Anda di halaman 1dari 7

Prinsip Tipografi

www.freepik.com

Tipografi memiliki dua prinsip besar, yakni prinsip keterbacaan dan prinsip
estetis. Telah banyak pakar tipografi yang mengakui prinsip tipografi. Berikut
penjelasannya.

1. Prinsip Keterbacaan Tipografi


 Huruf Kecil
Huruf kecil tingkat keterbacaannya lebih baik dibandingkan dengan huruf
besar atau kapital. Hal ini bisa jadi dikarenakan bentuknya huruf kecil lebih
kontras antara satu dengan yang lain.
 Huruf Lurus (standar)
Huruf lurus lebih mudah dibaca daripad huruf miring. Namun jika huruf
miring penempatannya diapit huruf lurus, maka tingkat keterbacaannya
lebih tinggi.
 Warna Kontras
Warna kontras akan membantu meningkatkan tingkat keterbacaan.
Namun jika warna terlalu kontras akan membuat mata cepat lelah.
 Teks Gelap
Teks gelap yang di tempatkan pada background yang terang akan lebih
mudah dibaca dibandingkan dengan teks terang yang ditempatkan pada
backgorund gelap.
 Warna Abu Tua di Atas Krem
Warna abu tua di atas krem merupakan kombinasi warna yang paling baik
dan memberikan kenyamanan.

2. Prinsip Estetis Tipografi


 Penggunaan typeface pada satu desain harus dibatasi. Biasanya cukup
dengan dua jenis typeface, yang satu untuk judul dan satunya untuk isi.
 Cukup menggunakan dua warna, yaitu untuk judul dan untuk isi.
 Minimal gunakan tiga ukuran atau weight yang berbeda untuk
memaksimalkan kontras dan keindahan tipografi.
 Menggunakan ukuran yang konsisten untuk setiap set teks yang berbeda.
 Untuk font yang berukuran kecil gunakan letter spacing lebih, dan untuk
font yang berukuran besar urangi letter spacing.
 Line height dan jarak antar spasi berbeda jauh, terutama jika line height
dibuat menjadi lebih renggang.

Unsur Tipografi

www.freepik.com

1. Ornamen dan Bidang Cetak


Sebenarnya ornamen jarang digunakan untuk tipografi. Pada umumnya
ornamen digunakan untuk piagam, undangan, dan pekerjaan dekoratif
lainnya.

Bidang cetak bisa menggunakan warna apa saja untuk dicetak sebagai
dasar. Bisa juga diberi raster atau apa saja yang mengandung unsur negatif.
2. Kolom dan Garis
Sebuah kolom terdiri dari beberapa baris yang memiliki lebar tertentu.
Kebanyakan lebar kolom majalah atau brosur sekitar 5-7 kata dan per kata
terdiri dari 6-10 huruf. Jumlah kata perbaris pada koran lebih sedikit dbanding
buku.

3. Baris
Baris berisi suatu kata yang diatur satu persatu dibelakang yang lain. Ada
juga jarak antar kata diantara kata-kata tersebut. Sebuah baris harus memiliki
sebuah uraian kalimat yang berkaitan satu sama lain dalam suatu paragraf.

4. Kata
Kata merupakan suatu kombinasi susunan dari huruf-huruf tunggal, dalam
arti huruf yang ditempatkan bersama untuk mengisi kata yang dapat
diucapkan, sehingga menimbulkan bunyi dan mengandung arti.

Sebuah kata atau sebuah unsur bahasa yang ditulis dalam bentuk huruf
tercetak disebut sebagai ejaan yang benar. Susunan kata dalam kalimat juga
dipengaruhi oleh jarak antar huruf dan antar kata.

5. Kemiringan Huruf
Huruf yang tercetak miring bisa juga disebut sebagai italic. Huruf ini
digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata dan umumnya
terhadap teks yang tidak terlalu panjang.

6. Berat dan Lebar Huruf


Berat dalam huruf yang dimaksud disini adalah perbandingan antara tinggi
huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Berat huruf yang dinilai sebagai
bentuk tebal (bold), normal (regular), dan tipis (light).

Sedangkan lebar huruf yang dimaksud disini adalah perbandingan antara


tinggi huruf tercetak dengan lebar huruf itu sendiri. Lebar huruf dapat ditinjau
dari perbandingan proporsi, dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:

 Condensed
 Regular
 Extended

Yang biasanya diterapkan untuk teks yang pendek seperti headline dan sub
headline adalah jenis huruf condensed dan extended.

7. Ukuran Huruf
Ukuran huruf yang diatur dengan satuan point atau punt yang paling umum
adalah antara 6-72 pada huruf setting fotografi untuk sebuah judul dapat
diatur dalam proses yang sama. Huruf-huruf secara individual dalam besar
kecilnya diatur secara proporsional.

8. Bentuk Huruf
Jenis font memang sangatlah banyak. Dari keseluruhan jenis font tersebut
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yakni:

 Huruf kait (Serif)


 Huruf tanpa kait (Sans Serif)
 Huruf fantasi (Dekoratif atau Hias)
Elemen Tipografi

www.canva.com

Ada dua elemen tipografi yang harus diperhatikan, yakni:

1. Huruf Teks
Huruf teks merupakan huruf yang digunakan untuk naskah. Pilih jenis font
yang unsur keterbacaannya sangat mudah. jangan sampai menggunakan
jenis font yang berbody tebal dan terlalu banyak lengkungan.

2. Huruf Judul
Penggunaan huruf judul ini lebih fleksible. Asalkan unsur keterbacaan dan
keefektifannya terkemas dengan apik dan nyaman, maka suatu unsur
penerapan dalam desain grafis sudah terpenuhi.
Contoh Tipografi
www.finansialku.c
om ayundasulistiy
a.blogspot.com

tipokeren.wordpress.com

Seperti itulah uraian mengenai tipografi beserta contoh-contoh desain tipografi.


Semoga dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai