Anda di halaman 1dari 114

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN

GALA SISWA INDONESIA (GSI)


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TAHUN 2022

PUSAT PRESTASI NASIONAL


SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat


dan petunjuk-Nya sehingga kita dapat melakukan upaya-
upaya perbaikan pendidikan ke arah terwujudnya generasi
bangsa Indonesia yang lebih baik. Dalam upaya
peningkatan prestasi peserta didik, Pusat Prestasi
Nasional, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan
Kebudayan, Riset, dan Teknologi telah menyusun
berbagai kebijakan dan strategi, salah satunya dengan
menyelenggarakan kegiatan Gala Siswa Indonesia (GSI)
bagi peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP)
tahun 2022. Kegiatan ini juga merupakan implementasi
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) merupakan satuan


kerja agar talenta-talenta peserta didik di seluruh
Indonesia mampu terwadahi dan terapresiasi sehingga
peserta didik lebih semangat untuk meningkatkan potensi,
minat dan bakat. Pentingnya Gala SiswaIndonesia (GSI)
sebagai pengembangan talenta di bidang olahraga
khususnya sepakbola merupakan suatu apresiasi terhadap
peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakat.

ii
Gala Siswa Indonesia (GSI) Tahun 2022 adalah perhelatan
sepakbola yang ke-5 kalinya. Mekanisme pelaksanaan GSI
SMP tahun ini pun tidak akan jauh berbeda dengan
pelaksanaan pada tahun sebelumnya. Oleh sebab itu,
disusunlah mekanisme panduan teknis pelaksanaan
sebagai acuan dalam mengikuti GSI SMP Tahun 2022.

Pelaksanaan GSI di tengah pandemi Covid-19 ini tidak


menurunkan semangat peserta didik untuk terus
mengembangkan bakat minat di bidang sepakbola.
Mekanisme pada pelaksanaan GSI ini merupakan
penyesuaian pada masa pandemi dengan mengikuti
protokol kesehatan.
Kami sampaikan ucapan terima kepada semua pihak yang
telah menyusun panduan teknis pelaksanaan GSI ini. Kami
sangat berharap adanya dukungan aktif dari seluruh pihak
untuk menyukseskan Gala Siswa Indonesia (GSI) Tahun
2022.

iii
Tetap semangat menolak menyerah, jujur itu juara dan
tetap berprestasi pada masa pandemi Covid-19. Selamat
berkompetisi.

Plt. Kepala
Pusat Prestasi Nasional

Asep Sukmayadi.
NIP 197206062006041001

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 2
B. Dasar Hukum 3
C. Tujuan 6
D. Sasaran 7
E. Tema 7
F. Ruang Lingkup 7
G. Pengertian dan Batasan Umum 9
H. Pembiayaan 10

BAB II KETENTUAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19


A. Prinsip Umum 12
B. Prinsip Khusus Pedoman Kegiatan Pada
MasaPandemi Covid-19 16
C. Sistem dan Mekanisme Kompetisi 21
D. Protokol Kesehatan Rangkaian Kompetisi 22

BAB III KETENTUAN DAN MEKANISME


A. Strategi Penyelenggaraan 28
B. Mekanisme Pelaksanaan 28

v
1. Tingkat Kecamatan 28
2. Tingkat Kabupaten 29
3. Tingkat Provinsi 29
4. Tingkat Nasional 31
C. Peserta dan Penyelenggara 32
D. Waktu Pelaksanaan 43
E. Penilaian 46

BAB IV PELAKSANAAN
A. Pendaftaran 57
B. Perekamaan dan Pengunggahan Video 57
C. Proses Penilaian 58

BAB V URAIAN TUGAS PENYELENGGARA


A. Panitia Pusat 62
B. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 64
C. Tim Juri 66
D. Tim Teknologi Informasi 67
E. Narahubung Pusat 69

BAB VI PENUTUP
Lampiran 72
Lampiran 1
A. Coordination & Ball Mastery 74
(Koordinasi dan Pengusaan Bola)
B. Passing & Support 76
(Mengoper dan Membantu Menerima Bola)

vi
A. Dribbling & Feinting 78
(Menggiring Bola dan Gerak Tipu)
B. Running With The Ball 80
(Berlari dengan Bola)
C. Wall Pass (Operan Satu Dua) 82
D. Heading (Menyundul) 84
Lampiran 2 87
A. Tangkapan Bola Bawah 87
B. Tangkapan Bola Sedang 88
C. Tangkapan Bola Di Depan Kepala 89
D. Tangkapan Bola Di Atas Kepala 90
E. Lemparan Bola Bawah 91
F. Lemparan Baseball 92
G. Lemparan Atas 93
Lampiran 3. 95
Lampiran 4. 99

vii
DAFTAR TABEL

TABLE 1. KETENTUAN JUMLAH PESERTA GSI SMP PER TINGKATAN

SELEKSI .............................................................................. 33

TABLE 2. PERSYARATAN PESERTA DAN DOKUMEN BUKTI ............ 34


TABLE 3. PERSYARATAN PELATIH, ASISTEN PELATIH DAN DOKUMEN

BUKTI ................................................................................. 36

TABLE 4. JADWAL SELEKSI GSI SMP TAHUN 2022 ................. 44


TABLE 5. ASPEK PENILAIAN TINGKAT KECAMATAN ...................... 49
TABLE 6. ASPEK PENILAIAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA .............. 50

TABLE 7. ASPEK PENILAIAN TINGKAT PROVINSI ........................... 52

TABLE 8. NARAHUBUNG DAN SOSIAL MEDIA ............................... 70

viii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. ASPEK PENILAIAN TINGKAT NASIONAL.................... 54


GAMBAR 2. ASPEK PENILAIAN TINGKAT NASIONAL.................... 55
GAMBAR 3. AREA PELAKSANAAN TES COORDINATION & BALL

MASTERY ............................................................................. 75

GAMBAR 4. AREA PELAKSANAAN TES PASSING & SUPPORT ........ 77

GAMBAR 5. AREA PELAKSANAAN TES DRIBBLING & FEINTING ... 79


GAMBAR 6. AREA PELAKSANAAN TES RUNNING WITH THE BALL 81

GAMBAR 7. AREA PELAKSANAAN TES WALL PASS ........................ 83

GAMBAR 8. AREA PELAKSANAAN TES HEADING OFFENCE ........... 85

GAMBAR 9. AREA PELAKSANAAN TES HEADING DEFFENCE ......... 86


GAMBAR 10. AREA PELAKSANAAN TES TANGKAPAN BOLA BAWAH ..
........................................................................88
GAMBAR 11. AREA PELAKSANAAN TES TANGKAPAN BOLA SEDANG .

........................................................................89
GAMBAR 12. AREA PELAKSANAAN TES TANGKAPAN BOLA DI DEPAN

KEPALA ............................................................................... 90

GAMBAR 13. ALUR TES TANGKAPAN BOLA DI ATAS KEPALA ..... 91


GAMBAR 14. AREA PELAKSANAAN TES LEMPARAN BOLA BAWAH 92

GAMBAR 15. AREA PELAKSANAAN TES LEMPARAN BASEBALL ..... 93


GAMBAR 16. AREA PELAKSANAAN TES LEMPARAN ATAS ............. 94

ix
GAMBAR 17. AREA PELAKSANAAN TES 1 V 1 ...................... 98
GAMBAR 18. AREA PELAKSANAAN TES DISTRIBUSI LEMPARAN BOLA
BAWAH ……………………………………………………………………….. 100

GAMBAR 19. AREA PELAKSANAAN TES DISTRIBUSI LEMPARAN BOLA


ATAS…………………………………………………………………………….101

GAMBAR 20. AREA PELAKSANAAN TES DISTRIBUSI TENDANGAN

BOLA DEKAT…………………………………………………………………. 101

GAMBAR 21. AREA PELAKSANAAN TES DISTRIBUSI TENDANGAN

BOLA JAUH…………………………………………………………………… 102


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
melalui Pusat Prestasi Nasional, Sekretariat Jenderal
bekerjasama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
(PSSI) akan melaksanakan Gala Siswa Indonesia (GSI) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) tahun 2022 mulai tingkat Kecamatan,
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Kerjasama 2 (dua)
instansi ini menjalankan amanah Presiden pada Rapat Terbatas
24 Januari 2017 tentang Percepatan Pembangunan
Persepakbolaan Nasional.
GSI merupakan wadah bagi para peserta didik SMP dalam
menumbuhkembangkan minat, bakat dan prestasi dalam bidang
sepakbola, melalui pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang
diadakan sekolah. Penyelenggaraan GSI ini diminati para pencinta
sepakbola dalam menumbuhkan atmosfer pertandingan dan
menghidupkan kembali pertandingan sepakbola mulai tingkat
Kecamatan hingga nasional.

Berdasarkan data partisipasi GSI pada tahun 2021, GSI SMP


diikuti sebanyak 34 provinsi, 117 Kabupaten/ Kota,
461Kecamatan, 896 Sekolah dan 5285 peserta didik.
Pertandingan GSI tahun 2021 dilaksanakan sebanyak 16
pertandingan di tingkat nasional yang didasarkan pada hasil

2
penilaian video di tingkat provinsi yang dikirimkan sesuai
ketentuan panitia Pusat Prestasi Nasional. Pada tahun 2022
pelaksanaan kompetisi GSI di tingkat nasional direncanakan
secara onsite (tatap muka).
Pelaksanaan GSI dapat berhasil atas dukungan dan fasilitasi dari
para stakeholder mulai dari sekolah, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Asosiasi PSSI Kabupaten/
Kota (Askab/Kota), Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov), dan instansi
terkait lainnya. Hal penting lainnya untuk memfasilitasi dan
memotivasi semangat peserta didik yang memiliki minat dan
bakat di cabang olahraga sepakbola dalam pencapaian
peningkatan prestasi, dapat dilakukan melalui pembinaan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Dalam masa pandemi ini, Pusat Prestasi Nasional berupaya untuk


tetap menyelenggarakan kompetisi GSI tingkat nasional secara on
site seperti tahun sebelumnya dengan menerapkan protokol
kesehatan Covid-19. Agar pelaksanaan GSI SMP tahun 2022 dapat
terselenggara dengan baik, maka disusun Panduan Teknis
Pelaksanaan GSI SMP Tahun 2022 yang dijadikan pedoman bagi
panitia, peserta didik, pelatih, asisten pelatih, tim pemandu bakat,
dan pihak terkait lainnya.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum sebagai landasan pelaksanaan kegiatan GSI SMP
tahun 2022 adalah sebagai berikut:

3
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah;
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres-RI) Nomor
3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan
Persepakbolaan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013;
5. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan P enyelenggara an Pen didikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
No. 66 Tahun 2010;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34 Tahun 2006
tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

4
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 87
Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 9
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 45 Tahun 2019 tentang
Organsasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi No. 27 tahun 2021 tentang Organisasi dan tata
kerja Balai Pengembangan Talenta Indonesia.
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi No. 28 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK. 01. 0 7 / MENK ES/3 2 8/2 0 20 tentan g Panduan
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri
Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi
Pandemi;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK. 01. 07/MENK ES/413/ 20 20 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
2019;

5
15. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2022, Nomor384
Tahun 2022, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2022,
Nomor 440-717 Tahun 2022 Tentang Panduan
Penyelenggaraan di Masa Pandemi Coronavirus Disease
2019 (Covid-19);
16. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Pusat Prestasi Nasional
Tahun 2022 Nomor: SP.DIPA - 023.01.1.690397,tanggal
17 November 2021.

C. Tujuan
1. meningkatkan kecintaan dan apresiasi peserta didik
terhadap cabang olahraga sepakbola;

2. meningkatkan kecakapan peserta didik dalam kolaboratif


dan kooperatif;
3. meningkatkan semangat peserta didik menjaga kesehatan
jasmani;

4. menumbuhkan profil pelajar pancasila: (a) beriman,


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, (b) kebinekaan global, (c) bergotong royong, (d)
kreatif, (e) bernalar kritis dan (f) mandiri.

5. menumbuhkan jiwa sportivitas, kerja keras, disiplin,


komunikatif, bersahabat, menghargai prestasi dan

6
tanggung jawab;

6. mengembangkan minat dan bakat peserta didik terhadap


olahraga sepakbola;
7. menjaring dan membina peserta didik yang memiliki
talenta sepakbola untuk kebutuhan Tim Nasional; dan
8. menumbuhkan semangat nasionalisme peserta didik.

D. Sasaran
Sasaran GSI adalah seluruh peserta didik jenjang SMP di
Indonesia yang terdaftar dalam DAPODIK per 31 Maret 2022,
meliputi:

1. Sekolah Menengah Pertama Negeri;


2. Sekolah Menangah Pertama Swasta;
3. Sekolah Menengah Pertama Terbuka;

4. SMP Satu Atap.

E. Tema
Tema Gala Siswa Indonesia SMP tahun 2022 adalah
“ Menggali Prestasi Sepakbola Usia Muda yang
Berkarakter”

F. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup GSI SMP tahun 2022 ini meliputi:

7
1. Panduan Teknis Pelaksanaan GSI SMP sebagai pedoman
pelaksanaan GSI SMP tahun 2022 yang dilaksanakan
dengan rasa penuh tanggung jawab sesuai protokol
kesehatan Covid-19.

2. Panitia pelaksanaan GSI SMP tingkat kecamatan dan


kabupaten/kota tahun 2022 adalah Dinas Pendidikan
Kabupaten/ Kota berkoordinasi dengan Asosiasi
Kabupaten/Kota PSSI, MGMP PJOK dan Satuan Tugas
Penanganan Covid-19 setempat.

3. Panitia pelaksanaan GSI SMP tingkat provinsi dannasional


tahun 2022 adalah Pusat Prestasi Nasional bekerjasama
dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)
dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

4. Jangkauan wilayah pelaksanaan GSI SMP tahun 2022


adalah seluruh peserta didik dalam lingkup 34 provinsi di
Indonesia.
5. Pelaksanaan GSI SMP tahun 2022 adalah kompetisi
sepakbola antar peserta didik jenjang SMP yang
dilaksanakan bertingkat dari tingkat kecamatan sampai
dengan tingkat nasional bekerja sama dengan PSSI sesuai
dengan tingkatannya.

6. Pengawasan kompetisi dilakukan oleh orang tua, pelatih,


asisten pelatih, MGMP PJOK, tim pemandu bakat, tim
keabsahan, panitia pusat, dan bantuan teknologi.

8
7. Penjurian dilakukan oleh tim pemandu bakat yang
ditetapkan oleh penyelenggara pada masing-masing
tingkatan seleksi.
8. Hasil penilaian dari tim pemandu bakat selanjutnya
ditetapkan dan diumumkan oleh penyelenggara pada
masing-masing tingkatan seleksi.

G. Pengertian dan Batasan Umum


1. GSI SMP adalah suatu kegiatan berkelanjutan yang
diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional, bersifat kompetisi
di cabang olahraga sepakbola antar peserta didik jenjang
SMP.
2. Lomba secara daring/online adalah lomba yang
menggunakan sarana jaringan internet sebagai media
transfer data dan informasi, dimana pengiriman dan
penerimaannya seketika (real-time) ataupun tertunda
(tersimpan di server cloud) sebelum diunduh.

3. Lomba secara onsite adalah lomba yang dilaksanakan


secara tatap muka.
4. Protokol kesehatan adalah suatu prosedur atau tata cara
yang diatur oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka
menyikapi pandemi virus Covid-19 agar terhindar dari
penularan dan penyebaran virus Covid-19.

9
H. Pembiayaan
1. Seluruh biaya pelaksanaan untuk melaksanakan GSI SMP
tingkat kecamatan dan kabupaten/kota menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah setempat dan
pembiayaan dibebankan pada APBD dan atau sponsor.
2. Pelaksanaan GSI SMP tahun 2022 dapat bekerjasam
dengan instansi lain yang dapat mendukung kompetisi
tersebut (Partnership/ Sponsorship).

3. Biaya pelaksanaan GSI SMP tingkat provinsi dan nasional


dibebankan pada Rencana Kerja Anggaran Kementerian
dan Lembaga (RKAKL) Pusat Prestasi Nasional
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Tahun 2022.

10
BAB II
KETENTUAN PROTOKOL KESEHATAN
COVID-19

A. Prinsip Umum
Prioritas utama pemerintah adalah untuk mengutamakan
kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta
mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan
kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan
pendidikan selama pandemi Covid-19. Berikut merupakan
beberapa hal penting perlu menjadi perhatian bagi segenap
pihak diantaranya:

1. Perlindungan Kesehatan Individu


Setiap orang harus berusaha untuk tidak tertular dan
tidak menularkan virus Covid-19 dengan mencegah
masuk/keluarnya droplet melalui mulut, hidung, dan
mata. Cara-cara yang harus dilakukan antara lain:
a. membersihkan tangan secara teratur dengan cuci
tangan pakai sabun dan air mengalir atau
menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/

12
hand sanitizer. Selalu menghindari menyentuh
mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak
bersih (terkontaminasi droplet virus);

b. menjaga jarak minimal satu meter dengan orang


lain untuk menghindari terkena droplet dari orang
yang bicara, batuk, atau bersin serta menghindari
kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika
tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka
dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa
administrasi dan teknis lainnya;

c. menggunakan alat pelindung diri berupa masker


yang menutupi hidung dan mulut, hingga
menutup dagu, jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain. Apabila
menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan
masker kain 3 lapis, namun demikian dianjurkan
menggunakan masker medis;

d. meningkatkan daya tahan tubuh dengan


menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik
minimal 30 menit sehari dan istirahat yang

13
fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang
cukup serta menghindari faktor risiko penyakit.

2. Perlindungan Kesehatan Masyarakat

Perlindungan kesehatan masyarakat menjadi


tugas dan tanggung jawab para pengelola,
penyelenggara, atau penanggung jawab tempat
dan fasilitas umum.

a. Unsur Pencegahan (Prevention)

1) melakukan promosi, sosialisasi, dan


edukasi kesehatan dengan berbagai
media.

2) melakukan perlindungan (protection):

a) melakukan disinfeksi terhadap semua


permukaan tempat/ ruangan dan semua
peralatan secara berkala;
b) pengaturan jaga jarak;
c) penyediaan sarana cuci tangan yang
mudah diakses dan memenuhi standar
atau penyediaan hand sanitizer;

d) skrining/penapisan kesehatan orang-


orang yang akan masuk/berada di
tempat.

14
b. Unsur Penemuan Kasus (Detection)
1) untuk fasilitasi dalam deteksi dini,
berkoordinasi dengan dinas kesehatan
setempat atau fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat baik Puskesmas
maupun klinik;

2) me l a k u k a n pe m a n t a u a n k o n di s i
kesehatan (gejala batuk, pilek, flu, nyeri
tenggorokan, sesak nafas, atau demam)
terhadap semua orang yang ada di tempat
dan fasilitas umum.

c. Unsur Penanganan secara Cepat dan


Efektif (Responding)

Penanganan untuk mencegah terjadinya


penyebaran yang lebih luas, antara lain
berkoordinasi dengan dinas kesehatan
setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan
untuk melakukan pelacakan kontak erat,
pemeriksaan rapid test atau RT-PCR, serta
penanganan lain sesuai kebutuhan dengan
berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait.

15
B. Prinsip Khusus Pedoman Kegiatan Pada
Masa Pandemi Covid-19

Pada masa pandemi Covid-19, krisis pembelajaran yang


ada menjadikan pendidikan semakin tertinggal dengan
hi l an gny a pe mbe l a j a r an (le ar ning los s ) dan
meningkatnya kesenjangan pembelajaran antar wilayah
dan antar kelompok sosial-ekonomi. Untuk memulihkan
pembelajaran pasca pandemi, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas:
Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Pada sisi lain, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Riset, dan Teknologi memandatkan bahwa pengutamaan
Kesehatan dalam proses Pendidikan. Dalam Surat Edaran
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan
Keputusan Bersama 4 (Empat) Menteri tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Masa Pandemi
Covid-19. Dengan memerhatikan situasi peningkatan
kasus penularan Covid-19 dan berdasarkan kesepakatan
antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan

16
Investasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi, Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri yang pada
prinsipnya memandatkan Kemendikbudristek untuk
melakukan diskresi terhadap Kesepakatan bersama 4
Menteri tersebut.

Pada dasarnya SE a quo dituangkan bahwa Pembelajaran


Tatap Muka (PTM) Terbatas 50 persen dapat dilakukan di
daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Namun demikian
dalam konteks ini Orang tua/wali peserta didik diberikan
pilihan untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM
Terbatas atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Oleh
karenanya orangtua siswa dapat mengambil diskresi atas
pelaksanaan pembelajaran anak yang bersangkutan.

Poin penting dalam SE a quo yang patut menjadi perhatian


dalam penyelenggaraan Pendidikan yaitu:

1. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dapat


dilaksanakan dengan jumlah peserta didik 50% (lima
puluh persen) dari kapasitas ruang kelas pada satuan
pendidikan yang berada di daerah dengan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

17
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) level 2 (dua).

2. Pelaksanaan PTM Terbatas pada satuan pendidikan


yang berada di daerah dengan PPKM level I (satu),
level 3 (tiga), dan level 4 (empat) tetap mengikuti
ketentuan dalam Keputusan Bersama 4 (empat)
Menteri.

3. Penghentian sementara PTM Terbatas pada satuan


pendidikan tetap mengikuti ketentuan dalam
Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri.

4. Orang tua/wali peserta didik diberikan pilihan untuk


mengizinkan anaknya mengikuti PTM Terbatas atau
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

5. Pemerintah daerah harus melakukan pengawasan


d a n me m b e r i k a n pe m b i n a a n t e r hadap
penyelenggaraan PTM Terbatas, terutama dalam hal:

a. memastikan penerapan protokol kesehatan secara


ketat oleh satuan pendidikan;

b. pelaksanaan survei perilaku kepatuhan terhadap


protokol kesehatan dan surveilans epidemiologis
di satuan pendidikan;

18
c. percepatan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik; dan

d. memastikan penghentian sementara PTM Terbatas


berdasarkan hasil surveilans epidemiologis sesuai
ketentuan dalam Keputusan Bersama 4 (empat)
Menteri.

Mengacu pada SE a quo bahwa PTM secara terbatas masih


perlu diakselerasikan dengan tetap menjalankan protokol
kesehatan secara ketat:

1. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil atau


kantor kemenag mewajibkan satuan pendidikan untuk
menyediakan layanan pembelajaran protokol
kesehatan dan memberlakukan pembelajaran jarak
jauh setelah pendidik dan tenaga kependidikan
divaksinasi Covid-19;
2. Orang tua/wali dapat memilih bagi anaknya untuk
melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau
tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

3. Kepala satuan pendidikan mengisi kesiapan


pembelajaran tatap muka terbatas melalui laman
DAPODIK bagi sekolah atau EMIS bagi madrasah.
Daftar periksa kesiapan satuan pendidikan meliputi:
a. memiliki ketersediaan sarana sanitasi dan
kebersihan, paling sedikit memiliki:

19
1) toilet bersih dan layak;

2) sarana CTPS dengan air mengalir atau cairan


pembersih tangan (hand sanitizer); dan
3) desinfektan;

b. mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan,


seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya;

c. kesiapan menerapkan area wajib bermasker atau


masker tembus pandang bagi yang memiliki peserta
didik disabilitas rungu;
d. memiliki thermogun (pengukur suhu tembak);

e. mendata warga satuan pendidikan yang tidak boleh


melakukan kegiatan di satuan pendidikan:
1) memiliki kondisi medis cormobid yang tidak
terkontrol;

2) t idak memiliki akses t r ans po rt asi yang


memungkinkan penerapan jaga jarak;
3) memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah
dengan resiko penyebaran Covid-19 yang tinggi
dan belum menyelesaikan isolasi mandiri sesuai
ketentuan yang berlaku dan/atau rekomendasi
satuan tugas penanganan Covid-19; dan

4) m em ili ki r iwayat kon tak den gan oran g


terkonfirmasi Covid-19 dan belum menyelesaikan

20
isolasi mandiri sesuai ketentuan yang berlaku dan/
atau rekomendasi satuan tugas penangananCovid-
19.

C. Sistem dan Mekanisme Kompetisi


1. Secara umum pelaksanaan kompetisi Pusat PrestasiNasional
dilakukan secara daring/online.
2. Peserta dapat melaksanakan kompetisi dari rumah atau
sekolah dan didampingi oleh orangtua/wali/guru
pembimbing dengan mematuhi protokol kesehatan.

3. Pelaksanaan kompetisi di sekolah harus memenuhi kriteria


sebagai berikut:
a) Pendidik dan tenaga kependidikan di satuan
pendidikan sudah divaksinasi Covid-19.

b) Satuan pendidikan wajib memberikan layanan protokol


kesehatan seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
menyediakan tempat cuci tangan, mengukur suhu
peserta sebelum pelaksanaan lomba dan mensterilkan
sarana/prasarana lomba yang akan digunakan oleh
peserta.
c) Peserta wajib didampingi oleh orangtua/wali saat
pelaksanaan kompetisi.

21
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau unsur Sekolah
melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan lomba.

5. Dalam menjalankan kegiatan, setiap pihak harus


mendisplinkan dirinya dapat mengikuti protokol kesehatan
sesuai porsi masing-masing.

D. Protokol Kesehatan Rangkaian Kompetisi


1. Peserta
a. mengikuti lomba dari rumah atau sekolah;

b. memastikan kondisi sehat diri untuk mengikuti


kompetisi. Jika anak sakit seperti demam, batuk, pilek,
diare, ada riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/
konfirmasi Covid-19 dan lain-lain segera hubungi
petugas;

c. menggunakan peralatan protokol kesehatan anak:


masker kain, hand sanitazer, sarung tangan, face shield
(sesuai kebutuhan);

d. menyiapkan perlengkapan kompetisi: komputer/gadget,


smartphone, jaringan internet, peralatan
dan perlengkapan kompetisi yang dibutuhkan;
e. mengisi surat pernyataan/pakta integritas dalam
mengikuti kompetisi;

f. mengikuti prosedur dan proses kompetisi dengan baik:

1) melakukan pendaftaran;

22
2) melakukan konfirmasi kesiapan mengikuti
kompetisi;

3) mengikuti pelaksanaan kompetisi;


4) mengkonfirmasi telah terekam semua hasil
kompetisi;
5) mengakhiri kompetisi.

2. Orang Tua/Pelatih/Pembina

a. mendampingi anak mengikuti lomba di rumah atau


sekolah secara daring/online;
b. memastikan anak dalam kondisi sehat untuk mengikuti
kompetisi;
c. memastikan orang tua dalam keadaan sehat (tidak
batuk, pilek, demam, dan lain-lain) dan tidak ada riwayat
kontak dengan OTG/ ODP/ PDP/ konfirmasi Covid-19;
d. menyiapkan peralatan protokol kesehatan anak: masker
kain, hand sanitazer, sarung tangan, face shield (sesuai
kebutuhan);
e. membantu anak menyiapkan perlengkapan kompetisi:
komputer/gadget/smartphone, jaringan internet, dan
perlengkapan lain yang dibutuhkan;
f. mengisi surat pernyataan ijin orang tua/wali anak
dalam mengikuti kompetisi;
g. mengawasi pelaksanaan kompetisi.

23
3. Panitia Pusat

a. Persiapan Kompetisi
1) memastikan anak mengikuti lomba dari rumah atau
sekolah, didampingi orang tuanya, dengan sistem
pengawasan lomba sesuai ketentuan;

2) membuat pengumuman pemberitahuan mengenai


jadwal kompetisi selama masa pandemi Covid-19;
3) memastikan peserta kompetisi dalam kondisi sehat
untuk mengikuti kompetisi, misalnya dengan
menanyakan riwayat demam, alergi, riwayat
bepergian ke daerah lain/riwayat kontak dengan
Orang Tanpa Gejala (OTG)/ Orang Dalam
Pemantauan (ODP)/Pasien Dalam Pengawasan
(PDP)/konfirmasi Covid-19/pasca Covid-19;

4) mengingatkan orang tua atau pendamping untuk


mendampingi anak selama proses kompetisi sesuai
jadwal yang telah ditentukan dengan menyiapkan
berbagai persyaratan dan perlengkapannya.

b. Pelaksanaan Kompetisi
1) memastikan diri dan panitia kompetisi lainnya dalam
keadaan sehat untuk memberikan pelayanan(tidak
demam, batuk, pilek, dan lain-lain);
2) menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
dengan prinsip Pencegahan dan Pengendalian

24
2) menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
dengan prinsip Pencegahan dan PengendalianInfeksi
(PPI) sebelum memulai pelayanan:
a) Masker kain, Alat Pelindung diri, dll.
b) Sarung tangan bila tersedia. Sarung tangan
harus diganti untuk setiap satu sasaran. Jangan
menggunakan sarung tangan yang sama untuk
lebih dari satu anak. Bila sarung tangan tidak
tersedia, petugas mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir setiap sebelum dan sesudah
datang kepada sasaran.

4. Juri

a. memastikan diri dan juri kompetisi lainnya dalam


keadaan sehat untuk memberikan pelayanan (tidak
demam, batuk, pilek, dan lain-lain);

b. menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan


prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
sebelum memulai pelayanan:

1) Masker kain.

25
2) Sarung tangan bila tersedia. Sarung tangan harus
diganti untuk setiap satu sasaran. Jangan
menggunakan sarung tangan yang sama untuk
lebih dari satu anak. Bila sarung tangan tidak
tersedia, petugas mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir setiap sebelum dan sesudah datang
kepada sasaran.

3) Alat pelindung diri lain apabila tersedia, seperti


pakaian pelindung hazmat kedap air, dan face shield.

26
BAB III
KETENTUAN DAN MEKANISME

A. Strategi Penyelenggaraan

GSI SMP tahun 2022 dilaksanakan dengan 2 (dua) sistem yakni:


1. Sistem daring/online
Sistem daring/online yang digunakan yakni sistem daring
asinkron dalam bentuk video keterampilan.

2. Sistem onsite
Sistem onsite adalah lomba yang dilaksanakan secara tatap
muka dapat dalam bentuk tes keterampilan dan
pertandingan untuk memilih peserta terbaik (bukan tim
terbaik).

B. Mekanisme Pelaksanaan
GSI SMP tahun 2022 dilaksanakan secara berjenjang mulai dari
seleksi tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan
Nasional.

1. Tingkat Kecamatan
a. Mekanisme tingkat kecamatan dilakukan terhadap peserta
yang sudah terdaftar pada laman pendaftaran
daring/online GSI SMP Puspresnas di wilayah kecamatan
tersebut secara terbuka (open registration).

28
b. Seleksi diselenggarakan secara mandiri oleh MGPMP PJOK
dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota dan Askab/Askot PSSI.
c. Hasil seleksi maksimal 11 (sebelas) peserta terbaik di
tingkat kecamatan ditetapkan oleh panitia GSI di tingkat
kecamatan dan akan mewakili peserta ke tingkat
kabupaten/kota.

2. Tingkat Kabupaten/Kota
a. Mekanisme tingkat kabupaten/kota dilakukan terhadap
peserta yang telah lolos seleksi tingkat kecamatan
maksimal berjumlah 11 (sebelas) peserta tiap kecamatan.
b. Seleksi diselenggarakan secara mandiri oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dan berkoordinasi dengan
Askab/Askot PSSI.

c. Hasil seleksi maksimal 11 (sebelas) peserta terbaik di


tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan melalui Surat
Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan akan
mewakili peserta ke tingkat Provinsi.

3. Tingkat Provinsi
1. Mekanisme tingkat provinsi dilakukan terhadap peserta
yang telah dinyatakan lolos dari tingkat Kabupaten/Kota
maksimal berjumlah 11 (sebelas) peserta tiap
kabupaten/kota.
2. Seleksi diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional
bekerja sama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia.

29
3. Pelaksanaan seleksi tingkat provinsi dibagi menjadi 2
(dua) tahap, yaitu:

3.1 Tahap I
Seleksi tahap I diikuti oleh seluruh peserta
terbaik di tingkat kabupaten/kota dan
menghasilkan maksimal 22 (dua puluh dua)
peserta terbaik di tiap provinsi.
3.2 Tahap II
Seleksi tahap II diikuti oleh 22 (dua puluh dua)
peserta terbaik hasil seleksi tahap I dan 102 peserta
dan 34 pelatih sebagai pendamping mewakili
provinsi ke tingkat nasional. Pemilihan102 peserta
didasarkan pada mekanisme sebagai berikut:

3.2.1 34 (tiga puluh empat) peserta


berdasarkan ranking nasional hasil seleksi
tahap II dengan jumlah maksimal setiap
provinsi sebanyak 5 (lima) peserta.

3.2.2 2 (dua) peserta perwakilan provinsi


berdasarkan peringkat tertinggi provinsi,
sehingga total berjumlah 68 (enam puluh
delapan) peserta.

Tim GSI SMP perwakilan provinsi ditetapkan oleh Pusat


Prestasi Nasional.

30
4. Tingkat Nasional
a. GSI SMP tingkat nasional diselenggarakan oleh Pusat
Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) bekerjasama dengan
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

b. GSI SMP tingkat nasional diikuti oleh 102 (seratus dua)


peserta terbaik dan 34 (tiga puluh empat) pelatih dari 34
(tiga puluh empat) provinsi.

c. Peserta tingkat nasional melakukan pertandingan dengan


sistem onsite yang diatur oleh Panitia Pusat.
d. Pelaksanaan GSI tingkat nasional dibagi menjadi 2 tahap:
(1) training centre, dan (2) pertandingan internal dengan
susunan pemain diatur oleh panitia tingkat Nasional.

e. Kompetisi GSI SMP tingkat Nasional akan menghasilkan 30


(tiga puluh) Nominasi Pemain terbaik untuk memilih11
(sebelas) Pemain terbaik GSI.

f. Panitia pusat juga akan melakukan penilaian pada kategori


pemain penyerang terbaik, gelandang terbaik, pemain
belakang terbaik, penjaga gawang terbaik, pencetak gol
terbanyak, pemain fair play, peserta teladan, pelatih
kepala terbaik, dan asisten pelatih terbaik.
g. Panitia pusat akan melakukan penilaian dengan metode
pemanduan bakat.

31
C. Peserta dan Penyelenggara
1. Peserta

a. Ketentuan
1) Peserta tingkat Kecamatan adalah peserta didik yang
mewakili satuan pendidikan.
2) Peserta tingkat Kabupaten/Kota adalah peserta
terbaik yang mewakili Kecamatan berdasarkan hasil
penilaian keterampilan teknik sepakbola melaluivideo
yang diunggah pada laman pendaftaran.
3) Peserta tingkat Provinsi adalah peserta terbaik yang
mewakili Kabupaten/Kota berdasarkan hasil
penilaian keterampilan teknik sepakbola melaluivideo
yang diunggah pada laman pendaftaran.

4) Peserta tingkat Nasional adalah peserta terbaik yang


mewakili provinsi berdasarkan hasil penilaian
keterampilan teknik sepakbola melalui video yang
diunggah pada laman pendaftaran.
5) Seluruh peserta yang mengikuti GSI SMP sesuai
tingkatannya pada poin 1 s.d. 4 telah terdaftar pada
laman:
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id

32
Table 1. Ketentuan Jumlah Peserta GSI SMP per Tingkatan Seleksi

No. Tingkat Peserta Ofisial Keterangan

tidak perwakilan
1 Kecamatan 2
dibatasi sekolah

perwakilan
2 Kabupaten/kota 11 2
kecamatan

perwakilan
3 Provinsi Tahap I 11 2
kab./kota

perwakilan
4 Provinsi Tahap II 22 2
provinsi

perwakilan
5 Nasional 2-7 1
provinsi

33
b. Persyaratan
Table 2. Persyaratan peserta dan dokumen bukti

No. Persyaratan Dokumen Bukti

Berkewarganegaraan
1 Akta Kelahiran
Indonesia

Terdaftar sebagai siswa Surat Keterangan Kepala


SMP Negeri/Swasta, SMP Sekolah (format dapat
2
Terbuka atau SMP Satu diunduh di laman
Atap Puspresnas)

- Ijazah SD
Siswa Kelas 7 dan 8 pada
3
Tahun Ajaran 2021/2022 - Rapor pada lembar yang
memuat data diri dan
semester terakhir
Siswa dengan tahun
4 kelahiran tanggal 1 Januari Akta kelahiran
2008 dan setelahnya.
Siswa yang memiliki NISN
Surat Keterangan Kepala
dan terdaftar sebagai
Sekolah (format dapat
5 peserta didik sesuai Data
diunduh di laman
Pokok Pendidikan
Puspresnas)
(Dapodik)

34
No. Persyaratan Dokumen Bukti

Berkelakuan baik dan tidak Surat Keterangan Kepala


terlibat penyalahgunaan Sekolah (format dapat
6
obat terlarang dan diunduh di laman
minuman keras. Puspresnas)

Mendapat persetujuan dari


7 Surat Pernyataan/Pakta
orang tua
Integritas (format dapat
diunduh di laman
Mengisi Surat Pernyataan/
8 Puspresnas).
Pakta Integritas

Memiliki kesehatan Surat Keterangan


9
jasmani Kesehatan

CV dan Sertifikat/ Piagam


10 Mengisi Curriculum Vitae
Penghargaan Individu

35
2. Pelatih dan Asisten Pelatih

a. Persyaratan
Table 3. Persyaratan pelatih, asisten pelatih dan dokumen bukti

No. Persyaratan Dokumen Bukti

Berkewarganegaraan
1 KTP
Indonesia

Kelahiran tanggal 1 Januari


2 KTP
1977 dan setelahnya.
Terdaftar dan aktif sebagai
Guru PJOK atau Pembina Surat Keterangan Kepala
Ekstrakurikuler dan belum Sekolah (format dapat
3
pernah mengikuti GSI tingkat diunduh di laman
nasional tahun 2020 dan Puspresnas)
2021.

Surat rekomendasi dari


4 Aktif melatih sepakbola
klub atau SSB

Surat Pernyataan/Pakta
Mengisi Surat Pernyataan/ Integritas (format
5
Pakta Intergritas dapat diunduh di laman
Puspresnas)

Surat Keterangan dari


6 Sehat jasmani dan rohani
Dokter

36
b. Tugas Pelatih

1) Bertanggungjawab terhadap peserta.


2) M e n d a m p i n g i p e s e r t a d a l a m p e n d a f t a ra n ,
pengambilan dan pengunggahan video keterampilan,
serta seluruh rangkaian kompetisi berlangsung.

3) Menjaga fair play dan berlaku sopan selama kompetisi


berlangsung.

3. Tim Pemandu Bakat

a. Pengertian
1) Bakat merupakan kemampuan atau sifat yang dibawa
sejak lahir yang memerlukan pembinaan atau
pelatihan lebih lanjut untuk dapat menghasilkan
prestasi istimewa.
2) Pemanduan Bakat (Talent Scouting):
a) Pemanduan bakat tingkat Kecamatan, Kabupaten/
Kota dan Provinsi adalah proses mencari/
menemukan bakat seseorang yang memiliki
keterampilan teknik sepakbola.
b) Pemanduan bakat tingkat Nasional adalah proses
mencari/menemukan bakat seseorang yang
memiliki keterampilan teknik, taktik, fisik dan mental
sepakbola.
b. Ketentuan
1) Pemandu bakat terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu:

37
a) Pemandu Bakat ditingkat Kecamatan dan
Kabupaten/Kota dilakukan oleh pelatih dan
asisten pelatih.

b) Pemandu bakat ditingkat provinsi terdiri atas


Akademisi Pendidikan Olahraga, Alumni Pemain
Sepakbola Nasional, Pengamat Sepakbola, dan
atau Pelatih Sepakbola Nasional yang
direkomendasikan oleh PSSI Pusat.

c) Pemandu bakat ditingkat Nasional terdiri atas


Akademisi Pendidikan Olahraga, Alumni Pemain
Sepakbola Nasional, Pengamat Sepakbola, dan
atau Pelatih sepakbola Nasional yang di
rekomendasikan oleh PSSI Pusat.

2) Pelaksanaan GSI SMP tingkat Kecamatan, tim


penilai terdiri dari pemandu bakat Kecamatan yang
ditetapkan oleh MGMP PJOK atau Dinas Pendidikan
Kab./Kota dan Askot/Askab PSSI.
3) Pelaksanaan GSI SMP tingkat Kabupaten/Kota, tim
penilai terdiri dari pemandu bakat Kabupaten/Kota
yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota
dan Askot/Askab PSSI.
4) Pelaksanaan GSI SMP tingkat Provinsi, tim penilai
terdiri dari pemandu bakat PSSI Pusat yang
ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat

38
Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

5) Pelaksanaan GSI SMP tingkat Nasional, tim penilai


terdiri dari pemandu bakat nasional dan unsurPSSI
Pusat yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
c. Tugas
1) Tim Pemandu Bakat Tingkat Kecamatan
a) melakukan penilaian keterampilan teknik dasar
sepakbola peserta tingkat Kecamatan
berdasarkan video yang dikirimkan atau
pertandingan;

b) menyampaikan laporan kepada Dinas


Pendidikan Kabupaten/Kota mengenai peserta
yang memiliki bakat dari hasil pengamatan dan
penilaian pada saat penilaian. Hasil penilaian
dijadikan acuan utama dalam keputusan untuk
membentuk tim sepakbola GSI Kabupaten/
Kota.

2) Tim Pemandu Bakat Tingkat Kabupaten/Kota


a) melakukan penilaian keterampilan peserta
tingkat Kabupaten/Kota berdasarkan video
yang dikirimkan dan curriculum vitae (CV);

39
b) menyampaikan laporan kepada Panitia Pusat
Prestasi Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi
mengenai peserta yang memiliki bakat dari
hasil pengamatan dan penilaian pada saat
penilaian. Hasil penilaian dijadikan acuan utama
dalam keputusan untuk membentuk tim
sepakbola GSI Kabupaten/Kota dan Provinsi.
3) Tim Pemandu Bakat Tingkat Provinsi
a) melakukan penilaian peserta tingkat provinsi
berdasarkan hasil tes keterampilan dan
pengamatan yang di lakukan secara daring/
online.

b) menyampaikan laporan kepada Pusat Prestasi


Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi
mengenai peserta yang memiliki bakat dari
hasil pengamatan dan penilaian pada saat
penilaian. Hasil penilaian dijadikan acuan
utama dalam menghasilkan keputusan.

4) Tim Pemandu Bakat Tingkat Nasional


a) menetapkan alat ukur untuk digunakan olehpara
Pemandu Bakat di Nasional sehingga
memudahkan mereka melakukan penilaian
terhadap para pemain yang terdiri atas penilaian
teknik, taktik, fisik, dan mental;

40
b) melakukan Pemanduan Bakat secara langsung
agar diperoleh kepastian dan penilaian yang
lebih akurat;

c) meng-input dan mengolah data hasil penilaian;


d) menyampaikan laporan kepada Panitia Pusat
Prestasi Nasional dan Persatuan Sepakbola
Seluruh Indonesia mengenai peserta yang
memiliki bakat dari hasil pengamatan dan
penilaian pada saat penilaian.

4. Tim Keabsahan

a. Ketentuan
1) Tim keabsahan beranggotakan 10 (sepuluh) orang
yang terdiri dari unsur akademisi, tenaga kesehatan
dan guru PJOK.
2) Tim keabsahan GSI SMP dibentuk dan ditetapkan
oleh panitia pada masing-masing tingkatan seleksi.
b. Persyaratan
1) Sehat jasmani dibuktikan dengan melampirkan surat
keterangan sehat dari dokter.
2) Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
menentukan keabsahan fisik dan dokumen peserta.

41
c. Tugas
1) menyusun format keabsahan peserta, baik
keabsahan fisik maupun dokumen;

2) melakukan verifikasi keabsahan fisik dan dokumen


peserta;
3) melaporkan hasil keabsahan peserta kepada panitia
di setiap tingkatan seleksi.

5. Panitia Pusat
a. Ketentuan
GSI SMP Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Panitia
Pusat, terdiri atas:

1) Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek.

2) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).


3) Unsur lain yang terkait.
b. Tugas
1) menyusun dan mengesahkan Panduan Teknis GSI
SMP Tahun 2022;

2) merencanakan pelaksanaan GSI SMP Tahun 2022;


3) melakukan pembagian tugas dan kerjasama Panitia
Pusat dengan PSSI dan unsur lainya dalam persiapan
GSI SMP tingkat Nasional;

42
4) m e m p e r s i a p k a n pr o s e s a d m i n i s t r a s i
penyelenggaraan dan keperluan penyelenggaraan
seperti rapat koordinasi, technical meeting,
penetapan jadwal training centre dan pertandingan
internal;

5) mengkoordinasikan proses pemanduan bakat dan


penilaian mulai dari tingkat Kecamatan hingga
nasional;

6) menyelenggarakan GSI tingkat nasional sesuai


protokol kesehatan covid-19;

7) memberikan penghargaan kepada para peserta dan


pemenang GSI SMP tingkat nasional tahun 2022;
8) menyampaikan dan membuat laporan pelaksanaan
GSI SMP tingkat nasional tahun 2022.

D. Waktu Pelaksanaan
Jadwal pendaftaran dan seleksi GSI SMP tahun 2022 ini
disusun untuk memastikan pelaksanaan dilaksanakan secara
bersamaan dalam rentang waktu yang ditetapkan sesuai
tingkatan wilayahnya.

43
Table 4. Jadwal Seleksi GSI SMP Tahun 2022

Waktu
Tingkat No Kegiatan
Pelaksanaan
Kecamatan dan 1 Pre Registrasi Mei - Juni
Kabupaten/Kota 2022
Mendaftarkan keikutsertaan
Kecamatan pada GSI SMP tingkat
Kecamatan yang dilakukan oleh
koordinator/ panitia di Kecamatan
atau Kabupaten/ kota

2 Registrasi Peserta

a. Koordinator sekolah
mendaftarkan peserta, pelatih,
dan asisten pelatih.
b. Koordinator sekolah
mengunggah berkas
administrasi peserta, pelatih,
dan asisten pelatih

3 Penilaian Peserta

Penilaian keterampilan teknik


dasar sepakbola oleh tim
pemandu bakat tingkat
Kecamatan & Kabupaten/Kota

44
Waktu
Tingkat No Kegiatan
Pelaksanaan
Provinsi 1 Pre Registrasi Juli - Agustus
2022
Mendaftarkan keikutsertaan
Provinsi pada GSI SMP tingkat
Provinsi yang dilakukan oleh
koordinator/panitia di Provinsi

2 Registrasi

a. Melengkapi data dan unggah


video keterampilan sepakbola
tim perwakilan kab./kota oleh
koordinator kab./kota

b. Memilih tim perwakilan Provinsi


oleh koordinator Provinsi

3 Penilaian Peserta

Penilaian keterampilan teknik


sepakbola oleh tim pemandu
bakat tingkat provinsi

45
Waktu
Tingkat No Kegiatan
Pelaksanaan
Nasional 1 Registrasi September
2022
Peserta yang didaftarkan adalah
peserta terbaik hasil penilaian
pemanduan bakat/pemain terbaik
pada GSI SMP tingkat Provinsi

2 Pelaksanaan Oktober
2022
a. Training center selama 7 hari
b. Pertandingan internal 7 hari

E. Penilaian
1. Materi
a. Video yang dikirim memuat aksi keterampilan teknik
sepakbola peserta.
b. Rekam jejak prestasi peserta sebagai pemain sepakbola
(curiculum vitae).
c. Form penilaian keterampilan teknik, taktik, fisik, dan mental
cabang olahraga sepakbola.

2. Sistem dan Mekanisme

a. Penilaian Tingkat Kecamatan

46
Penilaian GSI Tingk a t K ec ama tan di l aks an ak an
menyesuaikan kondisi level PPKM daerah masing – masing.
Apabila daerah level 3 - 4 maka pelaksanaan seleksi akan
dilakukan secara daring/online, sedangkan daerah dengan
level 1 – 2 bisa dilaksanakan seleksi secara daring/online
dan atau onsite dengan menilai keterampilan teknik
sepakbola. Format penilaian mengikuti format pemanduan
bakat yang diberikan oleh panitia untuk menghasilkan
maksimal 11 (sebelas) peserta terbaik (bukan tim terbaik)
dengan memperhatikan rekomendasi satgas covid-19
setempat dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

b. Penilaian Tingkat Kabupaten/Kota

GSI SMP Tahun 2022 pada tingkat Kabupaten/Kota


dilaksanakan secara daring dengan menilai Curriculum Vitae
(CV) dengan bobot penilaian 10% dan keterampilan teknik
sepakbola dengan bobot penilaian 90%. Format penilaian
mengikuti format pemandu bakat yang diberikan oleh panitia
untuk menghasilkan maksimal 11 (sebelas) peserta terbaik.

c. Penilaian Tingkat Provinsi

Penilaian pada seleksi tingkat provinsi dilaksanakan dalam 2


(dua) tahap yakni:

47
1) Penilaian tahap I akan dilaksanakan secara Online/Daring
oleh Panitia Pusat atau Tim Pemandu Bakat dengan
melihat video tes keterampilan pada tahap kabupaten/
kota ditambah dengan video tes keterampilan 1 v 1 (satu
lawan satu) bagi pemain non penjaga gawang dan tes
tangkapan dan distribusi bagi penjaga gawang yang
diunggah melalui laman pendaftaran panitia pusat
(prosedur tes terlampir).

2) Penilaian tahap II akan dilakukan secara Online/Daring


oleh Panitia Pusat atau Tim Pemandu Bakat dengan
melihat video tes keterampilan 1 v 1 (satu lawan satu)
lanjutan yang diunggah oleh peserta (prosedur tes akan
di sa m pai ka n s e tel ah s ele ksi tahap I s ele sai
dilaksanakan).

d. Penilaian Tingkat Nasional

Penilaian tingkat Nasional terdiri atas penilaian teknik, taktik,


fisik, kesehatan dan mental cabang olahraga sepakbola yang
akan dilakukan secara onsite.

3. Aspek penilaian

Aspek penilaian pemain GSI SMP tingkat Kecamatan sampai


dengan nasional dapat dilihat pada tabel berikut ini.

48
Table 5. Aspek penilaian tingkat Kecamatan

Aspek
Kriteria Unjuk Kerja Bobot
Penilaian
Keterampilan Khusus pemain: 100
1. Coordination & ball mastery juggling
2. Passing & support
3. Dribbling & feinting
4. Running with the ball
5. Wall pass
6. Heading heading
Catatan :
Rentang nilai = 1 – 10
Khusus Kiper:

1. Tangkapan bola bawah


2. Tangkapan bola sedang
3. Tangkapan bola di depan kepala
4. Tangkapan bola di atas kepala
5. Lemparan bola bawah
6. Lemparan baseball
7. Lemparan bola atas
Catatan penilaian:
Rentang nilai = 1 – 10
Khusus Pelatih dan Asisten Pelatih:

Video Penjelasan Latihan

Total Nilai 100

49
Table 6. Aspek penilaian tingkat Kabupaten/Kota

Aspek
Kriteria Unjuk Kerja Bobot
Penilaian
Keterampilan Khusus pemain: 90
1. Coordination & ball mastery
2. Passing & support
3. Dribbling & feinting
4. Running with the ball
5. Wall pass
6. Heading
Catatan :
Rentang nilai = 1 – 10
Khusus Kiper:

1. Tangkapan bola bawah


2. Tangkapan bola sedang
3. Tangkapan bola di depan kepala
4. Tangkapan bola di atas kepala
5. Lemparan bola bawah
6. Lemparan baseball
7. Lemparan bola atas
Catatan penilaian:
Rentang nilai = 1 – 10
Khusus Pelatih dan Asisten Pelatih:

Video Penjelasan Latihan

50
Aspek
Kriteria Unjuk Kerja Bobot
Penilaian
Curiculum Prestasi individu meliputi prestasi sebagai 10
Vitae Pemain Terbaik dan Pencetak Gol
Terbanyak (dibuktikan dengan piagam
penghargaan).
Catatan penilaian:
Tingkat Kabupaten/Kota = 1 poin
Tingkat Provinsi = 2 poin
Tingkat Nasional = 3 poin
Tingkat Internasional = 4 poin
Keterangan:
Nilai yag diambil adalah nilai prestasi tertinggi
yang diraih peserta, bukan nilai akumulasi.

Total Nilai 100

51
Table 7. Aspek penilaian tingkat Provinsi

Aspek
Kriteria Unjuk Kerja Bobot
Penilaian
Keterampilan Khusus pemain: 100
1. Coordination & ball mastery
2. Passing & support
3. Dribbling & feinting
4. Running with the ball
5. Wall pass
6. Heading
Tes lanjutan:
Games 1 v 1
Khusus Kiper:

1. Tangkapan bola bawah


2. Tangkapan bola sedang
3. Tangkapan bola di depan kepala
4. Tangkapan bola di atas kepala
5. Lemparan bola bawah
6. Lemparan baseball
7. Lemparan bola atas
Tes lanjutan:
Tangkapan dan distribusi

Khusus Pelatih dan Asisten Pelatih:

Video Penjelasan Latihan

Total Nilai 100

52
Catatan:

Secara rinci mengenai prosedur pelaksanaan keterampilan-


keterampilan sepakbola yang diujikan, dapat dilihat pada
lampiran.

53
Gambar 1. Aspek Penilaian Tingkat Nasional

54
Gambar 2. Aspek Penilaian Tingkat Nasional

55
BAB IV
PELAKSANAAN
A. Pendaftaran
1. Pendaftaran GSI SMP tahun 2022 dilakukan melalui sistem
daring/online mulai tingkat Kecamatan hingga tingkat
Nasional pada laman :
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id

2. Format pakta integritas/surat pernyataan, surat keterangan


sekolah dan surat ijin orangtua dapat diunduh melalui laman
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id
3. Langkah pendaftaran dapat dilihat pada laman:
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id

B. Perekaman dan Pengunggahan Video


Proses perekaman dan pengunggahan video dilakukan untuk
kepentingan penilaian tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan
provinsi.
1. Peserta membuat video tes keterampilan teknik dasar
sepakbola yang dilakukan dari lapangan rumput natural/
sintetis yang berada di lingkungan sekitar rumah/sekolah.
Dalam pengambilan video, peserta dapat didampingi oleh
keluarga atau guru PJOK atau pelatih yang bersangkutan.

2. Hasil rekaman tes keterampilan sepakbola diunggah pada


laman:

pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id

57
C. Proses Penilaian
1. Tingkat Kecamatan

Penilaian dilakukan oleh tim pemandu bakat Kecamatan.

a. Penilaian Administrasi
1) mengunduh berkas persyaratan administrasi
peserta di laman GSI SMP;

2) melakukan penilaian administrasi peserta;


3) menetapkan peserta yang lolos seleksi
administrasi.
b. Penilaian Substansi

1) menilai secara daring/online dan atau onsite


keterampilan teknik sepakbola pemain;
2) melakukan konsolidasi hasil penilaian;

3) menetapkan peringkat peserta melalui Berita


Acara Penilaian;
4) MGMP PJOK atau Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota menetapkan peserta yang akan mengikuti
GSI SMP tingkat Kabupaten/Kota.

2. Tingkat Kabupaten/Kota
Penilaian dilakukan oleh tim Pemandu Bakat Kabupaten/
Kota.
a. Penilaian Administrasi

58
1) mengunduh berkas persyaratan administrasi
peserta di laman GSI SMP;

2) melakukan penilaian administrasi peserta;


3) menetapkan peserta yang lolos seleksi
administrasi
b. Penilaian Substansi

1) menilai secara daring/online dan keterampilan


teknik sepakbola pemain dan Curriculum Vitae
(CV);
2) melakukan konsolidasi hasil penilaian;

3) menetapkan peringkat peserta melalui Berita


Acara Penilaian;

4) Dinas Pendidikan Kab./Kota menetapkan peserta


yang akan mengikuti GSI SMP tingkat provinsi.

3. Tingkat Provinsi

Penilaian dilakukan oleh tim pemandu bakat pusat.


a. Penilaian Administrasi

1) mengunduh berkas persyaratan administrasi


peserta di laman GSI SMP;
2) melakukan penilaian administrasi peserta;
3) menetapkan peserta yang lolos seleksi
administrasi

59
b. Penilaian Substansi

1) melakukan penilaian keterampilan;

2) melakukan konsolidasi hasil penilaian;


3) menetapkan peringkat peserta melalui Berita
Acara Penilaian;

4) Pusat Prestasi Nasional menetapkan peserta


yang akan mengikuti GSI SMP tingkat nasional.

4. Tingkat Nasional

a. Penilaian Administrasi
Penilaian adiminstrasi dilakukan oleh tim keabsahan
nasional.

1) melakukan verifikasi berkas persyaratan


administrasi peserta;
2) melakukan penilaian administrasi peserta;
3) menetapkan peserta yang lolos seleksi
administrasi.

b. Penilaian Substansi
Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai nasional.

60
BAB V
URAIAN TUGAS PENYELENGGARA

A. Panitia Pusat
1. Persiapan
a. melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dan
pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan;

b. memastikan data seluruh peserta yang benar dan lengkap


sesuai dengan Surat dari satuan pendidikan dan
menyerahkan kepada tim teknologi informasi untuk
keperluan integrasi sistem data peserta kompetisi/
festival/lomba;
c. mendistribusikan informasi kepada seluruh peserta, tim
juri, panitia, dan pihak lain yang berkaitan;
d. menyiapkan format surat pernyataan integritas yang harus
diisi oleh siswa dan orang tua dan diunggah melalui sistem
aplikasi;
e. memastikan seluruh kebutuhan pelaksanaan kompetisi/
festival/lomba dapat terpenuhi dengan baik;

f. memfasilitasi infrastruktur yang dibutuhkan dalam


pengembangan sistem aplikasi pendukung maupun
kegiatan utama demi terselenggaranya kegiatan
pelaksanaan kompetisi/festival/lomba dengan baik.

62
g. Memfasilitasi kegiatan penyusunan pedoman pelaksanaan
kegiatan kompetisi/festival/lomba jenjang Pendidikan
dasar tahun 2022.
2. Pendaftaran/Registrasi Peserta
a. memastikan sistem aplikasi telah dapat digunakandengan
baik;

b. bersiap pada saat pelaksanaan uji coba sistem aplikasi,


maupun saat pelaksanaan penilaian/penjurian untuk
mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan atau kejadian
yang bersifat darurat dan membutuhkan kebijakan yang
berada di luar kewenangan Tim IT maupun Tim Juri dari
masing-masing bidang lomba;
c. melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan
Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi selama
kegiatan berlangsung demi kelancaran seluruh rangkaian
kegiatan.

3. Penetapan Juri
a. menetapkan tim juri tahap penyisihan atau sejenisnya;

b. menetapkan tim juri tingkat nasional.


c. membuat Surat Keputusan Juri kompetisi/festival/lomba
Tahun 2022

63
4. Penetapan Juara

Panitia pusat menetapkan juara tingkat nasional melalui Surat


Keputusan.
5. Pasca Seleksi

a) mengumumkan peserta yang lolos ke tingkat nasional.


b) mengumumkan juara yang dituangkan dalam Surat
Keputusan.

B. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


1. Pra Kompetisi (Persiapan)
a. melaksanakan seleksi GSI SMP tingkat kecamatan dan
kabupaten/kota secara mandiri.
b. melakukan koordinasi dengan panitia pusat untuk
memastikan seluruh peserta didik peserta kompetisi/
festival/lomba yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi
Nasional terdaftar di wilayahnya mendapatkan informasi
terkait pelaksanaan kompetisi/festival/lomba jenjang
Dikdas tahun 2022
c. melampirkan surat keputusan hasil seleksi GSI SMP tingkat
Kecamatan dan Kab./Kota sebagai dasar keterwakilan
peserta pada babak selanjutnya.
d. memastikan seluruh peserta terdaftar memiliki akses
memadai untuk mengikuti seleksi secara daring/online.

64
e. dalam hal ditemukan peserta yang tidak dapat
mengakses sistem aplikasi lomba baik secara peralatan
maupun secara jaringan komunikasi (internet) Dinas
Pendidikan mengusahakan fasilitasi agar peserta tersebut
tetap dapat mengikuti seleksi kompetisi/festival/lomba
tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi
Nasional.

f. menyampaikan perkembangan berbagai kendala yang


ada (jika ada).
2. Pelaksanaan Kompetisi
a. menetapkan satu orang sebagai narahubung kegiatanpada
setiap kompetisi/festival/lomba tahun 2022 secara
daring/online, dan mengirimkan nama dan kontaknya
kepada Panitia Pusat untuk keperluan koordinasi lebih
lanjut;

b. narahubung bertugas sebagai jembatan komunikasi


peserta didik di wilayahnya dengan Panitia Pusat terkait
pelaksanaan kompetisi/festival/lomba tahun 2022;

c. memastikan dan memfasilitasi kebutuhan peserta dapat


terpenuhi untuk dapat mengikuti seleksi kompetisi/
festival/lomba tahun 2022 secara daring/online;
d. memastikan seluruh peserta yang berasal dari daerahnya
dapat mengikuti kompetisi/festival/lomba tahun 2022 dari
lapangan di sekitar rumah masing-masing atau sekolah
dengan pengawasan orang tua.

65
3. Pasca Kompetisi

Dinas Pendidikan mengkonfirmasikan informasi-informasi


pasca kompetisi/festival/lomba yang diselenggarakan oleh
Pusat Prestasi Nasional tahun 2022 kepada peserta di
wilayahnya.

C. Tim Juri
1. Pra Kompetisi (Persiapan)
a. menyusun persyaratan dan ketentuan pendukung lainnya.
Ketentuan yang diharapkan adalah yang mendorong
peserta untuk mengerjakan secara mandiri tanpa bantuan
guru atau pendamping secara berlebihan.
b. menjaga kerahasiaan dan menjunjung tinggi aspek
keadilan atas penilaian/penjurian yang telah dibuat;

c. menyusun pedoman pelaksanaan kompetisi/festival/


lomba yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional
yang kemudian akan didistribusikan kepada seluruh
peserta.

2. Pelaksanaan Kompetisi
a. menunjuk penanggung jawab yang ikut memantau
aktifitas selama kompetisi berlangsung;
b. bersiaga untuk menangani jika terjadi masalah-masalah
kompetisi/festival/lomba di luar masalah teknis, jaringan
dan akses internet;

66
c. mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan jika
terjadi keadaan yang diluar perkiraan dalam pelaksanaan
kompetisi.

3. Pasca Kompetisi
a. melakukan sidang pleno hasil penilaian/ penjurian hasil
penilaian seluruh peserta;

b. melakukan seleksi dan penilaian peserta yang dinyatakan


lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya.
c. melakukan perangkingan hasil penilaian/penjurian tingkat
nasional untuk penetapan juara nasional.

D. Tim Teknologi Informasi


1. Pra Kompetisi (Persiapan)
a. membangun sistem aplikasi lomba berbasis daring yang
memenuhi/mengakomodasi kebutuhan masing-masing
bidang lomba;
b. menyimpan sistem aplikasi lomba ke dalam server
komputer yang memiliki kemampuan akses dan tingkat
kehandalan tinggi untuk dapat diakses secara bersama-
sama;
c. menyediakan server secara fleksibel dan dapat
mengakomodasi kebutuhan lalu lintas data yang
bervariasi selama masa pengembangan, masa kompetisi
dan pasca kompetisi;

67
d. melakukan integrasi data peserta ke dalam sistem aplikasi
lomba berdasarkan data peserta yang telah disusun oleh
Pusat Prestasi Nasional;
e. sistem seleksi berbasis daring/online dapat diakses oleh
seluruh peserta pada saat pelaksanaan kompetisi;
f. melakukan pelatihan/training kepada tim juri dari semua
bidang untuk melakukan pengunduhan materi lomba dan
memasukkan nilai hasil penilaian/penjurian;
g. menyiapkan aplikasi yang diperlukan untuk kegiatan
penjurian oleh masing-masing tim juri per bidang.

2. Pelaksanaan Kompetisi
a. memastikan server dan sistem aplikasi lomba daring/
online berjalan dengan baik selama masa kompetisi;

b. melakukan uji coba 1 (satu) kali untuk memastikan seluruh


peserta telah dapat mengakses/login ke dalam sistem
lomba yang digunakan dan memahami prinsipkerja sistem
dan apa yang harus dilakukan dalam proses kompetisi;

c. memastikan keamanan server dan aplikasi sehingga aman


dari hacker maupun pencurian data.
3. Pasca Kompetisi

a. melakukan backup aplikasi dan materi lomba seluruh


peserta;

68
b. membangun aplikasi untuk sistem penjurian yang akan
digunakan oleh seluruh bidang lomba;

c. melakukan pelatihan kepada seluruh tim juri dari semua


bidang lomba untuk dapat menggunakan sistem/aplikasi
penjurian daring/online.

E. Narahubung Pusat
Narahubung bertugas melayani peserta jika mengalami
permasalahan akses dan kendala-kendala teknis selama
pelaksanaan latihan maupun pelaksanaan seleksi kompetisi/
festival/lomba tahun 2022 secara daring/online.
Para peserta yang mengalami permasalahan seperti yang
dimaksud di atas, dapat bertanya kepada narahubung melalui
pesan WhatsApp maupun SMS. Narahubung tidak melayani/
menerima panggilan telepon.
Sosial media Pusat Prestasi Nasional memberikan informasi
terbaru mengenai lomba, festival, dan kompetisi. Informasi yang
diunggah pada media sosial bersifat benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Berikut ini daftar narahubung pusat dan sosial media yang dapat
dihubungi:

69
Table 8. Narahubung dan sosial media

No Nama No Hp/Nama Sosmed

1 Admin Dikdas 1 0878-8880-0091

2 Admin Dikdas 2 0877-8103-7040

3 Admin Dikdas 3 0877-8164-5910

4 Instagram @puspresnas

5 Twitter @Puspresnas

6 Facebook Puspresnas

70
BAB VI
PENUTUP

Keberhasilan penyelenggaraan GSI SMP Tahun 2022 ditentukan


oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan
kegiatan secara tertib, teratur, penuh disiplin dan rasa tanggung
jawab yang tinggi.
Dengan memahami panduan teknis ini diharapkan panitia
penyelenggara, peserta dan pihak-pihak terkait dapat
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan
GSI SMP tahun 2022 ini mencapai hasil secara optimal.

Apabila terdapat perubahan maka panitia penyelenggara akan


menyampaikannya melalui surat keputusan tambahan, adendum
atau aturan tambahan. Seluruh keputusan panitia penyelenggara
yang tercantum di dalam panduan teknis di atas adalah mutlak
dan tidak dapat diganggu gugat.

Semoga panduan ini dapat dijadikan acuan sehingga kegiatan GSI


SMP dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien.

72
LAMPIRAN

PROSEDUR TES KETERAMPILAN


TEKNIK SEPAKBOLA

73
Lampiran 1.

Prosedur Tes Keterampilan Teknik Sepakbola untuk Seleksi


Tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi (Khusus
Pemain)

Khusus pemain, ada 6 (enam) tes keterampilan yang harus


dilakukan. Contoh peragaan teknik, dapat membuka laman:

http://ringkas.kemdikbud.go.id/GSISMP2022

A. Coordination & Ball Mastery (Koordinasi dan


Penguasaan Bola)

1. Definisi
Coordination & Ball mastery adalah teknik menguasai bola
dengan memaksimalkan kedua kaki. Teknik tersebut
dilakukan untuk mengukur kemampuan penguasaan bola.

2. Alat yang digunakan


Lapangan, bola sepak, cone/marker, stopwatch.

3. Pelaksanaan
a. Lakukan gerakan ball feeling inside to inside;
b. Geser bola ke kanan menggunakan kaki kanan;
c. Dorong ke depan dan tarik kembali menggunakan
kaki yang sama;

74
d. Geser bola ke kiri menggunakan kaki kiri;
e. Dorong ke depan dan tarik kembali menggunakan
kaki yang sama;
f. Lakukan latihan selama 30 detik tanpa berhenti.

4. Poin Penilaian
a. Sentuhan bola
b. Pandangan (head up)
c. Posisi tubuh

Gambar 3. Area pelaksanaan tes coordination & ball mastery

75
B. Passing & Support (Mengoper dan Membantu
menerima bola)
1. Definisi
Teknik passing dan support dilakukan untuk mengukur
kemampuaan mengoper dan membantu menerima bola.
a. Passing adalah salah satu elemen penting dalam permainan
sepakbola. Fungsi utama dari passing adalah suatu aksi
menyerang.
b. Support merupakan salah satu teknik dalam permainan
sepakbola yang digunakan untuk membantu /menerimabola
dengan mudah.

2. Alat yang digunakan


Lapangan, bola sepak, cone/marker.

3. Pelaksanaan
a. Pemain merah passing ke pemain biru;
b. Bergerak melakukan gerakan support untuk
menerima passing kembali;
c. Pemain biru melakukan back pass kemudian
bergerak mencari ruang di belakang cone;
d. Pemain merah menerima bola dan passing kembali
ke pemain biru;
e. Pemain biru dribbling untuk bersiap mengulang
latihan;

76
f. Pemain harus melakukan 3 kali latihan tanpa
pemotongan video/editing.
4. Poin penilaian saat melakukan passing
a. Kualitas dan bobot passing
b. Timing passing
c. Timing support

Gambar 4. Area pelaksanaan tes passing & support

77
C. Dribbling & Feinting (Menggiring Bola dan Gerak
Tipu)
1. Definisi:
Dribbling (menggiring bola) bertujuan untuk mendekati
jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan, sedangkan tujuan utama feinting (gerak
tipu) dalam permainan sepak bola yaitu untuk
mengelabui lawan atau untuk menghindari lawan.
2. Alat yang digunakan:
Lapangan, bola sepak, cone/marker

3. Pelaksanaan:
a. Pemain melakukan dribbling ke arah cone;
b. Pemain melakukan gerakan f einting dan
memastikan bola tetap dalam penguasaan;
c. Pemain melakukan dribbling zig zag;
d. Pemain melakukan dribbling lurus untuk bersiap
kembali mengulang latihan;
e. Pemain harus melakukan latihan dribbling feinting 2
kali ke arah kanan dan 2 kali ke arah kiri.

78
Gambar 5. Area pelaksanaan tes Dribbling & Feinting

4. Poin penilaian
a. Gerakan mendatangi lawan
b. Merubah arah dan merubah kecepatan
c. Penguasaan bola

79
D. Running With The Ball (Berlari dengan Bola)

1. Definisi
Running with the ball adalah suatu metode dimana pemain
menggiring bola sambil berlari dengan cepat dan menyentuh
1 kali bola tersebut dan menyentuhnya kembali dengan
perkenaan kaki bagian luar dan dilakukan secara berulang–
ulang seperti gerakan semula dengan garis lintasan luruspada
sasaran yang dituju.

2. Alat yang digunakan:


Lapangan, bola sepak, cone/marker

3. Pelaksanaan:
a. Pemain merah melakukan Running With The Ball;
b. Pemain merah menguasai bola;
c. Pemain merah melakukan passing ke arah pemain biru;
d. Pemain biru melakukan Running With The Ball
e. Pemain biru bersiap mengulang latihan;
f. Kedua pemain mengulang latihan Running With The Ball
sampai 3 putaran
4. Poin Penilaian
a. Teknik Running With The Ball
b. Teknik Passing setelah melakukan Running With The Ball
c. First touch untuk melakukan Running With The Ball

80
Gambar 6. Area pelaksanaan tes running with the ball

81
E. Wall Pass (Operan Satu Dua)

1. Definisi
Wall Pass atau yang sering kita kenal dengan sebutan one
two/operan satu dua, merupakan teknik dimana 2 (dua) orang
pemain saling melakukan operan secara cepat, tepat, dan
kontinyu dengan melewati lawan (marker).
2. Alat yang digunakan:
Lapangan, bola sepak, cone/marker, stopwatch.

3. Pelaksanaan:
a. Pemain merah melakukan passing ke pemain biru;
b. Pemain biru melakukan back pass ke pemain merah;
c. Pemain biru bergerak mencari ruang untuk menerimabola;
d. Pemain merah melakukan dribbling ke arah cone;
e. Pemain merah melakukan passing ke pemain biru;
f. Pemain biru melakukan wall pass;
g. Pemain merah bersiap menerima bola kembali
h. Kedua pemain bertukar posisi untuk mengulang latihan
sebanyak 4 kali

4. Poin penilaian
1. Dribbling ke arah cone
2. Kualitas wall pass
3. Timing menerima bola

82
Gambar 7. Area pelaksanaan tes wall pass

83
F. Heading (Menyundul)
1. Definisi
Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah
guna mengoper, mencetak goal dan mematahkan serangan
lawan maupun untuk membuang bola agar tidak dikuasai
lawan.
2. Alat yang digunakan
Lapangan, bola sepak, dinding/tembok

3. Pelaksanaan
a. Heading Offence (sundulan menyerang)
1) Pemain biru melempar bola melambung ke area depan
gawang;
2) Pemain merah melakukan jump heading ke arah gawang;
3) Pemain merah harus melakukan latihan jump heading
(offence) 2 kali dari sisi kanan dan 2 kali dari sisi kiri;
4. Poin penilaian
1. Timing
2. Teknik heading
3. Akurasi heading

84
Gambar 8. Area pelaksanaan tes heading offence

b. Heading Defence (sundulan bertahan)


1) Pemain biru melempar bola melambung ke arah pemain
merah;
2) Pemain merah melakukan jump heading menjauhi
gawang;
3) Pemain merah harus melakukan latihan jump heading
(deffence) 2 kali dari sisi kanan, 2 kali dari sisi kiri dan 2
kali dari depan.
Poin penilaian:
1. Timing
2. Teknik heading
3. Arah heading

85
Gambar 9. Area pelaksanaan tes heading Defence

86
Lampiran 2
Prosedur Tes Keterampilan Teknik Sepakbola untuk Seleksi
Tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi (Khusus
Penjaga Gawang)

Khusus posisi penjaga gawang, ada 7 (tujuh) tes keterampilan


yang harus dilakukan. Contoh peragaan teknik, dapat membuka
laman:

http://ringkas.kemdikbud.go.id/penjagagawang

A. Tangkapan Bola Bawah

1. Definisi

Tangkapan bola bawah adalah teknik yang digunakan ketika


bola datang ke arah penjaga gawang atau boladatang
di sekitar penjaga gawang dengan bergulir datar atau
memantul ke tanah, langsung berada di depan penjaga
gawang.

2. Alat yang digunakan

Bola sepak, tembok dan stopwatch.


3. Pelaksanaan

Peserta melakukan peragaan selama 30 detik.

87
Gambar 10. Area pelaksanaan tes tangkapan bola bawah

B. Tangkapan Bola Sedang


1. Definisi
Tangkapan bola sedang adalah tangkapan yang dapat
membantu penjaga gawang untuk mengamankan bola yang
bergerak datar menuju kearah badan penjaga gawang.
2. Alat yang digunakan:
Bola sepak, tembok dan stopwatch.
3. Pelaksanaan:
Peserta melakukan peragaan selama 30 detik.

88
Gambar 11. Area pelaksanaan tes tangkapan bola sedang

C. Tangkapan Bola Di Depan Kepala


1. Definisi
Tangkapan bola di depan kepala adalah tangkapan yang
apabila bola datang ke arah penjaga gawang dengan
ketinggian dada dan kepala penjaga gawang, teknik yang
tepat untuk mengamankannya yaitu dengan langsung
menangkap bola dengan kedua tangan.
2. Alat yang digunakan
Bola sepak, tembok dan stopwatch.
3. Pelaksanaan
Peserta melakukan peragaan selama 30 detik.

89
Gambar 12. Area pelaksanaan tes tangkapan bola di depan kepala

D. Tangkapan Bola Di Atas Kepala


1. Definisi
Tangkapan bola di atas kepala adalah teknik yang
digunakan ketika bola datang ke arah penjaga gawang
atau bola datang di sekitar penjaga gawang dengan
melambung tinggi di atas penjaga gawang.
2. Alat yang digunakan
Bola sepak
3. Pelaksanaan
Peserta melakukan tangkapan bola atas dengan cara
melempar bola ke atas lalu menangkapnya dengan
lompatan, lakukan 10x tangkapan.

90
Gambar 13. Alur Tes Tangkapan Bola di Atas Kepala

E. Lemparan Bola Bawah


1. Definisi
Lemparan bola bawah adalah keterampilan yang efektif
jika dilakukan untuk teman yang dekat dengan penjaga
gawang. Keuntungan dari Lemparan Bola Bawah ini adalah
pemain lebih mudah menerima mengontrol bola yang
digulirkan.
2. Alat yang digunakan
Bola sepak, dinding/tembok.
3. Pelaksanaan
Peserta melakukan peragaan selama 30 detik.

91
Gambar 14. Area pelaksanaan tes lemparan bola bawah

F. Lemparan Baseball
1. Definisi
Lemparan baseball adalah keterampilan yang gunakan
untuk mendistribusikan bola secara akurat di atas jarak 25
hingga 40 meter.
2. Alat yang digunakan
Bola sepak, dinding/tembok.
3. Pelaksanaan
Peserta melakukan peragaan selama 30 detik.

92
Gambar 15. Area pelaksanaan tes lemparan baseball

G. Lemparan Atas
1. Definisi
Lemparan atas adalah keterampilan yang dapat dilakukan
untuk mengoper bola dengan kecepatan dan jarak yang
sedang. Biasanya keterampilan ini dilakukan untuk
mengoper bola kesisi-sisi samping lapangan.

2. Alat yang digunakan


Bola sepak dan dinding/tembok.

3. Pelaksanaan
Peserta melakukan peragaan selama 30 detik.

93
Gambar 16. Area pelaksanaan tes lemparan atas

94
Lampiran 3.
Prosedur Tes Keterampilan Lanjutan untuk Seleksi Tingkat
Provinsi (Khusus Pemain)
Pada tes keterampilan lanjutan, pemain diminta untuk
melakukan permainan 1 v 1 (1 lawan 1). Contoh peragaan
akan disosialisasikan melalui akun Youtube Pusat Prestasi
Nasional.

1. Definisi

Pertandingan 1 v 1 (satu lawan satu) dalam permainan


sepakbola dengan tujuan tertentu baik menyerang maupun
bertahan.

2. Alat yang digunakan

a. Lapangan 10 x 15 m

b. 1 gawang kecil / 2 pcs cones

c. 12 pcs marker penanda batas lapangan


d. 5 bola sepak

e. Seragam latihan GSI


f. Rompi 2 warna

3. Pelaksanaan

95
a. Menyerang

1. Pelatih memberikan bola ke pemain menyerang


2. Pemain bertahan boleh merebut bola ketika pemain
menyerang sudah menguasai bola sepenuhnya
3. Pemain menyerang berusaha melewati lawan dan
menciptakan gol dengan cara men-dribbling bola ke
dalam gawang pemain bertahan

4. Apabila bola keluar, kedua pemain kembali ke posisi awal


dan pelatih akan segera memberikan bola ke pemain
menyerang untuk memulai permainan kembali
5. Apabila pemain menyerang berhasil mencetak gol,
kedua pemain akan segera mengulang permainan dari
posisi awal

6. Apabila pemain bertahan berhasil merebut bola dan


menguasai bola sepenuhnya, kedua pemain kembali ke
posisi awal dan pelatih akan segera memberikan bola ke
pemain menyerang untuk memulai permainan kembali

7. Pemain menyerang mendapatkan 5 (lima) kali


kesempatan menyerang

b. Bertahan

1. Pelatih memberikan bola ke pemain menyerang

96
2. Pemain bertahan boleh merebut bola ketika pemain
menyerang sudah menguasai bola sepenuhnya
3. pemain bertahan berusaha untuk menggagalkan usaha
pemain menyerang dalam menciptakan gol dengan cara
merebut bola

4. Apabila bola keluar, kedua pemain kembali ke posisi awal


dan pelatih akan segera memberikan bola ke pemain
menyerang untuk memulai permainan kembali
5. Apabila pemain bertahan berhasil merebut bola dan
menguasai bola sepenuhnya, kedua pemain kembali ke
posisi awal dan pelatih akan segera memberikan bola ke
pemain menyerang untuk memulai permainan kembali
6. Pemain bertahan mendapatkan 5 ( lima) kali
kesempatan bertahan

97
Gambar 17. Area pelaksanaan tes 1 v 1

98
Lampiran 4.
Prosedur Tes Keterampilan Lanjutan untuk Seleksi Tingkat
Provinsi (Khusus Penjaga Gawang)
Pada tes keterampilan lanjutan, penjaga gawang diminta untuk
melakukan tangkapan dan distribusi. Contoh peragaan dapat
membuka laman:

http://ringkas.kemdikbud.go.id/GSISMP2022

1. Definisi
Tangkapan dan distribusi adalah teknik yang digunakan
ketika bola datang ke arah gawang kemudian dilanjutkan
dengan mendistribusikan.

2. Alat yang digunakan:


Bola sepak, gawang.

3. Pelaksanaan:
1. Penjaga gawang menangkap bola yang datang dari arah
server.
a) Penjaga gawang melakukan distribusi lemparan
bola bawah.
b) Penjaga gawang melakukan distribusi lemparan
bola atas.

99
c) Penjaga gawang melakukan distribusi tendangan
bola dekat (short pass).
d) Penjaga gawang melakukan distribusi tendangan
bola jauh (high kick).
2. Peserta melakukan latihan tangkapan dan distribusi
masing – masing 2 kali setiap item latihan.

Gambar 18. Area pelaksanaan tes distribusi lemparan bola bawah

100
Gambar 19. Area pelaksanaan tes distribusi lemparan bola atas

Gambar 20. area pelaksanaan tes distribusi tendangan bola dekat

101
Gambar 21. Area pelaksanaan tes distribusi tendangan bola jauh

102

Anda mungkin juga menyukai