Anda di halaman 1dari 36

Kuis Anemia mikrositik

1. Grading anemia menurut WHO yg benar bila Hb?

A. Moderate:7 – 8 g/dl

B. Severe: 5 – 7 g/dl

C. Mild :8 – 10 g/dl

D. Normal: 11 g/dl

E. Life threatening: < 6,5 g.dl

2. Karakteristik gambaran darah tepi anemia defisiensi besi?

A. Hipokrom, mikrositer, anisositosis, poikilositosis, dg peningkatan RDW

B. Hipokrom, mikrositer, ada target cell, ada tear drop cell, RDW menurun

C. Hipokrom, mikrositer, anisositosis, poikilositosis, dengan RDWmenurun

D. Hipokrom, mikrositer, ada target cell, ada tear drop cell, RDW meningkat

3. Bahan pembentukan darah yaitu?

A. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin C dan B komplek

B. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin Cdan B komplek, tiroksin dan kortikosteroid

C. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin C dan B komplek, kortikosteroid, Ca, Mg, Cu dan Zn

D. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel, Fe untuk pembentukan
sitoplasma, asam amino, vitamin C

E. Asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan inti sel,


Fe untuk pembentukan sitoplasma, asam amino

4. Etiologi anemia defiseinsi besi yaitu?

A. Pada orang yg banyak makan daging dan tidak suka konsumsi vitamin C

B. Kurang makan vitamin E, pasien hemoroid, orang vegetarian

C. Pada pasien yang banyak makan sayuran yg segar

D. Pada pasien yang sering minum susu dan makan keju

E. Masukan besi yg kurang, adanya perdarahan yg kronik pada kanker kolon, pasien
gastrektomi, pada anak masa pertumbuhan

5. Komponen darah terdiri dari?

A. Elemen darah 45%, plasma darah 55% yg terdiri dari protein 7%, air 91% dan soluter yg
lain 2%

B. Elemen darah 55%, plasma darah 45% yg terdiri dari protein 7%, air 91% dan soluter yg
lain 2%

C. Elemen darah 50%, plasma darah 50% yg terdiri dari protein 7%, air 91% dan soluter yg
lain 2%

D. Elemen darah 55%, plasma darah 45% yg terdiri dari protein 9%, air 90% dan soluter yg
lain 1%

E. Elemen darah 55%, plasma darah 45% yg terdiri dari protein 10%, air 88% dan soluter yg
lain 2%

6. Anemia bersifat simptomatik jika?

A. Hb telah turun dibawah 12 g/dl pada perempuan

B. Hb telah turun dibawah 10 g/dl

C. Hb telah turun dibawah 8 g/dl

D. Hb telah turun dibawah 7 g/dl


E. Hb telah turun dibawah 14 g/dl pada laki2

7. Terapi anemia penyakit kronik?

A. Terapi penyakit dasar, transfusi darah lengkap, Preparat Fe bila ada defisiensi Fe atau
resisten terhadap EPO

B. Terapi penyakit dasar, transfusi darah lengkap pada gangguan hemodinamik

C. Terapi penyakit dasar, transfuse darah lengkap pada gangguan hemodinamik, Preparat Fe
bila ada defisiensi Fe atau resisten terhadap EPO

D. Terapi penyakit dasar, transfusi PRC pada gangguan hemodinamik, Preparat Fe bila ada
defisiensi Fe atau resisten terhadap EPO

E. Terapi penyakit dasar, transfusi darah lengkap pada gangguan hemodinamik, Preparat Fe

8. Respon yg tidak baik terhadap terapi anemia defisiensi besi?

A. Pasien minum obat setelah makan, dosis cukup

B. Pasien tidak patuh minum obat, dosis cukup diminum selama 1 bulan

C. Pasien minum obat setelah makan, dosis cukup, diminum selama 1 minggu

D. Pasien patuh minum obat, dosis kurang, masih ada perdarahan kronik, pasien banyak
minum vitamin E

9. Secara etiopatogenesis terjadinya anemia defisiensi besi?

A. Pasien banyak minum vitamin E

B. Penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang karena pelepasan besi dari sistem
retikuloendotelial berkurang,

sedangkan cadangan besi dapat normal.

C. Berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted
iron store)

D. Pasien dengan vegetarian


E. Pasien tidak suka vitamin C

10. Patogenesis anemia mikrositik?

A. MCV <80, Fe plasma normal dan zat besi sumsum tulang normal, sehingga sumsum
tulang berkurang membentuk globin

B. MCV <80, Fe plasma kurang, sehingga sumsum tulang berkurang membentuk globin

C. MCV <80, Fe plasma normal, sehingga sumsum tulang berkurang membentuk globin

D. MCV <80, Fe plasma dan sumsum tulang kurang, sehingga sumsum tulang berkurang
membentuk globin

E. MCV <80, Fe plasma kurang, zat besi sumsum tulang cukup, sehingga sumsum tulang
berkurang membentuk globin
Kuis Anemia Normositer

1. Untuk membedakan anemia berdasarkan morfologinya, nilai laboratorium yang dipakai


adalah ......

MCH

MCV

Retikulosit

Hb

2. Anemia dengan morfologi hipokrom mikrositer paling banyak terjadi pada ................

Anemia defisiensi asam folat

Anemia deficienti vitamin B12

Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi faktor intrinstik lambung

3. Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk melihat cadangan besi dalam tubuh
adalah ...............

Pewarnaan Besi sumsum tulang

Indeks retikulosit

Ferritin serum

Hematocrit

4. Anemia hemolitik ditandai dengan peningkatan nilai....

Hb

Ht

Retikulosit
Faktor pertumbuhan eritrosit (Growth Factor)

5. Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis anemia hemolitik


autoimun adalah .....

Schilling Test

Direct Antiglobulin Test

Indirect Antiglobulin Test

Pearls Stain Sumsum Tulang

6. Pada anemia aplastik, organomegali sell dijumpai pada pemeriksaan fisik

Benar

Salah

7. Anemia Megaloblastik disebabkan oleh defisiensi .......

Vitamin B12 dan Asam Folat

Zat Besi dan Vitamin B12

Zat Besi dan Asam Folat

Asam Folat dan Tiroid

8. Anemia Pernisiosa disebabkan oleh adanya gangguan absorbsi Vitamin B12 kekurangan
faktor instrinsik pada lambung yang data diketahui melalui pemeriksaan .....

Stool Test

Urea Breath Test

Dipstick Test

Schilling Test
9. Terapi untuk Anemia Defisiensi Besi diberikan dalam jangka waktu minimal .........

1 - 2 bulan

2 - 3 bulan

3 - 6 bulan

6 - 12 bulan

10. Yang membedakan Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Anemia Asam Folat adalah
peningkatan kadar ..........

MMA (Metil malonyl acid)

Hemosiderin

Ferritin

Retikulosit
Kuis Thalassemia

1) Gambaran pemeriksaan hapusan darah tepi pada penderita Anemia Defisiensi Besi

Normokromik normositik

Hipokromik mikrositik

Hipokromik normositik

Normokromik makrositik

Hipokromik makrositik

2) Gejala klinis yang didapatkan pada anak dengan Anemia Defisiensi Besi

Anemia dengan disertai ikterus

Murmur diastolik

Rentan terhadap infeksi

Pertumbuhan yang baik

Limfadenopati

3) Hasil pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis Anemia Defisiensi Besi

Hemoglobin, Hematokrit, dan Indeks Eritrosit menurun, RDW normal

Hapusan darah tepi normokromik normositik

SI menurun dan TIBC menurun

Sumsum tulang aktivitas eritropoetik menurun

Kadar ferritin menurun dan FEP meningkat

4) Tata laksana yang paling penderita Anemia Defisiensi Besi

Pemberian preparat besi dengan dosis 2-3 mg besi elemental/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Preparat besi diberikan selama 1 bulan

Vitamin C 10 mg/15 mg besi elemental

Diet makanan yang mengandung banyak sayuran

Intervensi bedah pada penderita diverticulum Meckel

5) Cara suplemntasi besi yang benar untuk mencegah Anemia Defisiensi Besi

Bayi BBLR diberikan dosis 1 mg/kgBB/hari, usia 1 bulan-2 tahun

Bayi cukup bulan diberikan dosis 2 mg/kgBB/hari, usia 4 bulan-2 tahun

Balita diberikan dosis 2 mg.kgBB.hari, 2x/minggu selama 3 bulan

>5-12 tahun diberikan dosis 2 mg/kgBB/hari, 2x/minggu selama 4 bulan

Balita dibeirkan dosis 3 mg/kgBB/hari, 2x/minggu selama 3 bulan

6) Gejala klinis yang didapatkan pada penderita Talasemia Question

tidak didapatkan organomegali

didapatkan limfadenopati

didapatkan tumbuh kembang yang normal

didapatkan Facies Cooley

anemia disertai ikterus

7) Hasil pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis Talasemia

Gambaran morfologi eritrosit normokromik normositik

Retikulosit menurun

HbF meningkat 20-90% Hb Total

Hipoplasi sistem eritropoesis

Granula Fe normal
8) Syarat pemberian kelasi besi pada penderita Talasemia

Kadar ferritin serum 1000 µg/l

Kadar ferritin serum 950 µg/l

Kadar ferritin serum 900 µg/l

Kadar ferritin serum 850 µg/l

Kadar ferritin serum 750 µg/l

9) Tata laksana yang paling tepat untuk penderita Talasemia

Pemberian kelasi besi bila kadar ferritin sudah mencapai 950 µg/l

Vitamin E 200-400 IU setiap hari

Vitamin C 50 mg/hari

TransfusI darah whole blood

Splenektomi

10) Kelasi besi yang dapat digunakn pada penderita Talasemia

Desferoxamine dosis 25-50 mg/kgBB/hari per oral

Desferoxamine dosis 25-50 mg/kgBB/hari intravena

Deferiprone dosis 50-75 mg/kgBB/hari per oral

Deferiprone dosis 50-75 mg/kgBB/hari subkutan

Deferasirox dosis 20-30 mg/kgBB/hari subkutan


Kuis gangguan hemostasis pada anak

1. Hemostatis primer terdiri dari

Pembuluh darah dan Faktor Koagulan

Vaskuler dan Trombosit

Pembuluh darah dan Faktor VII

Faktor IX dan VIII

2. ITP diobati dengan

Steroid

IVIG

Kemoterapi

Antibiotik

3. Hemofilia A adalah jika seseorang kekurangan

Faktor VII

Faktor VIII

Faktor IX

Kadar ferritin menurun dan FEP meningkat

4. Pada Hemofilia A bisa diberikan

Crayo

FFP

PRC

Trombosit
5. Faktor-faktor pembekuan yang bergantung Vitamin K adalah

Faktor VI dan VII

Faktor I,II, dan III

Faktor II, VII, IX, dan X

Faktor X, XI, dan XIII


Kuis Imunologi klinik

1. Sel mast memiliki reseptor untuk antibodi tertentu, yang diaktifkan oleh allergen
atau antigen. Manakah jawaban yang tepat di bawah ini yang dapat ditemukan adanya
aktifitasi sel mast mengikat antibodi tersebut?

A. Reaksi alergi, infeksi virus

B. Infeksi jamur intraseluler

C. Infeksi bakteri, parasit

D. Infeksi virus intraseluler

E. Reaksi alergi, infeksi bakteri, parasit

2. Makrofag akan diaktifkan dalam sistim imun dalam mengawali dan memperantarai
inflamasi. Bagaimanakah aktifitas makrofag dalam mengaktifasi limfosit?

A. Sifat sitotoksiknya

B. Presentasi antigen

C. Melepaskan faktor pembekuan

D. Melepaskan komplemen

E. Melepaskan faktor angiogenesis

3. Seseorang dapat mengalami infeksi dimana kuman tersebut masuk dan berada di luar
sel maupun di dalam sel pejamu. Sel spesifik manakah yang berperan pada kasus tersebut?

A. Selnetrofil dan selmonosit

B. Sel monosit dan sel basophil

C. Selmakrofagdansel eosinophil

D. Limfosit T imunitas seluler dan B imunitas humoral

E. Limfosit T imunitas humoral dan B imunitas seluler


4. Seseorang dapat mengalami infeksi dimana kuman tersebut masuk dan berada
didalam sel pejamu. Bagaimanakah jawaban yang tepat berkaitan dengan mekanisme sistim
imun pada kasus tersebut?

A. Sel TH-1 akan mengaktifkan makrofag dan sel CD8+

B. Sel plasma akan mengaktifkan makrofag dan sel CD8+

C. Sel TH-1 akan mengaktifkan netrofil dan sel limfosit B

D. Sel TH-2 akan mengaktifkan makrofag dan sel limfosit B

E. Sel limfosit B akan mengaktifkan makrofag dan sel CD8+

5. Seseorang mengalami infeksi dimana kuman tersebut adalah kuman ekstra seluler.
Bagaimanakah jawaban yang tepat berkaitan dengan mekanisme sistim imun pada kasus
tersebut?

A. Sel TH-1 akan menghambat sel TH-2

B. Sel TH-2 akan mengaktifkan makrofag

C. Sel T CD4+ berinteraksi dengan sel limfosit B

D. Sel T CD4+ berinteraksi dengan sel limfosit T CD8+

E. Sel T CD4+ akan menghambat sel limfosit T CD8+

6. Seorang laki-laki berumur 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai demam tinggi dan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu.
Pasien tidak teratur mengkonsumsi metformin karena DM sejak 1 tahun yang lalu. Pasien
diketahui panyandang diabetes dan asma. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
150/90 mmHg, denyut nadi 106 kali per menit, pernafasan 28 kali per menit, dan temperatur
tubuh 38,6°C. Pemeriksaan paru kanan didapatkan ronchi di lapang tengah dan vocal
fremitus meningkat. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 20.000/mm3 dan CRP 30
mg/L. Rontgen Thoraks PA didapatkan konsolidasi pada lapang tengah paru kanan. Manakah
termasuk sistem imun non spesifik humoral saluran pernafasan yang terlibat pada kasus
diatas?

a. Ig E

b. CRP

c. Ig G
d. Sel PMN

e. Sel limfosit

7. Seorang perempuan usia 30 tahun hamil anak ketiga, usia kehamilan 20-24 minggu,
datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Keluhan disertai demam tinggi dan batuk sejak
1 bulan ini. Pasien juga mengaku diare dan nyeri saat buang air kecil. Pasien diketahui baru
saja kematian suaminya karena diare lama, tuberkulosis paru dan sariawan pada mulut
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, suhu
38,90C, frekuensi napas 30 x/menit, berat badan 40 kg, tinggi badan 158 cm. Pemeriksaan
paru didapatkan vesikuler meningkat di apeks kedua paru dan ronkhi basah kasar.
Pemeriksaan abdomen didapatkan tinggi fundus uteri sesuai kehamilan, nyeri tekan supra
pubis dan tampak abses di perianal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,1 g/dL,
lekosit 3.000/uL, hitung jenis 0/1/79/16/4, trombosit 200.000/uL, GDS 390 mg/dL.. Apakah
penyebab terjadinya gejala-gejala tersebut?

a. Autoiinflamasi

b. Autoimun sistemik

c. Defisiensi imun primer

d. Autoimun organ spesifik

e. Defisiensi imun sekunder

8. Seorang laki-laki berumur 17 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai demam tinggi dan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu.
Pasien memiliki riwayat DM tipe 1. Pasien dalam setahun sering berobat ke dokter dan
dirawat beberapa kali karena infeksi sinus berulang, pneumonia, serta abses. Ibu kandung
telah meninggal dan memiliki riwayat penyakit defisiensi imun primer. Pasien memiliki
kebiasaan merokok 1 bungkus per hari sejak usia 12 tahun. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/90 mmHg, denyut nadi 106 kali per menit, pernafasan 28 kali
per menit, dan temperatur tubuh 38,6°C, serta IMT 17 kg/m2. Pemeriksaan paru kanan
didapatkan ronchi di lapang tengah dan vocal fremitus meningkat. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan leukosit 21.000/mm3 dan CRP 30 mg/L. Rontgen Thoraks PA didapatkan
konsolidasi pada lapang tengah paru kanan. Manakah yang tidak termasuk faktor predisposisi
imunokompromais pada pasien tersebut?

a. Malnutrisi

b. Kebiasaan merokok
c. Defisiensi Imun Primer

d. Diabetes melitus tipe 1

e. Infeksi virus imunosupresi

9. Terhadap pemusnahan bakteri intraseluler, sistim imun yang berfungsi adalah sistim
imun. spesifik. Prinsip dasar mekanisme sistem imunitas tubuh terhadap infeksi bakteri intra
seluler adalah sebagai berikut :

a. Respon sel B memproduksi antibodi

b. Fagositosis oleh neutrofil dan makrofag

c. Sel T sitotoksik memusnahkan sel terinfeksi

d. Aktivasi komplement menghasilkan opsonization

e. Aktivasi CRP menghasilkan membrane attack complex (MAC)

10. Dalam merespon antigen asing yang masuk ke dalam tubuh, sistim imun non spesifik dan
spesifik saling bekerja sama. Proteksi utama respon imun adaptive terhadap infeksi bakteri
intrasel adalah...

a. Aktivasi makrofag oleh sel Th1

b. Sel NK memproduksi IFN-γ mengaktifkan makrofag

c. Sel fagosit akan menelan dan menghancurkan mikroba

d. Mengaktifkan sel NK direk atau melalui aktivasi makrofag

e. Memacu pembunuhan mikroba dan lisis makrofag oleh antibodi


Kuis faal dan hemostasis

1. Gejala kelainan hemostasis primer?

A. Prolonged bleeding after minor surgery

B. Ptekhiae, mucous membrane bleeding, prolonged bleeding after minor surgery

C. Echymosis, ptekhiae, hematoma, prolonged bleeding after minor surgery

D. Echymosis, ptekhiae, mucous membrane bleeding, hematoma, prolonged bleeding after


minor surgery

E. Echymosis, mucous membrane bleeding, hematoma, prolonged bleeding after minor


surgery

2. Yang termasuk inhibitor koagulasi?

A. Anti Trombin III, Protein C dan Protein S, Alfa2 Makroglobulin, C1 esterase inhibitor

B. Anti Trombin III, Protein C dan Protein S, Alfa2 Makroglobulin, C1 esterase inhibitor,
alfa1 antitripsin

C. Anti Trombin III, Alfa2 Makroglobulin, C1 esterase inhibitor, alfa1 antitripsin

D. Anti Trombin III, Protein C dan Protein S

E. Protein C dan Protein S, Alfa2 Makroglobulin, C1 esterase inhibitor, alfa1 antitripsin

3. Gangguan perdarahan yg didapat?

A. Liver disease, Renal disease, Vitamin K deficiency/warfarin overdose

B. Renal disease, Vitamin K deficiency/warfarin overdose, DIC

C. Liver disease, Renal disease, Vitamin K deficiency/warfarin overdose, DIC

D. Liver disease, Vitamin K deficiency/warfarin overdose, DIC

E. Liver disease, Renal disease, DIC


4. Sel endotel pembuluh darah bisa terkelupas oleh berbagai rangsangan?

A. Asidosis, Hipoksia, Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi

B. Asidosis, Endotoksin, Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi

C. Asidosis, Hipoksia, Endotoksin

D. Asidosis, Hipoksia, Endotoksin, Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi

E. Hipoksia, Endotoksin, Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi

5. Tanda khas kelainan koagulasi adalah?

A. Perdarahan sering pada sendi atau otot, ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)

B. Perdarahan sering pada sendi atau otot, ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)

C. Perdarahan jarang pada sendi atau otot, tidak ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)

D. Perdarahan sering pada sendi atau otot, tidak ada ptekhiae, hematom yg kecil2, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi lambat (1-2 hari kemudian)

E. Perdarahan sering pada sendi atau otot, tidak ada ptekhiae, hematom yg besar, perdarahan
setelah luka atau operasi terjadi segera

6. Trombosis yaitu?

A. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah vena atau ruang
jantung

B. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam ruang jantung

C. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah arteri dan vena

D. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah arteri atau
ruang jantung

E. Proses pembentukan trombus atau adanya trombus dalam pembuluh darah arteri/vena atau
ruang jantung
7. Pembuluh darah yaitu?

A. Permeabilitas, fragilitas, jaringan lemak dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki
oleh pembuluh darah

B. Permeabilitas, fragilitas, trombus dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh
pembuluh darah

C. Permeabilitas dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh pembuluh darah

D. Fragilitas dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh pembuluh darah

E. Permeabilitas, fragilitas dan vasokontriksi merupakan sifat yang dimiliki oleh pembuluh
darah

8. Komponen penting yg terlibat dalam proses hemostasis adalah?

A. Pembuluh darah, Trombosit, Eritrosit, Kaskade faktor koagulasi, Inhibitor koagulasi,


Fibrinolisis

B. Pembuluh darah, Trombosit, Leukosit, Eritrosit, Kaskade faktor koagulasi, Inhibitor


koagulasi.

C. Peran p Asidosis, Hipoksia, Endotoksin, Kompleks antigen-antibodi dalam sirkulasi

D. Pembuluh darah, Trombosit, leukosit, eritrosit, Kaskade faktor koagulasi, Inhibitor


koagulasi, Fibrinolisis

E. Pembuluh darah, Trombosit, Kaskade faktor koagulasi, Inhibitor koagulasi, Fibrinolisis

F. Pembuluh darah, Trombosit, Leukosit, Inhibitor koagulasi, Fibrinolisis

9. Hemostasis primer meliputi?

A. Fibrinolisis, Vasokonstriksi & pembentukan “primary platelet plug”

B. Fibrinolisis

C. Vasokonstriksi & pembentukan “primary platelet plug”

D. Vasokonstriksi & pembentukan “primary platelet plug”, kaskade koagulasi, pembentukan


“stable hemostatic plug” (platelet+fibrin plug)
E. Vasokonstriksi & pembentukan “primary platelet plug”, kaskade koagulasi

10. Hemostasis sekunder meliputi?

A. Fibrinolisis, Kaskade koagulasi, pembentukan “stable hemostatic plug” (platelet + fibrin


plug)

B. Fibrinolisis dan vasokonstriksi

C. Vasokonstriksi, Kaskade koagulasi, pembentukan “stable hemostatic plug” (platelet +


fibrin plug)

D. Kaskade koagulasi, pembentukan “stable hemostatic plug” (platelet + fibrin plug)

E. Adesi trombosit, Kaskade koagulasi, pembentukan “stable hemostatic plug” (platelet +


fibrin plug)
Kuis Pleno Skenario A

1. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercak kemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberi obat parasetamol bila demam dan juga
diberi obat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak
2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urin nyaber
warna teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pasienkemudianberobatkeke
RSUD dikatakan anemia laludirujukke RSMH untuk pemeriksaan hematologi dan
pemeriksaan imunologi ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih
sering muncul. Riwayat keluarga. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan skleraikterik dan lien
membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit 2,5%, LED
40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +.

Berdasarkan scenario diatas berapaskor EULAR dan MAX SLEDAI pada pasien ini:

A. EULAR SKOR 16 dengan MAX SLEDAI 11

B. EULAR SKOR 22 dengan MAX SLEDAI 11

C. EULAR SKOR 10 dengan MAX SLEDAI 9

D. EULAR SKOR 24 dengan MAX SLEDAI 9

E. EULAR SKOR 18 dengan MAX SLEDAI 9

2. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercakkemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberi obat parasetamol bila demam dan juga
diberiobat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak
2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber
warna teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pasien kemudian berobat ke
RSUD dikatakan anemia lalu dirujukke RSMH untuk pemeriksaan hematologi dan
pemeriksaan imunologi ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih
sering muncul. Riwayat keluarga. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan skleraikterik dan lien
membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit2,5%, LED
40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05. Diagnosis
yang tepat pada pasien ini :

A. SLE Manifestasi DerajatBerat manifestasi Artritis, Mukokutaneus, AIHA

B. SLE Manifestasi DerajatBerat manifestasi Artritis, Mukokutaneus, Hematologi

C. SLE Manifestasi DerajatSedang manifestasi Artritis, Mukokutaneus,Hematologi

D. SLE Manifestasi DerajatBerat manifestasi AIHA, lupus Nefritis

E. SLE Manifestasi DerajatSedang manifestasi Artritis, Mukokutaneus, Hematologi lupus Nefritis

3. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercakkemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberiobat parasetamol bila demam dan juga
diberiobat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiris ejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber warna
teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan
skleraikterik dan lien membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit
2,5%, LED 40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini :

*
A. TerjadinyaKompleks antigen antibody

B. Sel mast mengeluarkan IgE

C. Terjadi nyareaksisitoktoksik yang diperantai CD 8

D. Terjadi reaksi non sitotoksik

E. Terjadi nyastimulasiauto imunsel B dan sel T

4. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercakkemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Nn. A sudah berobat kepuskesmas dan diberiobat parasetamol bila demam dan juga
diberiobat ibuprofen bila keluhan nyeri sendi namun keluhan tersebut masih sering muncul.
Riwayat keluarga tidak ada. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama
badan lemah, mudah lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber warna
teh tua dan rasa tidak nyaman pada perut kanan atas. Pada pemeriksaan fiisik didapatkan
skleraikterik dan lien membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit
2,5%, LED 40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05,
urin (+++), .Apakah pemeriksaan penunjang kelainan ginjal pada pasien ini

A. USG TUG

B. BiopsiGinjal

C. MRI

D. CT Scan Abdomen

E. Kultur Urin

5. Nona A 20 tahun mengeluh sejak 6 bulan yang lalu pasien nyeri sendi terutama pada
pergelangan tangan dan kaki, rambut rontok, di daerah pipi muncul bercak kemerahan dan
menjadi merah bila terkena sinar matahari, sering sariawan dilangit-langit mulut yang tidak
nyeri. Pasien kemudian datang UGD RSMH dengan keluhan utama badan lemah, mudah
lelah, jantung berdebar-debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh mata kuning, urinnyaber warna teh tua dan rasa
tidak nyaman pada membesar. Pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 5,5, Retikulosit
2,5%, LED 40mm/jam, Coomb test direk +, indirek +, ANA test 1/3200, ds DNA 790,05.
Terapi yang tepat pada pasien ini :

A. Metilprednisolon 0,5-1/gr hari selama 3 hari

B. Metilprednisolon 0,5-1/gr hari selama 3 hari + Hidrosiklorokuin 200mg

C. Hidrosiklorokuin 200mg +Metilprednisolon 0,5-1/gr hari selama 3 hari + Mycophenolate Mofetil


2-2gr/hari + CYC 0,5-0,75gr/bulan

D. Hidrosiklorokuin 200mg+Mycophenolate Mofetil 2-2gr/hari + CYC 0,5-0,75gr/bulan

E. Hidrosiklorokuin 200mg +Metilprednisolon 0,5-1/gr hariselama 3 hari + Hidrosiklorokuin


200mg+Mycophenolate Mofetil 2-2gr/hari + Rituximab
Kuis Autoimun

1. Nona A umur 20 tahun datang UGD RSMH dengan keluhan utama badan lemah,
mudah lelah, jantung berdebar debar disertai pusing apalagi bila berdiri sejak 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Diketahui menderita lupus sejak 10 bulan yang lalu. Pada awal
di diagnosis lupus, terdapat keluhan nyeri sendi, rambut rontok dan kaki bengkak. Selama 2
bulan terakhir, kondisi pasien membaik. Pemeriksaan fisik didapatkant anda vital dalam batas
normal. Obat-obatan terakhir yang dikonsumsi pasien yaitu metilprednisolon 8 mg per hari,
mycophenolate mofetil 2x500 mg, captopril 2x12,5 mg, dan suplemen vitamin D. saat control
kepoliklinik, pasien mengatakan bahwa ia telah hamil 1 bulan. Terapi yang paling tepat pada
pasien ini adalah...

a. Menghentikan obat captopril dan menggantikannya dengan angiotensin receptor blocker

b. Menghentikan metilprednisolon dan mycophennolate mofetil, lalu diganti dengan azatiporin

c. Menghentikan obat metilprednisolon dan captopril

d. Menghentika nobat captopril dan mycophenolate mofetil

e. Menghentikan metilprednisolon dan mycophenolate mofetil lalu diganti dengan


Hidroksikloroquin

2. Seorang wanita usia 30 tahun dating ke IGD RS dengan keluhan sesak hebat sejak 1
hari yang lalu. Keluhan sebelumnya nyeri di belakang tulang dada yang diperberat jika
menarik nafas dan berkurang bila membongkok kedepan. Selama ini ia memiliki riwayat SLE
mendapat terapi mycophenolate mofetil 2 x 500 mg namun berhenti sekitar 2 minggu terakhir
karena stokobat habis di apotik. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
denyut nadi 110 x/menit, frekuensi napas 38 x/menit, suhu 37,80C, auskultasiter dengar
pericardial friction rub. Ekokardiografi didapatkan efusiperikardmasif. Terapi paling tepat
untuk penderita ini adalah:

a. Hidroksiklorokuinsulfat 200 mg sehari

b. Indometasin 100-150 mg/hari

c. Metilprednisolon 1 g intravena

d. Prednison 60-100 mg/hari

e. Salisilat1 gramsetiap 4 jam sampai tercapai kadar terapi 20-30 mg/hari


3. Seorang wanita 45 tahun datang ke klinik rawat jalan reumatologi dengan tiga bulan
sejarah tangan dan pergelangan tangan kaku. Dia menyebutkan bahwa rasa sakitnya sangat
buruk di pagi hari. Pada pemeriksaan, pergelangan tangan, sendi metacarpophalangeal dan
sendi interphalyngeal proksimal bengkak dan hangat. Diagnosis rheumatoid arthritis
dicurigai. Manakah dari pemeriksaan penunjang berikut yang paling spesifik untuk
memastikan diagnosis?

A. OptionLajusedimentasieritrosit 5

B. Antibodi peptida anti sitrulin (anti-CCP) level

C. Tingkat faktor rheumatoid

D. OptiProtein C-reaktifon 4

E. Rontgen

4. Wanita 27 tahun dating ke IGD mengeluh sesak napas tiba-tiba, nyeri dada pleuritik
kanan dan hemoptisis. Diam memiliki riwayat medistiga kali keguguran dan trombosis vena
dalam di kaki kanan. CTPA memastikan adanya emboli paru yang besar. Diagnosis sindrom
anti-fosfolipidmasih dicurigai dan penapisan autoantibo didalam proses. Manakah dari
auto-antibo diberikut yang akan mengkonfirmasi diagnosis jika terdeteksi?

A. Antibodi anti-kardiolipin

B. Antibodi anti-mitokondria

C. Antibodi anti-histon

D. Antibodi anti-sentromer

E. Antibodi anti-nuklir

5. Seorang Wanita usia 33tahun dating kepoli kilinik penyakit dalam dengan keluhan
panas badan hilang timbul, sariawan dimulut yang sulit sembuh, cepat Lelah, bengkak pada
kedua tungkai sejak 6 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
batas normal, konjugtiva anemis, tidak ikterik, rambut tipis, oral ulcer (+) tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening maupun tanda-tanda peradangan sendi. Pada pemeriksaan
laboratorium : Hb7, 2g/dl, leukosit3000/mm3, trombosit 40.000/mm3, LED30/60,
urinerutinprotein+2, sedimeneritrosit+, sedimenleukosit-,ANA positif, AntiDsDNA negative.
Bagaimana tatalakasana yang tepat pada pasien ini...
a. Klorokuin atau MTX dengan NSAID peroral

b. Klorokuin dengan metilpredisolonperoral

c. Klorokuin, steroid dengan siklofosfamid injeksi

d. Metilprednisolon injeksi dilanjutkan dengan azatrioprin dengan metilprednisolonperoral

e. Azatrioprindanklorokuinperoral
Kuis obat obat anemia defisiensi besi - dr. Nia

1. Obat yang mencegah agregasi trombosit sehingga dapat menghambat pembetukan trombus
terutama pada sistem arterial adalah
Beta blocker
Asam oksalat
Warfarin
Dicumarol
Dipiridamol

2. Preparat besi yang diberikan pada pasien yang melakukan hemodialisa adalah
Ferric edatate
Ferous sulfat
Ferous fumarate
Ferous aspartate
Sodium ferric gluconate

3. Dibawah ini termasuk faktor faktor pada jalur ekstrinsik proses pembekuan darah
Prekalikrein
Faktor jaringan
Faktor hagemann
High molecular weight kininogen
Faktor fitzgerald

4. Obat antikoagulan dibawah ini yang bekerja dengan cara menghambat metabolisme
vitamin k
Sodium sitrat
Heparin
Aspirin
Warfarin
Ticlopidine

5. Yang termasuk hemostatic local adalah…. *


absorbable hemostatic, astringent, coagulant, vasoconstrictor
Kuis limfadenopati

1. Berikut adalah keganasan yang terjadi pada organ limfoid, kecuali ..........

A. Thymoma

B. Non Hodgkin Lymphoma

C. Hodgkin Lymphoma

D. Granuloma

2. Pemeriksaan baku emas (Gold Standar) untuk mengetahhi penyebab Limfadenopati


adalah ..................

A. FNAC

B. FNAB

C. Biopsi Histopatologi

D. Imunohistokimia

3. Seorang laki-laki 35 tabun, datang dengan keluhan keluhan pembengkakan pada leher
kanan yang terasa makin membesar dan nyeri sejak 1 minggu terakhir. Sebelumnya pasien
mengeluhkan pembengkakan dan keluar nanah dari gigi geraham belakang yang berlubang.
Pada pemeriksaan fisik, tidak didapatkan fluktuasi pada KGB yang membengkak. Di
Puskemas tempat kita bekerja belum ada Dokter Gigi dan tarletak jauh dari Rumah Sakit.
Tindakan awal yang japat dilakukan pada pasien ini adalah ..................

A. Berikan Oxacillin dan pasien tetap diobservasi berkala di Puskesmas selama 2 minggu

B. Berikan Nafcillin dan pasien tetap dirujuk ke Rumah Sakit

C. Berikan Clindamycin dan pasien tetap diobservasi berkala di Puskesmas selama 2 minggu

D. Rujuk ke Rumah Sakit


4. Organ Thymus terletak pada .........

Mediastinum

A. Media

B. Mediastinum Superior

C. Mediastinum Inferior

D. Mediastinum Posterior

5. Seorang laki-laki, 45 tahun, datang dengan keluhan badan terasa makin lemah sejak 2
minggu terakhir, disertai keluhan susah menelan dan sesak. Pasien merasakan sulit
menggerakkan kedua tangan maupun kaki, serta sulit untuk membuka mata karena terasa
berat. Pasien juga mengeluhkan batuk kering yang tidak kunjung sembuh sejak 1 tahun yang
lalu, sudah dilakukan pemeriksaan dahak dań didapatkan hasil normal. Rontgen thorax
menunjukkan hasil berikut. Kemungkinan besar diagnosis dan penyebab keluhan ini adalah
.....................

A. Sindrom Vena Cava Superior akibat Thymoma

B. Sindrom Paraneoplastik akibat Kanker Paru

C. Myastenia Gravis akibat Thymoma

D. Sindrom Vena Cava Superior akibat Kanker Paru

6. Seorang laki-laki, berusia 28 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan adanya


benjolan pada leher kanan yang dirasakan sejak 4 minggu terakhir. Pasien mengeluhkan
adanya batuk berdahak sejak 2 bulan terakhir, disertai dengan penurunan berat badan dan
cenderung berkeringat menjelang malam hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran
KGB regio colli lateral dextra dengan ukuran 3x2 cm, warna kemerahan, fluktuasi (+),
terfixir, dan nyeri tekan (+). Hasil Rontgen Thorax menunjukkan adanya cavitas pada apeks
paru kanan. Kondis Limfadenopati yang terjadi, paling mungkin adalah ......................

A. Lymphoma Non Hodgkin

B. Lymphoma Hodgkin

C. Limfadenitis TB

D. Lymphadenitis akibat infeksi virus


7. Tanda-tanda dari Limfadenopati yang mengarah pada keganasan adalah...

A. Permukaan rata dan mobile

B. Konsistensi lunak dan nyeri

C. Menetap lebih dari 4 minggu

D. Generalisata dan hilang dalam maktu <2 minggu

8. Sebagian besar pasien dengan limfadenopati datang ke Dokter dengan Limfadenopati


Lokal yang terletak pada area ...........

A. Inguinal

B. Kepala dan Leher

C. Aksila

D. Mediastinum

9. Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan badan
bertambah lemas sejak 1 minggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan pada
leher dan ketiak kanan, serta lipat paha kiri. Selain itu, pasien merasakan baju dan celana
yang biasa digunakan sehari-hari menjadi lebih longgar dalam 2 bulan terakhir, sering merasa
meriang dan berkeringat pada malam hari walaupun tanpa beraktifitas. Menurut anak pasien,
BB sebelum sakit adalah 75 kg, namun saat diperiksa di Puskesmas berat badan pasien hanya
60 kg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pemesaran KGB multipel regio colli lateral dextra
dengan ukuran 0,5 hingga 2 cm. Pada regio asila dextra didapatkan pembesaran KGB
sebanyak 2 buah dengan ukuran 1 hingga 2 cm. Pada regio inguinal sinistra terdapat
pembesaran KGB multipel horizontal dengan ukuran 1 - 2,5 cm. Semua KGB teraba keras
dengan batas tegas, terfixir dan tanka nyeri. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah
...............................

A. Lymphoma Hodgkin

B. Lymphoma Non Hodgkin

C. Leukemia Akut

D. Lymphadenitis Kronik
10. Aktivasi dan Proliferasi spesifik Limfosit sel-T ataupun sel-B yang berakibat pada
munculnya keganasan berupa Lymphoma, disebut juga sebagai ............

A. Limfadenopati Spesifik

B. Polyclonal Lymphocyte Proliferation

C. Limfadenopati Generalist

D. Monoclonal Lymphocyte Proliferation

11. Sel yang menghasilkan Antibodi adalah.....

Sel Dendritik

A. APC

B. Sel Plasma

C. Makrofag

12. Seorang perempuan berusia 20 tahun, datang berkonsultasi ke Rumah Sakit Daerah
tempat Anda bekerja dengan keluhan benjolan pada leher kiri dan kanan disertai rasa sesak
dan nyeri dada. Setelah dilakukan biopsi, didapatkan gambaran berikut. Kemungkinan besar
diagnosis pasien adalah .......................

A. Lymphoma Non Hodgkin

B. Acute Lymphoblastic Leukemia

C. Acute Myeloblastic Leukemia

D. Lymphoma Hodgkin

13. Sel Lymphoid yang bertindak sebagai Antigen Presenting Cells yang berfungsi untuk
mengaktivasi sistem imun adalah.............

A. Makrofag

B. Sel Dendritik

C. Sel B
D. Sel T

14. Yang termasuk dalam Organ Limfoid Primer adalah ..............

A. Hati

B. Limpa

C. Tonsil

D. Sumsum Tulang

15. Pembentukan dan pematasangan sel Limfosit T terjadi pada ............

A. Thymus

B. Sumsum Tulang

C. Adenoid

D. Tonsil
Kuis reaksi hipersensitivitas

1. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan bengkak pada
kelopak mata, bibir dan bentol di kedua lengan disertai rasa gatal. Paasien diketahui baru saja
makan ikan laut dan udang 2 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam
batas normal, kelopak mata dan bibir bengkak dan pada kulit tampak bentol-bentol. Apakah
pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?

A. Terkadi ikatan silang antara antigen makanan dan IgE

B. Terjadi ikatan silang antara antigen makanan dan IgM dan Ig G

C. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen makanan melepaskan sitokin dan IgE

D. Terbentuknya IgE terhadap antigen berupa sel epitel kulit

E. Sel TH-2 yang disensitisasi oleh antigen makanan melepaskan sitokin dan IgE

2. Seorang wanita usia 20 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan utama badan lemah,
sesak napas kalau beraktifitas, nyeri sendi disertai dengan sariawan hilang timbul sejak 6
bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, malar rash,
sklera ikterik, lien teraba S-II, hematom di kedua ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 6 g/dL, lekosit 3000/mm3, trombosit 50.000/uL, ANA positif, tes Comb
direk positif, indirek negatif. Apakah pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?

A. Terbentuk antibodi terhadap antigen permukaan sel eritrosit sehingga terjadi destruksi sel

B. Terbentuk antibodi terhadap antigen permukaan sel netrofil sehingga terjadi destruksi sel

C. Terkadi ikatan silang antara antigen sel eritrosit dan IgE

D. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan makrofag

E. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan sel T-sitotoksik

3. Seorang wanita usia 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sembab seluruh
tubuh dan buang air kecil berbusa sejak 2 minggu ini. Keluhan disertai dengan ngilu di
persendian dan lesu dalam 2 bulan ini . Pasien juga mengeluh timbul bercak merah di kedua
pipi dan sariawan di langit mulut. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 8,3 gr%, RBC
2,9 juta/mm3, WBC: 6700/mm³, trombosit 110.000, hitung jenis 0/0/2/68/20/10. Ht 24
vol%, LED : 40 mm/jam. Urin rutin : Epitel (+), Leukosit 3-5/LPB, Eritrosit 2-4/LPB,
Silinder granuler (++), Kristal (-), Protein (+++), Glucosa (-), Nitrit (-). Apakah
pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?

A. Terbentuknya kompleks antigen antibodi mengaktifkan komplemen dan infiltrasi massif


netrofil

B. Terbentuk antibodi terhadap antigen permukaan sel netrofil sehingga terjadi destruksi sel

C. Terkadi ikatan silang antara antigen sel eritrosit dan IgE

D. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan makrofag

E. Sel TH-1 yang disensitisasi oleh antigen sel eritrosit mengaktifkan sel T-sitotoksik

4. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol penyakit


hipertiroidnya. Tidak ada keluhan gusi berdarah, buang air besar atau buang air kecil
berdarah. Riwayat menstruasi teratur selama 5-6 hari. Pasien diketahui mendapatkan obat
metamizole karena keluhan berdebar debar ,sering berkeringat dan mudah cemas yang
dikonsumsi sejak 3 bulan ini. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 10,3 gr%, RBC 3,9
juta/mm3, WBC: 2700/mm³, trombosit 110.000, hitung jenis 0/0/2/68/20/10. Ht 24 vol%,
LED : 40 mm/jam. Apakah pathogenesis yang mendasari pada kasus tersebut?

A. Reaksi hipersensitifitas tipe I

B. Reaksi hipersensitifitas tipe II

C. Reaksi hipersensitifitas tipe III

D. Reaksi hipersensitifitas tipe IV

E. Reaksi hipersensitifitas tipe V

5. Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD RS dari bagian Radiologi dengan
keluuhan penurunan kesadaran. Pasien sekitar 20 menit yang lalu disuntikkan obat kontras
melalui intra vena. Pasien saat itu pasien memerlukan pemeriksaan BNO-IVP dengan
kontras. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 10, tekanan darah 80/palpasi, denyut nadi
filiformis, frekuensi napas 16 x/menit. Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?
A. Hidrokortison 100 mg intra vena

B. Difenhidramin 20 mg intra vena

C. Adrenalin 1:1000 intra muscular 0.3 -0.5 cc

D. Adrenalin 1:1000 subkutan 0.3 -0.5 cc

E. Adrenalin 1:10000 intra muscular 0.3 -0.5 cc

Anda mungkin juga menyukai