Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DISKUSI 6 SESI 6

Mata Kuliah : Desain dan Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif


Nama Mahasiswa : Aditya Pratama J.W.
Implementasi Percobaan Sains Anak: Buah Tertapung atau Tenggelam di Sekolah Tempat
Saya Mengajar
Percobaan seperti pada video tersebut sangat mungkin dilakukan disekolah saya, bahkan
bisa lebih dikembangkan menjadi sebuah produk. Sebelum lebih lanjut sekolah kami pada
jenjang SMP menggunakan Kurikulum Project Based Learning sebagai dasar penyusunan
pembelajaran bagi siswa disekolah kami. Materi ajar disajikan dengan proyek yang realistis dan
memang menjadi masalah yang dialami oleh siswa saat ini. Lalu proyek yang sudah ditentukan
tersebut didekati dengan beberapa mata pelajaran yang ada dalam kurikulum nasional. Model
pembelajaran tersebut biasa dikenal dengan kurikulum Project Based Learning. Project Based
Learning (PBL) dinyatakan oleh Thomas dan Kamdi (2007) sebagai pembelajaran berbasis
proyek yang merupakan pendekatan pembelajaran inovatif, yang menekankan pada belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Model pembelajaran ini saya pilih karena
memang seperti yang sudah dijelaskan mampu meningkatkan motivasi belajar, kreativitas,
kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan kognitif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dewi Insyasiska yang menyatakan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar,
kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan kognitif siswa pada saat menerima
pembelajaran model tersebut (Insyasiska, 2015).
Berdasarkan hal diatas pratikum tersebut bisa kemudian dijadikan bahan proyek siswa
melakukan inovasi yang lebih tinggi seperti membuat variasi pelampung dan variasi alat
menyelam. Hasil pembuatan produk tersebut kemudian akan siswa presentasikan kepada seluruh
teman dan gurunya. Tindakan lebih lanjut siswa akan diberikan soal berbentuk HOTS oleh guru
sehingga proses keterampilan belajarnya semakin meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
selain bisa dikembangkan pembelajaran berbentuk pratikum juga mendukung kurikulum
pembelajaran yang diterapkan sekolah. Hal ini karena Menurut Djamarah (2006) terdapat
beberapa kelebihan dari metode praktikum sebagai berikut :
1. Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya.
2. Dapat membina peserta didik untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari
hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Faktor-Faktor Pendukung Yang Diperlukan Untuk Melakukan Metode Percobaan
Menurut Lazarowitz dan Tamir dalam Wiyanto (2008) ada lima faktor yang dapat memfasilitasi
keberhasilan pembelajaran praktikum, yaitu kurikulum, sumber daya, lingkungan belajar,
keefektivan mengajar, dan strategi assesmen.
1. Kurikulum
Pelaksanaan kegiatan praktikum sangat bergantung pada pengembangan kurikulum, misalnya :
a. Petunjuk praktikum yang terdiri atas beberapa percobaan baik yang terintegrasi maupun tak
terintegrasi dengan kegiatan non praktikum
b. Lembar kerja
c. Buku teks yang memuat percobaan praktikum.
2. Sumber Daya
Sumber daya disini mencakup bahan dan peralatan, ruang dan perabotan, asisten dan tenaga
laboran serta teknisi.
3. Lingkungan Belajar
Keberhasilan belajar terkait dengan lingkungan tempat belajar itu terselenggara, kegiatan di
laboratorium bersifat kurang formal, peserta didik bebas untuk mengamati, berbuat dan
berinteraksi secara individual maupun kelompok.
4. Keefektivan Mengajar
Sikap, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan belajar. Mengajar sebuah praktikum memerlukan penguasaan keterampilan
proses sains dan pengetahuan materi subyek, serta memerlukan pengetahuan khusus tentang
iklim kelas dan cara mengelolanya.
5. Strategi Assesmen
Ketika objek yang dipelajari diperlihatkan pada peserta didik, ternyata tes performance
menunjukkan sebagai alat ukur yang lebih valid untuk mengukur keterampilan proses maupun
penalaran logis, dibandingkan dengan menggunakan paper pencil test.
Bentuk Pembelajaran Berbasis Praktikum
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber
daya alam
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses Daur Air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi-nya
C. Indikator Capaian Kompetensi
1. Menjelaskan evaporasi
2. Menjelaskan presipitasi
3. Menjelaskan kondensasi
4. Menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi
5. Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi
6. Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui Percobaan ketika gelas dimasukan air panas siswa dapat menjelaskan evaporasi
dengan benar
2. Melalui Percobaan siswa dapat menjelaskan presipitasi dengan benar
3. Melalui Percobaan ketika gelas dimasukan air dingin siswa dapat menjelaskan kondensasi
dengan benar
E. Materi Pembelajaran
1. Daur Air
F. Metode Pembelajaran
1. Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, penugasan
2. Pendekatan : Discovery
3. Model : Cooperative tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan aktivitas belajar
G. Media dan Alat
1. gelas bening
2. pelastik
3. air panas
4. karet
5. es batu
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Pendidik mengucapkan salam, berdoa bersama peserta didik, dan mengecek kehadiran serta
kesiapan peserta didik.
b. Guru melakukan apersepsi melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang
sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang sederhana dan dimengerti oleh
peserta didik.
2. Kegiatan Inti ( 80 menit )
Langkah-langkah pelaksanaan / implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray adalah sebagai berikut:
a. Pembagian kelompok. Pada langkah ini guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang
setiap kelompoknya terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
b. Pemberian tugas. Di langkah kedua ini guru memberikan sub pokok bahasan tertentu atau
tugas-tugas tertentu kepada setiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota
kelompoknya masing-masing.
c. Guru menampilkan gambar tentang siklus air untuk dibicarakan oleh peserta didik serta
memberikan penjelasan secara rinci tentang siklus air dengan mengoreksi beberapa pendapat
peserta didik. berdasarkan gambar yang ditampilkan peserta didik dapat mengetahui tahapan
proses daur air
d. siswa melakukan percobaan sesuai petunjuk dan arahan dari guru kemudian
e. Diskusi: Siswa mengerjakan tugas. Pada kegiatan ini siswa-siswa di dalam setiap kelompok
bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
f. Tinggal atau berpencar ? Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan tugas yang diberikan
maka setiap kelompok menentukan 2 anggota yang akan stay (tinggal) dan 2 anggota yang akan
stray (berpencar) ke kelompok lain.
g. Stay
1) menjelaskan dan memberikan informasi kepada siswa yang bertamu
2) meminta saran kepada siswa yang bertamu
h. Stray
1) meminta pendapat dari kelompok yang menerima tamu
2) menulis apa yang telah dijelaskan oleh si penerima tamu
i. Diskusi Kelompok
Semua anggota kelompok kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka
temukan dari kelompok lain. setiap kelompok kemudian membandingkan dan membahas hasil
pekerjaan mereka.
j. siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti
k. guru menyuruh siswanya untuk kembali duduk seperti semula kemudian guru membagikan
lembar tes kepada semua siswa
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. siswa dibimbing oleh pendidik untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan
b. Guru menyampaikan pesan moral dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya.
c. siswa berdoa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing
d. siswa pergi meninggalkan kelas dengan tertib
DAFTAR PUSTAKA
Insyasiska, D. (2015). Pengaruh Project Based Learning Terhadap Motivasi Belajar, Kreativitas,
Kemampuan Berpikir Kritis, Dan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Biologi.
Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7, Nomor 1, Agustus 2015, 9- 21.
Kamdi, W. (2007). Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu
Pembelajaran. (Online), (http://waras khamdi.com/ pembelajaran-berbasis-proyek/ html),
diakses 18 April 2022
Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium.
Semarang: UNNES Press

Anda mungkin juga menyukai