Anda di halaman 1dari 1

Kedatangan bangsa Portugis ke Maluku telah dimulai sejak 1512.

Usai menaklukkan bandar perdagangan Malaka pada 1511, Alfonso


de Albaquerque mengirimkan satu tim ekspedisi menuju pusat
produksi rempah-rempah. Tibanya armada Portugis yang dipimpin
Francisco Serrao di Ambon sekembalinya membeli pala di Hitu,
menarik perhatian Sultan Ternate, Abu Lais. Abu Lais menawarkan
Portugis untuk mendirikan benteng di Ternate. Sebagai imbalannya,
cengkeh yang dihasilkan Ternate akan dijual hanya kepada Portugis.
Portugis bersedia dan menyepakati pembelian cengkeh dengan harga
tinggi.

“Sampai 1560, sebanyak 10.000 warga Ternate, Ambon, dan


sekitarnya telah beralih ke agama Kristen (Katolik). Sementara di
Moro, Misi Jesuit mengklaim sebanyak 47 komunitas Katolik disana.
Tiap komunitas terdiri antara 700-800 orang,” tulis M. Adnan Kamal
dalam Kepulauan Rempah-Rempah.

Anda mungkin juga menyukai