Nama : Safira Ristia Wahyu Ningrum

Nim : 6411420012
Rombel : 4A Kesehatan Masyarakat
UTS MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Kasus :
Berdasarkan WHO tahun 2019, gangguan musculoskeletal berada pada peringkat kedua.
Di Indonesia, prevalensi periode gangguan muskuloskeletal pada kalangan usia 15 tahun
keatas mencapai 24,7% dimana Sulawesi Selatan berada di peringkat keempat dengan
prevalensi 27,7%. Pengemudi bus berada pada posisi tiga teratas kategori pekerjaan
dengan risiko gangguan muskuloskeletal tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), kelelahan kerja(IFRC), beban
kerja fisik (%CVL) dengan keluhan gangguan musculoskeletal pada pengemudi bus
trayek Toraja-Makassar.
No Responden IMT Kelelahan Beban Gangguan
Kerja Kerja musculoskeletal
Fisik
1. SEDANG SEDANG
R01 27,4 33,48
2. RENDAH RENDAH
R02 24,2 36,62
3. SEDANG RENDAH
R03 17,7 18,53
4. RENDAH RENDAH
R04 19,9 28,62
5. RENDAH RENDAH
R05 24,0 32,62
6. SEDANG RENDAH
R06 21,9 22,59
7. RENDAH RENDAH
R07 23,3 21,52
8. SEDANG SEDANG
R08 17,8 17,62
9. RENDAH SEDANG
R09 30,3 31,55
10. SEDANG SEDANG
R10 31,6 30,55
11. RENDAH SEDANG
R11 22,8 30,56
12. SEDANG SEDANG
R12 23,8 37,59
13. SEDANG SEDANG
R13 23,6 31,59
14. SEDANG TINGGI
R14 22,4 32,60
 15. SEDANG TINGGI
R15 18,2 34,58
16. SEDANG TINGGI
R16 28,2 30,60
17. RENDAH SEDANG
R17 23,1 31,61
18. RENDAH RENDAH
R18 21,6 28,59
19. SEDANG TINGGI
R19 25,6 34,61
20. SEDANG SEDANG
R20 30,1 34,60
21. SEDANG SEDANG
R21 32,3 30,62
22. SEDANG SEDANG
R22 19,3 38,65
23. SEDANG RENDAH
R23 23,3 22,55
24. SEDANG RENDAH
R24 22,4 20,54
25. RENDAH RENDAH
R25 23,2 19,59
26. SEDANG SEDANG
R26 24,2 18,60
27. TINGGI SEDANG
R27 21,2 25,58
28. SEDANG RENDAH
R28 24,5 19,58
29. SEDANG TINGGI
R29 30,7 29,58
30. SEDANG RENDAH
R30 22,5 17,59
31. SEDANG TINGGI
R31 25,3 30,57
32. SEDANG SEDANG
R32 24,8 27,58
33. SEDANG RENDAH
R33 19,5 37,61
34. RENDAH SEDANG
R34 20,8 40,56
35. SEDANG SEDANG
R35 20,6 32,60
36. RENDAH RENDAH
R36 21,8 30,65
37. TINGGI TINGGI
R37 34,9 33,57
38. SEDANG SEDANG
R38 27,4 18,60
39. SEDANG SEDANG
R39 24,2 11,55
40. RENDAH SEDANG
R40 17,7 43,63
41. RENDAH RENDAH
R41 19,9 4,49
42. TINGGI SEDANG
R42 16,3 21,59

Penyelesaian :
 a. Rumusan masalah : Apakah ada hubungan antara hubungan indeks masa tubuh,
kelelahan kerja, dan beban kerja fisik dengan gangguan musculoskeletal pada
pengemudi bus trayek Toraja-Makassar?
b. Desain Penelitian : desain coss sectional
c. Variabel bebas : Indeks masa tubuh, kelelahan kerja, dan beban kerja fisik
d. Skala Pengukuran Variabel Bebas : Rasional (IMT), Kelelahan Kerja (ordinal),
Beban kerja fisik (interval)
e. Variabel terikat : Keluhan gangguan musculoskeletal
f. Skala Pengukuran Variabel Terikat :Ordinal
g. Jenis Hipotesis : Korelasi
h. Menentukan Hipotesis :
 Ho : Nilai indeks masa tubuh, kelelahan kerja, beban kerja fisik dan gangguan
musculoskeletal pada pengemudi bus trayek Toraja-Makassar terdistribusi
normal
 Ha : Nilai indeks masa tubuh, kelelahan kerja, beban kerja fisik dan gangguan
musculoskeletal pada pengemudi bus trayek Toraja-Makassar tidak terdistribusi
normal
Uji Normalitas Data :
Uji Rank Spearman :
1. Analisis hubungan antara IMT dan Gangguan Musculoskeletal
2. Analisis hubungan antara Kelelahan Kerja dan Gangguan Musculoskeletal
3. Analisis hubungan antara Beban Kerja Fisik dan Gangguan Musculoskeletal