3. E. Angka harapan hidup < 12 bulan (ECOG> 3 atau Karnofsky < 50%, metastasis otak
dan leptomeningeal, metastasis di cairan interstisial, sindrom vena cava superior,
kaheksia, serta kondisi berikut bila tidak dilakukan tindakan atau tidak respon terhadap
tindakan, yaitu kompresi tulang belakang, bilirubin ≥2,5 mg/dl, kreatinin ≥3 mg/dl ) *.
4. B, perawat melakukan Tindakan yang merugikan pasien
5. C, Skala Behavior Pain Scale (BPS) untuk pasien dewasa dengan penurunan kesadaran dengan ventilator kkurang dari
5. Jika lebih dari 5 pasien mengalami neyri yang perllu diterapi
6. D, Dosis parcetamol adalah 500 mg – 1000 mg per 4-jam. Maksimum dosis adalah 4
gram perhari.
7. B, Nyeri ringan jika skala nyeri 1-2 (0-10)
8. E. Dosis morfin parenteral adalah 1/3 dosis oral.
9. E. Perawat paliatif bertang- gung jawab dalam penilaian, pengawasan, dan pengelolaan
asuhan keperawatan pasien paliatif
10. B, Pasien yang memerlukan perawatan respite karena keluarga tidak sanggup
(kelelahan) melakukan perawatan di rumah dalam jangka waktu tertentu (1-3 hari).
11. E, SO2 60-80% medapatkan aliran oksigen sebanyak 8-12 liter dengan menggunakan
rebreathing mask
12. E, Aliran oksigen untuk simple mask maksimal adalah 8 liter
13. B, pemberian oksigen pada pasien dengan PPOM adalah 2 liter per menit, karena
pemberian lebih banyak menyebabkan keracunan pada pasien
14. B, Vesikuler : suara napas vesikuler terdengar di semua lapang paru yang normal,
bersifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari ekspiasi.
15. A, Borborigmi adalah bunyi yang ditimbulkan akibat udara yang melalui usus. Pada
umumnya borborigmi muncul saat sedang lapar, namun sering juga didengar sesudah
makan.
16. E, gallop, yakni ketika bunyi jantung menyerupai bunyi derap langkah kuda, kerap
berkaitan dengan kondisi gagal jantung.
17. A, Ad libitum artinya Sesukanya
18. B, Duante Ceonam artinya selagi makan
1. B, Metode sliding scale adalah metode dimana insulin kerja pendek digunakan dan
diberikan dengan peningkatan dosis secara progresif yang disesuaikan dengan kadar
glukosa darah.
2. D, Ictus Pada orang dewasa normal yang agak kurus, seringkali tampak dengan mudah
pulsasi yang disebut ictus cordis pada sela iga V, linea medioclavicularis kiri. Pulsasi ini
letaknya sesuai dengan apeks jantung. Diameter pulsasi kira-kira 2 cm, dengan punctum
maksimum di tengah-tengah daerah tersebut.
3. C, setelah memasang V2 maka selanjutnya adalah memasang V4, dan untuk V3 berada
antara V2 dan V4
4. B, lebar kotak kecil adalah 0,04 detik
5. D, 1500 kotak kecil
kecepatan normal 25 kotak kecil per detik, sehingga untuk 60 detik adalah 1500
6. A, glombang p menunjukan depolarisasi atrium
7. B, lebar gelombang p adalah 0,12 detik atau 3 kotak kecil
8. D, kriteria irama sinus
a. irama regular
b. frekuensi 60 – 100 x/menit
c. Gelobang P diikuti komplek QRS
d. Gelombang QRS normal 0,06 – 0,12 detik
e. PR interval normal 0,12 – 0,20 detik
9. E, Lakukan pemasangan dengan cara memutar 180o. akan tetapi, teknik ini tidak
dilakukan pada infant karena dapat melukai jaringan lunak di orofaring. Solusinya dapat
menggunakan tongue spatel untuk menekan lidah infant sebelum memasang OPA
10. C, terdapat kelainan di lead II, III dan aVF berupa ST elevasi, sehingga di inferior
11. D, kecepatan kompresi pada dewasa adadalah 100 – 120 x per menit
12. B, saturasi 93% pemberian oksigennya melalui rebreathing mask
13. E, harga diri rendah, menyatakan negative terhadap dirinya sendiri
14. A, sikap perawat tidak terapeutik dengan cara menyilangkan kaki depan pasien
15. B, membantah sama dengan menghardik halusinasi
16. C, pasien menolak tindakan karena takut gejala sisa
17. B, 56 dari (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian) = 4000/500 x 7 x 24/24 = 56
18. C, pasien ca stadium lanjut maka tindakannya palliative care
19. B, berat jenis urin normal adalah 1.006-1.022
20. E, meluruskan lubang telinga dewasa adalah kebelakang dan keatas
21. B, lebih terapeutik dan tidak memberikan janji atau pernyataan yang tidak sesuai
22. B, pengobatan kesemua warga untuk mencegah penularan
23. D, Pada Derajat II B, Penyembuhan Agak Lama, Bila Luas Perlu Skin Graft
24. E, Derajat luka bakar mengenai otot dan tulang
25. C, Luka bakar mengenai bagian depan lengan kiri 4,5% dan dada 9% = 13,5%
26. D, 3500 ml
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah ..... ml per 8 jam
Rumus = 4 x LB x BB
4 x 25 x 70 = 7000 ml
sehingga untuk 8 jam pertama adalah 3500 ml
27. E, 73,5 tetes per menit
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah ..... berapa tetes per menit untuk 16 jam
selanjutnya
Rumus = 4 x LB x BB
4 x 25 x 70 = 7000 ml
sehingga untuk 16 jam pertama adalah 3500 ml
Masukan ke rumus Kanduru
(jumlah cairan/500) x 7 x ( 24 /lama pemberian)
(3500/500) x 7 x (24/16)
7 x 7 x 1,5
73,5 tetes per menit
28. C, 1300 ml
Seorang anak balita dengan bb 16 kg berapa kebutuhan cairan selama 24 jam ... ml
Rumus
10 kg pertama x 100ml = 10 x 100 = 1000
10 kg kedua x 50ml = 6 x 50 = 300
jadi kebutuhan cairannya adalah 1300ml
29. C, 63 tetes per menit
Kebutuhan cairan anak 1500 ml per hari, berapakah tetesan per menitnya
Rumus Kanduru: (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama pemberian) = 1500/500 x 21 x 1 =
3 x 21 = 63 tetes per menit