Modul Ajar 3
Modul Ajar 3
A. Informasi Umum
Nama penyusun :Abd. Gafur
Asal Instansi : MAN IC Sorong
Tahun Penyusunan : 2024
Jenjang sekolah : MA
Kelas : XI (Sebelas)
Kata Kunci : Pendudukan Jepang di Indonesia
Model : Tatap Muka
Alokasi waktu : 2 JP x 8 pertemuan ( 720 menit)
B. Tujuan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
- Fase F, peserta didik di Kelas XI mampu 11.3. Menjelaskan pendudukan Jepang di
mengembangkan konsep konsep dasar Indonesia\
sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah Menganalisis keterkaitan Restorasi
dalam dimensi manusia, ruang, dan Meiji, kemajuan industri, perluasan
waktu. Melalui literasi, diskusi, dan pasar, dengan keterlibatan Jepang
penyelidikan (penelitian) berbasis proyek dalam Perang Dunia II
kolaboratif peserta didik mampu Menganalisis keterkaitan antara
menjelaskan berbagai peristiwa sejarah spionase Jepang dengan keberhasilan
yang terjadi di Indonesia dan dunia Jepang dalam mengambil alih wilayah
meliputi Kolonialisme dan Perlawanan Hindia Belanda
Bangsa Indonesia, Pergerakan Menganalisis keterkaitan strategi
Kebangsaan Indonesia, Pendudukan Jepang untuk mendapatkan simpati
Jepang di Indonesia, Proklamasi rakyat dengan pemerintahan militer
Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan Jepang
Mempertahankan Kemerdekaan, Menjelaskan dampak pendudukan
Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Jepang di Indonesia
Demokrasi Terpimpin, Menganalisis keterkaitan strategi
- Peserta didik di Kelas XI mampu politik Jepang membentuk organisasi
menggunakan sumber primer dan kemasyarakatan dengan persiapan
sekunder untuk melakukan penelitian kelengkapan alat negara setelah
sejarah nasional dan sejarah lokal secara kemerdekaan
diakronis atau sinkronis kemudian Menjelaskan perlawanan terhadap
mengomunikasikannya dalam bentuk Jepang secara kooperatif
Menjelaskan perlawanan terhadap
lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain
Jepang melalui perjuangan bawah tanah
itu mereka juga mampu menggunakan
dan bersenjata
keterampilan sejarah untuk
Menganalisis kebijakan Jepang yang
menganalisis dan mengevaluasi peristiwa
melunak dengan menjelang kekalahan
sejarah
perang Jepang dengan Sekutu
3. Spionase Jepang
Mengapa Jepang begitu mudah masuk Indonesia dan menguasai Yogyakarta?
Ternyata, jauh sebelum tahun 1942 Jepang telah mengirimkan perwira-perwiranya di beberapa
kota penting di Indonesia, termasuk Yogyakarta untuk dijadikan sebagai spionase. Perwira
yang dikenal sebagai mata-mata di Yogyakarta adalah Shizukino Yamachi. Tugas Shizukino
Yamachi adalah melakukan penyamaran untuk memata-matai kawasan Yogyakarta, yang
nantinya pada wilayah tersebut akan dilakukan ekspansi besar-besaran oleh tentara Jepang.
Untuk mengelabuhi masyarakat, Shizukino Yamachi mendirikan toko Fuji sebagai
toko kelontong yang berada di daerah pecinan Yogyakarta atau sekarang dikenal Jalan
Malioboro. Shizukino Yamachi mengubah namanya menjadi Tao Ai dan lebih suka
memperkenalkan dirinya kepada orang baru sebagai pedagang dari Cina. Sehari-harinya,
Shizukino Yamachi keluar rumah dari pagi hingga menjelang petang.
Shizukino Yamachi menulis dengan detail segala hal yang ada dan terjadi di
Yogyakarta. Kemudian, segala hasil data pengamatannya dikirimkan ke Jepang, agar mudah
melakukan ekspansi. Data tersebut dikirimkan melalui radio komunikasi dari kamarnya
sehingga pintu kamarnya yang berada di lantai atas selalu tertutup rapat. Shizukino Yamachi
sering berkeliling menggunakan sepeda, berbusana putih dan mengenakan topi bulat. Semua
orang tidak mengenal siapa sesungguhnya Shizukino Yamachi. Dia hanya dikenal sebagai
seorang pengusaha yang baik dan ramah kepada setiap orang.
Di pertengahan tahun 1939, Shizukino Yamachi mendadak pergi dan hilang begitu
saja. Pada 6 Maret 1942, tentara Jepang telah memasuki Kota Yogyakarta. Mereka datang dari
arah Jalan Solo menuju ke barat, setelah sampai di perempatan tugu, mereka berbelok ke
selatan menuju Jalan Malioboro dan Gedung Agung. Iring-iringan pasukan disambut oleh
warga tanpa ketakutan, bahkan warga bersorak sorai dengan melambailambaikan bendera
merah putih. Para pasukan Jepang datang dengan mengaku sebagai saudara tua.
Untuk menarik simpati khususnya kepada rakyat Yogyakarta, serdadu Jepang
menyerukan “Nipon Indonesia sama-sama”, mengumandangkan lagu Indonesia Raya, serta
secara demonstratif membawa potret ratu Belanda yang ditusuk-tusuk dengan bayonet. Ketika
peristiwa ini berlangsung, Shizukino Yamachi berada di kendaraan jeep paling depan diikuti
kendaraan truk, sepeda, dan bahkan ada yang berjalan kaki. Setelah diketahui, ternyata
Shizukino Yamachi merupakan salah satu perwira komandan divisi Angkatan Darat Jepang.
b. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Jepang menginginkan Indonesia sebagai tempat eksploitasi
segala sumber daya, baik itu pangan, sandang, logam, dan minyak demi kepentingan
perang, sebagaimana tampak dalam hal-hal berikut ini.
- Menyita Aset Ekonomi
Jepang menyita aset hasil perkebunan (teh, kopi, karet, tebu), pabrik, bank, dan
perusahaan-perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkalai karena
pemerintah Jepang fokus pada ekonomi perang dan industri perang. Dampaknya,
kelaparan rakyat dan kemiskinan di mana-mana.
Kebijakan Jepang di antaranya juga adanya ekonomi perang. Ekonomi perang
adalah semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang.
Bagi Jepang, Indonesia merupakan negara yang sangat menarik perhatian karena
merupakan negara kepulauan yang kaya akan hasil bumi, pertanian, tambang, dan lain
sebagainya.
Kekayaan Indonesia tersebut sangat cocok untuk keperluan industri Jepang.
Setelah berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam ekonomi
yang sering disebut Self Help, yaitu hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal
untuk mencukupi kebutuhan pemerintahan Jepang, contohnya sebagai berikut. 1)
Jepang memerintahkan menanam padi karena beras adalah sumber energi tentara
Jepang. 2) Jepang memerintahkan menanam jarak karena getah jarak dijadikan
pelumas mesin-mesin industri alat perang Jepang termasuk pesawat tempur. 3) Jepang
memerintahkan menanam tanaman kina karena menjadi obat antimalaria. Penyakit
malaria sangat melemahkan kemampuan bertempur pasukan Jepang.
- Pengawasan Ketat di Bidang Ekonomi
Jepang melakukan pengawasan ekonomi secara ketat. Pengawasan tersebut
antara lain penggunaan dan penyediaan barang serta pengendalian harga untuk
mencegah meningkatkan harga barang. Jika ada yang melanggar, akan dikenai sanksi
sangat berat.
- Kebijakan Self-sufficiency
Kebijakan self-sufficiency yaitu pemerintah Jepang mengharuskan pada
wilayah-wilayah yang ada di bawah pemerintah Jepang harus memenuhi
kebutuhannya sendiri.
- Memberlakukan Setoran Wajib, Romusha
Pada tahun 1944, Jepang dalam ambisi perangnya semakin terdesak dan kalah di
berbagai front sehingga kebutuhan bahanbahan pangan semakin meningkat. Untuk
mengatasinya, Jepang membuat aturan agar rakyat menyerahkan bahan pangan dan
barang secara besar- besaran melalui organisasi bentukan Jepang yang bernama Jawa
Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa) dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian).
Setiap rakyat harus menyerahkan bahan makanan 30 persen untuk pemerintah Jepang,
30 persen untuk lumbung desa (simpanan), dan 40 persen menjadi hak miliknya.
Kewajiban yang memberatkan itu membuat rakyat menderita dan kekurangan
pangan sehingga rakyat makan makanan yang tidak biasa seperti umbi-umbian hutan,
bekicot, dan sebagainya. Karena sandang juga langka, rakyat terpaksa memakai
pakaian dengan bahan dasar karung goni. Keadaan itu diperparah dengan kewajiban
romusha atau kerja paksa. Banyak rakyat meninggal di tempat kerja atau ditembak
mati karena melarikan diri dari kewajiban romusha.
c. Bidang Sosial
- Romusha
Penerapan romusha pada awalnya secara sukarela dari rakyat karena mendapat
upah dari pemerintah Jepang. Namun, lambat laun romusha menjadi kerja paksa yang
tidak ada lagi sistem pengupahan. Banyak pemuda desa dan laki-laki desa lainnya
yang dipaksa kerja romusha sehingga mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak
tergarap. Mereka dimobilisasi tidak saja untuk membangun jalan, bandara, dan
pelabuhan di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri seperti Burma, Thailand,
Vietnam, dan Malaysia.
- Jugun Ianfu
Selain memobilisasi para pemuda desa untuk romusha, pemerintah Jepang juga
merekrut wanita-wanita desa untuk dijadikan perempuan penghibur tentara Jepang
atau yang dikenal dengan Jugun Ianfu. Para wanita itu awalnya direkrut dijanjikan
dididik menjadi perawat kesehatan, tetapi pada kenyataanya mereka dijadikan sebagai
wanita penghibur.
d. Pendidikan
Pada masa Jepang, sistem pendidikan lebih buruk daripada masa kolonial Belanda.
Jumlah sekolah menurun drastis dan jumlah warga buta aksara semakin banyak. Sistem
pembelajaran dan kurikulum dijadikan untuk kepentingan perang. Pelajar diindoktrinasi
dengan slogan Hakko Ichiu (delapan penjuru dunia di bawah satu atap). Slogan ini terus
diterapkan sebagai alat propaganda Jepang bahwa Jepang pemimpin dunia dan alat
pembenaran Jepang selalu menginvansi negara lain selama Perang Dunia II.
- Bahasa dan Stratifikasi Sosial
Ada sisi positif dalam diri Jepang. Pertama, dalam bidang bahasa, karena bahasa
Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa Indonesia juga dijadikan
sebagai pelajaran wajib. Kedua, dalam penjajahan Jepang ini, stratifikasi sosial
golongan bumiputra (inlander, zaman Belanda) ditempatkan di atas golongan Eropa
dan golongan Timur Asing kecuali Jepang. Jepang ingin mengambil hati rakyat dalam
usaha menghadapi Sekutu dalam Perang Pasifik.
e. Bidang Kebudayaan
Sebagai negara fasis, Jepang memang mendidik warga negaranya dengan sangat
ketat. Semua urusan warga negaranya harus taat pada aturan yang ditetapkan oleh negara.
Walaupun menjadi negara modern akibat Restorasi Meiji, Jepang tetap sangat
menghormati kaisarnya. Sebab bagi mereka, kaisar dianggap sebagai keturunan Dewa
Matahari.
Oleh karena itu, dalam tradisi Jepang, mereka memberi hormat ke arah matahari
terbit dengan cara membungkukkan punggung dalam-dalam (disebut dengan Seikerei)
sebagai simbol penghormatan terhadap kaisar.
Kebiasaan Jepang itu dipaksakan kepada setiap negara jajahannya, termasuk di
Indonesia sehingga menimbulkan rasa tidak suka terhadap Jepang. Perilaku seperti itu
bertentangan dengan agama karena dianggap sebagai Syrik (menyekutukan Tuhan).
Perlawanan K.H. Zainal Mustafa di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 1944 sebagai
bukti bahwa Jepang tidak bisa memaksa begitu saja budayanya kepada tanah jajahan.
Dalam usaha mengendalikan kebudayaan, Jepang membentuk organisasi yang
bernama Keimin Bunkei Shidoso (pusat kebudayaan). Keimin Bunkei Shidoso dijadikan
sebagai wadah perkembangan kesenian Indonesia. Lembaga ini juga dimanfaatkan
Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan seniman-seniman Indonesia agar karyanya
tidak menyimpang dari kepentingan Jepang. Jika ada seniman yang berani mengkritik
Jepang, maka seniman itu ditangkap dan dipenjarakan. Contohnya, Chairil Anwar
dijebloskan ke penjara karena karya sastranya yang berjudul Siap Sedia.
K. Asesmen:
Individu Berkelompok
- Test tertulis PG atau Essay - Diskusi kelompok
- Sikap peserta didik selama mengikuti - Presentasi
kegiatan pembelajaran - Produk hasil diskusi kelompok dalam
bentuk tulisan/tulisan/ media lain)
L. Persiapan Pembelajaran:
No Langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1 Membuat maind maping materi pendudukan Jepang di Indonesia 15 menit
2 Mencari informasi materi dan membuat pemaparan power point 90 menit
3 Membuat tekhnis diskusi kelompok 15 menit
4 Membuat assesmen 30 menit
Pertemuan ke-2
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
- Berdoa bersama-sama dipimpin
salah satu peserta didik
- Kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi tentang pembelajaran
hari ini
Pertemuan ke-3
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan - Presensi tentang kehadiran peserta 10 menit
didik hari ini
- Berdoa secara bersama-sama
sesuai agama dipimpin satu orang
peserta didik
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
- Kesepakatan aturan dalam
kegiatan pembelajaran pada hari
ini
- Apersepsi tentang materi yang
dipelajari hari ini
Pertemuan ke-4
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan - Presensi kehadiran peserta didik 10 menit
- Berdoa sesuai agama dan
keyakinan
- Mengingatkan kembali
kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
No Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Kegiatan Inti - Peserta didik diberi 70 menit
pertanyaan pemantik:
Mengapa Jepang
mengharuskan kerja romusha
terhadap rakyat Indonesia?
- Guru menyajikan informasi awal
sebagai pembuka wawasan tentang
dampak pendudukan Jepang di
Indonesia
- Guru menggunakan metode diskusi
kelompok untuk membahas
dampak pendudukan Jepang di
Indonesia
- Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi kelompok di depan
kelas
Penutup - Penguatan dari guru tentang materi 10 menit
yang baru saja didiskusikan
- Kesimpulan secara bersama-sama
antara guru dan peserta didik
- Evaluasi kegiatan pembelajaran
hari ini
- Refleksi terhadap kelebihan dan
kekurangan pembelajaran hari ini
Pertemuan ke-5
Pertemuan ke-6
Pertemuan ke-7
Pertemuan ke-8
N. Refleksi guru
- Apakah guru sudah memberikan perhatian kepada peserta didik yang belum aktif dalam
diskusi?
- Dibutuhkan penanaman karakter kepada peserta didik yang ada di setiap materi ajar.
- Kesulitan apa yang dialami guru selama proses pembelajaran?
- Perlu adanya langkah nyata dari guru untuk memperbaiki proses belajar.
- Apakah peserta didik yang mengikuti pelajaran sudah semua memahami materi
pelajaran?
O. Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmennya
(asesmen formatif)
1. Penilain Individu
a. Penilaian Tertulis
Kisi-kisi Soal:
2. Penilain Berkelompok
a. Penilaian Diskusi Kelompok/ Debat Rubrik
Penilaian:
No Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Keaktifan diskusi/ debat
a. Aktif memberi masukan
pemikiran
b. mendengarkan pendapat
orang lain
2 Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi dalam
Indikator Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1 Aktif memberi masukan 2 = aktif berpendapat
pemikiran 1.= kurang aktif
0 = tidak aktif
No Indikator Rubrik
kegiatan presentasi
5 Sikap menghargai
dan menghormati
pendapat orang lain
No Indikator Rubrik
1 Kelengkapan materi 2 = lengkap
1 = kurang lengkap
0 = tidak ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan rambu-
rambu yang diberikan
1 = tidak sesuai rambu-rambu
yang diberikan
0 = tidak ada
3 Kemampuan presentasi 2 = Komunikatif
1 = Kurang komunikatif
0 =Tidak Komunikatif
Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat aktif
presentasi 2 = Cukup aktif
1 = Kurang aktif
0 = Tidak aktif
4 Kreatifitas media presentasi 2 = Menggunakan kreasi
digital lebih dari
1(animasi/paint/ video/ dll)
1 = Menggunakan 1 kreasi
digital (animasi/paint/ video/
dll)
0 = Tidak menggunakan kreasi
digital
Q. Daftar Pustaka
Kahin, George Mc Turnan. 2013. Nasionalisme Dan Revolusi Indonesia, Jakarta: Komunitas
Bambu
Kasenda, Peter. 2015. Sukarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas
Media Sarana.
Kurasawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol: Studi Tentang Perubahan Sosial di
Pedesaan Jawa, 1942-1945 (terjemahan). Jakarta: Grasindo
Lilik Suharmaji. 2018. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Lilik Suharmaji, 2019. Sultan Hamengku Buwono IX Keteladanan Sang Penjaga Gawang
RI. Yogyakarta: Ombak
Peter Kasenda, 2015. Soekarno Di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Link Literasi
https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-kemajuan-jepang
https://lensabudaya.com/restorasi-meiji-latar-belakang-dan-dampaknya/
https://tirto.id/sejarah-jepang-mendarat-dan-betapa-loyonya-knil-di-tarakan-dckd
https://www.kompasiana.com/roby_irzal_maulana/56d51497e2afbdda0c52734a/selamat-
datang-saudara-tua
https://www.harianaceh.co.id/2020/10/05/soekarno-juga-bertanggung-jawab-untuk-tragedi-
romusha/
https://www.donisetyawan.com/perlawanan-yang-dipicu-penolakan-seikerei/
https://kelasips.com/organisasi-bentukan-jepang/
Peter Kasenda, 2015. Soekarno Di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Link Literasi:
https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-kemajuan-jepang
https://lensabudaya.com/restorasi-meiji-latar-belakang-dan-dampaknya/
https://tirto.id/sejarah-jepang-mendarat-dan-betapa-loyonya-knil-di-tarakan-dckd
https://www.kompasiana.com/roby_irzal_maulana/56d51497e2afbdda0c52734a/selamat-
datang-saudara-tua
https://www.harianaceh.co.id/2020/10/05/soekarno-juga-bertanggung-jawab-untuk-tragedi-
romusha/
https://www.donisetyawan.com/perlawanan-yang-dipicu-penolakan-seikerei/
https://kelasips.com/organisasi-bentukan-jepang/
T. Bahan bacaan
guru Buku-buku:
Kahin, George Mc Turnan. 2013. Nasionalisme Dan Revolusi Indonesia, Jakarta: Komunitas
Bambu
Kasenda, Peter. 2015. Sukarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas
Media Sarana.
Kurasawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol: Studi Tentang Perubahan Sosial di
Pedesaan Jawa, 1942-1945 (terjemahan). Jakarta: Grasindo
Lilik Suharmaji. 2018. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Lilik Suharmaji, 2019. Sultan Hamengku Buwono IX Keteladanan Sang Penjaga Gawang
RI. Yogyakarta: Ombak
Peter Kasenda, 2015. Soekarno Di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Link Literasi:
https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-kemajuan-jepang
https://lensabudaya.com/restorasi-meiji-latar-belakang-dan-dampaknya/
https://tirto.id/sejarah-jepang-mendarat-dan-betapa-loyonya-knil-di-tarakan-dckd
https://www.kompasiana.com/roby_irzal_maulana/56d51497e2afbdda0c52734a/selamat-
datang-saudara-tua
https://www.harianaceh.co.id/2020/10/05/soekarno-juga-bertanggung-jawab-untuk-tragedi-
romusha/
https://www.donisetyawan.com/perlawanan-yang-dipicu-penolakan-seikerei/
https://kelasips.com/organisasi-bentukan-jepang/
U. Materi pengayaan
Link literasi;
https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-kemajuan-jepang
https://lensabudaya.com/restorasi-meiji-latar-belakang-dan-dampaknya/
https://tirto.id/sejarah-jepang-mendarat-dan-betapa-loyonya-knil-di-tarakan-dckd
Tugas Pengayaan :
- Hanya untuk peserta didik yang memiliki nilai formatif individu minimal = 85
- Setelah membaca link literasi peserta didik dapat lebih memahami Restorasi Meiji terhadap
kemajuan Jepang yang berdanpak pada imperialisme Jepang, keberhasilan Jepang mendarat
di Tarakan
- berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital
Tugas Remedial :
- Hanya untuk peserta didik yang nilainya kurang dari Kriteria Minimal
- Setelah melihat link yang diberikan, peserta didik dapat memahami lebih dalam tentang
propaganda saudara tua, keterlibatan Sukarno dalam rumusha (saling memanfaatkan antara
Jepang dan Sukarno), penolakan Sekere yang memicu perlawanana, dan organisasi-
organisasi bentukan Jepang
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital