Anda di halaman 1dari 1

RESTORASI MEIJI

Restorasi Meiji ialah sebuah revolusi politik dan sosial di Jepang pada tahun 1866- 1869, yang
mengakhiri kekuatan shogun Tokugawa dan mengembalikan Kaisar ke posisi sentral dalam politik
dan budaya Jepang. Mutsuhito( Kaisar Meiji) yang berperan sebagai tokoh gerakan ini.

Walaupun Restorasi Meiji menyebabkan banyak trauma dan dislokasi sosial di Jepang, namun juga
memungkinkan negara tersebut untuk bergabung dalam jajaran kekuatan dunia di awal abad ke-20.
Jepang akan terus berkuasa di Asia Timur sampai gelombang pasang berbalik melawannya dalam
Perang Dunia II. Namun saat ini, Jepang tetap menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia, dan
merupakan pemimpin dalam inovasi dan teknologi - sebagian besar berkat gerakan modernisasi
Restorasi Meiji.

Restorasi Meiji, dalam sejarah Jepang, revolusi politik pada tahun 1868 yang membawa kematian
terakhir dari kimogunan Tokugawa (pemerintah militer) yang mengakhiri periode Edo (Tokugawa)
(1603-1867) dan setidaknya secara nominal, mengendalikan kembali negara untuk mengarahkan
pemerintahan kekaisaran di bawah Mutsuhito (kaisar Meiji). Namun, dalam konteks yang lebih luas,
Restorasi Meiji tahun 1868 kemudian diidentifikasi dengan era perubahan politik, ekonomi, dan
sosial yang akan datang - periode Meiji (1868-1912) yang membawa modernisasi dan westernisasi di
negara ini.

Setelah kekaisaran Tokugawa runtuh (Edo Bakufu) pada tahun 1867, Majelis Kerajaan
mengumumkan “Dekrit Pembaruan” yang mengemukakan ideologi dari pemerintahan baru. Dalam
“Dekrit Pembaruan” tersebut sistem birokrasi lama berubah menjadi sistem “Tiga Jabatan” yaitu
sousai, gijou, dan sanyo. Sistem keshogunan (desentralisasi) berubah menjadi sistem pemerintahan
langsung oleh kaisar (senralisasi). Pada tanggal 6 April 1868 hari sebelum pasukan pemerintahan
yang baru untuk menyerang puri Edo, “Piagam Perjanjian” (Gokajouno Goseimon) yang terdiri dari 5
pasal. Isi dari 5 pasal tersebut mencakup masalah dalam maupun luar negri, menghormati pendapat
umum secara nasional dan menjalin sikap kerja sama dengan luar negri sebagai bentuk penyerapan
dan pengadobsian teknologi untuk membangun Jepang agar lebih maju

Ketika periode Meiji berakhir, dengan kematian kaisar pada tahun 1912, Jepang melakukan:

2.Pemerintah birokrasi yang sangat tersentralisasi

2.Sebuah konstitusi yang membentuk parlemen terpilih

3.Sistem transportasi dan komunikasi yang berkembang dengan baik

4.Populasi berpendidikan tinggi yang bebas dari batasan kelas feodal

5.Sektor industri yang mapan dan berkembang pesat berdasarkan teknologi terkini

6.Tentara dan angkatan laut yang kuat

Peristiwa restorasi itu sendiri terdiri dari kudeta di ibukota kekaisaran kuno Kyōto pada tanggal 3
Januari 1868. Pelakunya mengumumkan penggusuran Tokugawa Yoshinobu (shogun terakhir) yang
pada akhir 1867 tidak lagi berkuasa secara efektif dan memproklamirkan kaisar muda tersebut
menjadi penguasa Jepang. Yoshinobu melakukan perang saudara singkat yang berakhir dengan
penyerahan dirinya ke pasukan kekaisaran pada bulan Juni 1869.

Anda mungkin juga menyukai