Anda di halaman 1dari 21

TIPOGRAFI 2

KOMUNIKASI VISUAL

PAUJIATUL ARIFAH
MENGELOLA HURUF
jenis huruf yang telah dipilih belum tentu menghasilkan teks yang

nyaman dan menyenangkan untuk dibaca. huruf-huruf tersebut masih

harus dikelola dengan tepat agar potensi kemudahan baca dapat

dioptimalkan.

2
Ukuran Huruf
Nilai keterbacaan ditentukan oleh

besar kecilnya huruf. huruf yang besar

cenderung lebih mudah dibaca,

namun bukan berarti semua tulisan

menggunakan huruf besar.

desainer harus bijaksana dan jeli untuk

menentukan huruf mana yang dibuat

agak besar dan besar.

3
Aturan Ukuran
huruf

a. Untuk publikasi gunakan c. Penggunaan huruf untuk judul


ukuran 8-12 point. Untuk bacaan bervariasi, tergantung pada
anak-anak 14-16 point. Teks fungsi bacaan, ketersediaan
untuk publikasi tidak space, jenis informasi, dan gaya
menggunakan huruf yang lebih atau personality desaigner.
kecil dari 6 point.

b. Jika menggunakan latar


belakang gelap, maka gunakan
huruf yang lebih besar, tebal dan
tidak berkait.

4
Jika bermaksud membuat judul sebagai eye catcher

maka perlu dibuat besar, tebal dan kontras.

Namun, jika unsur visual (foto/gambar/ bidang) yang

ingin ditonjolkan, maka huruf dibuat lebih kecil agar

tidak saling bersaing berebut menarik perhatian

pembaca.

komposisi layout juga perlu diperhitungkan

agar semua elemen desain tampak harmonis,

menyatu, dan proporsional. Adakalanya untuk

menonjolkan judul atau ilustrasi perlu dibuat

ruangn kosong di sekelilingnya agar terkesan

lega, tidak berdesakkan dan ada ruang untuk

5
"bernafas".
5
BOBOT DAN
VARIASI HURUF
kenyamanan baca juga Huruf tebal (bold) sering Jika hendak menyajikan pesan

sangat dipengaruhi oleh digunakan untuk eye secara halus, sopan, dan

gaya, tebal-tipisnya catcher. Biasanya memberikan informasi ringan

huruf atau bobot huruf digunakan untuk judul. maka lebih cocok

secara visual. menggunakan huruf yang tipis

atau sedang dengan latar

yang cukup kontras.

6
Adakalanya penggabungan nhuruf tebal dan tipis terasa
lebih efektif untuk menciptakan kontras atau memberikan
penekanan pada salah satu kata sehingga menghilangkan
kesan monoton.

Welcome to
Borobudur
7
MENGATUR PANJANG BARIS

Panjang baris atau lebar kolom perlu diatur sehingga pembaca tidak

merasa lelah. Pengaturan panjang baris perlu disesuaikan dengan

kondisi space dan ukuran huruf.

Hasil penelitian Herbert Spencer, kolom yang terlalu pendek atau

terlalu panjang dapat menyulitkan dan melelahkan pembaca.

menurutnya jumlah huruf per-baris yang nyaman dibaca sekitar 60

karakter.

8
Apalagi jika tidak ada perhitungan dalam pembagian lebar kolom pada susunan teks,

membaca surat kabar/ majalah seperti ini pasti akan sangat melelahkan. Baris teks yang

terlalu pendek mengakibatkan banyak pemenggalan kata yang dapat menggangu

kenyamanan baca (berlaku untuk teks yang relatif panjang). Sedangkan untuk headline

atau subhead huruf dapat disusun secara kreatif tanpa mengurangi nilai kemudahan

membaca.

Apalagi jika tidak ada perhitungan

dalam pembagian lebar kolom pada

susunan teks, membaca surat

kabar/ majalah seperti ini pasti

akan sangat melelahkan. Baris teks

yang terlalu pendek mengakibatkan

banyak pemenggalan kata yang

dapat menggangu kenyamanan


9
baca (berlaku untuk teks yang relatif

panjang).
Mengatur Spasi
Baris (leading)

pengaturan spasi baris memiliki Teks untuk buku dan majalah


tujuan readibility dan aesthetic. Pada umumnya menggunakan leading
berbagai dekstop publishing lebih sempit agar efisien. Misal 10/11
pengauran spasi umumnya sudah
ditentukan secara otomatis, sekitar Untuk baris yang pendek sebaiknya
20% lebih besar dai ukuran huruf. memakai leading minimal,
sedangkan untuk baris panjang
Contohnya: Anda menggunakan perlu untuk menambahkan spasi
huruf 10 point untuk teks maka spasi agar mudah dibaca.
baris yang ideal adalah 12 point.

10
Spasi baris untuk judul sebaiknya tidak

terlalu lebar sehingga kesannya akan

terpisah. Spasi judul yang lebih rapat

dapat menyatukan kata-kata menjadi satu

kesatuan, tidak terkesan terpisah dan lebih

mudah dibaca. Namun semua itu akan

kembali ke kreativitas masing-masing.

11
5
Spasi huruf, Kerning,
dan Tracking

Hampir seluruh dekstop publishing Sebaliknya, ada huruf-huruf tertentu


memiliki fasilitas pengatur spasi yang jika berdampingan menjadi
huruf dan spasi kata. terlalu rapat, misalnya dua huruf
yang memiliki garis vertikal.
Ada beberapa huruf yang jika seperti NI, NH, ME, dan yg.
berdampingan maka spasinya
menjadi terlalu lebar. Contoh:
Huruf Y berdampingan dengan A,
Huruf W berdampingan dengan A,
Huruf Y berdampingan dengan o kecil,

12
Perhatikan spasi huruf berikut

YOGYAKARTA
Y dan A serta T dan A tampak lebih lebar spasinya

Yogyakarta
Y dan O terlihat lebih lebar, g dan y terlihat bersinggungan

13
Bentuk Susunan
(Aligmennt)

Berdasarkan bentuk susunan, baris Rata kanan: Bagian kanan rata, dan
teks dapat ditata dengan lima cara: kiri tidak beraturan. bentuk susunan
ini tidak tepat untuk naskah yang
Rata Kiri: Hanya bagian kiri yang panjang karena dapat melelahkan
rata, kanan tidak teratur. pembaca. Mata pembaca mencari
Bentuk susunan ini memberikan huruf pertama baris berikutnya
kesan dinamis dan tidak monoton. sehingga akan memperlama waktu
membaca.

14
Rata tengah: hanya cocok digunakan untuk teks yang pendek. Nilai kemudahan

baca untuk bentuk susunan ini rendah, sehingga kurang tepat untuk teks yang

panjang.

Rata Kiri-Kanan: Cocok digunakan untuk naskah yang panjang, terkesan rapi dan

formal. Namun perlu diperhatikan, beberapa spasi kata terlihat renggang jika

jumlah huruf tidak sesuai dengan lebar kolom.

Asimetris: Susunan baris yang tidak beraturan, tidak berpola.

Digunakan untuk desain yang informal denngan citra dinamis.

Bentuk susunan random, tidak cocok untuk teks yang panjang.


15
5
Nilai keterbacaan rendah.
Bentuk Susunan
(Aligmennt)

Berdasarkan bentuk susunan, baris Rata kanan: Bagian kanan rata, dan
teks dapat ditata dengan lima cara: kiri tidak beraturan. bentuk susunan
ini tidak tepat untuk naskah yang
Rata Kiri: Hanya bagian kiri yang panjang karena dapat melelahkan
rata, kanan tidak teratur. pembaca. Mata pembaca mencari
Bentuk susunan ini memberikan huruf pertama baris berikutnya
kesan dinamis dan tidak monoton. sehingga akan memperlama waktu
membaca.

16
KARAKTER HURUF

17
5
Baseline, merupakan garis tak nampak
dimana karakter huruf "duduk". Namun
biasanya huruf bulat seperti "e" akan ditaruh
sedikit lebih bawah melewati baseline.

Meanline, merupakan garis batas yang


terletak pada bagian atas huruf kecil seperti
"e", "g" dan "y" serta pada titik lengkung
seperti pada huruf "h"

X-height, merupakan jarak antara garis


'baseline' dan 'meanline'
18
Cap height, adalah jarak dari 'baseline'
hingga titik puncak huruf besar (kapital)
seperti "H"

Ascender, bagian dari karakter huruf yang


melewati garis 'meanline'. Atau dengan kata
lain, merupakan bagian karakter huruf yang
bagiannya lebih tinggi melewati garis atas x-
height

Descender, kebalikan dari ascender.


Merupakan bagian huruf yang berada di
bawah garis 'baseline'
19
Serifs, huruf biasanya dibagi menjadi 'Serif'
dan 'Sans Serif', huruf-huruf berjenis 'Serif'
dapat dibedakan dari penambahan pada
ujung 'stroke'-nya.

Stem, merupakan garis tegak seperti pada


huruf "B" dan garis diagonal utama seperti
pada huruf "V". Stem juga biasanya dikenal
dengan pembangun tubuh yang utama
pada sebuah karakter huruf.

Bowl, merupakan kurva parabola tertutup


dan terbuka yang menciptakan kesan ruang
di dalamnya.

Counter, bagian dalam dari 'Bowl'. 20


TIPOGRAFI

Thank you
for listening!

Anda mungkin juga menyukai