A. Moderate:7 – 8 g/dl
B. Severe: 5 – 7 g/dl
C. Mild :8 – 10 g/dl
D. Normal: 11 g/dl
B. Hipokrom, mikrositer, ada target cell, ada tear drop cell, RDW menurun
D. Hipokrom, mikrositer, ada target cell, ada tear drop cell, RDW meningkat
A. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin C dan B komplek
B. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin Cdan B komplek, tiroksin dan kortikosteroid
C. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin C dan B komplek, kortikosteroid, Ca, Mg, Cu dan Zn
D. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin C
A. Pada orang yg banyak makan daging dan tidak suka konsumsi vitamin C
E. Masukan besi yg kurang, adanya perdarahan yg kronik pada kanker kolon, pasien
gastrektomi, pada anak masa pertumbuhan
A. Elemen darah 45%, plasma darah 55% yg terdiri dari protein 7%, air 91% dan soluter yg
lain 2%
B. Elemen darah 55%, plasma darah 45% yg terdiri dari protein 7%, air 91% dan soluter yg
lain 2%
C. Elemen darah 50%, plasma darah 50% yg terdiri dari protein 7%, air 91% dan soluter yg
lain 2%
D. Elemen darah 55%, plasma darah 45% yg terdiri dari protein 9%, air 90% dan soluter yg
lain 1%
E. Elemen darah 55%, plasma darah 45% yg terdiri dari protein 10%, air 88% dan soluter yg
lain 2%
A. Terapi penyakit dasar, transfusi darah lengkap, Preparat Fe bila ada defisiensi Fe atau
resisten terhadap EPO
C. Terapi penyakit dasar, transfuse darah lengkap pada gangguan hemodinamik, Preparat Fe
bila ada defisiensi Fe atau resisten terhadap EPO
D. Terapi penyakit dasar, transfusi PRC pada gangguan hemodinamik, Preparat Fe bila ada
defisiensi Fe atau resisten terhadap EPO
E. Terapi penyakit dasar, transfusi darah lengkap pada gangguan hemodinamik, Preparat Fe
B. Pasien tidak patuh minum obat, dosis cukup diminum selama 1 bulan
C. Pasien minum obat setelah makan, dosis cukup, diminum selama 1 minggu
D. Pasien patuh minum obat, dosis kurang, masih ada perdarahan kronik, pasien banyak
minum vitamin E
B. Penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang karena pelepasan besi dari sistem
retikuloendotelial berkurang,
C. Berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted
iron store)
A. MCV <80, Fe plasma normal dan zat besi sumsum tulang normal, sehingga sumsum
tulang berkurang membentuk globin
B. MCV <80, Fe plasma kurang, sehingga sumsum tulang berkurang membentuk globin
C. MCV <80, Fe plasma normal, sehingga sumsum tulang berkurang membentuk globin
D. MCV <80, Fe plasma dan sumsum tulang kurang, sehingga sumsum tulang berkurang
membentuk globin
E. MCV <80, Fe plasma kurang, zat besi sumsum tulang cukup, sehingga sumsum tulang
berkurang membentuk globin
Kuis Anemia Normositer
MCH
MCV
Retikulosit
Hb
2. Anemia dengan morfologi hipokrom mikrositer paling banyak terjadi pada ................
3. Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk melihat cadangan besi dalam tubuh
adalah ...............
Indeks retikulosit
Ferritin serum
Hematocrit
Hb
Ht
Retikulosit
Faktor pertumbuhan eritrosit (Growth Factor)
Schilling Test
Benar
Salah
8. Anemia Pernisiosa disebabkan oleh adanya gangguan absorbsi Vitamin B12 kekurangan
faktor instrinsik pada lambung yang data diketahui melalui pemeriksaan .....
Stool Test
Dipstick Test
Schilling Test
9. Terapi untuk Anemia Defisiensi Besi diberikan dalam jangka waktu minimal .........
1 - 2 bulan
2 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
10. Yang membedakan Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Anemia Asam Folat adalah
peningkatan kadar ..........
Hemosiderin
Ferritin
Retikulosit
Kuis Thalassemia
1) Gambaran pemeriksaan hapusan darah tepi pada penderita Anemia Defisiensi Besi
Normokromik normositik
Hipokromik mikrositik
Hipokromik normositik
Normokromik makrositik
Hipokromik makrositik
2) Gejala klinis yang didapatkan pada anak dengan Anemia Defisiensi Besi
Murmur diastolik
Limfadenopati
Pemberian preparat besi dengan dosis 2-3 mg besi elemental/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Preparat besi diberikan selama 1 bulan
5) Cara suplemntasi besi yang benar untuk mencegah Anemia Defisiensi Besi
didapatkan limfadenopati
Retikulosit menurun
Granula Fe normal
8) Syarat pemberian kelasi besi pada penderita Talasemia
Pemberian kelasi besi bila kadar ferritin sudah mencapai 950 µg/l
Vitamin C 50 mg/hari
Splenektomi
Steroid
IVIG
Kemoterapi
Antibiotik
Faktor VII
Faktor VIII
Faktor IX
Crayo
FFP
PRC
Trombosit
5. Faktor-faktor pembekuan yang bergantung Vitamin K adalah
1. Sel mast memiliki reseptor untuk antibodi tertentu, yang diaktifkan oleh allergen
atau antigen. Manakah jawaban yang tepat di bawah ini yang dapat ditemukan adanya
aktifitasi sel mast mengikat antibodi tersebut?
2. Makrofag akan diaktifkan dalam sistim imun dalam mengawali dan memperantarai
inflamasi. Bagaimanakah aktifitas makrofag dalam mengaktifasi limfosit?
A. Sifat sitotoksiknya
B. Presentasi antigen
D. Melepaskan komplemen
3. Seseorang dapat mengalami infeksi dimana kuman tersebut masuk dan berada di luar
sel maupun di dalam sel pejamu. Sel spesifik manakah yang berperan pada kasus tersebut?
C. Selmakrofagdansel eosinophil
5. Seseorang mengalami infeksi dimana kuman tersebut adalah kuman ekstra seluler.
Bagaimanakah jawaban yang tepat berkaitan dengan mekanisme sistim imun pada kasus
tersebut?
6. Seorang laki-laki berumur 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai demam tinggi dan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu.
Pasien tidak teratur mengkonsumsi metformin karena DM sejak 1 tahun yang lalu. Pasien
diketahui panyandang diabetes dan asma. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, denyut nadi 106 kali per menit, pernafasan 28 kali per menit, dan temperatur
tubuh 38,6°C. Pemeriksaan paru kanan didapatkan ronchi di lapang tengah dan vocal
fremitus meningkat. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 20.000/mm3 dan CRP 30
mg/L. Rontgen Thoraks PA didapatkan konsolidasi pada lapang tengah paru kanan. Manakah
termasuk sistem imun non spesifik humoral saluran pernafasan yang terlibat pada kasus
diatas?
a. Ig E
b. CRP
c. Ig G
d. Sel PMN
e. Sel limfosit
7. Seorang perempuan usia 30 tahun hamil anak ketiga, usia kehamilan 20-24 minggu,
datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Keluhan disertai demam tinggi dan batuk sejak
1 bulan ini. Pasien juga mengaku diare dan nyeri saat buang air kecil. Pasien diketahui baru
saja kematian suaminya karena diare lama, tuberkulosis paru dan sariawan pada mulut
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, suhu
38,90C, frekuensi napas 30 x/menit, berat badan 40 kg, tinggi badan 158 cm. Pemeriksaan
paru didapatkan vesikuler meningkat di apeks kedua paru dan ronkhi basah kasar.
Pemeriksaan abdomen didapatkan tinggi fundus uteri sesuai kehamilan, nyeri tekan supra
pubis dan tampak abses di perianal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,1 g/dL,
lekosit 3.000/uL, hitung jenis 0/1/79/16/4, trombosit 200.000/uL, GDS 390 mg/dL.. Apakah
penyebab terjadinya gejala-gejala tersebut?
a. Autoiinflamasi
b. Autoimun sistemik
8. Seorang laki-laki berumur 17 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai demam tinggi dan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu.
Pasien memiliki riwayat DM tipe 1. Pasien dalam setahun sering berobat ke dokter dan
dirawat beberapa kali karena infeksi sinus berulang, pneumonia, serta abses. Ibu kandung
telah meninggal dan memiliki riwayat penyakit defisiensi imun primer. Pasien memiliki
kebiasaan merokok 1 bungkus per hari sejak usia 12 tahun. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/90 mmHg, denyut nadi 106 kali per menit, pernafasan 28 kali
per menit, dan temperatur tubuh 38,6°C, serta IMT 17 kg/m2. Pemeriksaan paru kanan
didapatkan ronchi di lapang tengah dan vocal fremitus meningkat. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan leukosit 21.000/mm3 dan CRP 30 mg/L. Rontgen Thoraks PA didapatkan
konsolidasi pada lapang tengah paru kanan. Manakah yang tidak termasuk faktor predisposisi
imunokompromais pada pasien tersebut?
a. Malnutrisi
b. Kebiasaan merokok
c. Defisiensi Imun Primer
9. Terhadap pemusnahan bakteri intraseluler, sistim imun yang berfungsi adalah sistim
imun. spesifik. Prinsip dasar mekanisme sistem imunitas tubuh terhadap infeksi bakteri intra
seluler adalah sebagai berikut :
10. Dalam merespon antigen asing yang masuk ke dalam tubuh, sistim imun non spesifik dan
spesifik saling bekerja sama. Proteksi utama respon imun adaptive terhadap infeksi bakteri
intrasel adalah...
A. Anti Trombin III, Protein C dan Protein S, Alfa2 Makroglobulin, C1 esterase inhibitor
B. Anti Trombin III, Protein C dan Protein S, Alfa2 Makroglobulin, C1 esterase inhibitor,
alfa1 antitripsin
A. Perdarahan sering pada sendi atau otot, ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)
B. Perdarahan sering pada sendi atau otot, ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)
C. Perdarahan jarang pada sendi atau otot, tidak ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)
D. Perdarahan sering pada sendi atau otot, tidak ada ptekhiae, hematom yg kecil2, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)
E. Perdarahan sering pada sendi atau otot, tidak ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi segera
6. Trombosis yaitu?
A. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah vena atau ruang
jantung
C. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah arteri dan vena
D. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah arteri atau
ruang jantung
E. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah arteri/vena atau
ruang jantung
7. Pembuluh darah yaitu?
A. Permeabilitas, fragilitas, jaringan lemak dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki
oleh pembuluh darah
B. Permeabilitas, fragilitas, trombus dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh
pembuluh darah
C. Permeabilitas dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh pembuluh darah
D. Fragilitas dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh pembuluh darah
E. Permeabilitas, fragilitas dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh pembuluh
darah
B. Fibrinolisis
1. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercak kemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberi obat parasetamol bila demam dan juga
diberi obat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak
2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urin nyaber
warna teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pasienkemudianberobatkeke
RSUD dikatakan anemia laludirujukke RSMH untuk pemeriksaan hematologi dan
pemeriksaan imunologi ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih
sering muncul. Riwayat keluarga. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan skleraikterik dan lien
membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit 2,5%, LED
40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +.
Berdasarkan scenario diatas berapaskor EULAR dan MAX SLEDAI pada pasien ini:
2. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercakkemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberi obat parasetamol bila demam dan juga
diberiobat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak
2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber
warna teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pasien kemudian berobat ke
RSUD dikatakan anemia lalu dirujukke RSMH untuk pemeriksaan hematologi dan
pemeriksaan imunologi ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih
sering muncul. Riwayat keluarga. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan skleraikterik dan lien
membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit2,5%, LED
40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05. Diagnosis
yang tepat pada pasien ini :
3. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercakkemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberiobat parasetamol bila demam dan juga
diberiobat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiris ejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber warna
teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan
skleraikterik dan lien membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit
2,5%, LED 40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini :
*
A. TerjadinyaKompleks antigen antibody
4. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercakkemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberiobat parasetamol bila demam dan juga
diberiobat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber warna
teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan
skleraikterik dan lien membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit
2,5%, LED 40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05,
urin (+++), .Apakah pemeriksaan penunjang kelainan ginjal pada pasien ini
A. USG TUG
B. BiopsiGinjal
C. MRI
D. CT Scan Abdomen
E. Kultur Urin
5. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercak kemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama badan lemah, mudah
lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber warna teh tua dan rasa
tidak nyaman pada membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit
2,5%, LED 40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05.
Terapi yang tepat pada pasien ini :
1. Nona A umur 20 tahun datang UGD RSMH dengan keluhan utama badan lemah,
mudah lelah, jantung berdebar debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Diketahui menderita lupus sejak 10 bulan yang lalu. Pada awal
di diagnosis lupus, terdapat keluhan nyeri sendi, rambut rontok dan kaki bengkak. Selama 2
bulan terakhir, kondisi pasien membaik. Pemeriksaan fisik didapatkant anda vital dalam batas
normal. Obat-obatan terakhir yang dikonsumsi pasien yaitu metilprednisolon 8 mg per hari,
mycophenolate mofetil 2x500 mg, captopril 2x12,5 mg, dan suplemen vitamin D. saat control
kepoliklinik, pasien mengatakan bahwa ia telah hamil 1 bulan. Terapi yang paling tepat pada
pasien ini adalah...
2. Seorang wanita usia 30 tahun dating ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat sejak 1
hari yang lalu. Keluhan sebelumnya nyeri di belakang tulang dada yang diperberat jika
menarik nafas dan berkurang bila membongkok kedepan. Selama ini ia memiliki riwayat SLE
mendapat terapi mycophenolate mofetil 2 x 500 mg namun berhenti sekitar 2 minggu terakhir
karena stokobat habis di apotik. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
denyut nadi 110 x/menit, frekuensi napas 38 x/menit, suhu 37,80C, auskultasiter dengar
pericardial friction rub. Ekokardiografi didapatkan efusiperikardmasif. Terapi paling tepat
untuk penderita ini adalah:
c. Metilprednisolon 1 g intravena
A. OptionLajusedimentasieritrosit 5
D. OptiProtein C-reaktifon 4
E. Rontgen
4. Wanita 27 tahun dating ke IGD mengeluh sesak napas tiba-tiba, nyeri dada pleuritik
kanan dan hemoptisis. Diam memiliki riwayat medistiga kali keguguran dan trombosis vena
dalam di kaki kanan. CTPA memastikan adanya emboli paru yang besar. Diagnosis sindrom
anti-fosfolipidmasih dicurigai dan penapisan autoantibo didalam proses. Manakah dari
auto-antibo diberikut yang akan mengkonfirmasi diagnosis jika terdeteksi?
A. Antibodi anti-kardiolipin
B. Antibodi anti-mitokondria
C. Antibodi anti-histon
D. Antibodi anti-sentromer
E. Antibodi anti-nuklir
5. Seorang Wanita usia 33tahun dating kepoli kilinik penyakit dalam dengan keluhan
panas badan hilang timbul, sariawan dimulut yang sulit sembuh, cepat Lelah, bengkak pada
kedua tungkai sejak 6 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
batas normal, konjugtiva anemis, tidak ikterik, rambut tipis, oral ulcer (+) tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening maupun tanda-tanda peradangan sendi. Pada pemeriksaan
laboratorium : Hb7, 2g/dl, leukosit3000/mm3, trombosit 40.000/mm3, LED30/60,
urinerutinprotein+2, sedimeneritrosit+, sedimenleukosit-,ANA positif, AntiDsDNA negative.
Bagaimana tatalakasana yang tepat pada pasien ini...
a. Klorokuin atau MTX dengan NSAID peroral
e. Azatrioprindanklorokuinperoral
Kuis obat obat anemia defisiensi besi - dr. Nia
1. Obat yang mencegah agregasi trombosit sehingga dapat menghambat pembetukan trombus
terutama pada sistem arterial adalah
Beta blocker
Asam oksalat
Warfarin
Dicumarol
Dipiridamol
2. Preparat besi yang diberikan pada pasien yang melakukan hemodialisa adalah
Ferric edatate
Ferous sulfat
Ferous fumarate
Ferous aspartate
Sodium ferric gluconate
3. Dibawah ini termasuk faktor faktor pada jalur ekstrinsik proses pembekuan darah
Prekalikrein
Faktor jaringan
Faktor hagemann
High molecular weight kininogen
Faktor fitzgerald
4. Obat antikoagulan dibawah ini yang bekerja dengan cara menghambat metabolisme
vitamin k
Sodium sitrat
Heparin
Aspirin
Warfarin
Ticlopidine
1. Berikut adalah keganasan yang terjadi pada organ limfoid, kecuali ..........
A. Thymoma
C. Hodgkin Lymphoma
D. Granuloma
A. FNAC
B. FNAB
C. Biopsi Histopatologi
D. Imunohistokimia
3. Seorang laki-laki 35 tabun, datang dengan keluhan keluhan pembengkakan pada leher
kanan yang terasa makin membesar dan nyeri sejak 1 minggu terakhir. Sebelumnya pasien
mengeluhkan pembengkakan dan keluar nanah dari gigi geraham belakang yang berlubang.
Pada pemeriksaan fisik, tidak didapatkan fluktuasi pada KGB yang membengkak. Di
Puskemas tempat kita bekerja belum ada Dokter Gigi dan tarletak jauh dari Rumah Sakit.
Tindakan awal yang japat dilakukan pada pasien ini adalah ..................
A. Berikan Oxacillin dan pasien tetap diobservasi berkala di Puskesmas selama 2 minggu
C. Berikan Clindamycin dan pasien tetap diobservasi berkala di Puskesmas selama 2 minggu
Mediastinum
A. Media
B. Mediastinum Superior
C. Mediastinum Inferior
D. Mediastinum Posterior
5. Seorang laki-laki, 45 tahun, datang dengan keluhan badan terasa makin lemah sejak 2
minggu terakhir, disertai keluhan susah menelan dan sesak. Pasien merasakan sulit
menggerakkan kedua tangan maupun kaki, serta sulit untuk membuka mata karena terasa
berat. Pasien juga mengeluhkan batuk kering yang tidak kunjung sembuh sejak 1 tahun yang
lalu, sudah dilakukan pemeriksaan dahak dań didapatkan hasil normal. Rontgen thorax
menunjukkan hasil berikut. Kemungkinan besar diagnosis dan penyebab keluhan ini adalah
.....................
B. Lymphoma Hodgkin
C. Limfadenitis TB
A. Inguinal
C. Aksila
D. Mediastinum
9. Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan badan
bertambah lemas sejak 1 minggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan pada
leher dan ketiak kanan, serta lipat paha kiri. Selain itu, pasien merasakan baju dan celana
yang biasa digunakan sehari-hari menjadi lebih longgar dalam 2 bulan terakhir, sering merasa
meriang dan berkeringat pada malam hari walaupun tanpa beraktifitas. Menurut anak pasien,
BB sebelum sakit adalah 75 kg, namun saat diperiksa di Puskesmas berat badan pasien hanya
60 kg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pemesaran KGB multipel regio colli lateral dextra
dengan ukuran 0,5 hingga 2 cm. Pada regio asila dextra didapatkan pembesaran KGB
sebanyak 2 buah dengan ukuran 1 hingga 2 cm. Pada regio inguinal sinistra terdapat
pembesaran KGB multipel horizontal dengan ukuran 1 - 2,5 cm. Semua KGB teraba keras
dengan batas tegas, terfixir dan tanka nyeri. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah
...............................
A. Lymphoma Hodgkin
C. Leukemia Akut
D. Lymphadenitis Kronik
10. Aktivasi dan Proliferasi spesifik Limfosit sel-T ataupun sel-B yang berakibat pada
munculnya keganasan berupa Lymphoma, disebut juga sebagai ............
A. Limfadenopati Spesifik
C. Limfadenopati Generalist
Sel Dendritik
A. APC
B. Sel Plasma
C. Makrofag
12. Seorang perempuan berusia 20 tahun, datang berkonsultasi ke Rumah Sakit Daerah
tempat Anda bekerja dengan keluhan benjolan pada leher kiri dan kanan disertai rasa sesak
dan nyeri dada. Setelah dilakukan biopsi, didapatkan gambaran berikut. Kemungkinan besar
diagnosis pasien adalah .......................
D. Lymphoma Hodgkin
13. Sel Lymphoid yang bertindak sebagai Antigen Presenting Cells yang berfungsi untuk
mengaktivasi sistem imun adalah.............
A. Makrofag
B. Sel Dendritik
C. Sel B
D. Sel T
A. Hati
B. Limpa
C. Tonsil
D. Sumsum Tulang
A. Thymus
B. Sumsum Tulang
C. Adenoid
D. Tonsil
Kuis reaksi hipersensitivitas
1. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan bengkak pada
kelopak mata, bibir dan bentol di kedua lengan disertai rasa gatal. Paasien diketahui baru saja
makan ikan laut dan udang 2 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
batas normal, kelopak mata dan bibir bengkak dan pada kulit tampak bentol-bentol. Apakah
pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?
C. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen makanan melepaskan sitokin dan IgE
E. Sel TH-2 yang disensitisasi oleh antigen makanan melepaskan sitokin dan IgE
2. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan utama badan lemah,
sesak napas kalau beraktifitas, nyeri sendi disertai dengan sariawan hilang timbul sejak 6
bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, malar rash,
sklera ikterik, lien teraba S-II, hematom di kedua ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6 g/dL, lekosit 3000/mm3, trombosit 50.000/uL, ANA positif, tes Comb
direk positif, indirek negatif. Apakah pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?
A. Terbentuk antibodi terhadap antigen permukaan sel eritrosit sehingga terjadi destruksi sel
B. Terbentuk antibodi terhadap antigen permukaan sel netrofil sehingga terjadi destruksi sel
D. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan makrofag
E. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan sel T-sitotoksik
3. Seorang wanita usia 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sembab seluruh
tubuh dan buang air kecil berbusa sejak 2 minggu ini. Keluhan disertai dengan ngilu di
persendian dan lesu dalam 2 bulan ini . Pasien juga mengeluh timbul bercak merah di kedua
pipi dan sariawan di langit mulut. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,3 gr%, RBC
2,9 juta/mm3, WBC: 6700/mm³, trombosit 110.000, hitung jenis 0/0/2/68/20/10. Ht 24
vol%, LED : 40 mm/jam. Urin rutin : Epitel (+), Leukosit 3-5/LPB, Eritrosit 2-4/LPB,
Silinder granuler (++), Kristal (-), Protein (+++), Glucosa (-), Nitrit (-). Apakah
pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?
B. Terbentuk antibodi terhadap antigen permukaan sel netrofil sehingga terjadi destruksi sel
D. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan makrofag
E. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan sel T-sitotoksik
5. Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD RS dari bagian Radiologi dengan
keluuhan penurunan kesadaran. Pasien sekitar 20 menit yang lalu disuntikkan obat kontras
melalui intra vena. Pasien saat itu pasien memerlukan pemeriksaan BNO-IVP dengan
kontras. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 10, tekanan darah 80/palpasi, denyut nadi
filiformis, frekuensi napas 16 x/menit. Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?
A. Hidrokortison 100 mg intra vena