah otologis adalah b. DIC
yang paling aman c. AIDS
SEBAB d. Polisitemia vera
Darah otologit tidak diperlukan e. Anemia perniciosa
screening antibody maupun reaksi
silang
189. Cadangan Fe dalam tubuh berupa :
a. Mioglobin d. Transferrin
25 OKTOBER 2003
b. Ferritin e. TIBC
c. Serum iron
182. Reaksi hipersensitivitas di bawah ini
melibatkan sel limfosit T yang
190. Pada leukimia myeloblastik akut
berperan dalam imunitas seluler
paling banyak didapatkan sel :
adalah
a. Basofil d. Myeloblast
a. Reaksi hipersensitivitas I
b. Eosinofil e. Datia
b. Reaksi hipersensitivitas II
c. Limfoblast
c. Reaksi hipersensitivitas III
d. Reaksi hipersenitivitas IV
191. Pemeriksaan antikoagulan oral
e. Benar semua
dimonitor dengan :
a. APTT
183. Pemeriksaan laboratorium yang
b. Bleeding time
mendukung diagnosa penyakit alergi
c. Clotting time
yang didasarkan reaksi
d. PPT
hipersensitivitas I adalah :
e. Rumple Leed
a. Hitung eosinofil , kadar Ig E darah
b. Hitung basofil , kadar Ig M darah
192. Bila HIV positif, perlu dilakukan
c. Hitung eosinofil , kadar Ig E darah
pemeriksaan :
dan Ig E spesifik
a. 1 metofe
d. Hitung limfosit , kadar Ig E darah
b. 2 metode
e. Hitung monosit / makrofag ,
c. 3 metode
kadar Ig E darah
d. 4 metode
e. 5 metode
184. Trombopoetin merangsang
perkembangan sel :
193. Antigen di permukaan sel terhadap
a. Mieloblast
polisakarida, KECUALI :
b. Eritrosit
a. ABO
c. Limfosit
b. P
d. Monosit
c. Rhesus
e. Megakryosit
d. Kell
e. Lewis
185. Trombosis akan mudah terjadi pada
keadaanberikut, KECUALI:
a. Hiperlipidemia

15
194. Untuk mengetauhi kandungan Hb
dilakukan pada pemeriksaan : 203. Yang terjadi pada proses hemolisis:
a. MCH 1. Terjadi Hb Uria
b. Hapusan darah tepi 2. Hb darah (serum) menurun
c. MCV 3. Haptoglobin menurun
d. Hitung retikulosit 4. Conjugated bilirubin serum naik
e. Kurva disoasi
204. Termasuk penyakit autoimmune :
195. Hb H adalah : 1. SLE
a. Hb pada janin 2. Sjegren’s
b. Hb pada orang dewasa 3. AIDS
c. Hb dengan tetra beta 4. Systemic sclerosis
d. Hb dengan tetra gama
e. Hb dengan tetra alfa 205. Pada pemeriksaan jumlah leukosit
didapatkan netropenia, maka :
196. Tes penyaring untuk SLE : 1) Penurunan jumlah netrofil dari
a. ANA sutul ke sirkulasi
b. Anti native DNA 2) Perpindahan netrofil dari CGP ke
c. Anti Sm MGP
d. Anti SSA, anti SSB 3) Peningkatan perpindahan netrofil
e. Semua benar ke jaringan
4) Anemi perniciosa
197. Bleeding time memanjang, KECUALI :
a. ITP 206. Dari evaluasi hapusan darah tepi
b. DIC dapat diketauhi :
c. Hemofilia A 1. Kesan jumlah leukosit
d. Hemofilia B 2. Kesan jumlah trombosit
e. BSSD 3. Kelainan morfologi eritrosit
4. Kesan jumlah eritrosit
198. Agregasi yang irreversible
membutuhkan : 207. Menyebabkan nilai LED meningkat:
1. ATP 1. Anemia
2. Fibrinogen 2. Hiperfibrinogenemia
3.Asam 3. Hipergammaglobulinemia
arachidonat 4. Hiperalbuminemia
4. Plasminogen

199. Yang merangsang erithropoiesis : 208. Immunocompromised yaitu suatu


1. Tiroksin kejadian cacatnya system imun
2. Erithropoetin darah dalam tubuh
3. Androgen SEBAB
4. Thrombopoetin Pada immunocompromise selalu
terdapat suatu defisiensi imun dalam
200. Pada reaksi hipersensitivitas tipe III , tubuh
substansi yang terlibat :
1. Substansi antigen 209. Pada periode jendela dapat
2. Substansi antibody menyebabkan pemeriksaan anti HIV
3. Komplemen yang negative
4. Immunoglobulin SEBAB
Pada periode tersebut anti HIV masih
201. Pada anemia , gejala klinis : belum terdeteksi oleh pemeriksaan
1) Pucat pada daerah yang yang digunakan
kekurangan darah
2) Gangguan neurologist sebab 210. Sebelum darah ditransfusikan pada
sebagian otak mengalami penderita selain screening antibody
kerusakan akibat suplai darah perlu dilakukan pemeriksaan silang
kurang dalam media Coombs
3) Akral dingin , aliran darah SEBAB
mengalir ke organ vital Reakis silang (media Combs)dapat
4) Aliran darah yang kurang mengetauhi adanya ketidakcocokan
menyebabkan thrombositopenia darah donor dan penderita terutama
di luar system ABO
202. Pada defisiensi G6PD terjadi
: 211. Klasifikasi penyakit rematik sistemik
1) Gagal pembentukan ATP
2) Gagal pembentukan NADPH meliputi SLE, sindroma Sjorgen ,
3) Terbentuk bahan – bahan oksidan sindroma CREST, polimiositis,
4) Tidak terbentuk reduced sindroma overlap

16
glutathion SEBAB

17
Penyakit rematik sistemik merupakan mencurigai adanya anemia
penyakit sistem tunggal pada oragn perniciosa pada seseorang
tertentu SEBAB
Gangguan pada IF seringkali
212. Aspirin dapat merangsang agregasi menyebabkan terhambatnya absorbsi
trombosit vitamin B12
SEBAB
Aspirin dapat menagktivasi enzim 222. Pada anemia kurang besi akan selalu
tromboksan didapatkan kadar ferritin yang
menurun dalam serum
213. Hemopoiesis extramedular dapat SEBAB
terjadi pada keadaan mielofibrosis Ferritin menunjukkan gambaran
SEBAB cadangan besi tubuh
Pada keadaan mielofibrosis , sutul
banyak terisi oleh jaringan fibroblast 223. Retikulosit adalah sel dari jaringan
sistem retikuloendothelial
214. Pemberian heparin merupakan SEBAB
kontraindikasi pada pengobatan DIC Retikuklosit masih menagndung
SEBAB benang – benang retikulin sisa RNA
Pada DIC komplikasi tersering adalah yang tampak dengan pengecatan
perdarahan supravital
215. Pada leukimia akut terjadi perdarahan 224. Pada seseorang dengan golongan
SEBAB darah Rhesus negative selalu
Pada leukimia akut terjadi didapatkan anti D
thrombositopenia SEBAB
Anti D adalah antibody alami
216. Pada leukimia menahun jenis
mielositik terdapat peningkatan 225. Sarana diagnosa penting untuk
leukosit penyakit hepatitis C cukup hanya
SEBAB diperlukan tes antibody deteksi virus,
Pada leukimia akut jenis mielositik genotype, dan tes fungsi hati saja
terjadi splenomegali SEBAB
Biopsy hat tidak dapat menilai
217. Tes PPT dapat dipakai untuk dengan tepat derajat keradangan
memonitor pemberian terapi warfarin maupun fibrosis
SEBAB
Warfarin merupakan obat anti
koagulan yang bekerja sebagai UAS PATOLOGI KLINIK SEMESTER
antagonis vitamin K V FK UNAIR 10 JANUARI 2005
218. Jumlah Na-Sitrat untuk pemeriksaan 226. Pemeriksaan sputum dikelola secara,
faal hemostasis perlu diperhatikan KECUALI :
pada penderita sianosis a. Tidak sama dengan saliva
SEBAB b. Tempat steril
Kadar PCV dapat mempengaruhi c. Dapat diinkubasi
hasil pemeriksaan faal hemostasis d. Dahak berasal dari batuk dalam
e. Secepatnya dikirim ke PK
219. Perdarahan spontan berupa
plechiae, perdarahan mucosa atau 227. Mikroorganisme gram negative pada
hematome dapat terjadi pada kasus- swab tenggorok :
kasus thrombositopenia a. N meningitis
SEBAB b. E. Coli
Perdarahan spontan baru dapat c. Diptherias
terjadi bila jumlah trombosit 50.000- d. –
100.000/ml darah
e. Aeromonas sp
220. Leukimia akut jenis myeloblastik
228. Pada luka infeksi dan abscess dapat
perlu dibedakan dengan jenis
ditemukan mikroorganisme anaerob
limfoblastik
yaitu :
SEBAB
a. Peptostreptococcus sp
Terapi leukimia akut jenis mieloblastik
b. S. Pyogenes
berbeda dengan jenis limfoblastik
c. Neisseria sp
d. P.Aeruginosa
221. Pemeriksaan antibody anti IF
e. Actomyces
sebaiknya dilakukan bila kita
229. Hiperkortisol, KECUALI :

18
a. Mudah infeksi c. Kortisol naik + ACTH turun
b. Hipoglikemia d. Kortisol dan ACTH naik
c. Osteoporosis e. Pada uji supresi dengan
d. Obesitas sentral dexametason , kortisol tidak
e. Eosinofil menurun menurun
230. Pernyataan benar pada DM 1, 238. Hasil pemeriksaan uji sekretin pada
KECUALI : kerusakan parenkim pancreas
a. Ketoacidosis dengan penurunan menunjukkan :
bikarbonat a. Bilkarbonat dan volume cairan
b. C peptide menurun menurun
c. Biasanya kurus b. Bikarbonat menurun tanpa
d. Ada hubungan dengan HLA DR 3 penurunan volume cairan
dan DR 4 c. Bikarbonat menurun dan voilume
e. Biasa pada usia lanjut cairan meningkat
d. Bikarbonat meningkat tanpa
231. Pernyataan benar tentang Grave penurunan volume cairan
disease, KECUALI : e. Bikarbonat meningkat tanpa
a. Bisa thyroid crisis peningkatan volume cairan
b. Terdapat antibody anti TSH
c. TSH menurun 239. Semua pernyataan tes Coombs direct
d. Hiperkolesterol salah, KECUALI :
e. BB menurun a. Deteksi antibody pada
permukaan sel darah merah
232. Benar untuk hiperthyroid sekunder, b. Dipakai pada pemeriksaan rutin
KECUALI : gol darah ABO
a. Osteoporosis c. Untuk mengukur derajat
b. Alkali fosfatase meningkat hemolisis
c. TSH menurun d. Tak pernah positif pada bayi
d. Asidosis karena penyakit hemolisis rhesus
e. Karena defisiensi vitamin D e. Biasanya positif setelah transusi
darah
233. Semua pernyataan di bawah ini
benar mengenai transudat, KECUALI 240. Tumor marker dapat diapakai untuk :
: a. Diagnosis / casefinding
a. Disebabkan gagal ginjal kronis b. Staging / prognosis
b. Disebabkan luka bakar c. Detecting reccurence
c. Proses non radang d. Monitoring theraphy
d. Tes rivalta negative e. Benar semua
e. Disebabkan hipertensi
241. CEA meningkat pada :
234. Ig E yang berperan pada patogenesis a. Kanker payudara
terjadinya hipersensitivitas imun tipe b. Kanker kolonrektal
1 atau alergi merupakan produks dari c. –
sel : d. Kanker prostat
a. Monosit d. Sel T helper e. A,B,C benar
b. Limfosit e. Eosinofil
c. Basofil 242. Yang biasa digunakan pada PK :
a. CEA d. Ca 125
235. Di bawah in mengenai GAKI, b. AFP e. Benar semua
KECUALI : c. PSA
a. Hipotiroid d. TSH menurun
b. Kretinisme e. Hb menurun 243. Yang berhubungan dengan
c. Hiperkolesterol pemeriksaan kolesterol LDL, di
bawah ini benar, KECUALI :
236. Pemeriksaan yang paling sensitive a. a.Diperiksa setelah puasa 12 jam
untuk memantau kerusakan sel hati b. Setelah diendapkan polianion
akut : c. Tidak memerlukan ultrasentrifuge
a. Hbs Ag d. Tidak memerlukan data kolesterol
b. Bilirubin serum total
c. Kholinesterase e. Menggunakan pemeriksaan
d. Albumin serum friedewald
e. ALT serum
244. Pernyataan yang benar tentang
237. Pada chusing disease akibat lipoprotein, KECUALI :
adenoma hipofisis, terdapat : a. Faktor resiko yang berdiri sendiri
a. Kortisol turun + ACTH naik b. Struktur mirip plasminogen
b. Kortisol dan ACTH turun

19
c. Pada elektroforesis bergerak
pada pre-beta BANK SOAL UAS PATOLOGI KLINIK
d. Mempunyai apoprotein B-48
e. Diwariskan secara autosomal 251. Kultur urine , pengambilan porsi
dominan tengah bersih bacteria bermakna bila
jumlah kuman :
245. Pengaruh aspirin terhadap trombosit a. 103/ml d. < 105/ml
adalah dengan : b. 10 -10 /ml e. Semua salah
3 4
a. Menghambat reseptor ADP c. 104 – 105/ml
b. Menghambat kerja tromboxan A2
c. Menghambat enzim 252. Secret urethra pria , bakteri
fosfodiesterase diplococcus gram negative
d. Meningkatkan cAMP intracellular :
e. Menghambat enzim adenelil a. N. Gonnorhea
siklase b. Stap. Aureus
c. Strep. Pyogenes
246. Mengenai status besi tubuh : d. Chlamidia Trachoma
a. TIBC e. N. Meningiditis
b. Ferritin serum
c. Transferring serum 253. Anemia hipokrom mikrositer :
d. Hemosiderinuria a. MCV dan MCHC dalam batas
e. Serum iron normal
b. PCV normal, MCV < normal
247. Adanya anti rhesus (anti D) dapat c. MCH dan MCHC < normal
menyebabkan keadaan klinis sebagai d. MCHC dibawah normla, MCV <
berikut : normal
a. Erythroblastosis fetalis e. MCHC normal, MCV < normal
b. Trombositopenia
c. Reaksi transfusi hemolitik 254. Hb 6 g/dl , retikulosit 10%, PCV 20%,
d. Hemofilia A PCV normal wanita 40%, retikulosit
e. A + C dikoreksi :
a. 3% b. 5% c. 8% d. 20% e.60%
248. Tes kadar serum amylase dan lipase
dalam darah untuk mendeteksi : 255. Tentang indeks eritrosit :
a. – a. MCV = ukuran eritrosit
b. Pankreatitis b. MCH = kadar Hb/PCV
c. Hepatitis c. MCV = jumlah eritrosit ?PCV
d. Gastritis d. MCHC = PCV / kadar Hb
e. Koletatis e. MCHC = umur eritrosit

249. Spesimen darah dapat disimpan 256. Pemeriksaan laboratorium di bawah


dalam suhu 4oC selama...jam ini digunakan untuk mengetauhi
a. 1 b. 2 c. - d. 12 e. 24 kelaianan trombosit , KECUALI :
a. Rumple leed
250. Pompa K-Na pada membrane sel b. Penentuan Ab terhadap trombosit
dipengaruhi oleh : c. Bleeding time
a. Hormon insulin d. Retraksi bekuan
b. ATP e. Waktu pembekuan
c. pH cairan tubuh
d. enzim ATP-ase 257. Tes APTT memanjang pada kelainan,
e. Semua benar KECUALI :
a. DIC
b. ITP
c. Hemofilia A

“Ilmu itu lebih baik daripada d. Christmas Disease


e. Von Willebrand
harta. Ilmu menjaga engkau
dan engkau menjaga harta. 258. Pada kasus obstruksi biliaris sering
Ilmu itu penghukum (hakim) terjadi gangguan pada faktor,
KECUALI :
dan harta terhukum. Harta a. Fibrinogen
itu kurang apabila b. Protrombin
dibelanjakan tapi ilmu c. Faktor VII
d. Faktor IX
bertambah bila e. Faktor X
dibelanjakan.”
20
259. Eosinophilia dijumpai pada :

21
a. Leukimia limfositik menahun c. Kalium ion dalam serum
b. Intoksikasi Pb meningkat
c. Infeksi cacin tambang d. Dapat disebabkan Vitamin D
d. Demam Thypoid e. Mungkin disebabkan GGK
e. Semua salah
268. Biasanya terjadi pada DM type 1,
260. Limfoblast ditemukan pada : KECUALI :
a. Leukimia granulostik menahun a. Kurus
b. Leukimia limfoblastik akut b. C-peptide menurun
c. Hepatitis infections c. Usia lanjut
d. Toxoplasmosis d. Benar semua
e. CMV ( Infeksi virus sitomegali ) e. BSSD

261. Ab termasuk Ig M : 269. Mikroba patogen opurtunistik adalah :


a. Anti C d. Anti K a. S. Aureus
b. Anti Fy e. Anti A b. S. Typhil
c. Anti D c. N. Gonnorhea
d. Mycobacteria Atypic
262. Tentang tes Combs direct salah, e. E. Coli
KECUALI :
a. Deteksi Ab pada permukaan Sel 270. Keuntungan menggunakan clearance
Darah Merah kreatinin untuk menghitung GFR,
b. Untuk pemeriksaan rutin gol KECUALI :
darah ABO a. Bahan Endogen
c. Untuk mengatur derajat hemolisis b. Difiltrasi bebas di glomerulus
d. Tidak pernah positif pada bayi c. Disekresi ditubulus
karena enyakit hemolitik rhesus d. Kadar konstan
e. Biasanya positif setelah transfusi e. Tidak direabsorbsi di tubulus
darah
271. Bahan ini akan meningkat pada darah
263. Pemebrian trombopitin dapat pasien gagal ginjal, KECUALI:
merangsang proliferasi sel induk : a. Asam Urat
a. Limfosit d. Basofil b. Urea
b. Neutrofil e. Megakariosit c. Kreatinin
c. Eosinofil d. Albumin
e. Beta 2 microglobulin
264. Kadar alfa fetoprotein serum naik,
KECUALI : 272. Kadar urea dalam darah naik pada,
a. Teratoma KECUALI :
b. Kehamilan a. Diet tinggi protein
c. Hepatoma b. Perdarahan GI
d. Hepatitis c. Dehidrasi
e. Cirrosis Biliaris d. Penyakit Hati
e. Gagal ginjal
265. Yang benar Lp a adalah ,KECUALI :
a. Merupakan faktor resiko yang 273. Transport media untuk pembenihan
berdiri sendiri darah :
b. Diwariskan AD a. Stuart
c. Sruktur mirip plasminogen b. Amies
d. Pada elektroforesis menjadi c. Kladu FTG
prebeta d. Mc conkey
e. Punya ApoB-48 e. Sabouraond

266. Semua ini sesuai uji hiperkortisol 274. Sindroma rotor, KECUALI :
akibat adenoma hipofisis, KECUALI: a. Bilirubin darah meningkat
a. Sella turcica menebal b. Bilirubinuria
b. Pada uju sepresi dengan c. Urobilin meningkat
dexametason kortisol d. Tinja pucat
turun e. Tes Retensi BSP Ab N
c. Hiperglikemia
d. Osteoporosis 275. Renin dibentuk dan disekresi oleh :
e. Eosinophil
a. a.Sel endotel kapsula glomerulus
267. Semua penyakit di bawah ini sesuai b. Sel juxtaglomerulus pada arteriol
dengan hiperparatiroid sekunder , afferen
KECUALI : c. Sel tubulus distalis
a. Dapat terjadi osteoporsis d. Sel ductus colligentes
b. Fosfatase alkali meningkat e. Sel capsula bowman
22
23
b. Dengue Haemorogic fever
276. Obat tersebut , di bawah ini berfungsi c. DIC
sebagai kofaktor AT3 untuk d. Intoksikasi Aspirin
menghambat koagulasi : e. Defisiensi Vit K
a. Warfarin
b. EACA 285. Pemeriksaan pH darah harus
c. Heparin memenuhi persyaratan sebagai
d. Dipiridamol berikut , KECUALI :
e. Stretokinase a. Anaerob
b. Darah Arteri
277. Tes kepekaan Ab invitro yang paling c. Heparin dan NaCl 0.9%
sering dikerjakan di lab klinik adalah d. Px pada suhu37OC
dengan cara : e. Px secepatnya
a. Difusi cakram
b. Penipisan kaldu ( Broth dilutation 286. Pewarnaan dilakukan untuk test
methode ) berikut ini, KECUALI :
c. Penipisan agar a. Widol
d. Assay Ab b. Tetes tebal plasmodium
e. Penetuan KHM c. TB dot
d. Rumple leed
278. LED meningkat pada semua, KECUALI e. Serum dengue
:
a. Anemia 287. Di bawah ini adalah keterangan
b. Polisitemia vera mengenai transudat, KECUALI :
c. Infeksi bakteri a. GGK
d. Kerusakan jaringan b. Luka bakar
e. Necrosis c. Non radang
d. Rivalta
279. Anemia perniciosa, KECUALI : e. Hipertensi
a. Defisiensi Vit B12
b. Terganggunya faktor intrisik 288. Di bawah ini adalah mengenai GAKI,
c. Perubahan megaloblastik (DNA) KECUALI :
pada sel darah a. Hipotiroid
d. Ganguan sekresi eritropoetin b. Kretinisme
e. Ada kaitan dengan achlorydia c. TSH menurun
d. Hiperkolesterol
280. Pemeriksaan enzim serum untuk e. Hb menurun
membantu dx Infark miokard :
a. ALT d.CK-MB 289. Hypoparathyroid, KECUALI :
b. AST e. BSSD a. P meningkat
c. HBDH b. Tetani
c. Pasca trauma
281. Status Fe ditunjukkan oleh , KECUALI : d. Caserum meningkat
a. Serum transferrin e. Chovestex sign
b. TIBC
c. Hemosiderosis 290. Persyaratan Px lab infeksi HIV,
d. Serum iron KECUALI :
e. Ferritin a. Secret
b. Supervise dan control kualitas
282. Ab immun, KECUALI : yang baik
a. Ab D d. Benar semua c. Dilakukan konseling sebelum
b. Ab E e. Salahs emua pemeriksaan
c. Ab B d. Dilakukan konseling sesudah
pemeriksaan
283. Pemeriksaan lab untuk penderita e. Dilakukan tanpa persetujuan Px
hypersensitivity seperti di bawah ini
, KECUALI : 291. Bilirubin :
a. Eosinofila account 1) Terikat albumin
b. Kadar Ig G total 2) Larut di air
c. Kadar Ig G dan Ig M 3) Bereaksi langsung dengan
d. Ig E Rast reagen diazon
e. Test ANA 4) Disekresi lewat ginjal

284. APTT, PTT, Bleeding time meningkat, 292. Yang menguji fungsi sintesa sel hati:
hiperfibrinogenemia dan 1. Kadar albumin serum
trombositopenia dan FDP + : 2. Aktivitas 5-NT serum
a. Penyakit Von Willbrand 3. PPT

24
4. Kadar Gamma globulin darah 4. Anak Respon serologis baik
293. Pernyataan yang sesuai dengan DM 302. Eritropoetin :
2 1. Produksiutama hepar
: 2. Pada pronormoblast
1) Islet Cell Ab + 3. Cirrosis hepatis
2) Obesitas merupakan faktor 4. Rangsang proliferasi sel target
pemicu
3) Mudah terjadi ketoasidosis 303. Antikoagulan yang digunakan pada
4) Kadar insulin mungkin meningkat darah untuk penentuan pH dan gas
darah adalah :
294. Tes penyaring penyakit Autoimmune 1. Sitnas
SLE : 2. Oksalat
1. Tes ANA 3. EDTA
2. Anti ds ANA 4. Heparin
3. Anti Smith
4. Anti SS-A/Ro 304. Penyebab / pemicu timbulnya DM:
1. Ab Insulin
295. Sindroma Conn : 2. Obesitas
1. Hipokalemia 3. Hiperkortisol
2. Hipertensi 4. Hiperparathyroid
3. Angiotensin menurun
4. Eosinophil meningkat 305. Peningkatan bilirubin yang belum
terkonjugasi dalam serum dapat
296. Hormon Thyroid : disebabkan karena :
1) Kadar T4 dalam darah lebih 1. Gilbert
tinggi daripada T3 2. Criggle Najjar
2) Ekses Hormon thyrid  TSH 3. Hiperkortisol
menurun 4. Hiperparathyroid
3) Hipothyroid 
Hiperkolesterolemia 306. PGI2 merangsang trombosis
4) Aktivitas biologis T4 > kuat SEBAB
daripada T3 PGI 2 mensekresi prostasilin

297. Pada hiperparatiroid primer pada 307. Pada cirrosis hepatis bisa terjadi
keadaan : transudat
1. Fosfat alkali tinggi SEBAB
2. Asidosis hiperkalemia Pada cirrosis hepatis terjadi
3. Batu ginjal gangguan sintesis albumin
4. << Vit D
308. Tyrosin mampu merangsang
298. HDL adalah , KECUALI : eritropoisis
1) Alfa lipoprotein SEBAB
2) Punya Apo A-1 Tyrosin mampu meningkatkan
3) Fungsi akut kolesterol dari perifer metabolisme sel sehingga
ke hati menurunkan produksi eritropoesis
4) Peningkatan karena kegemukan
dan alkohol 309. Pada leukimia akut terjadi perdarahan
SEBAB
299. Peningkatan TG pada Pada leukimia akut terjadi
hiperlipoproteinemia : trombositopenia
1. Tipe I
2. Tipe IV 310. Pada icterus neonatum didapatkan
3. Tipe V kenaikan kadar biliriubin
4. Tipe Ha SEBAB
Pada icterus neonatum , aktivitas
300. Air seni untuk pemeriksaan enzim glukoronil transferase belum
bakteriologi : sempurna
1. Porsi tengah bersih
2. Kateterisasi kandung seni 311. Specimen nasopharynx tidak
3. Pungsi Suprapubik digunakan melacak penyebab
4. Kateterisasi Ureter sinusitis
SEBAB
301. VDRL turun lambat pada bayi pasca Specimen nasopharynx ditanam
natal gangguan klinis dari siphilis : primer untuk lacak cairan
1. Infeksiin Utero meningococcal atau dx batuk rejan
2. Ibu Respon klinis baik
3. Ibu respon serologis baik
25
312. Beta hidroksi butirat merupokan Asidosis respiratorik sekresi H naik,
menunjukkan hasil + pada test reabsorbsi HCO3 naik
rothera
SEBAB 323. Anemia perniciosa berhubungan
Beta hidroksi butirat merupakan dengan true achlorydia
keton bodies SEBAB
Asam lambung digunakan untuk
313. Status asam basa hanya ditentukan maturasi eritrosit
pH dan pCO2
SEBAB 324. DM uncontrolled HbA1C naik
Dari pH dan pCO2 dpat dihitung SEBAB
kadar biakrbonatdengan formula Peningkatan glukosa darah mengikuti
handerson Hb A1C

314. Diagnosa anti HIV negative palsu 325. Puncti vena digunakan alcohol 70%
pada periode jendela SEBAB
SEBAB Untuk Puncti darah harus steril
Anti HIV terbentuk pada periode
jendela 326. Pemeriskaan N gonnorhea untuk
hapus tenggorok merupakan
315. Beda TB kelenjar pengenceran permintaan khusus
serum untuk TB dot 1:3200 SEBAB
SEBAB N Gonnorhea tidak merupakan
Kadar Ig G anti TB pada TB kelenjar pemeriksaan faringitis
tidak berbeda bermakna dengan
kadarnya pada TB paru 327. Penentuan titer ASO dapat
digunakan untuk tentukan adanya
316. Apoprotein terdapat pada bagian kambuhan pada penderita reumatik
terluar dari lipoprotein SEBAB
SEBAB Kenaikan titer ASO yang mencolok
Apoprotein termasuk hidrofobik menunjukkan peningkatan infeksi
sesungguhnya dengan streptococcus
317. Pemeriksaan retikulosit dapat beta hemolisa
membedakan anemia faktor sutul
dengan faktor luar sutul 328. C-reaktif untuk tahu adanya infeksi
SEBAB yang disertai leukimia
Retikulosit pada anmeia luar sutul SEBAB
Normal atau naik C-reaktif tidak dipengaruhi obat
imunosupressan
318. PAI naik sering pada kasus
trombositosis 329. Untuk pemeriksaan sedime urine
SEBAB digunakan urine pagi hari
Salah satu sebab trombositosis oleh SEBAB
karena kadar plasmin turun Urine pagi hari asam dan pekat

319. Pemberian heparin untuk


pengobatan DIC LATIHAN 2
SEBAB
Pemberian heparin dapat mengontrol 330. Pada reaksi leukemoid dapat
proses fibrinolisis dijumpai, KECUALI :
320. Kelainan morfologi sel / jaringan a. Leukositosis
dapat terjadi pada anemia b. Vakuola sitoplasmik
megaloblastik c. Toxic granules
SEBAB d. Gangguan fungsi trombosit
Karena pada anemia megaloblastik e. Sel – sel muda
terjadi gangguan struktur DNA
331. Osmolaritas tubuh orang dewasa
321. Klasifikasi pemeriksaan rheumatoid normal.. .mOsmol/lt
sytematic SLE a. 195 - 285 d. 350 - 445
SEBAB b. 285 – 295 e. 800 – 900
Pemeriksaan rheumathoid sytematic c. 400 – 500
merupakan pemeriksaan system
tunggal pada organ tertentu 332. Penderita gangguan clarance
kreatinin 10ml/menit maka kadar
322. Pada asidosis respiratorik pH urin kreatinin serum :
naik a. 1,5 d. > 8
SEBAB b. 2 – 4 e. 1,5 – 2,5

26
c. < 1 mengetauhi adanya kelainan sebagai
berikut, KECUALI :
333. Hasil penentuan clearance kreatinin a. ITP
dipengaruhi oleh, KECUALI b. Vesculity
a. Produksi urin 24 jam c. DHF
b. Tinggi dan berat badan d. Haemolitic anemia
c. Jumalha ir yang diminum e. Scurvy
d. Kadar kreatinin serum
e. Kadar urine 24 jam 341. Pemeriksaan lab dibawah ini dapat
untuk memonitor obat oral anti
334. Kadar alfa fetoprotein sering koagulan :
meningkat pada : a. Masa perdarahan
a. Hepatitis b. Masa pembekuan
b. Cirrosis biliaris c. PPT
c. Kehamilan trimester 3 d. APTT
d. Hepatoma e. Tes retraksi bekuan
e. Teratoma
342. Plasmin dapat memecah bahan –
335. Gambaran hipokromik mikrositik bahan ini, KECUALI :
dapat dijumpai pada : a. Fibrin
a. Anemia perniciosa b. Fibrinogen
b. Anemia sideroblastik c. Faktor V
c. Anemia defisiensi vitamin B12 d. Faktor VIII
d. Haemophilia e. Faktor IX
e. Drug induced haemolytic anemia
343. Pada obstruksi total saluran empedu
ekstrahepatik, KECUALI :
336. Gejala dan keluhan pada anemia a. Bilirubinemia
adalah sebagai berikut, KECUALI : b. Bilirubin serum naik
a. Konsentrasi berpikir menurun c. Urobilin uria
karena hipoksia otak d. GGT serum naik
b. Perdarahan e. Kolesterol total serum naik
c. Pembesaran jantung
d. Letih lesu lemah 344. Di bawah ini berhubungan dengan
e. Akral tangan dan kaki dingindan transfusi hemoltik intravaskuler,
pucat KECUALI :
a. Ketidakcocokan system golongan
337. Pada anemia penyakit kronis darah ABO
didapatkan hal – hal ini, KECUALI : b. Terjadi 3-21hari sesudah
a. Besi dalam sirkulasi turun transfuse berhenti
b. Pelepasan besi dari depo besi c. Peningkatan Hb plasma
tubuh terganggu d. Peningkatan bilirubin plasma
c. Cadangan besi tubuh cukup, e. Penurunan haptoglobin plasma
bahkan kadang naik
d. Kadar TIBC meningkat 345. Tes penunjang SLE :
e. Eritrosit hipokromik mikrositik a. Tes ANA
b. Anti Ds DNA
338. Kelainan fungsi trombosit herediter, c. Anti Smith
KECUALI : d. A,B,C benar
a. Sindroma Bernard –Schuffer e. BSSD
b. Trombostenia
c. Storage pool disease 346. Hasil Tes yang menunjukkan adanya
d. May – Hegglin Syndrome viremia, KECUALI :
e. Penyakit Von Willebrand a. Anti HCV positif
b. Hbs AG negatif
339. Fungs trombosit, KECUALI : c. HCV DNA positif
a. Menghentikan perdarahan d. Anti Hbs positif kuat
dengan membentuk sumbat e. IgM anti HCV positif
trombosit
b. Stabilisasi sumbat dengan PF-3 347. Setelah fertilisasi ovum dan
c. Retraksi bekuan spermatozoa maka pada kehamilan
d. Mengaktifkan faktor VIII akan terjadi, KECUALI :
e. Penyembuhan luka pembuluh a. Terbentuk trophoblast
darah b. Kadar β-HCG meningkat
c. Tes Gall Manini positif
340. Rumple-leed test dapat dipakai d. Kadar progesterone meningkat
sebagai test penyaring untuk e. FSH meningkat

27
356. Termasuk pemeriksaan darah
348. Diabetes mellitus ada kaitannya lengkap, KECUALI :
dengan berikut, KECUALI : a. Kadar Hb
a. Penyebab ketoasidosis b. Jumlah leukosit
b. Penyebab gagal ginjal c. LED
c. Glukosa naik d. Hotung jenis leukosit
d. DM I kadar C-peptide naik e. BSSD
e. BSSD
357. Polisitemia vera, KECUALI :
349. Pernyataan yang betul : a. PCV meningkat
a. β-lipoprotein adalah fraksi b. LED turun
lipoprotein yang mengandung c. Trombositosis
kolesterol tinggi d. Hb naik
b. Hipertrigliserida akibat e. BSSD
hiperkilomikron
c. Hiperlipoprotein IIB ada 358. Pada DIC, KECUALI :
peningkatan β-lipoprotein a. APTT memanjang
d. A,B,C benar b. PPT memanjang
e. A dan B benar c. D-dimer meningkat
d. Kadar fibrinogen meningkat
350. Pemeriksaan lab untuk penderita e. Jumlah trombosit menurun
defisiensi immunitas humoral / Ab .
KECUALI : 359. PPT memanjang, APTT normal
a. Penentuan kadar serum Ig total dijumpai pada gangguan faktor :
b. Penentuan kadar kelas Ig a. XII b. XI c. IX d. VIII e. VII
c. Penentuan kadar serum albumin
d. Penghitungan jumlah sel limfositB 360. Kekurangan besi pada seseorang
e. Penentuan fungsi sel limfosit B dapat terjadi karena :
a. Ancylostomiasis
351. Anemia kurang besi, KECUALI : b. Kaum vegetarian
a. Dengan penyakit kronis c. Obt – obatan misal
b. Eritrosit hipokromik mikrositik kloramphenikol
c. Cadangan besi turun d. Herediter
d. TIBC naik e. Kekurangan faktor intrisic yang
e. BSSD diproduksi sel parietal lambung

352. Bukan faktor timbulnya anemia 361. Cairan tubuh isotonic yaitu, KECUALI :
megaloblastik : a. Larutan yang punya osmolaritas
a. Defisiensi vitamin B12 sama dengan cairan tubuh
b. Perdarahn kronis b. Larutan yang punya osmolaritas
c. Vegetarian sama dengan cairan tubuh dan
d. Obat sitostatika dapat dipertahankan
e. Post operasi gasterektomi c. Larutan yang dapat
mempertahankan volume sel
353. Anemia tanpa retikulositosis, KECUALI d. Larutan yang mengandung urea
: e. BSSD
a. Anemia myelofibrosis
b. Perdarahan akut 362. Sesuai untuk transludat, KECUALI :
c. Defisiensi besi a. Sindroma nefrotik
d. Anemia aplastik b. Hipoalbuminemia
e. Anemia megaloblastik c. Intake garam berlebihan
d. Selalu jernih
354. Hal – hal akibat peningkatan e. Tes Rivalta negative
fibrinolisis, KECUALI :
a. Kadar fibrinogen turun 363. Benar untuk sindroma cushin,
b. Faktor V turun KECUALI :
c. Faktor VII turun a. BB meningkat
d. Plasmin naik b. Mudah infeksi
e. FDP turun c. Hirsutisme
d. Hipoglikemia
355. Antitrombin 3 menginaktivasi faktor e. Ekses kortisol
ini, KECUALI :
a. Va d. X a 364. Osmolaritas 1 liter cairan yang berisi
b. VII a e. XII a 3 mmol CaCl2 = mOsmol/liter
c. IX a a. 3 b. 6 c. 9 d. 12 e. 15

365. Mengenai insulin, KECUALI :

28
a. Merangsang lipogenesis 373. Pemeriksaan enzim serum di bawah
b. Mengambat lipolisis ini untuk membantu diagnosa infark
c. Merangsang glukoneogenesis miokard akut yang dini :
d. Merangsang sintesis protein a. ALT d. HBDH
e. Menarik uptake glukosa b. AST e. BSSD
c. CK-MB
366. Mengenai hormon thyroid, KECUALI:
a. Sekresi dirangsang TSH 374. Ayah golongan A heterozigot kawin
b. Meningkatkan uptake glukosa dengan ibu B heterozigot, jenis
c. Merangsang lipolisis anaknya yang mungkin :
d. Merangsang pembentukan Vit a. AA, BB
e. Bila kadarnya dalam darah b. AA, BB, AO, BO
meningkat maka menghambat c. AB, BO, AO, OO
sekresi TSH d. AB
e. OO
367. Enzim aspartat trasnaminase(AST)
terbanyak didapat di : 375. Immune antbody dari golongan darah
a. Hati rhesus, kell, duffy , dll mempunyai
b. Jantung sifat sebagai berikut, KECUALI :
c. Ginjal
a. Suhu pada reaksi optimal 370C
d. Eritrosit
b. Relative thermostabil
e. Otot bergaris
c. Beraksi pada medium saline
d. Umumnya darah IgG dengan BM
368. Paling benar mengenai Graves
150.000
Disease :
e. Akibat rangsangan antigen asing
a. Terurutama pada pria
misal transfuse darah
b. Pada pemeriksaan lab terdapat
penurunan TSH
376. Pemeriksaan mikrobiologi untuk
c. Terdapat peningkatan BB
mengetauhi diagnosa adanya
d. Disebabkan defiseinsi yodium
penyakti diptheria :
e. Terdapat peningkatan kolesterol
a. Pemeriskaan sediaan langsung
dengan pewarnaan neisser
369. Kadar AFP tinggi mencerminkan
b. Kultur dengan media loefler
adanya :
c. Uji toksigenitas dari ELEK
a. Cirrosis hepatis
d. A, B benar
b. Hepatitis kronis
e. A, B , C benar
c. Obstruksi saluran empedu
d. Hepatoma
377. Bila pada pemeriksaan langsung
e. Kehamilan
sekret uretra penderita pria
didapatkan kuman diplococus gram
370. Pada penderita hepatitis akut,
negatif intraselular, kemungkinan
KECUALI :
besar kuman itu adalah :
a. Aktivasi SGOT meningkat
a. N . Meningitidis
b. Aktivasi SGPT meningkat
b. S. Aureus
c. Kadar bilirubin meningkat
c. N. Gonnorhea
d. Kadar albumin meningkat
d. S. Pyogenes
e. Aktivasi GGT meningkat
e. D. Pneumonia
371. Sifat lipoprotein di bawah ini benar,
378. Antikoagulansia yang terbaik untuk
KECUALI :
kultur darah penderita yang diduga
a. Chilomicron merupakan partikel
sepsis adalah :
terbesar diantara lipoprotein
a. Sodium sitrat
b. LDL merupakan kolesterol tabung
b. Sodium EDTA
c. Dengan elektroforesis VLDL
c. Potassium EDTA
sama dengan β-lipoprotein
d. Double oksalat
d. Dengan elektroforesis HDL sama
e. Sodium polyanetol sulfonat
dengan α-lipoprotein
e. HDL adalah lipoprotein terberat
379. Uji Widal untuk penyakit tergolong
reaksi :
372. Hiperlipoproteinemia tipe II a
a. Presipitasi
mempunyai ciri – ciri :
b. Aglutinasi
a. Peningkatan kadar LDL dan VLDL
c. Fiksasi komplemen
b. Peningkatan kadar LDL
d. Haemoglutinasi
c. Peningkatan kadar VLDL
e. Netralisasi
d. Peningkatan kadar HDL
e. Peningkatan kadar chilomicron
380. Fisologi hormon hyroid :

29
a. Transport aktif iodium kedalam 1. Anemia
sel thyroid 2. Leukimia limfoblastik akut
b. Oksidasi iodium dan iodinasi 3. Leukimia mieloblastik
tirosil dalam thyroglobulin (Tg) 4. Dehidrasi
oleh Tyroidal Peroksidase (TPO)
c. Iodinasi T4T3 389. Hiper / Hipothyroid dapat disebabkan
d. Coupling Iodotyrosin dalam TG kelainan :
 1. Hypothalamus
T3  T4 2. Hipofise anterior
e. Sel parafolliculer hasilkan 3. Kelenjar thyroid
Thyrocalcitonin 4. Defisiensi yodium

381. Pada pemeriksaan rutin kultur urine 390. Benar mengenai GAKI :
dillaporkan adanya pyuria dengan 1) Terdapat pada wanita anemia
kultur tidak ada pertumbuhan kuman. 2) Terdapat peningkatan TSH
Keadaan tersebut didapatkan pada 3) Terdapat peningkatan kolesterol
infeksi saluran kemih yang 4) Terdapat peningkatan berat
disebabkan oleh kuman : badan
a. E. Coli
b. P. Aeruginosa 391. Benar mengenai DM type II :
c. S. Aureus 1) Timbul pada usia dewasa
d. M. Tuberculosis 2) Obesitas merupakan faktor
e. S. Pyogenes pencetus
3) Jarang timbul ketoacidosis
382. Pada thyroiditis Hashimoto , 4) Penurunan kadar insulin naik
KECUALI :
a. Ada antiboi thyroid 392. Penderita icterus disebabkan
b. Prognosis kurang baik obstruksi total saluran empedu
c. Ada proses autoimmune didapatkan :
d. TSH meningkat 1. Billrubinemia
e. T3 dan T4 meningkat 2. Hiperbilirubinemia
3. Urobilin negative
383. Myeloproliferatif thrombositosis : 4. Warna tinja coklat
a. CML
b. Polyctemia vera 393. Penderita hepatitis akut didapatkan
c. Essential thrombocytopenia hasil HbsAg negatif, Ig M anti HBc
d. Benar semua positif dan Ig M anti HAV negatif
e. BSSD kemungkinan penyebabnya :
1. Virus Hepatitis A
384. Opportunistik patogen mikroba : 2. Virus Hepatitis C
a. S. Aureus 3. Virus Hepatitis E
b. S. Thypil 4. Virus Hepatitis B
c. N. Gonnorhea
d. M. Leprae 394. Pengguanan antisera anti A , antiAB ,
e. E. Coli anti B pada cell grouping juga untuk :
1) Deteksi O bombay
385. Sifat –sifat induk haemopoesis (SIH): 2) Konfirmasi reaksi pada anti A dan
1) Daya pembentukan kembali anti B
2) Kemampuan fagositosis 3) Deteksi AgH
3) Kemampuan berdiferensiasi dan 4) Penggolongan sistem ABO
maturasi
4) Kemampuan mebentuk antibody 395. Reaksi transfusi febril dapat
disebabkan :
386. Kekurangan vitamin K terjadi 1. Darh donor tercemar
gangguan pada : 2. Leukoaglutinasi
1. Faktor X 3. Alergi
2. Faktor VII 4. Lisis kompatibel DNA
3. Prothrombin
4. Fibrinogen 396. ATP menurun dalam darah simpan
menyebabkan :
387. LED meningkat pada : 1. Perubahan stabilitas membrane
1. Infeksi 2. Bentuk SDM
2. Kerusakan jaringan 3. Gangguan pompa Na-K
3. Tumor 4. Gangguan fungsi transport O2
4. Anemia
397. Pemeriksaan lab hemolitik :
388. PCV yang rendah dapat dijumpaipada 1. Hb plasma meningkat
:
30
2. Bilrubin serum meningkat 1) Limfositosis
3. Hb Uria 2) Jumlah trombosit yang meningkat
4. Haptoglobin meningkat sampai 3x normal
3) Eosinofilia dan basofilia
398. Pemeriksaan serologi untuk 4) Megakaryosit yang meningkat di
taxoplasmosis dengan memakai sutul
antigen hidup adalah :
1. Uji fiksasi komplemen 407. Hasil pemeriksaan laboratorium pada
2. ELISA penyakit demam berdarah adalah :
3. Uji warna dari Sabin-Fieldman 1. Jumlah trombosit turun
4. – 2. Coltting time memanjang
3. Rumple leed positif
399. C-reaktif protein didapatkan amat 4. PPT memanjang
meningkat pada penyakit :
1. Colicitis uledrosa 408. Penyebab infeksi saluran nafas
bawah
2. Pyelonephritis akut menahun adalah :
3. Arthritis rheumatoid 1. Mycobacterium tuberculosis
4. Septicemia neonaturum 2. Haemophilus Influenza
3. Actinomyces Israeli
400. Indikasi pemeriksaan kultur untuk 4. Mycoplasma pneumonia
pemeriksaan infeksi bakteri adalah:
1) Jumlah bakteri sedikit dalam 409. Indikasi kultur darah adalah :
specimen 1) Panas yang tak diketauhi
2) Untuk memilih antibiotika secara sebabnya
rasional 2) Shock septik
3) Untukkonfirmasi pemeriksaan 3) Septicemia
sediaan langsung 4) Luka bakar luas dengan menggigil
4) Untuk mengetauhi pola resistensi
kuman 410. Penderita dengan kelainan imunitas
selular peka terhadap infeksi :
401. Pemeriksaan serologi untuk sifilis 1. Bakteri intrasellular
yang paling dianjurkandan efektif 2. Virus
adalah : 3. Fungi
1. VDRL3. TPHA 4. Bakteri ekstrasellular
2. TPI 4. ELISA
411. Hiperkoagulabilitas dapat terjadi pada
402. Air seni untuk pemeriksaan :
bakteriologik diambil dengan cara: 1. Kekurangan protein C
1. Porsi tengah bersih 2. Kekurangan AT3
2. Kateterisasi kandung seni 3. Kekurangan protein 5
3. Pungsi supra pubik 4. Kekurangan plasminogen
4. Kateterisasi ureter
412. Dijumpai pada anemia aplastik :
403. Reaksi presipitasi terjadi bila : 1) Pansitopenia
1. Antigen tidak larut 2) Shift to the left
2. Antibodi tidak larut 3) Gambaran hapusan sutul yang
3. Antigen dan antibodi tidak larut hipoplasia-aplasia
4. Antigen dan antibodi larut 4) Erithropoiesis yang inefektif

404. Dengan alat hitung sel darah 413. Neutrofil hipersegmentasi di hapusan
elektronik didapat : darah tepi dapat dijumpai pada :
1) Jangkauan penderita lebih banyak 1. Anemia megaloblastik
2) Hasil lebih akurat 2. Pengobatan sitostatistika
3) Waktu pemeriksaan lebih singkat 3. Anemia kurang asam folat
4) Biaya operasional lebih murah 4. Anemia kurang besi

405. Reaksi leukemoid dapat dibedakan 414. Leukositosis disertai “ shift to the
dengan CML : left “ pada :
1) Didapatkan toxic granules 1. Leukimia myelositik kronik
2) Tidak didapatkan pembesaran 2. Infeksi bakterial
hepar dan limpa 3. Pasca perdarahan akut
3) Reaksi sitokimia LAP meningkat 4. Infeksi virus
4) Didapatkan “Philadhelpia
Chromosome” 415. Thrombocytopenia pleh karena
kegagalan produksi trombosit
406. Pada Essential thrombocytopenia disebabkan oleh :
didapatkan hal – hal ini : 1. Kloramfenikol

31
32
2. Insektisida
3. Infeksivirus 424. Proses terjadinya atherosklerosis :
4. Heparin a. LDL reseptor terdapat pada
permukaan sel normal
416. Pemeriksaan liquor dengan cara b. Mekanisme pengendalian uptake
cepat untuk pasien meningitis : LDL tidak mengenal titik jenuh
1. Menentukan Ag c. LDL teroksidasi akan diambil oleh
2. Kultur aerob makrofag
3. Menentukan endotoxin d. Makrofag yang banyak
4. Kultur anaerob mengandung lemak akan
berubah menjadi sel busa
417. Pada keadaan normal sel darah yang e. BSSD
berusia muda tidak pernah dapat
didapatkan pada darah tepi 425. Penyangga terdapat dalam jumlah
SEBAB tertinggi ekstrasel :
Diameter sel darah merah muda a. Fosfat d. Hb
umumnya lebih besar daripada sel b. Protein e. Sitrat
darah dewasa/matur c. Bikarbonat

LATIHAN 3 426. Proteinuria terjadi karena, KECUALI:


a. Kerusakan glomerulus
418. Thalassemia : b. Gangguan peredaran darah ginjal
a. Hb H terjadi karena terbentuknya c. Bendungan pada saluran kemih
tetramer rantai globin α pada bagian bawah
thalassemia β d. Protein abnormal pada plasma
b. Hb F meningkat pada thlassemia yang dapat tembus pori
α 10 trait glomerulus
c. Elektroforesis Hb dilakukan pada e. Ada sel-sel darah pada urine
sample plasma pasien
d. Bayi lahir mati dengan hydrop 427. GFR dapat diukur dengan cara ini,
foetalis karena rantai globin μ KECUALI :
tidak terbnetuk sama sekali a. Clearance urine
e. Hb H inclussion bodies dapat b. Clearance kreatinin
terlihat pada hapusan darah tepi c. Clearance paraaminohipurat
dengan pengecatan rutin (Wright d. Clearance urea
Giemsa) e. Clearance EDTA radioaktif

419. Reaksi hipersensitivitas tipe I terjadi 428. Ciri kehandalan metode di lab,
dari degranulasi sel : KECUALI :
a. Netrofil a. Sensitifitas analtik
b. Sel Mast b. Spesifitas analitik
c. Limfosit c. Presisi
d. Monosit d. Akurasi
e. Eosinofil e. Benar semua

420. Virus HIV terbanyak di : 429. Cara pengiriman urine :


a. Air liur d. Air mata a. Dikrim dalam pendingin
b. Darah e. Cairan pleura b. Dikirim segera ke lab
c. ASI c. Dikirim dengan pengawet
d. Dikirim kurang dari 2 jam
421. Enzim serum yang paling awal e. Benar semua
meningkat pada infark miokard akut :
a. LDH d. GCT 430. Hasil uji widal yang terpenting untuk
b. ASI e. CK-MB menunjukkan :
c. 5-NT a. Titer aglutinin O dan H lebih
tinggi dari batas normal
422. Kadar glukosa darah 10 mml/lt: b. Hnaya titer aglutinin O saja yang
a. 100 mg/dl d. 200 mg/dl lebih dari normal
b. 150 mg/dl e. 250 mg/dl c. Hanya titer aglutinin H saja yang
c. 180 mg/dl normal
d. Ada kenaikan titer aglutinin O
423. Penyakit terbentuk transudat : sampai 4x dalam 5–7 hari
a. Keganasan e. Ada kenaikan titer sebesar 2x
b. Sindroma nefrotik dalam waktu 5-7 hari
c. Benda asing
d. Luka bakar 431. Menegakkan diagnosis perdarahan
e. Hemoperikardium dilakukan pemeriksaan lab :

33
a. Pemeriksaan Reitz 3. Medium Cory and Blair
b. Pemeriksaan mikroskop gelap
c. Uji TPHA, VLDR makro 440. Uji CRP positif pada wanita :
d. A,B,C benar 1. Hamil tua
e. A dan B benar 2. Menggunakan IUD
3. Hamil normal
432. Bila pemeriksaan negatif dan luka 4. Penderita Cystitis
menyembuh setelah 1 minggu , maka
kemungkinan : 441. Arthritis lanjut ( lebih dari 2 tahun )
a. Ulcus penis bukan sifilis maka :
b. Sifilis stadim primer 1. Uji Ross Weller sering positif
c. Pernah menderita sifilis 2. Uji Ross Weller 40% negatif
d. Kesalahan pemeriksaan lab 3. TB-dot negatif
e. Pemeriksaan lab kurang lengkap 4. TB-dot kadangkala positif semua

433. Untuk memecahkan masalah 442. Syarat pemeriksaan antibosi sesuai


tersebut dilakukan uji : dengan cara ELISA :

a. Uji FTA-Abs 1) Kadar Ag fase padat < Ab yang


b. Uji TPI dilacak
c. Uji ELISA-Ig M 2) Kadar Ag fase padat > Ab yang
d. Ulangan uji lab setelah 2 minggu dilacak
e. Uji ELISA - HIV 3) Kadar Ag fase padat = Ab yang
dilacak
434. Hasil positif istri hamil tua (38 4) Molekul Ag yang dihitung cukup
minggu) klinis tidak ada gejala besar untuk adekuat > 1 antibodi
negatif maka dihasilkan :
a. Pengecatan gram pada secret CV 443. Liquor cerebrospinalis dari pasien
b. Pemeriksaan mikroskopis lab yang diduga bacterial meningitis
gelap secret CV dikirim ke lab dengan media transport
c. Uji TPHA dan VRDL makro Cory and Blair
d. A,B,C benar SEBAB
e. A dan C benar Neisseria meningitidis didalam liquor
cerebrospinalis sangat peka terhadap
435. Tentang hiperparathyroid, KECUALI: perubahan suhu
a. Dapat terjadi kista tulang
b. Dapat terjadi kejang otot 444. Untuk pungsi ena psaien bakteremia,
c. Dapat timbul batu ginjal kulit harus didesinfeksi dengan
d. Dapat terjadi peningkatan Ca alcohol 70%
serum SEBAB
e. Dapat terjadi asidosis Darah pada keadaan normal selalu
hiperchloremia steril

436. Penentuan kadar antibiotik (Ab- 445. Untuk pemeriksaan sedimenurine,


assay) didalam serum biasanya sebaiknya dipilih urine pagi hari
dikerjakan pada terapi bakteremia SEBAB
dengan antibiotik : Urine pertama di pagi hari umumnya
1. Klormafenikol bersifat asam dan pekat
2. Gentamycin
3. Tetracyclin 446. Hiperkalemia dapat terjadi pada
4. Amitracyn keadaan asidosis
SEBAB
437. Tes kepekaan antibiotik dengan cara Pada keadaan asidosis ion H+ akan
difusi cakram dapat digunakan untuk masuk ke dalam sel dan ion K + akan
penyakit dengan kuman : keluar menuju CES
1. Staphylococcus
2. E. Coli 447. Bila sebagian kecil jaringan ginjal
3. Pseudomonas mengalami kersakan pada proses
4. M. Tbc kronis , maka kriteria kreatinin masih
dalam batas normal
438. Pengambilan cairan otak : SEBAB
1. Pada wadah steril bertutup ulir Pada proses kerusakan ynag berjalan
2. Disimpan pada 4OC kronik sisa netron yang masih sehat
3. Disimpan pada 37OC akan mengalami hipertrofi sebagai
kompensasi
439. Pengambilan sekret vagina :
1. Media transport Stuart 448. Pada keadaan dehidrasi,Hb dapat
2. Lidi kapas (Swab Steril) meningkat

34
SEBAB e. Urea 0,7 g/dl
Pada keadaan dehidrasi massa sel
darah merah meningkat 458. Kadar kalium dalam cairan
intraselluler adalah :
449. SIH multipotensialdalam tubuh terus a. 5x kadar kalium ekstrasellular
menerus berdiferensiasi menjadi SIH b. 2x kadar kalium ekstrasellular
lain sehingga akhirnya akan habis c. 30x kadar kalium ekstrasellular
SEBAB d. 10x kadar kalium ekstrasellular
SIH multipotensial hanya punya e. Sama dengan kadar kalium
kemampuan berdifferensiasi menjadi ekstrasellular
SIH lain sehingga akhirnya akan
habis 459. Pemeriksaan pH darah harus
memenuhi persayratan sebagai
450. Retikulosit menunjukkan peningkatan berikut, KECUALI:
aktivitas eritropoesis dalam sumsum a. Pengambilan darah secara
tulang anaerob
SEBAB b. Darah arteri
Retikulosit dapat dilihat pada c. Darah harus dicampur dengan
hapusan darah tepi dengan heparin dan NaCl 0,9%
pengecatan supravital d. Pemeriksaan harus dilakukan
pada suhu 37OC
451. Tromboxan A2 dapat merangsang e. Pemeriksaan harus dilakukan
agregasi trombosit segera
SEBAB
Tromboxan A2 merangsang enzim 460. Hasil pemeriksaan ini berasal dari
adenilat siklase penderita asidosis metabolik :
a. pHdarah 7,33 pCO2 60 mmHg
452. Jumlah Na-sitras untuk pemeriksaan b. pHdarah 7,30 pCO2 30 mmHg
faal hemostasis perlu diperhatikan c. pHdarah 7,50 pCO2 60 mmHg
pada pasien cyanosis d. pHdarah 7,40 pCO2 40 mmHg
SEBAB
e. pHdarah 7,55 pCO2 23 mmHg
Kadar PCV dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan faal hemostasis 461. Nilai ambang ginjal terhadap glukosa
adalah :
453. Tes PPT dapat dipakai untuk a. Kadar glukosa tertinggi dalam
memonitor pemebrian terapi warfarin darah, sebelu didapatkan glukosa
SEBAB dalam urine
Warfarin adalah obat antikoagulansia b. Kadar glukosa tertinggi dalam
yang mempengaruhi tes PPT darah, saat glukosa tidak lagi
didapatkan dalam urine
454. Apoprotein terdapat pada bagian luar c. Kadar glukosa dalam urine, pada
dari kompleks lipoprotein saat terjadi peningkatan glukosa
SEBAB darah
Apoprotein termasuk hidrofobik d. Kadar glukosa tertinggi dalam
urine yang masih dianggap
455. Pemeriksaan sekret urethra mencari normal
Neisseria gonnorhea e. Glukosa dalam darah , disaat nilai
SEBAB GFR tertinggi pada orang sehat
Pada sekret uretra merupakan
462. Osmolaritas 1 liter cairan yang berisi
predileksi Neisseria Gonnorhea
2 mmol CaCl2 adalah :
a. 8 mosm/l d. 6 mosm/l
456. Pemeriksaan γ GT serum merupakan
b. 4 mosm/l e. 3 mosm/l
pemeriksaan yang spesifik untuk
c. 12 mosm/l
menunjukkan adanya kolestasis
SEBAB
463. Mengenai atherosklerosis, KECUALI:
Peningkatan γ GT serum tidak
a. LDL reseptor terdapat pada
dipengaruhi oleh adanya penyakit
permukaan sel normal
tulang
b. Makrofag yang banyak
mengandung lemak akan
berubah menjadi sel busa (foam
LATIHAN 4 : UAS 2004
cell)
c. Mekanisme pengendalian
457. Cairan di bawah ini isotonic terhadap
“uptake” LDL normal tidak
cairan tubuh :
mengenal titik jenuh
a. NaCl 1,5g/dl
d. LDL teroksidasi akan diambil oleh
b. NaCl 0,45 g/dl
makrofag
c. NaCl 0,9 g/dl
e. Semua benar
d. Glukosa 10 g/dl

35
a. Stuart d. Mc Conkey
464. Yang benar mengenai HDL, KECUALI : b. Corey-Blair e. Sabouroud
a. Pada pergerakan elektroforesis c. Dapar gliserol
HDL merupakan α-lipoprotein
b. HDL mempunyai apoprotein A-1 472. Mikroba patogen opportunisitk :
c. Berfungsi mengangkut kolesterol a. Staphylococcus Aureus
dari perifer ke hati b. Salmonella Typhosa
d. Peningkatan HDL terjadi antara c. Neisseria Gonorrhea
lain karena kegemukan dan d. Mycobacteria Atypic
alkohol e. E. Coli
e. Benar semua
473. KASUS
465. Pada hepatitis akut tipekolestatik Seorang penderita pria, 36 tahun ,
terjadi peningkatan aktivitas enzim datang ke RSUD dr. Soetomo dengan
serum ini, KECUALI : keluhan utama nyeri sendi lutut kiri,
a. Alanin transaminase subfibris, dan malalse
b. Aspartat transaminase ( lemas ).Anamnesis, penderita tidak
c. Cholin esterase pernah menderita kencing nanah dan
d. Alkali fosfatase telah mendapat pengobatan sampai
e. Gamma glutamil transpeptidase sembuh. Penyakit ini baru pertama kali
dialami penderita. Pada pemeriksaan
466. Pada obstruksi total saluran empedu tampak sendi lutut membengkak,
ekstra hepatik, didapatkan hal ini, merah, nyeri tekan, dan nyeri gerak.
KECUALI: Fluktuasi positif.Suhu tubuh pada
a. Bilirubin serum meningkat waktu itu 37,5OC.Cor, pulmo dan
b. Alkali fosatase meningkat abdomen tidak ada kelainan.Pada
c. Gamma glutamil transpetidase pemeriksaan
serum meningkat laboratorium rutin didapatkan hasil :
d. Bilirubinuria Hb 15g%,SDM 5,5 juta, SDP
e. Urobilinuria 8200/cmm, LED 80/105, lain-lain tidak
ada kelainan. Pada pungsi dari sendi
467. Pemeriksaan enzim serum untuk didapatkan ciran sendi yang serous.
membantu diagnosis infark miokard Diagnosis persangkaan yang paling
akut yang dini : besar pada penderita ini adalah :
a. ALT d. CK-MB a. Gout Arthritis
b. AST e. BSSD b. Demam reumatik
c. HBDH c. Gonitis
d. Arthritis Rheumatoid
468. Pemeriksaan yang paling sensitif e. Ostearthritis Deformans
untuk memantau kerusakan sel hati
akut : 474. Atas dasar diagnosis persangkaan
a. HbS Ag tersebut, maka untuk menunjang
b. Bilirubin serum diagnosis penyakit perlu dilakukan
c. Cholin esterase serum pemeriksaan laboratorium :
d. Albumin serum a. Uji ASO
e. ALT serum b. Kultur cairan sendi
c. Uji Rose Waeler
469. Tentang DM tipe I, KECUALI : d. Penentuan kadar asam urat
a. Pada ketoasidosis terdapat e. Penentuan kadar CRP
penurunan bikarbonat
b. C-peptide serum menurun 475. Bila hasil tes tersebut positif atau
c. Biasanya berhubungan dengan diatas harga normal, maka
HLA DR-3 dan DR-4 kesimpulan kita adalah :
d. Biasanya usia lanjut a. Kemungkinan besar demam
e. Biasanya kurus rheumatic
b. Kemungkinan amat besar Gonitis
470. Penyakit tuberculosis msaih cukup c. Kemungkinan amat besar arthritis
tinggi di Indonesia maka diperlukan rheumatoid
pemeriksaan yang teliti dan cermat d. Pasti suatu gout artritis
terutama terhadap spesimen : e. Kemungkinan amat besar suatu
a. Ludah d. Pus osteoarthritis deformans
b. Darah e. Benar semua
c. Sputum 476. Sebagai tolak ukur yangterbaik untuk
mnegetauhi keberhasilan
471. Berikut adalah media transport yang pengobatan, disamping perbaikan
digunakan untuk pemeriksaan aerob gejala klinisnya ialah hasil
dan anaerob : pemeriksaan :

36
a. Kadar asam urat menjadi g/dl, leukosit =5x109/L, eritrosit =
normal/menurun
b. Titer tes ASO menjadi
normal/menurun
c. Kultur cairan sendi menjadi
negatif
d. Titer tes Rose Wealer menjadi
normal
e. Kadar CRP menjadi normal

477. Prognosis dari penyakit penderita


diperkirakan :
a. Amat baik asalkan penderita
dapat mengatur makannyua
b. Cukup baik asal dilakukan
pengobatan yang intensif
sehingga kultur negatif
c. Sedang sebab belum menyerang
jantung
d. Jelek sebab keadaan ini timbul
pada serangan pertama
e. Amat jelek sebab dapat
menyebabkan kematian
mendadak

478. Penyakit yang memberi titer BFP


(dari STS) yang tertinggi ialah :
a. Malaria
b. SLE
c. Frambusia
d. Mononucleosis Infectiosa
e. Demam typhoid

479. Tentang anemia perniciosa, KECUALI


:
a. Defisiensi Vit B12
b. Terganggunya produksi / fungsi/
sekresi Intrisic factor dari sel
pariteal lambung
c. Perubahan megaloblastik pada
sel-sel darah
d. Gangguan sekresi eritropoietin
e. Ada kaitannya dengan achlorydia

480. Pernyataan di bawah ini


menunjukkan status besi seseorang,
KECUALI :
a. Saluransi transferrin
b. Total Iron Binding Capacity (TIBC)
c. Hemosiderinuria
d. Serum Iron
e. Serum Ferritin

481. Kromosom philadhelphia dijumpai


pada ;
a. Acute Myeloblastic Leukimia
b. Acute Monocystic Leukimia
c. Chronic Myelocystic Leukimia
d. Acute Lymphoblastic Leukimia
e. Chronic Lymphocytic Leukimia

482. Eritropoetin diperlukan untuk


merangsang proliferasi sel induk :
a. Myelosit d. Monosit
b. Limfosit B e. Eritrosit
c. Megakaryosit

483. Seorang penderita wanita, Hb = 4

37
2x1012/L, PCV = 20% (PCV e. Sebagian besar Ig M
normal rata – rata = 40%). Bila
retikulosit sebelum koreksi = 3%, 489. Selalu berupa antibody immune,
maka retikulosit setelah koreksi : KECUALI :
a. 1,5% b. 2% c. 2,5% d. 3% e. 4% a. Anit B d. Anti E

484. Hasil pemeriksaan hapusan darah


tepi abnormal bila dijumpai sel di
bawah ini :
a. Eosinofil segmen
b. Promyelosit
c. Neutrofil batang
d. Limfosit
e. Monosit

485. Bila APTT, masa perdaraahn, dan


masa pembekuan memanjang,
disertai adanya kelainan adhesi
dan agregasi trobosit
terhadapristosetin, sedangkan
PPT dan jumlah trombosit normal,
maka
kemungkinan
diagnosanya adalah:
a. Hemofilia A
b. Penyakit Von Willebrand
c. DIC
d. Scurvy
e. Intoksikasi aspirin

486. Terjadinya perdarahan pada kasus


DIC disebabkan oleh karena ,
KECUALI
:
a. Aktivitas fibrinolitik yang
meningkat
b. Penurunan jumlah faktor –
faktor koagulasi akibat
“consumed coagulolathy”
c. Hambatan agregasi trombosit
karena adanya peningkatan
FDP
d. Adanya “circulating
anti coagulant”
e. Gangguan polimerisasi fibrin

487. Pemeriksaan laboratorium


pertama yang harus dilakukan
pada penderita yang diduga ada
kelainan trombosit :
a. Pemeriksaan agregasi trombosit
b. Pemeriksaan waktu pemebekuan
c. Evaluasi sumsum tulang
d. Hitung jumlah trombosit
dan evaluasi
hapusan darah
e. Pemeriksaan antibodi
terhadap trombosit

488. Semua pernyataan mengenai


“naturally occuring antibody”,
KECUALI :
a. Telah terbentuk sejak bayi
dalam kandungan
b. Antibosi terhadap
antigen
polysacarida
c. Merupakan “cold antibody”
d. Salah satunya adalah anti D
38
b. Anti C e. Anti Fy* 497. Uji respon masa prothrombin plasma
c. Anti D (PPT) terhadap penyuntikan vitamin
K berguna untuk membedakan
490. Cairan tubuh yang banyak ditemukan icterus hepatoselluler dari ikterus
HIV adalah : obstruktif
a. Air mata SEBAB
b. Air seni Pada icterus obstruktif murni, sel
c. Cairan vagina parenkim hati masih dapat
d. Air susu ibu mensintesis protein
e. Cairan cerebrospinal
498. Pada anemia perniciossa dapat terjadi
491. Reaksi hipersensitivitas ini true achlorydia
melibatkan sel limfosit T yang SEBAB
mempunyai peran dalam imunitas Asam lambung diperlukan untuk
selular : maturasi eritrosit
a. Tipe Id. Tipe IV
b. Tipe II e. BSSD 499. Pada DM yang tidak terkendali HbA1c
c. Tipe III meningkat
SEBAB
492. Pemeriksaan lab yang mendukung Peningkatan glukosa darah segera
diagnosis penyakit alergi yang diikuti peningkatan Hb A1c
didasarkan reaksi hipersensitivitas
tipe 1 adalah : 500. Bila pada pemeriksaan Gram
a. Hitung jumlah eosinofil, kadar Ig terhadap specimen yang berasal dari
dalam darah luka ditemukan bentukan huruf Cina
b. Hitung jumlah basofil, kadar Ig M perlu dilaporkan
dalam darah SEBAB
c. Hitung jumlah eosinofil, kadar Ig Sediaan pengecatan Gram bentukan
E dalam darah huruf Cina kemungkinan Clostridium
d. Hitung jumlah monosit / Tetani sebagai penyebab tetanus
makrofag
, kadar Ig E dalam darah 501. Pada beberapa orang sehabis
e. Hitung jumlah limfosit T, kadar Ig menghadiri jamuan mendadak
E dalam darah muntah dan diare perlu pemeriksaan
mikrobiologi bahan yang dimakan
493. Pemeriksaan sedimen urine atau ekstratnya
sebaiknya dilakukan pada urine yang SEBAB
ditampung pertama pada pagi hari Clostridium botulinum menghasilkan
SEBAB toksin yang dapat menyebabkan
Urine pertama pagi hari mengandung kematian
banyak bahan berbentuk dan
bereaksi alkalis 502. Pada penderita dugaan demam
typhoid yang telah mendapatkan
494. Kadar kreatinin serum yang normal pengobatan dengan antibiotika ,
tidak menjaminbahwa tidak ada interpretasi dari hasil tes harus
penurunan – penurunan fungsi ginjal dilakukan dengan hati-hati
SEBAB SEBAB
Rentang normal kadar kreatinin Antibiotika dapat menurunkan titer
serum cukup lebar untuk menampung dari tes Widal
peningkatan serum kreatinin sampai
2x 503. Tes aglutinasi latex untuk ASO
walaupun amat sensitif tetapi kurang
495. Kehilangan cairan hipotonik yang spesifik
berlebihan dari cairan ekstraseluler SEBAB
dapat menyebabkan dehidrasi ekstra Dipengaruhi oleh penghambat
maupun intraselluler hemolisis (SO Inhibitor) yang non
SEBAB spesifik
Cairan ekstra dan intraselluler
dibatasi oleh dinding sel bersifat semi 504. Kelainan morfologi sel / jaringan
permeabel dapat terjadi pada anemia
megaloblastik
496. Peningkatan kadar kolesterol darah SEBAB
dapat diketauhi dengan tes Kelainan utama pada anemia
kilomikron megaloblastik adalah gangguan pada
SEBAB sintesis DNA
Peningkatan kadar kolesterol
menimbulkan kekeruhan pada serum 505. Hemopoiesis ekstramedullar dapat
terjadi pada keadaan mielofibrosis
39
SEBAB 514. Bilirubin delta
Pada keadaan mielofibrosis sumsum 1) Larut dalam air
tulang banyak terisi oleh jaringan 2) Terikat albumin
fibroblast 3) Bereaksi langsung dengan reagen
Diazo
506. Perdarahan dapat terjadi bila kadar 4) Disekresi lewat ginjal
plasmin dalam tubuh meningkat
SEBAB 515. Yang menguji fungsi sintesis sel hati
Plasmin yang berlebihan dapat (hepatosit)
menyebabkan terjadinya peningkatan 1) Pemeriksaan PPT
proses fibrinolisis dan pemecahan 2. Pemeriksaan kadar albumin
fibrinogen , faktor V, dan faktor VIII serum
2) Pemeriksaan aktivitas cholin-
507. Sarana diagnosis penting untuk esterase serum
penyakit hepatitis C cukup hanya 3) Pemeriksaan kadar gamma
diperukan tes antibody , deteksi virus globulin serum
, genotype dan tes fungsi hati saja
SEBAB 516. Peningkatan bilirubin yang belum
Biopsi hati tidak dapat menilai terkonjugasi dalam darah
dengan tepat derajat keradangan 1. Penyakit Glibert
maupun fibrosis 2. Sindroma Criggler-Najjar
3. Anemia hemolitik
508. Miroalbuminuria adalah keadaan yang 4. Puasa yang lama
ditandai oleh keluarnya albumin
bersama urine dalam 24 jam 517. Pernyataan yang sesuai untuk DM
1. kurang dari 30mg type 2
2. kurang dari 200 mg 1) Islet Cell antibody positif
3. lebih dari 200 mg 2) Obesitas merupakan faktor
4. lebih dari 30 mg pemicu
3) Mudah terjadi ketoasidosis
509. Antikoagulan yang digunakan pada 4) Kadar insulin mungkin meningkat
darah untuk penentuan pH dan gas
darah adalah 518. Pernyataan yang sesuai untuk cairan
1. Sitras pankreas adalah
2. Oksalat 1) Mudah berbuih
3. EDTA 2) Mengandung amilase
4. Heparin 3) Merupakan basa kuat
4) Mudah berkeruh bila bercampur
510. Fungsi tubulus gnjal dapat diukur asam lambung
dengan
1. Tes konsentrasi 519. Penanganan spesimen berasal dari
2. Kadar hemoglobin serum sekret urethra memerlukan sarana
3. Kadar mikroglobulin urine 1. Media Thayer Martin
4. Kadar protein urine 2. Pewarnaan Gram
3. Lidi kapas charcoal
511. Nilai clerance kreatinin dipengaruhi 4. Lidi kapas
oleh :
1. Berat jenis urine 520. Termasuk mikroorganisme anaerob
2. Kadar kreatinin plasma berasal dari infeksi kulit (abses)
3. pH urine 1. Bacteriades sp.
4. Produksi urine dalam 24 jam 2. Clostridium sp.
3. Fusobacterium sp.
512. Hiperlipidemia sekunder dapat terjadi 4. Peptostreptococci sp.
karena
1. Gout Arthritis 521. Hasil uji CRP yang positif semu dapat
2. Dis-gammaglobulinemia ditemukan pada wanita yang
3. Demam typhoid 1. Hamil tua
4. Diabetes Mellitus 2. Menggunakan IUD
3. Meminum pil anti hamil
513. Peningkatan kadar TG serum terdapat 4. Cystitis
pada hiper lipo proteinemia
Frederickson 522. Uji serologis untuk toksoplasmosis
1. Tipe I berikut memberi akurasi yang kurang
2. Tipe II baik pada stadium parasitemia dari
3. Tipe III toksoplasmosis
4. Tipe IV 1) Dye test

40
2) Hemaaglutinasi tak langsung 4) Kadar haptoglobin darah
(HPA) meningkat
3) Uji immunofluorosens tak
langsung 531. Penyakit autoimmun rematik sistemik
4) Uji fiksasi komplemen meliputi
1) SLE
523. Untuk menentukan mikroba 2) Sjorgen’s syndrome
penyebab penyakit infeksi dapat 3) MCTD (Mixed Connective Tissue
dengan cara Disease)
1) Pemeriksaan sedimen langsung 4) Systemic Sclerosis
2) Perbenihan (culture)
3) Penentuan adanyaantigen 532. Pada pemeriksaan laboratorium
mikroba seseorang yang dicurigai terinfeksi
4) Penentuan adanya DNA/RNA HIV diperlukan persyaratan
mikroba 1. Konseling Pre-Tes
2. Surat persetujuan
524. Thrombositopenia karena destruksi 3. Konseling Pasca Tes
thrombosit secara immunologis 4. Harus rahasia
didapatkan pada
1. SLE 3. AIDS 533. Untuk melakukan hitung jenis leukosit
2. CLL 4. DIC , dalam hapusan darah sedikitnya
harus dijumpai 100 leukosit.
525. Pada anemia hemolitik akan Bagaimana bila jumlah leukosit
didapatkan perubahan ternyata < 100..?
1) Bilirubin serum meningkat 1) Hitung jenis tak dapat dilaporkan
2) Hemoglobinuria 2) Hitung perbandingan sel-sel
3) Kadar LDH serum meningkat leukosit sesuai jumlah leukosit
4) Kadar Haptoglobin plasma yang ada
meningkat 3) Bandingkan jumlah leukosit di
hapusan darah dengan jumlah
526. Pada leukimia akut jenis myeloblastik leukosit dari kamar hitung atau
didapatkan alat hitung sel darah otomatis
1. Myeloblast 4) Buat beberapa hapusan darah
2. Lymphoblast sehingga jumlah total leukosit
3. Auer rods mencapai 100
4. Pro limfosit
534. Yang diperlukan untuk pemeriksaan
527. Pada hitung jenis sel darah putih, golongan darah system ABO
shift to the left dapat dijumpai pada 1. Bahan darah / serum
1. CLL 2. Suhu optimal 30O C
2. CML 3. Reagen anti-A dan anti-B
3. Alergi 4. Reagen Coombs
4. Reaksi leukemoid
535. Yang perlu diperhatikan pada hasil
528. Pada keadaan ini kecenderungan pemeriksaan golongan darah system
terjadinya trombosis sangat mungkin ABO
terjadi 1. Derajat aglutinasi
1. Penurunan kadar AT-3 2. Konsentrasi sel darah merah
2. Peningkatan kadar fibrinogen 3. Golongan O Bombay
3. Penurunan kadar protein C 4. Auto aglutinasi
4. Peningkatan PAI
536. Pada penentuan anti-A dan anti-B
529. Waktu pembekuan yang abnormal dengan cara tabung
terdapat pada kelainan 1. Suhu optimal 37O C
1. Hemofilia A 2. Konsentrasi sel tidak penting
2. Hemoflia B 3. Dipakai reagen anti-A dan anti-B
3. Pemberian terapi heparin 4. Diperlukan pemusingan
4. DIC
537. Sel darah merah pada sediment
530. Pada penderita golongan darah A urine dapat berbentuk
yang mendapat transfusi darah donor 1. Bulat
golongan darah B akan terjadi 2. Krenasi
1) Hemoglobinuria 3. Fragmen
2) Kadar hemoglobin plasma 4. Sel Glitter
meningkat
3) Kadar bilirubin serum meningkat 538. Protein Bonco Jones

41
1) Mempunyai BM lebih kecil
daripada BM albumin 548. Mengenai anemia megaloblastik,
2) Merupakan heavy chain KECUALI :
immunoglobulin a. Kesalahan sintesisDNA
3) Mengendap pada suhu 40OC-60OC b. Defisiensi vit B12 karena kurang
4) Merupakan pemeriksaan protein Intrisic Factor disebut juga
kuantitatif anemia perniciosa
c. Eritrosit banyak oval makrosit
539. Bahan – bahan di bawah ini dengan d. Megaloblast yaitunormoblast
metode reduksi dapat menyebabkan yang terdapat pada SuTul
hasil glukosuria positif palsu membesar
1. Vitamin C 3. Galaktosa e. Banyak ditemukan hipersegmen
2. Tetrasiklin 4. Bakteri neutrofil

549. Membantu diagnosis kanker prostat


SOAL – SOAL UJIAN UTAMA 1. PSA total
PATOLOGI KLINIK 2. PSA total dan bebas
3. Ca 19-9
540. Anti koagulan yang paling baik : 4. DRE
a. Na-EDTA d. Heparin
b. K2-EDTA e. Na-Sitras 550. Yang banyak ditemui pada leukimia
c. K3-EDTA akut lymfoblastik
a. Mieloblast
541. Mengenai autoimmune hepatitis : b. Limfoblast
1) Young to middle aged woman c. Monoblast
2) High serum globin d. Plasmoblast
3) Positif Anti Nuclear Antibody e. Normoblast
4) Tidak peka terhadap
kortokisteroid 551. Tes PTT akan memanjang pada kasus-
kasus dengan defisiensi vitamin K
542. Chronic hepatitis B : SEBAB
1. Pre Core mutant Mempengaruhi sintesa faktor VII di
2. Core mutant hepar
3. Disebabkan wild type HBV
4. Menyebabkan Cirrosis Hepatis 552. INR dipakai untuk memonitor
pemberian terapi antikoagulansia oral
543. Tes Hb dengan metode sakhli tidak SEBAB
dapat mengukur : Pengukuran INR sama sensitifnya
a. Oksidasi Hb d. Hb A dengan pengukuran PTT
b. Carboxy Hb e. Hb A2
e. Sulf Hb 553. Bila jumlah eritrosit turun dari
normal pasti hematokritnya lebih
544. Ring sideroblast adalah ciri anemia turun dari normal
sideroblastik SEBAB
SEBAB Hct selain dipengaruhi oleh jumlah
Sel sideroblast selalu ditemukan pada eritrosit juga besarnya eritrosit
sumsum tulang
554. Gejala icterus dapat dijumpai pada
545. Pemeriksaan laboratorium yang anemia megaloblastik
pertama kali dilakukan untuk SEBAB
memeriksa kelainan trombosit Icterus pada anemia megaloblastik
1. Tes Adhesi karena gangguan fungsi hepar akibat
2. Evaluasi SuTul hepatomegaly
3. Tes Agregasi
4. Hitung jumlah trombosit 555. Kadar Hb : 8gr/dl, PCV : 25%,
morfologi eritrositnya :
546. Reaksi transfusi berat a. Hipokromik
1. Hemolitik b. Mikrositik
2. Salah label sampel darah ABO c. Hipokromik mikrositik
3. Nekrosis tubuler d. Normokromik
4. Leukoaglutinin e. Normokromik mikrositik

547. Keadaan normal yang tidak ditemui 556. Obat anticoagulant peroral
dalam darah menghambat sintesis :
a. Limfosit d. Normoblast 1. Protrombin 3. Faktor IX
b. Retikulosit e. Eritrosit 2. Faktor VII 4. Faktor X
c. Eosinofil

42
557. Bila eritrosit 3 juta, PCV = 45%, maka a. Leukimia limfoblastik L3
diperoleh hasil : b. Leukimia monositik
a. Normokromik mikrositer c. Leukimia myelositik
b. Hiperkromik normositer d.Leukimia
c. Hiperkromik myelomonositik
d. Megaloblastik e. Leukimia pada hodgkin
e. Salah semua
567. Sitokin yang berperan pada
558. Hb : 6, PCV = 20%, PCV normal 40% immunitas seluler :
retikulosit sebelum koreksi 10%, 1. TNF alfa 3. IL2
retikulosit setelah dikoreksi : 2. TNF gamma 4. IL4
a. 3 b. 5 c. 10 d. 15 e. 30
568. Sampel darah untuk pemeriksaan
darah berikut tidak boleh lisis,
559. LED meningkat pada : KECUALI :
1. Anemia a. Kadar Hb
2. Infeksi b. Hematokrit
3. Luka bakar c. LED
4. Polyctemia vera d. Jumlah trombosit
e. Hapusan darah
560. HDN terjadi pada janin bila golongan
darah janin A dan golongan darah ibu 569. Penentuan ukuran eritrosit :
B a. MCV d. RDW-CW
SEBAB b. MCH e. P-LCR
HDN terjadi akibat masuknya c. MCHC
antibodi Ig G ibu ke aliran darah janin
lewat plasenta 570. Anti Phospolipid Syndrome (APS):
1) Penyumbatan pembuluh darah
561. Tumor marker dapat dipakai untuk kecil
diagnosis semua keganasan organ 2) Penyumbatan pembuluh darah
SEBAB besar
Pemeriksaan tumor marker tidak 3) Anti-cardiopilin Ig G
memerlukan konfirmasi sitologi sel 4) Lupus anticoagulant (LA)

562. Pasien dengan leukosit 30000/ml, 571. Yang tergolong mixed cell:
jumlah hitung leukosit 7/1/7/45/45/5, a. Basofil eosinofil monosit
interpretasi : b. Basofil eosinofil stab
a. Leukositosis shift to the left c. Basofil eosinofil neutrofil
b. Leukositosis shift to the right d. Basofil limfosit granulosit
c. Limfositosis e. Limfosit monosit neutrofil
d. Eosinophilia relatif
e. Tidak dapat ditemukan 572. Reaksi hipersensitivitas tipe II adalah
reaksi Ag-Ab
563. Yang dilihat pada hapusan darah tepi, SEBAB
KECUALI : Hiperaktivitas terjadi karena aktivitas
a. Kesan jumlah eritrosit Ag
b. Morfologi ciri
c. Kesan jumlah leukosit 573. Mielositik leukimia menahun
d. Morfologi leukosit didapatkan hiperlekositosis
e. Kesan jumlah trombosit SEBAB
Mielositik karena limpa yang
564. Semua ini gangguan fungsi membesar
trombosit, KECUALI :
a. Paraproteinemia 574. Na-sitras perlu dikoreksi pada,
b. Peny glanzmann KECUALI :
c. Penyakit Von Willebrand a. Anemia d. Hemofilia
d. Trombositopenia b. Cyanosis e. Dehidrasi
e. Cirrosis Hepatis c. Polisitemia

565. Larutan Turk untuk : 575. Myeloblast akut leukimia terjadi


a. Eritrosit perdarahan
b. Trombosit SEBAB
c. Retikulosit Myeloblast akut leukimia terjadi
d. Normoblast trombositopenia
e. Leukosit
576. TT meningkat pada kondisi

43
566. Limfoblast bervakuol - vakuol 1. Dysfibronemia
terdapat pada : 2. DIC

44
3. Pasca Heparinisasi b. Kromatin halus, titik halus,
4. Vaskulitas berenda, tersebar
c. Nukeloli tunggal/multiple
biasanya jelas
d. Sitoplasma banyak , granula
"Lihatlah masa lalumu. Masa lalumu halus
menentukan dimana kamu saat ini. Apa e. Auer Rods (+)
yang kamu lakukan hari ini akan
menentukan dimana kamu berada 583. Pada analisa gas darah dan elektrolit
besok. pada asidosis metabolik yang
Apakah kamu bergerak maju atau diam terkompensasi sempurna, KECUALI :
di tempat?" a. Kadar [HCO -] < 22 mmol/L
3
b. pH = 7,34
c. pCO3 = 17 mmHg
d. Kadar Na 137 mEq/L
UAS PATOLOGI KLINIK e. pH = 7,46
SELASA , 28 JUNI
2005 SEMESTER VI 584. Pemeriksaan rutin urine, sebaiknya
FK UHT SURABAYA menggunakan urine sebagai berikut :
a. Urine yang didiamkan selama 18
577. Yang merupakan proliferasi sel induk jam
adalah sinergis antara : b. Urine yang berbuih
a. IL 2 dan IL 4 c. Urine yang dibiarkan selama 6
b. IL 4 dan IL 11 jam
c. IL 4 dan IL 13 d. Belum yang disentrifugase
d. IL 1 dan IL 17 e. Pada temperatur kamar
e. IL 2 dan IL 15
585. Merupakan tes enzim hati yang dapat
578. Limfosit meningkat dalam keadaan, dipakai sebagai parameter adanya
KECUALI : bendungan sel empedu (cholestasis),
a. Batuk rejan pengukuran aktivitas serum enzim :
b. TB a. Transaminase
c. Mononukleosis b. Cholinesterase
d. Leukimia limfositik c. Creatin kinase
e. Infeksi virus d. γ GT
e. Lipase
579. Berikut ini adalah bentuk – bentuk
abnormal sel-sel darah putih yang 586. Merupakan tes enzim hati yang dapat
dapat ditemukan pada HDT, dipakai untuk mengetauhi adanya
KECUALI : kerusakan sel hati, pengukuran
a. Granula toksik aktivitas serum enzim :
b. Pelger Huet anomaly a. Alkaliphosphatase
c. Howell jolly bodies b. Transaminase
d. Smudge cell dan basket cell c. γ GT
e. Auer rods d. Creatin phospokinase (CK)
e. Cholinesterase
580. Anemia aplastik/hipoplastik dapat
ditemukan gambaran : 587. Jenis lipid yang paling berbahaya
a. Eritrosit normokrom normositer dalam proses atherosklerosis adalah
b. Leukopenia :
c. Trombositopenia a. VLDL cholesterol
d. Sutul hipoplastik b. LDL cholesterol
e. Semua benar c. Small dense LDL
d. Oxidized LDL
581. Jenis pemeriksaan di bawah ini yang e. HDL cholesterol
bukan merupakan test penyaring
kelainan hemostasis : 588. Pengaruh makanan dan aktivitas
a. Jumlah trombosit tubuh terhadap TG sebagai berikut,
b. Waktu perdarahan (bleeding KECUALI :
time) a. Meningkat setelah 2 jam makan
c. PTT dan APTT b. Puncak peningkatan 4-6 jam
d. Waktu rombin (trombin time) setelah makan
e. D-dimer c. Kembali normal setelah 12 jam
d. Aktivitas tubuh ringan TG
582. Pada ALL kita dapatkan : meningkat
a. Kromatin lebih menggumpal, e. Aktivitas tubuh berat TG menurun
tersebar tidak teratur

45
589. Penyebab terjadnya transudat 596. Determinan group menentukan sifat
adalah : antigenisia bias yang dapat berupa :
a. Tekanan osmotik plasma menurun a. Protein
b. Retensi air dan garam b. KBH
c. Tekanan kapilerdan vena c. Kopleks lemak – KBH – Protein
meningkat d. Kombinasi protein – lemak
d. Obstruksi pembuluh limfe e. Semua benar
e. Semua benar
597. Parasit malaria ditemukan dalam :
590. Penyebab terjadinya eksudat adalah a. Trombosit
:
a. Infeksi b. Leukosit
b. Trauma c. Plasma darah
c. Radang steril d. Erytrosit
d. Keganasan e. Myeloblast
e. Semua benar
598. Bagian tubuh yang tidak steril :
591. Gambaran makros eksudat adalah a. Darah
sebagai berikut, KECUALI : b. LCS
a. Berawan c. Oropharynx
b. Jernih cair d. Urine
c. Keruh e. Ultra filtrate glomerulus ginjal
d. Purulent
e. Hemoragis 599. Bagian tubuh anaerob :
a. Perineum
592. Mekanisme pengenal hormon b. Vulva mayor vagina
thyroid : c. SuTul
a. Mekanisme umpan balik langsung d. Nasopharynx
menekan produksi hormon e. Kulit
b. Mekanisme umpan balik tidak
langsung melibatkan 600. Pewarnaan untuk Coryne bacterium
hypotalamus diphtheria :
c. Degradasi hormon aktif oleh hati a. Pewarnaan tahan asam
dan ginjal b. Pewarnaan gram
d. Ekskresi hormon aktif oleh ginjal c. Albert’s stain
dan empedu d. Zielh Nielsen
e. Benar semua e. KOH 10%

593. Efek metabolisme hormon thyroid,


601. Merupakan klass immunoglobulin
KECUALI :
dalam imunitas sekunder :
a. Meningkatkan uptake glukosa
a. Ig M d. Ig D
pada sel perifer
b. Ig G e. Ig E
b. Meningkatkan lipolisis
c. Ig A
c. Berhubungan dengan
pertumbuhan tubuh
602. Merupakan klass immunoglobulin
d. Tidak berhubungan dengan
dalam immunitas mukosal :
perkembangan mental
a. Ig M d. Ig D
e. Benar semua
b. Ig G e. Ig E
c. Ig A
594. Yang membedakan DM type I dan
DM type II :
603. Merupakan klass immunoglobulin
a. Terjadi pada usia > 40 tahun
yang terbentuk pada reaksi allergi :
b. Jarang menyebabkan ketoasidosis
a. Ig M d. Ig D
c. Kadar C peptide rendah < 0,6
b. Ig G e. Ig E
mg/mL
c. Ig A
d. Jarang berhubungan dengan
proses autoimmune
604. Merupakan klass immunoglobulin
e. Hasil pemeriksaan Islet Cell
yang dapat menembus plasenta dan
Antibody (ICA) negatif
dapat memebrikan proteksi pada
janin :
595. Hiperthyroid (Toxic Granule) terjadi
a. Ig M d. Ig D
peningkatan granule, KECUALI :
b. Ig G e. Ig E
a. BMR
c. Ig A
b. Kebutuhan O2 tubuh
c. Produksi panas
605. Salah satunya virus hepatitis yang
d. Kadar kolesterol meningkat
merupakan DNA virus adalah :
e. Detak jantung
a. Virus Hepatitis A
46
b. Virus Hepatitis B

47
c. Virus Hepatitis C 613. Faktor koagulasin yang sintesanya
d. Virus Hepatitis D tergantung vitamin K :
e. Virus Hepatitis E 1. X 2. IX 3. VII 4. II
606. Virus hepatitis di bawah ini dapat 614. Kadar ureum darah dinyatakan :
menjadi fulminant bila 1. mEq/L
menginfeksiibu hamil : 2. KV (mg/dl)
a. Virus Hepatitis A 3. kPa/m2
b. Virus Hepatitis B 4. BUN (mg/dl)
c. Virus Hepatitis C
d. Virus Hepatitis D 615. Hiperuricemia dapat disebabkan
e. Virus Hepatitis E oleh :
1. Ekskresi asam urat menurun
607. Merupakan ciri karakterisitik penyakit 2. Makan “purine food” berlebihan
AIDS, KECUALI : 3. Leukimia
a. Infeksi opportunistik 4. Minum obat diuretika
b. Keganasan
c. Degenerasi saraf pusat 616. Sifat penyangga bikarbonat dan
d. Diare kronik asam karbonat sebagai berikut :
e. Febris 1) Perubahan primer
HCO3
608. Tes laboratorium konfirmasi terhadap menunjukkan kelainan
hasil tes uji saring HIV reaktif, respiratorik
KECUALI : 2)
Penyangga utama dan aktif pada
a. Elisa reagen lain CES
b. IFA 3)
Kapasitas paling minimal
c. RIPA 4)
Pada pH 7,4 perbandingan
d. RID
HCO3/pCO2 = 2 : 1
e. Western Imunoblot
617. Ekskresi creatinin berhubungan
609. Pemeriksaan darah lengkap :
dengan hal tersebut di bawah ini :
1. Untuk mendiagnosa macam –
1) Massa otot
macam penyakit
2) Diet makanan
2. Kemampuan tubuh melawan
3) Difiltrasi diglomerulus dan tidak
penyakit
direabsorbsi
3. Monitor kemajuan penderita
4) Jumlah yang dikeluarkan tiap hari
4. Penyaring diagnosa keganasan
berubah – ubah
610. Nilai normal HCT bervariasi ,
618. Yang termasuk pemeriksaan
tergantung :
tambahan pada pemeriksaan profil
1. Umur dan kelamin
lipid adalah :
2. Tinggi badan
1. Kolesterol total
3. Geografis
2. LDL padat kecil
4. Berat badan
3. HDL kolesterol
4. Lipoprotein apoprotein
611. Kelainan dasar anemia Hipokrom
mikrositik dapat disebabkan oleh
619. Merupakan cara untuk meningkatkan
karena :
sensitifitas tes faal hati :
1. Defisiensi besi
1) Penambahan macam test faal hati
2. Gangguan sintesis globin
2) Penambahan pemeriksaan rasio
3. Gangguan sintesis heme
test faal hati
4. Depresi sutul
3) Pemeriksaan isoenzim
4) Menggunakan buffer khusus
612. Pada pasien yang mengalami untuk pemeriksaan tes faal hati
perdarahan karena mengalami DIC
( Disseminated Intravena
620. Merupakan radang hati berat nilainya
Coagulation
sangat meningkat :
):
1. Urea
1) Terjadi penurunan jumlah
2. Albumin
trombosit
3. Fibrinogen
2) Terjadi penurunan jumlah
4. Amonnia
fibrinogen
3) Terjadi peningkatan FDPs ( Fibrin
621. Merupakan tes enzim hati pada
Degenerative Products)
penyakit hati dan virus, aktivitas
4) Terjadi peningkatan pembuluh
dalam darah tidak banyak :
darah
1. SGPT
2. Creatin Kinase
3. γ GT
48
4. Laktat dehidrogenase 631. Pemeriksaan mikrobiologi sediaan
langsung dari hapusan darah dapat
622. Lipid dalam tubuh dapat larut dalam : mengetauhi adanya :
1. Cairan empedu 1. Filaria
2. Cairan isi usus 2. Trypanosoma
3. Cairan plasma 3. Malaria
4. Cairal Liquor cerebro spinlasi 4. Hbs Ag
623. Pemeriksaan rutin cerebrospinalis 632. Pemeriksaan langsung drop ( tetes
meliputi : gantung ) dengan mikroskop latar
1. Makroskopis belakang gelap (dark field) digunakan
2. Mikroskopis untuk memeriksa :
3. Kimia klinik 1. Filaria
4. Kultur 2. Trypanosoma
3. Jamur
624. Pemeriksaan differensial pada cairan 4. Listeria
serebrospinalis dapat ditemukan :
1) Leukosit baik PMN maupun MN 633. Pemeriksaan urine dengan cara
2) Sel dan susunan sraf pusat surface streak/calibrate loop dengan
3) Sel pelapis ventrikel/ sel plexus spesimen dengan porsi tengah :
choroideus 1) Pengenceran dengan 0,0001 ml
4) Sel lemak 2) Bermakna bila koloni lebih dari
100 MO/ kuman patogen
625. Bahan untuk pemeriksaan anaerob 3) Bermakna bila 105 CFU/ml kuman
yang ditolak : non patogen
1. Swab Cervix uteri 4) Inkubasi 18-24 jam
2. Tinja
3. Hapusan nasopharynx 634. Yang merupakan komponen virus
4. SuTul hepatitis B yang merupakan proses
infeksitaktif replikasi :
626. Yang termasuk hormon steroid : 1. Hbe Ag 3. SGPT2xN
1. Testosteron 2. HBV DNA 4. Hbs Ag
2. Aldosteron
3. Progesteron 635. Pemeriksaan yang dapat
4. Kortisol memastikan terjadinya infeksi virus
hepatitis C :
627. Hal – hal berikut terdapat pada 1. Peningkatan aktivitas SGPT
sytsem ABO : 2. Peningkatan aktivitas SGOT
1) Reseptro ABO pada tonjolan dan 3. HBV DNA +
cekungan 4. HCV RNA +
2) Reseptor ABO pada cekungan
3) Ag ABO tersebar di seluruh tubuh 636. Virus hepatitis yang dalam
4) Ag ABO pada SDM saja perjalanannya berubah menjadi
kronis adalah, hepatitis :
628. Ab meliputi hal berikut : 1. B 2. C 3. D 4. E
1) Merupakan respon immune
terhadap Ag asing 637. Penting untuk mencampur darah dan
2) Dapat hancurkan Ag tersebut cat dengan baik
3) Bersifat spesifik SEBAB
4) Dapat ditemukan bertahun Retikulosit mempunyai gravitasi
– tahun dalam darah relatif lebih tinggi dariapda SDM
sehingga retikulosit mengumpul di
629. Tes penyarinan ( screening ) penyakit bawah SDM
menular untuk darah donor sebagai
berikut : 638. Kadar serum ion kalium dapat
1. Anti HIV mempengaruhi miokard
2. Anti HCV SEBAB
3. HBS Kadar ion kalium meningkat pada
4. Kolesterol alkalosis

630. Pada reaksi transfusi harus 639. Kadar serum albumin ↓ pada
dilakukan : radang hati akut
1. Kesalahan pelaksanaan SEBAB
2. Pemeriksaan terjadinya hemolisis Albumin serum disintesis oleh hati
3. Pemeriksaan antiglobulin direct
4. Pemeriksaan Hbs Ag 640. Isoenzim dapat dibedakan
berdasarkan enzim atau substrat
yang dipakai
49
SEBAB d. Pengumpulan dalam wadah steril
Iso enzim menetralisir substrat yang
berbeda

641. LDL memberikan gambaran bad


cholesterol
SEBAB
LDL termasuk dalam cholesterol ester

642. Lipoprotein(a) mempunyai struktur


mirip dengan LDL-C
SEBAB
Lipoprotein(a) bersifat aterogenik dan
independent

643. Ascites adalah cairan eksudat dari


rongga peritonium yang terjadi
karena penyumbatan vena porta
SEBAB
Cairan transudat berasal dari
inflamasi

644. Dalam LCS yang normal terdapat


kadar glukosa , bikarbonat, dan urea
lebih sedikit daripada dalam darah
SEBAB
Kadar Na, Mg, Cl lebih besar
daripada dalam darah

645. Dalam pemeriksaan mikrobiologi


untuk melihat adanya bakteri, maka
LCS disentrifugasi selama 15 menit
adalah 1500 gram
SEBAB
Pada meningitis bila dikultur hasilnya
40 – 60 % (+)

646. Pemeriksaan TSH sensitif (TSHs)


dapat mendeteksi kadar TSH < 0,2
m/L
SEBAB
TSHs diperlukan terutama pada
kasus hiperthyroid/hipothyroid sub
klinis

SOAL – SOAL UJIAN AKHIR


SEMESTER PATOLOGI KLINIK 2006

647. Peningkatan bilirubin yang belum


terkonjugasi dalam serum darah
disebabkan di bawah ini, KECUALI :
a. Penyakit Gilbert
b. Sindroma Criggler – Najjar
c. Anemia hemolitik
d. Sindroma Rotor
e.Puasa yang
lama

648. Syarat pengiriman urine untuk


pemeriksaan kultur urine adalah,
KECUALI :
a. Segera dikirm ke lab
b. Diambil dengan kateter pagi hari
c. Disimpan dalam lemari es bila
pengiriman lebih dari 2 jam

50
e. Tabung mengandung ketoasidosis daripada DM type 2
bahan pengawet c. Obesitas merupakan faktor
pemicu
649. Spesimen anaerob di bawah ini, d. Islet Cell Antibody mungkin positif
KECUALI :
a. Kelenjar Bartholini
b. Aspirasi urine suprapubik
c. Prostat
d. Tuba Falopii
e. Bronkoskopi

650. Semua pernyataan benar


mengenai HLA16, KECUALI :
a. Terbentuk akibat proses glikosilasi
b. Perubahannya lebih
lambat
daripada fruktosamin
c. HLA16 meningkat pada
diabetes yang tidak terkontrol
d. HLA16 segera
meningkatila
glukosa darah meningkat
e. Waktu paruh tergantung
umur eritrosit

651. Semua pernyataan di bawah ini


benar mengenai hypothyroid,
KECUALI :
a. TSH rendah pada hipofungsi
hipofisis
b. TSH meningkat pada
hipothyroid primer
c. Pada hipofungsi hipofisis uji
TRH menunjukkan
peningkatan TSH
d. Thiroiditis Hashimoto
merupakan hipothyroid akibat
proses autoimmune
e. Defisiensi iodium
dapat
menyebabkan hypothyroid

652. Semua pernyataan di bawah ini


benar mengenai Grave’s disease,
KECUALI :
a. Akibat proses autoimmune
b. TSH menurun
c. Hiperthyroid
d. Kolesterol meningkat
e. Defisiensi vitamin

653. Semua pernyataan di bawah ini


benar mengenai hormon thyroid,
KECUALI :
a. Aktivitas biologik T4 lebih kuat
daripada T3
b. Dalamdarah konsentrasi T4
lebih tinggi daripada T3
c. T4 dapat berubah menjadi T3
d. Hormon yang terikat protein
aktivitasnya lebih rendah
daripada bentukj bebas
e. TSH merangsang sekresi
hormon thyroid

654. Semua pernyataan benar


mengenai DM type I, KECUALI :
a. Dapat terjadi pada anak
b. Lebih sering timbul
51
e. Infeksi berat dapat menimbulkan Apoprotein yang membungkusnya
coma diabeticum bersifat hidrofilik
655. Semua pernyataan sesuai dengan 665. Antigen HRF (Histidine Rich Protein)
hiperparathyroid, KECUALI : yang dilacak pada carik celup (ICT)
a. Hiperkalsemia untuk malaria adalah HRP1
b. Tetani SEBAB
c. Dapat terjadi batu ginjal Antigen ini tidak tergantung pada
d. Osteoporosis fenotipe kndb
e. Fosfatase alkali meningkat
666. Stadium yang paling berbahaya bila
656. Hiperkortisol dapat menyebabkan seorang ibu hamil terkena infeksi
gula darah meningkat dengan virus rubella adalah trimester
SEBAB III
Kortisol merangsang glukoneogenesis SEBAB
Antibodi anti-rubella yang diproduksi
657. Pada anemia perniciosa dapat terjadi si ibu tak dapat melindungi si bayi
true achlorydia cairan lambung
SEBAB 667. Bacteriuria bermakna tanpapyuria
Asam chloride dalam cairan lambung dapat disebabkan kolonisasi bakteri
dibutuhkan untuk maturasi sel darah di saluran kemih
merah SEBAB
Pyuria menunjukkan adnanya
658. Pada hiperaldosteron dapat terjadi inflamasi saluran kemih
alkalosis metabolic
SEBAB 668. Q score gunanya untuk menentukan
Hiperaldosteron menyebabkan kultur bahan dari luka atau dahak
ekskresi bikarbonat SEBAB
Q score adalah perbandingan antara
659. Pada gagal ginjal kronis dapat terjadi sel netrofil (PMN) dan epitel
hiperparathyroid sekunder squamousa
SEBAB
Pada gagal ginjal kronik terjadi 669. Pernyataan yang sesuai dengan
hypokalsemia transudat adalah
1) Tes Rivalta negative
660. Kehilangan cairan hipotonik yang 2) Cirrosis hati dapat merupakan
berlebihan dari cairan ekstraselluler penyebab
dapat menyebabkan dehidrasi ekstra 3) Albumin serum menurun
maupun intraselluler 4) Disebabkan luka bakar
SEBAB
Cairan ekstra dan intra selluler 670. Penyebab timbulnya eksudat
dibatasi oleh dinding semipermeabel 1. Luka bakar
2. Hipertensi
661. Muntah – muntah menyebabkan 3. Keganasan
alkalosis metabolic 4. Intake garam berlebihan
SEBAB
Muntah – muntah menyebabkan 671. Kortisol dapat menyebabkan
terbuangnya asam lambung peningkatan
1. Eritrosit
662. Penentuan asam empedu serum 2. Limfosit
merupakan tes spesifik untuk 3. Trombosit
kelainan hati yang obstruktif 4. Eosinofil
SEBAB
Asam empedu disintesis di hati 672. Mikroalbuminuria adalah keadaan
yang ditandai oleh keluarnya albumin
663. Uji respons masa protrombin bersama urin dalam waktu 24 jam
terhadap penyuntikan vit K berguna 1. Kurang dari 30 mg
untuk membedakan icterus 2. Kurang dari 200 mg
hepatoseluler dari icterus obstruktif 3. Lebih dari 200 mg
SEBAB 4. Lebih dari 30 mg
Pada icterus obstruktif murni sel hati
dapat mensintesis prothrombin Jika nilai pH darah dan
673.
kompleks pCO2 diketauhi, maka kadar
HCO3
664. Lipoprotein merupakan kompleks 1) Dapat dihitung dengan rumus
makromolekul yang larut dalam air Henderson – Hassel
SEBAB 2) Dapat dihitung dengan rumus
Friedwald
52
3) Dapat diperoleh dari nomogram 3) Ig G kelinci mempunyai struktur
Siggard-Anders yang hampir sama dengan
4) Dapat diperoleh dari nomogram struktur Ig G manusia
Du-Bois 4) Faktor Rematoid hanya bereaksi
terhadap Ig G yang abnormal
674. pH darah = 6,90, Bikarbonat = untuk manusia
10mmol/L, pCO2 = 49 mmHg. Hasil
pemeriksaan tersebut 678. Cara difusi tes kepekaan antibiotika,
1) Asthma Bronchiale dengan tes kepekaan
2) Trauma kepala dengan 1. Kirby Bauer
hiperventilasi 2. Stokes
3) Gagal ginjal kronik 3. E-Test
4) Diare akut disertai radang paru 4. Bactec

675. Kekeruhan pada plasma setelah


679. Mikroba di bawah ini termasuk
plasma standing test terjadi atau
pathogen oportunistik
nampak pada kelaianan
1. Staphlococcus Aureus
hiperlipoproteinemia Frederickson
2. Mycobacterium atypic
1. Tipe I 3. Tipe IIa
3. Neisseria Gonnorhea
2. Tipe III 4. Tipe V
4. Pneumocystic carinii
676. Yang benar tentang LDL teroksidasi
680. Pemeriksaan hapusan tenggorok
1) Merangsang endothel untuk
untuk di bawah ini digunakan untuk
menghasilkan MCP-1 dan M-
1) Menentukan diagnosis penyakit
CGF
2) Menemukan organisme pathogen
2) Merangsang migrasi monosit ke
3) Menentukan carrier penyakit
endotel
4) Memantau hasil pengobatan
3) Tidak dikenali oleh reseptor LDL
4) Berukuran lebih besar dan padat

677. Alasan dapat dipakainya Ig G kelinci


untuk penentuan faktor rematoid
manusia pada uju Rosewaaler ialah
1) Factor rematoid tersebut
ditujukan terhadap segala
macam IgG baik untuk manusia
maupun hewan
2) Sukar untuk mendapatkan IgG
daripenderita Rematoid Arthritis

UJIAN TEORI PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

Petunjuk soal : Pilihlah pertanyaan pada lajur kanan yang sesuai untuk soal –
soal di bawah ini

Untuk pemeriksasan apa, larutan – larutan pengencer di bawah ini digunakan

1. Larutan Rees-Ecker A. Hitung eritrosit


2. Larutan Asam Asetat 3% B. Hitung leukosit
3. Larutan Turk C. Hitung Trombosit
D. Hitung retikulosit
E. Hitung eosinofil

Pilih nilai Indeks eritrosit yang paling sesuai untuk morfologi eritrosit di bawah ini
4. Hipokromik A. MCV > Normal
5. Mikrositik B. MCV < Normal
6. Normositik C. MCV = Normal
D. MCH < Normal
E. MCH > Normal

Berapa perbandingan volume antara larutan Na Sitrat 3,8% dengan sample darah untuk
pemeriksaan – pemeriksaan :
7. Laju endap darah A. 1 vol larutan : 1 vol darah
8. Faal hemostasis B. 1 vol larutan : 2 vol darah

53
C. 1 vol larutan : 4 vol darah

54
D. 1 vol larutan : 9 vol darah
E. 1 vol larutan : 20 vol darah

Pada tekanan berapa Tensimeter harus diatur pada pemeriksaan – pemeriksaan


9. Bleeding time cara IVY A. 100 mmHg
10. Tes Tourniquet (Rumple-Leed) B. 40 mmHg
C. Antara sistole dan diastole
D. Antara sistole dan
diastole dengan max 100
mmHg
E. Kurang dari 40 mmHg

Pilih rumus yang benar untuk menentukkan nilai indeks eritrosit di bawah ini
11. MCV A. Hb/PCV (g/dl)
12. MCH B. Hb/jumlah eritrosit (pg)
13. MCHC C. PCV/jumlah eritrosit

Untuk melakukan pengecatan-pengecatan di bawah ini , bahan cat mana yang digunakan ?
14. Hapusan darah tepi rutin A. Giemsa
15. Retikulosit B. Sudan black
C. Brilliant Cresyl Blue
D. Prussian blue

Sel-sel mana (di lajur kanan) yang sesuai untuk kelompok jenis sel di bawah ini ?
16. Makrofag A. Limfosit
17. Sel Mononuclear B. Eosinofil
18. Sel Polimorfonuclear C. Monosit
D. Netrofil segmen

Pemeriksaan mikroskopis sedimen urine menggunakan pembesaran :


19. Perhitungan torak A. Pembesaran 100x
20. Perhitungan sel darah putih B. Pembesaran 400x
21. Penentuan jenis/ morfologis torak

Jenis sampel urine :


22. Urine sesaat A. Paling ideal digunakan
untuk urinalisis
23. Urine post prandial B. Waktu pengambilan
tidak ditentukan
C. Urine yang dikeluarkan 1,5-3
jam setelah makan
D. Untuk pemeriksaan kuantitatif

Kekeruhan urin dapat disebabkan


24. Kuman A. Putih seperti susu, jernih
setelah disaring dengan kertas
saring
25. Nanah B. Putih keruh, hilang
setelah diberi asam
C. Putih seperti susu, tetap keruh
setelah disaring kertas saring

Carilah pernyataan yang sesuai untuk pemeriksaan Urobilin dan Bilirubin urine
26. Metode Harrison A. Urobilin
27. Pereaksi Schlessinger B. Bilirubin
28. Diikat oleh Barium chloride

Warna urine dapat untuk mengetauhi bahan yang terdapat dalam urine patologis
29. Kuning coklat (seperti teh) A. Urobilin, porfirin
30. Merah dengan kabut coklat B. Darah dengan pigmen darah
C. Bilirubin

Pemeriksaan Proteinuria
31. Tes rebus A. Cara kualitatif
32. Carik celup (pembacaan dengan B. Cara semi-
kuantitatif Fotometer refleksi) C. Cara kuantitatif

33. Bila didapatkan cukup banyak Normoblast pada hapusan darah tepi, hasil

55
pemeriksaan apa yang perlu dikoreksi ?

56
1. Hitung jenis leukosit 3. Kadar Hb
2. Jumlah retikulosit 4. Hitung leukosit

34. Untuk melakukan Hitung jenis leukosit dalam hapusan darah sedikitnya harus dijumpai
100 leukosit. Bagaimana tindakan saudara bila jumlah leukosit yan dijumpai ternyata <
100..?
1. Hitung jenis tak dapat dilaporkan
2. Hitung perbandingan sel-sel leukosit sesuai dengan jumlah leukosit yang ada
3. Bandingkan jumlah leukosit di hapusan darah dengan jumlah leukosit dari kamar
hitung atau alat hitung sel darah otomatik
4. Buat beberapa hapusan darah sehingga jumlah total leukosit mencapai 100

35. Yang diperlukan untuk pemeriksaan golongan darah sistem ABO


1. Bahan : darah /serum 3. Reagen anti-A dan anti-B
2. Suhu optimal 30oC 4. Reagen Coombs

36. Yang perlu diperhatikan pada hasil pemeriksaan golongan darah sistem ABO
1. Derajat aglutinasi 3. Golongan O Bombay
2. Konsentrasi sel darah merah 4. Autoaglutinasi

37. Pada penentuan Anti-A dan Anti-B dengan cara tabung


1. Suhu optimal 370C 3. Dipakai reagen anti-A dan anti-B
2. Konsentrasi sel tidak penting 4. Diperlukan pemusingan

38. Sel darah merah pada sedimen urine dapat berbentuk


1. Bulat 2. Krenasi 3. Fragmen 4. Sel Glitter

39. Protein Bence Jones


1. Mempunyai BM lebih kecil dari pada BM Albumin
2. Merupakan heavy chain immunoglobulin
3. Mengendap pada suhu 40OC-60OC
4. Merupakan pemeriksaan protein kuantitatif

40. Bahan – bahan di bawah ini dengan metode reduksi dapat menyebabkan hasil
glukosuria positif palsu
1. Vitamin C 2. Tetrasiklin 3. Galaktose 4. BAkteri

SOAL PRAKTIKUM

1. Jika urine dibiarkan lama pada suhu ruang , parameter di bawah ini akan menurun,
KECUALI :
a. Bilirubin b. Glukosa c. Torak d. pH e. Asetoasetat

2. Warna merah urine disebabkan adanya bahan-bahan di bawah ini, KECUALI :


a. Hb d. Recormisol
b. Porphyrin e. Rifampyein
c. Metronidazol

3. Pemeriksaan kadar bahan berikut dalam urine mempunyai arti paling penting
untuk deteksi dan diagnosis penyakit ginjal :
a. Darah d. Protein
b. Leucocyte esterase e. Berat jenis
c. Nitrit

4. Terjadinya nitrit dalam urine berguna untuk :


a. Deteksi infeksisaluran kencing yang asymptomatis
b. Deteksi infeksioleh mikroorgansime gram positif
c. Mencegah kerusakan ginjal pada pengobatan dini
d. A dan C benar
e. Semua benar

5. Di bawah ini termasuk unsur organic dalam urine, KECUALI :


a. Sel darah b. Epitel c. Kolesterol d. Torake. Oval fat bodies

6. Kristal abnormasi karena kelainan metabolisme dalam sediment urine :


1. Sistin 3. Kolesterol
2. Oval fat bodies 4. Asam urat

57
7. Pemeriksaan proteinuria menggunakan Albuminometer Esbach :
1. Menggunakan sampel urine kumpul 24 jam
2. Untuk menghindari hasil positif palsu urine harus disaring/difilter
3. Menggunakan pereaksi asam pikrat pada pH 5-6
4. Pada tabung Esbach endapan yang terjadi menunjukkan jumlah protein
dalam gram/liter

Kekeruhan urine dapat disebabkam adanya berbagai endapan


8. Endapan yang hilang bila ditetesi asam asetat A. Kalsium Karbonat
9. Endapan yang hilang bila disaring dengan B. Amorf Fosfat
C. Amorf urat
D. Bakteri
E. Piuria

Pilih jawaban yang sesuai tentang pengukuran Berat Jenis urine :


10. Mengukur jumlah ion yang terlarut A. Urinometer
11. Membutuhkan jumlah urine yang banyak B. Refraktometer
C. Carik celup
D. Osmometer

Cocokkan prinsip reaksi dengan bahan yang diukur


12. Tes Reduksi Cupri A. Keton Bodies
13. Tes Rothera (dengan Na Nitroprusid) B. Urobilinogen
14. Reaksi Aldehis Frilch C. Darah / Hb
D. Bilirubin
E. Glukosa

Pewarnaan yang dapat dipakai untuk sedimen urine


15. Pemeriksaan rutin A. Steinemer Malbin
16. Pemeriksaan fat bodies B. Perl’s
C. Sudan

Pemeriksaan mikroskopis sedimen urine


17. Perhitungan Torak A. Pembesaran 100x
18. Perhtiungan sel darah putih B. Pembesaran 400x
19. Perhitungan kristal
20. Perhitungan sel epitel bertatah
21. Penentuan jenis / morfologis torak

Kala jalan yang anda tempuh terasa mendaki,


Kala ingin senyum, tapi keluhan pahit yang memolesi
Kala kebutuhan menghimpit, menindih
gairah, Beristirahatlah bila perlu,
Tapi jangan menyerah…..

58
Soal PK 2005 D. Myeloma multiple
E. Diskrasia sel plasma
1. Ciri2 kehandalan (performance)
metode laboratorium, KECUALI : 9. Reed Sernberg Cell terdapat pada :
A. Sensitivitas analitik A. Limfoma Hodgkin
B. Spesifitas analitik B. Non Hodgkin LImfoma
C. Presisi C. Tubercolosis Tubercoloma
D. Akurasi D. Tumor Sel Giant
E. Efisiensi E. Sarcoma
2. Yang benar tentang ‘cut off’ adalah : 10. Myelodisplasia syndrome terdapat :
a. Nilai tengah antara sensitivitas A. Pelger Huet
dan spesifitas diagnostic B. Szezary cell
b. Nilai yang dapat membedakan C. Sel histiosit
secara optimal kelompok sakit dan D. Sel langhans
sehat E. Virocyte
c. Batas antara nilai rujukan
d. Rerata dari nilai sensitivitas 11. Hasil tes HIV palsu dapat disebabkan
dan spesifitas yang paling
A. Penyakit keganasan
besar
B. Disfungsi sel B
e. Rerata dari nilai sensitivitas
C. Sample yang dibekukan
dan spesifitas yang paling kecil
dan dicairkan berulang kali
D. Reaksi silang dgn antibody HLA-
3. Jenis anemia disebut
DR
hipokromik mikrositik bila :
E. Oto reaktif antibody
a. MCV dan MCHC dlm batas normal
b. PCV dlm batas normal, MCV di bawah
12. Sensitifitas reagen yang harus
normal
digunakan untuk diagnosis infeksi HIV
c. MCH di bawah normal, MCHC
adalah:
di bawah normal
A. 95%
d. MCHC dibawah normal, MCV
B. 96%
dibawah normal
C. 97%
e. MCHC dalam batas normal, MCV
D. 98%
di bawah normal
E. 99%
4. MCH (pg) =
13. Tes untuk infeksi H. Pylori (HP) yang
A. PCV (%) / (g/dL) x 10
tidak invasive dgn sensitivitas dan
B. Hb (g/dL) / PCV (%) X 10
spesifitas yang tinggi (>95%) :
C. Hb (g/dL) / jumlah sel
A. Kultur
darah merah (juta) x 10
B. Urease tes
D. PCV (%) jum sel darah
C. Urea breath test
merah (juta) x 10
D. HP stool Ag
E. Hb (g/dL) / PCV (%) x 100%
E. A dan B
5. LED meningkat pada keadaan berikut,
14. Torak glanuler coklat Lumpur
KECUALI :
(muddy brown glanular cast) pada
A. Tumor
sediment urine, didapat pada reaksi
B. Kerusakan jaringan
:
C. Infeksi
A. Hemolitik
D. Polisitemia
B. Nekrosis tubular akut
E. Luka bakar
C. Darah terkontaminasi
D. Leukoaglutinin
6. Sel mieloblast ditemukan pada :
E. A dan B
A. Leukemia akut meiloblastik
B. Leukemia akut limfositik
15. Pasien dgn panas, menggigil, dada
C. Leukemia akut limfoblastik
tertekan pasca transfuse
D. Leukemia akut Burkitt
darah/komponen darah, perlu tindakan
E. Limfoma Hodgkin
:
A. Penghentian pemberian transfusi
7. Leukemia akut :
B. Serum pasca transfusi :
A. Kromosom Philadelphia dilihat adanya hemolisis
B. BCR-ABL gene C. Tes antiglobulina direk
C. Trisomi D. Evaluasi urine : Hb uria
D. Sindroma Turner E. Betul semua
E. Sel Hemopoiesis gagal
maturasi dan diferensiasi
16. Pada hepatitis B kronik :
A. Infeksi HBV dengan pre core mutante
8. Hyperplasia gingival :
B. Perjalanan penyakit menjadi
A. Leukemia akut limfoblastik berat (capet menjadi cirrosis
B. Burkitt tumor hepatis)
C. Leukemia akut jenis monositik C. Mutasi pada gen core HBV
D. A+B
E. Betul semua
17. Yang dapat menyampingkan 25. Trombosis mudah terjadi pada hal beriku,
adanya infeksi akut toxoplasma : KECUALI :
A. Toxo IgG –ve A. Hiperlipidemia
B. Toxo IgM +ve & Toxo avidity tinggi B. Hiperglikemia
(0,4) C. Tissue plasminogen activator
C. Toxo IgM –ve meningkat
D. Toxo IgM –ve & Toxo avidity D. Defisiensi protein C
tinggi (0,6) E. Plasminogen activator inhibitor
E. Betul semua meningkat
18. Tes lab untuk infeksi perinatal 26. Hasil pemeriksaan lab pada penderita
dan congenital umumnya : yang diberi terapi dengan Heparin dapat
A. Serologi bayi dan ibu menunjukkan :
B. Uji Ag A. Waktu pembekuan memanjang
C. Kultur B. Trombin time memanjang
D. Amplified Nucleic Acid (misal : PCR) C. PPT memanjang
E. Betul semua D. APTT memanjang
E. Semua di atas benar
19. Pemeriksaan laboratorium kasus
trombositopenia adapt memberi 27. Masa perdarahan memanjang pada
hasil sebagai berikut, KECUALI : kasus di bawah ini, KECUALI :
A. kadar AT III abnormal A. Dengue
B. Pemeriksaan retraksi bekuan B. Penyakit Von Willebrand
yang abnormal C. Intoksikasi Aspirin
C. Waktu perdarahan memanjang D. Defisiensi vit. K
D. Jumlah trombosit menurun E. Scurvy
E. Pemeriksaan Rumple Leed positif
28. Bentuk perdarahan yang sering dijumpai
20. Pemeriksaan lab untuk di klinik, KECUALI :
mengetahui kelainan trombosit A. Hemoptoe
KECUALI : B. Hematemesis
A. Agregasi C. Hemangioma
B. Waktu perdarahan
D. Epistaxis
C. Evaluasi hapusan darah
E. Hemarthrosis
D. Activated partial thromboplastin time
E. Perhitungan jumlah trombosit
29. Untuk pemeriksaan faal hemostasis
diperlukan komposisi antikoagulansia
21. Waktu perdarahan meningkat, KECUALI : sebagai berikut :
A. Penyakit Von Willebrand A. Darah EDTA + PZ = 4:1
B. Penyakit ‘storage pool’ B. Darah EDTA + PZ = 9:1
C. Bernard Souller C. Darah + Na sitrat 3.8% = 4:1
D. Trombositopenia D. Darah + Na sitrat 3.8% = 9:1
E. Fibrinolisis E. Darah dgn Heparin = 2:1
22. Yang tersebut di bawah merupakan sifat 30. Obat tersebut berfungsi sebagai kofaktor
antibody, KECUALI: antitrombin III untuk menghambat
A. Kelas Ig G koagulasi :
B. Suhu optimal 37° C A. Warfarin
C. Tidak tergantung komplemen B. EALA
D. Dapat menyebabkan reaksi transfusi C. Heparin
hemolitik segera D. Dipyridamol
E. Dapat menembus plasenta E. Streptokinase
23. Antibodi di bawah adalah antibodi imun, 31. Pemeriksaanlaboratory pada penderita
KECUALI : defisiensi imun kongenital adalah :
A. Anti C A. Hitung lekosit
B. Anti D B. Hitung konsentrasi Igm, IgG
C. Anti E C. Konsentrasi / kadar komplemen
D. Anti H D. Hitung sel TCD4+
E. Anti K E. Semua di atas betul
24. Pemeriksaan lab peritransfusi terhadap 32. Jenis pemeriksaan laboratory untuk
donor untuk mencegah penularan pemeriksaan alergi / hipersensitif tipe 1
penyakit meliputi di bawah ini, KECUALI : adalah :
A. VDRL / TPHA A. Hitung jenis eosinofil
B. HBs Ag B. Hitung IgE total
C. Anti HCV C. Htung IgE spesifik
D. Anti HIV D. Semua di atas betul
E. IgM dan anti HAV
49. Untuk konfirmasi seorang anak berusia
33. Imunoglobulin apa untuk alergi / <18 bulan terinfeksi HIV diperlukan tes :
hipersensitif tipe 1 : 1. Deteksi virus
A. IgA 2. Deteksi IgA
B. IgE 3. Deteksi antigen p24
C. IgM 4. Deteksi anti-HIV
D. IgD
E. IgG 50. Phospholipid Syndome (APS) :
1. Penyumbatan pembuluh darah kecil
34. Infeksi bakteri berat menyebabkan ‘shift (Catastropenic APS)
to left’ 2. Penyumbatan pembuluh darah besar
SEBAB (simple APS)
Infeksi bakteri berat dapat menyebabkan 3. Anti-cardiolipin IgG
keluarnya netrofil yang relatif muda 4. Lupus Anticoagulant (LA)
disertai ketidakmampuan produksi
netrofil oleh sumsum tulang untuk atasi 51. Hasil pemeriksaan screening penyakit
penggunaan netrofil di jaringan perifer autoimun reamtik sistemik
(radang...memakai substrat antogen
35. Pada leukemia akut terjadi perdarahan Hep2 dan hati primata, metode IFA)
SEBAB memberi hasil...1/320, pola SS-A/SS-B :
Pada leukemia akut terjadi 1. Perlu dilanjutkan dgn tes konfirmasi
trombositopenia (ANA Profile 1Euroline) untuk ...
antibody
36. Diagnosis penderita yang diduga HIV 2. Bila pada konfirmasi anti SS-A(Ro)
tanpa gejala klinik diperlukan dan anti SS-B positif, berarti ...
pemeriksaan menggunakan 3 metode Sjorgen’s Syndrome, SLE, Neonatal
yang berbeda lupus
SEBAB
Pemeriksaan menggunakan 3 metode 52. Pada pemeriksaan tes laboratorium
yang berbeda dapt menghindari infeksi perinatal dan congenital :
terjadinya positif palsu atau negatif palsu 1. Parvivirus B19, darah ibu, jaringan
janin, urine janin
43. Hipersensitivitas tipe 3 disebut atropi 2. Herpes simplex : tinja
SEBAB 3. Rubella : cairan amnion, plasenta,
Reaksi atropi dipengaruhi faktor genetik jaringan janin, urine janin
4. Cytomegalovirus : cairan otak, tinja
44. Nilai purata (nilai normal) ialah :
1. Nilai dari orang tampak sehat 53. Pemeriksasan lab pada kelainan fungsi
2. Rata2 dari 40 orang tampak sehat trombosit :
3. Rentang nilai rata2 +/- 2SD dari 40 1. tes agregasi trombosit
orang tampak sehat 2. Evaluasi sumsum tulang
4. SD dari 40 orang tampak sehat 3. Retensi trombosit
4. Penentuan “platelet antibody”
45. Hasil langsung dari parameter yang tidak
menggunakan mesin otomatis elektronik 54. Peningkatan jumlah trombosit dijumpai
: pada semua keadaan di bawah ini :
1. Hb 1. Anemia defisiensi besi
2. Jumlah lekosit 2. Polisitemia vera
3. Jumlah eritrosit 3. Pasca operasi splenektomi
4. MCHC 4. ITP

46. Pseudonetrofilic disebabkan : 55. Phenotype golongan ABO apa saja yang
1. Latihan fisik berat mungkin didapat pada anak dan
2. Pemberian epinefrin perkawinan ibu golongan A dan ayah
3. Stree golongan B:
4. Endotoxin 1. A dan B
2. A, B, AB
47. Trombositopenia disebabkan : 3. A, B, O
1. Leukemia akut jenis limfoblastik 4. A, B, AB, O
2. Reaksi lekomoid
3. Leukemia akut jenis monoblastik 56. Karbohidrat (sugar) yang berperan
4. Leukemia menahun jenis monositik menentukan ‘antigenic determinant’
golongan A adalah :
48. Auer Rod terdapat pada : 1. L fructose
1. Leukemia akut jenis monoblastik 2. D galactose
2. Leukemia akut jenis limfositik 3. UDP N acetyl B galactose
3. Leukemia akut jenis mieloblast 4. N acetyl D galactosamine
4. Fase akut leukemia menahun yang
eksacerbasi 57. Kelainan fibrinolisis dengan tes2 :
1. Penentuan kadar FDP 5. Pada metode hematin asam (sahli),
2. kadar D dimmer Hb yang tidak terukur :
3. Clot lysis time Oksi Hb
a.
4. Thrombin time Sulf-Hb
b.

c. HbA
58. Pemeriksaan faal hemostasis
d. HbA2
memerlukan persiapan sample :
e. Semua salah
1. Plasma sitrat miskin trombosit
2. LED
3. PCV 6. Larutan Rees Ecker untuk pemeriksaan:
4. Cukup plasma sitrat biasa a. Eritrosit
b. Leukosit
59. Sel imun dominan salam reaksi alergi / Trombosit
c.
hipersensitivitas4
d. Reticulosit
1. T helper 1
Normoblast
2. T helper 2 e.

3. T CD8+ (cytotoxic T limfosit)


4. Sel APC 7. Hasil hitung leukosit harus
dikoreksi pada :
60. Severe defined immunodefisiensi a. Leukositosis
syndrome dalah kumpulan gejala karena b. Retikulositosis
defisiensi : Normoblastemia
c.
1. MHC kelas 1
d. Anemia
2. Limfosit T
3. MHC kelas 2 e. Polisitemia
4. Limfosit B
8. Hesil PCV dipengaruhi oleh, kecuali :
SOAL TEORI PRAKTIKUM PK TAHAP 1 a. Dosis antikoagulan
b. Ukuran tabung
23 APRIL 2007 c. Ukuran sentrifuge
d. Kecepatan pemusingan
1. Phlebotomi lengan kiri tidak e. Durasi pemusingan
dianjurkan pada keadaan berikut,
kecuali :
Hemiplegi sinistra 9. PCV 50%, LED tertinggi yg bisa terjadi :
a.
Wintrobe 50 mm/jam
b. Radikal mastektomi sinistra a.

Westergren 50 mm/jam
c. Phlebitis V. Brachialis sinistra
Wintrobe 50 mm/jam
d. Infus pada V. cephalica sinistra b.

Westergren 100 mm/jam


e. Pasien kidal
c. Wintrobe 50 mm/jam
2. Pemasangan torniquet terlalu lama Westergren 120 mm/jam
menyebabkan hasil tinggi palsu pada d. Wintrobe 50 mm/jam
: Westergren 150 mm/jam
a. Hb e. Salah semua
b. Leukosit
c. Hct 10. Leukosit 50.000/µl
LED Diffrential count : 7/-/6/45/47/7
d.
a. Leukositosis shift to the left
e. Semua benar Leukositosis shift to the right
b.

c. Eusinofilia
3. Sampel darah hemolisis bisa d. Limfositosis
digunakan untuk pemeriksaan : e. Semua salah
a. Hb d. RBC
b. Hct e. Semua benar 11. Reverse grouping yang tidak benar :
c. LED a. Sel : serum = 1 : 2
b. Inkubasi pada suhu
rruang selama 5 menit
Forward Reverse c. Sentrifugasi 1500 rpm selama 1-
2 menit
Anti A Anti B Anti A, B Sel A Sel B d. Tidak perlu
memperhatikan hemolisis
- - + + - e. Melihat aglutinasi

4. Antikoagulan yang paling baik


untuk hematologic analyzer :
K-EDTA d. Na-EDTA 12. Hasil terjadi karena :
a.
a. Antigen A lemah
b. Na-Sitrat e. Na-Oksalat
b. Antigen B lemah
c. Heparin c. Antigen H lemah
d. Benar semua
e. Salah semua
1. Morfologi leukosit
2. Morfologi eritrosit
13. H 3. Kesan jumlah leukosit
4. Kesan jumlah eritrosit
Forward Reverse

Ant Anti Anti Anti Sel A Sel 23. Benda inklusi presipitat Hb
i B 1. Pappenheimer bodies
B A, B A1 2. Howell Jolly bodies
A 3. Granula dalam retikulosit
4. Heinz bodies
+ - + - + -
asil tersebut disebabkan : 24. Inklusi yang bisa dilihat pada
a. Gol A1 dengan acquired B pengecatan Giemsa :
b. Gol A1 dengan anti A1 1. Heinz bodies
c. Gol AB dengan anti A1 2. Howell Jolly bodies
d. Gol A2 dengan anti A1 3. Pappenheimer bodies
e. Kadar protein dalam serum 4. Basophilic stippling
pasien naik

14. Golongan darah :


a. A d. O Forward Reverse
b. B e. Oh
c. AB Anti Anti Anti Sel A Sel B Sel O
A B
A, B
15. Pemasangan torniquet terlalu lama
menyebabkan hasil rendah palsu
- - - + + +
LED
SEBAB
Polisitemia menyebabkan hasil rendah 25. Faktor teknik yang menyebabkan
palsu LED hasil LED tinggi palsu :
1. Pemasangan torniquet terlalu lama
16. Hasil hitung retikulosit harus dikoreksi 2. Antikoagulan berlebihan
pada anemia gravis 3. Sampel darah disimpan terlalu lama
SEBAB 4. Posisi tabung tidak vertikal
Anemia gravis secara konsisten
menyebabkan terjadinya peningkatan
produksi retikulosit
SOAL TEORI PK TAHAP 1
17. Leukositosis berat menyebabkan
hasil tingggi palsu pada Hb cyanmeth 23 APRIL 2007
SEBAB
Leukosit tidak lisis sempurna oleh
Drabkins 1. Semua dibawah ini merupakan ciri
untuk keandalan metode lab kecuali..
18. Evaluasi hapusan darah tepi pada a. Sensitivitas analitik
anemia perlu dilaporkan adanya sel b. Spesifitas analitik
polikromasi c. Presisi
SEBAB d. Akurasi
Pada anemia perlu informasi aktiviitas e. Efisiensi
sutul
2. Tes untuk H.pylory (HP) yang tidak
19. Hb yang tidak bisa terukur invasif dengan sensitivitas dan
dengan metode cyanmeth-Hb spesifitas yang tinggi (>95%) :
1. Hb F 3. HbCO a. Kultur
2. HbS 4. Sulf Hb
Forward Reverse
20. Golongan darah :
1. A 3. O Ant Anti Anti Anti Sel A Sel
2. B 4 AB i B
B A, B A1
A
21. Pemeriksaan PCV dipengaruhi :
1. Teknik sampling + - + - + -
2. Penundaan pemeriksaan
b. Urease tes
3. Dosis antikoagulan
c. Urea breath test
4. Ukuran tabung
d. HP stool Ag
e. c dan d
22. Pada pemeriksaan evaluasi
hapusan darah tepi perlu
dilaporkan :
d. Defisiensi vit. K
3. Sel Reed Sternberg didapat pada : e. Scurvy
a. Limfoma Hodgkin
b. Limfoma non-Hodgkin 12. Berikut ini sifat dari antibody
c. Tubercolusis tuberculoma imun, kecuali :
d. Tumor sel giant a. Termasuk kelas IgG
e. Sarcoma b. Suhu optimal 37oC
c. Dapat menyebabkan
4. Pada MDS dijumpai : reaksi tranfusi hemolitik
a. Sel Pelget Huet segera
b. Sel Szezary d. Tidak bergantung
c. Sel histiosit pada komplemen
d. Sel Langhans e. Dapat menembus plasenta
e. Sel virocyte
13. Merupakan antibodi imun, kecuali :
5. LED meningkat pada keadaan di a. Anti C d. Anti E
bawah ini, kecuali : b. Anti D e. Anti K
a. Tumor c. Anti H
b. Kerusakan jaringan
c. Infeksi 14. Thrombosis mudah terjadi pada
d. Polisitemia keadaan, kecuali :
e. Luka bakar a. Hiperlipidemia
b. Hiperglikemia
6. Pada hepatitis B kronik ; c. Tissue plasminogen
a. Infeksi HBV dengan pre activator meningkat
core mutant d. Protein C menurun
b. Cepat menjadi sirosis hati e. Plasminogen activator
c. Mutasi pada gen core HBV inhibitor meningkat
d. A + B
e. Benar semua 15. Pemeriksaan pre-tranfusi pada donor
7. Dapat mengesampingkan infeksi untuk menghindari penularan kecuali
akut Toxoplasma : :
a. Toxo Ig G (-) a. VDRL
b. Toxo IgM (+), Toxo avidity tinggi b. Anti HCV
(0,4) c. Anti HIV
c. Toxo IgM (-) d. HbS Ag
d. Toxo IgM (-), Toxo avidity e. IgM anti HAV
tinggi (0,6)
e. Betul semua 16. Tes untuk kelainan fungsi
trombosit kecuali :
8. Pemeriksaan laboratorium a. Agregasi trombosit
status defisiensi imun b. Evaluasi hapusan darah
kongenital.. c. Bleeding time
a. Hitung leukosit d. APTT
b. Kadar IgG, IgM e. Hitung jumlah trombosit
c. Konsentrasi komplemen
d. Kadar sel TCD4 17. Pemeriksaan lab untuk
e. Semua benar alergi/ hipersensitivitas tipe I
:
9. Obat yang merupakan kofaktor Anti a. Hitung jenis
Thrombin 3 untuk menghambat b. Hitung jenis eusinofil
koagulasi c. Hitung jenis IgE total
: d. Hitung jenis IgE spesifik
a. Warfarin e. Semua benar
b. EACA
c. Heparin 18. Diagnosis penderita yang diduga HIV
d. Dipiridamol tanpa gejala klinik diperlukan
e. Streptokinase pemeriksaan menggunakan 3
metode berbeda
SEBAB
10. Pemeriksaan faal hemostasis : Pemeriksaan dengan 3 metode berbeda
a. Darah EDTA dan PZ 4 : 1 dapat menghindari terjadinya positif
b. Darah EDTA dan PZ 9 : 1 palsu atau negatif palsu
c. Darah dan Na Sitrat 4 : 1
d. Darah dan Na-Sitrat 9 : 19. Hipersensitivitas tipe III termasuk
1 kelainan atopic
e. Darah dan heparin 2 : 1
SEBAB
11. Waktu pendarahan memanjang Kelainan atopic dipengaruhi faktor
pada, kecuali : genetik
a. DBD
b. Von Wilebrand 20. Infeksi bakteri yang berat dapat
c. Intoksikasi aspirin menyebabkan degeneratif shift to the
left
SEBAB 2. Penyumbatan pembuluh darah
Infeksi bakteri dapat menyebabkan besar (simple APS)
keluarnya neutrofil muda disertai 3. Anti cardiolipin IgG
ketidakmampuan produksi neutrofil oleh 4. Lupus anti koagulan (LA)
sutul untuk mengatasi penggunaan
neutrofil di perifer
29. Auer Rod dijumpai pada :
21. Hal yang menyebabkan 1. LA mieloblastik
pseudo neutrophilia : 2. LA limfositik
1. Latihan berat 3. LA monoblastik
2. Pemberian epinefrin 4. Fase akut leukimia menahun
3. Stress yang mengalami excarbasi
4. Endokrin
30. Pemeriksaan pada kelainan
22. Nilai normal “nilai rujukan” adalah : fungsi trombosit
1. Nilai yang didapat dari orang 1. Agregasi trombosit
yang tampak sehat 2. Evaluasi sutul
2. Nilai rerata dari 40 orang 3. Retensi trombosit
yang tampak sehat 4. Penentuan”platelet antibodi”
3. Nilai rerata +/- 2SD dari 40
orang tampak sehat
31. Bahan pemeriksaan tes lab
4. Nilai SD dari 40 orang tampak sehat
infeksi perinatal-congenital :
1. Parvovirus B19 = darah ibu,
23. Severe combined jaringan janin, urine janin
immunodeficiency syndrome 2. Herpes simplex = tinja
karena defisiensi : 3. Rubella = urine janin, jaringan janin,
1. MHC kelas I cairan amnion, plasenta
2. Sel T 4. Cytomegalovirus = cairan otak, tinja
3. MHC Kelas II
4. Sel B
32. Tes untuk menguji kelainan fibrinolisis :
1. Penentuan kadar FDP
24. Sel imun yang berperan 2. Kadar D- dimer
pada hipersensitivitas tipe IV 3. Clot lysis time
: 4. Thrombin time
1. TH 1 3. Cytotoxic
2. TH II 4. Sel B
33. Torax granuler coklat lumpur (muddy
brown granular cast) pada sedimen
25. Nilai cut off adalah : urine didapat pada reaksi :
a. Nilai tengah antara a. Hemolitik
sensitivitas dan spesifitas b. Acute tubular necrosis
diagnostik c. Darah terkontaminasi
b. Nilai yang dapat membedakan d. Leukoaglutinin
secara optimal orang sehat e. A dan B
dan orang sakit
c. Batas atas nilai rujukan 34. Jenis pendarahan yang sering ditemui
d. Rerata dari nilai sensitivitas di klinik :
dan spesifitas yang paling a. Hemoptoe
besar b. Epistaksis
e. Rerata dari nilai sensitivitas c. Hemathrosis
dan spesifitas yang paling kecil d. Hematemesis
e. Hemangioma
26. Deteksi HIV pada anak berumur
35. Pada anemia hipokromik
dibawah 18 bulan :
mikrositer ditemukan :
1. Deteksi virus
a. MCV dan MCHC dalam
2. Deteksi IgA
batas normal
3. Deteksi Antigen p24
b. PCV normal, MCV bawah normal
4. Deteksi anti HIV
c. MCH bawah normal, MCV
bawah normal
27. Trombositopenia terjadi pada d. MCHC bawah normal, MCV
keadaan berikut : bawah normal
1. LA limfoblastik e. MCHC normal, MCV bawah normal
2. Reaksi leukomoid
3. LA mieloblastik 36. Rumus MCH :
4. LA mielositik a. PCV (%) / Hb (g/dl) x 10
b. Hb (g/dl) / PCV (%) x 10
c. Hb (g/dl) / jumlah SDM (juta) x 10
28. Anti Phospholipid Syndrome (APS) :
1. Penyumbatan pembuluh darah
kecil (catastrophenic APS)
d. PCV (%) / jumlah SDM (juta) x 10 b. Uji antigen
e. Hb (g/dl) / PCV (%) x 100% c. Kultur
d. Amplified nucleid acid (mis : PCR)
37. Hiperplasia gingiva merupakan gejala: e. Semua benar
a. Leukimia akut limfoblastik
b. Burkitt tumor 47. Pemeriksaan lab trombositopenia
c. Leukimia akut jenis monositik dapat memberi hasil sbb, kecuali :
d. Multiple myeloma a. Kadar AT3 normal
e. Diskrasia sel plasma b. Pemeriksaan retraksi
bekuan yang abnormal
38. Rumple leed test dapat digunakan c. Bleeding time meningkat
untuk diagnosis DBD d. Jumlah trombosit turun
SEBAB e. Pemeriksaan Rumple Leed +
Rumple leed selalu sensitif DBD
48. Peningkatan jumlah trombosit
39. Leukimia akut menyebabkan pendarahan dijumpai pada semua keadaan ini :
SEBAB 1. Anemia defisiensi Fe
Leukimia akut mengalami 2. Polisitemia vera
trombositopenia 3. Pasca operasi splenektomi
4. ITP
40. Sarana diagnosis penting untuk
hepatitis C cukup tes Ab, deteksi virus,
genotipe, dan tes fungsi hati 49. Myelodisplasia syndrome terdapat :
SEBAB a. Pelger Huet
Biopsi hati tidak bisa menilai dejajat b. Szezary cell
keradangan c. Sel histiosit
d. Sel langhans
41. Sensitivitas reagen yang harus di- e. Virocyte
gunakan untuk diagnosis HIV
adalah..
50. Waktu perdarahan meningkat, kecuali:
a. 95 % d. 98%
a. Penyakit Von Wilebrand
b. 96% e. 99%
b. Penyakit ‘storage pool’
c. 97%
c. Bernard Soulier
d. Trombositipenia
42. Penderita dengan panas, menggigil,
e. Fibrinolisis
dada tertekan pasca tranfusi, perlu
tindakan :
a. Penghentian tranfusi 51. Hasil pemeriksaan Hb pada penderita
b. Serum pasca tranfusi : yang diberi terapi dengan heparin dapat
lihat adanya hemolisis menunjukkan :
c. Tes antiglobulin direct a. Waktu pembekuan memanjang
d. Evaluasi urine hemoglobinuria b. Thrombin time memanjang
e. Benar semua c. PPT memanjang
d. APTT memanjang
43. Pada LA dijumpai : e. Semua di atas benar
a. Kromosom Philadelphia
b. BCR-ABL gene 52. Immunoglobulin untuk alergi
c. Trisomi / hipersinsitivitas tipe 1 ;
d. Turner syndrome a. Ig Ad. IgD
e. Sel hemopoiesis yang b. IgE e. IgG
gagal maturasi dan c. IgM
diferensiasi
53. Nilai purata (nilai normal) adalah :
44. Sel mieloblast ditemukan pada : 1. Nilai yang didapat dari orang
a. Leukimia akut mieloblastik yang tampak sehat
b. Leukimia akut limfositik 2. Nilai rerata dari 40 orang
c. Leukimia akut limfoblastik yang tampak sehat
d. Leukimia akut jenis Burkitt 3. Nilai rerata +/- 2SD dari 40
e. Limfoma Hodgkin orang tampak sehat
4. Nilai SD dari 40 orang tampak sehat
45. Hasil tes anti HIV palsu dapat
disebabkan oleh :
a. Penyakit keganasan 54. Trombositopenia terjadi pada
b. Disfungsi sel B keadaan berikut :
c. Sampel yang dibekukan 1. LA limfoblastik
dan dicairkan berulang 2. Reaksi leukomoid
d. Reaksi silang dengan antibodi 3. LA mieloblastik
HLA-DR 4. Leukimia menahun jenis monositik
e. Otoreaktif antibodi

46. Tes lab untuk infeksi perinatal congenital :


a. Serologi ibu-bayi
55. Fenotip golongan ABO yang mungkin
didapat pada anak dari perkawinan 57. Pemeriksaan faal hemostasis
ibu golongan A dan ayah B : memerlukan persiapan sample
1. A dan B :
2. A, B, AB 1. Plasma sitrat miskin trombosit
3. A, B, O 2. LED
4. A, B, AB, O 3. PCV
4. Cukup plasma sitrat biasa
56. Karbohidrat (sugar) yang berperan
menentukan ‘antigenic determinant’ 58. Sel imun dominan dalam reaksi alergi
golongan A adalah : / hipersensitivitas 4 :
1. L-fructose 1. T helper 1
2. D-galactose 2. T helper 2
3. UDP N acetyl B galactose 3. T CD8+ (cytotoxic T limfosit)
4. N acetyl D galactosamine 4. Sel APC
SOAL PK-2007 (09/07/2007)

1. Pada Germ Cell tumor (ovarium) dipakai kombinasi :


A. AFP & Ca 125 D. Ca 125 & Ca 15-3
B. AFP & Ca 15-3 E. Salah semua
C. AFP, Beta HCG & LDH

2. CRP didapatkan amat meningkat pada penyakit2 si bawah ini, KECUALI :


A. Colitis ulcerosa D. TB paru
B. Pyelonefritis acuta E. Septicemia neonaturium
C. Rematoid Arhritis

3. Uji Rose Waaler tidak pernah positif pada penyakit2 berikut :


A. Demam rematik D. Sjorgen Syndrome
B. Gouty Arthritis E. Ankylosing Spondylitis
C. Psoriatic Arthritis

4. Pada hepatitis fulminan berikut meningkat, KECUALI :


A. Transaminase D. Cholinesterase
B. Biirubin serum E. Alkaline fosfatase
C. LDH

5. Pada proses penyembuhan hep virus akut, bilirubin urin seringkali sudah negatif walaupun
kadar serum amsih tinggi karena :
A. Banyak bilirubin alfa dalam serum
B. Banyak bilirubin beta dalam serum
C. Banyak bilirubin gamma dalam serum
D. Banyak bilirubin delta dalam serum
E. Salah semua

6. Aktivitas enzim yang meningkat paling awal pada infark miokard akut :
A. AST D. LDH
B. ALT E. CK-MB
C. ALP

7. Bahan pemeriksaan kultur anaerob di bawah ini, KECUALI :


A. Aspirasi suprapubik D. Kelenjar empedu
B. Kelenjar bartholini E. Darah
C. Urin porsi tengah

8. Tercantum di bawah adalah untuk pemeriksaan anaerob :


A. Stuarts
B. Carey and Blair
C. PVA
D. SAF
E. Dapar formalin

9. Urut-urutan molekul lemak pada kompleks lipoprotein dari yang ke hidrofilik ke yang paling
hidrofobik
A. TG-fosfolipid-kolesterol-apoprotein
B. fosfolipid-kolesterol-apoprotein-TG
C. kolesterol-fosfolipid-TG- apoprotein
D. apoprotein-kolesterol-fosfolipid-TG
E. apoprotein-fofsolipid-kolesterol-TG

10. Pernyataan berikut mengenai LDL yang teroksidasi adalah benar KECUALI :
A. Oksidasi LDL punya peran utama pada aterosklerosis
B. Menjadi small dense LDL
C. Merangsang migrasi monosit dan makrofag ke endotel
D. Dikenali oleh reseptor LDL
E. Dimakan oleh scavenger reseptor

11. Pemeriksaan pH darah memenuhi syarat sebagai berikut KECUALI :


A. Pengambilan darah secara anaerob
B. Darah arteri
C. Darah dicampur dengan heparin dan NaCl
D. Pemeriksaan harus dilakukan pada suhu 37° C
E. Pemeriksaan harus dilakukan secepatnya

12. Kelebihan menggunakan klirens kreatinins sebagai pengukur GFR, sebagai berikut, KECUALI :
A. Kreatinin adalah bahan endogen
B. Kreatinin difiltrasi bebas di glomerulus
C. Kreatinin disekresi di tubuli
D. Kadar kreatinin relatif konstan dalam darah
E. Kreatinin tidak direabsorbsi di tubulus

13. Berikut meningkat pada gagal ginjal, KECUALI :


A. Asam urat D. Albumin
B. Urea E. β2 -mikroglobulin
C. Kreatinin

14. Berikut benar tentang cairan transudat, KECUALI :


A. Rasio LDH cairan : LDH serum < 0,6
B. Rasio albumin serum : albumin cairan > 1,1
C. Dapat berwarna kuning
D. Dapat terjadi pellicle tipis
E. Selalu jernih
15. Berikut benar tentang cairan pancreas, KECUALI :
A. Jernih D. Mengandung lipase
B. Mudah berbuih E. Sekresi dipengaruhi sekretin
C. Agak asam

16. Benar tentang HHS, KECUALI :


A. Diuresis berat
B. Sering terjadi pada DH tipe 1
C. Osmolaritas serum > 320 mOsm/L
D. Terjadi hipokalemia
E. pH darah arteri > 7,30

17. Transudat :
A. Terjadi sbb menurunnya tekanan onkotik plasma
B. Tidak mengandung limfosit
C. Disebabkan radang steril
D. Tidak mengandugn endotel
E. Selalu jernih

18. Pemeriksaan glukosa darah :


A. WHO anjurkan pemeriksaan darah kapiler
B. Glukosa darah kapiler 7% lebih tinggi daripada vena
C. Kadar glukosa dalam whole blood lebih tinggi di serum
D. 1 mg/dL glukosa setara dengan 18 mmol/L
E. WHO anjurkan pemeriksaan glukosa dalam whole blood

19. Semua berkaitan dengan DKA (Diabetes Keto Asidosis), KECUALI :


A. Defisiensi insulin
B. Glukosa meningkat
C. Free fatty acid meningkat
D. Dehidrasi berat
E. pH darah < 7,30

20. Pemeriksaan glukosa urin yang benar


A. Dapat dipakai untuk Dx pasti DM
B. Pada Px DM usia lanjut dapat terjadi –ve palsu
C. Adanya infeksi saluran kemih dapat menyebabkan hasil +ve palsu
D. Nilai ambang ginjal normal yang glukosa adalah 300 mg/dL
E. Korelasinya sangat baik dengan glukosa darah

21. Yang benar mengenai sindroma conn adalah :


A. Hipotensi D. Angiotensin meningkat
B. Hipokalemia E. Hiponatremia
C. Hipoglikemi
22. Px pria 4 thn dengan gangren pada ibu jari kaki kanan sejak 2 bulan, untuk memastikan
bahwa glukosa darah terkendali baik selama 2 bulan perlu dilakukan pemeriksaan :
A. Fruktosamin D. Hb A1c
B. Mikroalbumin urin E. Insulin serum
C. Peptida C

23. Infeksi nosokomial terjadi sebelum Px rawat inap


SEBAB
Infeksi nosokomial terjadi akibat penggunaan kateter lebih dari 3 hari di rumah sakit

24. Bila kultur darah diberikan sebelum pemberian antimikroba maka mikroorganisme tidak
tumbuh SEBAB
Mikroorganisme dapat mencegah masuknya benda asing dalam bakteri

25. Pada keracunan insektisida golongan organofosfat, aktivitas enzim cholinesterase serum
menurun
SEBAB
Pada keracunan insektisida golongan organofosfat, sintesis enzim cholinesterase menurun

26. Karsinoma kaput pankreas dapat menyebabkan gangguan koagulasi plasma


SEBAB
Pada kholestasis dapat terjadi gangguan sintesis kompleks prothrombin

27. Beberapa petanda tumor meningkat pada keganasan / kanker tertentu


SEBAB
Petanda tumor adalah spesifik untuk keganasan

28. Pada TB kelenjar, pengenceran serum untuk TB Dot 1:3200


SEBAB
Kadar IgG anti TB pada TB kelenjar tidak berbeda bermakna dengan kadarnya pada TB paru

29. Pada uji imunokromatografik untuk dengue, konjugat difiksasi pada gugus
pengikat SEBAB
Pada indirect imunoglobulin binding assay, antibody harus diikat oleh Ag dahulu sebelum
diikat pada konjugat

30. Trigliserida punya peranan penting pada terjadinya atherosklerosis


SEBAB
Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko pankreatitis akuta

31. Pengeluaran keringat berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi ekstra dan


intraseluler SEBAB
Keringat adalah cairan hipotonik terhadap cairan ekstraseluler
33. Pada anemia pernisiosa terjadi true achlorhyda
SEBAB
Pada anemia pernisiosa terjadi gangguan maturasi eritrosit akibat defisiensi asam klorida

34. Pada gagal ginjal kronis, terjadi hiperparatiroid sekunder


SEBAB
Pada gagal ginjal terjadi hipokalsemia

35. Pada ikterus obstruktif dapat terjadi :


1. Bilirubin serum meningkat
2. Kolesterol serum meningkat
3. Bilirubin urine meningkat
4. Urobilin urine meningkat

37. Aktivitas enzim fosfatase alkali dan fosfatase asam dalam serum meningkat, dengan gamm-
GT dan bilirubin serum normal mencurigakan suatu :
1. Hepatoma primer
2. Kanker caput pankreas tekan duktus choledocus
3. Cirrhosis hepatis
4. Ca prostat metastase ke tulang

37. Sasaran aksi antibakteri terdapat hal di bawah ini :


1. Sintesis dinding sel
2. Sintesis protein
3. Sintesis asam nukleat
4. Alur metabolic

38. Antimikroba yang paling sering menimbulkan resisten :


1. Penicilin
2. Methicilin
3. Amikacin
4. Vancomycin

39. pada hemolitik jaundice terjadi :


1. Bilirubin urine positif
2. Urobilin urine positif
3. Bilirubin terkonjugasi dalam serum meningkat
4. Bilirubin total serum meningkat

40. CEA (Carcinoembryonic antigen) :


1. Skrining
2. Diagnosis / case finding
3. Prognosis / prediksi
4. Perawatan terapi / pasca operasi
41. Untuk membantu diagnosis kanker prostat :
1. PSA total
2. PSA total dan PSA
bebas 3. Ca 19-9
4. DRE (Digital Rectal Examination)

42.....double antigen sandwich ELISA :


1.
2. Ag lebih banyak dari
antibodi 3.
4. Jumlah molekul Ag harus lebih besar dari molekul Ab supaya dapat mengikat lebih dari 1
antibodi

43. Hasil ujian hsCRP paada seorang pria yang > 2,i mg/L merupakan predictor dari risiko
terkena : 1.Serangan infark jantung 2,9 kali
2. Penyakit pembuluh darah tepi 4,1 kali
3. Serangan stroke iskemia 1,9 kali
4. Penyakit infeksi dengan nekrosis 10 kali

44. Titer tes antistreptolisin (ASO) yang rendah didapatkan pada penyakit :
1. Defisiensi imun
2. Sindroma nephrotik
3. Glomerulnephritis
4. Demam rematik

45. Hal2 tersevut di bawah ini adalah benar untuk uji ELEK :
1. Termasuk difusi ganda sederhana
2. Merupakan reaksi toksin & antitoksin
3. Dipakai untuk penentuan pembentukan toksin pada C. dipteriae
4. Dapat dipakai juga untuk penentuan Ab terhadap jamur

46. Teori terjdainya aterosklerosis :


1. Hipotesis kerusakan endotel
2. Hiptoesis infiltrasi lipid
3. Teori tes & radikal bebas
4. Teori infeksi akut

48. Mikroalbuminuria adalah keadaan yang ditandakan oleh keluarnya albumin bersama urine
dalam
24 jam :
1. < 30 mg
2. < 200 mg
3. > 200 mg
4. > 30 mg

49. Pernyataan yang benar mengenai hormon tiroid adalah :


1. Sintesis hormon tiroid membutuhkan yodium
2. Aktivitas T3 > T4
3. Kadar T3 dalam sirkulasi lebih rendah dari T4
4. Yodium dapat menghambat hormon tiroid

KASUS I
Laki, 20 thn, demam 38.3° C, 3 hari, BP 110/80, N 70/menit, napas 25.menit, sadar, riwayat pernah
kencing keluar batu sebesar butir beras

51. Pemeriksaan yang segera dilakukan adalah :


A. Pemeriksaan sedimen urine
B. Kultur urine
C. Kultur darah
D. Uji kepekaan antibiotika
E. Semua benar

52. Bila penderita tersebut pada pemeriksaan ditemukan lekosit urine > 10cmm, maka
untuk menentukan :
A. Pemeriksaan sedimen urine
B. Kultur urine
C. Kultur urine dan uji kepekaan antimikroba
D. Kultur darah
E.

53. Syarat pemeriksaan pH dan gas darah adalah :


1. Darah arteri
2. Darah diambil secara anaerob
3. Pemeriksaan ditentukan dalam suhu 37° C
4. Darah diambil tanpa antikoagulansia

54. Bahan-bahan di bawah ini dapat menyebabkan asidosis metabolik :


1. Senyawa keton
2. Asam laktat
3. Asam salisilat
4. Asam fosfat

55. Sebaiknya pengambilan bahan pemeriksaan tersebut melalui cara :


A. Porsi tengah bersih
B. Kateterisasi
C. Aspirasi suprapubik
D. Intravenous
E. Semua benar

KASUS II
Laki2, 32 thn  RS kelamin dengan keluhan luka pada penis sejak 1 minggu lalu, 2 bulan lalu
penderita pernah coitus dengan seorang WTS di Jasak, SBY. Pemeriksaan lokal didapatkan ulkus
berbentuk lonjong, tertutup beslog yang kotor, dasar warna merah tua dan berbentuk mangkok.
Indurasi positif, agak nyeri tekan. Pada pelipatan paha teraba kel. limfe sebesar kelereng dan tidak
nyeri tekan. Kelainan lain negatif.

56. Diagnosis pemeriksaan Las yang dilakukan kecuali :


A. Pengecatan gram di ... serum
B. Mikroskop lapangan gelap
C. TPHA
D. Uji TFA-IgM

57. Jika hasil (-), dilakukan pemeriksaan dengan :


A. Tes TFI
B. Tes FTA-Abs
C. Tes FTA-IgM
D. Wassermen
E. Ulangan TPHA & VDRL setelah 3-5 hari

58. Laki2  istri hamil :


A. Pengecatan gram (+) pembanihan di cervix uteri
B. Tes VDRL
C. Tes TPHA
D. Tes FTA-IgM
E. Semua di atas

59. Jika (+) untuk memastikan keberhasilan hasil positif, dilakukan :


A. TPHA
B. FTA Abs
C. TPI
D. VDL makro
E. Semua salah

60. Jika (+) efek pada pemeriksaan VDRL pada anak :


A. Negatif
B. Mula-mula negatif, kemudian positif
C. Mula-mula positif meningkat jadi negatif
D. Selalu positif
E. Titer naik turun tidak beraturan
SOAL PRAKTIKUM
101. Bila urine dibiarkan > 4 jam pada suhu kamar setelah penampungan terjadi, KECUALI :
A. Bacteria / kuman berkembang biak
B. Eritrosit dan lekosit lisis
C. Kadar glukosa dalam urine meningkat
D. Ureum terurai  pH urine meningkat
E. Bilirubin teroksidasi jadi biliverdin

102. Saat persiapan sediment urine KECUALI :


A. Sampel urine harus segar
B. Jika beku dulu, setelah cair disentrifus dapat menyebabkan eritrosit dan lekosit lisis
C. Saat menuang supernatant, sebagian sedimen tidak ikut dibuang
D. Kecepatan, lama pemusingan tidak perlu diperhatikan
E. Urine yang alkalis dapat merusakkan unsur organisme dalam sediaan

103. Pernyataan sediment urine KECUALI :


A. Jumlah torak (cast)  100x
B. Epitel bertatah  100x
C. Epitel peralihan terdiri epitel berekor dan epitel bulat
D. Hasil protein, leko + darah yang positif pada pemeriksaan carik celup harus dilakukan
E. Kristal yang abnormal  400x

104. Merupakan unsur organik dalam sediment urine KECUALI :


A. Darah D. Kristal
B. Epitel E. Oval fat bodies
C. Torak

105. Pernyataan SALAH mengenai Albuminometer Esbach :


A. Menggunakan urine 24 jam
B. Dilakukan pada semua urine dengan hasil protein rebus positif
C. Menghindari hasil positif palsu urine harus disaring / disentrifus
D. Penggunaan pereaksi asam pikroit pada pH 5-6
E. Pada tabung Esbach, endapan yang terjadi menunjukkan jumlah protein dalam gram/Liter

106. Terdapatnya nitrit dalam urin :


1. Deteksi infeksi saluran kencing yang asimtomatis
2. Deteksi infeksi oleh mikroorganisme gram positif
3. Mencegah kerusakan ginjal pada pengobatan dini
4. Tidak lagi memerlukan pemeriksaan kultur urin

107. Syarat terbentuknya torak urin :


1. Proteinuria
2. Konsistensi garam yang tinggi
3. Aliran urin yang lambat
4. Urin yang basa

108. Pemeriksaan mikroskopis urin :


1. Spesimen pagi
2. Harus langsung diperiksa
3. Mempunyai arti diagnosis untuk kelainan ginjal
4. Diperlukan cahaya yang kuat karena urin dapat membiaskan cahaya

109. Sel darah merah dalam urin :


1. Bila SDM lisis kemungkinan hematuria
2. Normal = hematuria 2-3 lapang pandang
3. Bentuk eritrosit tergantung osmolalita urin
4. Bentuk hematuria-globuler, ghost cell, tepi bergerigi

110. Kristal abnormal karena kelainan metabolisme dalam sedimen urin :


1. Sistein
2. Oval fat bodies
3. Kolestrerol
4. Asam urat

111. Glitter cell :


1. Sel netrofil yang membengkak
2. Terdapat pada urin dengan BJ < 1.010
3. Terdapat pada urine yang hipotonis
4. Jelas dengan mikroskop fase kontras

113. Termasuk benda keton :


1. Asam asetat
2. Asam aseto asetat
3. Asam pikrat
4. Aseton

114. Untuk dapatkan hasil tes nitrit yang positif pada bakteriuria diperlukan syarat :
1. Jumlah kuman paling sedikit 105 kuman /mL
2. Urine harus mengandung nitrat
3. Waktu cukup lama untuk mereduksi nitrat
4. Urine harus segar

115. Di bawah ini termasuk unsur organik, KECUALI :


A. Darah D. Kristal
B. Epitel E. Oval fat bodies
C. Torak
116. Yang benar mengenai Protein Bence-Jones :
1. Merupakan heavy chain immunoglobulin pada melanoma multiple
2. Protein BM kecil 40K-50K
3. Mengendap pada suhu titik didihnya
4. Menggumpal pada suhu 45-60 °C

117. Hal yang benar mengenai pemeriksaan glucose urine :


1. Tes reduksi Fehling merupakan pemeriksaan semi-kualitatif
2. Vitamin C menyebabkan positif palsu pada tes reduksi
3. Vitamin C menyebabkan negatif palsu pada tes carik celup
4. Berkorelasi langsung dengan kadar glukosa darah

121. Penentuan BJ :
1. Urinometer
2. Refraktometer
3. Carik celup
4. Spektrafotometer

Protein Urine
122. Cara rebus A. Cara kualitatif
123. Carik celup (pembacaan dengan fotometer reaksi) B. Cara semi-kuantitatif

Jenis Sampel Urine


124. Urine sesaat A. Paling ideal digunakan untuk urinalisis
125. Urine postprandial B. Waktu pengambilan tidak ditentukan
126. Urine 24 jam C. Urin yang dikeluarkan 1,5-3 jam setelah makan

Warna Urine
127. Hitam A. Fluoroscein
128. Merah-coklat B. Urobilin
129. Merah-berkabut C. Bilirubin
130. Kuning-kecoklatan D. Asam homogentisat
E. Darah dan pigmen
UTS PATOLOGI KLINIK b. Masa perdarahan memanjang
TAHUN 2008 c. D-dimer positif
d. Jumlah trombosit menurun
1. Kelainan-kelainan berikut termasuk e. APTT memendek
dalam kelompok penyakit
mieloproliferatif, kecuali : 9. Pernyataan dibawah ini
a. Mielofibrosis idiopatik merupakan gambaran hasil
b. Trombositemia esensial pemeriksaan laboratorium pada
c. Polisitemia vera kasus hiperkoagulabilitas, kecuali :
d. Leukimia limfositik kronik a. Plasminogen aktivator
e. Leukimia mielositik kronik jaringan meningkat
b. Anti-trombin-3 menurun
2. Kriteria diagnosis polisitemia c. Protein C menurun
vera meliputi hal-hal berikut, d. Plasminogen aktivator inhibitor
kecuali : meningkat
a. Massa eritrosit pada wanita < e. Prostasiklin menurun
32 ml/kg BB
b. Saturasi oksigen darah arteri >92% 10. Kerja Streptokinase untuk terapi
c. Splenomegali kasus- kasus Trombosis, adalah sbb :
d. Trombositosis a. Fibrinolitik
e. Lekositosis b. Antikoagulensia
c. Antiplatelet
3. Pemeriksaan berikut dapat d. Anti-thrombin
membedakan eritrositosis primer e. Antagonis vit.K
terhadap eritrositosis sekunder :
a. Splenomegali 11. Untuk keperluan pemeriksaan Faal
b. Jumlah lekosit Hemostasis diperlukan sampel
c. Massa eritrosit dalam bentuk :
d. Saturasi oksigen a. Darah segar (whole blood)
e. Semua diatas benar b. Serum segar
c. Plasma sitrat
4. Kriteria diagnosis mielofibrosis d. Plasma heparin
idiopatik meliputi hal-hal berikut, e. Plasma EDTA
kecuali :
a. Jumlah eritrosit meningkat 12. Semua dibawah ini merupakan ciri-ciri
b. Jumlah lekosit meningkat kehandalan (performance) suatu
c. Dakrositosis metode laboratorium, kecuali :
d. Eritroblastosis a. Sensitivitas analitik
e. Fibrosis sumsum tulang b. Spesifisitas analitik
c. Presisi
5. Sel leukimia yang mengandung d. Akurasi
batang Auer dalam jumlah banyak, e. Efisiensi
didapatkan pada :
a. AML-M1 13. Pilihlah satu pernyataan dibawah ini
b. AML-M2 yang paling benar tentang nilai “cut-off” :
c. AML-M3 a. Nilai “cut off” adalah nilai tengah
d. ALL-L1 antara ensitivitas dan
e. ALL-L2 spesifisitas diagnostik
b. Nilai “cut-off” adalah nilai yang dapat
6. Kekurangan vitamin K dapat membedakan secara optimal
menyebabkan gangguan produksi kelompok sakit dan kelompok sehat
faktor pembekuan dibawah ini, kecuali : c. Nilai “cut-off” adalah batas nilai
a. Fibrinogen rujukan
b. Prothrombin d. Nilai “cut-off” adalah rerata dari nilai
c. Faktor VII sensitivitas dan spesifisitas yang
d. Faktor IX paling besar
e. Faktor X e. Nilau “cut-off” adalah rerata dari nilai
sensitivitas dan spesifisitas yang
7. Pada D.I.C terjadi keadaan paling kecil
seperti tersebut dibawah ini
kecuali : 14. Hasil tes anti-HIV palsu
a. Aktivitas koagulasi meningkat dapat disebabkan :
b. Altivitas fibrinolisis meningkat a. Penyakit keganasan
c. Penurunan produksi faktor koagulasi b. Disfungsi sel B
d. Hambatan agregasi trombosit c. Agammaglobulinemia
karena FDP meningkat d. Pemeriksaan pada periode jendela
e. Gangguan polimerisasi fibrin e. Defek sintesis antibodi

8. Data pemeriksaan laboratorium


dibawah ini, mencurigakan terjadinya
D.I.C, kecuali :
a. Kadar fibrinogen menurun
15. Uji konfirmsi rutin digunakan pada d. Ca 125 dan CA 15 – 3
pemeriksaan deteksi infeksi anti- e. Salah semua
HIV adalah :
a. Limfosit T-CD4 23. Hasil pemeriksaan laboratorium ini
b. Limfosit T-CD8 dapat menyampingkan adanya infeksi
c. Antigen p24 akut / primer Toxoplasma
d. IgA-HIV (Toxoplasmosis) :
e. Western Bolt a. Toxo IgG negatif
b. Toxo IgM positif dan Toxo
16. Sel imunokompeten dibawah ini yang avidity tinggi (≥0,6)
mempunyai keterkaitan dengan c. Toxo IgM negatif
reaksi anafilatik : d. Toxo IgM negatif dan Toxo
a. Limfosit T avidity tinggi (≥0,6)
b. Limfosit B e. Betul semua
c. Monosit
d. Sel netrofil 24. Tes avidity TORCH untuk Toxoplasmosis
e. Sel Mast maupun CMV :
a. Umum yang dipakai di
17. Reaksi hipersensitivitas tipe III laboratorium klinik
merupakan suatu rangkaian reaksi b. Lebih unggul daripada tes IgG
yang lazim disebut sebagai : dan IgM anti Toxo maupun CMV
a. Cell mediated reactions c. Keunggulan : bila avidity tinggi,
b. Immune complex reaction ada indikasi infeksi primer labih
c. Anaphylactic reactions dari 3 bulan (lampau/kurang
d. Cytotoxic reactions berbahaya) walau tes IgM positif/
e. Immediate Hemolytic reactions reaktif
d. Kelemahan : bila avidity rendah,
18. Reaksi hipersensitivitas tipe IV berarti adanya infeksi primer kurang
mempunyai manifestasi klinis dari 3 bulan (akut/lebih berbahaya)
berdasarkan reaksi yang lazim sehingga masih perlu tes konfirmasi
dikenal istilah seperti dibawah ini, lagi dengan tes Antigenemia, kultur
kecuali : virus maupun tes PCR
a. Delayed hypersensitivity reactions e. Betul semua
b. Contact sensitivity reactions
c. Cell mediated immunity 25. Tes konfirmasi yang diperlukan adalah
d. Immunity to bacteria a. Teknik immunoblotting ANA profile-
e. Cellular Immunity 1 euroline untuk setiap tes ANA
positif (teknik EIA/ELISA)
19. Komponen imun yang berperan b. Anti ds-DNA untuk penyakit
pada reaksi hipersensitivitas tipe I autoimun rematik SLE/Lupus
adalah : c. Anti Scl-70 untuk penyakit autoimun
a. IgG rematik Systemic sclerosis
b. IgA d. Anti Jo-1 untuk penyakit
c. IgM autoimun rematik Myositis
d. IgE e. Betul semua
e. IgD
26. Dibawah ini adalah pemeriksaan
20. Torak granuler coklat lumpur (muddy laboratorium darah donor pretransfusi
brown granular cast) pada sedimen untuk mencegah penularan penyakit
urine, didapat pada reaksi transfusi : ke penderita, kecuali
a. Hemolitik a. Anti HAV
b. Nekrosis tubuler akut b. HBs Ag
c. Darah terkontaminasi c. Anti HCV
d. Leukoaglutinin d. Anti HIV
e. A + B e. Malaria

21. Penanda tumor (tumor marker) 27. Hasil reaksi silang (cross match)
yang dapat dipakai untuk memantau antara donor gol.darah O dengan
pengobatan pada penderita setelah penderita gol.darah Oh sebagai
diagnosis ditegakkan : berikut :
a. AFP dan hCG a. Mayor + minor +
b. Ca 15 – 3 b. Mayor + minor –
c. Ca 125 c. Mayor – minor +
d. PSA d. Mayor – minor –
e. Betul semua e. Salah semua

22. Pada germ cell tumor (ovarium) 28. Antigen golongan darah dibawah ini
dipakai kombinasi : hanya didapatkan pada permukaan
a. AFP dan Ca 125 sel darah merah, KECUALI :
b. AFP dan Ca 15-3 a. Antigen A
c. AFP, Beta HCG dan LDH b. Antigen D
c. Antigen K
d. Antigen Jk a SEBAB
e. Antigen Fy a Pada DM, platelet mudah mengalami
agregasi.
29. Antibodi gol.darah dibawah ini
merupakan antibodi alami, kecuali 38. INR dipakai untuk memonitor
: terapi antikoagulan oral.
a. Anti A SEBAB
b. Anti A1 Pengukuran INR sama sensitifnya dengan
c. Anti B pengukuran PPT.
d. Anti H
e. Anti D 39. Jumlah Na-sitras untuk pemeriksaan
Faal Hemostasis perlu diperhatikan
30. Kelainan fungsi trombosit dapat dijumpai pada penderita sianosis.
pada semua keadaan dibawah ini, SEBAB
kecuali Pada penderita sianosis terjadi
: policitemia sehingga kadar PCV
a. Penyakit Von Willebrand meningkat.
b. Penyakit Multiple Myeloma
c. Trombositopenia 40. Reaksi transfusi hemolitik karena
d. Uremia pemberian label yang keliru adalah
e. DIC kurang penting dibanding reaksi
transfusi anafilatik.
31. Trombositopenia dapat dijumpai pada SEBAB
semua keadaan dibawah ini, KECUALI: Akibat dari reaksi transfusi hemolitik
a. Post Transfussion Purpura biasanya ringan, tidak terjadi tubular
b. Trombositopenia necrosis akut, juga tidak terjadi hemolisis
c. Anemia Megaloblastic intra vaskuler yang cepat.
d. SLE
e. Alport Synd 41. Tes ANA positif dengan metode
EIA/ELISA perlu dilanjutkan dengan tes
32. Trombositopenia imun dapat dijumpai konfirmasi adanya auto antibodi spesifik
pada keadaan di bawah ini, dengan metode IFA (substrat: sel Hep-2
KECUALI : dan sel hati kera) maupun metode
a. Hodgkin’s Lymphoma IMMUNOBLOTTING.
b. SLE SEBAB
c. Penyakit jantung kongenital Tes ANA metode EIA dengan hasil
d. Pasca tranfusi negatif tidak dapat menyingkirkan
e. Pemberian obat Cyclosporin penyakit SLE/Lupus.

33. Bila banyak ditemukan normoblas 42. Seorang penderita gol.darah A2


maka hasil hitung jumlah leukosit yang mendapat transfusi darah
dengan cara menggunakan kamar donor gol.darah A1 akan mengalami
hitung (manual) harus dikoreksi. reaksi transfusi hemolitik segera.
SEBAB SEBAB
Normoblast tidak termasuk jenis sel Seorang penderita gol.darah A2 selalu
darah putih. mempunyai anti A1

34. Reaksi Hipersensitivitas Type II 43. Aspirin dapat menghasilkan tes


berdasarkan reaksi Cytotoxic agregasi trombosit yang meningkat,
yang mengakibatkan lisisnya cell- SEBAB
bound antigen. Aspirin dapat menghambat sintesis
SEBAB Tromboksan A2
Reaksi Hipersensitivitas Type II
merupakan manifestasi interaksi molekul 44. Pada post splenektomi akan
IgM/IgG dengan interleukin. terjadi trombositosis,
SEBAB
35. Cadangan zat besi dalam sumsum Trombosit mengalami sequestrasi di
tulang pada penderita Policitemia Vera limpa
sering kali kurang dari normal.
SEBAB 45. Pada trombositemia esensial
Pada sutul Policitemia Vera terjadi sering didapatkan :
hiperplasia seri eritrosit. 1. Splenomegali
2. Massa eritrosit > 36 mL/kg BB
3. Jumlah trombosit 1 juta/mikro/Liter
36. Trombositosis reaktif dapat terjadi 4. Cadangan besi sumsum
pada Lekemia Granulositik Kronik. tulang kurang
SEBAB
Lekemia Granulositik Kronik termasuk 46. Pada leukemia mielositik khronik
kelompok mieloproliferatif. sering ditemukan :

37. Trombo-emboli sering terjadi


pada Diabetes Melitus.
1. Trombositosis
2. Splenomegali 55. Di bawah ini dapat menyebabkan
3. Basofilia niali LED tinggi :
4. Batang Auer 1. Fibrinogen
2. Albumin
47. Komponen imun yang berperan dalam 3. Anemia
reaksi tipe IV berdasarkan suatu Cell 4. Polisitemia vera
mediated reactions, adalah :
1. Sel limfosit T CD8+ 56. Anti-phospholipid syndrome (APS) :
2. Interleukin -2 1. Penyumbatan pembuluh darah
3. TNF-α kecil (Catastrophic APS)
4. Perforin, Granzyme 2. Penyumbatan pembuluh
darah besar(Simple APS)
48. Nilai rujukan (“nilai normal”) adalah : 3. Anti-cardiolipin IgG positif
1. Nilai yang didapat dari orang 4. Lupus Anticoagulan (LA) positif
yang tampak sehat
2. Merupakan nilai rerata (mean) dari 57. Pemeriksaan laboratorium
40 orang tampak sehat penunjang diagnosis kanker Prostat :
3. Merupakan rentang nilai rerata + / - 2 1. PSA total
SD dari 40 orang tampak sehat 2. PSA total dan PSA
4. Merupakan SD dari 40 orang bebas 3. CA 19-9
tampak sehat 4. Digital Rectal Examination (DRF =
colokdubur)
49. Obat oral antikoagulan mempunyai efek :
1. Fibrinolitik 58. CA 125 sebagai penanda tumor untuk
2. Anti - platelet keganasan ovarium (Ca epithelial)
3. Menginaktifasi faktor-faktor terbaik dipakai untuk :
pembekuan 1. Skrining
4. Antagonis vitamin K 2. Deteksi kesembuhan
3. Staging / prognosis
50. Trombosis mudah timbul bila : 4. Pemantauan terapi
1. Agregasi trombosit meningkat
59. yang tersebut di bawah ini
2. Anti – trombin-3 menurun merupakan sifat dari antibodi Imun :
3. Plasminogen aktivator inhibitor 1. Suhu optimal reaksi 37°C
meningkat 2. Kelas IgG
4. Protein C dan S menurun 3. Dapat menembus placenta
4. Perlu media antiglobulin
51. Untuk keperluan pemeriksaan faal
hemostasis, perlu persiapan 60. Pada pemeriksaan laboratorium
sampel seperti tersebut di bawah kasus trombositopenia dapat
ini : dijumpai :
1. Plasma sitrat miskin trombosit 1. Rumpel Leede yang positif
2. Memperhatikan LED penderita 2. Retraksi bekuan yang abnormal
3. Memperhatikan PCV penderita 3. Platelet antibodies positif
4. Penderita harus puasa 4. Masa pembekuan darah abnormal
52. Trombin time (TT) akan SOAL PRAKTIKUM
memeanjang pada keadaan di
bawah ini : 101. Hasil perhitungan retikulosit
1. Dysfibrinogenemia perlu dikoreksi pada keadaan :
2. D.I.C A. Anemia
3. Pasca heparinisasi B. Normoblastemia
4. Vaskulitis C. Lekemia
D. Trombositosis
53. Pada penggunaan reagensia E. Polisitemia
rapid (strategi III) digunakan
ketentuan berikut : 102. Hasil perhitungan retikulosit perlu
1. Sensitivitas reagen I > 99% dikoreksi pada keadaan :
2. Sensitivitas reagen II > 98% A. Anemia
3. Sensitivitas reagen III > 99% B. Lekositosis
4. Preparasi antigen atau prinsip C. Normoblastemia
tes reagen I, II, III : sama D. Retikulositosis
E. Polisitemia
54. Untuk menentukan jenis anemia dapat
dilihat dari data print out mesin hitung 103. Selisih jumlah lekosit antar kotak W
sel otomatis di bawah ini : dalam kamar hitung improved Neubauer
1. Kadar Hb (pada kondisi jumlah lekosit normal)
2. MCHC tidak boleh lebih dari :
3. PCV A. 5 sel
4. MCV
B. 8 sel E. Tidak dapat ditentukan
C. 10 sel
D. 15 sel 112. Sel polikromasia pada hapusan darah
E. Semua salah tepi dengan pewarna Giemsa,
sebenarnya adalah :
104. Yang termasuk sel mononuklear A. Trombosit besar
lekosit adalah : B. Limfosit besar
A. Eosinofil C. Normoblast
B. Basofil D. .....
C. Limfosit E. .....
D. Netrofil
E. Granulosit 113. Bila tekanan darah penderita 250/90 mm
Hg, maka pada tes Rumpel Leede
105. Pada metode hematin asam Sahli selama 5 menit tekanan darahnya harus
hemoglobin yang tidak terhitung adalah : dipertahankan pada :
A. Oksi Hb A. 40 mm Hg
B. Sull Hb B. 90 mm Hg
C. Meth Hb C. 100 mm Hg
D. Hb A D. 120 mm Hg
E. Hb F E. 150 mm Hg
106. Larutan Turk dipakai untuk 114. Tes Rumpel Leede positif mungkin
menentukan jumlah : disebabkan hal yang tersebut di
A. Eritrosit bawah ini, KECUALI :
B. Normoblast A. Penurunan jumlah trombosit
C. Retikulosit B. Gangguan fungsi trombosit
D. Lekosit C. Gangguan vaskuler
E. Trombosit D. Demam Dengue
E. Hiperagregasi trombosit
107. Derajat variasi ukuran eritrosit
dapat diketahui dari : 115. Yang tertera di bawah ini diperlukan
A. MCV untuk penentuan clotting time (waktu
B. MCH pembekuan), KECUALI :
C. MCHC A. Alkohol 70 %
D. RDW-CV B. Semperit (disposable syringe)
E. PCV C. Botol penampung + EDTA
D. Stopwatch
108. Dari pemeriksaan berikut dapat E. Tabung reaksi berdiameter 5 mm
diketahui gambaran eritrosit hipokromik :
A. MCV 116. Pada penentuan bleeding time (waktu
B. MCH perdarahan) cara ivy dibutuhkan
C. MCHC yang tertera di bawah ini KECUALI :
D. RDW-CV A. Kertas penghisap
E. PCV B. Blood lancet
C. Stopwatch
109. Bila kadar Hb = 10 g/dL dan PCV = D. Botol penampung + EDTA
25%, maka : E. Tensimeter
A. MCV = 40 fL
B. MCH = 40 pg 117. Panjang tabung kapiler untuk
C. MCHC = 40 g/dL penentuan PCV = 80 mm, setelah
D. RDW-CV = 40% disentrifugasi didapatkan panjang
E. Semua salah kolom eritrosit = 20 mm dan panjang
kolom plasma 30 mm, maka PCV nya :
110. Jika jumlah lekosit 30.000/μL, hitung A. 25 %
jenis: 7/1/7/45/45/5 maka interpretasinya B. 37 %
adalah : C. 40 %
1. Lekositosis shift to the left D. 60 &
2. Lekositosis shift to the right E. Tidak dapat ditentukan
3. Eosinofilia relatif
4. Tidak dapat dibuat interpretasi 118. Pernyataan yang benar
mengenai retikulosit adalah :
111. Hasil hitung retikulosit seorang pasien A. Ukurannya lebih kecil
perempuan = 4%, Hb = 5 g/dL, MCV = daripada eritrosit
90 fL, MCH=25 pg, MCHC = 25 g/dL, B. Masih mempunyai inti
maka jumlah retikulosit setelah koreksi C. Pada hapusan darah tepi dapat
adalah : dilihat dengan pewarnaan
A. 1 % Giemsa
B. 2 % D. Bila meningkat menunjukkan
C. 4 % sumsum tulang tidak dapat
D. 8 & mengatasi anemi dengan
baik
E. Lebih muda daripada 126. Penentuan golongan darah sistem
eritrosit mature ABO metode Reverse Grouping pada
sampel golongan darah Oh (O
119. LED meningkat dapat disebabkan : Bombay) menunjukkan hasil
A. Kadar hemoglobin meningkat agglutinasi sebagai berikut :
B. Albumin meningkat A. Sel A + , sel B + , sel O +
C. Globulin meningkat B. Sel A + , sel B + , sel O -
D. ... C. Sel A - , sel B - , sel O -
E. ... D. Sel A - , sel B - , sel O +
E. Semua salah
120. Penentuan LED cara Westergren
memerlukan pengenceran 127. Penentuan golongan darah sistem
sebagai berikut ABO metode Reverse Grouping pada
A. Darah EDTA : NaCl 0.9% = 4 : 1 sampel golongan darah AB
B. Darah EDTA : NaCl 0.9% = 1 : 4 menunjukkan hasil agglutinasi sebagai
C. Darah EDTA : NaCl 0.9% = 5 : 1 berikut :
D. Darah EDTA : NaCl 0.9% = 9 : 1 A. Sel A + , sel B + , sel O +
E. Darah EDTA : NaCl 0.9% = 4 : 5 B. Sel A + , sel B + , sel O -
C. Sel A - , sel B - , sel O +
121. Untuk pemeriksaan faal hemostasis D. Sel A - , sel B - , sel O -
digunakan larutan Natrium Sitrat 38 E. Semua salah
% dengan perbandingan :
A. Volume darah : volume larutan = 1:4 128. Penentuan golongan darah sistem
B. Volume darah : volume larutan = 1:5 ABO metode Forward Grouping pada
C. Volume darah : volume larutan = 1:9 sampel golongan darah A1
D. Volume darah : volume larutan = 4:1 menunjukkan hasil agglutinasi sebagai
E. Volume darah : volume larutan = 9:1 berikut :
A. Anti A + , Anti B - , Anti A1 -
122. Hasil pemeriksaan darah lengkap pasien B. Anti A + , Anti B - , Anti A1 +
adalah Hb = 8,7 g/dL, MCV = 65,4 fL,
C. Anti A - , Anti B + , Anti A1 +
PCV
D. Anti A - , Anti B + , Anti A1 -
= 27,8%, MCH = 20,5 pg, MCHC = 31,3 E. Semua salah
g/L, RDW-CV = 23,8%. Semua
pernyataan di bawah ini sesuai untuk 129. Penentuan golongan darah sistem
pasien tersebut, KECUALI : ABO metode Forward Grouping pada
A. Anemia
sampel golongan darah A2
B. Anisositosis
menunjukkan hasil agglutinasi sebagai
C. Poikilositosis
berikut :
D. Hipokrom
A. Anti A + , Anti B - , Anti A1 +
E. Mikrositer
B. Anti A + , Anti B - , Anti A1 -
C. Anti A - , Anti B + , Anti A1 +
123. Penentuan PCV metode
microhematocrite lebih akurat daripada D. Anti A - , Anti B + , Anti A1 -
E. Semua salah
metode Wintrobe, karena :
A. Kecepatan pemusingan lebih cepat
130. Untuk penentuan golongan darah
B. Waktu pemusingan lebih lama
sistem ABO metode Reversed Grouping
C. Menggunakan sampel darah EDTA
diperlukan :
D. Trapped plasma minimal
A. Bahan : sel darah merah sampel,
E. Volume darah sampel lebih sedikit
Reagen : suspensi sel (2-5%) sel A,
sel B, dan sel O
124. Pada penentuan kadar Hb metode
B. Bahan : sel darah merah sampel,
cyanmeth digunakan standard Hb 12
Reagen : suspensi sel (10-20%) sel
g/dL, dengan adsorban 0,240. Bila
A, sel B, dan sel O
absorban sampel 0,320 maka kadar
C. Bahan : serum / plasma sampel,
Hb sampel :
Reagen : suspensi sel (2-5%) sel A,
A. 9 g/dL
sel B, dan sel O
B. 10 g/dL
D. Bahan : serum / plasma sampel,
C. 15 g/dL
Reagen : suspensi sel (10-20%) sel
D. 16 g/dL
A, sel B, dan sel O
E. 20 g/dL
E. Semua salah
125. Larutan pengencer Rees Ecker
dipakai pada penentuan :
A. Jumlah retikulosit
B. Jumlah eritrosit
C. Jumlah lekosit
D. Jumlah trombosit
UAS PATOLOGI KLINIK
E. Jumlah eosinofil
TAHUN 2008

1. Hasil pemeriksaan lab yang paling


awal mengalami kelainan pada
hepatitis akut adalah :
a.
Fosfatase alkali e.
BSSD
b.
Gamma GT
c.
Transaminase 9. Keadaan berikut merupakan
d.
Bilirubin serum faktor pendukung pada teori
e.
Albumin serum terjadinya atherosclerosis kecuali :
a.
Meningkatnya kadar PDGF dalam
2. Kadar bilirubin total serum yang darah
meningkat disertai bilirubin urin positif b.
Infiltrasi lipoprotein ke intima
dan urobilin urin meningkat bisa terjadi c.
Hiperhomosisteinimia
pada : d.
Meningkatnya radikal bebas darah
a.
Hepatitis virus akut e.
Diet kaya monounsaturated fatty acid
b.
Anemia hemolitik
c.
Breast-milk jaundice 10. Berikut ini merupakan
d.
Ikterus obstruktif penyebab hiperkolesterolemia
e.
Benar semua kecuali :
a.
Hipoiroid
3. Pada keracunan insektisida b.
Glikogen Storage Disease
golongan organofosfat terjadi c.
Sindroma Nefrotik
penurunan sintesis d.
Porphyria
a.
Albumin e.
Penyakit hati
b.
Bilirubin
c.
Cholinesterase 11. Pernyataan berikut tentang
d.
Kompleks protrombin Lp(a) adalah benar kecuali :
e.
Semua salah a.
Diturunkan secara
autosomal dominan
4. Hasil pemeriksaan lab yang paling b.
Pada kadar >30 mg/dl
akhir kembali normal pada hepatitis akut meningkatkan resiko aterosklerosis
adalah : 2x lipat
a.
Albumin c.
Merupakan risk factor yang
b.
Bilirubin berdiri sendiri, tidak tergantung
c.
CHE faktor lain
d.
Gamma GT d.
Struktur mirip VLDL tapi
e.
Transaminase mempunyai ekor Apo(a)
e.
Menghambat kerja plasminogen
5. Aktivitas enzim yang paling
awal meningkat pada infark miokard 12. Semua pernyataan di bawah ini
akut adalah : merupakan tujuan pemeriksaan
a.
Fosfatase alkali hapus tenggorok dengan swab,
b.
Transaminase kecuali :
c.
CK-MB a.
Diagnosis penyakit
d.
LDH b.
Pengobatan penyakit
e.
Gamma GT c.
Mencari pembawa penyakit (carrier)
d.
Macam M.O penyebab
6. Pemeriksaan lab yang e.
Deteki Shigella spp.
bermanfaat pada kasus dugaan
pancreatitis acute adalah : 13. Gap osmolalitas adalah :
a.
AST a.
Selisih antara nilai-nilai
b.
ChE osmolaritas pada kompartemen
c.
CK-MB cairan tubuh
d.
LDH b.
Selisih antara nilai osmolalitas
e.
Semua di atas salah cairan ekstra dan intra seluler
c.
Selisih antara nilai osmolalitas
7. Berikut ini merupakan faktor resiko hitung dan osmolalitas ukur
terjadinya aterosklerosis kecuali : d.
Selisih antara nilai
a.
Inaktivitas fisik osmolaritas plasma dan
b.
Merokok serum
c.
Kopi e.
Selisih antara kadar Na dengan
d.
Hipertensi jumlah bikarbonat dan klorida
e.
Stress mental plasma

8. Urutan molekul di lipoprotein 14. Nomogram Du Bois digunakan untuk :


yang paling hidrofobik ke hidrofilik a.
Mendapatkan nilai luas
yaitu : permukaan tubuh
a.
TG-Kol.ester-Kol.bebas-fosfolipid- b.
Mendapatkan nilai bikarbonat dari
ApoProtein pH dan pCO2 darah
b.
TG-Kol.bebas-Kol.ester-fosfolipid- c.
Mendapatkan nilai base excess
ApoProtein d.
Mendapatkan nilai pH dari
c.
TG-Kol.bebas-Kol.ester-fosfolipid- bikarbonat dan pCO2 darah
Lipoprotein e.
Mendapatkan nilai klirens kreatinin
d.
TG-Kol.bebas-Kol.ester-ApoProtein- dari kadar kreatinin serum
fosfolipid
15. Nilai GFR di bawah ini
menunjukkan keadaan gagal ginjal :
a.
Kurang dari 90 ml/menit/1.73m2
b.
Kurang dari 60 ml/menit/1.73m2
c.
Kurang dari 30 ml/menit/1.73m2
d.
Kurang dari 15 ml/menit/1.73m2 a.
Merangsang aktivitas osteoclast
e.
Kurang dari 5 ml/menit/1.73m2 b.
Menurunnya kalsium ion
dapat merangsang sekresi
16. Yang tercantum di bawah ini, hormon paratiroid
merupakan bahan pemeriksaan c.
Merangsang enzim yang
kultur anaerob, kecuali : mengaktivasi 25(OH) vit
a.
Aspirasi suprapubik 23
d.
b.
Kelenjar Bartholini Pada hiperparatiroid dapat
c.
Urin porsi tengah terjadi alkalosis
d.
Kelenjar empedu e.
Dapat menyebabkan kista
e.
Darah tulang panjang

17. Keuntungan menggunakan klirens 24. Semua yang tertera dibawah ini
kreatinin sebagai pengukur GFR sesuai dengan sindroma Conn, kecuali
adalah semua di bawah ini, kecuali : :
a.
a.
Kreatinin adalah bahan endogen Hipokalemia
b.
b.
Kreatinin difiltrasi bebas di glomeruli Hipertensi
c.
c.
Kreatinin disekresi di tubuli Angiotensin meningkat
d.
d.
Kadar kreatinin relatif konstan Hiperaldosteron
e.
dalam darah Adenoma zona glomerulosa
e.
Kreatinin tidak direabsorpsi di tubuli
25. Semua yang tertera dibawah ini
18. Hasil pemeriksaan ini berasal sesuai dengan efek kortisol, kecuali
dari penderita asidosis metabolik : :
a. pH darah 7,33; pCO2 : 60 mmHg a.
Androgenik
b. pH darah 7,30; pCO2 : 30 mmHg b.
Diabetogenik
c. pH darah 7,50; pCO2 : 60 mmHg c.
Imunosupresan
d. pH darah 7,40; pCO2 : 40 mmHg d.
Hipotensi
e. pH darah 7,55; pCO2 : 23 mmHg e.
Barat badan meningkat

19. pernyataan yang benar 26. Pernyataan dibawah ini yang


mengenai GAKI (endemic goiter) benar adalah :
adalah : a.
Penyembuhan hepatitis A
a.
berat badan menurun hampir 100%
b.
pada wanita sering terdapat anemia b.
Penyembuhan hepatitis B
c.
mudah berkeringat hampir 100%
d.
TSH menurun c.
Penyembuhan hepatitis C
e.
Hipertiroid hampir 100%
d.
Pengobatan hepatitis A perlu
20. Pernyataan di bawah ini sesuai anti- viral dan interferon
mengenai Grave’s disease, kecuali
e.
Penularan hepatitis A terutama
: melalui suntikan dan atau
a.
Kelainan otoimun pengguna narkona dengan suntikan
b.
Merupakan keadaan hipertiroidi
c.
Biasanya kurus 27. Diagnosa hepatitis B
d.
TSH menurun dengan pemeriksaan darah :
e.
Hiperkolesterol
a.
HbsAg
b.
Anti HBc
21. Semua pernyataan dibawah ini
c.
HbcAg
benar mengenai HbA1c, kecuali :
d.
HBV-DNA
a.
Merupakan ikatan irreversible
e.
Betul semua
glukosa dengan globin
b.
Bila glukosa darah meningkat, 28. Diagnosa hepatitis C
segera diikuti peningkatan HbA1c dengan pemeriksaan darah :
c.
Menggambarkan status
a.
HCV Ag
regulasi glukosa jangka b.
Anti HCV
panjang c.
Anti HBc
d.
Penurunan HbA1c terjadi bila d.
HCV-DNA
glukosa terkendali baik minimal e.
Betul semua
selama 6 minggu
e.
Target regulasi 29. Hasil tes menunjukkan
glukosaterkendali adalah HbA1c adanya viromia
<7% a.
Anti HBc positif
b.
HbeAg positif
22. Pada DM dengan obesitas c.
HBV DNA positif
digunakan metformin karena : d.
Anti HBs positif kuat
a.
Merangsang sekresi insulin e.
A+B+C
b.
Menekan glukoneogenesis hepatik
c.
Menghambat absorpsi glukosa
d.
Merangsang ekskresi glukosa
e.
Menekan antibody anti insulin
23. emua benar mengenai
hormonic paratiroid, kecuali :
30. Uji serologis pilihan untuk Seorang penderita pria 36 tahun datang ke
penyakit toxoplasmosis dewasa ini di RSU Dr. Soetomo dengan keluhan utama
Indonesia adalah : nyeri sendi lutut kiri, subfebris dan malaise.
a.
Uji metileb biru Anamnesis, penderita tidak pernah
b.
Uji fiksasi komplemen mengalami trauma pada sendi lutut kiri.
c.
Uji imunofluoresens tak langsung Penyakit ini baru pertama dialami penderita.
d.
Uji ELISA IgM dan IgG Pada pemeriksaan tampak sendi lutut kiri
e.
Uji aglutinasi lateks merah, nyeri tekan, dan nyeri gerak.
Fluktuasi positif. Suhu tubuh 37,5. 15g%
31. Bila hasil uji TB dot positif pada SDM 5,5juta. SDP 8200/cmm. LED 80/105.
penderita dengan infiltrasi padat dan Pada pungsi dari sendi didapatkan cairan
soliter (coin lesion) di parunya maka yang serus.
kemungkinannya adalah sebagai
berikut, kecuali :
a.
Penderita menderita TB paru 36. Diagnosis persangkaan yang
b.
Penderita menderita tumor paru paling besar dari penderita ini adalah :
a.
yang berasal dari TB paru Gouty arthritis
b.
c.
Penderita tumor paru yang Demam rematik
c.
disertai proses TB aktif di luar Gonitis
d.
paru Arthritis rematoid
e.
d.
Aspergilosis paru pada Osteoarthritis deformans
penderita dengan DM
e.
Terjadi reaksi silang antara antigen 37. Atas dasar diagnosis
tumor paru dan antigen polimer persangkaan tersebut, maka untuk
BCG untuk uji TB dot menunjang diagnosis penyakit perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium :
32. Sifat-sifat dari dengue-dot a.
Uji ASO
adalah sebagai berikut, kecuali : b.
Kultur cairan sendi
a.
Mempunyai prinsip dasar uji c.
Uji rose waaler
imunokromatografik (ICT d.
Penentuan kadar asam urat
tak langsung) e.
Penentuan kadar CRP
b.
Memakai sebagai fase padat keras
nitroselulose yang memiliki 38. Bila hasil dari tes tersebut positif atau
kapasitas tinggi diatas harga normal, maka kesimpulan
c.
Dapat dipakai untuk menentukan kita ialah :
IgG atau IgM a.
Kemungkinan besar demam rematik
d.
Sensitivitasnya melebihi uji IKMA b.
Kemungkinan amat besar goritis
e.
Amat praktis c.
Kemungkinan amat besar
arthritis remathoid
33. Seorang penderita laki-laki 30 tahun d.
Pasti suatu gouty arthritis
sudah demam 3 hari. Suhu badan 38,3oC. e.
Kemungkinan besar
tekanan darah 110/70, N 70/menit, napas suatu osteoarthritis
25/menit, sadar, pernah kencing keluar deformans
batu sebesar bulir beras. Pemeriksaan
yang segera perlu dilakukan : 39. Sebagai tolak ukur yang terbaik untuk
a.
Pemeriksaan sedimen urin mengetahui keberhasilan pengobatan,
b.
Kultur urin disamping perbaikan gejala klinis ialah
c.
Kultur darah hasil pemeriksaan :
a.
d.
Uji kepekaan antibiotika Kadar asam urat
e.
Semua benar menjadi
normal/menurun
34. Bila pada pemeriksaan lab b.
Titer tes ASO
ditemukan leukosit >10/cmm, maka menjadi
untuk menentukan pengobatan yang normal/menurun
c.
tepat sebaiknya dilakukan : Kultur cairan sendi menjadi negatif
d.
a.
Pemeriksaan sedimen urin Titer tes rose waaler menjadi normal
e.
b.
Kultur urin Kadar CRp menjadi normal
c.
Kultur urin + uji kepekaan
antibiotik 40. Prognosis dari penyakit
d.
Kultur darah penderita adalah :
a.
e.
Kultur darah + uji kepekaan Amat baik asalkan penderita
antibiotik dapat mengatur makannya
b.
Cukup baik asal dilakukan
35. Pengambilan bahan spesimen pengobatan yang intensif
tersut sebaiknya dengan cara : sehingga kultur negatif
c.
a.
Porsi tengah bersih Sedang sebab belum
b.
Kateterisasi menyerang jantung
d.
c.
Aspirasi suprapubik Jelek sebab keadaan ini muncul
d.
Intravenus saat serangan pertama
e.
Semua benar
e.
Amat jelek sebab dapat
menyebabkan kematian
mendadak
41. Tumor kaput pankreas dapat 1. Hepatitis virus akut
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan 2. Ileus obstruktif
urobilinuria : 3. Kolelitiasis
SEBAB 4. Anemia hemolitik
Tumor kaput pankreas dapat
menyebabkan ikterus obstruktif 52. Breast milk jaundice
disebabkan oleh :
42. Tidak semua bayi yang mendapat 1. Proses hemolitik
ASI terkena breast milk jaundice. 2. Gangguan uptake
SEBAB 3. Kolestasis
Tidak semua ASI mengandung 4. Gangguan konjugasi bilirubin
pregnandiol.
53. Pemeriksaan dasar pada
43. VLDL merupakan lipoprotein laboratorium pada dislipidemia :
yang aterogenik. 1. Pengamatan plasma/serum segar
SEBAB 2. Tes kilomikron
VLDL mengandung trigliserida lebih dari 3. Kadar kolesterol
50%.
4. Kadar trigliserida
44. Untuk pemeriksaan sedimen
54. Pada hiperlipoproteinemia
urine, sebaiknya dipilih urine pertama
menurut Frederickson tipe berikut ini
di pagi hari.
terjadi kekeruhan serum :
SEBAB
1. Tipe IIa
Urine pertama pagi hari bersifat asam
2. Tipe V
dan pekat.
3. Tipe I
4. Tipe III
45. Pada gagal ginjal kronik dapat
terjadi hiperparatiroid sekunder.
55. Syarat pemeriksaan pH dan
SEBAB
gas darah adalah :
Pada gagal ginjal kronis kalsium serum
1. Darah arteri
meningkat.
2. Pengambilan secara anerob
3. Ditentukan pada suhu 37oC
46. Hiperkortisol dapat
4. Tanpa antikoagulan
menyebabkan diabetes adrenal.
SEBAB 1. asma bronkhiale
Kortisol merangsang gluconeogenesis 2. trauma kepala dengan hiperventilasi
hepatic. 3. gagal ginjal kronik
4. diare akut disertai radang paru
47. Sarana diagnosis penting untuk
hepatitis C cukup hanya diperlukan tes 57. pernyataan yang sesuai
antibody, deteksi virus, genotip dan tes mengenai sindroma Zollinger Ellison
fungsi hati saja. adalah :
SEBAB 1. terdapat peningkatan asam lambung
Biopsi hati tidak dapat menilai dengan 2. dapat terjadi fulminant peptic ulcer
tepat derajat keradangan maupun 3. diagnosis dapat ditegakkan
fibrosis. dengan secretin challenge test
4. terdapat peningkatan gastrin
48. Antigen HRP (histidine-rich protein)
yang dilacak pada cari celup (ICT) 58. pernyataan yang benar
untuk malaria adalah HRP1 mengenai ketoasidosis diabetik :
SEBAB 1. bikarbonasi meningkat
Antigen ini tidak tergantung pada 2. pH darah turun
fenotipe knob. 3. sering disertai
peningkatan osmolaritas
49. Pemeriksaan kultur urin darah
sebaiknya dilakukan pada pagi hari. 4. dapat terjadi pada DM tipe 2
SEBAB
Spesimen urin pagi tidakbmengandung 59. kortisol dapat
antimikroba. menyebabkan peningkatan :
1. limfosit
50. Sekret urogenital pada wanita 2. eritrosit
tidak dapat dikultur anaerob. 3. eosinofil
SEBAB 4. trombosit
Sekret urogenital pada wanita terpajan
oksigen. 60. Pernyataan yang sesuai untuk
cairan pankreas adalah :
51. Bilirubin urine negatif disertai 1. Mengandung tripsin
urobilinogen urine positif kuat biasa
terjadi pada :
56. H darah = 6,90; bikarbonat =
10 mmol/l; pCO2 = 49 mmHg.
Hasil pemeriksaan diatas sangat
mungkin berasal dari penderita :
2. Mudah berbuih 108. Pernyataan yang tidak benar tentang
3. Sekresinya dapat dirangsang oleh pemeriksaan menggunakan
sekretin albuminometer esbach :
4. Merupakan asam kuat a. Menggunakan sampel urine kumpul
24 jam
101. sampel urin pertama pagi hari lebih b. Dilakukan bila hasil pemeriksaan
sering dipakai karena : penyaring (protein rebus) positif dua
a. lebih kental c. Syarat urine harus pekat dan keruh
b. lebih tinggi pHnya d. Menggunakan pereaksi asam pikrat
c. lebih lama berada di kandung kemih pada pH 5-6
d. volume lebih banyak e. Pada tabung esbach, endapan yang
e. penderita telah istirahat semalam terjadi menunjukkan jumlah protein
dalam gram/liter
102. bila dibiarkan urine normal akan
menjadi alkalis akibat reaksi karena kerja 109. Pernyataan yang paling benar
bakteri pada : tentang sedimen urine :
a. gula a. Jenis torak (cast) dapat ditentukan
b. urea menggunakan pembesaran 100x
c. kreatinin b. Epitel bertatah ditentukan
d. lipid menggunakan pembesaran 400x
e. protein c. Sel epitel peralihan terdiri dari sel
epitel berekor dan sel epitel bulat
103. keasaman urine disebabkan karena : d. Pada sedimen urine harus ditemukan
a. ekskresi asam urat sel darah putih dan sel darah merah
b. produksi keton jika hasil leukosit dan eritrosit positif
c. sekresi sulfat pada carik celup
d. reabsorpsi bikarbonat
e. reabsorpsi glukosa 110. Dibawah ini yang termasuk unsur
anorganik dalam sedimen urine :
104. yang berikut ini tidak menyebabkan a. Sel darah
urine berwarna coklat sampai hitam : b. Epitel
a. hematin c. Torak
b. methemoglobin d. Sulfonamide
c. melanin e. Oval fat bodies
d. phenylketon
e. hydroquinon 111. Adanya vitamin C pada urine dapat
menyebabkan pembacaan glukosa yang
105. glukosuria paling sering dijumpai negative palsu pada pemeriksaan dengan
pada specimen : tarik celup.
a. urine bangun tidur SEBAB
b. 2 jam setelah bangun tidur Adanya vitamin C dapat menghambat
c. 2 jam setelah makan kerja enzim glukosa oksidase.
d. Puasa semalam
e. Segera setelah minum gula 112. Adanya leukosituria dapat dideteksi
dengan carik celup.
106. …. urine Kristal berikut ini SEBAB
mempunyai arti diagnostic yang sangat Leukosit bereaski langsung dengan
kertas
penting saring yang ada di carik celup.
a. Asam urat
b. Cystine 113. Warna urine tidak penting
c. Ca-oxalat diamati/diperiksa.
d. Ca-carbonate SEBAB
e. Triple-phosphate Warna urine dipengaruhi oleh asupan
makanan-minuman.
107. Hal yang tidak benar tentang
persiapan sedimen urine : 114. Pada percobaan protein rebus sampel
a. Sampel urine harus segera diperiksa urine harus disaring/disentrifuge.
b. Jika dibekukan terlebih dahulu, SEBAB
setelah cair disentrifuge dapat Pada percobaan protein rebus adanya sel
menyebabkan eritrosit dan leukosit dalam sampel dapat menyebabkan hasil
lisis positif palsu.
c. Saat menuang supernatan, sebagian
sedimen urin tidak ikut tertuang 115. Pada percobaan protein rebus salah
d. Kecepatan dan lama pemusingan satu tujuan penambahan asam asetat 6%
tidak perlu diperhatikan untuk melarutkan endapan fosfat.
e. Urine yang alkalis dapat merusak SEBAB
unsur organik dalam sedimen Pada percobaan protein rebus suasana
asam lemah mempermudah
pengendapan protein.
4. Sphingometer
116. Reaksi fehling yang berwarna hijau
jernih menunjukkan hasil reaksi
negatif. 125. Derajat keasaman pH urine
SEBAB dapat diukur dengan :
Reaksi fehling akan mengalami oksidasi 1. pH meter
spontan oleh udara. 2. kertas indicator universal
3. kertas lakmus
117. Glitter cell : 4. refraktometer
1. Merupakan sel netrofil
yang membengkak 126. Pernyataan yang benar
2. Terdapat pada urine dengan BJ mengenai eritrosit yang dismorfik :
<1,010 1. Dapat bermacam-macam bentuk
3. Terdapat pada urine yang hipotonis 2. Merupakan tanda eritrosit telah
4. Jelas jika dilihat dengan melewati filtrasi glomerulus
mikroskop fase kontras 3. Eritrosit tidak utuk, kecil dan penyok
4. Tanda terjadinya perdarahan
118. Tes rivalta : traktus urinarius bagian distal
1. Eksudat mengandung protein <3g/l
2. Eksudat membentuk awan
kemudian hilang 127. Pernyataan berikut benar
3. Transudat membentuk mengenai protein bence-jones :
presipitasi putih kemudian 1. Merupakan globulin dengan BM besar
tenggelam 2. Mengendap pada suhu 40-60oC
4. Prinsip pemeriksaan : 3. Diamati saat filtrat dipanaskan
protein+asam asetat  presipit 4. Larut lagi saat filtrat dipanaskan

119. Perubahan yang tidak terjadi 128. Sedimen urine dapat diamati
bila urine dibiarkan terlalu lama : dengan menggunakan :
1. Perubahan sel dan susunan kimia 1. Pewarnaan Strenheimer-malbin
2. Bilirubin menjadi terikat 2. Mikroskop fase kontras
3. Ureum menurun 3. Mikroskop cahaya
4. Endapan MgSO4 melarut 4. Mikroskop fluoresens

120. Pengawet berikut dapat dipakai 129. Badan keton yang dapat
pada koleksi urine untuk pengukuran terdeteksi pada carik celup dengan
klirens kreatinin : reagen nitroprussida :
1. Thymol-isopropanolol 1. Asam asetoasetat
2. HCl 10% 2. Asam hidroksi butirat
3. Sodium azide 3. Aceton
4. Asam asetat glacial 4. Amonium sulfat

121. Pada pemeriksaan sedimen 130. Warna urine yang keruh seperti
urine, pembesaran 100x dipakai susu dapat disebabkan :
untuk : 1. Phenylketonuria
1. Penghitungan sel darah merah 2. Chyluria
2. Penghitungan torak hyaline 3. Porphyria
3. Penghitungan sel darah putih 4. Infeksi purulen traktus urinarius
4. Penghitungan Kristal

122. Warna merah pada urine


dapat disebabkan oleh :
1. Phenolphtalein Hidup ini aneh, penuh liku-liku,
2. Pi..dium
3. Rifampycin Seperti kita masing-masing tahu,
4. Mercurochrom
Dan banyak yang gagal memahami
123. Kekeruhan pada urine Bahwa bila ingin menang, harus
dapat disebabkan oleh : bertahan
1. Kuman
2. Amorf urat Janganlah menyerah, walau lajunya
3. Amorf fosfat
4. Darah
terasa sangat lambat
Mungkin anda berhasil dengan
124. Berat jenis urine dapat diukur dengan ayunan langkah yang lain
:
1. Urometer
2. Micrometer
3. Carik celup

Anda mungkin juga menyukai