Anda di halaman 1dari 4

Dimulainya Restorasi Meiji

restorasi Meiji

Kaisar Meiji

Begitu kekuasaannya aman, Kaisar Meiji (atau tepatnya atas saran penasihatnya , para mantan daimyo
dan oligarki) mulai mengubah Jepang menjadi negara modern yang kuat.

Tujuan awal pemerintahan baru diungkapkan dalam Piagam Sumpah (April 1868):

Pembentukan dewan secara luas di berbagai daerah, semua persoalan penting dimusyawarahkan
bersama

Semua kalangan, atas dan bawah, harus bersatu dalam menjalankan urusan negara.

Rakyat biasa, begitu pula pejabat pusat dan militer, harus diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang
diinginkan sehingga mereka tidak bosan.

Kebijakan lama yang buruk ditinggalkan dan semuanya dibiarkan berdasarkan hukum alam.

Pengetahuan harus dicari hingga ke seluruh dunia demi memperkuat fondasi kekuasaan kekaisaran

Tindakan pertama, yang diambil pemerintahan baru pada tahun 1868 adalah memindahkan ibukota
kekaisaran dari Kyōto ke ibukota Keshogunan Edo yang dinamai Tokyo (“ibukota timur”).

Reorganisasi administrasi sebagian besar diselesaikan pada tahun 1871, ketika wilayah-wilayah feodal
secara resmi dihapuskan dan diganti oleh sistem prefektur yang masih bertahan sampai sekarang.
Semua hak istimewa kelas feodal pun juga turut dihapuskan.

Pada tahun 1871 sebuah tentara nasional dibentuk, yang kemudian diperkuat dua tahun kemudian oleh
undang-undang wajib militer universal.

Dalam usahanya memodernisasi militer dan angkatan laut, Meiji berkiblat ke Eropa barat. Delegasi pun
dikirim untuk mempelajari angkatan bersenjata Eropa. Pada awalnya mereka tertarik menggunakan
persenjataan Prancis, namun kemudian beralih ke Inggris karena dianggap lebih canggih.
Pemerintah Meiji kemudian pergi ke Inggris untuk membeli kapal perang mereka. Sebagian besar kapal
perang Kekaisaran Jepang pada periode awal ini berasal dari galangan kapal Inggris.

Di bidang ekonomi, pemerintah baru melaksanakan kebijakan untuk menyatukan sistem moneter dan
pajak. Dengan reformasi pajak pertanian tahun 1873 menjadikan pertanian sebagai sumber pendapatan
utama negara.

Untuk menciptakan negara modern, Meiji dan para penasihatnya menyadari bahwa sistem pendidikan
yang komprehensif sangat penting. Pada tahun 1871 sebuah kementerian pendidikan diciptakan untuk
melaksanakan reformasi pendidikan.

Satu tahun kemudian pemerintah mengenalkan sistem pendidikan universal di negara ini, yang pada
awalnya mencontoh pada pembelajaran Barat. Baik pria ataupun perempuan Jepang diberikan hak
untuk memperoleh pendidikan.

Perubahan revolusioner yang dilakukan oleh pemimpin restorasi, yang bertindak atas nama kaisar,
menghadapi tantangan pada pertengahan tahun 1870-an. Samurai yang tidak puas berpartisipasi dalam
beberapa pemberontakan melawan pemerintah, pemberontakan yang paling terkenal dipimpin oleh
mantan pahlawan pemulihan Saigō Takamori dari Satsuma.

Petani, yang tidak percaya pada rezim baru dan tidak puas dengan kebijakan agraria, juga mengambil
bagian dalam pemberontakan yang mencapai puncaknya pada tahun 1880an.

Pemberontakan-pemberontakan tersebut harus dipadamkan dengan susah payah oleh tentara yang
baru terbentuk.

Pada periode yang sama, sebuah gerakan populer yang didorong oleh pengenalan gagasan Barat yang
liberal muncul. Para pendukung gerakan itu menyerukan pembentukan pemerintah konstitusional dan
partisipasi yang lebih luas melalui majelis deliberatif. Menanggapi tekanan tersebut, pemerintah
mengeluarkan sebuah pernyataan pada tahun 1881 yang menjanjikan sebuah undang-undang pada
tahun 1890.

Pada tahun 1885 sebuah sistem kabinet dibentuk dan pekerjaan untuk membentuk sebuah konstitusi
pun dimulai pada tahun 1886.

Akhirnya Konstitusi Meiji yang dipresentasikan sebagai hadiah dari kaisar kepada rakyat secara resmi
diundangkan pada tahun 1889. Kontistitusi tersebut membentuk sebuah parlemen bikameral, yang
disebut (Teikoku Gikai). Teikoku Gikai dipilih melalui sebuah voting terbatas. Pemilihan pertama
diadakan pada tahun berikutnya, 1890.

Dampak Restorasi Meiji

Perubahan ekonomi dan sosial sejalan dengan transformasi politik periode Meiji. Meski ekonomi masih
bergantung pada pertanian, industrialisasi merupakan tujuan utama pemerintah yang mengarahkan
pengembangan industri strategis, transportasi, dan komunikasi.

Jalur Kereta api pertama dibangun pada tahun 1872 dan pada tahun 1890 negara ini telah memiliki rel
kereta api sepanjang 1.400 mil (2.250 km).

Jaringan telegraf pun dibangun untuk menghubungkan semua kota besar pada tahun 1880.

Perusahaan swasta juga didorong oleh dukungan keuangan pemerintah dan dibantu oleh institusi sistem
perbankan bergaya Eropa pada tahun 1882.

Seluruh upaya modernisasi tersebut memerlukan sains dan teknologi Barat. Akibatnya westernisasi pun
dipromosikan secara luas.
Meskipun demikian westerniasasi masif ini mulai diperketat pada tahun 1880-an, ketika apresiasi baru
nilai tradisional Jepang muncul. Dampaknya, meskipun perkembangan sistem pendidikan modern
dipengaruhi oleh teori dan praktik Barat, tetapi tetap menekankan nilai tradisional kesetiaan samurai
dan harmoni sosial.

Sila tersebut dikodifikasikan pada tahun 1890 dengan berlakunya Rescriptor Besar untuk Pendidikan
(Kyōiku Chokugo). Kecenderungan yang sama berlaku dalam seni dan sastra, di mana gaya Barat
pertama kali ditiru.

Pada awal abad ke 20, tujuan Restorasi Meiji telah banyak dtercapai. Jepang pada saat itu bergerak
cepat untuk menjadi negara industri modern.

Perjanjian tidak adil yang telah memberi hak huukum dan ekonomi istimewa bagi asing melalui
ekstrateritorialisasi direvisi pada tahun 1894.

Pada tahun 1902 Jepang dan Inggris membentuk aliansi (Anglo-Japanese Alliance) untuk melawan
ancaman yang diajukan oleh Rusia terhadap Inggris India dan Timur Jauh, terutama kepentingan Jepang
di Korea.

Nama Jepang semakin diperhitungkan dunia setelah meraih kemenangan dalam dua perang (di China
pada tahun 1894-95 dan Rusia pada tahun 1904-05).

Kematian kaisar Meiji pada tahun 1912 menandai akhir periode restorasi. Walaupun demikian beberapa
pemimpin penting Meiji dibawa sebagai negarawan tua (genro) di rezim baru (1912-26) dari kaisar
Taishō dan terus berusaha menjadikan Jepang sebagai negara besar pesaing negara-negara Bara

Anda mungkin juga menyukai