Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDI YUDHA PARISTA

NIM : B1033211006
PRODI : AKUTANSI

1. Perusahaan dapat menghasilkan laba kotor tetapi mengalami rugi bersih. Hal
tersebut dikarenakan jumlah biaya operasi yang dikeluarkan lebih besar daripada
pendapatan operasi yang diterima dan lebih besar dari laba kotor yang diterima
perusahaan.

2. Didalam sistem periodik tentunya berbeda dengan sistem perpektual Diantaranya:

A. Dalam sistem pencatatan periodik pada saat membeli, dicatat sebagai pembelian
dengan hutang. Sedangkan dalam sistem perpetual ditambah dengan pencatatan
Harga Pokok Penjualan (D) pada Persediaan (K)

B. Pencatatan periodik nilai akhir dilihat dari stock opname sementara dalam sistem
pencatatan perpetual tidak perlu melakukan stock opname karena nilai
persediaannya sudah tertera pada nilai akhir pencatatan.

3. Dalam bentuk single step, penghasilan usaha dan di luar usaha disusun dalam satu
kelompok.
Sedangkan dalam bentuk multiple step, penghasilan ataupun beban dipisah dengan
cara terperinci (penghasilan usaha dipisah dengan penghasilan di luar usaha, beban
usaha dipisah dengan beban di luar usaha).

4. Akun-akun yang terdapat di perusahaan dagang selain di perusahaan jasa adalah


sebagai berikut :

1. Akun pembelian di sisi debit (D)


2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)
3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)
4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)
5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)
6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)
7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)
8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)
9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)
10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)
11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)
12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit transaksi.
5. a).n/30: merupakan perhitungan jika pembeli tidak membayar jumlah penuh faktur
dalam 10 hari sebagai syarat diskon. Maka, jumlah pembayaran bersih yang harus
dibayar jatuh tempo dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur
penjualan.Pembayaran faktur harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah
transaksi.

b).2/10 ,n/60 : maksudnya, mendapat potongan 2% apabila pelunasan dibayar dalam


waktu 10 hari. n/60 = n/60 maksudnya pelunasan 60 hari setelah tanggal transaksi
tanpa mendapat Potongan. n/30 = n/30 berarti pelunasan paling lambat 30 hari dari
tanggal transaksi.

c).Syarat End of Month (EOM)adalah suatu syarat kriteria pembayaran dengan


adanya tanggal jatuh tempo pada waktu akhir bulan berjalan. Misal, PT ABC membeli
suatu produk di tanggal 1 Oktober 2020, maka tanggal jatuh tempo pembayarannya
adalah tanggal 31 Oktober 2020.

6. FOB (Free on Board) Shipping Point

FOB Shipping Point merupakan syarat penyerahan barang dimana biaya angkut
barang atau yang biasa disebut ongkos kirim serta tanggung jawab atas segala risiko
terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang
pembeli merupakan tanggung jawab pembeli. Barang yang sudah beralih kepada
pembeli meskipun barang tersebut masih dalam perjalanan ke gudang pembeli, sudah
tidak ada kaitannya lagi dengan penjual baik dari segi biaya maupun risiko akan
barang yang dipesan.
FOB (free on board) Destination Point
FOB Destination mensyaratkan bahwa biaya angkut (ongkos kirim) barang dari
gudang penjual ke gudang pembeli menjadi tanggungjawab si penjual, sehingga
kepemilikan menjadi hak pembeli saat sudah di tempat pembeli. Apabila terjadi
pembelian, dan barang tersebut masih dalam perjalanan ke tempat pembeli, barang
dalam perjalanan tersebut masih milik penjual. Pada saat akhir tahun buku barang
tersebut belum diterima, maka nilai barang tersebut tidak boleh dimasukkan sebagai
persediaan oleh perusahaan pembeli pada neraca akhir tahun.

7. Pengaruh Pos-pos terhadap Harga Pokok Penjualan :

a. Ongkos kirim
Akan menambah Harga Pokok Penjualan. Dikarenakan Harga Pokok Penjualan
adalah seluruh biaya yang kita keluarkan untuk membeli suatu barang yang akan
kita jual termasuk ongkos kirimnya.
b. Persediaan awal
Akan menambah Harga Pokok Penjualan. Dikarenakan saat menghitung Harga
Pokok Penjualan itu ditambah dengan persediaan awal.

c. Diskon Pembelian
Akan mengurangi Harga Pokok Penjualan, karena saat kita membeli barang dan
mendapat diskon pembelian otomatis harga tersebut akan berkurang.

d. Persediaan akhir
Akan Mengurangi Harga Pokok Penjualan. Dikarenakan saat menghitung Harga
Pokok Penjualan persediaan akan selalu mengurangi harga.

8. HPP 13.762.000 (D)


Persedian baranag dagang 13.762.000 (K)

9. C. Fakur Perjualan

10. D. Rp.1.050.000

11. B. Bentuk Langsung

12. C. Laba Kotor

13. Beban Bunga

14. PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN


Persediaan,1 juli Rp.88.370.000
Pembelian 681.400.000
Ongkos kirim pembelian 3.180.000
678,220,000
Retur dan potongan 9.250.000
pembelian
Diskon pembelian 7.000.000
(16,250,000)
Pembelian bersih 661,970,000
BTUD 750,340,000
Persediaan,31 Juli (92.120.000)
HPP 672,220,000
15. $27.433+ $6.495=33,928
jumlah harga pokok penjualan=$33,928.

16. 1. Beban iklan


2. Beban penyusutan untuk peralatan toko
3. Beban asuransi untu peralatan toko
4. Beban bunga pada wesel bayar
5. Beban sewa kantor
6. Gaji karyawan kantor
7. Gaji manajer penjualan
17.
JURNAL TRANSAKSI
Keterangan Debit Kredit
Menjual barang secara tunai Rp.12.150.000
Menjual secara kredit Rp.6.000.000
Menjual barang ke Rp.30.780.000
pelanggan menggunakan
kartu kredit
Harga pokok penjualan Rp.4.000.000
Harga pokok penjualan Rp.20.000.000
Harga penjualan pokok Rp.9.100.000
kredit
Total Rp.36.150.000 Rp.45.880.000

Selisih antara Debit dan Kredit : Rp.9,730,000

Anda mungkin juga menyukai