Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Yudi Firdaus

Npm : 12011900039

Kelas : 4-A HUKUM

1. Menurut pendapat kalian mengapa perempuan sangat rentan mejadi korban?

2. Upaya apa yang harus dilakukan ketika disekitar kita ada seseorang yang menjadi korban KDRT?

3. Bagaimana peran Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)
terhadap korban KDRT.

JAWABAN

1. Dari apa yang saya baca Ada 4 faktor mengapa perempuan sangat rentan

 Faktor individu perempuan, jika dilihat dari bentuk pengesahan perkawinan, seperti
melalui kawin siri, secara agama, adat, kontrak, atau lainnya perempuan yang menikah
secara siri, kontrak, dan lainnya berpotensi 1,42 kali lebih besar mengalami kekerasan
fisik dan/atau seksual dibandingkan perempuan yang menikah secara resmi diakui negara
melalui catatan sipil atau KUA

 Faktor pasangan, perempuan yang suaminya memiliki pasangan lain beresiko 1,34 kali
lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan perempuan yang
suaminya tidak mempunyai istri/pasangan lain. Begitu juga dengan perempuan yang
suaminya berselingkuh dengan perempuan lain cenderung mengalami kekerasan fisik
dan/atau seksual 2,48 kali lebih besar dibandingkan yang tidak berselingkuh.

 Faktor ekonomi, perempuan yang berasal dari rumahtangga dengan tingkat


kesejahteraan yang semakin rendah cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan. Perempuan yang berasal dari
rumahtangga pada kelompok 25% termiskin memiliki risiko 1,4 kali lebih besar
mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan dibandingkan kelompok 25%
terkaya.

 Faktor sosial budaya, seperti timbulnya rasa khawatir akan bahaya kejahatan yang
mengancam. Perempuan yang selalu dibayangi kekhawatiran ini memiliki risiko 1,68 kali
lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan, dibandingkan
mereka yang tidak merasa khawatir. Perempuan yang tinggal di daerah perkotaan
memiliki risiko 1,2 kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh
pasangan dibandingkan mereka yang tinggal di daerah perdesaan
2. Sebenarnya kdrt adala tindakan melawan hukum sebagaimana yang kita ketahui ra
ketahui bahwa tindak pidana kekerasan fisik dan psikis merupakan delik aduan

berdasarkan Pasal 51 dan 52 UU PKDRT

Maka,tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam perkara tetangga saudara tersebut adalah merupakan

delik aduan, yang berarti, tindak pidana tersebut hanya bisa diproses apabila ada pengaduan dari orang

yang menjadi korban tindak pidana dimaksud.

Namun saya juga berkewajiban untuk melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum, terlepas

apakah peristiwa dugaan tindak pidana yang dialami oleh istri dari tetangga saya tersebut akan diproses

oleh penegak hukum atau tidak. Hal ini guna mengimplementasikan ketentuan Pasal 165 Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana (“KUHP”)

3. Menurut saya masih belum optimal mengingat masih banyak kdrt diluar
sana yg seharusnya menjadi perhatian komnas ham perempuan  dan
mungkin saja implementasinya masih banyak mengalami kendala, yg kita
lihat beberapa kasus hanya menangani masalah yg sudah di up oleh media,
seharusnya mungkin agar lebih mudah setiap daerah harus memiliki pusat
pengaduan atau komnas han sendiri haru memiliki layanan pengaduan
berbasis internet dan telepon yg mudah di pahami semua lapisan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai