Anda di halaman 1dari 24

Tutorial Manual PLAXIS V8

1. PENDAHULUAN
PLAXIS merupakan program dengan basis metode elemen hingga yang diperuntukkan
untuk analisis deformasi dan stabilitas pada bidang geoteknik. penginputan model
yang sederhana memungkinkan program ini untuk memberikan elemen yang
kompleks, sehingga dapat memberikan hasil perhitungan yang lebih teliti. Hasil
perhitungan sendiri dilakukan berdasarkan metode numerical yang secara default telah
terdapat pada program ini. Kesederhanaan dalam pengoperasian program ini
memungkinkan seseorang untuk mempelajarinya hanya dalam beberapa jam saja
dalam berlatih.
Modul pelatihan yang ada dapat membantu pengguna program PLAXIS menjadi
terbiasa dalam pengoperasiannya. Beragam pelatihan yang akan dilakukan dapat
membantu pengguna program mengoperasikan beberapa kasus yang biasa terjadi
dalam bidang geoteknik. Bagaimanapun, pemodelan tanah pada program ini
terbatas pada teori keruntuhan Mohr-Coulomb. Pengguna diharapkan memiliki basis
dalam memahami sifat mekanik tanah dan dianjurkan dapat bekerja dalam
mengoperasikan system windows. Hal ini sangat dianjurkan karena akan sangat
membantu mengerjakan latihan yang terdapat pada modul pelatihan.
Modul pelatihan tidak menunjukkan basic dari metode elemen hingga, juga tidak ada
penjelasan detail mengenai beragam jenis pemodelan tanah pada program. Untuk
mengetahui referensi khusus dalam program ini, dapat dilihat pada manual yang
tersedia dalam program.

2. LANGKAH AWAL
Bagian ini akan menjelaskan tentang beberapa notasi dan dasar-dasar dari
penggunaan program PLAXIS. Pada modul pelatihan, menu yang terdapat pada plaxis
dicetak miring. Kapanpun tombol pada keyboard atau tombol teks pada layar harus
ditekan.diindikasikan dalam nama dan tanda kurung (contoh tombol <enter>).

2.1 INSTALASI
Dalam melakukan instalasi, pengguna dapat mengikuti langkah-langkah yang tertera
pada jendela informasi yang tertera pada proses install.

2.2 ASPEK UMUM PEMODELAN


Dalam tiap kali pemodelan baru yang akan dilakukan, langkah awal yang harus
dilakukan yaitu membuat geometri. Geometri yang dibuat merupakan geometri dalam
bentuk 2 Dimensi yang menggambarkan dari kondisi nyata dalam bentuk 3 dimensi.
Model geometri yang digambarkan harus sesuai dengan kondisi di lapangan, baik itu
jumlah laisan tanah, struktur dari permukaan tanah, tahap konstruksi dan
pembebanannya. Untuk lebih memahami cara memasukan data dalam pemodelan
geometri, penjelasan lebih spesifik akan dijelaskan pada bagian selanjutnya dari modul
ini.

PENDAHULUAN - 1
Tutorial Manual PLAXIS V8

Points:
Titik dari awal dan akhir sebuah garis. Points juga dapat digunakan untuk
menentukan posisi angkur, titik beban, titik dari kondisi batas dan local refinement
dalam jaring-jaring elemen.
Lines:
Lines digunakan untuk menetapkan batas-batas fisik dari geometri yang akan dibuat
seperti dinding atau kerangka, pemisah dari lapisan tanah atau tahap dari lapisan
konstruksi.
Clusters:
Clusters merupakan area penuh yang terbuat dari garis yang saling terhubung
menggunakan lines. PLAXIS secara otomatis menentukan area dari pertemuan
antar garis yang membentuk suatu objek tertutup. Dengan adanya clusters, property
tanah akan dianggap homogen.
Setelah membuat model geometri, secara otomatis elemen hingga pada geometri
tersebut akan terbentuk berdasarkan pada komposisi dari lapisan tanah yang
terindentifikasi.
Elements:
Berdasarkan dari terbentuknya jaring elemen, cluster akan terbagi menjadi
elemen-elemen segituga. Pilihan dari elemen tersebut dapat ditentukan
berdasarkan 2 jenis elemen yaitu 15-node elements dan 6-node elements.
Penggunaan 15-node elements akan memberikan hasil yang lebih akurat pada hasil
perhitungan tegangan maupun keruntuhan. Pilihan lain model elemen yaitu
6-node triangles tersedia untuk perhitungan cepat terhadap serviceability states.
Nodes:
15-node element terdiri atas 15 nodes dan segitiga 6-node terdiri dari 6 nodes.
Penyebaran terhadap kedua nodes dapat dilihat pada gambar 2.1.
Stress points:
Berbeda dengan perpindahan, tegangan dan regangan dihitung secara individual
dengan intregrasi Gaus. Untuk 15-node, segitiga elemen terdiri dari 12 titik tegangan
seperti pada gambar 2.1a. dan untuk 6-node, segitiga elemen terdiri dari
3 point tegangan seperti pada gambar 2.1b.

PENDAHULUAN - 2
Tutorial Manual PLAXIS V8

Gambar 2.1 Nodes dan titik tegangan

2.3 PROSEDUR PENGINPUTAN


Dalam program PLAXIS, input yang dilakukan merupakan pengoperasian dari
mouse, dapat berupa menekan tombol mouse atau mengarahkan kursor, atau pun
dengan melakukan input manual menggunakan keyboard. Pada umumnya, perbedaan
dalam penginputan terdiri dari 4 jenis:
Input objek geometri (menggambar lapisan tanah)
Input kata (memasukan nama pada projek)
Input nominal angka (memasukan nilai parameter)
Input terhadap penentuan/
pemilihan (menentukan jenis dari lapisan tanah)

2.3.1 INPUT OBJEK GEOMETRI


Dalam meakukan input geometri, biasanya terdiri dari penggunaan points dan line. Hal
ini dapat dilakukan jika kursor berada pada gambar kerja. Gambar dapat terbentuk
dengan menggunakan line dengn cara mengklik kiri pada mouse untuk menentukan
titik koordinat penggambaran dan mengklik kanan untuk mengakhiri proses
menggambar.
2.3.2 INPUT KATA ATAU ANGKA
Proses input kata atau punangka dilakukan untuk mengisi kolom yang tersedia pada
jendela yang akan muncul dalam proses analisis, seperti mengetikan judul pada
tanah yang akan diidentifikasi atau nilai parameter tanah.
Gambar 2.2. menunjukkan contoh dalam input kata maupun angka, selain input
dengan mengetik secara manual, input dapat dilakukan dengan mengklik simbol panah
▲ atau ▼ pada bagian kanan untuk menambah atau pun mengurangi nilai.

PENDAHULUAN - 3
Tutorial Manual PLAXIS V8

Figure 2.2 Spin edit

2.3.3 INPUT SELEKSI


Input seleksi dilakukan dengan memilih salah satu atau beberapa pilihan yang
terssedia pada menu seperti pada gambar 2.3 atau 2.4.

Figure 2.3 Radio buttons

Figure 2.4 Check boxes

Figure 2.5 Combo boxes

2.3.4 INPUT STRUKTURAL


Input yang diperluan dalam suatu pemodelan dihrapkan inputan yang masuk akal.
Inputan ini akn menjelaskan suatu hal yang dapat mendeskripsikan bagian bagian
yang ada dalam suatu pemodelan. contoh dari inputan structural akan dijelaskan
pada pembahasan selanjutya.

PENDAHULUAN - 4
Tutorial Manual PLAXIS V8

Gambar 2.6 menunjukkan jendela untuk menentukan input structural pada suatu
jenis tanah, beberapa kolom akan terisi secara otomatis setelah memasukkan angka
pada parameter utama.

Figure 2.6 Page control and tab sheets

2.4 MEMULAI PROGRAM


Saat pertama kali membuka program PLAXIS input, akan muncul jendela untuk
memilih file yang akan dibuka, dapat berupa file baru atau file yang sudah tersimpan
sebeumya.

2.4.1 GENERAL SETTINGS


Dalam setelan umum ini, pengguna harus menentukan jenis pemodelan serta
elemen yang akan digunakan, selain itu pada kolom title diketikkan judul dari projek
yang akan dilakukan

PENDAHULUAN - 5
Tutorial Manual PLAXIS V8

Figure 2.7 General settings - General tab sheet


Pada tab dimensions, diisikan beberapa satuan dasar dari pemodelan di menu units.
Pada menu dimensi geometri tentukkan nilai maksimum terhadap sumbu koordinat,
hal ini akan mempengaruhi terhadap ukuran pemodelan yang akan digambar.

Figure 2.8 General settings - Dimensions tab sheet

2.4.2 CREATING A GEOMETRY MODEL


Setelah general setting selesai, klik <OK> maka menu utama akan muncul.menu
utama yang muncul akan terlihat seperti pada gambar 2.9 dengan beberapa pilihan
menu seperti berikut:

PENDAHULUAN - 6
Tutorial Manual PLAXIS V8

Main menu:
Main menu menyediakan opsi yang ada pada toolbar dan beberapa tambahan
opsi yang tidak sering digunakan dalam pemodelan.
Tool bar (General):
Toolbar ini meberi opsi umum seperti print, zoom, atau pun menyeleksi objek. Selain
itu juga dapat menunjukkan beberapa program lain yang tersedia di PLAXIS
seperti Calculations, Output dan Curves.
Tool bar (Geometry):
Toolbar ini memberi menu untuk melakukan proses penggambaran. Dengan
memilih menu pada toolbar ini secara berurutan dari kiri ke kanan, akan
membantu pengguna dalam menyelesaikan gambar untuk dimodelan.

Figure 2.9 Main window of the Input program

Rulers:
Menu ini seperti penggaris yang terletak di bagian kiri dan atas dari gambar kerja,
berfungsi untuk menunjukkan dimensi dari proses penggambaran.
Draw area:
Draw area merupakan gambar kerja yang dapat digunakan untuk menggambar
objek geometri saat melakukan pemodelan

PENDAHULUAN - 7
Tutorial Manual PLAXIS V8

Origin:
Origin merupakan 2 garis tegak lurus yang berbentuk siku. titik perpotongan dari
kedua garis ini menunjukkan koordinat x ; y (0 ; 0)
Manual input:
Jika dalam penggambaran mouse tidak dapat menunjukkan akurasi dari titik yang
akan dibuat, penggguna dapat mengetikkan angka koordinat secara manual pada
bagian ini sehingga didapatkan titik koordinat yang diinginkan. Biasanya menu ini
digunakan jika koordinat memiliki angka decimal.
Cursor position indicator:
Menu ini berfungsi sebagai penunjuk letak kursor pengguna berada.

Beberapa menu di atas dapat dihilangkan jika dianggap tidak perlu dengan
memilihnya pada menu view.

Figure 2.10 Toolbars


Beberapa kegunaan icon pada toolbar memiliki fungsi masing-masing seperti
ditunjukkan pada gambar 2.10
Untuk lebih memahami fungsi dari icon pada toolbar, pengguna dapat melihatnya
pada menu help atau dengan menekan tombol <F1> pada keyboard.

PENDAHULUAN - 8
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8

OKTOBER 2021

Latihan 1
Lereng Galian (Stabilitas Lereng)
Tutorial Manual PLAXIS V8

Latihan 1
Lereng Galian (Stabilitas Lereng)
Latihan 1 ini mengilustrasikan program PLAXIS untuk menganalisis suatu galian tanah.
Galian yang dilakukan terhadap suatu penampang datar hingga membentuk
kemiringan 1:2. Dalam kasus ini akan dicoba analisis terhadap stabilitas lereng yang
terbentuk dari hasil galian. Perlapisan tanah yang dimodelkan diasumsikan lempung
homogen dan muka air tanah diasumsikan tidak ada/ berada di bawah dasar
perencanaan galian.

1. Geometri
Untuk membuat geometri pada pemodelan, langkah yang perlu dilakukan
diantaranya:

General Settings
 Buka Plaxis Input dan pilih New Project dari Create / Open project kotak
dialog
 Pada project tab sheet di general project window, masukan judul project
yang akan di buat pada kotak title dan pastikan pada general options
model: Plain Strain serta Elements: 15-Node.
 Pada bagian tab sheet Dimensions, biarkan unit pada keadaan default
(Length = m; Force = kN; Time = day). Ketikkan dimensi horizontal (Left,
Right) 0.0 dan 50.0 serta dimensi vertical (Bottom, Top) 0.0 dan 50.0.
Pada menu grid biarkan default (Spacing = 1m, Number of snap intervals
= 1).
 Klik <OK> setelah selesai menginput general setting maka worksheet
akan muncul.

2. Kontur geometri, layer dan struktur

 Klik Geometry line untuk membuat kontur geometri, gerakan


kursor ke point 0.0 ; 0.0 dak klik kiri pada mouse. Pindahkan kursor kea
rah kanan sejauh 50 m (50.0 ; 0.0) lalu klik kiri pada mouse. Gerakkan lagi
kursor ke atas setinggi 30 m (50.0 ; 30.0) lalu klik kiri pada mouse.
Gerakan kursor ke kiri hingga sejajar dengan koordinat titik awal (0.0 ;
30.0) lalu klik kiri pada mouse. Gerakan mouse ke titik awal (0.0 ; 0.0) klik
kiri pada mous. Setelah membentuk persegi panjang, klik kanan pada
mouse untuk berhenti menggambar.
 Gunakan lagi menu Geometry line untuk membuat geometri rencana
galian. Arahkan kursor ke titik 10.0 ; 30.0 lalu klik kiri, pindahkan kursor ke
titik 40.0 ; 15.0 lalu klik kiri, slanjutnya arahkan kursor ke titik 50.0 ; 15.0
lalu klik kiri. Untuk mengakhiri proses pembuatan geometri klik kanan
pada mouse hingga terbentuk geometri seperti pada Gambar 1. Untuk

1
Tutorial Manual PLAXIS V8

mempermudah pembuatan geometri, koordinat X ; Y dapat diketikkan


pada kolom point of geometry line di bagian bawah gambar kerja.

Gambar 1. Geometri rencana galian lereng

Untuk membuat kondisi batas pada pemodelan, klik Standar fixities


pada toolbar. Hal ini dilakukan untuk memberi kondisi batas kekakuan agar
tidak terjadi deformasi pada arah horizontal maupun pada arah vertical.
Geometri yang telah diberi batas kekakuan ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Batas kekakuan pada pemodelan

3. Material properties
Setelah menginput kondisi batas, material properties pada tanah perlu
dimasukkan untuk melakukan analisis pada pemodelan.

Klik Material sets pada toolbar.

2
Tutorial Manual PLAXIS V8

 Pilih Soil & interfaces pada menu set type. Klik tombol <New> untuk
membuat data set baru. Pada tab General kolom Identification ketikkan
“clay” dengan material model “Mohr-Coulomb”. Input material tanah
seperti pada Tabel 1
Parameter Name Clay Unit
Material model Model Mohr-Coulomb -
Type of material Type Undrained -
behavior
Soil unit weight ɣunsat 16 kN/m3
above phreatic
level
Soil unit weight ɣsat 18 kN/m3
below phreatic
level
Permeability in Kx 0.001 m/day
hor. Direction
Permeability in ky 0.001 m/day
ver. Direction
Young‟s modulus Eref 10000 kN/m2
(constant)
Poisson ratio ʋ (nu) 0.35 -
Cohesion cref 30 kN/m2
(constant)
Friction angle φ 20 °
Dilitancy angle ψ 0 °

 Klik dan tahan (Drag) data „clay‟ pada model di gambar kerja dan lepaskan
(drop) untuk mengidentifikasikan lapisan pada pemodelan menjadi „clay‟
dengan parameter yang telah diinputkan. (Lihat Gambar 3)

Catatan: Proses yang sama dapat dilakukan terhadap pemodelan dengan


lapisan dan parameter yang berbeda.

3
Tutorial Manual PLAXIS V8

Gambar 3. Model analisis dengan parameter yang telah diinput

4. Mesh Generation
Pada latihan 1, digunakan mesh yang sederhana. Kerapatan mesh yang
semakin rapat akan memberikan hasil yang lebih baik terhadap perhitungan.
Kerapatan mesh dapat ditentukan sendiri dengan memilih menu yang tersedia
pada Mesh menu. Untuk melakukan mesh pada pemodelan, ikuti langkah
berikut:

Klik tombol Generate mesh pada toolbar, beberapa saat kemudian


menu mesh akan muncul pada window baru. Klik tombol <update> untuk
kembali pada tampilan input geometri.
 Dari menu „mesh‟, pilih opsi Global coarness. Distribusi element akan
otomatis berada pada posisi Coarse pada mode default. Untuk memberikan
mesh yang lebih rapat pada pemodelan, pada combo box pilihlah jenis
mesh yang lebih baik (coba gunakan Medium) lalu klik
<generate>. Hasilnya mesh dengan element lebih rapat akan muncul
pada jendela baru, klik tombol <update> untuk memperbaruai dan kembali
pada gambar kerja.

5. Kondisi Initial
Setelah mesh sudah dilakukan, maka metode element hingga telah selesai.
Sebelum melakukan perhitungan, kondisi initial harus ditentukan. Untuk
menentukan kondisi initial dapat mengikuti langkah berikut:

Klik tombol initial conditions pada toolbar atau klik initial


conditions option pada initial menu.
 Pertama jendela kecil baru akan muncul dengan default unit weight (ɣ) air
sebesar 10 kN/m3. Klik <OK> untuk menggunakan angka default yang
sudah ditentukan, selanjutnya kondisi muka air tanah akan muncul.

4
Tutorial Manual PLAXIS V8

 Kondisi initial terdiri dari 2 hal: water pressures mode dan geometry
configuration mode. Mengganti diantara kedua mode tersebut dapat
dilakukan dengan menekan tombol switch pada toolbar

karena tidak adanya tekanan air pada pemodelan, lanjutkan


pemodelan dengan men-switch tombol pada mode konfigurasi geometri
(switch ke sisi kanan). Dengan begitu maka muka air tanah secara
otomatis dianggap berada pada bagian bawah dari geometri.

Klik pada tombol Generate initial stresses pada toolbar. Maka


dialog K0-procedure akan muncul.

 Biarkan nilai ΣMweight pada jendela K0 Procedure tetap pada angka 1.0
lali klik <OK>
 Setelah menekan <OK> pada jendela K0 Procedure, akan muncul jendela
output, klik <update> untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

6. Tahap Kalkulasi
Dalam tahap kalkulasi, kita akan mencari tau berapa nilai faktor keamanan
pemodelan sebelum galian dan setelah dilakukan galian. Untuk mendapatkan
informasi dari analisis yang akan dilakukan, perlu ditambahkan 3 tahap
tambahan setelah tahap initial.

Phase 1: Tahap konstruksi galian


 Tahap galian harus dimulai setelah tahap SF kondisi sebelum galian,
calculation type yang digunakan yaitu plastic analysis
 Pada tab parameters, loading input yang digunakan yaitu staged
construction. Klik <define> maka akan muncul geometri dengan kondisi
awal. Non-aktifkan bagian tanah yang seolah-olah akan digali dengan
mengklik satu kali. Bagian tanah yang di non-aktifkan akan berubah
tampilannya menjadi tidak berwarna (Gambar 4)

5
Tutorial Manual PLAXIS V8

Gambar 4. Kondisi model setelah galian sehingga membentuk lereng

Phase 2: SF setelah galian


 Pastikan tahap ini dilakukan setelah tahap konstruksi galian.
 Pada General tab sheet, pilih kalkulasi dengan tipe Phi-c-reduction.
 Pada tab Parameters angka pada Additional Parameters akan otomatis
pada angka 100. Pada loading input box, akan terpilih Incremental
multipliers lalu klik <define> untuk membuka tab Multipliers.
 Pada jendela multipliers periksa Msf di setting pada angka 0.1.

Pastikan sebelum melakukan calculate, point of curves telah ditentukan


dengan menekan tombol dengan icon . Tentukan 1 titik di dekat lokasi
galian (pilih titik di bagian geometri yang tidak dibuang saat konstruksi)

Setelah seluruh tahapan sudah selesai disiapkan maka tahap


selanjutnya yaitu melakukan perhitungan dengan menekan tombol calculate.

7. Output
Total displacement tidak berarti apa-apa terhadap fisik dari pemodelan, tetapi
incremental displacement pada tahap terakhir (saat runtuh) memberikan
indikasi mekanisme terjadinya keruntuhan. Untuk melihat mekanisme
keruntuhan yang terjadi pada setiap tahapan kalkulasi, pilih beberapa tahap
yang ingin ditinjau dengan menekan tombol “Ctrl” lalu klik output pada toolbar.
Untuk melihat mekanisme keruntuhan yang terjadi, pilih total increment dari
menu Deformations dan ganti tampilan dari Arrows menjadi Shadings maka
akan muncul tampilan seperti pada Gambar 5.

6
Tutorial Manual PLAXIS V8

Gambar 5. Total displacement increments menunjukan indikasi mekanisme


keruntuhan yang terjadi pada pemodelan

Nilai faktor keamanan dapat dilihat dengan memilih Calculation info dari menu
View. Nilai faktor keamanan pada tahap Safety factor ditunjukan pada kolom
total multipliers dengan simbol ΣMs.

7
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8

OKTOBER 2021

Latihan 2
Lereng Timbunan
(Konsolidasi dan Stabilitas Lereng)
Tutorial Manual PLAXIS V8

Latihan 2
Lereng Timbunan (Konsolidasi dan Stabilitas Lereng)
Latihan berikut akan memodelkan konstuksi timbunan untuk perencanaan jalan raya.
Pada analisis kali ini akan dicoba pemodelan terhadap konsolidasi yang terjadi akibat
adanya timbunan serta nilai faktor keamanan yang akan di dapat.

Gambar 2.1. Situasi timbunan jalan di atas tanah lunak


Gambar 2.1 menunjukkan potongan melintang dari kondisi timbunan jalan yang akan
dimodelkan. Timbunan memiliki lebar 16 meter dengan tinggi 4 meter. Kemiringan
lereng timbunan yaitu 1:3. Kasus kali ini timbunan dianggap simetris terhadap
panjangnya sehingga hanya dibutuhkan 1 pemodelan saja untuk mewakili panjang
keseluruhan timbunan. Timbunan yang digunakan merupakan tanah pasir. Tanah
keras berada 6 meter dibawah permukaan tanah eksisting. Sedalam 3 meter dari
permukaan dimodelkan tanah gambut dan sedalam 3 meter setelah tanah gambut
yaitu tanah lempung. Muka air tanah dianggap berada tepat di permukaan tanah asli.
Dibawah tanah lunak merupakan dense soil dan tidak dimasukkan ke dalam
pemodelan.
1. Model Geometri
Dikarenakan pemodelan yang akan dibuat memiliki potongan melintang yang
simetris, maka pemodelan dapat dilakukan terhadap salah satu bagian saja
(dalam latihan ini dipilih potongan sebelah kanan). Timbunan seperti pada
Gambar 2.1 dapat dimodelkan dengan model plane-strain dengan 15-nodes
elemen. Standar unit yang digunakan untuk panjang, gaya, dan waktu yaitu
meter, kN, dan hari. Pada geometry dimensions, total lebar yang diperlukan
untuk gambar kerja yaitu sebesar 40 meter (menyesuaikan dengan gambar 2.1).
Standar fixities dapat digunakan untuk menentukan batas kaku dari pemodelan
yang akan dibuat. Geometri yang sudah dibuat akan tampak seperti pada
Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Model geometri untuk timbunan jalan


Tutorial Manual PLAXIS V8

Tabel 2.1. Material yang digunakan dalam pemodelan


Parameter Name Clay Peat Sand Unit
Material model Model Mohr- Mohr- Mohr- -
Coulomb Coulomb Coulomb
Type of material Type Undrained Undrained Drained -
behavior
Soil unit weight ɣunsat 15 8 16 kN/m3
above phreatic level
Soil unit weight ɣsat 18 11 20 kN/m3
below phreatic level
Permeability in hor. Kx 1.10-4 2.10-3 1.0 m/day
Direction
Permeability in ver. ky 1.10-4 1.10-3 1.0 m/day
Direction
Young‟s modulus Eref 1000 350 3000 kN/m2
(constant)
Poisson ratio ʋ (nu) 0.33 0.35 0.3 -
Cohesion (constant) cref 30 20 10 kN/m2
Friction angle φ 24 20 30 °
Dilitancy angle ψ 0 0 0 °

2. Material dan Mesh Generation


Jenis perlapisan tanah pada pemodelan tanah timbunan dibuat berbeda
(Gambar 2.2). Ketiga jenis tanah beserta materialnya dapat dilihat pada tabel
2.1. Lapisan lempung dan gambut merupakan tipe undrained. Perilaku dari tipe
ini akan meningkatkan tekanan pori saat konstruksi timbunan. Setelah menginput
data material tanah dalam pemodelan, gunakan medium mesh coarseness dari
menu mesh yang ada pada toolbar. Lakukan mesh dengan menekan tombol
Generate mesh.

3. Kondisi Initial
Pada kondisi initial, gunakan angka default untuk water weight sebesar 10
kN/m3. Berdasarkan muka air tanah pada pemodelan, kondisi batas perlu
diperhatikan dalam analisis konsolidasi. Tanpa memberikan input tambahan,
seluruh kondisi batas awal yang ada akandimodelkan mampu mengalirkan air
keluar dari geometri pemodelan. Dalam situasi pemodelan kali ini, kondisi batas
bagian kiri harus ditutup karena geometri yang dimodelkan simetris (hanya
sebagian dari seluruh kondisi geometri di lapangan). Kondisi batas bagian kanan
juga harus ditutup karena tidak ada aliran bebas yang boleh keluar dari batas
geometri. Bagian bawah geometri dibiarkan terbuka karena bagian bawah dari
tanah lunak merupakan pasir (dimana lapisan tanah keras ini tidak digambarkan

9
Tutorial Manual PLAXIS V8

dalam pemodelan) sehingga air dapat mengalir ke bawah. Untuk memberikan


kondisi batas konsolidasi, ikuti tahApan berikut:

Klik Closed consolidation boundary (garis vertical berwarna kuning) pada


toolbar
 Arahkan kursor ke kiri atas geometri (0.0 ; 10.0) klik kiri lalu pindahkan
kursos ke kiri bawah (0.0 ; 0.0) dan klik kiri lagi. Klik kanan untuk mengakhiri
penggambaran.
 Arahkan kursor ke kanan atas geometri (40.0 ; 6.0) lalu klik kiri, pindahan
ke kanan bawah (40.0 ; 0.0) dan klik kiri lagi. Klik kanan untuk mengakhiri
proses penggambaran.
 Klik generate water preasure untuk menghitung tekanan air dan kondisi
batas konsolidasi.
Setelah menghitung tekanan air, „switch‟ ke mode initial geometry configuration.
Pada kondisi ini, tanah yang akan menjadi tanah timbunan harus dinonaktifkan
terlebih dahulu. Untuk menon-aktifkan lapisan tanah yang akan dikonsolidasi, klik
sekali pada lapisan tanah yang akan dihilangkan sehingga lapisan tanah tersebut
akan berubah warna menjadi abu-abu seperi pada Gambar 2.3

Gambar 2.3. Geometri tanah timbunan pada pemodelan setelah dinon-aktifkan

Setelah proses sebelumnya selesai dikerjakan, klik general initial stresses lalu
jendela k0-procedure akan muncul. Biarkan nilai ΣMweight default yaitu sebesar
1.
4. Tahap Kalkulasi
Pada tahapan kalkulasi, akan dibuat 2 jenis analisis timbunan. Kedua analisis
tibunan yang akan dilakukan yaitu stabilitas terhadap lereng timbunan dan
konsolidasi. Untuk menghitung analisis stabilitas lereng timbunan, buat 3 tahap
tambahan dengan menekan tombol „next‟.

Phase 1: Timbunan lapis ke-1


 Pada tahap ini akan dimodelkan timbunan lapis pertama diatas tanah
eksisting. Pastikan tahap ini dimulai setelah initial phase dengan calculation type
yang dipilih yaitu plastic analysis. Lanjutkan ke tab parameters

10
Tutorial Manual PLAXIS V8

 Pada tab parameters, pastikan loading input pada posisi staged construction,
klik <define> maka akan muncul gambar kerja. Klik pada lapisan tanah awal di
atas tanah asli untuk mengaktifkan tanah tersebut.

Phase 2: Timbunan lapis ke-2


 Pastikan tahapan ini dilakukan setelah tahap timbunan lapis ke—1.
 Untuk tab general dan parameters sesuaikan pemilihan menu yang ada
dengan tahapan awal di phase 1. Perbedaannya yaitu pada tab parameters
setelah menekan tombol <define>, dimana tahapan selanjutnya yaitu
mengaktifkan lapisan tanah ke-2 di atas tanah asli.

Phase 3: SF setelah timbunan


 Pastikan tahap ini dillakukan setelah tahap timbunan lapis ke-2.
 Pada tab general, pilih calculation type pada menu phi/c reduction. Di tab
parameters loading input akan default di Incremental multipliers. Pada tab
Multipliers, pastikan Msf sebesar 0.1.

Tahapan di atas merupakan tahapan yang akan menginformasikan hasil analisis


stabilitas tanah lereng timbunan. Untuk melakukan analisis konsolidasi terhadap
timbunan, dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Phase 1: Konsolidasi Timbunan lapis ke-1
 Pastikan tahap ini dilakukan setelah initial phase.
 Pada tab general, calculation type yang harus dipilih yaitu Consolidation
analysis. Klik parameters tab.
 Pada tab parameters, loading input yang harus dipilih yaitu staged
construction. Tentukan time interval, dalam kasus ini akan dicoba tanah
timbunan lapis pertama dikonsolidasi selama 3 hari. Lalu klik <define>
 Setelah klik tombol <define> akan muncul gambar kerja, selanjutnya aktifkan
lapisan tanah timbunan (lapis pertama diatas tanah asli)

Phase 2: Konsolidasi Timbunan lapis ke-2


 Tahap ini dilakukan setelah tahap konsolidasi timbunan lapis ke-1.
 Langkah-langkah yang perlu dilakukan sama dengan tahap konsolidasi
timbunan lapis ke-1. Pada tab parameters time interval yang digunakan juga
selama 3 hari, setelah itu klik <define> dan aktifkan lapisan tanah timbunan
ke-2

Phase 3: Konsolidasi 90%


 Tahapan ini bertujuan untuk menunjukan bahwa penurunan tanah yang terjadi
pada tahapan sebelumnya telah mencapai 90 %. Setelah dilakukan
konsolidasi 90%, tanah pada lapisan ini dianggap tidak akan terjadi lagi

11
Tutorial Manual PLAXIS V8

penurunan. Pastikan tahap ini dimulai setelah tahap konsolidasi timbunan


lapis ke-2.
 Pastikan pada tab general tipe kalkulasi yang dipilih berupa consolidation
analysis.
 Pada tab parameters pilih minimum pore pressure pada menu loading input.

Phase 3: SF Hasil Konsolidasi


 Pada tahap ini pastikan perhitungan dilakukan setelah tahap Konsolidasi 90%.
 Pada general tab pilih tipe kalkulasi Phi/c reduction. Setelah semua tahapan
telah selesai, klik <calculate>

Pastikan sebelum calculate sudah menentukan titik tinjau pada menu select
point for curves

5. Output
Berdasarkan 2 jenis analisis (Plastic analysis dan Consolidation analysis)
didapat bidang gelincir serta faktor keamanan. Untuk melihat hasil analisis,
dapat dilakukan dengan memilih tahap kalkulasi saat oerhitungan nilai SF,
selanjutnya klik output. Untuk menampilkan bidang gelincir, klik deformations
pada menu dan pilih total displacement.

Gambar 2.4 Bidang gelincir pada plastic analysis atau pada saat timbunan
biasa

Gambar 2.5 Bidang gelincir pada saat Consolidation analysis

Berdasarkan 2 pemodelan yang dilakukan, didapatkan nilai SF lebih besar


terhadap pemodelan konsolidasi dengan nilai SF 2.89. sedangkan untuk
timbunan tanpa konsolidasi SF = 2.4. Untuk melihat nilai SF dapat dilakukan
dengan memilih menu view lalu pilih calculation info pada jendela output.

12

Anda mungkin juga menyukai