BIOLOGI SEL
BAGIAN BIOLOGI FK UNSRI
Setelah pembelajaran,
diharapkan mahasiswa dapat :
• Sel adalah unit terkecil dari kehidupan, yang memiliki bentuk dan
ukuran yang berbeda-beda tergantung tempat dan fungsi dari jaringan
yang disusunnya
3. Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya
disebut “Sarcode”.
8. Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel
sebelumnya (omnis celulla ex celulla).
KOMPONEN
PENYUSUN SEL
KOMPONEN KIMIAWI SEL
1. Komponen Anorganik
Biasanya merupakan molekul sederhana
terbuat dari satu atau dua elemen selain
karbon (dengan beberapa pengecualian)
contohnya : air (H2O); oksigen (O2); salah
satu pengecualian, karbon dioksida (CO2);
dan mineral seperti besi (Fe), kalsium (Ca),
dan natrium (Na).
2. Komponen Organik
Seringkali sangat kompleks dan selalu
mengandung elemen karbon dan hydrogen
contohnya : karbohidrat, lemak, protein, dan
asam nukleat.
Kelas Utama Molekul Organik Intraseluler :
1. Asam nukleat
Ø merupakan molekul yang mengandung dan membantu mengekspresikan kode genetik sel.
Ø Terdiri dari :
ü DNA adalah molekul yang mengandung semua informasi yang diperlukan u/ membangun &
memelihara sel;
ü RNA memiliki beberapa peran yang terkait dengan ekspresi informasi yang disimpan dalam
DNA.
2. Protein
Ø terbuat dari rantai molekul yang lebih kecil disebut asam amino, dan mereka melayani
berbagai fungsi dalam sel, baik katalitik maupun struktural.
Ø Misalnya protein enzim yang mengubah molekul seluler (baik protein, karbohidrat, lipid, atau
asam nukleat) menjadi bentuk lain itu dapat membantu sel memenuhi kebutuhan energinya,
membangun struktur pendukung, atau membuang zat yang tidak diperlukan.
3. Karbohidrat, pati dan gula dalam sel,
Ø Karbohidrat sederhana digunakan u/ kebutuhan energi sel segera,
Ø karbohidrat kompleks berfungsi sebagai penyimpanan energi intraseluler.
Karbohidrat kompleks juga ditemukan di permukaan sel, di mana mereka memainkan peran
penting dalam pengenalan sel.
Septi Purnamasari
Bagian Biologi Kedokteran FK Unsri
Learning Objectives
Pertumbuhan (Growth)
Perkembangan (Development)
Perbaikan (Repair)
Reproduksi aseksual (Asexual reprduction)
Reproduksi seksual (Sexual reproduction)
Tipe pembelahan sel
Mitosis:
Growth, development & repair
Asexual reproduction (yields identical cells)
Occurs in somatic (body) cells
Meiosis:
Sexual reproduction (yields different cells)
Occurs in specific reproductive cells
Siklus Pembelahan Sel, secara umum
membutuhkan :
1. Replication DNA : to produce a pair of
genetically identical daughter cells
2. Replicated chromosomes must be
segregated into two separated cells
- Interphase
- Mitotic phase S
G1 (DNA synthesis)
Interphase
- G1 phase
is
sis es
G2
ito in
- S phase
M ytok
C
MI
(M TOTIC
- G2 phase )P
HA
SE
MITOSIS
Fase Mitosis
Profase
Prometafase
Metafase
Anafase
Telofase
Profase
Serat-serat kromatin menjadi
terkumpar lebih rapat,
terkondensasi menjadi kromosom
diskret, yg dapat diamati
dengan mikroskop cahaya
Nukleolus mereduksi/lenyap
Setiap kromosom terduplikasi
tampak sbg dua kromatid
saudara identic yang
tersambung pd sentromernya
Gelendong mitotic mulai
terbentuk
Sentrosom-sentrosom bergerak
saling menjauhi
Prometafase
Selaput nucleus terfragmentasi
Mikrotubulus yang menjulur dari masing-
masing sentrosom kini dapat memasuki
nucleus
Kromosom menjadi semakin
terkondensasi
Masing-masing kromosom memiliki
kinetokor
Beberapa tubulus melekat pd kinetokor
dan disebut mikrotubulus kinetokor
Mikrotubulus yg tdk melekat pd kinetokor
disebut mikrotubulus non-kinetokor
Metafase
Sentrosom kini berada pd kutub2 yg
berseberangan
Kromosom berjejer pd lempeng metaphase, yaitu
bidang khayal yg ada di pertengahan jarak
antara kedua kutub gelendong
Sentromer2 kromosom berada di lempeng
metaphase
Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid
melekat ke mikrotubulus kinetokor yg berasal dari
kutub yg berlawanan
Letak kromosom berada di bidang pemeblahan ini
menyebabkan pembagian jumlah informasi DNA
yg akan diberikan kpd sel anakan yg baru, benar-2
rata dan sama jumlahnya
Anafase
Anafase dimulai Ketika protein kohesin
terbelah. Sehingga memungkinkan
kedua kromatid saudara dari setiap
pasangan memisah secara tiba2
Kedua kromosom anakan yang
terbebas mulai bergerak menuju ujung2
sel yang berlawanan saat mikrotubulus
kinetokor memendek
Sel kemudian memanjang saat tubulus
non-kinetokor memanjang
Pada akhir anafase, kedua ujung sel
memiliki koleksi kromosom yang sama
lengkap
Telofase
Dua nukleus terbentuk dalam sel
Selaput nucleus muncul dari
fragmen2 selaput nukleus sel
induk dan bagian2 lain dari
system endomembrane
Nukleolus muncul Kembali
Kromosom menjadi kurang
terkondensasi
Mitosis pembelahan satu
nucleus menjadi dua nukleus
yang identic secara genetic
sekarang sudah selesai
Sitokinesis
Pada sel hewan, sitokinesis terjadi melalui
proses yg disebut “penyibakan)
(cleavage)
Tanda awal penyibakan adalah
munculnya lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
Di sisi lekukan sitoplasmik terdapat cincin
kontraktil dari mikrofilamen aktin yg
terasosiasi dgn molekul protein myosin
Mikrofilamen aktin akan berasosiasi dgn
molekul myosin sehingga cincin kontraktil
tersebut berkontraksi
Mitosis pada tumbuhan
Nucleus Chromatine Chromosome
Nucleolus condensing
Analogi
Sistem Kontrol Siklus Sel
Sistem control siklus sel bisa dianlogikan dgn
system control pd mesin cuci otomatis
Seperti pengatur waktu mesin cuci, system
control siklus sel berjalan sendiri menurut jam
internalnya
Begitu pula pd siklus sel, diregulasi pd titik2
pemeriksaan (checkpoint) tertentu oleh sinyal
internal maupun ekstrenal
Checkpoint adalah titik control saat sinyal
berhenti dan sinyal maju terus dapat meregulasi
siklus.
Jam Siklus Sel: Siklin dan Kinase Bergantung-
Siklin
Molekul2 peregulasi siklus sel terdiri dari dua protein,
yaitu: protein kinase dan protein siklin
Protein kinase adalah enzim yg mengakitifkan atau
menon-aktifkan protein lain dengan cara
memfosforilasinya
Protein kinase memberikan sinyal maju terus pd
checkpoint G1 dan G2
Protein siklin adalah protein yg dpt mengaktifkan protein
kinase, sehingga disebut kinase bergantung siklin atau
cyclin dependent kinase (Cdk)
Tanda berhenti dan Jalan
Sinyal Internal dan Eksternal pd Checkpoint
Para ilmuwan saat ini sedang berusaha meneliti jalur2 yg
menautkan sinyal dari dalam dan luar sel, dgn respons oleh kinase
dan bergantung siklin dan protein2 lain
Contoh sinyal internal terjadi pd checkpoint fase M, misalnya pd
anafase
Pemisahan kromatid saudara pd anafase tidak akan terjadi
sebelum semua kromosom melekat dgn benar pd gelendong
Baru setelah melekat dgn benar, maka protein peregulasi akan
teraktivasi
Sehingga terjadilah serangkaian proses molecular yg
memungkinkan kromatid saudara akan memisah pd tahap
anafase
Tanda berhenti dan Jalan
Sinyal Internal dan Eksternal pd Checkpoint
Kromosom tersusun pd
pelat
metaphase/bidang
equator, masih dlm
pasangan homolog
Mikrotubul kinetokor dari
satu kutub sel melekat
pd satu kromosom
masing2 pasangan,
sementara itu mikrotubul
dari kutub yg
berlawanan menempel
pd homolognya
Anafase I
Serat gelendong
menggerakkan
kromosom ke
arah kutub dgn
pasangan
kromatid tetap
terikat pd
sentromernya
dan bergerak
sbg satu unit
tunggal ke arah
kutub yg sama
Telofase I Sitokinesis
1. Spermatogenesis
Ø Proses ini terjadi di tubulus semineferus di testis
Ø Sel2 induk sperma (spermatogonium) mengalami mitosis menjadi
spermatosit primer
Ø Spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi 2 sel spermatosit
sekunder (haploid)
Ø Tiap2 sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II sehingga
terbentuk 4 sel spermatid
Ø Spermatid tumbuh menjadi sperma
2. Oogenesis
Ø Proses ini berlangsung di dlm ovarium dan didahului oleh
pembelahan mitosis sel induk ovum (oogenium) hasil
pembelahannya berupa oosit primer
Ø Oosit primer mengalami meiosis I kemudian menghasilkan dua sel
yg tdk sama yaitu sel yg berukuran besar (oosit sekunder & sel yg
berukuran kecil (badan kutub pertama)
Ø Pada meiosis II oosit sekunder jg membelah menjadi 2 sel yg tdk
sama besarnya, yaitu sel yg berukuran besar (ootid) & sel yg
berukuran kecil (badan kutub kedua)
Ø Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II menghasilkan dua
sel kecil badan kutub kedua
Ø Dgn demikian pd akhir meiosis II terbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel
ootid dan 3 sel kecil (polosit)
Ø Ootid tumbuh menjadi ovum dewasa
Siklus Hidup Manusia
Referensi
▪ Sel adalah unit dasar biologi, seperti halnya batu bata dalam
konstruksi bangunan tubuh organisme. Memiliki kemampuan
bereproduksi, berkomunikasi, bekerja sama satu sama lain dan
melaksanakan tugas untuk menopang semua fungsi tubuh. Tubuh
orang dewasa terdiri dari triliunan sel (±200 tipe sel) yang menyusun
kerangka, otot, organ, darah, dan semua jaringan lainnya (Goldstein,
2010).
TIPE SEL
1 Sel Prokariotik
Prokaryotic means “before nucleus” (from the Greek
pro : before & karyon/kernel : nucleus).
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti.
2 Sel Eukariotik
Eukaryotic means “true nucleus” (from the Greek
eu : true & karyon/kernel : nucleus)
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti
1. Membran Plasma :
Struktur terbentuk dari fosfolipid, kolesterol & protein, bersifat selektif
permeabel.
2. Sitoplasma:
Terdiri dari cairan (sitosol), organel (kecuali nukleus dan membran plasma)
dan partikulat lain (mineral, gas, molekul organik yang tersuspensi di
dalamnya. Banyak reaksi kimia (metabolisme) terjadi di sini.
10
MEMBRAN PLASMA
Hydrophilic (“water-loving”)
Hydrophobic (“water-fearing”)
Fungsi Membran Plasma
1. Menyaring zat-zat yang dapat masuk ke dalam maupun
keluar sel (selektif permeabel).
Fosfolipid memungkinkan bahan yang larut dalam lemak mudah masuk atau keluar sel
melalui difusi.
21
➢ STRUKTUR:
• Fungsi :
membantu melekatkan diri pada
substratnya atau ke koloni,
melindungi sel dari dehidrasi /
kekeringan & melindungi beberapa
prokariota patogen dari serangan
sistem kekebalan inang mereka.
22
DINDING SEL
• Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan (a polymer composed of modified sugars
cross-linked by short polypeptides).
Bakteri gram +: peptidoglikan lebih tebal dan terletak di luar membran. Dinding selnya
menyerap warna biru atau ungu.
Bakteri gram -: peptidoglikan lebih tipis & terletak di antara antara membran plasma
dan bagian luar membran. Dinding sel menyerap warna merah.
Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi sel, dan mencegahnya dari ledakan di
lingkungan hipotonik
Dinding sel prokariotik ≠ eukariotik (tumbuhan dan jamur terbuat dari selulosa atau
kitin).
23
24
MEMBRAN PLASMA :
Di dalam membran plasma terdapat sitoplasma, ribosom &
nukleoid
SITOPLASMA
• Bagian berbentuk cairan (sitosol) + makromolekul
• Sitoplasma beberapa prokariota mengandung daerah yang
dikelilingi oleh protein (bukan membran), di mana reaksi
spesifik berlangsung.
• Pada prokariot, tidak ada organel yang tersuspensi di
dalamnya.
25
NUKLEOID (tidak ada membran)
• Terdapat kromosom single & circular
PLASMID
• DNA (sirkuler) lebih kecil dari DNA kromosom,
• Dapat bereplikasi secara mandiri
• Kebanyakan hanya membawa sedikit gen (non-essential)
RIBOSOM
Tempat berlangsungnya sintesis protein (ukuran < ribosom
eukariot)
26
FLAGELA
• Berstruktur panjang ; untuk bergerak
• Taksis gerak respon yang menyebabkan bakteri
mendekat atau menjauh dari rangsangan
• Perubahan arah flagell (dapat searah maupun berlawanan
dengan jarum jam) arah pergerakan sel berubah
27
ENDOSPORA
• Terbentuk untuk pertahanan dari
lingkungan yang buruk
(kekurangan air/nutrisi penting)
28
SITOSKELETON
▪ Dahulu, sitoskeleton dianggap hanya terdapat
pada sel eukariotik, namun belakangan ini telah
ditemukan protein utama dari sitoskeleton di
dalam sel prokariota. Meskipun sedikit berbeda,
namun mereka memiliki kesamaan pada struktur
dan fungsi dalam mempertahankan bentuk sel.
Protein itu antara lain : FtsZ, MreB dan ParM,
Kresentin (Nath, 2010).
Source :
The prokaryotic cytoskeleton : Discovery of the Bacterial Cytoskeleton.
Nature Reviews Molecular Cell Biology.
29
30
➢ ORGANISME : Hewan, tumbuhan, jamur, dan
protista
➢ ORGANISASI SELULER : Uniseluler (protista) &
multiseluler.
32
Lanjutan…
➢ Light Microscope (LM) dapat dipakai untuk melihat sel hidup
hingga perbesaran 1000 x
MEMBRAN PLASMA
▪ Membran plasma (membran sel)
dibentuk dari fosfolipid bilayer
dengan ikatan protein
▪ Selektif permeabel
35
▪ 2 komponen utama protein ▪ Fungsi-fungsi ini termasuk
membran, yaitu protein mengontrol aliran nutrisi dan
integral yang menembus ion ke dalam dan ke luar sel,
interior hidrofobik lipid memediasi respons sel
bilayerdan protein peripheral terhadap rangsangan
yang tidak tertanam di lipid eksternal (proses yang
bilayer sama sekali; terdapat disebut transduksi sinyal),
secara bebas di permukaan dan berinteraksi dengan sel
membran yang berbatasan.
▪ Protein membran
bertanggung jawab untuk
fungsi spesifik dari membran
plasma.
40
NUKLEUS (INTI SEL)
• Nukleus memiliki diameter ±5 µm, dikelilingi oleh membran inti
(membran ganda) yang memiliki lubang pori-pori. Membran inti
bersambung dengan endoplasma retikulum (RE).
• Fungsi :
Tempat materi genetik yaitu kromosom yang merupakan kumpulan
dari kromatin (DNA dan protein).
Di dalam nukleus terdapat nukleolus merupakan tempat rRNA
dibuat dan bersama dengan protein dari sitoplasma terbentuklah
subunit besar dan kecil ribosom.
Pori-pori mengatur masuk dan keluarnya zat.
▪ Inti mengandung sebagian besar materi genetik
(DNA) sel. DNA tambahan ada di mitokondria
dan di kloroplas (jika ada).
• Fungsi :
sebagai tempat síntesis protein
• Fungsi RE kasar :
membantu sintesis dan sekresi protein pada ribosom
terikat, menambahkan karbohidrat ke protein untuk
membuat glikoprotein, menghasilkan membran baru
47
BADAN GOLGI/ APARATUS
GOLGI/ DIKTIOSOM
• Struktur : Berupa membran
seperti kantung pipih
(cisternae) yang berlapis;
memiliki bagian cis (bagian
penerima) yang berhadapan
dengan RE dan bagian yang
berlawanan disebut trans.
Fungsi :
Mencerna /memecah berbagai zat yang masuk
ke sel (phagocytosis), makromolekul sel
(pencernaan intraseluler), dan organel yang
rusak untuk didaur ulang (autophagy) ex : sel
hati.
50
MITOKONDRIA
• Ukuran : panjang ±1–10 µm
• Struktur : dibatasi oleh membran ganda yaitu outer (smooth) & inner
membrane yang memiliki lipatan disebut cristae berfungsi u/
memperluas permukaan.
▪ Fungsi :
Mengandung enzim yang
mentransfer atom H dari
berbagai substrat ke
oksigen O2.
Memproduksi H2O2
(hidrogen peroksida) yang
diubah menjadi H2O
53
▪ Beberapa peroksisom menggunakan oksigen untuk memecah asam lemak
menjadi molekul yang lebih kecil yang dibawa ke mitokondria dan
digunakan sebagai bahan bakar pada respirasi sel.
▪ Peroksisom di hati mendetoksifikasi alkohol dan senyawa berbahaya lainnya
dengan mentransfer hidrogen dari senyawa beracun menjadi oksigen.
▪ H2O2 yang dibentuk oleh peroksisom sendiri bersifat toksik , tetapi
peroksisom juga mengandung enzim yangmengubah H2O2 menjadi air.
Enzim yang menghasilkan H2O2 dan yang membuang senyawa beracun ini
diasingkan dari komponen sel lainnya yang mungkin bisa terpengaruh.
SITOSKELETON
Sitoskeleton berfungsi
sebagai structural
support sel serta
berperan dalam
motilitas dan transmisi
sinyal.
Sitoskeleton memiliki
3 bagian, yaitu
mikrotubulus, filamen
intermediat, dan
mikrofilamen.
▪ Mikrotubulus memberi bentuk sel,
memandu pergerakan organel, dan
memisahkan kromosom saat
pembelahan sel.
▪ Mikrofilamen adalah batang tipis
yang berfungsi dalam kontraksi
otot, gerakan amoeboid, aliran
sitoplasma, dan men-support
mikrovili.
▪ Filamen intermediat memberi
bentuk sel dan melekatkan organel
pada tempatnya.
56
57
FLAGELA DAN SILIA ▪ Mikrotubular memiliki protein
motor yang disebut dyneins
menyebabkan penekukan
▪ Flagela (tunggal = flagelum) dan flagela/silia sehingga sel dapat
silia (tunggal = silium) adalah bergerak.
struktur mikrotubular yang ▪ Penekukan menggunakan energi
meluas ke luar sel dan membantu ATP.
dalam pergerakan sel.
▪ Silia motil biasanya terdapat
▪ Silia juga berperan sebagai
banyak pada permukaan sel.
"antena" penerima sinyal untuk Flagela biasanya terbatas hanya
sel. satu atau beberapa per sel, dan
▪ Silia yang memiliki fungsi ini biasanya lebih panjang dari silia.
umumnya non-motile, dan hanya
ada satu per sel. Pada hewan
vertebrata, hampir semua sel
memiliki silia semacam itu
disebut silia primer).
58
59
SENTRIOL
Dalam sel hewan, mikrotubulus tumbuh
dari sentrosom, wilayah yang terletak di
dekat nukleus. Mikrotubulus ini berfungsi
sebagai penahan tekanan sitoskeleton.
• Fungsi :
Berperan dalam pencernaan,
penyimpanan, pembuangan
limbah, menjaga
keseimbangan air,
pertumbuhan sel, dan
perlindungan sel
Jenis Vakuola :
a. Vakuola kontraktil : berfungsi mengatur tekanan
osmotik dalam sel (unicellular eukaryotes living in
fresh water)
b. Vakuola makanan : berfungsi mencerna
makanan
Fungsi :
Berperan dalam Fotosintesis (kloroplas terdapat pada sel eukariota fotosintetik,
termasuk tanaman)
Jenis Plastid :
1. Kloroplas
2. Amiloplas yaitu organel tak berwarna yang menyimpan pati (amilosa), terutama
pada akar dan umbi.
3. Kromoplas, yang memiliki pigmen warna oranye dan kuning pada buah dan bunga.
Lanjutan…
Di dalam kloroplas terdapat sistem membran berbentuk pipih seperti
kantung yang saling berhubungan disebut tilakoid. Tilakoid bertumpuk
membentuk grana. Cairan di luar tilakoid adalah stroma, yang mengandung
DNA kloroplas dan ribosom serta banyak enzim.
66
▪ Pada tumbuhan, dinding ▪ Dinding sekunder lebih
sel primer terdiri dari serat keras karena mengandung
selulosa dalam matriks lignin.
polisakarida dan protein. ▪ Jalur penghantar air di
▪ Sitoplasma sel yang dalam tumbuhan
berdekatan terhubung terbentuk dari dinding sel
melalui plasmodesmata, khusus yang mati yang
yang meluas melalui pori- tidak mengandung
pori di dinding sel. protoplast pada ketika
▪ Jika terdapat dinding sel matang.
sekunder, maka itu terletak
di antara membran plasma
dan dinding sel primer.
67
SISTEM ENDOMEMBRANE
PADA SEL EUKARIOTIK
▪ Review sistem
endomembran
memperlihatkan aliran
membran lipid dan
protein melalui berbagai
organel.
▪ Ketika membran
bergerak dari ER ke Golgi
dan ke tempat lain,
komposisi molekul dan
fungsi metaboliknya
dimodifikasi, bersama
dengan kandungannya.
▪ Sistem endomembran
merupakan sistem yang
kompleks dan dinamis
dalam organisasi
kompartemen sel.
68
TABEL PERBEDAAN SEL PROKARIOTIK & EUKARIOTIK
KARAKTERISTIK SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK
70
MEMORABLE
NAME DESCRIPTION
PHRASE
PLASMA Separates the interior of the cell from the
Cell’s fortification
MEMBRANE outside environment
LSD terutama berasal dari defisiensi enzim lisosom, maupun beberapa protein
lisosom non-enzimatik, yang menyebabkan penyimpanan abnormal/
akumulasi substrat makromolekul yang seharusnya dipecah atau didaur ulang
sehingga dapat menjadi toksik pada sel dan merusaknya.
Mekanisme seluler yang terkait dengan organel terikat membran lainnya juga
dapat menyebabkan gangguan ini sehingga dapat dinamakan “Gangguan
Penyimpanan Seluler“ (Platt et al, 2012).
72
• LISOSOM -
TAY SACH DISEASE
75
▪ Ribosom - Sindrom Treacher-Collins
Disfungsi ribosom menyebabkan gangguan yang parah. Sindrom Treacher-
Collins merupakan ribosomopati, memiliki tanda hipoplasia mandibula & kelainan
wajah seperti celah langit-langit. Pasien dengan anemia Diamond-Blackfan,
ribosomopati lain, dengan tanda anemia makrositik & kelainan tulang.
76
The Causes Of Lysosomal Storage Diseases, The Organelles Affected, and
Major Sites Of Pathology (Platt et all, 2012)
MAJOR
MECHANISM OF LYSOSOMAL PROTEIN
PERIPHERAL
LYSOSOMAL DISEASE DEFECT (GENE SUBSTRATE(S) STORED CNS PATHOLOGY
ORGAN SYSTEMS
STORAGE SYMBOL)
AFFECTED
Aspartylglucosaminidase
aspartylglucosamine (N- Skeleton,
ASPARTYLGLUCOSAMINURIA (glycosylasparaginase, +
acetylglucosaminyl-asparagine) connective tissue
AGA)
FABRY α-Galactosidase (GLA) (Lyso-) Globotriaosylceramide Kidney, heart −
β-Glucocerebrosidase Glucosylceramide, Spleen/liver, bone
GAUCHER TYPES 1, 2, AND 3 +a
(GBA) glucosylsphingosine marrow
GM1-ganglioside,
GM1-GANGLIOSIDOSIS β-Galactosidase (GLB1) Skeleton, heart +
oligosaccharides
GM2-GANGLIOSIDOSIS
GM2 gangliosida (fatty
(TAY SACH DISEASE) β-hexosaminidase A Brain, Spinal Cord
substances)
Mutation of Gen HEX-A
DEFECTS IN
SOLUBLE NON-
NIEMANN-PICK NPC2 (soluble cholesterol
ENZYMATIC Cholesterol and sphingolipids Liver +
DISEASE TYPE C2 binding protein)
LYSOSOMAL
PROTEINS
Cystinosin (cysteine
CYSTINOSIS Cystine Kidney, eye −
transporter, CTNS)
Lysosomal-associated
Glycogen and other Cardiac and
DEFECTS IN DANON DISEASE membrane protein 2, splicing +
autophagic components skeletal muscle
LYSOSOMAL variant A (LAMP2)
MEMBRANE
FREE SIALIC ACID Sialin (sialic acid transporter, Liver/spleen,
PROTEINS Free sialic acid +
STORAGE DISORDER SLC17A5) skeleton
Mucopolysaccharides and
MUCOLIPIDOSIS IV Mucolipin-I (MCOLN1) Eye +
lipids
NIEMANN-PICK NPC1 (membrane protein
Cholesterol and sphingolipids Liver +
DISEASE TYPE C1 involved in lipid transport)
79
Summary of Organelles Affected in LSDs
(Platt et all, 2012)
80
Status of Approved Treatments and Experimental Therapies for LSDs
With Selected Bibliography
TARGET CLINICAL REGULATORY
THERAPY IN VITRO POC IN VIVO POC REFERENCES
ORGANELLE TRIALS APPROVAL
Enzyme enhancement
ER/lysosome + − In progress − Okumiya et al., 2007; Fan, 2008
therapy (EET)
Gritti, 2011; Tomanin et al.,
Gene therapy (GT) Nucleus + + In progress −
2012
81
KOMUNIKASI
SEL
Biologi Sel
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran UNSRI
Setelah pembelajaran,
diharapkan mahasiswa dapat : TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Menjelaskan tentang komunikasi sel dengan baik
dan benar
DAFTAR
PUSTAKA
• Oleh karena itu, menyikat gigi dan flossing dapat merusak biofilm
sehingga mencegah terjadinya gigi berlubang dan penyakit gusi.
PENSINyALAN LOKAL DAN
PENSINyALAN JARAK JAUH
• Sel-sel eukariotik dapat berkomunikasi melalui
kontak langsung, yang merupakan salah satu jenis
Pensinyalan Lokal.
• Selain itu, sel hewan dapat berkomunikasi secara kontak langsung melalui molekul permukaan sel yang
terikat pada membran dalam proses yang disebut Cell-Cell recognition. Sinyal lokal semacam ini
sangat penting dalam perkembangan embrio dan respon imun.
• Dalam banyak kasus lain pensinyalan lokal, molekul pensinyalan disekresikan oleh sel pensinyal
(signaling cell). Beberapa molekul bergerak pada jarak yang dekat (regulator lokal) yang mempengaruhi
sel di sekitarnya. Jenis pensinyalan lokal pada hewan ini disebut Pensinyalan Parakrin.
• Salah satu kelas regulator lokal pada hewan yaitu faktor pertumbuhan merupakan senyawa yang
merangsang sel target di dekatnya untuk tumbuh dan membelah.
• Jenis pensinyalan lokal lain yang lebih khusus disebut
Pensinyalan Sinaptik yang terjadi pada sistem saraf hewan.
1. Penerimaan (Reception)
Proses dimana sel target mendeteksi molekul pensinyalan yang datang dari luar sel. Sinyal kimiawi
“terdeteksi” saat molekul pensinyalan terikat ke protein reseptor yang terletak di permukaan sel atau di
dalam sel.
2. Transduksi
Pengikatan molekul pensinyalan mengubah protein reseptor dalam beberapa cara yang memulai
proses transduksi. Tahap transduksi mengubah sinyal ke bentuk yang dapat menghasilkan respons
seluler tertentu.
Dalam sistem Sutherland, pengikatan epinefrin ke protein reseptor di membran plasma sel hati
menyebabkan aktivasi glikogen fosforilase di sitosol. Transduksi terkadang terjadi dalam satu langkah
tetapi seringkali membutuhkan urutan perubahan dalam rangkaian molekul yang berbeda (jalur
transduksi sinyal). Molekul di jalur ini sering disebut molekul relai.
LANJUTAN…
3. Respon
Pada tahap ketiga pensinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu respons seluler
tertentu seperti katalisis oleh enzim (misalnya, glikogen fosforilase), penataan ulang sitoskeleton,
atau aktivasi dari gen tertentu di dalam inti.
Proses pensinyalan sel membantu memastikan bahwa aktivitas penting seperti ini terjadi di sel
yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam koordinasi yang tepat dengan aktivitas sel lain dari
organisme.
Ligand-
gated ion
channels
APOPTOSIS
• Sel yang terinfeksi, rusak, atau telah mencapai akhir dari rentang hidup
fungsional mereka sering mengalami “kematian sel terprogram” atau
mekanisme “bunuh diri” sel terkontrol yang disebut sebagai apoptosis (dari
bahasa Yunani, artinya jatuh).
• Apoptosis melindungi sel tetangga dari kerusakan jika sel yang mati hancur
begitu saja mengeluarkan semua isinya, termasuk banyak enzim
pencernaannya.
THANK YOU
ZISKE MARITSKA
Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pewarisan
sifat/karakteristik organisme/makhluk hidup.
C O N TA C T WORK EXPERIENCE
ziske_maritska@unsri.ac.id 2020 – present Head of Biology Medicine Department, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya
2019 - present Head of International Office Affair, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya
+62 81224801100 2017 - 2018 Secretary of Quality Assurance Unit, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya
Palembang, Indonesia 2014 – present Genetic counselor
2010 - present Lecturer, Biology Medicine Department, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya
2008-2011 General practitioner at Emergency Unit Pelabuhan Hospital, Palembang, Indonesia
E D U C AT I O N 2008 General practitioner at Public Health Center, Talang Betutu, Palembang, Indonesia
2007 Medical Doctor
Universitas Sriwijaya TRAININGS AND COURSES
2014 Biomedical Science
Majoring in Genetic Counselling 2020 Asia Pacific Society of Human Genetics (APSHG) Virtual Summer School of Clinical Genetics
Universitas Diponegoro 2018 Fellow researcher at Applied Biomolecular Science and Genetic Engineering Graduate
School of Science for Technology and Innovation, Yamaguchi University, Japan
2017 Medical and Science College Summer Teaching Faculty Exchange Program, Asia University,
AWA RDS Taichung, Taiwan
2013 Attachment and research internship in Clinical Genetics and DNA laboratory of Kandang
2011 Recipient of Ministry of Higher
Kerbau Women’s and Children’s Hospital, Singapore
Education Excellence Scholarship
Indonesia
2012 Recipient of Overseas Cooperation PROFESSIONAL MEMBERSHIP
Excellence Scholarship for Twinning
Program
Asia Pasific Society of Human Genetics Professional Society of Genetic Counselors in Asia
2018 Recipient of Overseas Short Course
Indonesian Society of Human Genetics Indonesian Society of Genetic Counselors
Scholarship, Ministry of Higher
Education, Indonesia Indonesian Medical Doctor Association Persatuan Biologi Molekular Indonesia
The J e n ner s
OutLine
MENDELIAN INHERITANCE
NON-MENDELIAN INHERITANCE
Mendelian
INheritance
AUTOSOMAL DOMINANT
AUTOSOMAL RECESSIVE
X-LINKED DOMINANT
X-LINKED RECESSIVE
Y-LINKED INHERITANCE
Autosomal Dominant
Autosomal Dominant
XX XY XX XY
THE GENE IS TRANSMITTED IN THE SAME WAY AS THE X-LINKED RECESSIVE INHERITANCE
XX XY
XX XY XX XY
X-Linked Recessive
X-linked Recessive
Males affected
Females carrier
Transmission through carrier females
No male to male transmission
Examples: colour blindness, Duchenne Muscular Dystrophy,
Fragile X Syndrome
Pedigree of X-linked Recessive Inheritance
WHEN THE MOTHER IS A CARRIER
WHEN THE FATHER IS A CARRIER
Y-Linked Recessive
Y-linked Recessive
Each pregnancy
PLAY TIME
PLAY TIME
Non-Mendelian
INheritance
REDUCED PENETRANCE
ANTICIPATION
GENOMIC IMPRINTING AND UNIPARENTAL DISOMY
MITOCHONDRIAL INHERITANCE
MULTIFACTORIAL AND POLYGENIC INHERITANCE
Reduced Penetrance
REDUCED PENETRANCE
Penetrance:
Proportion of people with a particular genetic change who exhibit the
signs and symptoms of that genetic disorder
Reduced/Incomplete penetrance:
Some people with the mutation do not develop features of the
disorder Not all person with the mutation will develop the disease
Example:
Hereditary cancer/Familial cancer syndrome like breast cancer
Anticipation
ANTICIPATION
A phenomenon where the signs and symptoms of some genetic conditions tend to become more
severe and appear at an earlier age as the disorder is passed from one generation to the next.
Trinucleotide repeat:
a sequence of three nucleotides repeated a number of times in a row
Number of repeats can change (expand) as the gene is passed from parent to child
Example:
Fragile X Syndrome, Huntington Disease, Kennedy Disease
Genomic Imprinting
GENOMIC IMPRINTING
People inherit two copies of their genes one from our mother, one from our father
Can happen to both copies, either from Father (Paternal origin) or Mother (Maternal origin)
Unclear underlying mechanism yet
15q11-15q13
No paternal contribution -
Prader-Willi syndrome
No maternal contribution -
Angelman syndrome
Uniparental Disomy
UNIPARENTAL DISOMY
- Head Fold
- Neural Fold
- Fore GUT
- Notochord – Nodus Hensens
- Primitive Streak
- Yolk, area opaca, area pellucida
Embryo 24 Jam
Embryo 36 jam
- Anterior Neuropore
- Fore brain (procencephalon)
- Optic vesicle, Fore Gut
- Mid Brain (Mesencephalon)
- Hind Brain (Rhombencephalon)
- Heart
- Vitelline Vein
- Somites
Embryo 36 jam
Embryo 36 jam
Embryo
48 jam
Embryo
72 jam
Embryo
96 jam
Terima kasih