1. PENDAHULUAN
PLAXIS merupakan program dengan basis metode elemen hingga yang
diperuntukkan untuk analisis deformasi dan stabilitas pada bidang geoteknik.
penginputan model yang sederhana memungkinkan program ini untuk memberikan
elemen yang kompleks, sehingga dapat memberikan hasil perhitungan yang lebih teliti.
Hasil perhitungan sendiri dilakukan berdasarkan metode numerical yang secara
default telah terdapat pada program ini. Kesederhanaan dalam pengoperasian
program ini memungkinkan seseorang untuk mempelajarinya hanya dalam beberapa
jam saja dalam berlatih.
Modul pelatihan yang ada dapat membantu pengguna program PLAXIS menjadi
terbiasa dalam pengoperasiannya. Beragam pelatihan yang akan dilakukan dapat
membantu pengguna program mengoperasikan beberapa kasus yang biasa terjadi
dalam bidang geoteknik. Bagaimanapun, pemodelan tanah pada program ini terbatas
pada teori keruntuhan Mohr-Coulomb. Pengguna diharapkan memiliki basis dalam
memahami sifat mekanik tanah dan dianjurkan dapat bekerja dalam mengoperasikan
system windows. Hal ini sangat dianjurkan karena akan sangat membantu
mengerjakan latihan yang terdapat pada modul pelatihan.
Modul pelatihan tidak menunjukkan basic dari metode elemen hingga, juga tidak ada
penjelasan detail mengenai beragam jenis pemodelan tanah pada program. Untuk
mengetahui referensi khusus dalam program ini, dapat dilihat pada manual yang
tersedia dalam program.
2. LANGKAH AWAL
Bagian ini akan menjelaskan tentang beberapa notasi dan dasar-dasar dari
penggunaan program PLAXIS. Pada modul pelatihan, menu yang terdapat pada plaxis
dicetak miring. Kapanpun tombol pada keyboard atau tombol teks pada layar harus
ditekan.diindikasikan dalam nama dan tanda kurung (contoh tombol <enter>).
2.1 INSTALASI
Dalam melakukan instalasi, pengguna dapat mengikuti langkah-langkah yang tertera
pada jendela informasi yang tertera pada proses install.
PENDAHULUAN - 1
Tutorial Manual PLAXIS V8
Points:
Titik dari awal dan akhir sebuah garis. Points juga dapat digunakan untuk
menentukan posisi angkur, titik beban, titik dari kondisi batas dan local refinement
dalam jaring-jaring elemen.
Lines:
Lines digunakan untuk menetapkan batas-batas fisik dari geometri yang akan dibuat
seperti dinding atau kerangka, pemisah dari lapisan tanah atau tahap dari lapisan
konstruksi.
Clusters:
Clusters merupakan area penuh yang terbuat dari garis yang saling terhubung
menggunakan lines. PLAXIS secara otomatis menentukan area dari pertemuan
antar garis yang membentuk suatu objek tertutup. Dengan adanya clusters, property
tanah akan dianggap homogen.
Setelah membuat model geometri, secara otomatis elemen hingga pada geometri
tersebut akan terbentuk berdasarkan pada komposisi dari lapisan tanah yang
terindentifikasi.
Elements:
Berdasarkan dari terbentuknya jaring elemen, cluster akan terbagi menjadi elemen-
elemen segituga. Pilihan dari elemen tersebut dapat ditentukan berdasarkan 2 jenis
elemen yaitu 15-node elements dan 6-node elements. Penggunaan 15-node
elements akan memberikan hasil yang lebih akurat pada hasil perhitungan
tegangan maupun keruntuhan. Pilihan lain model elemen yaitu 6-node triangles
tersedia untuk perhitungan cepat terhadap serviceability states.
Nodes:
15-node element terdiri atas 15 nodes dan segitiga 6-node terdiri dari 6 nodes.
Penyebaran terhadap kedua nodes dapat dilihat pada gambar 2.1.
Stress points:
Berbeda dengan perpindahan, tegangan dan regangan dihitung secara individual
dengan intregrasi Gaus. Untuk 15-node, segitiga elemen terdiri dari 12 titik
tegangan seperti pada gambar 2.1a. dan untuk 6-node, segitiga elemen terdiri dari
3 point tegangan seperti pada gambar 2.1b.
PENDAHULUAN - 2
Tutorial Manual PLAXIS V8
PENDAHULUAN - 3
Tutorial Manual PLAXIS V8
PENDAHULUAN - 4
Tutorial Manual PLAXIS V8
Gambar 2.6 menunjukkan jendela untuk menentukan input structural pada suatu jenis
tanah, beberapa kolom akan terisi secara otomatis setelah memasukkan angka pada
parameter utama.
PENDAHULUAN - 5
Tutorial Manual PLAXIS V8
PENDAHULUAN - 6
Tutorial Manual PLAXIS V8
Main menu:
Main menu menyediakan opsi yang ada pada toolbar dan beberapa tambahan opsi
yang tidak sering digunakan dalam pemodelan.
Tool bar (General):
Toolbar ini meberi opsi umum seperti print, zoom, atau pun menyeleksi objek. Selain
itu juga dapat menunjukkan beberapa program lain yang tersedia di PLAXIS seperti
Calculations, Output dan Curves.
Tool bar (Geometry):
Toolbar ini memberi menu untuk melakukan proses penggambaran. Dengan
memilih menu pada toolbar ini secara berurutan dari kiri ke kanan, akan membantu
pengguna dalam menyelesaikan gambar untuk dimodelan.
Rulers:
Menu ini seperti penggaris yang terletak di bagian kiri dan atas dari gambar kerja,
berfungsi untuk menunjukkan dimensi dari proses penggambaran.
Draw area:
Draw area merupakan gambar kerja yang dapat digunakan untuk menggambar
objek geometri saat melakukan pemodelan
PENDAHULUAN - 7
Tutorial Manual PLAXIS V8
Origin:
Origin merupakan 2 garis tegak lurus yang berbentuk siku. titik perpotongan dari
kedua garis ini menunjukkan koordinat x ; y (0 ; 0)
Manual input:
Jika dalam penggambaran mouse tidak dapat menunjukkan akurasi dari titik yang
akan dibuat, penggguna dapat mengetikkan angka koordinat secara manual pada
bagian ini sehingga didapatkan titik koordinat yang diinginkan. Biasanya menu ini
digunakan jika koordinat memiliki angka decimal.
Cursor position indicator:
Menu ini berfungsi sebagai penunjuk letak kursor pengguna berada.
Beberapa menu di atas dapat dihilangkan jika dianggap tidak perlu dengan memilihnya
pada menu view.
PENDAHULUAN - 8
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8
OKTOBER 2016
Latihan 1
Lereng Galian (Stabilitas Lereng)
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 1
Lereng Galian (Stabilitas Lereng)
Latihan 1 ini mengilustrasikan program PLAXIS untuk menganalisis suatu galian
tanah. Galian yang dilakukan terhadap suatu penampang datar hingga membentuk
kemiringan 1:2. Dalam kasus ini akan dicoba analisis terhadap stabilitas lereng yang
terbentuk dari hasil galian. Perlapisan tanah yang dimodelkan diasumsikan lempung
homogen dan muka air tanah diasumsikan tidak ada/ berada di bawah dasar
perencanaan galian.
1. Geometri
Untuk membuat geometri pada pemodelan, langkah yang perlu dilakukan
diantaranya:
General Settings
Buka Plaxis Input dan pilih New Project dari Create / Open project kotak
dialog
Pada project tab sheet di general project window, masukan judul project
yang akan di buat pada kotak title dan pastikan pada general options model:
Plain Strain serta Elements: 15-Node.
Pada bagian tab sheet Dimensions, biarkan unit pada keadaan default
(Length = m; Force = kN; Time = day). Ketikkan dimensi horizontal (Left,
Right) 0.0 dan 50.0 serta dimensi vertical (Bottom, Top) 0.0 dan 50.0. Pada
menu grid biarkan default (Spacing = 1m, Number of snap intervals = 1).
Klik <OK> setelah selesai menginput general setting maka worksheet akan
muncul.
1
Tutorial Manual PLAXIS V8
3. Material properties
Setelah menginput kondisi batas, material properties pada tanah perlu
dimasukkan untuk melakukan analisis pada pemodelan.
2
Tutorial Manual PLAXIS V8
Klik dan tahan (Drag) data ‘clay’ pada model di gambar kerja dan lepaskan
(drop) untuk mengidentifikasikan lapisan pada pemodelan menjadi ‘clay’
dengan parameter yang telah diinputkan. (Lihat Gambar 3)
3
Tutorial Manual PLAXIS V8
4. Mesh Generation
Pada latihan 1, digunakan mesh yang sederhana. Kerapatan mesh yang
semakin rapat akan memberikan hasil yang lebih baik terhadap perhitungan.
Kerapatan mesh dapat ditentukan sendiri dengan memilih menu yang tersedia
pada Mesh menu. Untuk melakukan mesh pada pemodelan, ikuti langkah
berikut:
5. Kondisi Initial
Setelah mesh sudah dilakukan, maka metode element hingga telah selesai.
Sebelum melakukan perhitungan, kondisi initial harus ditentukan. Untuk
menentukan kondisi initial dapat mengikuti langkah berikut:
4
Tutorial Manual PLAXIS V8
Kondisi initial terdiri dari 2 hal: water pressures mode dan geometry
configuration mode. Mengganti diantara kedua mode tersebut dapat
dilakukan dengan menekan tombol switch pada toolbar
Biarkan nilai ΣMweight pada jendela K0 Procedure tetap pada angka 1.0
lali klik <OK>
Setelah menekan <OK> pada jendela K0 Procedure, akan muncul jendela
output, klik <update> untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
6. Tahap Kalkulasi
Dalam tahap kalkulasi, kita akan mencari tau berapa nilai faktor keamanan
pemodelan sebelum galian dan setelah dilakukan galian. Untuk mendapatkan
informasi dari analisis yang akan dilakukan, perlu ditambahkan 3 tahap
tambahan setelah tahap initial.
5
Tutorial Manual PLAXIS V8
7. Output
Total displacement tidak berarti apa-apa terhadap fisik dari pemodelan, tetapi
incremental displacement pada tahap terakhir (saat runtuh) memberikan
indikasi mekanisme terjadinya keruntuhan. Untuk melihat mekanisme
keruntuhan yang terjadi pada setiap tahapan kalkulasi, pilih beberapa tahap
yang ingin ditinjau dengan menekan tombol “Ctrl” lalu klik output pada toolbar.
Untuk melihat mekanisme keruntuhan yang terjadi, pilih total increment dari
menu Deformations dan ganti tampilan dari Arrows menjadi Shadings maka
akan muncul tampilan seperti pada Gambar 5.
6
Tutorial Manual PLAXIS V8
Nilai faktor keamanan dapat dilihat dengan memilih Calculation info dari menu
View. Nilai faktor keamanan pada tahap Safety factor ditunjukan pada kolom
total multipliers dengan simbol ΣMs.
7
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8
OKTOBER 2016
Latihan 2
Lereng Timbunan
(Konsolidasi dan Stabilitas Lereng)
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 2
Lereng Timbunan (Konsolidasi dan Stabilitas Lereng)
Latihan berikut akan memodelkan konstuksi timbunan untuk perencanaan jalan raya.
Pada analisis kali ini akan dicoba pemodelan terhadap konsolidasi yang terjadi akibat
adanya timbunan serta nilai faktor keamanan yang akan di dapat.
3. Kondisi Initial
Pada kondisi initial, gunakan angka default untuk water weight sebesar 10 kN/m3.
Berdasarkan muka air tanah pada pemodelan, kondisi batas perlu diperhatikan
dalam analisis konsolidasi. Tanpa memberikan input tambahan, seluruh kondisi
batas awal yang ada akandimodelkan mampu mengalirkan air keluar dari geometri
pemodelan. Dalam situasi pemodelan kali ini, kondisi batas bagian kiri harus
ditutup karena geometri yang dimodelkan simetris (hanya sebagian dari seluruh
kondisi geometri di lapangan). Kondisi batas bagian kanan juga harus ditutup
karena tidak ada aliran bebas yang boleh keluar dari batas geometri. Bagian
bawah geometri dibiarkan terbuka karena bagian bawah dari tanah lunak
merupakan pasir (dimana lapisan tanah keras ini tidak digambarkan dalam
9
Tutorial Manual PLAXIS V8
Setelah proses sebelumnya selesai dikerjakan, klik general initial stresses lalu
jendela k0-procedure akan muncul. Biarkan nilai ΣMweight default yaitu sebesar
1.
4. Tahap Kalkulasi
Pada tahapan kalkulasi, akan dibuat 2 jenis analisis timbunan. Kedua analisis
tibunan yang akan dilakukan yaitu stabilitas terhadap lereng timbunan dan
konsolidasi. Untuk menghitung analisis stabilitas lereng timbunan, buat 3 tahap
tambahan dengan menekan tombol ‘next’.
Pada tab parameters, pastikan loading input pada posisi staged construction,
klik <define> maka akan muncul gambar kerja. Klik pada lapisan tanah awal di
atas tanah asli untuk mengaktifkan tanah tersebut.
11
Tutorial Manual PLAXIS V8
90%, tanah pada lapisan ini dianggap tidak akan terjadi lagi penurunan.
Pastikan tahap ini dimulai setelah tahap konsolidasi timbunan lapis ke-2.
Pastikan pada tab general tipe kalkulasi yang dipilih berupa consolidation
analysis.
Pada tab parameters pilih minimum pore pressure pada menu loading input.
Pastikan sebelum calculate sudah menentukan titik tinjau pada menu select
point for curves
5. Output
Berdasarkan 2 jenis analisis (Plastic analysis dan Consolidation analysis)
didapat bidang gelincir serta faktor keamanan. Untuk melihat hasil analisis,
dapat dilakukan dengan memilih tahap kalkulasi saat oerhitungan nilai SF,
selanjutnya klik output. Untuk menampilkan bidang gelincir, klik deformations
pada menu dan pilih total displacement.
Gambar 2.4 Bidang gelincir pada plastic analysis atau pada saat timbunan
biasa
OKTOBER 2016
Latihan 3
Perbaikan tanah menggunakan PVD
(Konsolidasi dan Slope Stability)
8
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 3
Perbaikan tanah menggunakan PVD (Konsolidasi dan Slope Stability)
Plain Strain
1. Model Geometri
Geometri yang digunakan untuk analisis kali ini sama dengan geometri pada
latihan 2, dimana potongan melintang jalan merupakan potongan yang simetris,
sehingga memodelkan setengah bagian dari potongan melintang sudah cukup.
Geometri untuk analisis dapat dilihat pada gambar 3.2
Perbedaan yang dapat terlihat jelas dalam pemodelan kali ini yaitu adanya
penambahan material Drain yang akan digunakan sebagai fungsi dari PVD. PVD
dibuat dengan memberi jarak antar PVD sejauh 2 meter, untuk lebih jelasnya
dalam penggambaran PVD dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:
Drain paling kiri memiliki jarak 1 meter dari ujung batas pemodelan,
selanjutnya jarak antar PVD yaitu 2 meter. Hal ini dikarenakan pemodelan
yang dilakukan hanya setengah (simetris) dari geometri di lapangan.
14
Tutorial Manual PLAXIS V8
Gunakan mesh dengan globar coarseness yang dipilih merupakan mesh paling
rapat (very fine) untuk memberikan hasil yang lebih baik pada analisis. Klik initial
conditions.
3. Kondisi Initial
Pada kondisi initial, gunakan angka default untuk water weight sebesar 10 kN/m3.
Buat muka air tepat berada pada permukaan tanah eksisting sebelum timbunan.
Pastikan kondisi Boundary consolidation sudah ditentukan, dengan menutup aliran
air ke kanan dan ke kiri pada model geometri. Untuk memberi kondisi batas
konsolidasi, ikuti tahapan berikut:
4. Tahap Kalkulasi
Pada tahapan kalkulasi, akan dilakukan perhitungan pada setiap tahapan konstruksi
tanpa mengaktifkan PVD terlebih dahulu. Analisis yang dilakukan merupakan analisis
konsolidasi dengan asumsi waktu konsolidasi selama 3 hari.
15
Tutorial Manual PLAXIS V8
Pastikan sebelum calculate sudah menentukan titik tinjau pada menu select
point for curves. Pilih 2 titik untuk meninjau besar penurunan (titik A terletak di
permukaan tanah eksisting) yang terjadi dan tekanan air pori excess (titik C
terletak di tengah-tengah lapisan clay karena terjadi excess pore pressure
paling besar) yang terjadi pada pemodelan. Titik nodes yang dipilih dapat
mengikuti gambar 3.5.
16
Tutorial Manual PLAXIS V8
Catatan: sebelum kalkulasi, pastikan nodes sudah terpilih, lakukan penentuan titik
nodes yang sama dengan kondisi analisis tanpa PVD seperti tahapan sebelumnya.
5. Output
Pada tahap output yang dihasilkan dari analisis, diketahui beberapa kondisi yang
terjadi terhadap pemodelan. Hal pertama yang akan dibahas merupakan faktor
keamanan dan bidang gelincir untuk kondisi tanpa dan dengan PVD.
18
Tutorial Manual PLAXIS V8
Selanjutnya akan coba dibahas hasil dari besarnya penurunan yang terjadi
terhadap 2 kondisi tersebut. Kurva perbandingan antara waktu dan besar
penurunan dapat dilihat dengan mengikuti tahapan berikut:
Gambar 3.9 pilihan menu untuk membuat kurva perbandingan waktu vs besar
penurunan
Selanjutnya akan menampilkan kurva yang telah dipilih, untuk lebih jelas dalam
membaca kurva, klik menu format lalu pilih curve (bias dengan menekan tombol
19
Tutorial Manual PLAXIS V8
F3 pada keyboard) pilih tab phases. Centang fase kalkulasi tahap timbunan saja
(timbunan 1, timbunan 2, timbunan kondisi 90%)
Setelah tahap diatas, pilih lagi menu format, lalu pilih chart. Pada bagian other
ceklis bagian flip to vertical sehingga gambar kurva akan tampak seperti gambar
3.10 berikut:
20
Tutorial Manual PLAXIS V8
Gambar 3.11 Besar penurunan vs waktu kondisi tanpa dan dengan PVD
(menggunakan PVD waktu konsolidasi yang dihasilkan lebih cepat)
Gambar 3.12 curve generation pembuatan kurva waktu vs excess pore pressure
21
Tutorial Manual PLAXIS V8
Gambar 3.13 waktu vs excess pore pressure kondisi dengan dan tanpa PVD
(penggunaan PVD mempercepat waktu keluarnya tekanan air pori)
22
Tutorial Manual PLAXIS V8
1. Model Geometri
Pemodelan geometri yang digambarkan merupakan potongan dari PVD yang
akan dimodelkan pada perencanaan timbunan. Gambar geometri pada
pemodelan dapat dilihat pada gambar 3.15
2m
2m
3m
3m
1m
Pada tahapan ini, seluruh urutan kerja dapat mengikuti dari pemodelan plain
strain.
3. Output
Output dari pemodelan axisimetry tidak akan jauh berbeda dengan pemodelan
plain strain. Pada pemodelan axisimetry, kekurangan yang paling terlihat yaitu
tidak dapat menunjukkan bidang longsor serta nilai faktor keamanan. Output
yang di dapat berupa kurva perbandingan antara waktu vs besar penurunan
serta perbandingan antara waktu vs excess pore pressure.
23
Tutorial Manual PLAXIS V8
24
Tutorial Manual PLAXIS V8
25
Tutorial Manual PLAXIS V8
Kesimpulan dari kedua model baik itu plain strain maupun axisimetry, hasil pemodelan
tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya perberbedan yang signifikan.
26
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8
OKTOBER 2016
Latihan 4
Galian Dalam
(Contoh Kasus Shetpile)
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 4
Galian Dalam (Contoh Kasus Sheetpile)
Latihan 4 akan memberikan ilustrasi tentang penggunaan PLAXIS dalam melakukan
analisis konstruksi galian yang berada di bawah elevasi muka air tanah. Latihan ini
membahas tentang suatu konstuksi galian yang dilakukan di dekat sungai. Penggalian
dilakukan untuk melakukan konstruksi suatu terowongan berupa pemasangan
segmen-segmen terowongan yang telah difabrikasi sebelumnya. Galian akan
dilakukan dengan lebar 30 meter dan kedalaman 20 meter. Terowongan tersebt
memanjang dalam arah longitudinal pada jarak yang cukup panjang, sehingga model
regangan bidang dapat digunakan. Sisi galian didukung oleh dinding diafragma
sedalam 30 meter, yang didukung oleh penyangga horizontal setiap interval 5 meter.
Beban permukaan yang bekerja sepanjang galian juga diperhitungkan. Beban bekerja
mulai jarak 2 meter hingga 7 meter dari dinding diafragma sebesar 5 kN/m2/m.
Lapisan tanah asal setebal 20 meter merupakan tanah lempung lunakm yang
dimodelkan sebagai lapisan lempung yang homogen. Di bawah lapisan terdapat
lapisan pasir yang lebih padat hingga kedalaman yang cukup dalam.
Gambar 4.1 Model geometri dari situasi di bawah elevasi muka air
Batas bawah dari model yang akan dianalisis diambil sebesar 40 meter dari
permukaan tanah. Karena geometri adalah simetris, maka analisis akan dilakukan
hanya pada setengah (sisi kiri) bagian saja dari geometri. Analisis dilakukan dengan 3
tahapan yang berbeda. Dinding diafragma dimodelkan sebagai pelat. Interaksi antara
dinding dengan tanah dimodelkan pada kedua sisi dari dinding dengan menggunakan
menu interface. Interface memngkinkan adanya reduksi dari gesekan dinding terhadap
gesekan pada tanah. Penyangga horizontal dimodelkan oleh sebuah elemen pegas
dimana kakakuan normal merupakan parameter masukan yang diperlukan.
1. Model Geometri
untuk membuat model geometri, lapisan dan struktur dapat mengikuti langkah
beikut:
Gunakan menu line dari toolbar, buat titik awal di pusat koordinat (0,0 : 0,0)
arahkan kursor ke titik (45,0 : 0,0) klik kiri pada mouse, gerakkan kursor ke atas
(45,0 : 40,0) klik kiri pada mouse. Arahkan kursor ke kiri sejauh 45 meter (0,0 :
27
Tutorial Manual PLAXIS V8
40,0) lalu klik kiri. Arahkan kembali kursor ke titik pusat koordinat lalu klik kiri,
klik kanan untuk menghentikan proses penggambaran.
Masih menggunakan menu line, gerakan kursor ke arah (0,0 : 20,0) klik pada
garis vertical yang sudah ada. Gerakkankursor kea rah kanan (45,0 : 20,0) klik
pada garis vertical yang sudah ada di sebelah kanan. Setelah langkah berikut
dilakukan, akan terdeteksi dua buah klaster pada pemodelan.
Klik tombol Interface pada toolbar atau dari menu Geometry. Bentuk
kursor akan berubah menjadi tanda silang dengan anak panah pada tiap
kuadran. Anak panah tersebut menunjukkan sisi dimana interface akan
dibentuk saat kursor digerakkan pada arah tertentu.
Gerakkan kursor (pusat dari tanda silang menyatakan posisi kursor) ke posisi
puncak dinding (30,0 : 40,0) lalu klik. Gerakkan kursor ke je dasar dinding (30,0
: 10,0) klik kembali. Sesuai dengan posisi dari anak panah ‘ke bawah’ pada
kursor, maka interface akan dibentuk pada sisi kiri dari dinding. Serupa dengan
hal tersebut, anak panas ‘ke atas’ berada pada posisi di sebelah kanan dari
kursor, sehingga saat bergerak ke atas ke puncak dinding dan meng-klik mouse
kembali, iinterface akan terbentuk di sisi kanan dinding. Gerakkan kembali ke
(30,0 : 40,0) dan klik sekali lagi. Klik kanan untuk mengakhiri penggambaran.
pilih tombol fixed-end anchor pada toolbar atau dapat dipilih dari menu
geometri. Gerakkan kursor ke posisi 1.0 meter di bawah titik 6 yaitu pada posisi
(30,0 : 39,0) lalu klik kiri. Sebuah jendela sifat akan muncul dimana sudut
orientasi dan panjang ekivalen dari jangkar dapat dimasukkan. Masukkan
equivalent length sebesar 15 meter (setengah dari lebar galian) dan klik <OK>
(sudut orientasi tetap 0°)
28
Tutorial Manual PLAXIS V8
penggambaran. Klik tombol select, double-click pada beban merata lalu pilih
beban merata A yang tersedia. Masukkan nilai-Y sebesar -5 kN/m2.
Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol Jepit standar pada toolbar.
Program kemudian akan membentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit
rol pada sisi-sisi vertikal. Kondisi-kondisi batas pada kasus ini sesuai untuk
memodelkan kondisi simetris pada sisi kanan batas (garis tengah dari galian).
Model geometri sejauh ini ditunjukkan dalam Gambar 4.2.
29
Tutorial Manual PLAXIS V8
Dimana:
𝑐𝑠𝑜𝑖𝑙 = 𝑅𝑟𝑒𝑓 (lihat tabel 4.1)
Untuk memasukkan material pada diapraghm wall dapat dilakukan pada menu
material sets, ubah material set dari soil and interfaces menjadi plates lalu input
metrial sesuai dengan yang tertera pada tabel 4.2
30
Tutorial Manual PLAXIS V8
Klik <OK> untuk menerima nilai pra-pilih dari berat isi air sebesar 10 kN/m.
Modus kondisi air sekarang akan menjadi aktif, dimana tombol Garis freatik telah
terpilih. Secara pra-pilih, garis freatik Global akan terbentuk di dasar geometri.
Gerakkan kursor ke posisi (0.0; 38.0) dan klik-kiri. Gerakkan 45 m ke kanan
(45.0; 38.0) dan klik. Klik-kanan untuk mengakhiri penggambaran. Tampilan
31
Tutorial Manual PLAXIS V8
sekarang akan menunjukkan sebuah garis freatik Global yang baru pada
kedalaman 2.0 m di bawah permukaan tanah.
klik Generate initial stress pada toolbar. Kotak dialog dengan K0-procedure
akan muncul. Biarkan seluruh angka dalam keadaan default. Jika telah selesai lalu
klik <update>
4. Tahap Kalkulasi
Dalam praktek, suatu konstruksi galian merupakan sebuah proses yang dapat
terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, dinding dikonstruksikan hingga kedalaman
yang diinginkan. Sebagian galian kemudian dilakukan untuk menyediakan ruang
kerja untuk pemasangan penyangga horisontal atau jangkar. Kemudian tanah
secara bertahap digali hingga mencapai kedalaman galian final. Beberapa
tindakan khusus umumnya diambil untuk mencegah masuknya air ke dalam
galian. Penyangga juga dapat digunakan untuk memberikan dukungan pada
dinding penahan.
Galian dalam contoh ini akan dilaksanakan dalam lima tahap. Tiga tahap galian
yang berlainan juga telah ikut diperhitungkan saat pembuatan model geometri
dengan menggunakan garis-garis geometri pada posisi yang sesuai dengan posisi
tahapan galian. Untuk mendefinisikan kelima tahapan perhitungan ini, ikuti
langkah-langkah berikut :
32
Tutorial Manual PLAXIS V8
akan berubah menjadi biru). Setelah itu klik pada beban untuk
mengaktifkannya. Beban telah didefinisikan dalam Masukan sebesar -5 kN/m.
Nilai ini dapat diperiksa dengan klik tombol (ubah).
Klik tombol <update> untuk kembali ke tahap kalkulasi
Phase 2: Galian tahap pertama
Dalam jendela Perhitungan, klik tombol <Next>. Sebuah tahap perhitungan
baru akan muncul dalam daftar.
Dalam lembar-tab Umum, terima seluruh nilai pada keadaan default. Masuk ke
lembar-tab Parameter dan klik tombol <Define> untuk mendefinisikan langkah
Tahapan konstruksi berikutnya. Jendela Tahapan konstruksi akan muncul
kembali. Beban dan dinding seharusnya berada dalam kondisi aktif yang
diindikasikan dengan warna biru. Klik pada klaster di kanan atas untuk
menonaktifkannya dan melakukan simulasi langkah penggalian pertama.
Klik tombol <update> untuk mengakhiri definisi simulasi galian tahap pertama.
Phase 3: Pemasangan angkur
Tahap ini dilakukan setelah tahap galian pertama, gunakan plastic analysis.
Pada tab parameters, klik tombol <define> lalu aktifkan angkur dengan mengklik
sekali maka warnanya akan berunah menjadi hitam. Jika telah selesai, klik
<update>
Phase 4: Tahap galian (di bawah muka air) kedua
Tahapan ini sama dengan tahapan ke 2, hanya saja yang di non-aktifkan yaitu
tanah pada klaster dibawahnya. Jika telah selesai maka klik <update>
Phase 5: Tahap galian ketiga
Tahap ini yaitu tahapan untuk memodelkan tahap galian terakhir, maka langkah
yang dilakukan sama dengan tahapan sebelumnya, setelah menekan tombol
<definr> pada tab parameters, non-aktifkan tanah pada klaster dibawahnya
sehingga terbentuk suatu galian dalam.
Definisi perhitungan sekarang telah lengkap. Sebelum memulai perhitungan,
disarankan untuk memilih titik-titik nodal atau titik-titik tegangan untuk
penggambaran kurva beban-perpindahan atau kurva tegangan-regangan kelak.
Sebelum melakukan kalkulasi, tentukan titik tinjau terlebih dahulu, tentutak titik
pada posisi (30,0 : 30,0). Jika telah selesai dilakukan, klik tombol <calculate>.
5. Output
Selain perpindahan dan tegangan yang terjadi dalam tanah, output lain yang dapat
dilihat dapat berupa gaya-gaya yang bekerja pada objek structural.
33
Tutorial Manual PLAXIS V8
Gambar 4.3 jaring elemen terdeformasi setelah penggalian di bawah muka air
Untuk melihat gaya geser dan momen lentur yang bekerja pada dinding, dapat
dilakukan dengan cara berikut:
Double-click pada dinding. Sebuah jendela baru akan terbuka dan menampilkan
momen lentur pada dinding. Lihat gambar 4.5
34
Tutorial Manual PLAXIS V8
Pilih Shear force pada menu forces. Maka tampilan akan menunjukkan gaya
geser yang bekerja pad dinding.
Pilih jendela yang pertama (menampilkan tegangan efektif pada seluruh
geometri) dari menu Jendela. Klik-ganda pada penyangga. Sebuah jendela
baru akan terbuka dan menampilkan gaya pada penyangga dalam kN/m. Nilai
ini harus dikalikan dengan spasi atau jarak antar penyangga dalam arah keluar
dari bidang gambar untuk memperoleh besarnya tegangan yang bekerja pada
setiap penyangga (kN).
Buat kurva dengan sumbu-x yang menyatakan Displacement dan sumbu-y
berupa Multiplier dengan kotak yang menyatakan Sum-Mstage. Maka akan
terbentuk kurva seperti pada gambar 4.6
35
Tutorial Manual PLAXIS V8
Kurva ini menunjukkan tahapan konstruksi. Untuk setiap tahapan, parameter ΣMstage
akan berubah dari 0.0 ke 1.0. Berkurangnya kemiringan dari kurva pada tahap yang
terakhir mengindikasikan terjadinya peningkatan deformasi plastis. Walaupun
demikian hasil perhitungan menunjukkan bahwa galian masih stabil pada akhir
konstruksi.
36
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8
OKTOBER 2016
Latihan 56
Pondasi Dangkal
Penurunan pondasi lingkaran pada lapisan pasir
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 5
Pondasi Dangkal
Penurunan Pondasi Lingkaran Pada Lapisan Pasir
Pada latihan kali ini, akan dicoba analisis terkait penurunan suatu pondasi berbentuk
lingkaran yang dibangun di atas lapisan pasir. Sebuah pondasi berbentuk lingkaran
dengan jari-jari 1 meter diletakkan di atas pasir dengan ketebalan lapisan 4 meter. Di
bawah lapisan pasir merupakan lapisan batu dengan kedalaman yang sangat dalam.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk memperoleh perpindahan dan tegangan-tegangan
dalam tanah yang diakibatkan oleh beban yang diberikan pada pondasi. Perhitungan
dilakukan baik untuk pondasi yang rigid atau kaku maupun pondasi yang fleksibel.
Geometri pemodelan
Geometri dari model elemen hingga untuk kedua situasi ini adalah sama. Lapisan batu
tidak diikutsertakan dalam model, melainkan diterapkan sebagai kondisi batas pada
dasar dari lapisan pasir. Agar dapat menggambarkan berbagai mekanisme yang
mungkin terjadi dalam lapisan pasir tersebut dan untuk menghindari pengaruh dari
kondisi batas, maka model diperbesar dalam arah horisontal hingga radius 5 m.
37
Tutorial Manual PLAXIS V8
Pilih tombol prescribed displacement dari toolbar atau gunakan pilihan yang
bersangkutan dari menu load
Untuk menggambar beban yang bekerja di atas pasir, arahkan mouse pada posisi
(0,0 : 4,0) lalu klik tombol kiri mouse, selanjutnya arahkan ke posisi (1,0 : 4,0) klik
kiri lagi. Klik kanan untuk mengakhiri proses pembuatan beban.
Selain titik baru yang terbentuk, perpindahan tertentu ke arah bawah sebesar 1
satuan (1.0 m) dalam arah vertikal dan sebuah jepit perpindahan horisontal
terbentuk pada sisi atas dari geometri. Perpindahan tertentu ditampilkan berupa
barisan anak panah yang berpangkal pada posisi awal dari geometri dan
menunjuk pada arah gerakan.
Parameter pasir yang digunakan dalam pemodelan dapat dilihat pada tabel
5.1.
38
Tutorial Manual PLAXIS V8
Klik tombol Hitung tegangan awal (tanda tambah berwarna merah) pada
toolbar atau pilih Tegangan awal dari menu Hitung. Kotak dialog Prosedur-K0 akan
muncul.
39
Tutorial Manual PLAXIS V8
Masukkan faktor pengali total untuk berat tanah, ΣMweight, sebesar 1.0. Hal ini
berarti bahwa berat tanah sepenuhnya akan diaplikasikan dalam perhitungan
tegangan awal. Terima nilai-nilai pra-pilih dari K0 seperti yang disarankan oleh
PLAXIS dan klik tombol <OK>.
1.4 Tahap Kalkulasi
Setelah selesai pada tahap initial, klik tombol <calculate> maka jendela kalkulasi
akan muncul. Untuk melakukan simulasi penurunan dari pondasi dalam analisis
ini, diperlukan sebuah tahap perhitungan plastis. PLAXIS mempunyai sebuah
prosedur yang mudah digunakan untuk menerapkan peningkatan beban secara
otomatis, yang disebut sebagai Peningkatan Beban. Prosedur ini dapat digunakan
hampir pada seluruh aplikasi praktis. Dalam perhitungan plastis, perpindahan
tertentu diaktifkan untuk memodelkan penurunan pondasi.
Pada tahap kalkulasi pastikan perhitungan pada plastic analysis. Lanjutkan ke tab
parameters lalu klik <define> maka gambar kerja akan muncul.
Setelah gambar kerja muncul, double-click pada anak panah yang mengarah ke
bawah (Prescribed Displacement) maka akan muncul kotak dialog.
Dalam kotak dialog Prescribed Displacement, besar dan arah dari perpindahan
tertentu dapat ditetapkan, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2. Pada kasus ini
masukkan nilai Y sebesar -0.1 pada kedua kotak isian, yang menyatakan
perpindahan yang merata sebesar 0.1 m ke arah bawah. Seluruh nilai X bernilai
nol. Klik <OK>. Jika telah selesai klik tombol <update> untuk kembali ke jendela
kalkulasi.
Sebelum melakukan kalkulasi, pilih node untuk menentukan titik tinjau pada
analisis. Pilih node di sudut kiri atas geometri. Jika sudah dilakukan klik tombol
<calculate> untuk memulai perhitungan.
40
Tutorial Manual PLAXIS V8
Selain nilai yang dicapai dari faktor-faktor multipliers dalam dua buah kolom yang
telah ada, informasi tambahan ditampilkan di bagian kiri dari jendela. Untuk kasus
ini nilai Force-Y merupakan nilai yang penting. Nilai ini menyatakan gaya reaksi
total akibat perpindahan vertikal tertentu yang diberikan, yang merupakan gaya
yang bekerja pada pondasi sebesar 1.0 radian (perhatikan bahwa analisis adalah
axi-simetri). Untuk memperoleh gaya total dari pondasi, nilai Force-Y harus
dikalikan dengan 2π (akan memberikan nilai sekitar 1100 kN).
1.5 Output
Setelah perhitungan telah selesai dilakukan, hasilnya dapat dievaluasi dalam
program Output. Dalam jendela Keluaran dapat dilihat perpindahan dan tegangan-
tegangan yang terjadi di seluruh geometri maupun pada potongan-potongan
tertentu serta pada elemen-elemen struktural, jika memang digunakan.
Setelah menekan tombol <Output> pada jendela kalkulasi, pilih total displacement
dari menu deformation. Tampilan akan menunjukkan perpindahan total dari setiap
titik nodal dalam bentuk anak panah, dimana panjang tiap anak panah
menyatakan besarannya secara relatif. Tampilan dapat dirubah dengan memilih
secara manual pada menu yang tersedia di combo box.
Pilih contour lines dari combo box pada toolbar. Tampilan dari perpindahan total
akan berupa garis-garis kontur dengan label tertentu pada tiap garis konturnya.
Sebuah indeks akan muncul dengan nilai perpindahan untuk setiap label seperti
ditunjukkan pada gambar 5.3
41
Tutorial Manual PLAXIS V8
Klik tombol Tabel pada toolbar. Sebuah jendela baru berisi tabel akan muncul
dan menunjukkan nilai-nilai dari tegangan Cartesius pada setiap titik tegangan dari
seluruh elemen.
42
Tutorial Manual PLAXIS V8
Gerakkan ke posisi (1.0; 4.0) dan tekan tombol utama mouse, diikuti penekanan
tombol sekunder (tombol kanan) dari mouse untuk mengakhiri penggambaran.
Sebuah pelat akan terbentuk dari titik 3 ke titik 4 yang memodelkan pondasi
fleksibel.
Jika telah selesai memasukkan nilai parameter untuk pelat, drag material ke pelat
yang terdapat di gambar kerja untuk mengidentifikasi saat pemodelan.
Tutup jendela material set dengan menekan tombol <OK>
Karena proyek dalam pelajaran ini tidak mengikutsertakan tekanan air, maka
lanjutkan ke modus konfigurasi geometri awal dengan meng-klik tombol sebelah kanan
dari ‘switch’ (Tegangan dan konfigurasi geometri awal). Garis freatik secara otomatis
akan diletakkan pada dasar geometri.
43
Tutorial Manual PLAXIS V8
Klik tombol Hitung tegangan awal (tanda tambah berwarna merah) pada toolbar
atau pilih Tegangan awal dari menu Hitung. Kotak dialog Prosedur-K0 akan muncul.
Masukkan faktor pengali total untuk berat tanah, ΣMweight, sebesar 1.0. Hal ini berarti
bahwa berat tanah sepenuhnya akan diaplikasikan dalam perhitungan tegangan awal.
Terima nilai-nilai pra-pilih dari K0 seperti yang disarankan oleh PLAXIS dan klik tombol
<OK>.
2.4 Tahap Kalkulasi
Pada tab General pilih tipe perhitungan Plastic, tetapkan sisanya pada kondisi
default. Lanjutkan pada tab Parameters, pilih Staged Construction lalu klik
<define>
Tampilan dari geometri yang aktif akan muncul. Klik pada garis beban untuk
mengaktifkannya. Kotak dialog untuk memilih akan muncul. Aktifkan komponen
pelat dan beban dengan meng-klik check box di sebelah kiri pilihan.
Saat elemen beban dipilih, klik tombol <Change> pada bagian bawah kotak dialog.
Kotak dialog untuk Beban merata - sistem beban A akan muncul untuk mengatur
pembebanan. Masukkan nilai-Y sebesar -350 kN/m2 untuk kedua titik geometri.
Perhatikan bahwa nilai ini akan menghasilkan beban total sebesar kurang-lebih
sama dengan gaya pondasi yang diperoleh dari bagian pertama pelajaran ini. (350
kN/m2 × π × (1.0)2 ≈ 1100 kN).
Untuk mengakhiri identifikasi pemodelan tekan tombol <update>
44
Tutorial Manual PLAXIS V8
45
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8
OKTOBER 2016
Latihan 6
Pondasi Dalam
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 6
Pondasi Dalam
Latihan ini akan memodelkan suatu konstruksi pondasi dalam (tiang beton) yang
dipasang sedalam lapisan tanah pasir homogen dengan panjang 11 meter (lihat
gambar 6.1). Tiang pondasi memiliki diameter 0.4 meter. Pemodelan akan dilakukan
degan model Axisimetry dan elemen 15-Nodes.
11 m
Pile φ = 0.4 m
1. Geometri pemodelan
Karena pemodelan merupakan axisimetry, maka pemodelan dari tiang pondasi hanya
perlu setengahnya saja. Untuk tiang pondasi akan digambarkan seperti pembuatan
suatu lapisan tanah. Namun yang membedakan akan terletak pada parameter yang
akan digunakan untuk tiang nantinya akan disesuaikan dengan parameter beton tiang
pondasi.
Masih dengan menggunakan line, arahkan dan klik kursor pada titik-titik (0,0 :
18,0), (0,2 : 18,0), (0,2 : 7,0), dan (0,0 : 7,0). Selanjutnya akan terbentuk suatu
gambar yang menyerupai tiang pondasi, inputkan material tanah eksisting untuk
sementara.
46
Tutorial Manual PLAXIS V8
klik tombol interface pada toolbar. Buat negative interface pada pemodelan
sebagai interaksi dari tiang dengan tanah yang ada disekitarnya. Interface dibuat
sepanjang tiang pondasi (11 meter).
Klik distributed load – load system A. Gerakkan kursor ke posisi (0,0 : 18,0) lalu
klik kiri pada mouse. Gerakkan kursos 2 meter ke kanan pada posisi (2,0 : 18,0) lalu
klik kembali. Klik kanan untuk mengakhiri proses penggambaran. Klik tombol select,
double-click pada beban merata lalu pilih beban merata A yang tersedia. Masukkan
nilai-Y sebesar -1 kN/m2.
Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol Standar Fixities pada toolbar.
Program kemudian akan membentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit rol pada
sisi-sisi vertikal. Kondisi-kondisi batas pada kasus ini sesuai untuk memodelkan
kondisi simetris pada sisi kanan batas (garis tengah dari galian). Model geometri
sejauh ini ditunjukkan dalam Gambar 6.2.
47
Tutorial Manual PLAXIS V8
Material yang digunakan dalam pemodelan dapat dilihat pada tabel 6.1. Untuk
material tiang beton dapat dibuat dengan tipe soil and interface dengan menyesuaikan
nilai parameter inputan beton yang digunakan seperti tersaji pada tabel 6.1.
Karena proyek dalam pelajaran ini tidak mengikutsertakan tekanan air, maka
lanjutkan ke modus konfigurasi geometri awal dengan meng-klik tombol sebelah kanan
dari ‘switch’ (Tegangan dan konfigurasi geometri awal). Garis freatik secara otomatis
akan diletakkan pada dasar geometri.
48
Tutorial Manual PLAXIS V8
Klik tombol Hitung tegangan awal (tanda tambah berwarna merah) pada toolbar
atau pilih Tegangan awal dari menu Hitung. Kotak dialog Prosedur-K0 akan muncul.
Masukkan faktor pengali total untuk berat tanah, ΣMweight, sebesar 1.0. Hal ini berarti
bahwa berat tanah sepenuhnya akan diaplikasikan dalam perhitungan tegangan awal.
Terima nilai-nilai pra-pilih dari K0 seperti yang disarankan oleh PLAXIS dan klik tombol
<OK>.
4. Tahap Kalkulasi
49
Tutorial Manual PLAXIS V8
50
PELATIHAN PLAXIS VERSI 8
OKTOBER 2016
Latihan 7
Penurunan Akibat Konstruksi
Terowongan
Tutorial Manual PLAXIS V8
Latihan 7
Penurunan Akibat Konstruksi Terowongan
PLAXIS mempunyai fasilitas khusus untuk pembuatan terowongan dengan
penampang lingkaran maupun non-lingkaran serta simulasi proses konstruksi
terowongan. Dalam bab ini akan dibahas suatu konstruksi dari terowongan dengan
shield pada tanah dengan konsistensi lunak-sedang dan pengaruhnya pada pondasi
tiang. Terowongan dengan shield dikerjakan dengan menggali tanah di depan mesin
pembor terowongan atau TBM (tunnel boring machine) dan memasang dinding
terowongan (lining) dibelakangnya.
Pada prosedur pemboran seperti ini, tanah umumnya tergali secara berlebih, yaitu
bahwa luas penampang melintang final yang digunakan oleh terowongan selalu lebih
kecil dibandingkan dengan luas penampang tanah yang digali. Walaupun tindakan
pencegahan telah dilakukan untuk mengisi celah ini, namun redistribusi dari tegangan
dan deformasi dalam tanah akibat proses konstruksi terowongan tidak dapat dihindari.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan pada bangunan maupun pondasi yang telah
ada diatasnya, perlu untuk memprediksi efek-efek ini serta mengambil tindakan
pencegahan yang diperlukan. Analisis semacam ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode elemen hingga. Pelajaran ini menunjukkan contoh dari analisis
tersebut.
Terowongan dalam pelajaran ini mempunyai diameter 5.0 m dan berada pada
kedalaman rata-rata 20 m. Profil tanah menunjukkan empat buah lapisan yang
berbeda. 13 m pertama merupakan tanah lempung lunak dengan kekakuan yang
meningkat kurang lebih secara linier terhadap kedalaman tanah. Di bawah lapisan
tersebut terdapat lapisan pasir halus setebal 2.0 m. Lapisan ini digunakan sebagai
51
Tutorial Manual PLAXIS V8
lapisan pendukung dari pondasi-pondasi tiang kayu tua dari rumah-rumah tradisional.
Pondasi tiang dari bangunan-bangunan tersebut dimodelkan berada di dekat
terowongan. Perpindahan dari tiang-tiang ini dapat menyebabkan kerusakan pada
bangunan-bangunan tersebut, yang jelas sangat tidak diinginkan. Di bawah lapisan
pasir terdapat lapisan lempung kelanauan setebal 5.0 m.
Lapisan tersebut merupakan salah satu lapisan tanah dimana terowongan akan
dikonstruksikan. Lapisan tanah yang lain dimana terowongan akan dibuat adalah
lapisan pasir, yang merupakan lapisan pasir padat bercampur kerikil dan sangat kaku.
Dalam model elemen hingga, lapisan ini hanya dimodelkan setebal 5.0 m saja. Lapisan
yang lebih dalam lagi dianggap sangat kaku dan dimodelkan sebagai kondisi batas.
Distribusi tekanan air pori adalah hidrostatik. Garis freatik berada pada elevasi 3 m di
bawah permukaan tanah (pada elevasi y = 0 m). Karena situasi permasalahan kurang-
lebih simetris, maka hanya setengahnya (bagian kanan) saja yang diterapkan dalam
model regangan bidang. Dari koordinat awal terowongan, model melebar ke arah
horizontal hingga sejauh 30 m. Elemen dengan 15 titik nodal digunakan untuk contoh
ini.
1. Geometri
Geometri dasar yang terdiri dari empat buah lapisan tanah seperti ditunjukkan pada
Gambar 1 (tidak termasuk terowongan dan elemen pondasi), dapat digambarkan
dengan menggunakan garis geometri. Karena permukaan tanah terletak 3.0 m di atas
elevasi referensi, maka parameter Atas diambil pada +3.0 m dalam Pengaturan global
dan Bawah pada -22.0 m. Untuk menggambarkan terowongan digunakan Perancang
terowongan, yaitu suatu alat bantu khusus dalam PLAXIS yang memungkinkan
penggunaan segmen lingkaran (lengkung) dan garis untuk memodelkan geometri dari
suatu terowongan. Terowongan yang dibahas disini adalah separuh bagian sebelah
kanan dari terowongan lingkaran dan akan terdiri dari empat buah segmen. Setelah
menggambarkan geometri dasar, ikuti langkah-langkah berikut untuk mendesain
terowongan lingkaran :
52
Tutorial Manual PLAXIS V8
Angka di bawah radius menyatakan sudut dimana segmen tersebut akan berhenti
diperpanjang. Masukkan nilai 90 derajat (yang merupakan sudut maksimum dari
suatu segmen terowongan).
Koordinat lokal x dan y dari koordinat awal lengkung pertama selalu berada pada
koordinat awal lokal (x = 0; y = 0) untuk terowongan bor.
Pastikan bahwa pilihan Cangkang dan Antarmuka diaktifkan untuk segmen ini.
atas dasar model geometri). Terowongan akan muncul dalam bidang gambar
dengan pusatnya berada pada lokasi ini.
54
Tutorial Manual PLAXIS V8
Untuk lapisan atas berupa lapisan lempung digunakan pilihan tingkat lanjut untuk
menerapkan peningkatan kekuatan terhadap kedalaman. Karena itu nilai Eincrement
harus dimasukkan dalam jendela parameter Advanced. Nilai dari Eref menjadi nilai
referensi pada kedalaman referensi yreference. Di bawah yreference nilai actual dari E akan
meningkat terhadap kedalaman sesuai dengan: Eref = Eref + Eincrement (yreference – y).
Kumpulan data material untuk dua lapisan tanah di bawah telah mengikutsertakan
parameter yang sesuai untuk interface dari terowongan. Dalam kumpulan data yang
lain sifat interface dibiarkan tetap pada nilai default. Masukkan empat buah kumpulan
data material dengan sifat yang diberikan dalam Tabel 1 dan aplikasikan kumpulan
data tersebut ke klaster-klaster yang sesuai dalam model geometri. Untuk
memasukkan parameter tingkat lanjut dari kumpulan data material lempung, klik
tombol <Advanced> dalam lembar-tab Parameter.
Selain keempat kumpulan data material untuk tanah dan interface, kumpulan data
material untuk tiga buah pelat dan sebuah jangkar harus dibuat. Parameter untuk pelat
dapat dilihat pada tabel 2 dan untuk jangkar dapat dilihat pada tabel 3. Aplikasikan
kumpulan data “lining” ke dinding terowongan, kumpulan data “pile toe” ke kedua kaki
pondasi dalam model dan kumpulan data “building” pada pelat pondasi yang
memodelkan bangunan. Berat dari pelat balok ini juga menyatakan berat dari
bangunan secara keseluruhan. Aplikasikan kumpulan data “pile” pada jangkar nodal
ke nodal.
Tabel 2. Parameter material pondasi
55
Tutorial Manual PLAXIS V8
elemen dengan 6 titik nodal. Gunakan jaring elemen dengan global coarseness pada
pilihan very fine.
5. Kondisi Initial
Setelah melakukan mesh pada pemodelan, hitung kondisi awal model dengan
menetapkan nilai-nilai default pada jendela yang terbuka saat hendak menghitung
tegangan awal. Pastikan bangunan, pondasi tiang, kaki tiang, dan dinding terowongan
pada kondisi non-aktif sebelum melakukan perhitungan tegangan awal.
6. Tahap Kalkulasi
Untuk memodelkan konstruksi dari terowongan, jelas diperlukan sebuah tahapan
konstruksi dimana dinding terowongan diaktifkan dan klaster tanah didalamnya
dinonaktifkan. Penonaktifan tanah di dalam terowongan hanya berpengaruh pada
kekakuan tanah, kekuatan tanah dan kondisi tegangan efektif saja. Tanpa input
tambahan maka tekanan air akan tetap bekerja. Untuk menghilangkan tekanan air di
dalam terowongan, kedua klaster di dalam terowongan harus diatur menjadi Klaster
kering dalam modus tekanan air dan tekanan air harus dihitung kembali. Untuk
memberikan masukan ini, ikuti langkah-langkah berikut:
Tahapan pertama berfungsi sebagai pengaktifan dari bangunan. Pilih perhitungan
Plastic dengan menggunakan staged construction. Klik define lalu aktifkan kaki
pondasi, jangkar, dan pelat pondasi. Lalu klik <update> untuk kembali pada
jendela perhitungan
Tahap kedua masih perhitungan plastic dengan staged construction. Pada tab
parameter, atur menjadi reset displacement to zero pada checkbox. Klik define lalu
aktifkan dinding terowongan dan non-aktifkan kedua klaster di dalam terowongan.
Klik tombol ‘switch’ untuk memasuki perhitungan tekanan air. Klik tombol select
dan pilih kedua klaster di dalam terowongan secara bersamaan (gunakan tombol
shift pada keyboard). Double-click pada salah satu klaster dengan tetap menekan
tombol shift. Jendela Cluster pore pressure distribution. Pilih cluster dry dan klik
<OK>
Klik tombol <generate water pressure> untuk menghitung tekanan air. Dalam
tampilan akan terlihat bahwa tidak ada tekanan air yang bekerja di dalam
terowongan. Klik <update> untuk memperbarui perhitungan.
Pada jendela tekanan air klik <update> untuk kembali ke tahap kalkulasi.
Selain pemasangan dinding terowongan, penggalian tanah serta pemompaan air
keluar dari dalam terowongan, kehilangan volume (volume loss) juga dimodelkan
dengan mengaplikasikan suatu kontraksi pada dinding terowongan. Kontraksi ini akan
didefinisikan dalam tahapan konstruksi sebagai berikut:
Tambahkan tahapan baru dengan menekan tombol <next>
Gunakan perhitungan plastic dan staged construction lalu klik <define>
Double-click di koordinat awal terowongan untuk membuka jendela tunel
construction. Masukkan kontraksi sebesar 2%, klik <OK> untuk kembali ke model
geometri lalu klik <update>
Tentukan beberapa titik untuk penggambaran kurva beban-perpindahan. Pilih titik
di sudut atas pada permukaan tanah di atas terowongan dan titik-titik sudut dari
bangunan.
56
Tutorial Manual PLAXIS V8
7. Tahap Kalkulasi
Setelah perhitungan selesai, pilih dua tahap perhitungan terakhir dan klik tombol
<Output>. Program Keluaran akan dimulai dan menampilkan jaring elemen
terdeformasi dari tahap perhitungan terakhir.
Sebagai hasil dari tahap perhitungan kedua (dikeluarkannya tanah dan air dari dalam
terowongan) akan terjadi penurunan dari permukaan tanah dan dinding terowongan
akan menunjukkan terjadinya deformasi. Dalam tahap ini gaya aksial yang bekerja pada
dinding terowongan adalah gaya aksial maksimum yang akan tercapai. Gaya-gaya yang
bekerja pada dinding terowongan dapat ditampilkan dengan klik-ganda pada dinding
terowongan dan memilih jenis gaya yang diinginkan dari menu Force (lihat Gambar 3).
Tahap perhitungan ketiga menunjukkan hasil yang diperoleh dari simulasi terjadinya
kehilangan volume. Jaring elemen terdeformasi menunjukkan penurunan sepanjang
permukaan tanah, yang dipengaruhi oleh adanya bangunan (lihat Gambar 4). Tampilan
dari kondisi tegangan efektif pada Gambar 5 menunjukkan terjadinya efek busur atau
arching effect diseputar terowongan. Arching ini mereduksi tegangan yang bekerja pada
dinding terowongan. Hasilnya, gaya aksial pada tahap ini akan lebih rendah dari pada
tahap perhitungan kedua. Walapun demikian, momen lentur yang bekerja lebih besar
(lihat Gambar 6). Pengaruh dari kontraksi terowongan pada pondasi tiang dapat dilihat
dengan menampilkan tegangan geser relatif atau dari perpindahan kaki tiang.
57
Tutorial Manual PLAXIS V8
58
Tutorial Manual PLAXIS V8
59