Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang Restorasi Meiji

Pada tahun 1603 Jepang berada dalam kekuasaan Keshogunan Tokugawa. Shogun memegang
kekuasaan tertinggi negara, yang wewenangnya diberikan oleh kerajaan. Sementara kerajaan hanya
memegang otoritas simbolis seperti kepausan di Eropa.
Pada era ini kondisi Jepang sangat mengenaskan. Sektor ekonomi negara ini pun tertutup dengan
perdagangan internasional dari 1636-1853 .
Selain itu teknologi militer Jepang masih sangat terbelakang jika dibandingkan dengan teknologi
Barat, sehingga sangat rentan mengalami kolonialisasi.
Orang Jepang tahu bahwa mereka tertinggal jauh dari negara Barat ketika seorang komodor Amerika
Matthew C. Perry datang ke Jepang menggunakan kapal perang besar dengan persenjataan dan
teknologi canggih pada 1853. Akan tetapi kehadiran pengaruh Barat menimbulkan pro-kontra di
dalam lingkar penguasa Jepang sendiri.
Beberapa samurai mengungkapkan bahwa mereka menginginkan pengusiran orang asing
tesebut. Beberapa yang lain memutuskan bahwa banyak yang bisa mereka pelajari dari orang asing
dan mereka berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengusir orang asing setelah mempelajari
pengetahuan dari orang asing.

Bidang-bidang yang di direstorasi


1. Bidang perindustrian
Dengan mengadopsi teknologi dari Barat, Jepang membangun industri-industri, seperti pabrik
senjata, galangan kapal, peleburan besi, dan pabrik pemintalan. Bersamaan dengan itu,
dikembangkan pula sistem jaringan kereta a dan komunikasi modern.

2. Bidang perdagangan Dalam kegiatan perdagangan, Jepang mengembangkan pelabuhan-


pelabuhannya menjadi pelabuhan modern, demikian juga kapal-kapal dagangnya. Kegiatan
perdagangan pun mengalami kemajuan yang pesat. Hal itu didukung pula dengan pendirian
bank-bank yang memungkinkan orang meminjam uang untuk investasi.

3. Bidang militer Jepang gencar membangun angkatan perangnya. Pada tahun 1873, Jepang
menerapkan kebijakan wajib militer bagi setiap laki-laki berumur 21 tahun untuk jangka
waktu empat tahun, dan diikuti dengan tiga tahun sebagai tentara cadangan. Untuk menunjang
hal itu, Jepang membeli peralatan dan perlengkapan militer dari negara-negara Barat. Pada
tahun 1863, misalnya, Jepang memesan sebuah kapal perang modern bertenaga uap dari
Belanda. Kapal itu kemudian diberi nama Kaiyo Maru dala bahasa Jepang. Kapal perang ini
mirip dengan "Kapal Hitam" Matthew C. Perry. Dalam pelayaran pertamanya ke Jepang
sesuai pembuatannya ikut serta 16 orang mahasiswa akademi angkatan laut Jepang yang
dikirim ke Belanda untuk mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu
kelautan.

4. Bidang pendidikan

Jepang menerapkan wajib belajar bagi seluruh generasimuda bangsanya. Ajaran ini semuanya
didasari oleh apa yang pernah dilakukan oleh para samurai, tentara Jepang pada masa
lalu. Selain itu, mereka mendatangkan banyak konsultan pendidikan dari Barat untuk
membantu pendidikan di Jepang.

5. Bidang social
Menghapus empat kelas (kasta) atau herachy dalam masyarakat pada tahun 1871, yaitu dari
yang paling tinggi sampai yang paling rendah: orang-orang bijaksana, petani, seniman, dan
pedagang.Munculnya tingkatan sosial ini awalnya dipengaruhi oleh pemikiran Konfusianisme
penguasa yang bijaksana itu berada tingkatan paling atas, diikuti petani yang menghasilkan
barang bagi masyarakat, lalu seniman yang menggunakan kembali barang-barang yang
dihasilkan, dan terakhir pedagang yang mendistribusikan barang-barang tersebut. Selain
itu, pemerintah juga melarang adat-istiadat yang bersifat feodal peninggalan masa
lampau, seperti memperlihatkan dan memakai katana dan kimono, yang menjadi ciri khas
kelas samurai yang telah dihapus bersamaan dengan dihapusnya sistem kasta.

6. idang hukum
Sistem hukum dan konstitusi mengikuti model dan sistem hukum serta konstitusi Jerman.
Sebagai akibat dari perkembangan industrialisasi itu, Jepang kemudian menjadi satu-satunya
kekuatan besar negara non-Barat di dunia sekaligus kekuatan utama di Asia Timur dan Asia
Tenggara dalam waktu empat puluh tahun.

Anda mungkin juga menyukai