Kunjungan Ke Lokasi KELOMPOK 7 INR
Kunjungan Ke Lokasi KELOMPOK 7 INR
TERNAK KAMBING
Di Susun Oleh:
1. Aditia Koro 2619065
2. Serlina Dappa 2619064
3. Yes Tamu Ama 2619017
4. Nikodemus Tunga Retang 2619057
5. Viola Niken Wasti Dangga 2620028
6. Praputranto Praimamongu 2619062
7. Orkianda Poety 2620032
8. Hanis Mila Meha 2619068
9. Afrido Dominggus Malo 2620030
10.Rikardo Saputra Jawa Tana 2619066
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL/COVER PRAKATA................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan........................................................................................................................................
3
1.3 Manfaat.....................................................................................................................................
3
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan.................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui ukuran statistik tubuh ternak seperti lingkar dada, tinggi gumba,
panjang badan
2. Mengetahui perbedaan spesies ternak kambing yang dapat dilihat dari hasil
pengukuran statistik vitalnya
3. Mampu menaksir umur ternak kambing melalui pemeriksaan gigi (poel)
4. Mampu menaksir umur ternak kambing malalui pemeriksaan tanduk
5. Mampu menaksir bobot badan ternak kambing melalui pengukuran statistik vital
1.3 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pengukuran ternak kambing
2. Dapat mengetahui ketrampilan untuk teknik-teknik pengukuran ternak kambing
3. Bisa mengetahui panjang ternak kambing dengan pengukuran vital
BAB II
Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu pita ukur atau meter, kamera hp, alat
tulis dengan buku. Bahan yang dibutuhkan yaitu ternak kambing
2.1 Prosedur kerja
1. Ternak kambing yang akan diukur
2. Mengidentifikasi karakteriktik, ciri, dan spesies ternak kambing
3. Melakukan pengukuran statistik vital ternak kambing sepertih lingkar dada, tinggi
badan, dan panjang badan
4. Melakukan pencatatan setelah pengukuran pada ternak kambing
5. Melakukan pengambilan foto saat kegiatan praktikum berlangsung
6. Membandingkan hasil pengukuran diantara spesies ternak yang berbeda
BAB III
Tinggi pundak 57 cm 55 cm 60 cm
Tinggi pantat 63 cm 62 cm 65 cm
Panjang badan 74 cm 73 cm 76 cm
Tinggi tulang dada 36 cm 33 cm 38 cm
Dalam dada 29 cm 27 cm 32 cm
Diameter punggung 17 cm 15 cm 20 cm
Panjang telingah 18 cm 17 cm 21 cm
Lebar pantat 27 cm 25 cm 30 cm
Lebar kepalah 12 cm 10 cm 14 cm
Panjang pantat 17 cm 15 cm 21 cm
Panjang kepalah 21 cm 19 cm 24 cm
Lingkar dada 69 cm 68 cm 79 cm
Lingkar tangkai 12 cm 11 cm 13 cm
bawah
Diameter moncong 19 cm 17 cm 22 cm
Ukuran tinggi pundak kambing Kacang betina kelompok umur muda (0-12 bulan) di
Kabupaten Karanganyar lebih rendah (P0,05). Hal ini menunjukkan bahwa kambing Kacang
betina di Karanganyar lebih pendek, kemungkinan karena tinggi pundak yg menggambarkan
pertumbuhan tulang penyusun kaki depan (extremitas anterior) pada kelompok umur muda ini
belum tumbuh dengan baik, hal ini dapat terjadi dikarenakan pada usia muda nutrisi ternak masih
dipengaruhi oleh nutrisi yang didapat dari induk. Pada kelompok umur dewasa, tinggi pundak
kambing Kacang betina di Kabupaten Grobogan nyata (P0,05). Hal ini menunjukkan, bahwa
pertumbuhan tinggi pundak kambing Kacang betina setelah umur 12 bulan di Grobogan
meningkat dengan pesat, karena pada umur muda relatif sama dengan di Wonogiri dan saat
dewasa tinggi pundaknya lebih tinggi, hal ini dikarenakan perbedaan faktor pakan, adanya
penjualan ternak-ternak yang lebih besar dan terjadi perkawinan inbreeding sehingga keturunan
kambing Kacang menjadi lebih kecil untuk Kabupaten Wonogiri. Tinggi pundak kambing
Kacang di Karanganyar yang saat muda paling rendah, saat mencapai umur dewasa dapat
menyamai di Wonogiri. tinggi pundak kambing Kacang betina umur muda berkisar antara 38,17-
43,25 cm, sedangkan pada umur dewasa berkisar 52,78- 57,64 cm. Hasil penelitian ini tidak
berbeda jauh dengan hasil penelitian Setiadi et al. (1997), Mahmalia & Tarigan (2004) serta
Batubara (2011) yang melaporkan bahwa hasil rataan tinggi pundak kambing Kacang betina
yakni 52,00; 52,45; serta 55,62 cm. Putri (2014) mendapatkan hasil rata-rata tinggi pundak
kambing Kacang betina yang lebih rendah sebesar 48,0 cm.
2. Pengukuran Panjang badan
Hasil pengukuran bawah ternak kambing yang pertama memiliki panjang badan 63 cm,
Panjang badan kambing kedua sebesar 62 cm dan ternak kambing ketiga panjang badannya
sebesar 65 cm.
Panjang badan kambing Kacang betina pada umur muda di semua kabupaten relatif sama
(P>0,05). Pada penelitian ini didapatkan panjang badan kambing Kacang betina pada umur muda
berkisar antara 37,05-38,47 cm, sedangkan pada umur dewasa berkisar 49,22- 53,43 cm. Hasil
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Setiadi et al. (1997) bahwa panjang
badan kambing Kacang betina sebesar 50,33 cm. Putri (2014) mendapatkan ukuran panjang
badan kambing Kacang betina yang lebih kecil sebesar 44,0 cm. Namun, Mahmilia & Tarigan
(2004) dan Batubara (2011) mendapatkan panjang badan kambing Kacang betina yang lebih
besar, yakni 56,64 dan 58,87 cm.
3. Pertambahan Lingkar Dada
Pertambahan lingkar dada didapat dengan melingkarkan pita ukur pada bagian dada
dibelakang bahu (Utami, 2008), yang dinyatakan dengan cm dan diukur setiap minggu.
Pengukuran lingkar dada Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ternak kambing yang pertama
mempunyai lingkar dada sebesar 62 cm, ternak kambing yang kedua 64 cm dan ternak kambing
ketiga yaitu 64. Lingkar dada awal anak jantan tunggal lebih tinggi sebesar 60 cm. Menurut
Malewa (2009), lingkar dada merupakan ukuran tubuh yang mempunyai hubungan paling erat
dengan bobot badan. Menurut Saputra dkk. (2013), lingkar dada 8 dapat memberikan gambaran
tentang keadaan seekor ternak terutama untuk memperkirakan bobot badannya.
Disimpulkan bahwa tinggi pundak ternak kambing yang pertama mempunyai yang lebih tinggi sebesar 57
cm dibandingkan dengan ternak kambing yang kedua dan ketiga yaitu sebesar 55 cm dengan 60 cm. Hasil
pengukuran panjang badan bawah ternak kambing yang pertama memiliki panjang badan 74 cm, Panjang
badan kambing kedua sebesar 73 cm dan ternak kambing ketiga panjang badannya sebesar 76 cm. Hasil
pengukuran lingkar dada bahwa ternak kambing yang pertama mempunyai lingkar dada sebesar 69 cm,
ternak kambing yang kedua 68 cm dan ternak kambing ketiga yaitu 79 cm. selanjutnya pendugaan bobot
badan dapat dihitung dengan pendekatan perhitungan berdasarkan beberapa ukuran tubuh seperti panjang
badan, lingkar dada dan tinggi pundak.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unja.ac.id/2514/9/BAB%20I%20-%205.pdf
file:///C:/Users/TITO%20COMPUTER/Downloads/2365-4809-1-SM.pdf
viktori, A., Purbowati, E., & Lestari, C. W. Sri. (2016). Hubungan antara ukuran ukuran tubuh
dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten. Jurnal ilmu-ilmu
peternakan. 26 (1): 23-28.
http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/6877/budidaya39.pdf?
sequence=1&isAllowed=y#:~:text=Hasil%20pengukuran%20sifat%20kuantitatif%20dari,lokal%20di
%20Kabupaten%20Bone%20Bolango