A).Tentunya yang berwenang mewakili PT. ABC yaitu jajaran direksi sebagai
oraang yang beperan dan bertanggung jaawab atas semua kegiatan perusahaan,
karena direksi sendiri telah di tunjuk oleh jajaran komisaris melalui RUPS dan
bertanggung jawab atas semua kegiatan dan akibat hukum perusahaan . jika
dilihat dalam UU No. 40/2007 Pasal 97 tentang kewenangan direksi sebagimana
berbunyi ;
Ayat (3) Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Ayat (4) Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih,
tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Direksi.
Ayat (6) Atas nama Perseroan, pemegang saham yang mewakili paling sedikit
1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat
mengajukan gugatan melalui pengadilan negeri terhadap anggota Direksi yang
karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perseroan.
Jadi berdasarkan pertannyaan diatas poin A tentunya yang berwenang mewakili
PT.ABC Dalam menandatangani dokumen transaksi yakni ibu ana selaku
direktur utama dan ibu ani selaku direktur.
B.) Dokumen yang perlu di tandatangani Bank Swadaya yakni sebuah dokumen
perjanjian kredit Di dalam suatu perjanjian, para pihak mempunyai hak dan
kewajiban masing-masing yang harus dipenuhi.karena Perjanjian merupakan
suatu peristiwa dimana dua orang atau dua pihak saling berjanji untuk melakukan
suatu hal.
Dari rumusan yang terdapat didalam Undang-Undang Perbankan mengenai
perjanjian kredit, dapat disimpulkan bahwa dasar perjanjian kredit adalah
Perjanjian pinjam meminjam di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Pasal 1754. Perjanjian pinjam-meminjam ini juga mengandung makna yang luas
yaitu obyeknya adalah benda yang menghabis jika verbruiklening termasuk
didalamnnya uang. Berdasarkan perjanjian pinjam-meminjam ini, pihak
penerima pinjaman menjadi pemilik yang dipinjam dan kemudian harus
dikembalikan dengan jenis yang sama kepada pihak yang meminjamkannya.
Karenanya perjanjian kredit ini merupakan perjanjian yang bersifat riil, yaitu
bahwa terjadinya perjanjian kredit ditentukan oleh “penyerahaan” uang oleh
bank kepada nasabah.
suatu perjanjian
kredit harus memenuhi 6 (enam) syarat minimal, yaitu
1. jumlah hutang;
2. besarnya bunga;
3. waktu pelunasan;
4. cara-cara pembayaran;
5. klausula opeisbaarheid; dan
6. barang jaminan.
C).pada dasarnya jaminan perorangan, jaminan badan hukum, dan bank garansi
merupakan bentuk dari penanggungan yang terdapat dalam Pasal 1820 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”), yang berbunyi :
“Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga demi kepentingan
kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu
tidak memenuhi perikatannya.”
Dalam praktik pada umumnya Penanggungan yang digunakan dalam pemberian
kredit di Indonesia terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu:
Jaminan Perorangan/personal guarantee: yang diberikan oleh suatu
individu untuk menjamin pemenuhan perikatan oleh debitur; dan
Jaminan Perusahaan/Corporate Guarantee: yang diberikan oleh suatu
Perseroan, untuk menjamin pemenuhan perikatan oleh debitur.
D).jika Bank swadaya sebagai klient saya tentunya posisi bank swadaya sebagai
kreditor dan jika utang PT.ABC memiliki lebih dari satu kreditor, sebagai
penasihat hukum saya akan menyarankan untuk mempailitkan PT.ABC karena
jika dalam keterangan terjadi financial distress artinya Ketika PT.ABC
mengajukan PKPU pun akan sia-sia karena kesulitan dalam membayar untuk
menecgah kemungkinan terburuk lebih baik mengjukan permohonan pailit
PT.ABC ke Pengadilan niaga berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 8 Ayat (4)
UU Kepailitan No 37 Tahun 2004 ada dua syarat :
1. ada dua atau lebih kreditor. Kreditor adalah orang yang mempunyai
piutang karena perjanjian atau Undang-Undang yang dapat ditagih di
muka pengadilan “Kreditor” di sini mencakup baik kreditor konkuren,
kreditor separatis maupun kreditor preferen;
2. ada utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Artinya adalah
kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena
telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana
diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang
berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter, atau majelis
arbitrase; dan
3. kedua hal tersebut (adanya dua atau lebih kreditor dan adanya utang yang
telah jatuh tempo dan dapat ditagih) dapat dibuktikan secara sederhana.