Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian yang dilaksanakan di dunia kerja (DU/DI), kegiatan tersebut

sebagai suatu upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penyelenggaraan progam PKL bertujuan untuk

menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, meningkatkan

efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas professional.

1.1.1 Gambaran Umum DU/DI

Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintah nonkementerian

di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

Pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BPN

dahulu dikenal dengan sebutan Kantor Agraria. BPN diatur melalui Peraturan

Presiden Nomor 20 Tahun 2015.

Di samping itu ATR/ BPN juga mempunyai beberapa VISI & MISI,

diantaranya sebagai berikut :

1
VISI :

Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan

Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya:

“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”.

MISI :

- Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif,

Berkelanjutan dan Berkeadilan;

- Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar

Dunia.

1.1.2. Struktur Organisasi DU/DI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) MAJALENGKA

1.1.3. Kegiatan Usaha

 Penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;

 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan

pemetaan;

 Perumusan dan pelaksanan kebijakan di bidang penetapan hak tanah,

pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;

2
1.1.4. Inventarisasi Alat di DU/DI

No Alat Merk/Tipe Bahan Jumlah

1. Komputer PC Samsung Elektronik 4


2. Kursi lipat Chitose Stainless 7
3. Meja kerja Toppan Kayu 8
4. AC Daikin Elektronik 1

5. Printer Epson L1300 Elektronik 4


6. Peta wilayah - Kertas 2

7. Dispenser Miyako Elektronik 1

8. CCTV Panasonic Elektronik 3

9. Lemari arsip - Kayu 1

10. Kursi kantor putar Plastik 3

11. Tempat sampah - Plastik 1

12. Speaker Elektronik 2

13. Laptop kantor Acer Elektronik 1

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud Pelaksanaan PKL

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional.

b. Mengembangkan dan memantapkan sikap professional yang diperlukan

untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang masing-masing.

c. Memperluas keterampilan yang dimiliki oleh siswa/siswi dalam dunia

kerja.

1.2.2. Tujuan Pembuatan Laporan

• Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin

• Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan

dari sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin.

• Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji

keilmiahannya.

3
BAB II

PROSES PELAKSANAAN

2.1. Waktu dan Tempat PKL

 Tempat : Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)


 Waktu Pelaksanaan : 03 Januari s.d. 31 Maret

HARI JAM MASUK JAM ISTIRAHAT JAM PULANG


SENIN 08.00 WIB 12.00 – 13.00 16.00 WIB
SELASA 08.00 WIB 12.00 – 13.00 16.00 WIB
RABU 08.00 WIB 12.00 – 13.00 16.00 WIB
KAMIS 08.00 WIB 12.00 – 13.00 16.00 WIB
JUM’AT 08.00 WIB 12.00 – 13.00 16.00 WIB
SABTU LIBUR LIBUR LIBUR
MINGGU LIBUR LIBUR LIBUR

2.2. Alat dan Perlengkapan

No Alat Merk/Tipe Bahan Jumlah

1. Komputer PC Samsung Elektronik 3

2. Kursi lipat Chitose Stainless 9

3. Meja kerja Toppan Kayu 7

4. AC Daikin Elektronik 1

5. Printer Epson Elektronik 1


L1300
6. Lemari Arsip - -

4
2.3. Gambar Kerja

Gambar

pemasukan

warkah

kedalam

bantex dan

album

 Pengertian warkah

yaitu merupakan kumpulan berkas-berkas yang digunakan sebagai dasar dalam

penerbitan sertipikat tanah untuk sebidang tanah.

 Isi warkah

Warkah yang disimpan oleh Kantor Pertanahan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Sertipikat Tanah yang diterbitkan oleh BPN, Didalam warkah

tersebut berisi berbagai Surat / berkas yang dipersyaratkan, terutama sekali adalah

riwayat beserta bukti penguasaan atau kepemilikan tanah, :yang dapat dijadikan

dalam membuat sertipikat asli atau berupa fotocopi (salinan) yang terdiri dari :

 Fotocopi identitas pemohon (KTP)

 Bukti perolehan tanah (Surat Penguasaan Tanah dari Pejabat yang

berwenang, Keterangan Waris, Letter C, Akta Verbonding / Belanda, akta-

akta PPAT. dll)4

 Berkas-berkas pendukung lainnya yang berasal dari formulir yang

dipersyaratkan (permohonan, pernyataan-pernyataan, berita acara, dll)

 dokumen mengenai bidang tanah yang dibuat dalam proses sertipikat

(peta pendaftaran, daftar isian tanah, surat ukur, buku tanah, SK

Pemberian Hak Atas Tanah)

 Lampiran – lampiran lain yang diperlukan (Fotocopy SPPT-PBB,

buktisetor pajak, IMB, dll)

 Fungsi warkah

5
Warkah yang dikelola oleh BPN merupakan jenis dokumen penting yang memiliki

umur retensi tidak terbatas, dalam istilah kearsipan Warkah disebut

sebagai “Arsip Hidup” oleh karena itu sepanjang bidang tanah yang

disertipikatkan itu tidak hilang maka warkah itu masih tetap berlaku. Hal ini

dikarenakan fungsi warkah yang merupakan nyawa dari seluruh pertanahan di

Indonesia dan digunakan sebagai bukti penerbitan sertipikat oleh BPN sehingga

jika muncul permasalahan yang terkait dengan bidang – bidang tanah yang telah

bersertipikat, maka warkah yang memegang peranan dan digunakan oleh

Pemerintah sebagai bukti otentik dalam menentukan siapa yang benar dari pihak

yang bermasalah tersebut. Karena melihat informasi yang terdapat pada warkah

akan dapat diketahui diketahui riwayat tanah, proses pengajuan sertipikat yang

sesuai dengan aturan dan prosedur, sehingga Warkah harus tersimpan dan

tercatat dengan baik.

2.4. Proses Pengerjaan

Pengambilan Penulisan HM
Pengecapan
warkah rutin dan No urut
dinas
dan ptsl warkah

Pengelompokan Pembukaan Pemasukan


desa sampul kedalam
bantex/album

Penyusunan Pendataan hak Penyusunan ke


hak milik milik lemari

2.5. Implementasi Keselamatan Kerja

 Adanya alat pemadam kebakaran yang terpajang di dinding ruangan.

6
 Setiap pegawai harus mematuhi protokol keselamatan dan kesehatan kerja,

 Merawat peralatan kerja di tempat PKL .

2.6 Hasil Yang Dicapai

Ketercapaian yang dihasilkan dalam pelaksanaan PKL ini, diantaranya :

a. Meningkatkan pengetahuan tentang dunia pekerjaan dan industri

b. Pengetahuan dan wawasan bertambah luas, seperti halnya menyusun warkah

rutin dan ptsl.

c. Mengetahui mengenai peralatan kantor dan fungsinya lebih mendalam.

BAB III

TEMUAN

3.1. Keterlaksanaan ( Faktor Pendukung & Penghambat )


7
 Faktor Pendukung :

 Lokasi strategis dekat dengan rumah dan sekolah

 Peralatan yang mendukung

 Karyawan kantor yang ramah

 Fasilitas yang tersedia dan memadai

 Bimbingan yang dilakukan pembinbing di tempat PKL sangat baik

 Faktor Penghambat :

 Lingkungan yang kurang bersin dan nyaman

 Penyimpanan alat kantor yang kurang rapi

 Penataan tempat barang yang kurang enak dipandang

 Berserakannya kertas yang sudah tidak dipakai

3.2. Manfaat Yang Dirasakan

Dalam kegiatan ini tentunya terdapat beberapa manfaat yang bisa dirasakan

oleh diri sendiri, diantaranya :

a. Dapat mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan dalam menghadapi dunia

kerja.

b. Menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia kerja yang lebih profesional

dan handal.

c. Membentuk pola pikir yang konstruktif bagi siswa.

3.3. Pengembangan / Tindak Lanjut

• Akan mengembangkan apa yang telah didapatkan di dunia usaha dan industri di

lingkungan sekolah.

• Mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan siswa dalam

menghadapi pelaksanaan prakerin.

 Penyesuaian prakerin dengan jurusan siswa

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

8
Dengan selesainya Pelaksanaan Program Praktik kerja Lapangan (PKL) Selama 3

bulan yang dimulai sejak tanggal 03 Januari s.d 31 Maret.

Penyusun mendapat banyak pengalaman yang baru, pengalaman tersebut

penyusun mencoba menarik kesimpulan sbb:

1. Pengalaman kerja yang didapatkan untuk memiliki rasa disiplin dan

tanggungjawab yang sangat tinggi.

2. Pelaksanaan prakerin juga melatih penyusun untuk belajar bekerja sama dengan

karyawan di dunia usaha atau dunia industri.

3. Menyusun warkah yang sebelumnya tidak diketahui menjadi diketahui.

4. Membuat penyusun lebih memperdalam ilmu tentang dunia kerja

sesungguhnya.

Dengan terlaksananya Praktik Kerja Lapangan (PKL) , penulis langsung merasakan

sendiri tentang ilmu dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Dalam permasalahan

yang telah ditemukan, pemyusun mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat karena

dapat mengetahui penyebab dan cara menyelesaikan secara sederhana.

4.2 Saran

Pada akhir dari bagian laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis akan

menyampaikan beberapa saran yang kiranya dapat membangun baik untuk pihak

sekolah maupun bagi pihak perusahaan tentang pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan. Adapun saran tersebut, diantaranya :

a. Untuk pihak sekolah :

1) Dalam melaksanakan pemantauan ke tempat PKL, hendaknya guru

pembimbing harus lebih meningkatkan kembali agar pihak perusahaan merasa

teryakinkan terkait dengan adanya program PKL ini.

2) Guru-guru selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa- siswi

yang sedang melaksanakan kegiatan PKL.

3) Agar guru atau pembimbing meningkatkan mutu pendidikan siswa-siswi

dalam melaksanakan prakerin.

b. Untuk pihak perusahaan :

9
1) Diharapkan terjadi adanya hubungan kerjasama yang baik antara pihak

sekolah dengan pihak perusahaan atau instansi terkait dengan tempat

pelaksanaan PKL.

2) Hubungan karyawan dengan siswa / siswi PKL diharapkan selalu terjaga

keharmonisannya agar tercipta kerjasama yang baik.

c. Untuk pihak siswa-siswi

1) Bagi siswa-siswi agar bersungguh-sungguh untuk mempelajari ilmu yang

terdapat di dalam dunia kerja serta tetap jaga kesehatan, sesering mungkin cuci

tangan agar terhindar dari berbagai penyakit.

10

Anda mungkin juga menyukai