Anda di halaman 1dari 2

4 Jenis Pekerjaan PKWT, Selain Dari Itu Dilarang

Pemerintah!
gadjian.com/blog/2018/09/26/4-jenis-pekerjaan-pkwt-selain-dari-itu-dilarang-pemerintah/

September 26, 2018

Pasal 59 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan:

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu
yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu
tertentu, yaitu:

Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;


Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama
dan paling lama 3 (tiga) tahun;
Pekerjaan yang bersifat musiman; atau
Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang
bersifat tetap.
(3) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang atau diperbaharui.
(4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat
diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali
untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.

Jika kontrak kerja yang seharusnya bersifat PKWT tidak diterapkan secara benar, maka
posisi pekerja tersebut bisa menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT),
sehingga ia memiliki hak-hak berbeda dengan pekerja kontrak. Dengan perbedaan hak
tersebut, pekerja dapat melayangkan tuntutan kepada perusahaan.

Baca Juga: Perbedaan PKWT dan PKWTT yang Wajib Diketahui HR (Infografis)

Maka dari itu, ada baiknya Anda melakukan review atas status karyawan-karyawan
Anda. Berikut ini lingkup dan batas dari PKWT:

1. Pekerjaan yang selesai dalam waktu sekali; atau bersifat sementara sehingga
jangka waktu penyelesaiannya paling lama 3 (tiga) tahun.

Jenis PKWT pertama ini berdasar pada selesainya pekerjaan tertentu yang dapat
diprediksi, yaitu paling lama 3 (tiga) tahun. Jika pekerjaan tersebut selesai lebih cepat
dari perjanjian, maka PKWT tersebut berakhir demi hukum.

2. Pekerjaan yang memiliki kondisi tertentu untuk membatasi penyelesaian paket


pekerjaan tersebut.

1/2
Sifat pekerjaan satu ini tidak berdasarkan waktu tetapi kriteria penyelesaian tugas –
namun tetap dibatasi paling lama 3 (tiga) tahun. Jika ternyata perusahaan ingin
melanjutkan pekerjaan dengan pekerja tersebut, harus dilakukan pembaharuan PKWT
yaitu pada 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya perjanjian kerja. Selama masa
tenggang di antara perjanjian kerja tersebut, tidak diperbolehkan adanya hubungan kerja
antara pekerja dan pengusaha.

3. Pekerjaan yang pelaksanaannya bersifat musiman, tergantung cuaca, atau


dilakukan untuk memenuhi pesanan dengan target tertentu.

Dalam menerapkan PKWT, perusahaan harus membuat daftar nama pekerja/buruh serta
rincian pekerjaan yang harus mereka lakukan selama kontrak kerja.

4. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan (yang masih dalam masa percobaan atau penjajakan).

Jenis pekerjaan ini dapat dilakukan dengan PKWT, untuk jangka waktu paling lama 2
(dua) tahun. Kemudian, dapat diperpanjang 1 (satu) kali paling lama 1 (satu) tahun; dan
sesudah itu tidak dapat dilakukan pembaharuan.

Jika setelah memahami kategori pekerja PKWT di atas dan Anda menemukan sebagian
pekerja ternyata harus mengerjakan hal-hal yang berubah-ubah, baik waktu, volume,
maupun upahnya, maka Anda harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan mereka
sebagai pekerja harian atau lepas.

2/2

Anda mungkin juga menyukai