Restorasi Meiji (明治維新 Meiji-ishin), dikenal juga dengan sebutan Revolusi Meiji
atau Pembaruan Meiji, adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian
kekuasaan di Jepang kepada Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan
perubahan besar-besaran pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga
zaman Edo (sering juga disebut Akhir Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman Meiji,
Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869.
Pemimpin Domain Choshu merupakan titik awal restorasi Meiji. Keduanya mendukung
Kaisar Kōmei (ayah Kaisar Meiji). Aliansi ini dicetuskan oleh Sakamoto Ryoma, dengan
tujuan melawan Keshogunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar.
Feodalisme Jepang secara perlahan-lahan digantikan oleh ekonomi pasar dan menjadikan
Jepang sebagai negara yang dipengaruhi negaranegara Barat hingga kini.
Berakhirnya keshogunan
Keshogunan Tokugawa secara resmi berakhir pada 9 November 1867 ketika Shogun Tokugawa
ke-15, Tokugawa Yoshinobu "menyerahkan kekuasaan prerogatifnya kepada Kaisar".
Sepuluh hari kemudian Yoshinobu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala
negara. Peristiwa ini merupakan titik awal "restorasi" kekuasaan kaisar (Taisei
Hōkan), meskipun Yoshinobu masih tetap memiliki kekuasaan yang signifikan.
"Kaisar Jepang mengumumkan kepada semua kepala negara dari negara-negara asing
beserta tundukan mereka bahwa izin telah diberikan kepada Shogun Tokugawa Yoshinobu
untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah sesuai dengan permintaannya sendiri. Mulai
saat ini kami akan melaksanakan kekuasaan tertinggi untuk urusan-urusan dalam dan
luar negeri dari negara ini. Maka dari itu, semua penyebutan Taikun dalam perjanjian-
perjanjian yang telah dibuat harus diganti dengan perkataan Kaisar. Para pejabat
sedang ditunjuk oleh kami untuk melaksanakan urusan-urusan luar negeri. Perwakilan-
perwakilan darinegara-negara penandatangan traktat hendaknya memaklumi pengumuman
ini"
— 3 Januari 1869
Penyebab Restorasi Meiji begitu banyak. Jepang baru menyadari betapa terbelakangnya
mereka dibandingkan negara-negara lainnya di dunia setelah datangnya Komodor Amerika
Serikat Matthew C. Perry. Restorasi Meiji bertindak atas nama pemulihan kekuasaan
kaisar untuk memperkuat Jepang terhadap ancaman kekuatan-kekuatan kolonial waktu itu.
Kata Meiji berarti kekuasaan pencerahan dan pemerintah waktu itu bertujuan
menggabungkan "kemajuan Barat" dengan nilai-nilai "Timur" tradisional.
Dampak restorasi meiji