Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan energi semakin meningkat dan
tidak bisa dihindari dari kehidupan masyarakat. Peningkatan ini terus terjadi
seiring dengan meningkatnya populasi manusia, aktivitas industri, dan kemajuan
teknologi transportasi. Salah satu energi yang kita gunakan berasal dari bahan
bakar fosil. Cadangan minyak bumi dari fosil ini diperkirakan akan habis dalam
kurun waktu 10-15 tahun lagi, hal ini terjadi karena bahan bakar jenis fosil yang
digunakan merupakan bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui, dan waktu untuk
proses pembentukannya sangat lama.
Salah satu cara mengatasi masalah kelangkaan energi ini ialah dengan
mengembangkan sumber daya alternatif. Selain karena menipisnya cadangan
bahan bakar fosil, penggunaan bahan bakar berbasis fosil ini juga dapat
menyebabkan masalah lingkungan diantaranya ialah menurunnya kualitas udara
karena pencemaran dari pembakaran bahan bakar fosil, dan menyebabkan
kenaikan suhu bumi (global warming). Oleh karena itu diperlukan sumber energi
alternatif yang bisa diperbaharui dan ramah lingkungan.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah energi ialah biodiesel.Biodiesel
merupakan bahan bakar yang berasal dari minyak tumbuhan atau dari lemak
hewani. Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar mmpunyai bberapa
keuntungan yaitu, ketersediaannya yang melimpah sehingga dapat diperbaharui,
dan mampu mengurangi emisi karbon dioksida dan emisi rumah kaca karena
memiliki karakter pembakaran bersih.
Biodiesel dapat dibuat dari minyak tumbuhan dan minyak hewani. Salah
satu bahan baku yang bisa digunakan dalam pembuatan biodiesel ialah minyak
kelapa. Pemilihan minyak kelapa sebagai bahan baku pembuatan biodiesel
dikarenakan ketersediaannya yang melimpah (menurut data dari Kementrian
Perkebunan luas perkebunan kelapa diIndonesia tahun 2019 sebesar 3.500.726
ha), serta bisa langsung dilakukan proses transesterifikasi sehingga bisa
mengurangi energi dan biaya dalam proses pembuatannya.
Biodiesel dapat dibuat dengan cara mengubah trigliserida yang terkandung
dalam bahan baku menjadi metil etil dan gliserol melalui proses transesterifikasi.
Reaksi transesterifikasi biasanya berjalan dengan lambat sehingga diperlukan
katalis untuk membantu proses ini agar berjalan lebih cepat. Salah satu jenis
katalis yang bisa digunakan dalam proses transeterifikasi ialah katalis basa
heterogen. Katalis basa heterogen memiliki beberapa keuntungan jika
dibandingkan dengan jenis katalis lain, diantaranya lebih mudah dipisahkan, tidak
korosif, dan bisa digunakan kembali.
Katalis basa heterogen bisa dibuat dangan mengkalsinasi CaCO 3 menjadi
CaO. CaCO 3bisa ditemukan pada cangkang kerang-kerangan, kulit telur, dan
tulang-tulangan. Penggunaan CaO dari alam ini mempunyai keuntungan yaitu
ketersediaannya yang melimpah dialam, serta dapat mengurangi limbah yang
dihasilkan oleh bahan baku tersebut.
Reaksi transesterifikasi sendiri dipengaruhi oleh : temperatur reaksi, waktu
reaksi, perbandingan rasio mol minyak:alkohol, berat katalis, dan jenis katalis.
Dari uraian ditas maka pada penelitian ini akan dikaji tentang pembuatan metil
ester dari minyak kelapa dengan bantuan katalis CaO dari cangkang kerang ale-ale
dengan variasi pada waktu reaksi dan perbandingan mol minyak:metanol pada
reaksi transesterifikasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana potensi cangkang kerang ale-ale terkalsinasi sebagai katalis
basa heterogen dalam reaksi pembuatan biodiese berdasarkan yield yang
dihasilkan ?
b. Bagaimana pengaruh waktu reaksi pada proses transesterifikasi terhadap
yield biodiesel yang dihasilkan ?
c. Bagaimana pengaruh perbandingan rasio mol minyak:metanol pada proses
transesterifikasi terhadap yield biodiesel yang dihasilkan ?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Mengetahui potensi cangkang kerang ale-ale terkalsinasi sebagai katalis
basa heterogen dalam pembuatan biodiesel dilihat dari yield yang
dihasilkan.
b. Mengetahui pengaruh variasi waktu reaksi dalam proses transesterifikasi
terhadap yield yang dihasilkan.
c. Mengetahui perbandingan rasio mol minyak:metanol pada proses
transesterifikasi terhadap yield biodiesel yang dihasilkan.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah :
a. Memberi informasi tentang pengaruh waktu reaksi pada proses
transesterifikasi terhadap yield yang dihasilkan.
b. Memberi informasi tentang pengaruh perbandingan rasio mol
minyak:metanol terhadap yield yang dihasilkan.
c. Menambah katalis yang berasal dari alam.
d. Mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh cangkang kerang ale-ale.
e. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
.

Anda mungkin juga menyukai