- modernisasi militer
modernisasi militer dilakukan untuk mengatasi kelemahan militer jepang dalam
menghadapi negara-negara barat yang semakin maju dan mengamankan kedaulatan
nasional.
Melalui modernisasi militer yang intensif, Jepang berhasil meningkatkan kekuatan dan
kemampuan militernya. Hal ini memungkinkan Jepang untuk mencapai beberapa
keberhasilan dalam pertempuran seperti Perang Tiongkok-Jepang (1894-1895), Perang
Rusia-Jepang (1904-1905), dan ekspansi ke wilayah Asia Timur.
- pendidikan nasional
beberapa perubahan yang terjadi yaitu:
1. sistem sekolah baru yang menggantikan sistem sebelumnya yang
didominasi oleh kelas samurai. mengadopsi model pendidikan A.S., inggris,
dll. ada SD, SMP, dan SMA. seluruh anak wajib sekolah tanpa memandang
status
- pembangunan infrastruktur
beberapa proyek infrastruktur zaman meiji:
1. kereta api: (dimulai tahun 1872) pembangunan jalur utama tokaido yang
menghubungkan tokyo dan osaka. Selanjutnya, jaringan kereta api diperluas
ke seluruh Jepang, memungkinkan transportasi barang dan penumpang yang
lebih cepat dan lebih efisien
- misi iwakura
sebuah misi diplomatik yang dikirim oleh pemerintah Jepang pada periode Meiji pada
tahun 1871-1873. Misi ini dipimpin oleh Kuroda Kiyotaka, Iwakura Tomomi, Okubo
Toshimichi, dan lain-lain. Tujuan utama Misi Iwakura adalah untuk mempelajari sistem politik
dan pemerintahan di negara-negara Barat, serta mendapatkan pengetahuan tentang
teknologi, industri, dan pendidikan. Misi ini juga bertujuan untuk mengadakan negosiasi
dengan negara-negara Barat dan memperkuat hubungan diplomatik Jepang dengan
mereka. Mereka mengunjungi negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis,
Jerman, Italia, Belanda, dan Rusia.
Hasil dari Misi Iwakura adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem
politik dan pemerintahan di negara-negara Barat, serta penerapan beberapa aspek sistem
tersebut di Jepang. Misi ini juga memberikan kesempatan bagi anggota misi untuk
mengamati dan mempelajari industri, pendidikan, agrikultur, dan infrastruktur negara-negara
yang mereka kunjungi.
TAISHO (1912-1926)
- Perkembangan politik, budaya, dan pertumbuhan ekonomi
a. politik: Sistem politik yang lebih demokratis mulai terbentuk dengan
diperkenalkannya Konstitusi Kekaisaran Jepang pada tahun 1889. Pada tahun 1918,
Konstitusi tersebut mengalami beberapa perubahan, termasuk peningkatan hak-hak
sipil dan pemberian suara yang lebih luas kepada warga negara. Partai politik yang
lebih kuat muncul, termasuk Partai Liberal (Seiyukai) dan Partai Demokrat (Minseito),
yang memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan politik.
b. budaya: Gaya sastra baru, seperti sastrawan gaya baru (shinshicho) dan gerakan
sosialistik sastra (shakai shugi bungaku), muncul dan menghadirkan pendekatan
yang lebih modern dalam mengekspresikan pandangan dan perasaan sosial.
Perkembangan seni rupa juga terjadi dengan berbagai aliran seperti seni
impresionisme dan ekspresionisme mulai diterima dan diadopsi oleh seniman
Jepang. Hal ini tercermin dalam karya-karya seniman seperti Kishida Ryusei dan
Yasui Sotaro. Budaya populer juga mengalami perubahan dalam periode ini. Film
bisu Jepang mulai menjadi populer, dan musik Barat juga mempengaruhi
perkembangan musik di Jepang.
a. imperialisme dan persaingan kolonial: Jepang juga terlibat dalam upaya ekspansi
wilayah di Asia Timur, termasuk invasi dan aneksasi Korea pada tahun 1910.
Persaingan ini menyebabkan ketegangan politik antara negara-negara imperialistik
dan memicu peningkatan persenjataan militer di seluruh dunia.
- Perjanjian Versailles.
Perjanjian Versailles adalah perjanjian yang ditandatangani pada 28 Juni 1919 di
Versailles, Prancis, dan menandai akhir resmi Perang Dunia I. Meskipun Jepang bukan
salah satu negara yang terlibat langsung dalam perjanjian ini, Jepang juga terpengaruh oleh
hasil perundingan tersebut.
SHOWA
Zaman Showa adalah periode dalam sejarah Jepang yang berlangsung dari tahun 1926
hingga 1989, selama pemerintahan Kaisar Hirohito.
c. krisis minyak 1973: Krisis minyak pada tahun 1973 yang disebabkan oleh kenaikan
harga minyak dunia berdampak negatif terhadap perekonomian Jepang.
d. Transisi menuju ekonomi modern: Pada akhir periode Showa, Jepang mengalami
perubahan signifikan dalam struktur ekonominya. Perkembangan teknologi dan
pergeseran dari industri berat ke sektor jasa menjadi tren yang signifikan. Perubahan
ini berdampak pada tingkat pengangguran, dengan beberapa sektor mengalami
penurunan lapangan kerja sementara sektor lain tumbuh.
b. Faksi Sayap Kanan dalam Militer: Di dalam militer Jepang, ada faksi sayap kanan
yang memiliki pandangan nasionalis yang keras dan memperjuangkan ekspansi
wilayah Jepang melalui kekuatan militer. Mereka menekankan supremasi militer dan
memperjuangkan pendirian negara Jepang yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip
samurai tradisional.
c. Angkatan Darat Kekaisaran Jepang: Angkatan Darat Jepang memiliki peran yang
kuat dalam pengambilan keputusan politik dan militer selama periode tersebut.
Beberapa tokoh penting dalam angkatan darat, seperti Jenderal Hideki Tojo,
berperan dalam merumuskan kebijakan ekspansionis Jepang dan memimpin perang.
d. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang: Angkatan Laut Jepang juga memainkan peran
penting dalam upaya ekspansi Jepang. Mereka mendorong pembangunan armada
laut yang kuat dan melakukan operasi militer di wilayah Asia dan Pasifik untuk
memperluas kekuasaan Jepang.
mereka terlibat dalam invasi terhadap negara-negara seperti Tiongkok, Korea, dan
wilayah-wilayah di Asia Tenggara, serta terlibat dalam Perang Dunia II secara keseluruhan.
PD II (1939-1945)
- 1941 menyerang Pearl Harbour
Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang melancarkan serangan mendadak terhadap
Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii.
Serangan ini merupakan bagian dari strategi ekspansionis Jepang di wilayah Asia Timur.
Jepang berusaha untuk menghapus ancaman yang dirasakan dari kekuatan militer Amerika
Serikat yang berbasis di Pasifik. Serangan Pearl Harbor dilakukan oleh sekelompok pesawat
pengebom Jepang yang menyerang, secara tiba-tiba, pangkalan angkatan laut Amerika
Serikat di Pearl Harbor. Serangan tersebut mengakibatkan Amerika Serikat secara resmi
memasuki Perang Dunia II
- Melanjutkan ekspansi militer ke Asia, menduduki sebagian besar wilayah Asia Timur,
serta Indonesia, Filipina dan beberapa pulau Pasifik
Setelah serangan Pearl Harbor pada tahun 1941, Jepang melanjutkan ekspansi
militernya ke Asia dengan tujuan menduduki sebagian besar wilayah Asia Timur, termasuk
Indonesia, Filipina, dan beberapa pulau di Pasifik.
a. indo: Pada Maret 1942, Jepang berhasil menduduki wilayah Indonesia yang saat itu
dikenal sebagai Hindia Belanda. Mereka menggantikan kekuasaan kolonial Belanda
dan membentuk pemerintahan pendudukan yang dikenal sebagai "Dai Nippon
Teikoku" atau Kekaisaran Jepang.
b. filipina: Jepang juga berhasil menduduki Filipina pada tahun 1942 setelah
Pertempuran Bataan. Pendudukan ini berlangsung hingga 1945 dan menyebabkan
penderitaan besar bagi penduduk Filipina. Penduduk Filipina menghadapi represi
dan penindasan yang berat, termasuk kekerasan, pembunuhan, penjarahan,
pemerkosaan, dan penyiksaan oleh tentara Jepang. Jepang juga melaksanakan
kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat Filipina. Pada tahun 1944, pasukan
Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur meluncurkan kampanye
pembebasan di Filipina. Pada tahun 1945, pasukan Amerika Serikat berhasil
merebut kembali Manila dan mengusir pasukan Jepang dari sebagian besar wilayah
Filipina. Pendudukan Jepang di Filipina berakhir secara resmi pada Agustus 1945
setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II.
c. pulau pasifik: Jepang juga melancarkan serangkaian serangan dan kampanye
militer di berbagai pulau Pasifik, termasuk Kepulauan Mariana, Kepulauan Marshall,
Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini. Mereka menguasai sejumlah pulau dan
pangkalan strategis untuk mendukung perang mereka melawan Sekutu.