PBL 1
1. Bila nilai Serum Iron 10 umol/L(N:12-20 umol/L), TIBC 60 umol/L (N:54-75 umol/L),
pengobatan yang diberikan adalah :
a. Tablet Ferrous Sulfate 200 mg sampai Hb normal
b. Tablet Ferrous Sulfate 50 mg sampai Hb normal
c. Tablet Ferrous Sulfate 200 mg sampai Hb normal
d. Tablet Ferrous Sulfate 200 mg sampai 3 bulan
e. Tablet Ferrous Sulfate 200 mg sampai Hb normal + 3 bulan setelahnya
Sumber: IPD
2. Manakah cara pemberian preparat besi yang dianjurkan agar penyerapannya di usus lebih
baik?
a. Obat diberikan bersama vitamin B komplek
b. Obat diberikan sebelum makan
C. Obat diberikan 2-3 kali sehari
d. Obat diberikan bersama vitamin C
e. Obat diberikan bersama antasida
3. Manakah gambaran sel eritrosit yang menandakan anemia mikrositik dengan suspek
defisiensi Fe?
a. sel ovalosit à hampir sama kek sel pensil tapi dia pinggirannya alus, klo sel pensil itu
bergerigi dikit
b. sel pensil
c. tear drop cell
d. sel target
e. sel stomatosit
4. Nenek Asih, berusia 65 tahun terlihat pucat dan oleh dokter didiagnosis memiliki anemia
pernisiosa. Dari hal tersebut apakah yang terpikirkan oleh saudara:
a. Faktor Instrinsik, vitamin B12 dan pematangan SDM
b. Faktor Instrinsik, vitamin C dan pematangan SDM
c. Megaloblastik, asam folat dan pembentukan SDM
d. Faktor Instrinsik, asam folat dan pematangan SDM
e. Megaloblastik, vitamin B12 dan sintesis SDM
7. Sebagai salah satu sel yang tidak memiliki inti, konsekuensi apakah yang dapat terjadi pada
eritrosit?
a. Tidak dapat menghasilkan energi à bisa buat mempertahankan stukturnya
b. Tidak dapat mengatur keasaman pH darah
c. Tidak dapat melakukan sintesis enzim-enzim glikolisisnya
d. Tidak dapat memproduksi 2,3 Bisphosphogliserat à produksi biar O2 gampang lepas
e. Tidak dapat mengantarkan O2 ke jaringan à dia malah yang jadi mobil dari O2 kocak
8. Seorang laki-laki, 52 tahun, datang dengan keluhan sering lekas lelah sewaktu bekerja dan
sesak nafas) PF: konjungtiva palpebra inferior pucat, sklera tidak ikterik dan hasil darah rutin
Hb 10 mg% dan Ht 27%) Selain itu didapat juga nilai MCV 70 fI (N: 76-96 fI ), MCH 20 pg
(N: 27-32 pg).
Apa kemungkinan diagnosis pasien ini ?
a. Anemia Defisiensi Besi
b. Asma Bronkial
c. Gagal Jantung Kongestif
d. Gagal Ginjal Kronik
e. Anemia Hemolitik
10. Setelah akhir masa hidupnya, eritrosit di hancurkan di sistem retikuloendotelial menjadi
heme dan globin untuk didegradasi lebih lanjut. Apa hasil degradasi molekul heme nya?
a. Urea
b. Creatinin
c. Asam empedu
d. Pigmen empedu
e. Asam urat
1. Diagnosis ITP merupakan diagnosis eksklusi. Untuk proses eksklusi maka perlu diperiksa :
a. Fungsi Ginjal
b. Hematologi rutin
c. USG Abdomen
d. Anti Nuclear Antibody (ANA)
e. Morfologi leukosit
3. Pada wanita hamil dengan ITP, pilihan utama terapi berupa pemberian steroid yaitu:
a. Imunoglobulin
b. Sitotoksik
c. Prednison
d. Hidrokortison
e. Dexamethason
4. Pada mekanisme pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik, maka faktor pembekuan yang
dipicu pertama kali adalah:
a. Faktor X
b. Faktor I
c. Faktor VII
d. Faktor V
e. Faktor III à TF, tissue factor
Sumber: https://resources.rndsystems.com/images/site/rnd-systems-blood-coag-br.pdf
6. Seorang anak laki-laki penderita hemofilia A dengan berat badan 20 kg, kadar faktor VIII
5%, mengalami perdarahan sendi. Berapakah faktor VIll yang dibutuhkan jika target kadar
plasma 20%?
a. 250 IU
b. 400 IU
c. 200 IU
d. 150 IU
e. 100 IU
Sumber: IPD
1. Manakah hasil laboratorium di bawah ini yang dapat ditemukan pada penderita Thalassemia?
a. Serum iron menurun
b. Dapat dijumpai tear drop cell, basophilic stippling, dan eritrosit berinti pada gambaran darah
tepi
c. Morfologi eritrosit normositik normokrom
d. Hematokrit meningkat
e. Ferritin menurun
2. Manakah hasil pemeriksaan laboratorium di bawah ini yang bisa didapatkan pada penderita
thalassemia beta trait?
a. Penurunan jumlah retikulosit
b. Peningkatan konsentrasi HbA
c. Kadar hemoglobin 3-5 g/dL
d. Peningkatan konsentrasi HbA2
e. Gambaran normositik normokrom pada sediaan hapus darah tepi
3. Manakah terapi di bawah ini yang tidak digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi
jantung?
a. Kelasi besi
b. Vitamin C à ini juga bisa tapi kek paradoks gtu jadinya, gaje ngebantu tapi malah bikin
masalah gagal jantung
c. Vitamin E
d. Bukan salah satu di atas
e. Asam folat
Sumber: Kemenkes RI
5. Pada penderita thalassemia mayor yang rutin diberikan transfusi darah, pemeriksaan
laboratorium apakah yang perlu dilakukan untuk memantau komplikasi?
a. TIBC
b. Hb
c. Ferritin
d. Serum iron
e. Gambaran darah tepi
7. Salah satu penyebab dari kondisi klinis diatas, adalah mutasi pada gen yang menyandi
protein globinnya. Pada kasus sickle cell anemia tersebut, gen yang menyandi protein globin
yang dimaksud, berada pada kromosom:
a.kromosom sex
b. 6
C. 1
d. 16 à alfa, zeta
e. 11 à beta, delta, gamma
8. Seorang ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu, ia takut bayinya menderita thalasemia,
karena anak pertama penderita thalasemia yang harus dilakukan transfusi darah. Cara deteksi
dini thalasemia pada janin adalah :
a. BNO Abdomen
b. Bunyi jantung janin
c. Amniosentesis à buka lagi PBM 1 tugas baca hehe
d. USG Janin
e. CT Scan
2. Infeksi virus Dengue menyebabkan gejala demam dan perdarahan dibawah kulit/ptechie.
Kasus DHF/DSS akibat infeksi virus tersebut menyebabkan masalah penyakit komunitas.
Kemampuan menginfeksi terjadi apabila virus melakukan proses replikasi lengkap membentuk
virion. Bagian manakah dari mikroorganisme tersebut yang mampu mengenali reseptor sel
hospes untuk replikasinya?
a. RNA
b. Ribosom
c. DNA
d. Mitokondria
e. Envelope
3. Infeksi virus Dengue menyebabkan gejala demam dan perdarahan dibawah kulit/petechie.
Kasus DHF/DSS akibat infeksi virus tersebut menyebabkan masalah penyakit komunitas.
Bagaimanakah sifat mikroorganisme yang dimaksud pada kasus tersebut?
a. Resisten terhadap panas
b. Sensitive terhadap ether
c. Anaerob obligat
d. Parasit obligat ekstra seluler
e. Mikroaerofilik
4. Komplikasi apa yang sering terjadi pada penderita DBD yang berat ?
a. Gagal ginjal akut
b. Semua pernyataan di atas benar
c. Edema paru
d. Ensefalopati dengue
e. Syok
8. Seorang anak 12 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemas dan kedua kaki terasa dingin,
sebelumnya pasien mengalami demam 3 hari yang lalu, nyeri kepala dan nyeri perut. Pasien
juga mengeluhkan gusi berdarah dan mimisan dua hari yang lalu. Pemeriksaan fisik TD 90/70
mmHg, nadi 120x/m, RR 30x/m, suhu 38oC. Pada pemeriksaan lab diperoleh Hb 14, Ht 51%,
leukosit 2.000 uL, trombosit 70.000 uL, akral dingin. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
ini?
a. Demam berdarah dengue derajat 1
b. Demam berdarah dengue derajat 2
c. Dengue fever
d.Demam berdarah dengue derajat 3 à nadi masih teraba
e. Demam berdarah dengue derajat 4 à nadi tidak teraba
à ini ga dikasih tau transfusinya apa, tapi di kapita selekta IKA, itu ngasih tau kalo pada anak
dikasih WBC (whole blood cell) 10 mL/kgBB atau PRC (packed red cell) 5 mL/kgBB
-Semangat UAB-