Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh
karyawan untuk menciptakan dan memelihara kondisi kerja yang aman serta
mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Bahaya dapat timbul dari mesin, bahan baku
maupun produk, keadaan tempat kerja, sehingga keselamatan kerja harus diperhatikan
serius untuk menjamin kesehatan karyawan. (K3) sangat penting untuk dilaksanakan
pada semua bidang pekerjaan tapa terkecuali, karena dengan adanya penerapan K3
dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Semakin besar
pengetahuan karyawan tentang K3 maka semakin kecil terjadinya resiko keelakaan
kerja. Begitu juga sebaliknya, semakin minim pengetahuan karyawan tentang K3
maka semakin besar resiko terjadinya kecelakaan kerja (Yuamita, 2016).
a) Bahaya mekanis
Bersumber dari benda bergerak dengan gaya mekanika baik yang digerakan
secara manual maupun dengan penggerak. Bagian yang bergerak pada mesin
berpotensi bahaya seperti mengebor, memotong, menjepit dan bentuk gerakan
lainnya. Gerakan mekanis ini dapat menimbulkan cidera seperti tersayat, terjepit,
teropotong dan kematian.
b) Bahaya listrik
Berasal dari energi listrik. Energi listrik dapat mengakibatkan berbagai bahaya
seperti kebakaran, sengatan listrik dan luka bakar hingga kematian.
c) Bahaya kimia
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia yaitu:
1. Keracunan oleh bahan kimia yang bersifat toxic (beracun), iritasi, korosif dan
yang lainnya.
2. Kebakaran dan peledakan. Beberapa jenis bahan kimia memiliki sifat mudah
terbakar dan meledak.
3. Polusi dan pencemaran lingkungan.
4. Bahan kimia membahayakan dapat terjadi kecelakaan jika manusia
menghirup, menelan cairan, debu, gas atau zat yang dapat mengakibatkan
kerusakan seperti kebakaran, peledakan dan korosi.
5. Dapat mengakibatkan cidera yang bervariasi mulai dari akut, kronis hingga
kematian.
d) Bahaya fisis
Berasal dari faktor fisis yaitu bising, terpapar bisng dapat mengakibatkan
bahaya ketulian.
e) Bahaya biologis
Lingkungan kerja terdapat bahaya yang bersumber dari unsur biologis seperti
flora dan fauna yang terdapat di lingkungan kerja.
a) Eliminasi
Proses untuk menghilangkan bahaya secara keseluruhan.
b) Substitusi
Penggantian material, bahan, proses yang mempunyai nilai resiko yang tinggi
dengan mengganti yang lebih aman.
c) Administrasi
Pengendalian administrasi dengan mengurangi tingkat resiko atas potensi
bahaya yang mungkin timbul dengan cara menetapkan aturan, prosedur dan cara kerja
yang aman.
d) Alat Pelindung Diri (APD)
Penyediaan APD bagi tenaga kerja dengan paparan bahaya/resiko tinggi.
4.1.2 Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai fungsi masing-
masing untuk melindungi seseorang pada saat bekerja atau untuk mengurangi akibat
kecelakaan kerja, maka setiap perusahaan harus menyediakan Alat Pelindung Diri.
Macam-macam Alat Pelindung Diri antara lain: